Slide ini saya dapatkan dari beberapa sumber terpecaya, meskipun seperti itu , anda harap membaca kembali serta menganalisa atas apa yang sudah saya tulis. karena dari tahun ketahun ilmu kebidanan akan selalu update.
Semoga bermanfaat.
Pontianak 10 April 2018
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Uwes Chaeruman
TEC-VARIETY adalah suatu framework meghidupkan aktivitas pembelajaran daring agar lebih hidup. framework ini ditawarkan oleh Curtis J. Bonk dan Elaine Khoo (2014). Silakan dicicipi.
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Uwes Chaeruman
Hybrid/blended learning adalah kombinasi strategi terbaik antara aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron sedemikian rupa untuk menciptakan pengelaman belajar yang efektif, menantang dan menarik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Bagaimana tip melaksanakan hybrid learning? Slide presentasi ini mengajaka Anda untuk mendalami lebih jauh tentang hal tersebut.
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringUwes Chaeruman
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Daring. Siklus bola salju perolehan dan pemanfaatan video dalam pembelajaran jarak jauh dan daring. Pertama mulung (by utlization), kedua buat sendiri (by design). Kategori by design, dapat dibagi dua: 1) DIY (do it yourself video; video buatan sendiri; 2) Video Pro, dibuat secara kolaboratif oleh tim secara profesional. Plus didalamya dibahasa bagaimana penerapannya dalam pembelajaran jarak jauh dan daring.
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranUwes Chaeruman
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Apa yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran? Apa saja komponen tujuan pembelajaran yang baik? Seperti apakah contoh rumusan tujuan pembelajaran yang baik itu? Slide ini membahas semua itu. Semoga bermanfaat.
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
Dua contoh model pembelajaran Lee & Hannafin (2016), dan Sugata Mitra (2010). Model ini mendorong pengembangan generasi Indonesia kedepan yang mandiri.
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Uwes Chaeruman
Sharing tentang peluan dan tantangan pembelajaran daring pada masa Covid-19 dan New Normal. Bersama Asosiasi Dosen Pemerhati Pendidikan Indonesia Sulawesi Barat.
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Uwes Chaeruman
Urun ide implementasi kampus merdeka untuk program studi teknologi pendidikan se-Indonesia. Bahan diskusi pada pertemuan (webinar) antar koordinator program studi teknologi pendidikan se-Indonesia.
Model pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi untuk memupuk siswa mandiri nan tangguh. versi youtube dapat dilihat di https://youtu.be/dAByFBRhqb4
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Uwes Chaeruman
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19. banyak yang harus dipertimbangkan. content, akses, format sajian, dll. broadcast vs on demand, professionally generated vs user generated content?
Sharing ide, bagaimana mendisfusikan inovasi praktek pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi terbaik dari para guru model [duta rumah belajar]. Strategi yang didasarkan atas prinsip difusi inovasi (Rogers) & manajemen pengetahuan (SECI Takeuci-Nonaka). Strategi 1) getok tular; 2) sesi berbagi [sharing session]; 3) unjuk gigi [publikasi]; 4) search, research dan republish; 5) pastikan aksesible, terbuka dan gratis.
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Uwes Chaeruman
Sharing trend, peluang, dan tantangan pembelajaran daring selama dan pasca pandemi Covid-19. Lima langkah menuju trasnformasi: 1) pemerataan akses ICT; 2) Perubahan Mindset; 3) kepemimpinan sekolah atau perguruan tinggi; 4) modeling dan guru penggerak; dan 5) peran teknologi dan teknolog pendidikan.
Sharing implementasi blended learning dalam era Covid-19 kepada teman-teman dosen di UNG. Ada beberapa Tips: 1) jadilah pemulung (kurator materi); 2) DIY Content (kembangkan konten buatan sendiri, slide presentasi, pdf, video presentasi, dll); 3) rangkai aktivitas pembelajaran dengan rumus PEDATI; 4) asuh aktivitas pembelajaran daring dengan rumus COI
1. Modul 4 Komunikasi Interpersonal/Konseling
Kegiatan Belajar 2
KETERAMPILAN INTI
KIP/K
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
3. Tingkah laku verbal
Melalui kata-kata, perasaan, emosi,
pemikiran, gagasan dll bisa diungkapkan.
Dalam komunikasi verbal ini bahasa
memegang peranan penting.
6. Intonasi
Intonasi atau penekanan suara pada saat berkomunikasi
akan mempengaruhi arti pesan secara dramatic sehingga
pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan
intonasi yang berbeda.
7. Humor komunikasi yang datar dan kurang berdaya humor
menimbulkan kesan kaku pada seseorang saat berkomunikasi.
9. Timing (waktu yang tepat)
Waktu dan kondisi atau hal yang kritis perlu
diperhatikan karena komunikasi akan berarti bila
seseorang bersedia untuk berkomunikasi.
10. Tingkah laku non verbal
Komunikasi non verbal ini dianggap lebih jujur
mengungkapkan apa yang mau diungkapkan karena lebih
bersifat spontan.
11. Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh ini meliputi lambaian tangan , raut, ekspresi wajah,
kontak mata, sentuhan, gerakan kepala, sikap/postur tubuh
15. Suara
suara rintihan, desahan saat narik nafas panjaang,
tangisan salah satu ungkapan perasan dan pikiran
seseorang dapat juga diartikan komunikasi.
20. Warna
Kita sering menggunakan warna untuk menunjukkan
suasana emosional, cita rasa, keyakinan agama,
politik dan lain-lain.
21. Fungsi komunikasi non
verbal
Melengkapi komunikasi verbal
Misalkan ada anak kecil yang bertengkar, maka selain dengan kata-kata kita melerai
biasanya didikut dengan mata yang melotot.
Menekankan komunikasi verbal
Misalkan dalam suatu rapat ada orang yang tidak sependapat maka dia berkata saya
akan out dari ruangan sambil menutup pintu keras-keras.
Membesar-besarkan komunikasi non verbal
Misalkan bercerita tentang gorilla yang tubuhnya besar sambil melebar-lebarkan
tangannya kesamping.
Melawan komunikasi verbal
Misalnya saat orang mengatakan tidak malu tetapi pipi dan wajahnya memerah.
Meniadakan komunikasi non verbal
Misalnya kita dipaksa untuk memberikan uang lalu kita katakana ini uangnya sambil
memasukkan uang itu kesaku.
22. Kekurangan Tingkah laku
Non verbal :
Melalui observasi dari gerak-gerik, ekspresi, gerak tubuh, dan isyarat.
Sulit untuk meyelami maksud dan perasaan klien
Sering terjadi salah persepsi
Komunikasi terganggu apabila kedua belah pihak tidak mengupayakan komunikasi
verbal.
23. Pengamatan &
penafsiran
Pengamatan yang dilaksanakan saat terjadinya komunikasi
meliputi bentuk verbal maupun nonverbal dimana faktor
subjektifitas tidak boleh terjadi disini, keseluruhan
pengamatan harus objektif sesuai dengan keadaan pasien.
25. 3
hal penting yang perlu diperhatikan oleh
bidan agar hubungan baik dan mantap
yaitu :
Menunjukkan tanda perhatian verbal, seperti mengklarifikasi atau mengulang
kembali kata-kata klien.
Menjalin kerjasama, dengan kerjasama bidan dapat mencari data klien dengan
lebih mudah karena klien lebih terbuka.
Memberi respon yang positif, pujian dan dukungan karena akan menunjukkan
bahwa bidan memberikan perhatian
26. Tindakan yang harus dibiasakan sebagai
seorang bidan adalah memberikan
pujian dan dukungan
27. Sikap dan perilaku dasar
yang dibutuhkan Ketrampilan membina hubungan baik merupakan
dasar dari proses komunikasi interpersonal.
28. SOLER yang merupakan
singkatan dari :
S : Face your client squarely (mengahadap ke klien) dan smile/nod at client
(senyum /mengangguk ke klien)
O : Open and non judgemental facial expression
(ekspersi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)
L : Lean towards client / tubuh condong ke klien
E : Eye contact in aculturally acceptable manner
(kontak mata / tatap mata sesuai cara, budaya setempat).
R : Relaxed and friendy manner ( santai dan sikap bersahabat)
29. KETERAMPILAN MENDENGAR AKTIF
Keterampilan mendengar
Mendengar aktif
Menjadi pendengar aktif bagi konselor sangat penting karena :
Menunjukkan kepedulian
Merangsang dan memberanikan klien beraksi secara konselor
Menimbulkan situasi yang mengajarkan
Klien membutuhkan gagasan baru.
30. Untuk menjadi pendengar yang baik
konselor harus memiliki kemampuan
sebagai berikut :
Mampu berhubungan dengan orang diluar kalangannya.
Mempunyai cara-cara untuk membantu klien
Memperlakukan klien untuk menimbulkan respon yang bermakna
Bertangung jawab bersama klien dalam konseling
31. Keterampilan bertanya
Pertanyaan merupakan unsur yang penting untuk dilaksanakan dalam berkomunikasi
efektif
untuk mengembangkan pembicaraan dan memancing komunikan agar bisa
mengungkapkan ide/gagasa/perasaannya.
32. Hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat pertanyaan:
Mendengar agar fokus untuk membuat pertanyaan berikutnya.
Menentukan alasan dalam mengajukan pertanyaan tujuan mengajukan pertanyaan.
Ajukan pertanyaan yang mempunyai makna sehubungan dengan kepentingan klien
anda.
Jangan terlalu banyak pertanyaan (fokus pada permasalahan yang ada).
Karena terlalu banyak pertanyaan akan membuat klien menjadi bingung.