Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan (SAP) tentang penyakit gastritis. SAP ini berisi tujuan penyuluhan untuk membantu peserta memahami pengertian, penyebab, gejala, dan cara mencegah serta mengatasi gastritis. Materi penyakit gastritis juga dijelaskan secara rinci meliputi definisi, faktor risiko, gejala akut maupun kronis, serta tindakan yang dapat dilakukan untuk
1. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYAKIT GASTRITIS
Disusun Oleh:
ASEP BENYAMIN
029P.A11.134
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI
2013
2. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan
: Penyakit Gastritis
Hari/tanggal
: 16 september
Waktu
: 10.00 WIB
Penyaji
:Asep benyamin
Tempat
: Desa Kebon Pedes
I. Tujuan Instruktusional
a. Tujuan Instruktusional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, siswa diharapkan mampu mencegah dan
mengatasi gastritis
b. Tujuan Instruktusioanal Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan, siswa diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian gastritis
2. Menyebutkan penyebab gastritis
3. Menyebutkan tanda dan gejala gastritis
4. Menyebutkan cara mencegah gastritis
5. Menyebutkan cara mengatasi gastritis
II. Materi
Terlampir pada lampiran
III. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
1
3. IV. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Kegitan PenKes
Waktu
Kegitan Peserta
(menit)
Pembukaan
1. Mengucapkan salam
5 menit
Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
3. Kontrak waktu
Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran
Memperhatikan
5. Menanyakan pengertian gastritis
Menjawab
6. Menjelaskan pengertian gastritis
Memperhatikan
7. Menjelaskan penyebab gastritis
Memperhatikan
8. Menjeskan
gejala
Memperhatikan
cara
mencegah
Memperhatikan
cara
mengatasi
Memperhatikan
11. Mendemonstrasikan cara merawat
Penyajian
Memperhatikan
Memperhatikan
tanda
dan
gastritis
9. Menyebutkan
gastritis
10. Menyebutkan
gastritis
gastritis
Penutup
12. Memberikan kesempatan kepada 10
peserta untuk bertanya
Bertanya
menit
13. Menjawab pertanyaan peserta
Memperhatikan
14. Mengajukan pertanyaan kepada
Menjawab
siswa
15. Memberikan reward
Bertepuk tangan
16. Memberikan evaluasi
Menjawab
17. Membuat kesimpulan
Memperhatikan
18. Mengucapkan salam
Menjawab salam
V. Media dan Alat
a. Leaflat
b. Absensi dan alat tulis
2
4. MATERI PENYAKIT GASTRITIS
1. Pengertian Gastritis
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Mansjoer, 2000).
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau local (Price, 1996).
Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan
submukosa sering akibat diet yang sembrono ( Smeltzer, 2002).
Dapat disimpulkan bahwa gastritis adalah inflamasi pada lapisan mukosa
dan submukosa lambung dan dapat dibuktikan dengan adanya infltrasi sel-sel
radang.
2. Penyebab
a. Perusak langsung: obat-obatan, misalnya obat-obat sakit kepala, obat-obat
anti peradangan yang dikonsumi dalam waktu lama dan banyak, makanan
yang bersifat asam, pedas dan bersantan serta minum kopi.
b. Bakteri salmonela atau stafilokokus
c. Gaya hidup; rokok, alkohol, stres, pola makan tidak teratur dan diet yang
tidak sehat.
d. Penyakit pada hati atau usus
3. Tanda dan Gejala
a. Gastritis akut erosive sangat bervariasi, mulai dari yang sangat ringan
asimtomatik sampai sangat berat yang dapat membawa kematian. Pada kasus
yang sangat berat, gejala yang sangat mencolok adalah:
1) Hematemetis dan melena yang dapat berlangsung sangat hebat sampai
terjadi renjatan karena kehilangan darah.
2) Pada sebagian besar kasus, gejalanya amat ringan bahkan asimtomatis.
Keluhan – keluhan itu misalnya nyeri timbul pada uluhati, biasanya ringan
dan tidak dapat ditunjuk dengan tepat lokasinya.
3) Kadang – kadang disertai dengan mual- mual dan muntah.
4) Perdarahan saluran cerna sering merupakan satu- satunya gejala.
3
5. 5) Pada kasus yang amat ringan perdarahan bermanifestasi sebagai darah
samar pada tinja dan secara fisis akan dijumpai tanda – tanda anemia
defisiensi dengan etiologi yang tidak jelas.
6) Pada pemeriksaan fisis biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali mereka
yang mengalami perdarahan yang hebat sehingga menimbulkan tanda dan
gejala gangguan hemodinamik yang nyata seperti hipotensi, pucat,
keringat dingin, takikardia sampai gangguan kesadaran (Smeltzer, 2002).
b. Gastritis kronis
1) Bervariasi dan tidak jelas
2) Perasaan penuh dan anoreksia
3) Distress epigastrik yang tidak nyata
4) Cepat kenyang (Smeltzer, 2002).
Tanda dan gejala gastritis secara umum adalah sebagai berikut:
a. Akut:
Peradangan lapisan dalam lambung yang bersifat akut lapisan dalam ini
mengalami luka-luka.
Tanda Gejala:
1)
Nyeri ulu hati
2)
Bila ulu hati ditekan, akan terasa nyeri
3)
Mual dan ingin muntah
4)
Tidak nafsu makan
b. Kronis:
Peradangan lapisan dalam lambung yang bersifat menahun.
Tanda dan gejala:
1) Nyeri ulu hati dan bisa berkurang bila sudah ada makanan yang masuk
2) Nyeri bisa disertai mual dan muntah
3) Tidak selera makan dan badan kurus
4) Anemia
5) Tidak tahan makanan yang berbumbu atau mengandung banyak lemak
4
6. 4. Cara Mencegah
a. Makan teratur setiap 2-4 jam.
b. Mengurangi makan makanan yang merangsang lambung seperti makanan
pedas, asam, dan mengandung gas.
c. Menyediakan makanan ringan.
d. Mengurangi stress dengan mendekatkan diri pada Allah.
5. Cara Perawatan
a. Nyeri ulu hati
1) Minum teh manis, susu yang hangat.
2) Beristirahat dengan berbaring, sambil relaksasi dan mendengar musik.
3) Memberi kompres hangat pada bagian ulu hati
4) Minum obat yang telah diberikan dokter
5) Memperhatikan apa penyebab kambuh, sehingga dapat terhindari
6) Menghindari bau makanan yang menyengat sebelum jam makan
7) Menghindari banyak kegiatan menjelang waktu makan
b. Mual
1) Banyak minum yang segar atau makan agar-agar atau jeli
2) Hindari bau-bau yang menyengat
3) Makan buah yang tidak asam
4) Beristirahat
c. Muntah
1) Sediakan tempat muntah di dekat tempat tidur
2) Menghindari pemandangan dan bau yang tidak menyenangkan
3) Menjaga kebersihan mulut
4) Menarik nafas terlebih dahulu sebelum menelan makanan
5) Setelah makan, biarkan duduk, jangan berbaring
6) Makan dengan potongan kecil dan pelan saat menelannya
7) Menghindari minum banyak sebelum atau pada saat makan, minum
satu jam setelah makan
8) Makan-makanan yang sudah hangat, sehingga tidak ada aromanya
lagi
9) Memakai baju longgar dan banyak di udara terbuka
10) Boleh berbaring setelah 2 jam makan
5
7. d. Tidak selera makan
1) Jaga kebersihan mulut, membersihkan sebelum dan sesudah makan
2) Makanan kecil sebelum waktu makan, makanlah selagi ada selera,
perbanyak frekuensi makan
3) Makan-makanan yang tidak banyak lemak, asam dan gula
4) Minum menggunakan sedotan, sehingga menarik
5) Memberi makanan yang sudah dicampur telur atau susu, sehingga
banyak protein yang masuk
6) Jika perlu makanan dihaluskan, sehingga mudah ditelan
7) Menyajikan makanan selagi hangat, buat menarik
8) Lingkungan tempat makan bersih dan tenang
9) Menjelaskan pentingnya makan
10) Jangan makan makanan yang terlalu panas atau dingin
Referensi:
Mansjoer, Arif. (2000). Kapita selekta kedokteran jilid 1(3rd ed.). Jakarta: Media
Aesculapius.
Price, Sylvia A. & Lorraine M. Wilson. (1996). Patofisiologi: konsep, klinis, dan
proses-proses penyakit. edisi 4. Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Volume 2. Jakarta: EGC
6