hasil laporan saat prakerin, mengkaji, mendiagnosis, merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi asuhan keperawatan. prakerin di DU/DI di RS Bina Kasih Kota Medan.
1. LAPORAN PRAKERIN
DI RUMAH SAKIT BINA KASIH
DENGAN PENYAKIT RADANG PARU-PARU, STROKE,
BATU GINJAL, DAN DIABETES MELITUS
DISUSUN OLEH AFIYAH INGGRET NURSARIAH
SMK KESEHATAN WIRAHUSADA MEDAN
TP. 2021/2022
2. DEFINISI
Radang paru-paru merupakan penyakit serius,
terutama bila menyerang bayi dan anak kecil,
anak dengan malnutrisi, dan anak dengan
gangguan imunologis.Meskipun penyakit ini
dapat menyerang siapa saja, serangan radang
paru-paru pada mereka yang berusia sangat
muda atau sangat tua, dapat memperburuk
kondisi penderitanya.
Infeksi paru-paru bisa ringan atau parah dan
dapat menyerang orang-orang dari segala usia.
Tapi, beberapa infeksi mungkin jauh lebih umum
terjadi pada usia tertentu.
Infeksi paru-paru ini dapat memengaruhi saluran
udara dari berbagai ukuran (bronkus,
bronkiolus, alveoli) atau jaringan yang
mengelilingi saluran udara paru-paru.
Radang Paru-Paru (Pneumonia)
adalah infeksi yang
mengakibatkan peradangan
pada kantong-kantong udara di
salah satu atau kedua paru-paru.
Pada penderita pneumonia,
sekumpulan kantong-kantong
udara kecil di ujung saluran
pernapasan dalam paru-paru
(alveoli) akan meradang dan
dipenuhi cairan atau nanah.
Akibatnya, penderita mengalami
sesak napas, batuk berdahak,
demam, atau menggigil.
3. PENYEBAB
Penyakit radang paru-paru
disebabkan oleh berbagai
mikroorganisme.
• Iritasi: Paparan asap rokok,
polutan, bahan kimia, uap air,
atau radiasi dapat mengiritasi dan
menyebabkan radang paru-paru.
Jika iritasi tidak parah,
peradangan bisa berlangsung
singkat dan imbasnya tidak
signifikan. Tapi, peradangan
kronis karena iritasi
berkepanjangan lambat laun bisa
merusak organ pernapasan.
• Infeksi: Tak hanya iritasi, infeksi
paru-paru seperti bronkitis dan
pneumonia juga bisa membuat
organ pernapasan meradang.
Seperti iritasi, infeksi ringan
umumnya hanya menyebabkan
radang paru-paru ringan. Jika
infeksi parah, penderita bisa
mengalami sindrom gangguan
pernapasan akut dan berisiko
fatal.
• Asma: Penyakit asma bisa
menyebabkan radang paru-paru.
Penyakit ini biasanya kambuh
karena infeksi atau iritasi.
4. GEJALA
Melansir American Lung Association, gejala radang paru-paru bisa ringan sampai parah. Tubuh
penderita akan merespons radang paru-paru berdasarkan penyebab penyakit, usia, dan kondisi
kesehatan secara keseluruhan. Terdapat tanda dan gejala radang paru-paru secara umum, antara
lain:
a. Batuk, terkadang disertai lendir berwarna kehijauan, kuning, atau berdarah
b. Demam, berkeringat, menggigil
c. Sesak napas
d. Napas jadi cepat dan pendek-pendek
e. Dada sakit saat digunakan untuk menarik napas dalam atau batuk
f. Tidak selera makan, lemas, dan lelah
g. Mual dan muntah
h. Kebingungan atau mengigau
Gejala radang paru-paru yang berasal dari infeksi bakteri biasanya disertai demam tinggi, tubuh
banyak keluar keringat, napas dan denyut nadi jadi sangat cepat, bibir dan kuku kebiruan, sampai
mengigau.
5. TINJAUAN KASUS
ANALISA DATA
• Nama: Muhammad Maliki
• Tanggal Lahir: 07-03-2001
• Jenis Kelamin: Laki-laki
• Alamat: Medan Selayang
• Diagnosa: Pneumonia
• Fasilitas Kesehatan Rujuk: -
LAPORAN PERKEMBANGAN
Saat mulai memasuki ICU, ia kerap kali batuk keras
mengeluarkan dahak disertai darah, dan juga
sering kali mengalami sesak napas. Ini disebabkan
si pasien sering merokok, setelah memakai alat
bantu pernapasan, Tn. Muhammad Maliki tidak
sesesak sebelumnya, tetapi masih mengalami
batuk parah. Perawat memberi obat kepada Tn.
Muhammad Maliki agar batuk dan demamnya
membaik. Diantara pasien yang lain, hanya Tn.
Muhammad Maliki yang bisa memakan makanan
sendiri tanpa menggunakan NGT, tetapi dokter
menyarankan Tn. Muhammad Maliki dirujuk ke
rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap
yaitu RS. Adam Malik, yang akhirnya pada tanggal
17 Februari 2022 ia dipindahkan dan lepas dari
pantauan ICU RS. Bina Kasih
6. DEFINISI
Stroke adalah kondisi yang terjadi
ketika pasokan darah ke otak terganggu atau
berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau
pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa
darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen
dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak
akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh
yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak
dapat berfungsi dengan baik.
Stroke adalah kondisi gawat darurat
yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak
dapat mati hanya dalam hitungan menit. Tindakan
penanganan yang cepat dan tepat dapat
meminimalkan tingkat kerusakan otak dan mencegah
kemungkinan munculnya komplikasi.
Stroke adalah penyakit pembuluh darah
otak. Definisi menurut WHO, Stroke adalah suatu
keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis yang
berkembang cepat berupa defisit neurologik fokal
dan global, yang dapat memberat dan berlangsung
lama selama 24 jam atau lebih dan atau dapat
menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain
yang jelas selain vascular.
suatu penyakit neurologi yang sangat ditakuti.
karena jika terkena stroke, maka banyak problem
yang akan muncul pada saat serangan maupun
setelah serangan stroke terjadi.. Problem yang
dihadapi penderita stroke bukan hanya kematian,
stroke juga dapat mengakibatkan kecacatan fisik
dan mental yang berdampak pada sosio-ekonomi.
Penderita paska stroke yang menderita kecacatan
menjadi tidak mampu lagi mencari nafkah seperti
sebelumnya, sehingga kehilangan pendapatan
untuk dirinya dan keluarga.
7. PENYEBAB Faktor gaya hidup, yang meliputi:
1. Merokok.
2. Kurang olahraga atau aktivitas fisik.
3. Konsumsi obat-obatan terlarang.
4. Kecanduan alkohol.
Faktor lainnya:
1. Faktor keturunan. Orang yang memiliki anggota
keluarga yang pernah mengalami stroke,
berisiko tinggi mengalami penyakit yang sama
juga.
2. Dengan bertambahnya usia, seseorang memiliki
risiko stroke lebih tinggi dibandingkan orang
yang lebih muda.
Faktor kesehatan, yang meliputi:
1. Hipertensi.
2. Diabetes.
3. Kolesterol tinggi.
4. Obesitas.
5. Penyakit jantung, seperti gagal
jantung, penyakit jantung
bawaan, infeksi jantung, atau
aritmia.
6. Sleep apnea.
7. Pernah mengalami TIA atau
serangan jantung sebelumnya.
8. GEJALA
Gejala stroke yaitu sulit berjalan, berbicara, dan memahami, serta
kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau tungkai.
People may experience:
Otot: kelumpuhan dengan otot yang lemah, kesulitan berjalan, koordinasi bermasalah, otot
kaku, kelumpuhan pada satu sisi tubuh, or refleks terlalu aktif
Visual: kehilangan indra penglihatan sementara di salah satu mata., kehilangan
kemampuan melihat secara tiba-tiba, penglihatan kabur, or penglihatan menampilkan
visual ganda
Seluruh tubuh: kelelahan, kepala terasa ringan, or vertigo
Pengindraan: kesemutan or sensasi sentuhan berkurang
Anggota badan: lemas or mati rasa
Ucapan: kehilangan kemampuan berbicara or kesulitan berbicara
Perawatan wajah: kebas or otot lemas
Juga umum: afasia reseptif, gangguan keseimbangan, gerakan cepat di luar kendali,
kebingungan mental, kesulitan menelan, or sakit kepala
9. TINJAUAN KASUS
ANALISA DATA
Nama: Amri Pani
Tanggal Lahir: 19-12-1970
No. RM: 15 47 69
Jenis Kelamin: Laki-laki
Diagnosa: Stroke 1
Tindakan Operasi: Tidak ada
LAPORAN PERKEMBANGAN
Pak Amri Pani memasuki IGD dengan
keluhan nyeri dan perut. Setelah itu,
tindakan perawat adalah memeriksa
tanda-tanda vital pasien.
TD: 180/100 mmHg
HR: 86×/menit
RR: 26×/menit
Temp: 36.8°C
Dipindahkan ke ICU karena mengalami
penurunan kesadaran, Pak Amri Pani
berada di iCU selama 2 minggu dan
akhirnya pindah ke rawat inap.
10. DEFINISI Batu ginjal terbentuk dari limbah dalam
darah yang membentuk kristal dan
menumpuk di ginjal. Contoh zat kimia
yang dapat membentuk batu ginjal
adalah kalsium dan asam oksalat. Seiring
waktu, materi tersebut semakin keras dan
menyerupai bentuk batu.
Penyakit batu ginjal atau
nefrolitiasis adalah
pembentukan materi keras
menyerupai batu yang
berasal dari mineral dan
garam di dalam ginjal. Batu
ginjal dapat terjadi di
sepanjang saluran urine,
dari ginjal, ureter (saluran
kemih membawa urine dari
ginjal menuju kandung
kemih), kandung kemih,
serta uretra (saluran kemih
yang membawa urine ke
luar tubuh).
11. PENYEBAB
Terjadinya penyakit batu ginjal bisa disebabkan karena banyak hal. Misalnya kurangnya asupan cairan
tubuh, kelebihan berat badan, atau dampak dari tindakan operasi yang dilakukan pada organ
pencernaan. Endapan batu yang terdapat pada organ ginjal juga bisa terjadi karena makanan atau
berbagai kondisi medis lainnya.
Beberapa kondisi medis dapat meningkatkan risiko terjadinya batu ginjal, yaitu:
• Dehidrasi. Sedikit mengonsumsi cairan meningkatkan risiko terkena batu ginjal, begitu juga
dengan penduduk yang tinggal dengan suhu udara yang panas.
• Menjalankan pola makan tertentu. Mengonsumsi makanan yang sarat protein, garam,
gula, atau yang menyebabkan asam urat tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya batu ginjal. . Hal
ini membuat ginjal bekerja lebih keras dalam menyaringnya, sehingga memperbesar risiko batu ginjal
• Riwayat penyakit batu ginjal dalam keluarga atau pernah menderita batu ginjal
sebelumnya.
• Mengalami masalah pencernaan atau pasca operasi organ pencernaan. Gangguan diare
kronis, penyakit peradangan usus, atau pasca operasi saluran pencernaan untuk menurunkan berat
badan (gastric bypass) adalah beberapa contoh kondisi yang mengganggu penyerapan cairan dalam
tubuh, sehingga meningkatkan kadar zat pembentuk batu dalam darah.
• Obesitas. Memiliki indeks massa tubuh yang besar dengan ukuran pinggang yang besar
terkait dengan peningkatan risiko batu ginjal.
• Menderita kondisi medis tertentu, seperti hiperparatiroidisme atau infeksi saluran kemih.
12. GEJALA
Ketika batu ginjal masih berukuran kecil, gejala yang muncul mungkin tidak terlalu terasa karena
batu bisa keluar dari tubuh melalui saluran ureter secara alami dan lebih mudah. Akan tetapi,
apabila batu telah berukuran lebih besar dibandingkan dengan diameter dari saluran ureter,
gejala baru akan terasa. Adapun gejalanya antara lain:
o Sering buang air kecil.
o Terasa sakit ketika buang air kecil.
o Nyeri pada perut bagian bawah atau samping, pinggang, dan area selangkangan.
o Terkadang muncul rasa mual.
o Jumlah urine yang keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali.
Batu ginjal dengan ukuran besar akan bergesekan dengan lapisan dinding ureter, sehingga bisa
mengakibatkan terjadinya iritasi bahkan munculnya luka. Kondisi inilah yang menjadi penyebab
urine terkadang keluar dengan disertai darah.
Tak hanya mengakibatkan ureter mengalami iritasi, batu ginjal juga bisa tersangkut dalam ureter
atau uretra, sehingga terjadi akumulasi bakteri yang berujung pada infeksi dan pembengkakan.
Sementara itu, jika pengidap batu ginjal terserang infeksi, gejala lain yang terasa yaitu urine
keruh dan menimbulkan aroma tak sedap, badan menggigil, demam, dan lemas.
13. TINJAUAN KASUS
ANALISA DATA
Nama: Sulaiman
Jenis Kelamin: Laki-laki
Tanggal Lahir: 6
September 1969
Alamat: Siantar
Diagnosa: Batu Ginjal
Fasilitas Kesehatan Rujuk:
-
LAPORAN
PERKEMBANGAN
Pasien Bapak Sulaiman datang ke IGD dengan
keluhan nyeri perut, terasa sakit saat
mengeluarkan air kencing, dan ada rasa mual.
Keluhan ini sudah terjadi selama 1 minggu lebih,
dengan mengonsumsi jamu. Setelah 2 hari berada
dalam rawat inap, bapak Sulaiman di radiology
dan didiagnosa mengalami Batu Ginjal. Akhirnya
bapak Sulaiman harus melakukan operasi Batu
Ginjal, tetapi Bapak Sulaiman mengalami nyeri di
dada yang menyebabkan sesak napas di dadanya,
setelah itu langsung dibawa ke ICU tetapi saat
sudah dipasangkan oksigen, Bapak Sulaiman
terhenti detak jantungnya. Para perawat ICU
langsung mengambik tindakan Ambulasi, tetapi
Bapak Sulaiman tidak dapat terselamatkan.
Bapak Sulaiman dinyatakan meninggal pada
Pukul 08.22
14. DEFINISI
Diabetes melitus (DM)
didefinisikan sebagai suatu
penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi
etiologi yang ditandai dengan
tingginya kadar gula darah
disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid,
dan protein sebagai akibat
insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat
disebabkan oleh gangguan atau
defisiensi produksi insulin oleh sel-
sel beta Langerhans kelenjar
pankreas, atau disebabkan oleh
kurang responsifnya sel-sel tubuh
terhadap insulin (WHO, 1999).
15. PENYEBAB
Etiologi DM tipe 1: Diabetes tipe 1 (diabetes melitus
tergantung insulin) disebabkan kerusakan sel Beta
pankreas. Penyebab kerusakan sel B pada diabetes tipe
I tidak diketahui. Beberapa kasus diabetes tipe 1 akibat
infeksi virus. Virus penyebab diabetes tipe 1 adalah
virus coxsakie atau virus mumps. Autoimunitas diyakini
sebagai mekanisme utama yang terlibat. Autoantibodi
sel islet hadir dalam serum 90% dari kasus DM tipe 1
didiagnosis awal. Antibodi tersebut menyerang
beberapa komponen sel, termasuk sitoplasma dan
membran antigen atau terhadap insulin itu sendiri (IgG
dan IgE antibodi). Aktifitas Limfosit T juga menyerang
sel Beta, ini telah ditunjukkan pada beberapa pasien
diabet tipe 1.
Etiologi DM tipe 2: Insulin basal (insulin alami yang
dikeluarkan pankreas) biasanya normal, tetapi
pelepasan insulin secara cepat dan jumlah banyak
setelah makan menjadi pokok permasalahan karena
menyebabkan kegagalan metabolisme karbohidrat
secara normal.
Etiologi dimulai ketika glukosa
dari makanan tidak
dimetabolisme dengan normal
oleh tubuh menyebabkan
akumulasi glukosa meningkat
dalam darah, disebut
hiperglikemia. Akumulasi
glukosa akhirnya diekskresikan
dalam urin, disebut glikosuria
(air kencing mengandung gula).
Kondisi glikosuria menyebabkan
diuresis osmotik, menyebabkan
peningkatan produksi urin,
disebut poliuria.
16. GEJALA
Sering kali tidak menimbulkan gejala. Apabila ada,
gejalanya meliputi haus atau kencing berlebihan,
kelelahan, penurunan berat badan, atau
pandangan kabur.
17. TINJAUAN KASUS
Analisa Data
Nama: Doras Panjaitan
Tanggal Lahir: 14-04-1967
Jenis Kelamin: Laki-laki
Alamat: Jl. Kisaran II No.6 Kel. Martubung
Diagnosa: Susp DM
Fasilitas Kesehatan Rujuk: RS Harapan
18. TINJAUAN KASUS
Laporan Perkembangan
Bapak Doras datang ke rumah
sakit dengan keluhan, kaki
membengkak sebelah kiri, suka
berdenyut dan nyeri, selain itu ada
keluhan susah BAB, pening kepala,
dan gangguan rasa nyaman.
Berikut pemeriksaan tanda vital
Bapak Doras saat baru datang
rujuk ke RS Bina Kasih:
TD: 100/60
HR: 78×/menit
RR: 24×/menit
Temperature: 37°C
Tindakan yang dilakukan adalah,
Terapi sesuai DPJP. Lalu
dilakukannya foto thorak untuk
melihat kaki Bapak Doras,
setelah diperiksa Dokter
akhirnya memutuskan untuk
mengambil tindakan operasi
agar kakinya tidak membengkak
kembali. Keluhan setelah siap
operasi hanya nyeri pada luka
operasi, selebihnya Bapak Doras
sudah bisa melakukan aktifitas
ringan, dan juga belajar berjalan
pelan untuk merelaksasikan
kakinya.
19. Thank You ! <3
Afiyah Inggret,
SMK KESEHATAN WIRAHUSADA MEDAN