Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, tugas perkembangan, dan permasalahan remaja khususnya terkait kesehatan reproduksi. Dokumen menjelaskan bahwa remaja mengalami masa transisi yang penting ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis besar-besaran serta menghadapi berbagai tantangan seperti seksualitas, penyakit menular seksual, dan kehamilan di luar nikah.
Tujuan utama membuat presentasi ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru TIK kelas XII IPA A SMA Negeri 1 Sampit tahun ajaran 2015/2016. Selain itu, presentasi ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat, terutama remaja di Indonesia agar lebih berhati-hati dan bisa menghindarkan diri pada pergaulan bebas.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah kesehatan reproduksi remaja dalam pelayanan kebidanan, penyebab masalah tersebut, dan strategi pemecahannya. Masalah utama yang dihadapi remaja antara lain pengetahuan yang rendah tentang kesehatan reproduksi, hubungan seks pra-nikah, dan pengguguran kandungan secara tidak aman. Penyebabnya meliputi informasi yang salah, enggan menggunakan alat kontrasepsi, dan pengaruh lingkungan
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, tugas perkembangan, dan permasalahan remaja khususnya terkait kesehatan reproduksi. Dokumen menjelaskan bahwa remaja mengalami masa transisi yang penting ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis besar-besaran serta menghadapi berbagai tantangan seperti seksualitas, penyakit menular seksual, dan kehamilan di luar nikah.
Tujuan utama membuat presentasi ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru TIK kelas XII IPA A SMA Negeri 1 Sampit tahun ajaran 2015/2016. Selain itu, presentasi ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat, terutama remaja di Indonesia agar lebih berhati-hati dan bisa menghindarkan diri pada pergaulan bebas.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah kesehatan reproduksi remaja dalam pelayanan kebidanan, penyebab masalah tersebut, dan strategi pemecahannya. Masalah utama yang dihadapi remaja antara lain pengetahuan yang rendah tentang kesehatan reproduksi, hubungan seks pra-nikah, dan pengguguran kandungan secara tidak aman. Penyebabnya meliputi informasi yang salah, enggan menggunakan alat kontrasepsi, dan pengaruh lingkungan
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
Dokumen ini membahas 12 hak kesehatan reproduksi dan seksual yang mencakup hak untuk hidup bebas dari resiko kematian selama kehamilan dan melahirkan, hak atas kebebasan dan keamanan dalam mengatur kehidupan reproduksi, serta hak untuk mendapatkan informasi dan pendidikan tentang kesehatan reproduksi.
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi pjj_kemenkes
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan kesehatan reproduksi sejak konferensi PBB pada 1960-an hingga Millenium Development Goals pada 2000. Beberapa konferensi internasional penting membahas isu-isu seperti kependudukan, hak reproduksi perempuan, dan target-target untuk meningkatkan akses layanan kesehatan reproduksi hingga 2015. Dokumen ini juga menjelaskan ruang lingkup kesehatan reproduksi yang mencakup kesehatan secar
PP (PERATURAN PEMERINTAH) tentang KIA DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN KEBIDANANyusria izza
Dokumen tersebut membahas program kesehatan ibu dan anak (KIA) di Indonesia yang bertujuan untuk menurunkan kematian dan kejadian sakit pada ibu dan anak melalui peningkatan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, bayi dan balita di seluruh fasilitas kesehatan. Program ini mencakup deteksi dini risiko, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan neonatal, imunisasi,
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaNuranisah D.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku seksual pada remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat beberapa tahapan perkembangan perilaku seksual remaja yang dipengaruhi oleh perubahan biologis, pengaruh lingkungan seperti teman sebaya dan orang tua, serta prestasi akademik. Dokumen tersebut juga memberikan beberapa upaya untuk mencegah perilaku seksual pada remaja.
Dokumen ini membahas tentang kesehatan reproduksi yang mencakup kesehatan ibu dan bayi, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan infeksi saluran reproduksi termasuk HIV/AIDS, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi seperti sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, dan psikologis. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kemandirian dan hak reproduksi wanita agar dapat memutuskan peran reproduksinya dengan ba
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, mencakup pengertian, ruang lingkup, hak-hak reproduksi, gender dalam kespro, konsep KB, sasaran dan tujuan program kespro, faktor-faktor yang mempengaruhi kespro, dan strategi pelayanan kespro terpadu.
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-genderEl Gala
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi dari perspektif gender. Ia menjelaskan perbedaan antara seks dan gender serta contoh-contoh diskriminasi gender seperti stereotipe, subordinasi, marginalisasi dan beban ganda yang mempengaruhi kesehatan reproduksi. Dokumen ini juga mengidentifikasi masalah-masalah gender dalam elemen kesehatan reproduksi seperti kesehatan ibu dan bayi, keluarga berencana, kesehatan reproduksi remaja
SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA DI D...BeliaLesmana
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh pendidikan kesehatan remaja terhadap pengetahuan remaja di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten. Kehamilan remaja dan seks pra-nikah merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi perlu diberikan kepada remaja untuk mencegah hal-hal negatif
Modul 5 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang masalah kesehatan ibu di Indonesia yang kompleks dan perlu penanganan lintas sektor. Dibahas pula upaya penurunan angka kematian ibu melalui peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, pelayanan antenatal, pemakaian kontrasepsi, serta tantangan yang dihadapi seperti akses pelayanan kesehatan yang terbatas di daerah tertinggal dan ketersediaan tenaga kesehatan."
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas cara meningkatkan kinerja bidan melalui penggunaan sistem manajemen mutu terpadu dan Audit Kematian Maternal Perinatal (AMP). Sistem manajemen mutu terpadu mencakup struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. AMP digunakan untuk mengidentifikasi masalah kematian ibu dan janin serta menemukan solusi untuk mencegah terulang
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
Dokumen ini membahas 12 hak kesehatan reproduksi dan seksual yang mencakup hak untuk hidup bebas dari resiko kematian selama kehamilan dan melahirkan, hak atas kebebasan dan keamanan dalam mengatur kehidupan reproduksi, serta hak untuk mendapatkan informasi dan pendidikan tentang kesehatan reproduksi.
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi pjj_kemenkes
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan kesehatan reproduksi sejak konferensi PBB pada 1960-an hingga Millenium Development Goals pada 2000. Beberapa konferensi internasional penting membahas isu-isu seperti kependudukan, hak reproduksi perempuan, dan target-target untuk meningkatkan akses layanan kesehatan reproduksi hingga 2015. Dokumen ini juga menjelaskan ruang lingkup kesehatan reproduksi yang mencakup kesehatan secar
PP (PERATURAN PEMERINTAH) tentang KIA DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN KEBIDANANyusria izza
Dokumen tersebut membahas program kesehatan ibu dan anak (KIA) di Indonesia yang bertujuan untuk menurunkan kematian dan kejadian sakit pada ibu dan anak melalui peningkatan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, bayi dan balita di seluruh fasilitas kesehatan. Program ini mencakup deteksi dini risiko, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan neonatal, imunisasi,
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaNuranisah D.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku seksual pada remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat beberapa tahapan perkembangan perilaku seksual remaja yang dipengaruhi oleh perubahan biologis, pengaruh lingkungan seperti teman sebaya dan orang tua, serta prestasi akademik. Dokumen tersebut juga memberikan beberapa upaya untuk mencegah perilaku seksual pada remaja.
Dokumen ini membahas tentang kesehatan reproduksi yang mencakup kesehatan ibu dan bayi, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan infeksi saluran reproduksi termasuk HIV/AIDS, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi seperti sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, dan psikologis. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kemandirian dan hak reproduksi wanita agar dapat memutuskan peran reproduksinya dengan ba
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, mencakup pengertian, ruang lingkup, hak-hak reproduksi, gender dalam kespro, konsep KB, sasaran dan tujuan program kespro, faktor-faktor yang mempengaruhi kespro, dan strategi pelayanan kespro terpadu.
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-genderEl Gala
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi dari perspektif gender. Ia menjelaskan perbedaan antara seks dan gender serta contoh-contoh diskriminasi gender seperti stereotipe, subordinasi, marginalisasi dan beban ganda yang mempengaruhi kesehatan reproduksi. Dokumen ini juga mengidentifikasi masalah-masalah gender dalam elemen kesehatan reproduksi seperti kesehatan ibu dan bayi, keluarga berencana, kesehatan reproduksi remaja
SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA DI D...BeliaLesmana
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh pendidikan kesehatan remaja terhadap pengetahuan remaja di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten. Kehamilan remaja dan seks pra-nikah merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi perlu diberikan kepada remaja untuk mencegah hal-hal negatif
Modul 5 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang masalah kesehatan ibu di Indonesia yang kompleks dan perlu penanganan lintas sektor. Dibahas pula upaya penurunan angka kematian ibu melalui peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, pelayanan antenatal, pemakaian kontrasepsi, serta tantangan yang dihadapi seperti akses pelayanan kesehatan yang terbatas di daerah tertinggal dan ketersediaan tenaga kesehatan."
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas cara meningkatkan kinerja bidan melalui penggunaan sistem manajemen mutu terpadu dan Audit Kematian Maternal Perinatal (AMP). Sistem manajemen mutu terpadu mencakup struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. AMP digunakan untuk mengidentifikasi masalah kematian ibu dan janin serta menemukan solusi untuk mencegah terulang
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pengambilan keputusan dan strategi pengambilan keputusan. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan klien seperti faktor fisik, emosional, rasional, praktikal, interpersonal, dan struktural. Dokumen ini juga menjelaskan tipe-tipe pengambil keputusan dan saat-saat sulit dalam penerapan proses konseling.
Dokumen tersebut membahas tentang standar-standar asuhan kebidanan yang meliputi pengkajian, perumusan diagnosis, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pencatatan asuhan kebidanan. Enam standar tersebut merupakan pedoman bagi bidan dalam memberikan asuhan kesehatan ibu dan bayi secara komprehensif.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep moral, akhlak, nilai dan norma menurut Islam. Ringkasannya adalah:
1) Moral berasal dari bahasa Latin yang berarti kebiasaan seseorang dalam tindakan sehari-hari.
2) Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang menimbulkan perbuatan tanpa pemikiran.
3) Nilai adalah sesuatu yang dihargai masyarakat karena bermanfa
Modul 6 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang Desa Siaga yang merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan secara mandiri. Terdapat empat tahapan yang harus dilalui untuk mengembangkan Desa Siaga yaitu tahap pembinaan, pertumbuhan, pengembangan, dan paripurna.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip pemberian nutrisi dan cairan dalam praktik kebidanan. Nutrisi dan cairan diperlukan tubuh untuk berbagai fungsi. Dokumen menjelaskan organ yang berperan dalam pemenuhan nutrisi dan cairan, konsep kebutuhan gizi dan cairan, masalah yang berkaitan dengan pemenuhan nutrisi dan cairan, serta tindakan untuk mengatasi masalah tersebut.
Dokumen tersebut membahas metode-metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan seperti ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Langkah-langkah pelaksanaan metode ceramah dan demonstrasi juga dijelaskan secara singkat.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang sistem kerangka tulang tengkorak dan rangka dada. Dokumen menjelaskan klasifikasi tulang seperti tulang panjang, pendek, pipih, dan tak beraturan. Dokumen juga menjelaskan struktur dan komposisi tulang-tulang yang membentuk tengkorak dan wajah, serta rangka dada manusia.
Modul 2 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Standar pelayanan kebidanan terdiri dari 24 standar yang mencakup standar pelayanan umum, antenatal, pertolongan persalinan, nifas, dan penanganan kegawatdaruratan obstetri serta neonatal.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk definisi remaja dan kesehatan reproduksi menurut WHO, perubahan fisik dan psikososial yang terjadi pada remaja, determinan perkembangan remaja, perilaku seksual remaja dan risikonya terhadap kesehatan reproduksi seperti kehamilan tidak diinginkan dan penyakit menular seksual, serta strategi meningkatkan kesehatan remaja melalui pendidikan seks dan program
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendewasaan usia perkawinan bagi remaja dan mengurangi risiko pernikahan dini. Dokumen tersebut menjelaskan tantangan yang dihadapi remaja seperti kehamilan, HIV/AIDS, dan napza serta dampak buruk pernikahan dini seperti kematian ibu dan anak lebih tinggi, pendidikan terputus, dan kekerasan dalam rumah tangga. Dokumen tersebut juga menjelaskan program BKKBN untuk
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan dini di Indonesia, yang masih menjadi masalah sosial. Beberapa faktor yang mempengaruhi pernikahan dini antara lain rendahnya pendidikan, faktor ekonomi, dan budaya. Pernikahan dini berdampak negatif bagi kesehatan, pendidikan, dan psikologi remaja perempuan.
[Ringkasan]
1. Masa remaja (usia 10-19 tahun) merupakan masa penting karena perkembangan organ reproduksi. Pada masa ini terjadi perubahan fisik dan emosi yang cepat.
2. Beberapa masalah yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan reproduksi remaja adalah gizi, pendidikan, lingkungan, seksualitas, perkawinan dini dan kehamilan.
3. Perilaku berisiko remaja yang dapat merusak kesehatan reproduksi ad
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Kehamilan tidak diinginkan pada remaja merupakan masalah global yang berdampak besar bagi kesehatan ibu dan bayi.
2. Faktor penyebab kehamilan tidak diinginkan pada remaja antara lain kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, pengaruh teman sebaya, dan kurangnya perhatian orang tua.
3. Kehamilan tidak diinginkan berdampak fis
Tulisan ini membahas pentingnya mengintegrasikan pendidikan kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum madrasah di Sumatera Selatan. Saat ini, kurikulum tersebut belum sepenuhnya diimplementasikan di madrasah, terutama karena perbedaan pandangan ulama tentang batasan materi apa saja yang boleh diajarkan. Tulisan ini berargumen bahwa informasi kesehatan reproduksi perlu diberikan sejak dini kepada remaja agar mereka tidak terlibat dalam
Tulisan ini membahas pentingnya mengintegrasikan pendidikan kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum madrasah di Sumatera Selatan. Saat ini, kurikulum tersebut belum sepenuhnya diimplementasikan di madrasah, terutama karena perbedaan pandangan ulama tentang batasan materi apa saja yang boleh diajarkan. Tulisan ini berargumen bahwa informasi kesehatan reproduksi perlu diberikan sejak dini kepada remaja agar mereka tidak terlibat dalam
Dokumen tersebut membahas tentang aspek sosial budaya yang berkaitan dengan peran seorang bidan dalam pra perkawinan, perkawinan, kehamilan, kelahiran, dan pendekatan melalui budaya. Dibahas pula masalah perkawinan dini dan pantangan makanan pada ibu hamil yang berdampak negatif pada kesehatan ibu dan janin."
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan pada remaja dan faktor-faktor risikonya. Kehamilan remaja memiliki risiko komplikasi kehamilan dan persalinan yang lebih tinggi karena faktor biologis dan sosial ekonomi. Faktor biologis meliputi tubuh ibu yang belum matang dan kecil. Faktor sosial ekonomi meliputi dukungan sosial dan ekonomi yang kurang. Komplikasi umum kehamilan remaja adalah
1. Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan masalah sosial yang sering dihadapi remaja di Kota Banjarmasin akibat kurangnya edukasi seks dan pandangan masyarakat yang menghakimi.
2. Pandangan agama Islam mayoritas masyarakat menolak aborsi, namun kurangnya dukungan sosial sering mendorong tindakan berbahaya seperti aborsi tidak aman.
3. Diperlukan intervensi kesehatan dan sos
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalUwes Chaeruman
The document discusses emerging technologies and their potential impact in 2030, focusing on how students will play an important role. It highlights areas like artificial intelligence, drones, future transactions, and how bonus demographics in 2030 present both challenges and opportunities. The overall message is that students are the future of Indonesia and the planet, and need to prepare for a new world with social, emotional, and religious intelligence where they can do work machines cannot by adding value through personalized, hyper, and blended learning experiences.
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Uwes Chaeruman
TEC-VARIETY adalah suatu framework meghidupkan aktivitas pembelajaran daring agar lebih hidup. framework ini ditawarkan oleh Curtis J. Bonk dan Elaine Khoo (2014). Silakan dicicipi.
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Uwes Chaeruman
Hybrid/blended learning adalah kombinasi strategi terbaik antara aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron sedemikian rupa untuk menciptakan pengelaman belajar yang efektif, menantang dan menarik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Bagaimana tip melaksanakan hybrid learning? Slide presentasi ini mengajaka Anda untuk mendalami lebih jauh tentang hal tersebut.
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringUwes Chaeruman
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Daring. Siklus bola salju perolehan dan pemanfaatan video dalam pembelajaran jarak jauh dan daring. Pertama mulung (by utlization), kedua buat sendiri (by design). Kategori by design, dapat dibagi dua: 1) DIY (do it yourself video; video buatan sendiri; 2) Video Pro, dibuat secara kolaboratif oleh tim secara profesional. Plus didalamya dibahasa bagaimana penerapannya dalam pembelajaran jarak jauh dan daring.
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranUwes Chaeruman
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Apa yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran? Apa saja komponen tujuan pembelajaran yang baik? Seperti apakah contoh rumusan tujuan pembelajaran yang baik itu? Slide ini membahas semua itu. Semoga bermanfaat.
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
Dua contoh model pembelajaran Lee & Hannafin (2016), dan Sugata Mitra (2010). Model ini mendorong pengembangan generasi Indonesia kedepan yang mandiri.
Dokumen ini membahas empat ruang belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran daring di era new normal, yaitu tatap muka, tatap maya, mandiri, dan kolaboratif. Dokumen ini juga memberikan tips untuk mengoptimalkan pembelajaran mandiri dan kolaboratif, seperti menjadi kurator konten, membuat konten sendiri, menggunakan berbagai saluran komunikasi, memberikan umpan balik sesegera mungkin, serta menjadikan siswa sebagai
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Uwes Chaeruman
Sharing tentang peluan dan tantangan pembelajaran daring pada masa Covid-19 dan New Normal. Bersama Asosiasi Dosen Pemerhati Pendidikan Indonesia Sulawesi Barat.
Dokumen tersebut membahas pentingnya merumuskan learning outcome yang jelas dalam kurikulum berbasis outcome. Kurikulum, pembelajaran, dan penilaian harus sejalan dan fokus untuk mencapai learning outcome. Ada empat prinsip utama dalam pengembangan kurikulum berbasis outcome yaitu fokus pada apa yang mahasiswa harus kuasai, didasarkan pada definisi jelas outcome diakhir program, menetapkan standar kinerja yang tinggi, dan memberikan kesempatan belaj
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Uwes Chaeruman
Dokumen ini membahas tentang implementasi program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar pada Program Studi Teknologi Pendidikan di seluruh Indonesia. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah sebanyak 20 sks di luar program studinya, baik di perguruan tinggi yang sama ataupun berbeda, atau bahkan di luar perguruan tinggi. Dokumen ini juga membahas kerja sama antar program studi Teknologi Pendidikan
Dokumen tersebut merupakan ringkasan singkat model pembelajaran "Own It, Learn It, Share It" yang dikembangkan Lee dan Hannafin tahun 2016 untuk meningkatkan partisipasi siswa. Model ini membantu siswa mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, belajar secara mandiri, dan berbagi hasil belajar dengan orang lain. Contoh penerapannya dalam pembelajaran daring dan tatap muka selama masa pandemi Covid-19 jug
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Uwes Chaeruman
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19. banyak yang harus dipertimbangkan. content, akses, format sajian, dll. broadcast vs on demand, professionally generated vs user generated content?
Sharing ide, bagaimana mendisfusikan inovasi praktek pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi terbaik dari para guru model [duta rumah belajar]. Strategi yang didasarkan atas prinsip difusi inovasi (Rogers) & manajemen pengetahuan (SECI Takeuci-Nonaka). Strategi 1) getok tular; 2) sesi berbagi [sharing session]; 3) unjuk gigi [publikasi]; 4) search, research dan republish; 5) pastikan aksesible, terbuka dan gratis.
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Uwes Chaeruman
Dokumen tersebut memberikan tips untuk menerapkan flipped learning dalam masa dan pasca pandemi Covid-19. Flipped learning adalah metode pembelajaran di mana siswa belajar mandiri di luar kelas dan melakukan diskusi serta proyek di dalam kelas. Dokumen tersebut menjelaskan cara mencari dan membuat konten digital, menyampaikan konten, dan mengasuh aktivitas siswa secara asinkron dan sinkron dengan pendekatan Community of Inquiry. Diberikan contoh pelaksana
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Uwes Chaeruman
Webinar ini membahas tentang tren, peluang, dan tantangan pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Intensitas penggunaan aplikasi kantor dan sosial media guru sangat tinggi. Framework SAMR dan DDLB digunakan untuk menganalisis adopsi teknologi pembelajaran. Pandemi memaksa pendidikan menuju tingkat transformasi. Tantangan ke depan adalah pemerataan akses ICT, perubahan mindset, kepemimpinan sekolah, dan peran teknolog
Sharing implementasi blended learning dalam era Covid-19 kepada teman-teman dosen di UNG. Ada beberapa Tips: 1) jadilah pemulung (kurator materi); 2) DIY Content (kembangkan konten buatan sendiri, slide presentasi, pdf, video presentasi, dll); 3) rangkai aktivitas pembelajaran dengan rumus PEDATI; 4) asuh aktivitas pembelajaran daring dengan rumus COI
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
1. Semester 02
Prodi Kebidanan
Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan Modul 5
Kegiatan Belajar 3
Masalah Kesehatan Remaja
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
2. Pengertian
Remaja
Remaja atau “adolescence”
artinya tumbuh
kearah
kematangan. Masa
remaja merupakan masa
yang paling penting dalam
kehidupan seseorang, karena
merupakan masa peralihan
dari anak menjadi dewasa.
Selain itu, remaja mengalami
proses berkembang ke arah
kematangan atau
kemandirian.
3. Perubahan yang paling
menonjol dan memberikan
dinamika psikologis yang
besar pada proses tumbuh
kembang remaja adalah
kematangan organ
reproduksi dan
seksual. Kematangan ini
ditandai dengan
meningkatnya hormon seks
dalam darah yang
berdampak pada perubahan
fisik berupa munculnya ciriciri seks primer, sekunder,
serta perubahan psikologis
berupa dorongan seksual.
4. Berbagai bentuk penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian
dan Pengembangan Pariwisata , Universitas Gajah Mada pada tahuan 1999, didapatkan
hasil bahwa banyak
remaja Indonesia (60,3%) yang telah
melakukan hubungan seksual.
5. Angka pernikahan dini (pernikahan remaja usia kurang dari 16 tahun) hampir dijumpai
diseluruh provinsi di Indonesia. Sekitar
10% remaja putri hamil dan
melahirkan anak pertamanya pada usia 15-19 tahun. Kehamilan remaja
akan meningkatkan risiko kematian dan kesakitan 2-4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
remaja yang menikah di usia 20 tahun. Angka kematian bayi 30% lebih tinggi pada bayi yang
dilahirkan remaja berusia kurang dari 20 tahun.
7. Permasalahan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Dapat
Dikelompokkan Sebagai Berikut:
1. Perilaku berisiko.
2. Kurangnya akses
pelayanan kesehatan,
3. Kurangnya informasi
yang benar dan dapat
dipertanggungjawabka
n, banyaknya akses
pada informasi yang
salah tanpa tapisan,
4. Masalah ims termasuk
infeksi HIV/AIDS,
5. Tindak kekerasan
seksual, seperti
pemerkosaan,
pelecehan seksual
6. Transaksi seks
komersial.
8. Kehamilan dan
persalinan usia muda
yang berisiko kematian
ibu dan bayi, dan kehamilan
yang tak dikehendaki, yang seringkali
menjurus kepada aborsi yang tidak
aman dan komplikasinya. Menurut
Biran (1980) kehamilan remaja kurang
dari 20 tahun berisiko kematian ibu dan
bayi 2-4 kali lebih tinggi dibanding ibu
berusia 20-35 tahun.
9. Penyebab mendasar dari keadaan tersebut adalah:
rendahnya pendidikan remaja, kurangnya keterampilan petugas kesehatan, kurangnya
kesadaran semua pihak akan pentingnya penanganan kesehatan remaja.