SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Penerapan Metode Exponential Smoothing, Moving Averages & Regresi
      Linier Pada Data Penyandang Buta Huruf Usia 15-44 Tahun di Indonesia
                                  Dicksena Sesarani – 09.41010.0027
                               Muhammad Saddam Hussen – 09.41010.0044
       Prodi Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer (STIKOM Surabaya),
                                        Jalan Raya Kedung Baruk 98 Surabaya
                          e-mail: dicksenayuki@yahoo.com ; dewa.crackdown@facebook.com

                                                      Abstrak

     Time series merupakan serangkaian pengamatan berdasarkan pada urutan waktu dan banyak dijumpai pada
     berbagai bidang kehidupan. Berdasarkan serangkaian pengamatan tersebut dapat dibuat suatu model time
     series yang bisa digunakan untuk meramalkan kejadian pada periode berikutnya. Paper ini membahas tentang
     data penyandang buta huruf usia 15-44 tahun di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode Exponential
     Smoothing yang dapat digunakan untuk mengetahui pola tren dari suatu data dan bagaimana analisis yang
     diperlukan dari data tersebut untuk melakukan peramalan akan nominal dari data yang akan datang, metode
     Regresi Linier yang hanya dapat digunakan untuk melakukan peramalan atas data yang akan datang saja, dan
     metode Moving Averages yang hanya dapat digunakan untuk menganalisa pola tren dari suatu data saja,
     sehingga nantinya akan dapat dijadikan sebuah perbandingan pemodelan pola tren dan pemodelan analisis
     peramalan.

     Kata Kunci: time series, metode, tren, peramalan, Exponential Smoothing, Moving Averages, Regresi Linier



             1. PENDAHULUAN                                 untuk nilai L = 5, nilai dari Moving Averages
                                                            ditentukan sebagai berikut:
Time Series merupakan suatu deretan observasì
yang diambil secara berurutan berdasarkan
waktu dengan interval sama, harian, bulanan,
tahunan atau yang lain (Box dkk_,1994). Tujuan
adanya pemodelan suatu data adalah
memperlihatkan suatu bentuk dari data untuk
mempermudah dalam melakukan suatu analisa
untuk memperoleh atau mencapai suatu
kebutuhan tertentu.

Dalam kesempatan kali ini, penulis mengambil
suatu studi kasus berupa data penyandang buta
huruf usia 15-44 tahun di Indonesia. Penulis                Sedangkan contoh lain dari Moving Averages
akan melakukan analisis menggunakan metode                  dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:
Exponential Smoothing, Moving Average, dan
Regresi Linier untuk dijadikan bahan
perbandingan.

                  2. DEFINISI

2.1 MOVING AVERAGES
Moving Averages adalah salah satu alat yang
paling populer dan mudah digunakan untuk para
analis teknikal. Alat ini berfungsi untuk
memuluskan satu serial data dan memudahkan
kita untuk memetakan tren. Sebagai contoh


                                                                                                                1
2.2 EXPONENTIAL SMOOTHING
Exponential Smoothing merupakan teknik
analisis data deret waktu dengan metode
pemulusan. ES menggunakan bobot yang
berbeda untuk data masa lalu dimana
pembobotan akan menurun secara eksponensial
terhadap nilai pengamatan yang lebih awal,
pada metode ini diperlukan adanya penentuan
parameter tertentu. Rumus untuk menentukan                      3. IMPLEMENTASI
ES series adalah sebagai berikut:
                       E1 = Y1                      Pada tahap implementasi ketiga metode
              Ei = WYi + (1 – W)Ei-1                tersebut, penulis akan menerapkan perhitungan
Yang mana:                                          yang telah didefinisikan di atas ke dalam data
Ei = nilai dari ES yang dihitung pada periode       angka buta huruf usia 15 – 44 tahun di
waktu i.                                            Indonesia. Berikut adalah tabel yang berisi data
Yi = nilai dari data time-series dalam observasi.   angka buta huruf usia 15 – 44 tahun di
W = bobot atau koefisien smoothing yang             Indonesia:
ditentukan secara objektif.
                                                               Tahun            Jumlah
Contoh dari grafik yang menggunakan ES
adalah sebagai berikut:                                         1994                      6,9
                                                                1995                     7,45
                                                                1996                     6,89
                                                                1997                     5,54
                                                                1998                     5,15
                                                                1999                     4,63
                                                                2000                      4,5
                                                                2001                     4,78
                                                                2002                     3,75
                                                                2003                     3,88
                                                                2004                      3,3
                                                                2005                     3,09
                                                                2006                     2,89
2.3 TREN LINIER – REGRESI LINIER
Metode tren linier memiliki banyak jenis, salah                 2007                     2,96
satu model yang paling sederhana untuk tren                     2008                     1,95
linier adalah menggunakan model Regresi                         2009                      1,8
Linier, dengan rumusan sebagai berikut:                         2010                     1,71
                  Ŷi = b0 + b1Xi
Yang mana:
Ŷi adalah prediksi dari Y pada observasi ke-i.      Sebelum melangkah lebih jauh ke dalam
Xi adalah nilai X pada observasi ke-i.              implementasi dari metode-metode yang telah
                                                    disebutkan oleh penulis di bagian sebelumnya,
Dalam rumus regresi linier di atas, metode          penulis menggunakan tools untuk melakukan
kuadrat terkecil digunakan untuk mencari nilai      perhitungan setelah ini, yaitu dengan Microsoft
b0, yaitu insersep, dan mencari nilai b1, yaitu     Office Excel 2010.
slope/kemiringan garis.
                                                    3.1 MOVING AVERAGES
                                                    Untuk implementasi yang pertama adalah
                                                    dengan menggunakan metode Moving Averages,
                                                                                                  2
dan penulis telah menetapkan secara subyektif          analisis dari data tersebut. Nilai dari W adalah
nilai dari L yaitu sebesar L = 3 dan L = 5.            sebesar W = 0,2 (untuk kepentingan smoothing
Berikut adalah tabel hasil perhitungannya:             data atau mengetahui tren) dan W = 0,8 (untuk
                                                       kepentingan peramalan). Berikut adalah tabel
                                                       hasil perhitungannya:
                           Moving          Moving
Tahun   Coded   Jumlah    Averages 3      Averages 5
                            Tahun           Tahun                                      ES              ES
                                                        Tahun Coded Jumlah
                                                                                      (0,2)           (0,8)
 1994     0                 #N/A            #N/A
                   6.90                                 1994       0         6.90     6.90            6.90
 1995     1        7.45                     #N/A
                                   7.08                 1995       1         7.45        7.01         7.34
 1996     2        6.89   6.626666667          6.386    1996       2         6.89        6.99         6.98
 1997     3        5.54            5.86        5.932
                                                        1997       3         5.54        6.70         5.83
 1998     4        5.15   5.106666667          5.342
                                                        1998       4         5.15        6.39         5.29
 1999     5        4.63            4.76         4.92
                                                        1999       5         4.63        6.04         4.76
 2000     6        4.50   4.636666667          4.562
                                                        2000       6         4.50        5.73         4.55
 2001     7        4.78   4.343333333          4.308
                                                        2001       7         4.78        5.54         4.73
 2002     8        3.75   4.136666667          4.042
                                                        2002       8         3.75        5.18         3.95
 2003     9        3.88   3.643333333           3.76
 2004    10
                                                        2003       9         3.88        4.92         3.89
                   3.30   3.423333333          3.382
 2005    11                                             2004      10         3.30        4.60         3.42
                   3.09   3.093333333          3.224
 2006    12                                             2005      11         3.09        4.30         3.16
                   2.89            2.98        2.838
 2007    13        2.96             2.6        2.538
                                                        2006      12         2.89        4.01         2.94
 2008    14        1.95   2.236666667          2.262    2007      13         2.96        3.80         2.96
 2009    15        1.80            1.82     #N/A        2008      14         1.95        3.43         2.15
 2010    16        1.71     #N/A            #N/A        2009      15         1.80        3.11         1.87
                                                        2010      16         1.71        2.83         1.74
Dari hasil perhitungan tersebut didapatkanlah
grafik Moving Averages sebagai berikut:                Dari hasil perhitungan di atas, kita dapat
                                                       menggambarkan grafik ES sebagai berikut:




                                                       3.3 REGRESI LINIER
                                                       Untuk implementasi yang ketiga dan yang
3.2 EXPONENTIAL SMOOTHING                              terakhir adalah dengan menggunakan metode
Untuk implementasi yang kedua adalah dengan            Regresi Linier. Berikut adalah tabel hasil
menggunakan metode ES atau Exponential                 perhitungannya:
Smoothing. Dimana disini sekali lagi penulis
menentukan besaran nilai W yang akan                     Tahun
                                                                  Coded   Jumla
                                                                                    X.Y         X^2
                                                                                                           Y
digunakan dalam perhitungan secara subyektif.                      (X)      h                          (Prediksi)

Akan tetapi, pemilihan besaran nilai dari W              1994       0       6.90     0           0        6.05

mengacu pada kebutuhan dari penulis akan                 1995       1       7.45    7.45         1        5.81


                                                                                                                 3
1996        2      6.89   13.78    4    5.58    terlihat seluruh data di setiap waktu di time-
  1997        3             16.62    9    5.35    series, sehingga keakuratan dari metode ES
                     5.54
  1998        4             20.60   16    5.12
                                                  dalam hal mengetahui pola tren dari suatu data
                     5.15
                                                  tergolong      cukup     tinggi.   Kesimpulan
  1999        5      4.63   23.15   25    4.88
                                                  sederhananya adalah penggunaan metode
  2000        6      4.50   27.00   36    4.65    Exponential Smoothing dalam mengetahui
  2001        7      4.78   33.46   49    4.42    pola tren suatu data lebih akurat
  2002        8      3.75   30.00   64    4.19    dibandingkan      dengan     metode   Moving
  2003        9             34.92   81    3.95    Averages.
                     3.88
  2004       10      3.30   33.00   100   3.72
                                                  Kemudian kesimpulan terakhir adalah mengenai
  2005       11      3.09   33.99   121   3.49
                                                  bagaimana kemampuan metode tersebut dalam
  2006       12      2.89   34.68   144   3.26    melakukan peramalan data di masa yang akan
  2007       13      2.96   38.48   169   3.02    datang. Dalam hal ini, terdapat dua metode
  2008       14      1.95   27.30   196   2.79    untuk dianalisa satu per satu, yang pertama
  2009       15             27.00   225   2.56
                                                  adalah metode ES lalu metode RL. Dalam
                     1.80
                                                  metode ES terlihat bahwa memang kemampuan
  2010       16      1.71   27.36   256   2.33
                                                  peramalannya terlihat sangat mendekati realitas,
                            428.7   149
  Jumlah :   136   71.17                  71.17   apabila dibandingkan dengan metode RL.
                              9      6
    Rata-
              8    4.19     25.22   88    4.19
                                                  Memang secara definisi metode Regresi Linier
    Rata :
                                                  berupa sebuah garis lurus yang kemiringannya
                                                  ditentukan oleh data yang diproses, namun
Dari hasil perhitungan di atas, kita dapat        mengingat    fungsinya     sama-sama     untuk
menggambarkan grafik Regresi Linier sebagai       kepentingan    peramalan,     maka      penulis
berikut:                                          memutuskan untuk membandingkan keduanya.
                                                  Dan dapat ditarik kesimpulan sederhana
                                                  berikutnya   bahwa      metode    Exponential
                                                  Smoothing lebih mendekati data realitas
                                                  dibandingkan dengan metode Regresi Linier
                                                  dalam hal peramalan.

                                                             5. DAFTAR RUJUKAN

                                                  [1]
                                                  http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&
                                                  daftar=1&id_subyek=28&notab=1, diakses pada
                                                  tanggal 7 Desember 2011 Pukul 19.20 WIB.
              4. KESIMPULAN

Dari ketiga metode yang telah diterapkan oleh
penulis, dapat dilakukan analisis sederhana
terkait   hasil   perhitungan     yang    telah
dicantumkan. Apabila mengacu pada kebutuhan
akan mengetahui pola tren dari data tersebut
maka melihat pada grafik hasil perhitungan
dengan metode MA dan ES, terlihat perbedaan
yang tidak terlalu signifikan. Meskipun pada
MA terlihat kelemahan bahwa pada awal tahun
dan akhir tahun dari data time-series tersebut
tidak termasuk di dalam grafik dikarenakan
perhitungannya, hal tersebut jelas melemahkan
keakuratan dari metode MA sendiri. Sedangkan
apabila kita melihat pola tren dari metode ES,
                                                                                                4

More Related Content

What's hot

Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifCabii
 
Distribusi frekuensi
Distribusi frekuensiDistribusi frekuensi
Distribusi frekuensiprofkhafifa
 
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressiveModel Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressiveAgung Handoko
 
Statistik deskriptif
Statistik deskriptifStatistik deskriptif
Statistik deskriptifUFDK
 
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURANHUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURANVisky Thesophomore
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arahTri Supadmi
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05robin2dompas
 
Pengukuran Skala, Realibilitas, dan Validitas
Pengukuran  Skala, Realibilitas, dan ValiditasPengukuran  Skala, Realibilitas, dan Validitas
Pengukuran Skala, Realibilitas, dan ValiditasJesica Grace
 
Bnp.01.uji tanda (sign test)
Bnp.01.uji tanda (sign test)Bnp.01.uji tanda (sign test)
Bnp.01.uji tanda (sign test)raysa hasdi
 
uji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisheruji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisherkacangtom
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalAYU Hardiyanti
 
Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalhidayatulfitri
 

What's hot (20)

Bab 7 anova
Bab 7 anovaBab 7 anova
Bab 7 anova
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
 
Distribusi frekuensi
Distribusi frekuensiDistribusi frekuensi
Distribusi frekuensi
 
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressiveModel Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
 
Tabel uji-wilcoxon
Tabel uji-wilcoxonTabel uji-wilcoxon
Tabel uji-wilcoxon
 
Statistik Non Parametrik
Statistik Non ParametrikStatistik Non Parametrik
Statistik Non Parametrik
 
Materi 8 analisis time series
Materi 8 analisis time seriesMateri 8 analisis time series
Materi 8 analisis time series
 
Statistik deskriptif
Statistik deskriptifStatistik deskriptif
Statistik deskriptif
 
PPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITASPPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITAS
 
Wilcoxon Matced Pairs Signed Ranks Test
Wilcoxon Matced Pairs Signed Ranks TestWilcoxon Matced Pairs Signed Ranks Test
Wilcoxon Matced Pairs Signed Ranks Test
 
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURANHUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arah
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Pengukuran Skala, Realibilitas, dan Validitas
Pengukuran  Skala, Realibilitas, dan ValiditasPengukuran  Skala, Realibilitas, dan Validitas
Pengukuran Skala, Realibilitas, dan Validitas
 
Distribusi normal dan aplikasinya
Distribusi normal dan aplikasinyaDistribusi normal dan aplikasinya
Distribusi normal dan aplikasinya
 
Bnp.01.uji tanda (sign test)
Bnp.01.uji tanda (sign test)Bnp.01.uji tanda (sign test)
Bnp.01.uji tanda (sign test)
 
uji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisheruji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisher
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normal
 

Viewers also liked

pert 8
pert 8pert 8
pert 8t34ra
 
Jurnal Time Series Model Intervensi
Jurnal Time Series Model IntervensiJurnal Time Series Model Intervensi
Jurnal Time Series Model Intervensiguest35d07b
 
Undip paper 2-penerapan metode optimasi exponential smoothing
Undip paper 2-penerapan metode optimasi exponential smoothingUndip paper 2-penerapan metode optimasi exponential smoothing
Undip paper 2-penerapan metode optimasi exponential smoothingZulyy Astutik
 
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)indra herlangga
 
Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...
Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...
Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...Sally Indah N
 
Modul praktikum ekonometrika
Modul praktikum ekonometrikaModul praktikum ekonometrika
Modul praktikum ekonometrikaRezzy Caraka
 
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang HijauPengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang HijauM Ikram
 
Forecast penjualan
Forecast penjualanForecast penjualan
Forecast penjualanArvant Qze
 
Analisa Laporan Keuangan Bab III
Analisa Laporan Keuangan Bab IIIAnalisa Laporan Keuangan Bab III
Analisa Laporan Keuangan Bab IIIAndreas Jiman
 
Tugas statistik non parametrik
Tugas statistik non parametrikTugas statistik non parametrik
Tugas statistik non parametrikNoeghraha Prathama
 
Data narkoba 5 tahun terakhir
Data narkoba 5 tahun terakhirData narkoba 5 tahun terakhir
Data narkoba 5 tahun terakhiragus-popi
 
PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATAPENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATAHusna Sholihah
 
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiManajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiPT Lion Air
 
Swot analysis of kfc
Swot analysis of kfcSwot analysis of kfc
Swot analysis of kfcjunaidmubeen
 

Viewers also liked (18)

pert 8
pert 8pert 8
pert 8
 
Forecasting education
Forecasting educationForecasting education
Forecasting education
 
Jurnal Time Series Model Intervensi
Jurnal Time Series Model IntervensiJurnal Time Series Model Intervensi
Jurnal Time Series Model Intervensi
 
Undip paper 2-penerapan metode optimasi exponential smoothing
Undip paper 2-penerapan metode optimasi exponential smoothingUndip paper 2-penerapan metode optimasi exponential smoothing
Undip paper 2-penerapan metode optimasi exponential smoothing
 
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
 
Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...
Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...
Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...
 
Alk analisi rasio
Alk analisi rasioAlk analisi rasio
Alk analisi rasio
 
Makalah arw
Makalah arwMakalah arw
Makalah arw
 
Modul praktikum ekonometrika
Modul praktikum ekonometrikaModul praktikum ekonometrika
Modul praktikum ekonometrika
 
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang HijauPengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
 
Forecasting 1
Forecasting 1Forecasting 1
Forecasting 1
 
Forecast penjualan
Forecast penjualanForecast penjualan
Forecast penjualan
 
Analisa Laporan Keuangan Bab III
Analisa Laporan Keuangan Bab IIIAnalisa Laporan Keuangan Bab III
Analisa Laporan Keuangan Bab III
 
Tugas statistik non parametrik
Tugas statistik non parametrikTugas statistik non parametrik
Tugas statistik non parametrik
 
Data narkoba 5 tahun terakhir
Data narkoba 5 tahun terakhirData narkoba 5 tahun terakhir
Data narkoba 5 tahun terakhir
 
PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATAPENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
 
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiManajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan Inovasi
 
Swot analysis of kfc
Swot analysis of kfcSwot analysis of kfc
Swot analysis of kfc
 

Similar to TREND ANALISIS

Definisi Statistika dan Penyajian Data
Definisi Statistika dan Penyajian DataDefinisi Statistika dan Penyajian Data
Definisi Statistika dan Penyajian DataPutri Aulia
 
Deret berkala dan peramalan.ppt
Deret berkala dan peramalan.pptDeret berkala dan peramalan.ppt
Deret berkala dan peramalan.pptDeby Andriana
 
06 deret berkala
06 deret berkala06 deret berkala
06 deret berkalaJavier JRs
 
19611180_Lathifah AP_Laporan 1.pdf
19611180_Lathifah AP_Laporan 1.pdf19611180_Lathifah AP_Laporan 1.pdf
19611180_Lathifah AP_Laporan 1.pdfLathifahAliyaPratiwi
 
metrologi-industri-12120409101
metrologi-industri-12120409101metrologi-industri-12120409101
metrologi-industri-12120409101anggah12
 
Laporan praktikum teori peluang 6
Laporan praktikum teori peluang 6Laporan praktikum teori peluang 6
Laporan praktikum teori peluang 6zenardjov
 
Stat1_12 (1).pptx
Stat1_12 (1).pptxStat1_12 (1).pptx
Stat1_12 (1).pptxCanvaKspm
 
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015Melly Gunawan
 
Bahan kuliah 11,12 dan 13
Bahan kuliah 11,12 dan 13Bahan kuliah 11,12 dan 13
Bahan kuliah 11,12 dan 13PashaRendy
 
Quantitative approaches to forecasting
Quantitative approaches to forecastingQuantitative approaches to forecasting
Quantitative approaches to forecastingMeilissaD
 

Similar to TREND ANALISIS (20)

Definisi Statistika dan Penyajian Data
Definisi Statistika dan Penyajian DataDefinisi Statistika dan Penyajian Data
Definisi Statistika dan Penyajian Data
 
Deret berkala dan peramalan.ppt
Deret berkala dan peramalan.pptDeret berkala dan peramalan.ppt
Deret berkala dan peramalan.ppt
 
06 deret berkala
06 deret berkala06 deret berkala
06 deret berkala
 
6. analisis data berkala
6. analisis data berkala6. analisis data berkala
6. analisis data berkala
 
19611180_Lathifah AP_Laporan 1.pdf
19611180_Lathifah AP_Laporan 1.pdf19611180_Lathifah AP_Laporan 1.pdf
19611180_Lathifah AP_Laporan 1.pdf
 
metrologi-industri-12120409101
metrologi-industri-12120409101metrologi-industri-12120409101
metrologi-industri-12120409101
 
Laporan praktikum teori peluang 6
Laporan praktikum teori peluang 6Laporan praktikum teori peluang 6
Laporan praktikum teori peluang 6
 
Modul Tutorial Data Panel
Modul Tutorial Data PanelModul Tutorial Data Panel
Modul Tutorial Data Panel
 
Model panel data2
Model panel data2Model panel data2
Model panel data2
 
(FIXED) Decomposition and Smoothing Data Analysis
(FIXED) Decomposition and Smoothing Data Analysis(FIXED) Decomposition and Smoothing Data Analysis
(FIXED) Decomposition and Smoothing Data Analysis
 
Stat1_12 (1).pptx
Stat1_12 (1).pptxStat1_12 (1).pptx
Stat1_12 (1).pptx
 
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
 
Bahan kuliah 11,12 dan 13
Bahan kuliah 11,12 dan 13Bahan kuliah 11,12 dan 13
Bahan kuliah 11,12 dan 13
 
metode trend kuadratis
metode trend kuadratismetode trend kuadratis
metode trend kuadratis
 
VAR akhir.pptx
VAR akhir.pptxVAR akhir.pptx
VAR akhir.pptx
 
Quantitative approaches to forecasting
Quantitative approaches to forecastingQuantitative approaches to forecasting
Quantitative approaches to forecasting
 
Noeryanti 15454
Noeryanti 15454Noeryanti 15454
Noeryanti 15454
 
Peramalan.ppt
Peramalan.pptPeramalan.ppt
Peramalan.ppt
 
Peramalan.ppt
Peramalan.pptPeramalan.ppt
Peramalan.ppt
 
Bab 1 fisika
Bab 1 fisikaBab 1 fisika
Bab 1 fisika
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 

TREND ANALISIS

  • 1. Penerapan Metode Exponential Smoothing, Moving Averages & Regresi Linier Pada Data Penyandang Buta Huruf Usia 15-44 Tahun di Indonesia Dicksena Sesarani – 09.41010.0027 Muhammad Saddam Hussen – 09.41010.0044 Prodi Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer (STIKOM Surabaya), Jalan Raya Kedung Baruk 98 Surabaya e-mail: dicksenayuki@yahoo.com ; dewa.crackdown@facebook.com Abstrak Time series merupakan serangkaian pengamatan berdasarkan pada urutan waktu dan banyak dijumpai pada berbagai bidang kehidupan. Berdasarkan serangkaian pengamatan tersebut dapat dibuat suatu model time series yang bisa digunakan untuk meramalkan kejadian pada periode berikutnya. Paper ini membahas tentang data penyandang buta huruf usia 15-44 tahun di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode Exponential Smoothing yang dapat digunakan untuk mengetahui pola tren dari suatu data dan bagaimana analisis yang diperlukan dari data tersebut untuk melakukan peramalan akan nominal dari data yang akan datang, metode Regresi Linier yang hanya dapat digunakan untuk melakukan peramalan atas data yang akan datang saja, dan metode Moving Averages yang hanya dapat digunakan untuk menganalisa pola tren dari suatu data saja, sehingga nantinya akan dapat dijadikan sebuah perbandingan pemodelan pola tren dan pemodelan analisis peramalan. Kata Kunci: time series, metode, tren, peramalan, Exponential Smoothing, Moving Averages, Regresi Linier 1. PENDAHULUAN untuk nilai L = 5, nilai dari Moving Averages ditentukan sebagai berikut: Time Series merupakan suatu deretan observasì yang diambil secara berurutan berdasarkan waktu dengan interval sama, harian, bulanan, tahunan atau yang lain (Box dkk_,1994). Tujuan adanya pemodelan suatu data adalah memperlihatkan suatu bentuk dari data untuk mempermudah dalam melakukan suatu analisa untuk memperoleh atau mencapai suatu kebutuhan tertentu. Dalam kesempatan kali ini, penulis mengambil suatu studi kasus berupa data penyandang buta huruf usia 15-44 tahun di Indonesia. Penulis Sedangkan contoh lain dari Moving Averages akan melakukan analisis menggunakan metode dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut: Exponential Smoothing, Moving Average, dan Regresi Linier untuk dijadikan bahan perbandingan. 2. DEFINISI 2.1 MOVING AVERAGES Moving Averages adalah salah satu alat yang paling populer dan mudah digunakan untuk para analis teknikal. Alat ini berfungsi untuk memuluskan satu serial data dan memudahkan kita untuk memetakan tren. Sebagai contoh 1
  • 2. 2.2 EXPONENTIAL SMOOTHING Exponential Smoothing merupakan teknik analisis data deret waktu dengan metode pemulusan. ES menggunakan bobot yang berbeda untuk data masa lalu dimana pembobotan akan menurun secara eksponensial terhadap nilai pengamatan yang lebih awal, pada metode ini diperlukan adanya penentuan parameter tertentu. Rumus untuk menentukan 3. IMPLEMENTASI ES series adalah sebagai berikut: E1 = Y1 Pada tahap implementasi ketiga metode Ei = WYi + (1 – W)Ei-1 tersebut, penulis akan menerapkan perhitungan Yang mana: yang telah didefinisikan di atas ke dalam data Ei = nilai dari ES yang dihitung pada periode angka buta huruf usia 15 – 44 tahun di waktu i. Indonesia. Berikut adalah tabel yang berisi data Yi = nilai dari data time-series dalam observasi. angka buta huruf usia 15 – 44 tahun di W = bobot atau koefisien smoothing yang Indonesia: ditentukan secara objektif. Tahun Jumlah Contoh dari grafik yang menggunakan ES adalah sebagai berikut: 1994 6,9 1995 7,45 1996 6,89 1997 5,54 1998 5,15 1999 4,63 2000 4,5 2001 4,78 2002 3,75 2003 3,88 2004 3,3 2005 3,09 2006 2,89 2.3 TREN LINIER – REGRESI LINIER Metode tren linier memiliki banyak jenis, salah 2007 2,96 satu model yang paling sederhana untuk tren 2008 1,95 linier adalah menggunakan model Regresi 2009 1,8 Linier, dengan rumusan sebagai berikut: 2010 1,71 Ŷi = b0 + b1Xi Yang mana: Ŷi adalah prediksi dari Y pada observasi ke-i. Sebelum melangkah lebih jauh ke dalam Xi adalah nilai X pada observasi ke-i. implementasi dari metode-metode yang telah disebutkan oleh penulis di bagian sebelumnya, Dalam rumus regresi linier di atas, metode penulis menggunakan tools untuk melakukan kuadrat terkecil digunakan untuk mencari nilai perhitungan setelah ini, yaitu dengan Microsoft b0, yaitu insersep, dan mencari nilai b1, yaitu Office Excel 2010. slope/kemiringan garis. 3.1 MOVING AVERAGES Untuk implementasi yang pertama adalah dengan menggunakan metode Moving Averages, 2
  • 3. dan penulis telah menetapkan secara subyektif analisis dari data tersebut. Nilai dari W adalah nilai dari L yaitu sebesar L = 3 dan L = 5. sebesar W = 0,2 (untuk kepentingan smoothing Berikut adalah tabel hasil perhitungannya: data atau mengetahui tren) dan W = 0,8 (untuk kepentingan peramalan). Berikut adalah tabel hasil perhitungannya: Moving Moving Tahun Coded Jumlah Averages 3 Averages 5 Tahun Tahun ES ES Tahun Coded Jumlah (0,2) (0,8) 1994 0 #N/A #N/A 6.90 1994 0 6.90 6.90 6.90 1995 1 7.45 #N/A 7.08 1995 1 7.45 7.01 7.34 1996 2 6.89 6.626666667 6.386 1996 2 6.89 6.99 6.98 1997 3 5.54 5.86 5.932 1997 3 5.54 6.70 5.83 1998 4 5.15 5.106666667 5.342 1998 4 5.15 6.39 5.29 1999 5 4.63 4.76 4.92 1999 5 4.63 6.04 4.76 2000 6 4.50 4.636666667 4.562 2000 6 4.50 5.73 4.55 2001 7 4.78 4.343333333 4.308 2001 7 4.78 5.54 4.73 2002 8 3.75 4.136666667 4.042 2002 8 3.75 5.18 3.95 2003 9 3.88 3.643333333 3.76 2004 10 2003 9 3.88 4.92 3.89 3.30 3.423333333 3.382 2005 11 2004 10 3.30 4.60 3.42 3.09 3.093333333 3.224 2006 12 2005 11 3.09 4.30 3.16 2.89 2.98 2.838 2007 13 2.96 2.6 2.538 2006 12 2.89 4.01 2.94 2008 14 1.95 2.236666667 2.262 2007 13 2.96 3.80 2.96 2009 15 1.80 1.82 #N/A 2008 14 1.95 3.43 2.15 2010 16 1.71 #N/A #N/A 2009 15 1.80 3.11 1.87 2010 16 1.71 2.83 1.74 Dari hasil perhitungan tersebut didapatkanlah grafik Moving Averages sebagai berikut: Dari hasil perhitungan di atas, kita dapat menggambarkan grafik ES sebagai berikut: 3.3 REGRESI LINIER Untuk implementasi yang ketiga dan yang 3.2 EXPONENTIAL SMOOTHING terakhir adalah dengan menggunakan metode Untuk implementasi yang kedua adalah dengan Regresi Linier. Berikut adalah tabel hasil menggunakan metode ES atau Exponential perhitungannya: Smoothing. Dimana disini sekali lagi penulis menentukan besaran nilai W yang akan Tahun Coded Jumla X.Y X^2 Y digunakan dalam perhitungan secara subyektif. (X) h (Prediksi) Akan tetapi, pemilihan besaran nilai dari W 1994 0 6.90 0 0 6.05 mengacu pada kebutuhan dari penulis akan 1995 1 7.45 7.45 1 5.81 3
  • 4. 1996 2 6.89 13.78 4 5.58 terlihat seluruh data di setiap waktu di time- 1997 3 16.62 9 5.35 series, sehingga keakuratan dari metode ES 5.54 1998 4 20.60 16 5.12 dalam hal mengetahui pola tren dari suatu data 5.15 tergolong cukup tinggi. Kesimpulan 1999 5 4.63 23.15 25 4.88 sederhananya adalah penggunaan metode 2000 6 4.50 27.00 36 4.65 Exponential Smoothing dalam mengetahui 2001 7 4.78 33.46 49 4.42 pola tren suatu data lebih akurat 2002 8 3.75 30.00 64 4.19 dibandingkan dengan metode Moving 2003 9 34.92 81 3.95 Averages. 3.88 2004 10 3.30 33.00 100 3.72 Kemudian kesimpulan terakhir adalah mengenai 2005 11 3.09 33.99 121 3.49 bagaimana kemampuan metode tersebut dalam 2006 12 2.89 34.68 144 3.26 melakukan peramalan data di masa yang akan 2007 13 2.96 38.48 169 3.02 datang. Dalam hal ini, terdapat dua metode 2008 14 1.95 27.30 196 2.79 untuk dianalisa satu per satu, yang pertama 2009 15 27.00 225 2.56 adalah metode ES lalu metode RL. Dalam 1.80 metode ES terlihat bahwa memang kemampuan 2010 16 1.71 27.36 256 2.33 peramalannya terlihat sangat mendekati realitas, 428.7 149 Jumlah : 136 71.17 71.17 apabila dibandingkan dengan metode RL. 9 6 Rata- 8 4.19 25.22 88 4.19 Memang secara definisi metode Regresi Linier Rata : berupa sebuah garis lurus yang kemiringannya ditentukan oleh data yang diproses, namun Dari hasil perhitungan di atas, kita dapat mengingat fungsinya sama-sama untuk menggambarkan grafik Regresi Linier sebagai kepentingan peramalan, maka penulis berikut: memutuskan untuk membandingkan keduanya. Dan dapat ditarik kesimpulan sederhana berikutnya bahwa metode Exponential Smoothing lebih mendekati data realitas dibandingkan dengan metode Regresi Linier dalam hal peramalan. 5. DAFTAR RUJUKAN [1] http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1& daftar=1&id_subyek=28&notab=1, diakses pada tanggal 7 Desember 2011 Pukul 19.20 WIB. 4. KESIMPULAN Dari ketiga metode yang telah diterapkan oleh penulis, dapat dilakukan analisis sederhana terkait hasil perhitungan yang telah dicantumkan. Apabila mengacu pada kebutuhan akan mengetahui pola tren dari data tersebut maka melihat pada grafik hasil perhitungan dengan metode MA dan ES, terlihat perbedaan yang tidak terlalu signifikan. Meskipun pada MA terlihat kelemahan bahwa pada awal tahun dan akhir tahun dari data time-series tersebut tidak termasuk di dalam grafik dikarenakan perhitungannya, hal tersebut jelas melemahkan keakuratan dari metode MA sendiri. Sedangkan apabila kita melihat pola tren dari metode ES, 4