Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, termasuk tujuan, prinsip, komponen, dan indikatornya. Standar dokumentasi dirancang untuk memfasilitasi komunikasi, akuntabilitas, dan keamanan informasi pasien."
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Makalah ini membahas tentang perawatan luka, dengan menjelaskan pengertian luka, proses penyembuhan luka, dan faktor yang mempengaruhinya. Juga dijelaskan tentang perawatan luka bersih, luka basah, menjahit luka, dan mengangkat jahitan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
Makalah ini membahas tentang Herpes Zoster dan Herpes Simpleks, yang disebabkan oleh infeksi virus. Makalah ini memberikan penjelasan mengenai pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala, komplikasi, pemeriksaan, dan penatalaksanaan Herpes Zoster dan Herpes Simpleks."
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan mengatur tentang pendidikan keperawatan, jenis perawat, praktik keperawatan, dan penjaminan mutu pelayanan keperawatan. Undang-undang ini bertujuan meningkatkan mutu perawat dan pelayanan kesehatan serta memberikan perlindungan hukum bagi perawat dan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, termasuk tujuan, prinsip, komponen, dan indikatornya. Standar dokumentasi dirancang untuk memfasilitasi komunikasi, akuntabilitas, dan keamanan informasi pasien."
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Makalah ini membahas tentang perawatan luka, dengan menjelaskan pengertian luka, proses penyembuhan luka, dan faktor yang mempengaruhinya. Juga dijelaskan tentang perawatan luka bersih, luka basah, menjahit luka, dan mengangkat jahitan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
Makalah ini membahas tentang Herpes Zoster dan Herpes Simpleks, yang disebabkan oleh infeksi virus. Makalah ini memberikan penjelasan mengenai pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala, komplikasi, pemeriksaan, dan penatalaksanaan Herpes Zoster dan Herpes Simpleks."
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan mengatur tentang pendidikan keperawatan, jenis perawat, praktik keperawatan, dan penjaminan mutu pelayanan keperawatan. Undang-undang ini bertujuan meningkatkan mutu perawat dan pelayanan kesehatan serta memberikan perlindungan hukum bagi perawat dan masyarakat.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan pada pasien diabetes mellitus membahas konsep dasar penyakit diabetes, manifestasi klinis, patofisiologi, penatalaksanaan, dan pengkajian keperawatan pada pasien diabetes.
Dokumen tersebut membahas tentang fraktur pada bayi baru lahir. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian fraktur dan etiologi fraktur yang sering terjadi pada bayi akibat trauma selama persalinan, serta tanda-tanda klinis dan penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid. Makalah ini membahas tentang pengertian demam thypoid, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid.
Klien didiagnosis menderita anemia defisiensi besi berdasarkan gejala klinis seperti lemas, mual, sesak napas, dan pucat. Perawat melakukan pengkajian dan merencanakan tindakan untuk menangani 6 diagnosa keperawatan terkait, yaitu gangguan fungsi paru-paru, intoleransi aktivitas, infeksi mulut, gangguan gizi, disfungsi sistem pencernaan, dan kurangnya pengetahuan, dengan tujuan mem
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Metode focus merupakan metode dokumentasi keperawatan yang menggunakan format DAR (Data-Action-Response) untuk mencatat asuhan keperawatan dengan menitikberatkan pada masalah utama pasien. Metode ini memiliki keuntungan seperti istilah yang lebih positif dan fleksibel dalam pencatatan.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pola dan frekuensi berkemih seseorang, antara lain diet, gaya hidup, stres, aktivitas fisik, kondisi penyakit, pengobatan, dan pemeriksaan medis.
Rencana asuhan keperawatan menjelaskan diagnosa hipertermi pada pasien dengan suhu tubuh 38,8°C. Tujuan penanganannya adalah mengembalikan suhu tubuh ke normal 36,5°C. Rencana meliputi pemantauan suhu, pemberian kompres hangat, kolaborasi pemberian antiperetik, serta edukasi kepada orang tua tentang pengukuran suhu tubuh. Hasil implementasi menunjukkan suhu tubuh normal kembali beserta peningkatan pemah
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan kolitis ulseratif dan appendisitis. Kolitis ulseratif adalah penyakit inflamasi usus yang ditandai dengan peradangan dan luka pada usus besar, sedangkan appendisitis adalah radang pada apendiks yang disebabkan oleh infeksi. Makalah ini menjelaskan konsep medis, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan dari kedua kondisi tersebut.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan seperti SOR, POR, dan Progress Notes. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada pasien.
Siswa melakukan praktek kerja lapangan di rumah sakit untuk mempelajari proses pelayanan keperawatan dan meningkatkan keterampilan. Siswa melakukan pengkajian pasien, merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan, serta mengevaluasi hasilnya. [3 kalimat]
Dokumen tersebut membahas tentang diare pada anak, yang merupakan masalah kesehatan utama di berbagai negara termasuk Indonesia. Diare dapat menyebabkan kematian akibat dehidrasi, terutama pada bayi dan balita. Dokumen ini menjelaskan pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, komplikasi, dan pencegahan diare.
Makalah ini membahas tentang gastroenteritis akut (GEA) yang merupakan peradangan pada lambung dan usus yang ditandai dengan diare dan mungkin disertai muntah. Dibahas definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, penatalaksanaan, dan pemeriksaan penunjang GEA."
Dokumen tersebut membahas konsep medis dan keperawatan terkait fraktur tibia. Secara ringkas, dibahas definisi dan anatomi fraktur tibia, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya yang meliputi tindakan umum, penatalaksanaan keperawatan, serta pencegahannya.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gagal pernafasan akut. Terdapat beberapa masalah utama yaitu pola nafas yang tidak efektif dan gangguan pertukaran gas yang ditandai dengan sesak nafas berat dan hipoksemia. Tindakan yang diberikan meliputi oksigenasi, fisioterapi paru, dan dukungan fungsi vital untuk meningkatkan ventilasi dan pertukaran gas.
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Amee Hidayat
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan infark miokardium akut. Infark miokardium akut didefinisikan sebagai nekrosis otot jantung akibat penyumbatan arteri koroner yang memasok jantung. Makalah ini menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, dan pengobatan infark miokardium akut."
Modul ini membahas aspek hukum dalam praktik kebidanan meliputi pengantar hukum kesehatan, sumber hukum kesehatan di Indonesia, dan hak asasi manusia yang berhubungan dengan kesehatan seperti hak untuk mendapat pelayanan kesehatan, menentukan nasib sendiri, dan mendapat informasi.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan pada pasien diabetes mellitus membahas konsep dasar penyakit diabetes, manifestasi klinis, patofisiologi, penatalaksanaan, dan pengkajian keperawatan pada pasien diabetes.
Dokumen tersebut membahas tentang fraktur pada bayi baru lahir. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian fraktur dan etiologi fraktur yang sering terjadi pada bayi akibat trauma selama persalinan, serta tanda-tanda klinis dan penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid. Makalah ini membahas tentang pengertian demam thypoid, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid.
Klien didiagnosis menderita anemia defisiensi besi berdasarkan gejala klinis seperti lemas, mual, sesak napas, dan pucat. Perawat melakukan pengkajian dan merencanakan tindakan untuk menangani 6 diagnosa keperawatan terkait, yaitu gangguan fungsi paru-paru, intoleransi aktivitas, infeksi mulut, gangguan gizi, disfungsi sistem pencernaan, dan kurangnya pengetahuan, dengan tujuan mem
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Metode focus merupakan metode dokumentasi keperawatan yang menggunakan format DAR (Data-Action-Response) untuk mencatat asuhan keperawatan dengan menitikberatkan pada masalah utama pasien. Metode ini memiliki keuntungan seperti istilah yang lebih positif dan fleksibel dalam pencatatan.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pola dan frekuensi berkemih seseorang, antara lain diet, gaya hidup, stres, aktivitas fisik, kondisi penyakit, pengobatan, dan pemeriksaan medis.
Rencana asuhan keperawatan menjelaskan diagnosa hipertermi pada pasien dengan suhu tubuh 38,8°C. Tujuan penanganannya adalah mengembalikan suhu tubuh ke normal 36,5°C. Rencana meliputi pemantauan suhu, pemberian kompres hangat, kolaborasi pemberian antiperetik, serta edukasi kepada orang tua tentang pengukuran suhu tubuh. Hasil implementasi menunjukkan suhu tubuh normal kembali beserta peningkatan pemah
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan kolitis ulseratif dan appendisitis. Kolitis ulseratif adalah penyakit inflamasi usus yang ditandai dengan peradangan dan luka pada usus besar, sedangkan appendisitis adalah radang pada apendiks yang disebabkan oleh infeksi. Makalah ini menjelaskan konsep medis, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan dari kedua kondisi tersebut.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan seperti SOR, POR, dan Progress Notes. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada pasien.
Siswa melakukan praktek kerja lapangan di rumah sakit untuk mempelajari proses pelayanan keperawatan dan meningkatkan keterampilan. Siswa melakukan pengkajian pasien, merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan, serta mengevaluasi hasilnya. [3 kalimat]
Dokumen tersebut membahas tentang diare pada anak, yang merupakan masalah kesehatan utama di berbagai negara termasuk Indonesia. Diare dapat menyebabkan kematian akibat dehidrasi, terutama pada bayi dan balita. Dokumen ini menjelaskan pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, komplikasi, dan pencegahan diare.
Makalah ini membahas tentang gastroenteritis akut (GEA) yang merupakan peradangan pada lambung dan usus yang ditandai dengan diare dan mungkin disertai muntah. Dibahas definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, penatalaksanaan, dan pemeriksaan penunjang GEA."
Dokumen tersebut membahas konsep medis dan keperawatan terkait fraktur tibia. Secara ringkas, dibahas definisi dan anatomi fraktur tibia, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya yang meliputi tindakan umum, penatalaksanaan keperawatan, serta pencegahannya.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gagal pernafasan akut. Terdapat beberapa masalah utama yaitu pola nafas yang tidak efektif dan gangguan pertukaran gas yang ditandai dengan sesak nafas berat dan hipoksemia. Tindakan yang diberikan meliputi oksigenasi, fisioterapi paru, dan dukungan fungsi vital untuk meningkatkan ventilasi dan pertukaran gas.
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Amee Hidayat
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan infark miokardium akut. Infark miokardium akut didefinisikan sebagai nekrosis otot jantung akibat penyumbatan arteri koroner yang memasok jantung. Makalah ini menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, dan pengobatan infark miokardium akut."
Modul ini membahas aspek hukum dalam praktik kebidanan meliputi pengantar hukum kesehatan, sumber hukum kesehatan di Indonesia, dan hak asasi manusia yang berhubungan dengan kesehatan seperti hak untuk mendapat pelayanan kesehatan, menentukan nasib sendiri, dan mendapat informasi.
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitaspjj_kemenkes
Modul ini membahas konsep dasar kebidanan komunitas, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas. Materi yang dibahas antara lain pengertian komunitas, kebidanan, dan pelayanan kebidanan komunitas. Juga ditinjau riwayat kebidanan komunitas di Indonesia dan negara lain serta sasaran, tujuan, dan bagaimana bidan bekerja di komunitas.
Modul ini membahas tentang aspek legal dan issue etik dalam praktek kebidanan yang terbagi menjadi 4 kegiatan belajar, mencakup latar belakang sistem legislasi tenaga bidan, otonomi bidan, dan legilasi, registrasi serta lisensi bidan.
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksipjj_kemenkes
Modul ini membahas tiga topik utama yaitu radang dan mekanisme infeksi, proses penyembuhan luka, dan neoplasma beserta proses penuaan. Topik pertama menjelaskan pengertian dan jenis-jenis radang serta mekanisme terjadinya infeksi. Topik selanjutnya membahas tahapan penyembuhan luka. Terakhir, modul ini menjelaskan tentang penyakit neoplasma dan proses penuaan pada manusia.
Modul ini membahas interaksi antara faktor genetika dan lingkungan dalam penyebab penyakit, termasuk faktor intrinsik dan ekstrinsik serta interaksinya. Juga dibahas tentang sifat genom seperti asam nukleat dan kode genetik.
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi sel, termasuk organisasi sel, modalitas cidera sel, dan mekanisme adaptasi sel. Modul ini menjelaskan struktur dan fungsi sel serta bagaimana sel dapat beradaptasi terhadap berbagai jenis cidera.
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi sel, yang meliputi organisasi sel, modalitas cidera sel seperti hipoksia dan bahan kimia, serta mekanisme adaptasi sel untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Modul ini membahas tentang kelainan kongenital dan keturunan. Kelainan kongenital adalah kelainan yang timbul sejak konsepsi dan merupakan kelainan dalam pertumbuhan janin, sedangkan penyakit keturunan disebabkan oleh faktor genetik yang diwariskan dari orang tua. Modul ini menjelaskan berbagai jenis kelainan kongenital dan keturunan beserta etiologi dan patofisiologinya, seperti sindrom Down, clubfoot,
Modul ini membahas tentang kelainan kongenital dan keturunan. Kelainan kongenital adalah kelainan yang timbul sejak konsepsi dan merupakan kelainan dalam pertumbuhan janin, sedangkan penyakit keturunan disebabkan oleh faktor genetik yang diwariskan. Modul ini menjelaskan berbagai jenis kelainan kongenital seperti sindrom Down dan sindrom Turner serta penyakit keturunan seperti skizofrenia. Juga diuraikan et
Modul ini membahas tentang kelainan sirkulasi, cairan tubuh, dan asam basa. Materi yang dibahas antara lain definisi dan jenis-jenis kelainan sirkulasi seperti kongesti dan perdarahan, patofisiologi kelainan cairan tubuh, serta patofisiologi gangguan keseimbangan asam basa. Modul ini bertujuan membantu mahasiswa memahami berbagai kelainan tersebut.
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Modul ini membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang mencakup pengertian, tujuan, prinsip, dan komponen dokumentasi keperawatan serta standar dan indikator yang harus dipenuhi."
Modul ini membahas tentang konsep dasar dan aspek legal etik dokumentasi keperawatan. Terdiri dari 4 kegiatan belajar yang membahas pengertian, tujuan, dan prinsip dokumentasi keperawatan, berpikir kritis, trend dan perubahan yang mempengaruhi dokumentasi, manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, serta implikasi legal dan etik dokumentasi keperawatan beserta strategi manajemen risiko."
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
PATOLOGI 3
Suyanto
MODUL
KEGIATAN BELAJAR II
PROSES PENYEMBUHAN
LUKA
Radang dan mekanisme proses infeksi, Proses penyembuhan
Luka, Neoplasma dan Proses penuaan (Aging)
SEMESTER 3
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah dan karuniNyalah penyusun
dapat menyelesaikan Modul Mata
Kuliah Patologi 3.
Buku ini disusun sebagai referensi
dan bahan belajar untuk mahasiswa
program Pendidikan Jarak Jauh Program
D.III Keperawatan yang diselenggarakan
oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima
kasih atas berbagai bantuan baik materiil
maupun imateriil dari berbagai pihak
atas keberhasilan penyusunan modul
ini.
Mudah-mudahan Modul ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat
menjadimediayangdapatmeningkatkan
pemahaman dan kemampuan
memberikan asuhan keperawatan jiwa
bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Program D.III Keperawatan.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
3. 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Daftar Istilah
Basal Metabolisme Rate : Jumlah energi yang dikeluarkan setiap hari oleh manusia saat
istirahat
Bradikinin : Vasodilator yang memberi efek pembengkakan dan rangsang
pada syaraf
Difusse : Keadaan dimana terjadi penyebaran ke sel atau jaringan lain
Histamin : Senyawa nitrogen yang memicu respon inflamasi dan
merupakan respon kekebalan terhadap asing patogen
Skar : Jaringan parut bekas lukai ketika kerusakan kulit terjadi lebih
dalam dari lapisan terluar kulit (epidermis).
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Halo...para mahasiswa D.III Keperawatan Pendidikan Jarak Jauh
Semoga keselamatan dan kesejahteraan dari Tuhan YME selalu dilimpahkan kepada kita. Sebelum
kita mulai melanjutkan perkuliahan di modul 3 ini, mari Saudara siapkan hati dan fikiran.
Gambar : Luka pada lutut
A. Rasional dan Deskripsi singkat
Kejadian radang dan infeksi di negara kita Indonesia merupakan masalah yang amat sangat
sering dijumpai di pelayanan kesehatan. Hal tersebut antara lain disebabkan iklim tropis
negara kita dan perilaku sehat masyarakat yang masih buruk sehingga memudahkan
timbulnya masalah infeksi. Oleh karena itu dalam modul ini kita akan membahasnya.
Beriringan dengan radang dan mekanisme infeksi permasalah penyembuhan luka juga
banyak dijumpai. Dalam sudut pandang ilmu patologi, manakala terjadi luka maka radang,
infeksi dan penyembuhan luka adalah masalah yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu
materi proses penyembuhan luka akan dibahas dalam kegiatan belajar tersendiri dalam
modul ini.
Selanjutnya dalam modul ini akan dibahas materi neoplasma, penyakit yang menakutkan
dan banyak dijumpai pada masyarakat modern. Beriringan dengan masalah neoplasma
adalah proses penuaan. Meningkatnya usia harapan hidup menyebabkan meningkatnya
populasi usila. Padahal pasien usila disamping memiliki masalah kesehatan karena proses
penuaan (aging) juga sering muncul masalah neoplasma.
5. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Relevansi
Baiklah para mahasiswa...
Untuk memudahkan Saudara mempelajarinya, modul ini dialokasikan untuk dipelajari pada
minggu ke 9 s.d minggu ke 12 semester II yang dikemas dalam 4 kegiatan belajar sebagai berikut:
Kegiatan belajar 1 : Radang dan mekanisme proses infeksi
Kegiatan belajar 2 : Proses penyembuhan Luka
Kegiatan belajar 3 : Neoplasma
Kegiatan belajar 4 : Proses penuaan (Aging)
Setelah mempelajari modul ini saudara akan dapat:
1. Memahami patofisiologi radang
2. Menjelaskan mekanisme proses infeksi
3. Membedakan jenis neoplasma
4. Memahami proses penuaan
Sebagai seorang perawat, ilmu dan kompetensi tentang radang dan proses infeksi penting
untuk dikuasai. Apalagi jika mengingat bahwa penyakit infeksius dan trauma fisik berupa
luka merupakan penyakit yang paling mendominasi di negara kita. Dengan penguasaan
ilmu yang cukup maka Saudara sebagai perawat diharapkan mampu untuk memberikan
pelayanan kepada pasien baik secara mandiri ataupun berkolaborasi dengan tim kesehatan
lainnya.
Demikian juga halnya pengetahuan tentang neoplasma dan proses penuaan begitu
pentingnya harus dikuasai manakala kita akan memberikan pelayanan terbaik bagi mereka.
Penyakit neoplasma dan tua termasuk kategori penyakit terminal sehingga sering dijumpai
kondisi pasien mengalami putus asa. Pengidap neoplasma seperti kanker memerlukan
pendekatan tersendiri demikian juga halnya para manula. Mereka memiliki masalah yang
unik dan perlu dibantu dengan maksimal agar kualitas hidupnya meningkat.
Kalau begitu... ayo kita siapkan diri untuk memulai mempelajarinya
Gambar : tanda penuaan
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Petunjuk belajar
Saudara mahasiswa yang budiman...
1. Mengenal berbagai istilah yang digunakan
2. Mecari contoh contoh nyata kejadian atau penyakit yang berhubungan
3. Jika ada kegiatan praktikum ikuti dengan baik.
4. Kerjakan latihan dan praktikum secara mandiri atau berkelompok
5. Hubungi dosen yang mengajar mata kuliah Patologi ketika menemukan kesulitan.
Baiklah Saudara...
Agar lebih mudah Saudara mempelajari dan memahami modul ini maka ikutilah langkah-
langkah belajar berikut :
Kita mulai mempelajari modul ini, semoga saudara diberi kemudahan dalam mempelajari
modul ini dan semoga dapat difahami dengan baik untuk bekal menjadi perawat yang
professional, Amin
7. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kegiatan
Belajar 2
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2
Saudara diharapkan mampu:
Memahami proses penyembuhan luka
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2
Saudara diharapkan mampu:
1. Mengenal pengertian luka
2. Membedakan jenis luka
3. Menunjukan tahapan proses
penyembuhan luka
Kegiatan belajar 1 yang Saudara pelajari ini akan mengulas pokok pokok materi tentang:
1. Pengertian luka
2. Jenis luka
3. Tahapan proses penyembuhan luka
Pokok-pokok Materi
Saudara para mahasiswa yang saya banggakan,...
Sebelum kita mulai membahas kegiatan belajar 2 ini sebaiknya Saudara baca dulu tujuannya
agar apa saja dan bagaimanakah kita mempelajari modul ini Saudara fahami.
Mari kita mulai membahas materi kegiatan perkuliahan ini...
Gambar : Proses penyembuhan luka
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
Uraian
Materi
A. Pengertian luka
Luka adalah rusaknya integritas sel atau jaringan atau organ yang disebabkan oleh
berbagai jenis cidera.
B. Jenis Luka
Berdasarkan kedalaman dan luasnya, luka dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai
berikut:
1. Luka superfisial, yaitu luka yang terjadi terbatas hanya pada lapisan dermis.
2. Luka partial thicknes yaitu luka dengan kondisi hilangnya jaringan kulit pada lapisan
epidermis dan lapisan dermis bagian atas. Luka partial thicknes terdiri dari 2 stadium
yaitu:
a. Stadium 1 : Kulit nampak berwarna merah, belum nampak lapisan epidermis
yang hilang.
b. Stadium 2 : lapisan epidermis hilang atau lecet sampai dermis bagian atas
3. Luka full thicknes, yaitu luka dengan kondisi jaringan kulit yang hilang pada lapisan
epidermis, dermis, dan fasia dan otot. Luka full thicknes terdiri dari 2 stadium yaitu:
a. Stadium3 : Lapisan dermis hingga subkutan rusak
b. Stadium 4 : Lapisan subkutan hingga otot dan tulang rusak
Tubuh akan mengupayakan mengembalikan komponen jaringan yang rusak jika terja-
di luka dengan membentuk jaringan yang sama dengan keadaan sebelumnya. Proses
pembentukan jaringan tersebut berada pada masa penyembuhan luka yang ditentukan
tidak hanya oleh proses yang terjadi disekitar luka, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh
faktor luar.
Baiklah Saudara..... kita akan bahas faktor faktor tersebut berikut ini:
9. 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
1. Umur
Pasien dewasa dan anak anak akan lebih mudah untuk sembuh lukanya
dibanding pasien yang telah usia lanjut. Hal ini terkait perubahan perubahan yang
telah terjadi pada orang tua seperti pada vaskular telah terjadi aterosclerosis dan
atropi kapiler yang akan mengganggu kelancaran aliran darah menuju daerah luka.
2. Nutrisi
Pasien sangat membutuhkan nutrisi yang cukup untuk kesembuhan lukanya
seperti protein, vitamin C dan vitamin A serta mineral. Bila nutrisi tersebut tidak
terpenuhi maka proliferasi dan pembentukan epitel sel baru akan terhambat.
3. Medikasi
Obat obatan yang dikonsumsi pasien akan memperlambat proses penyembuhan
luka. Sebagai contoh obat golongan steroid, aspirin, heparin dan anti kanker.
4. Sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan atau imunitas pasien yang lemah akan sangat berpengaruh
terhadap kondisi luka. Reaksi fagositosis dan sistem kolagen akan terganggu
seperti terlihat pada pasien yang menderita HIV/AIDs.
5. Obesitas
Pasien yang memiliki berat badan lebih atau obesitas mempunyai resiko penyem
buhan luka yang lebih lambat karena suplai darah pada jaringan adipose / lemak
tidak adekuat.
6. Penyakit
Penyakit penyakit seperti diabetes melitus, gagal ginjal, penyakit yang
berhubungan dengan imunitas dan adanya penyakit infeksi yang dialami pasien
akan mengganggu proses penyembuhan luka.
7. Gaya hidup
Gaya hidup yang buruk seperti merokok dapat menurunkan jumlah haemoglobin
yang berguna untuk mengangkut oksigen yang sangat dibutuhkan untuk penyem
buhan luka. Merokok juga menyebabkan aliran darah tidak lancar karena terjadi
peningkatan agregat patelet dalam sistem sirkulasi darah. Sebaliknya gaya hidup
yang sehat seperti olah raga akan mempercepat kesembuhan luka.
C. Faktor faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
Gambar : penyembuhan luka
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
D. Proses Penyembuhan Luka
Proses penyembuhan luka ditandai dengan adanya proses pemecahan (katabolik) sel sel
yang mati dan proses pembentukan (anabolik) sel baru. Pada dasarnya proses anabolik
telah dimulai sesaat setelah terjadi perlukaan.
Berikut ini... mari kita pelajari perubahan perubahan morfologik (tampilan) pada luka
sesuai dengan tahapan atau fase penyembuhan luka
1. Fase Inflamasi
Pada fase inflamasi tedapat respons vaskuler dan seluler yang bertujuan menghentikan
perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk
mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan. Pada awal fase ini, kerusakan pembu-
luh darah akan menyebabkan platelet keluar dari vaskuler. Platelet akan menutupi vaskuler
yang terbuka (clot) dan membuat pembuluh darah kapiler vasokonstriksi, selanjutnya terja-
di penempelan endotel yang yang akan menutup pembuluh darah.
Periode ini hanya berlangsung 5-10 menit, dan setelah itu histamin akan mebuat vasodi-
latasi kapiler juga permeabilitas vena jadi meningkat. Peristiwa ini membuat cairan plasma
darah keluar dari pembuluh darah dan masuk ke daerah luka dan secara klinis terjadi ede-
ma jaringan.
Edema yang terjadi menyebabkan migrasi sel lekosit (terutama netrofil) ke ekstra vaskuler
untuk melakukan fagositosis benda asing dan bakteri di daerah luka selama 3 hari. Kemu-
dian akan digantikan oleh sel makrofag yang berperan lebih besar jika dibanding dengan
netrofil pada fagositosis dan proses penyembuhan luka.
Fungsi makrofag disamping fagositosis adalah:
a. Sintesa kolagen
b. Pembentukan jaringan granulasi
c. Memproduksi growth factor yang berperan pada re-epitelisasi
d. Pembentukan pembuluh kapiler baru atau angiogenesis
2. Fase Proliferasi
Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan menyembuh-
kan luka ditandai dengan proliferasi sel. Pada fase ini protein sangat diperlukan sel untuk
menumbuhkan granulasi (pembuluh darah dan jaringan baru).
Angiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh kapiler baru didalam luka, mempu-
nyai arti penting pada tahap proleferasi penyembuhan luka. Kegagalan proses ini akibat
penyakit (diabetes), pengobatan (radiasi) atau obat (preparat steroid) mengakibatkan lam-
batnya ksembuhan luka. Sehingga luka menjadi ulkus yang kronis. Fase proliferasi akan be-
rakhir jika epitel dermis dan lapisan kolagen telah terbentuk.
11. 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
3. Fase Maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir kurang lebih 12 bu-
lan. . Tujuan dari fase maturasi adalah menyempurnakan terbentuknya jaringan baru
menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu. Warna kemerahan dari jarin-
gan mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi dan kolagen bertambah banyak
untuk memperkuat jaringan parut.
Untuk mencapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan kolagen yang
diproduksi. Kolagen yang berlebihan akan menyebabkan penebalan pada jaringan
parut atau hypertrophic scar, sebaliknya produksi yang berkurang akan menurunkan
kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu terbuka.
Luka dikatakan sembuh jika kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan jaringan kulit mam-
pu untuk melakukan aktivitas yang normal. Meskipun proses penyembuhan luka sama
bagi setiap penderita, namun hasil yang dicapai sangat tergantung dari kondisi biologik
masing-masing individu, lokasi serta luasnya luka. Penderita muda dan sehat akan men-
capai proses yang cepat dibandingkan dengan kurang gizi, disertai dengan menderita
penyakit.
Selain apa yang telah diuraikan, terdapat pandangan lain tentang penyembuhan luka
yaitu bahwa proses penyembuhan luka terdiri dari dua komponen utama regenerasi
dan perbaikan (repair). Regenerasi adalah pergantian sel-sel yang hilang dengan sel-
sel yang bertipe sama, sedangkan repair adalah tipe akhir kesembuhan luka. Tahapan
penyembuhan repair terdiri dari intention primer, sekunder dan tersier. Berikut ini pen-
jelasan lebih lengkap.
1. Intension primer : Terdapat fase-fase dalam penyembuhan Intension primer
a. Fase Inisial (3-5 hari) akan terlihat sudut luka merapat dan mulai pertumbuhan sel
b. Fase granulasi (5 hari – 4 minggu)
Luka berwarna merah muda dan mengandung pembuluh darah. Tampak granula-gran-
ula merah.Epitelium permukaan pada tepi luka mulai terlihat.
c. Fase kontraktur scar ( 7 hari – beberapa bulan )
Serabut-serabut kolagen terbentuk dan akan membentuk scar yang tidak mengandung
pembuluh darah dan pucat dan terasa nyeri.
2. Intension sekunder
Adalah penyembuhan luka akibat trauma atau infeksi yang luas dan bereksudat. Batas
luka ireguler dengan kehilangan jaringan yang cukup luas menyebabkan tepi luka tidak
merapat.
3. Intension Tersier
Adalah intension primer yang tertunda. Ini terjadi ketika luka yang terkontaminasi ter-
buka dan dijahit rapat. Ini juga dapat terjadi ketika luka primer mengalami infeksi, ter-
buka dan dibiarkan tumbuh jaringan granulasi dan kemudian dijahit. Intension tersier
biasanya mengakibatkan skar yang lebih luas dan lebih dalam.
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
Tugas
Mandiri 1
Initial Pasien Fase Penyembuhan Tanda yang nampak
Amatilah pasien yang mengalami luka. Pada fase manakah dan kondisi apakah yang
nampak pada lukanya?
Baiklah Saudara para mahasiswa,.. Berikut ini tugas mandiri yang harus saudara kerja-
kan agar dapat memahami materi ini lebih baik lagi.
13. 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Rangkuman
Luka adalah rusaknya keutuhan dan komponen jaringan. Berdasarkan kedalaman dan
luasnya, luka dibagi menjadi luka superfisial, luka partial thicnes dan luka full thicknes.
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka adalah: Umur, nutrisi,
medikasi, sistem kekebalan tubuh, obesitas, penyakit dan gaya hidup.
Tahapan proses penyembuhan luka terdiri dari:
1. Fase Inflamasi merupakan respons vaskuler dan seluler juga berlangsung fungsi
makrofag berupa fagositosis
2. Fase Proliferasi merupakan fase memperbaiki dan menyembuhkan luka ditandai
dengan proliferasi sel
3. Fase Maturasi yang dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai
kurang lebih 12 bulan. . Tujuan dari fase maturasi adalah menyempurnakan terben-
tuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu.
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
Soal di bawah ini silahkan dijawab untuk menilai penguasaan Saudara setelah mempelajari
tugas belajar 2. Kerjakanlah soal di bawah ini secara mandiri:
Obat obatan yang dikonsumsi pasien akan memperlambat proses penyembuhan luka.
Berikut ini adalah sebagian obat obatan dimaksud yaitu:
a. Golongan steroid, aspirin, antipiretik dan anti anemia.
b. Golongan steroid, aspirin, antipiretik dan anti anemia.
c. Golongan analgetik, antacid, antipiretik dan anti kanker.
d. Golongan steroid, antacid, heparin dan anti anemia.
e. Golongan steroid, aspirin, heparin dan anti kanker.
Pasien mengalami luka yang dikategorikan Luka Full thicknes, dimana lapisan subkutan
hingga otot dan tulang rusak. Kondisi ini termasuk stadium:
a. Stadium 1
b. Stadium 2
c. Stadium 3
d. Stadium 4
e. Stadium 5
Penyembuhan luka yang terjadi akibat trauma atau infeksi dan memiliki sejumlah besar
eksudat, batas luka ireguler dengan kehilangan jaringan yang cukup luas menyebabkan
tepi luka tidak merapat kategori :
a. Intension sekunder
b. Intension primer
c. Fase maturasi
d. Intension tersier
e. Fase inflamasi
Proses pembentukan pembuluh kapiler baru didalam luka, mempunyai arti penting
pada tahap proliferasi penyembuhan luka. Kegagalan vaskuler akibat penyakit seperti
diabetes, radiasi dan obat preparat steroid mengakibatkan lambatnya proses sembuh
sehingga membentuk ulkus kronis. Proses ini dikenal sebagai:
a. Arteriosklerosis
b. Angiogenesis
c. Granulasi
d. Kolagenase
e. Regenerasi
Test
Formatif
1.
2.
3.
4.
15. 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Fungsi makrofag disamping fagositosis adalah mensintesa kolagen dan membentuk
jaringan granulasi yang berguna pada epitelisasi serta:
a. Membantu hepar dalam pembentukan sel darah putih
b. Membentuk pembuluh kapiler baru atau angiogenesis
c. Membantu eksudat mengeluarkan benda asing
d. Membentuk fibroblast membentuk jaringan kolagen
e. Membantu mempercepat proses proliferasi sel
5.
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
DAFTAR PUSTAKA
J.M.Gibson MD, 1996, Mikrobiologi dan Patologi Modern, Jakarta : EGC
Dr. Thambayong, Jan, 2000, Patopisiologi untuk Keperawatan, Jakarta : EGC
Bagian Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1973, Patologi, Jakarta :
FKUI
Corwin, J, Elizabeth, 2OO9, Buku Saku Patofisiologi Jilid III, Jakarta : EGC
Robbins, 2007, Buku Ajar Patologi Edisi 7 Vol. 1, Jakarta : EGC
17. 16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kunci Jawaban
TES FORMATIF MODUL 3
KEGIATAN BELAJAR 2
1. E
2. D
3. A
4. B
5. B
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
17
Daftar
Gambar
https://rlagista.files.wordpress.com/2010/12/myxoma.jpg
http://1.bp.blogspot.com/_MZ9RtV17iFs/SPVpF1n6XbI/AAAAAAAAAtk/Og5uETEIK9s/
s400/luka+after.jpg
http://www.suluttoday.com/wp-content/uploads/2014/08/anti-aging-.jpg
http://cardiopower.org/wp-content/uploads/2014/01/Obat-Radang-Tenggorokan.
jpg
http://blogs.unpad.ac.id/tikanerstika/files/2012/04/epitelisasi.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/89/Metastasis_illustration.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-TfHGxuPmH4s/T1NjTmnRyvI/AAAAAAAAAS4/3WTheLZsc-
FA/s1600/DSC00983.jpg
19. 18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015