Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari alat-alat di laboratorium mikrobiologi dan cara sterilisasi. Mahasiswa mempelajari 15 alat laboratorium dan fungsinya, serta melakukan sterilisasi cawan petri dan tabung reaksi dengan alkohol dan pemanasan.
Modul ini membahas interaksi antara faktor genetika dan lingkungan dalam penyebab penyakit, termasuk faktor intrinsik dan ekstrinsik serta interaksinya. Juga dibahas tentang sifat genom seperti asam nukleat dan kode genetik.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis adaptasi sel yang terjadi akibat stimulus lingkungan, seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, metaplasia, dan displasia. Adaptasi sel merupakan penyesuaian sel yang bersifat reversibel untuk menghadapi perubahan struktur dan fungsi akibat jejas.
Makalah ini membahas sistem muskuloskeletal yang terdiri atas otot, tulang, dan sendi. Otot terbagi menjadi otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Tulang terdiri atas tulang tengkorak, kerangka dada, tulang belakang dan pinggul, serta tulang anggota gerak. Makalah ini juga membahas anatomi dan fisiologi sistem muskuloskeletal serta penyakit-penyakit yang dapat timbul pada sistem terse
Dokumen tersebut membahas tentang peran, fungsi, dan tugas perawat. Secara ringkas, perawat didefinisikan sebagai orang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan dan berwenang memberikan pelayanan kesehatan. Peran perawat meliputi pemberi asuhan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan, dan peneliti. Fungsi perawat terkait pekerjaan yang dilakukan sesuai peran, seperti fungsi independen
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari alat-alat di laboratorium mikrobiologi dan cara sterilisasi. Mahasiswa mempelajari 15 alat laboratorium dan fungsinya, serta melakukan sterilisasi cawan petri dan tabung reaksi dengan alkohol dan pemanasan.
Modul ini membahas interaksi antara faktor genetika dan lingkungan dalam penyebab penyakit, termasuk faktor intrinsik dan ekstrinsik serta interaksinya. Juga dibahas tentang sifat genom seperti asam nukleat dan kode genetik.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis adaptasi sel yang terjadi akibat stimulus lingkungan, seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, metaplasia, dan displasia. Adaptasi sel merupakan penyesuaian sel yang bersifat reversibel untuk menghadapi perubahan struktur dan fungsi akibat jejas.
Makalah ini membahas sistem muskuloskeletal yang terdiri atas otot, tulang, dan sendi. Otot terbagi menjadi otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Tulang terdiri atas tulang tengkorak, kerangka dada, tulang belakang dan pinggul, serta tulang anggota gerak. Makalah ini juga membahas anatomi dan fisiologi sistem muskuloskeletal serta penyakit-penyakit yang dapat timbul pada sistem terse
Dokumen tersebut membahas tentang peran, fungsi, dan tugas perawat. Secara ringkas, perawat didefinisikan sebagai orang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan dan berwenang memberikan pelayanan kesehatan. Peran perawat meliputi pemberi asuhan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan, dan peneliti. Fungsi perawat terkait pekerjaan yang dilakukan sesuai peran, seperti fungsi independen
Dokumen tersebut merangkum konsep Florence Nightingale dalam keperawatan dengan fokus pada pentingnya lingkungan fisik, psikologis, dan sosial bagi kesehatan pasien serta penerapannya dalam bentuk ventilasi, air bersih, kebersihan, dan cahaya.
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanpjj_kemenkes
Modul ini membahas penerapan komunikasi terapeutik dalam setiap tahapan proses keperawatan, yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Komunikasi penting diterapkan pada setiap tahap, seperti wawancara dan observasi pada pengkajian, serta komunikasi lisan dan tulisan untuk berbagi informasi dengan tim kesehatan.
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletalOkta-Shi Sama
Dokumen tersebut menjelaskan tahapan pemeriksaan fisik sistem muskuloskeletal yang meliputi inspeksi dan palpasi berbagai sendi dan otot untuk mendeteksi gangguan. Tahapannya meliputi orientasi, kerja, dan penutupan dengan memeriksa bagian kepala, leher, tangan, siku, bahu, kaki, lutut, pinggul, dan tulang belakang.
Modul ini membahas konsep dasar ilmu gizi bagi perawat, meliputi pengertian ilmu gizi, ruang lingkupnya, penyebab gangguan gizi, proses pencernaan makanan, dan dampak kekurangan atau kelebihan zat gizi. Modul ini juga menjelaskan cara menghitung kebutuhan zat gizi seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem endokrin, termasuk anatomi dan fisiologi kelenjar endokrin, jenis hormon yang dihasilkan, serta mekanisme kerja hormon dalam mengontrol berbagai aktivitas tubuh.
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
Teks tersebut merangkum tentang sistem pernapasan manusia, meliputi struktur dan fungsi organ-organ pernapasan seperti hidung, tenggorokan, paru-paru, serta mekanisme pernapasan yang melibatkan kontraksi otot-otot pernapasan dan hukum Boyle.
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan (SAP) tentang penyakit gastritis. SAP ini berisi tujuan penyuluhan untuk membantu peserta memahami pengertian, penyebab, gejala, dan cara mencegah serta mengatasi gastritis. Materi penyakit gastritis juga dijelaskan secara rinci meliputi definisi, faktor risiko, gejala akut maupun kronis, serta tindakan yang dapat dilakukan untuk
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara faktor genetika dan lingkungan yang mempengaruhi terjadinya penyakit. Terdapat faktor intrinsik seperti umur dan jenis kelamin, serta faktor ekstrinsik seperti infeksi dan lingkungan yang dapat berinteraksi dan memengaruhi penyakit seseorang. Kelainan genetik dapat berupa kelainan kromosom atau gen yang menyebabkan gangguan kesehatan, dan penyakit multifaktorial
Dokumen tersebut merangkum konsep Florence Nightingale dalam keperawatan dengan fokus pada pentingnya lingkungan fisik, psikologis, dan sosial bagi kesehatan pasien serta penerapannya dalam bentuk ventilasi, air bersih, kebersihan, dan cahaya.
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanpjj_kemenkes
Modul ini membahas penerapan komunikasi terapeutik dalam setiap tahapan proses keperawatan, yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Komunikasi penting diterapkan pada setiap tahap, seperti wawancara dan observasi pada pengkajian, serta komunikasi lisan dan tulisan untuk berbagi informasi dengan tim kesehatan.
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletalOkta-Shi Sama
Dokumen tersebut menjelaskan tahapan pemeriksaan fisik sistem muskuloskeletal yang meliputi inspeksi dan palpasi berbagai sendi dan otot untuk mendeteksi gangguan. Tahapannya meliputi orientasi, kerja, dan penutupan dengan memeriksa bagian kepala, leher, tangan, siku, bahu, kaki, lutut, pinggul, dan tulang belakang.
Modul ini membahas konsep dasar ilmu gizi bagi perawat, meliputi pengertian ilmu gizi, ruang lingkupnya, penyebab gangguan gizi, proses pencernaan makanan, dan dampak kekurangan atau kelebihan zat gizi. Modul ini juga menjelaskan cara menghitung kebutuhan zat gizi seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem endokrin, termasuk anatomi dan fisiologi kelenjar endokrin, jenis hormon yang dihasilkan, serta mekanisme kerja hormon dalam mengontrol berbagai aktivitas tubuh.
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
Teks tersebut merangkum tentang sistem pernapasan manusia, meliputi struktur dan fungsi organ-organ pernapasan seperti hidung, tenggorokan, paru-paru, serta mekanisme pernapasan yang melibatkan kontraksi otot-otot pernapasan dan hukum Boyle.
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan (SAP) tentang penyakit gastritis. SAP ini berisi tujuan penyuluhan untuk membantu peserta memahami pengertian, penyebab, gejala, dan cara mencegah serta mengatasi gastritis. Materi penyakit gastritis juga dijelaskan secara rinci meliputi definisi, faktor risiko, gejala akut maupun kronis, serta tindakan yang dapat dilakukan untuk
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara faktor genetika dan lingkungan yang mempengaruhi terjadinya penyakit. Terdapat faktor intrinsik seperti umur dan jenis kelamin, serta faktor ekstrinsik seperti infeksi dan lingkungan yang dapat berinteraksi dan memengaruhi penyakit seseorang. Kelainan genetik dapat berupa kelainan kromosom atau gen yang menyebabkan gangguan kesehatan, dan penyakit multifaktorial
Dokumen tersebut merupakan presentasi slide tentang hubungan antara lingkungan dan kesehatan. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bagaimana faktor lingkungan fisik, biologi, dan sosial dapat mempengaruhi kesehatan manusia, serta model-model yang menggambarkan interaksi antara lingkungan, agen penyakit, dan inang penyakit.
Penelitian William Bateson dan R.C Punnet menunjukkan bahwa sifat keturunan tidak hanya ditentukan oleh gen tunggal tetapi interaksi antar gen. Mereka mengawinkan berbagai jenis ayam dan mendapati keturunan dengan fenotip baru yang tidak dimiliki kedua induknya, menunjukkan adanya epistasis dan hipostasis antar gen.
This document discusses aging trends in America and innovative anti-aging products from Nu Skin Enterprises. It highlights that the entire Baby Boom generation is now impacting the anti-aging market. Nu Skin has developed exclusive anti-aging products that use galvanic technology and youth-preserving molecules to slow the production of free radicals and make skin appear seven years younger. Nu Skin has also paid out billions to its distributors over 25 years in the business.
Dokumen tersebut membahas tentang kelainan retrogresif dalam modul patologi. Kelainan retrogresif didefinisikan sebagai proses penurunan jaringan atau organ yang sebelumnya telah berkembang normal. Dibahas pula contoh-contoh kelainan retrogresif seperti atropi, degenerasi, infiltrasi, gangguan metabolisme, dan defisiensi beserta penjelasannya.
This document provides an overview of the biology of behavior and the nervous system. It discusses neurons and how they communicate via neurotransmitters and action potentials. It describes the structure and functions of the central nervous system including the brainstem, thalamus, limbic system, and cerebral cortex. It also covers the endocrine system and tools used to study brain activity like EEG, MRI, fMRI, and PET scans. Key topics include neural communication at synapses, the roles of different neurotransmitters, lateralization of brain functions, and brain plasticity.
Degeneration, necrosis, and pathological pigmentationBruno Mmassy
This document provides an overview of degeneration, necrosis, and pathological pigmentation. It defines degeneration as the deterioration of live cells following injury. Various types of cell injuries are classified, including physical, chemical, biological, nutritional, and genetic injuries. The document also describes different types of degenerative changes based on the accumulation of water, carbohydrates, proteins, and lipids inside and outside cells. Examples of each type are given.
This document discusses the scope of Ayurveda in geriatric health. It outlines several key points:
1. Geriatric care in Ayurveda aims for "longer life with lesser disease and painless death," maintaining health and avoiding disease in old age.
2. Ayurveda views aging as a natural process involving the gradual depletion of tissues over time. Rasayana and Vajeekarana therapies can help rejuvenate tissues and support health in aging.
3. The management of health conditions common in older adults is addressed through preventive measures, lifestyle routines, herbal therapies, counseling, and rehabilitative techniques described in Ayurvedic texts.
The development of gerontological nursing began in the early 20th century with the first articles on elder care published in nursing journals. Gerontological nursing established itself as a specialty area through the mid-20th century with the publication of textbooks and the formation of professional organizations focused on elder care. Gerontological nursing roles include healer, caregiver, educator, advocate, innovator according to holistic principles addressing elders' biological, psychological, social and spiritual needs to promote health and independence.
The aging process causes changes in cells and organs over time through a combination of genetic and environmental factors. As people age, cells divide more slowly, immune function declines, and regulation of cell death is disrupted. Physically, aging is associated with loss of height, weight gain until late adulthood, increased body fat, and slower reaction times. While some organ decline is normal, lifestyle factors influence diseases like heart disease and cataracts. The aging process varies between individuals.
Theories of aging include psychological, sociological, and biological perspectives. Psychological theories focus on personal development and success, like Erikson's stages of psychosocial development. Sociological theories emphasize engagement through activities, relationships, and experiences. Biological theories propose that aging results from damage accumulation over time, such as from free radicals, genetic factors like telomere shortening, or gradual imbalance between systems. While no single theory explains all aspects of aging, maintaining overall wellness through nutrition, exercise, social engagement and calorie restriction may help optimize health and function in late life.
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi sel, termasuk organisasi sel, modalitas cidera sel, dan mekanisme adaptasi sel. Modul ini menjelaskan struktur dan fungsi sel serta bagaimana sel dapat beradaptasi terhadap berbagai jenis cidera.
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi sel, yang meliputi organisasi sel, modalitas cidera sel seperti hipoksia dan bahan kimia, serta mekanisme adaptasi sel untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksipjj_kemenkes
Modul ini membahas tiga topik utama yaitu radang dan mekanisme infeksi, proses penyembuhan luka, dan neoplasma beserta proses penuaan. Topik pertama menjelaskan pengertian dan jenis-jenis radang serta mekanisme terjadinya infeksi. Topik selanjutnya membahas tahapan penyembuhan luka. Terakhir, modul ini menjelaskan tentang penyakit neoplasma dan proses penuaan pada manusia.
Modul ini membahas konsep penyakit dan patogenesis melalui kegiatan praktikum. Mahasiswa diajak mengidentifikasi tanda, gejala, dan patogenesis penyakit seperti gasteritis, radang tenggorok, ISPA atau tifus melalui pemeriksaan pasien secara langsung.
Modul ini membahas tentang kelainan kongenital dan keturunan. Kelainan kongenital adalah kelainan yang timbul sejak konsepsi dan merupakan kelainan dalam pertumbuhan janin, sedangkan penyakit keturunan disebabkan oleh faktor genetik yang diwariskan dari orang tua. Modul ini menjelaskan berbagai jenis kelainan kongenital dan keturunan beserta etiologi dan patofisiologinya, seperti sindrom Down, clubfoot,
Modul ini membahas tentang kelainan kongenital dan keturunan. Kelainan kongenital adalah kelainan yang timbul sejak konsepsi dan merupakan kelainan dalam pertumbuhan janin, sedangkan penyakit keturunan disebabkan oleh faktor genetik yang diwariskan. Modul ini menjelaskan berbagai jenis kelainan kongenital seperti sindrom Down dan sindrom Turner serta penyakit keturunan seperti skizofrenia. Juga diuraikan et
Modul ini membahas tentang kelainan sirkulasi, cairan tubuh, dan asam basa. Materi yang dibahas antara lain definisi dan jenis-jenis kelainan sirkulasi seperti kongesti dan perdarahan, patofisiologi kelainan cairan tubuh, serta patofisiologi gangguan keseimbangan asam basa. Modul ini bertujuan membantu mahasiswa memahami berbagai kelainan tersebut.
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
PATOLOGI 1
Suyanto
Patogenesis dan patofisiologi kelainan
struktur dan fungsi tubuh manusia.
SEMESTER 3
MODUL
KEGIATAN BELAJAR III
INTERAKSI GENETIKA DAN LINGKUNGAN
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah dan karuniNyalah penyusun
dapat menyelesaikan Modul Mata
Kuliah Patologi I.
Buku ini disusun sebagai referensi
dan bahan belajar untuk mahasiswa
program Pendidikan Jarak Jauh Program
D.III Keperawatan yang diselenggarakan
oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima
kasih atas berbagai bantuan baik materiil
maupun imateriil dari berbagai pihak
atas keberhasilan penyusunan modul
ini.
Mudah-mudahan Modul ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat
menjadimediayangdapatmeningkatkan
pemahaman dan kemampuan
memberikan asuhan keperawatan jiwa
bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Program D.III Keperawatan.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
3. 1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Daftar Istilah
Lamina propria : Lapisan lembab dikenal sebagai selaput lendir atau
mukosaberbagai tabung dalam tubuh (seperti saluran
pernapasan, saluran pencernaan, dan saluran urogenital).
Sel epidermis : Lapisanterluardarikulit, membentukpembungkus, tahan air dan
pelindungatas permukaan tubuh
Epitel torak : Epitel selapis silindris terdiri dari satu lapis sel dan selnya
berbentuk silindirs (torak) memiliki silia pada permukaannya.
Contoh: epitel pada lambung dan usus.
Epitel gepeng : Epitel selapis pipih terdiri dari satu lapis saja dan sel berbentuk
pipih. Dilihat dari permukaan, sel-sel ini terlihat seperti lantai
ubin namun dengan batas yang tidak teratur. Epitelium ini
umumnya berfungsi sebagai jalan pertukaran zat dari luar ke
dalam tubuh dan sebaliknya. Contoh: epitel pada pembuluh
darah kapiler dan dinding alveolus.
Purin &Pirimidin : Dua golongan nitrogen basa, yang merupakan bahan bangunan
pokok dari DNA dan RNA, adalah purina.
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Halo mahasiswa D.III Keperawatan Pendidikan jarak jauh
Selamat berjumpa dengan mata kuliah patologi Sebelum perkuliahan dimulai akan disampaikan
beberapa hal sebagai pengantar berikut ini...
Gambar : Pingpong mutasi
A. Rasional dan Deskripsi singkat
Semoga keselamatan dan kesejahteraan dari Tuhan YME selalu dilimpahkan kepada kita.
Agar mendapatkan pemahaman yang optimal, mari Saudara siapkan hati dan fikiran untuk
memulai mempelajari mata kuliah Patologi.
Memahami kondisi pasien sesuai dengan penyakit yang dialaminya dengan berbagai macam
keluhan dan gejala klinis bagi seorang perawat memerlukan pengetahuan dan ketrampilan
yang memadai. Salah satu pengetetahuan itu adalah ilmu patologi. Melalui ilmu patologi
segala bentuk proses yang terjadi dalam tubuh manusia seperti perjalanan penyakit dan
kelainan kelainan yang berwujud penyakit akan mudah difahami oleh Saudara sebagai
seorang perawat..
Modul ini akan membahas ilmu tentang : Pertama, patogenesis dan patofisiologi, kedua
ilmu tentang mekanisme adaptasi sel, ketiga membahas interaksi genetik dan lingkungan
serta keempat kelainan retrogresif.
5. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Relevansi
Nah... untuk memudahkan Saudara mempelajarinya, modul ini dialokasikan untuk dipelajari
pada minggu ke 1 s.d minggu ke 4 semester II yang dikemas dalam 4 kegiatan belajar sebagai
berikut:
Kegiatanbelajar1: Patogenesisdanpatofisiologikelainanstrukturdanfungsitubuhmanusia.
Kegiatan Belajar 2: Mekanisme adaptasi sel
Kegiatan belajar 3: Interaksi genetik dan lingkungan
Kegiatan Belajar 4: Kelainan Retrogresif.
Setelah mempelajari modul ini saudara akan dapat:
1. Menjelaskan patogenesis dan patofisiologi kelainan strukturdan fungsi tubuh
2. Membedakan mekanisme adaptasi sel
3. Mengerti interaksi genetik dan lingkungan
4. Mengenal berbagai jenis kelainan retrogresif
Saudara...
Perlu diketahui bahwa kompetensi yang akan dipelajari dalam modul ini sangat diperlukan
bagi saudara yang akan memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Sebab dengan
menggunakan dasar dasar ilmu patologi makaasuhan keperawatan mulai dari rencana
tindakan keperawatan sampai denganmengevaluasi tindakan keperawatan yang diberikan
pada pasien menjadi rasional sehingga berhasil optimal.
Dengan pemahaman yang baik terhadap ilmu yang akan Saudara pelajari dalam kegiatan
belajar 1 hingga 4 pada modul 1 ini Saudara akan mampu mengenal dan memahami
konsep penyakit. Saudara juga akan memperoleh pengetahuan tentang kelainan kelainan
yang sering terjadi pada pasien akibat penyakit yang dideritanya.
Kalau begitu... ayo kita siapkan diri untuk memulai mempelajarinya
Gambar : Komunikasi Keperawatan
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Petunjuk belajar
Saudara mahasiswa yang budiman...
Agar lebih mudah Saudara mempelajari dan memahami modul ini maka ikutilah langkah
langkah belajar berikut :
1. Pahami berbagai istilah dalam ilmu patologi yang digunakan dalam modul ini
2. Perhatikan contoh contoh dan temukan dalam kehidupan sehari hari
3. Ikuti dengan baik kegiatan praktikum
4. Keberhasilan Saudara tergantung pada kesungguhan belajar, oleh karena itu kerjakan
latihan dan praktikum secara mandiri atau berkelompok
5. Ketika Saudara menemukan kesulitan segera hubungi dosen yang mengajar mata kuliah
Patologi.
Baiklah saudara, selamat belajar semoga dapat segera memahami ilmu patologi ini untuk
bekal menjadi perawat yang professional dalam melayani pasien.
7. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3
Saudara diharapkan mampu:
Menjelaskan interaksi genetika dan
lingkungan
Kegiatan
Belajar 3
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan belajar 3 dalam modul yang Saudara pelajari ini akan mengulas pokok pokok
materi tentang:
1. Faktor instrinsik penyakit
2. Faktor ekstrinsik penyakit
3. Interaksi antara factor instrinsik daan ekstrinsik penyakit
4. Sifat genom
5. Ekspresi kelainan genetic
Diharapkan setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 Saudara mampu:
1. Membedakan antara faktor instrisik dengan ekstrisik penyakit
2. Menjelaskan interaksi antara factor instrisik dan ekstrinsik penyakit
3. Mengetahui sifat genom
4. Menjabarkan ekspresi kelainan genetic
Gambar : Tujuan Sukses
Pokok-pokok Materi
INTERAKSI GENETIKA DAN LINGKUNGAN
Saudara para mahasiswa yang berbahagia,...
Sekarang kita akan mempelajari kegiatan belajar 3 yang berisi materi :
Sebelum kita mulai sebaiknya Saudara fahami dulu tujuan kegiatan belajar 3 ini .
Saudara para mahasiswa yang budiman, kita mulai materi kegiatan perkuliahan ketiga ini...
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Uraian
Materi
1. Faktor ekstrinsik penyakit
Faktor ekstrinsik merupakan pe¬nyebab
penting dari kejadian penyakit yang diderita
oleh sesorang seperti infeksi, trauma mekanis,
bahan kimia beracun, radiasi, suhu yang
ekstrim, masalah gizi dan stres psikologik.
Jika kita hanya memperhitungkan faktor
intrinsik dalam memandang kejadian sakit
maka tidaklah leng¬kap karena harus juga
dipertimbangkan faktorlain yaitu faktor
intrinsik yang diuraikan beikut ini.
2. Faktor intrinsik penyakit
Faktor intrinsik penyakit yang ada pada
diri seseorang adalah umur, jenis kelamin,
dan kelainan-kelainan yang didapat dari
perjalanan penyakit sebelumnya yang
perlu dipertimbangkan.Demikian juga
dengankeadaan genetik atau genom individu
juga meru¬pakan bagian esensial dari
penyebab penyakit.
Gambar : Pengetauan Konseling
3. Interaksi antara faktor ekstrinsik dan intrinsik
Terdapat keseimbangan antara keturunan dan lingkungan sebagai penye¬bab timbulnya
penyakit. Pada ujung yang satu terdapat penyakit-penyakit yang disebabkan oleh
faktor ekstrinsik sementara pada ujung yang lainnya terdapat penyakit-pe¬nyakit yang
disebabkanoleh susunan genetik yang salah. Hampir semua penyakit pada manusia berada
di antara kedua ujung faktor tersebut, baik fak¬tor genetik (instrinsik) maupun faktor
lingkungan (ekstrinsik) yang saling mem¬pengaruhi secara bermakna. Kita ambil contoh
penyakit penyakit diare disatu sisi disebabkan karena lingkungan yang kumuh sementara
disisi lain penyakit diare bisa disebabkan karena faktor keturunan seperti pada penyakit
hisprung.
Contoh lain: Seseorang yang memiliki faktor keturunan penyakit diabetes melitus maka
akan benar benar sakit dan menjadi pasien diabetes manakala faktor ekstrinsik seperti
pola makan dan stres dialaminya.
Manusia yang memiliki faktor genetika akan selalu berinteraksi dengan lingkungan. Penjelasan
tentang interaksi tersebut akan dijabarkan berikut ini.
A. INTERAKSI ANTARA GENETIKA DAN LINGKUNGAN
Baiklah Saudara para mahasiswa, kita telah mempelajari faktor faktor yang menyebabkan
penyakit. Berikut ini kerjakanlah tugas mandiri agar Saudara menjadi lebih faham.
9. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
1. Sebutkan minimal 3 penyakit yang dominan disebabkan oleh faktor ekstrinsik
2. Sebutkan minimal 3 penyakit yang dominan disebabkan oleh faktor instrinsik
3. Sebutkan minimal 2 penyakit yang disebabkan oleh interaksi faktor intrinsik dan
ekstrinsik
Tugas
Mandiri 1
Sekarang kita lanjutkan dengan mempelajari materi berikut ini:
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
B. SIFAT GENOM
Gen manusia memiliki beberapa sifat yaitu:
1. Asam Nukleat dan Kode Genetik
Zat kimia yang ber¬tanggung jawab atas penyimpanan dan penya¬luran semua informasi
yang diperlukan untuk perencanaan dan pembentukan fungsi dari satu sel bahkan seluruh
tubuh secara utuh adalah asam nukleat. Terbentuk dari nitrogen yang mengan¬dung basa
(purin dan pirimidin), gula (deoksiribo¬sa), dan asam fosfat. Asam nukleat yang mengandung
deoksiribosa disebut asam deoksiribonukleat (DNA), sedangkan yang mengandung ribosa
disebut asam ribonuk¬leat atau RNA. DNA merupakan pembawa kode genetik; sedangkan
RNA melaksanakan instruksi kode genetik yang dibawa oleh DNA.
Gambar dibawah ini mengilustrasikan bahwa inti sel yang berisi kromosom. Kromosom
terdiri dari untaian DNA dan didalam DNA terdapat gen.
DNA
11. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
2. Gen dan Kromosom
DNAdite¬mukanhampirdiseluruhbagiandalamnucleus(inti).Sewaktuselmulaimembelah,
bahan ter¬sebut mulai mengatur dirinya untuk membentuk untaian kromosom. Kromosom
ini mengandung banyak molekul DNA yang ter¬susun dalam urutan tertentu. Didalam DNA
banyak terdapatgen yang berfungsi menentukan dan mengendalikan perkembangan satu
sifat bawaan tertentu.
Sel tubuh manusia pada umumnya terdiri dari 46 kromosom atau 23 pasang. Sebelum
proses pembelahan sel, DNA melipat ganda. Kemudian, selama pembelahan sel setiap
kro¬mosom terpisah dan terbentuklah dua sel anak yang identik. Pem¬belahan sel
semacam ini disebut mitosis.
Pembelahan sel yang lain yaitumeiosisdimana terjadi pengurutan informasi genetik secara
acak, sehingga setiap kromosom membawa campuran gen dari kedua pasang orang tua.
Pencampuran informasi genetik ini terjadi pada saat fertilisasi (pembuahan) dari satu
sperma yang terpilih dan dari satu ovum yang telah tersedia.
C. EKSPRESI KELAINAN GENETIK
Kita akan pelajari hal hal yang terjadi akibat kelainan genetik sebagai berikut
1. Kelainan Kromosom
Ada dua tipe kelainan kromosom yang mungkin terjadi yaitu ke¬lainan dalam jumlah dan
kelainan struktur kromosom.
a. Kelainan jumlah kromosom
Kelainan kromosom dapat terjadi de¬ngan berbagai cara sewaktu pembelahan sel ber-
langsung. Kondisi tersebut akan menghasilkan kelainan jumlah kromosom dalam sel.
Seperti proses pembelahan meosis sel yang tidak sempurna sehingga satu inti kromosom
bisa kelebihan jumlah kromosom. Peristiwa ini disebut pembelahan sel nondisjunction
dan dikenal dengan sebutan trisonomi 21. Kejadian sering dijumpai pada ibu hamil yang
berusia lanjut akan melahirkan anak down syndrome, yaitu kelainan herediter yang disertai
defisiensi mental dan mata sipit ras Mongol.
b. Kelainan struktur kromosom
Kelainan struktur kromosom terjadi jika kro¬mosom pecah dan pecahannya hilang atau
me¬lekat pada kromosom lain. Kejadian ini disebut translokasi. Pengaturan kembali yang
dilakukan sel dapat menghasilkan keseimbangan dan tidak menimbulkan sindrom klinis.
Contohnya adalah Sindroma Superfemale (XXX),Supermale (XYY) dan bibir sumbing ( labio
schisis).
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
2. Kelainan multifaktorial
Dikatakan multifaktorial karena tidak hanya melibatkan beberapa gen tetapi juga
lingkungan. Seringkali peranan gen sangat kecil dampaknya terhadap manifestasi suatu
penyakit, tetapi ketika ada interaksi dengan lingkungan, manifestasi itu berdampak besar.
Contohnya adalah penyakit Diabetes mellitus, asam urat, asma dan penyakit Gout.
Selamat,...
Saudara telah menyelesaikan kegiatan belajar 3, semoga Saudara dapat memahami materi ini
dengan baik. Untuk memantapkan pemahaman Saudara, kerjakanlah tugas mandiri di bawah
ini.
Gambar : Down Syndrome Gambar : Labio schisis
13. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
1. Jelaskan hubungan antara inti sel, kromosom, gen dan DNA
2. Sebutkan 3 penyakit yang disebabkan karena faktor kelainan kromosom
3. Sebutkan 3 penyakit yang disebabkan karena kelainan multifaktorial
Tugas
Mandiri 2
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Baiklah Saudara, berikut ini adalah rangkuman pembahasan tugas belajar 3 yang telah
Saudara selesaikan dengan baik
Penyakit dapat terjadi disebabkan oleh faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik ataupun
interaksi kedua faktor tersebut. DNA merupakan bagian dari kromosom yang membawa
kode genetik, sedangkan RNA melaksanakan instruksi kode genetik yang dibawa oleh
DNA. Penyakit yang disebabkan karena gangguan kromosom dapat berupa kelainan
jumlah kromosom dan kelainan struktur kromosom serta kelainan multifaktorial.
Baiklah, saudara telah selesai mempelajari tugas belajar 3 yang membahas tentang interaksi
genetika dan lingkungan, semoga ilmu ini bisa dimanfaatkan dalam tugas nanti. Terima kasih,
selamat meneruskan aktifitas belajar Saudara.
Rangkuman
15. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Berikut ini adalah soal untuk menilai penguasaan Saudara terhadap tugas belajar 3,
kerjakanlah secara mandiri:
Seseorang yang memiliki riwayat penyakit keluarga diabetes melitus saat iniberat badan
kategori obesitas dan merokok. Merupakan faktor apakah obesitas dan merokok yang
akan beraki pasien bisa menderita diabetes melitus?
a. Factor pencetus
b. Faktor predisposisi
c. Faktor Pendukung
d. Faktor Ekstrinsik
e. Faktor utama
Zat kimia yang disebut Deoksi ribo nucleat acid berada dalam inti sel bertanggung
atas:yang diperlukan untuk perencanaan dan bahkan seluruh tubuh secara utuh
adalah. Jika mengandung Asam Deoksiribo Nukleat disebut:
a. Penyimpanan dan penya¬luran semua informasi genetik
b. Melaksa¬nakan instruksi-instruksi yang dibawa oleh DNA
c. Pembentukan fungsi sel sesuai yang dibawa RNA
d. Perencanaan untaian kromosom dan gen dalam sel
e. Penyaluran informasi genetik RNA kepada DNA
Asam nukleat dalam kromosom manusia yang melaksa¬nakan instruksi-instruksi yang
dibawa oleh DNA adalah:
a. DNA
b. Asam folat
c. Asam fosfat
d. Genotip
e. RNA
Berikut ini penyakit yang bukan karena kelainan kromosom adalah:
a. Labio schisis
b. Down Syndrome
c. Diabetes mellitus
d. Supermale syndrome
e. Steven Johnson syndrome
Pembelahan sel yang mengurutkan informasi genetik secara acak, sehingga setiap
kromosom membawa campuran gen dari kedua pasang orang tua disebut:
a. Mitosis
b. Translokasi
c. Nondisjuction
d. Meosis
e. Mozaik
Test
Formatif
1.
2.
3.
4.
5.
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
DAFTAR PUSTAKA
Grace, Pierce A., Borley, Neil R. 2006. At Glace Ilmu Bedah Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta:
EGC.
Himawan sutisna.1996.Kumpulan Kuliah Patologi. Bagian Patologi Anatomik FKUI Jakar-
ta
Kumar V, Cotran R.S, Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 7 Volume 1.
Jakarta: EGC.
Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Pen-
yakit Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC.
17. 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
TES FORMATIF MODUL 1
KEGIATAN BELAJAR 3
1. D
2. A
3. E
4. E
5. A
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Daftar
Gambar
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b3/Pseudomonas.jpg
http://avanceyperspectiva.cinvestav.mx/wp-content/uploads/2014/04/Captura-de-
pantalla-2014-04-12-a-las-14.28.30-1440x564_c.png
http://1.bp.blogspot.com/-8hxjAkau2G4/UBzWKyDv2vI/AAAAAAAABDA/jXW-
zcx3KBdc/s1600/daun+lurus.jpg
http://sociopreneurugm.com/wp-content/uploads/2013/08/Color-Pencil-HD-Wall-
paper.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-y8Uv93NKxW0/UZIOBfkfpFI/AAAAAAAAAEc/9GwbZ8gZ-
JQA/s1600/url.jpeg
https://tentangautoimun.files.wordpress.com/2013/09/0005608136w-1920x1280.
jpg
http://klikdokter.com/uploads/Mediz%20A-Z/Lingua%20Villosa.JPG
https://julioeiffeltr.files.wordpress.com/2010/04/bacteria.jpg
http://4.bp.blogspot.com/-ZHl2XKdZ8mk/VNSc-0tv8AI/AAAAAAAAEQQ/dLAEem-
6VQUs/s1600/PlusMinus%2BBL.png
19. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015