1. Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja
Infrastruktur di Kota Bandung
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan
(TKP 342)
Dikerjakan Oleh :
Sally Indah Nurdyawati
21040113130096
Kelas B
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Semarang
2015
2. 1
PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN KAITANNYA DENGAN KINERJA
INFRASTRUKTUR DI KOTA BANDUNG
Oleh: Sally Indah Nurdyawati
(21040113130096)
PENDAHULUAN
Salah satu kota di Indonesia yang sering menjadi destinasi wisata para wisatawan
adalah Kota Bandung. Perkembangan aktivitas pariwisata di Kota Bandung diawali pada
tahun 1920 ketika salah satu asosiasi bernama Voorruit Bandung yang melakukan kerjasama
dengan pemerintah Kota Bandung untuk mengembangkan sektor pariwisata dengan
menciptakan Kota Bandung sebagai miniatur kota di Eropa. Sejak saat itu, Bandung
menjadi tujuan utama liburan para bangsawan Belanda yang tinggal di Jakarta. Pada
tahun 1980-an, sektor pariwisata adalah sektor ekonomi paling penting di Bandung.
Sektor ini berkontribusi sebesar 40% pendapatan Kota Bandung (Agung Sutrisno, 2012).
Pada awalnya, Bandung sangat terkenal untuk wisata alam dan wisata budaya, tetapi
sekarang kondisi tersebut mulai berubah, Bandung lebih terkenal sebagai kota wisata
belanja dan wisata kuliner.
Perkembangan pariwisata di Kota Bandung mengakibatkan banyaknya jumlah
wisatawan yang datang dari berbagai daerah, terutama pada akhir pekan. Hal tersebut dipicu
oleh adanya akses Jalan Tol Purbaleunyi yang menghubungkan Kota Bandung dengan
Jakarta. Sayangnya, kinerja infrastruktur yang ada masih belum dapat menunjang aktivitas di
Kota Bandung. Pada artikel ini akan dibahas mengenai peramalan jumlah wisatawan yang
masuk ke Kota Bandung dari tahun 2003 – 2025. Hal tersebut dimaksudkan sebagai bahan
pertimbangan bagi penyediaan sarana dan prasarana di Kota Bandung dalam menunjang
kegiatan pariwisata serta kegiatan lainnya sebagai dampak dari banyaknya wisatawan yang
datang ke Kota Bandung.
METODE ANALISA
Metode yang digunakan adalah analisis peramalan kuantitatif, yaitu trendline. Analisis
trend merupakan suatu metode analisis yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau
peramalan pada masa yang akan datang. Data yang digunakan pada analisis ini merupakan
data time series jumlah wisatawan mancanegara dan domestik yang datang ke Kota Bandung
dari tahun 2003 – 2013. Data tersebut merupakan sekunder yang didapat dari Badan Pusat
Statistik. Adapun data yang dimaksud dapat dilihat pada Tabel I. Terdapat 5 jenis trendline
yang diujicobakan dalan analisis ini, yaitu Linier, Polynomial, Logarithmic, Exponential, dan
Power. Dari ke-5 jenis trendline tersebut, diambil salah satu yang menghasilkan nilai R
3. 2
squared yang paling mendekati 1. Peramalan pada analisis ini dilakukan untuk jangka waktu
10 tahun mendatang.
Tabel I
Jumlah Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung Tahun 2003 - 2013
No Tahun Jumlah Wisatawan
1 2003 1618660
2 2004 1837000
3 2005 1928850
4 2006 1323441
5 2007 2557373
6 2008 1421459
7 2009 3096869
8 2010 3205269
9 2011 4070072
10 2012 3513705
11 2013 3897429
sumber: Badan Pusat Statistik
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proyeksi Jumlah Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung Tahun 2003 – 2025
Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan pariwisata wisatawan nusantara
maupun wisatawan mancanegara. Selama tahun 2013 tercatat 3.897.429 wisatawan datang
ke Kota Bandung. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 11% setelah pada tahun
2012 tercatat sebanyak 3.513.705 wisatawan yang datang ke Kota Bandung. Jumlah tersebut
diprediksi akan terus bertambah seiring berkembangnya tempat wisata yang menjadi tujuan
perjalanan bagi para wisatawan. Oleh karena itu dilakukan proyeksi jumlah wisatawan yang
datang ke Kota Bandung dari tahun 2003 – 2025 menggunakan analisis trendline.
4. 3
sumber:Hasil Analisis,2015
Gambar 1
Trend Pertumbuhan Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung
Tahun 2003 – 2025
Grafik pada Gambar 1 merupakan hasil analisis trendline Polynomial. Pada grafik
tersebut dapat dilihat trend pertumbuhan wisatawan yang datang ke Kota Bandung tahun
2003 – 2025 yang diramalkan akan terus mengalami peningkatan. Garis yang berwarna hitam
merepresentasikan jumlah eksisting dari wisatawan yang datang ke Kota Bandung tahun
2003 – 2013. Laju pertumbuhan wisatawan yang datang ke Kota Bandung mengalami
fluktuatif dari tahun ke tahun. Puncak kunjungan wisatawan terjadi pada tahun 2011, yakni
terdapat 4.070.072 wisatawan yang datang. Hal tersebut secara tidak langsung dipengaruhi
oleh dibukanya wahana bermain Trans Studio Bandung pada tanggal 18 Juni 2011 yang
menyebabkan pelonjakan jumlah wisatawan yang datang ke Kota Bandung.
Tabel II
Hasil Proyeksi Trendline Polynomial Jumlah Wisatawan yang Datang ke Kota
Bandung Tahun 2003 – 2025
Jenis Trendline Eksponensial Linier Logarithmic Polynomial Power
Persamaan y = 1E+06e0,1017x
y = 262068x +
1E+06
y = 1E+06ln(x) +
965797
y = 19314x2 +
30297x + 2E+06
y = 1E+06x0,3975
Nilai R squared R² = 0,6635 R² = 0,733 R² = 0,56 R² = 0,764 R² = 0,5114
No Tahun
Jumlah
Wisatawan
Jumlah
Wisatawan
Jumlah
Wisatawan
Jumlah
Wisatawan
Jumlah
Wisatawan
1 2003 1618660 1618660 1618660 1618660 1618660
2 2004 1837000 1837000 1837000 1837000 1837000
3 2005 1928850 1928850 1928850 1928850 1928850
4 2006 1323441 1323441 1323441 1323441 1323441
5 2007 2557373 2557373 2557373 2557373 2557373
6 2008 1421459 1421459 1421459 1421459 1421459
y = 19314x2
+ 30297x + 2E+06
R² = 0.764
0
2000000
4000000
6000000
8000000
10000000
12000000
14000000
Laju PertumbuhanWisatawan
Jumlah Wisatawan Trendline
5. 4
Jenis Trendline Eksponensial Linier Logarithmic Polynomial Power
Persamaan y = 1E+06e0,1017x
y = 262068x +
1E+06
y = 1E+06ln(x) +
965797
y = 19314x2 +
30297x + 2E+06
y = 1E+06x0,3975
Nilai R squared R² = 0,6635 R² = 0,733 R² = 0,56 R² = 0,764 R² = 0,5114
No Tahun
Jumlah
Wisatawan
Jumlah
Wisatawan
Jumlah
Wisatawan
Jumlah
Wisatawan
Jumlah
Wisatawan
7 2009 3096869 3096869 3096869 3096869 3096869
8 2010 3205269 3205269 3205269 3205269 3205269
9 2011 4070072 4070072 4070072 4070072 4070072
10 2012 3513705 3513705 3513705 3513705 3513705
11 2013 3897429 3897429 3897429 3897429 3897429
12 2014 3388543 4144816 3450704 5144780 2685187
13 2015 3751291 4406884 3530746 5657927 2771995
14 2016 4152871 4668952 3604854 6209702 2854867
15 2017 4597442 4931020 3673847 6800105 2934244
16 2018 5089604 5193088 3738386 7429136 3010493
17 2019 5634453 5455156 3799010 8096795 3083922
18 2020 6237628 5717224 3856169 8803082 3154793
19 2021 6905374 5979292 3910236 9547997 3223328
20 2022 7644604 6241360 3961529 10331540 3289724
21 2023 8462969 6503428 4010319 11153711 3354148
22 2024 9368940 6765496 4056839 12014510 3416749
23 2025 10371898 7027564 4101291 12913937 3477658
sumber:Hasil Analisis,2015
Berdasarkan hasil analisis trendline, didapat hasil R squared yang paling mendekati
satu, yakni 0,764 yang merupakan hasil dari trendline polynomial sehingga persamaan yang
dihasilkan dari trendline tersebutlah yang digunakan dalam analisis. Pada tahun 2025,
diperkirakan akan ada 12.913.937 wisatawan yang datang untuk berwisata di Kota Bandung.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 331% dari tahun 2013. Peningkatan drastis
tersebut perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah Kota Bandung dalam penyediaan
infrastruktur yang dapat menunjang aktivitas penduduk dalam kota maupun wisatawan yang
ada.
Kinerja Infrastruktur Belum Maksimal
Implikasi dari pesatnya pertumbuhan dan perkembangan Kota Bandung harus dapat
diimbangi dengan penyediaan infrastruktur perkotaan, salah satunya adalah penyediaan
infrastruktur transportasi untuk menunjang mobilisasi penduduk baik intra maupun antar kota.
Urgensi penyediaan infrastruktur transportasi juga ditandai dengan dari jumlah titik kemacetan
yang ada di wilayah perkotaan. Saat ini terdapat setidaknya ±32 titik kemacetan di Kota
Bandung.
6. 5
Lemahnya kinerja transportasi di Kota Bandung ditandai dengan jumlah kendaraan
pribadi yang mencapai 1,4 juta kendaraan dengan proporsi 30% kendaraan roda empat dan
70% nya kendaraan roda dua. Pertumbuhan jumlah kendaraan yang mencapai 16% tidak
mampu diimbangi dengan pertumbuhan panjang jalan yang < 1% per tahun. Persoalan
kemacetan yang diakibatkan tingginya kendaraan ditambah dengan volume kendaraan yang
berasal dari luar Kota Bandung, yang pada hari biasa sekitar 35 – 45 ribu unit dan pada hari
libur mencapai 100 – 150 ribu unit kendaraan.
sumber:sindonews.com
Gambar 2
Kemacetan di Sepanjang Jalan Tol Pasteur, Bandung
Penyebab lain dari timbulnya kemacetan di Kota Bandung adalah rendahnya
perpindahan moda ke transportasi publik. Berdasarkan data dari BPS, terdapat 14.104
kendaraan umum yang beroperasi di Kota Bandung. Jumlah tersebut hanya 1% dari
kepemilikan kendaraan pribadi di Kota Bandung. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan
segera maka diperkirakan dalam 5 tahun ke depan bus kota dan angkot akan kehilangan
penumpang karena akan terjadi konversi penggunaan dari moda kendaraan umum ke
kendaraan pribadi. Hal ini merupakan persoalan serius yang perlu disiasati dan ditangani oleh
pemerintah Kota Bandung.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis proyeksi jumlah wisatawan yang datang ke Kota Bandung
tahun 2003 – 2025, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2025 akan terjadi peningkatan
sebesar 331% dari jumlah wisatawan pada tahun 2013. Hal tersebut disebabkan oleh adanya
daya tarik berupa tempat wisata di Kota Bandung, baik wisata alam, kuliner, maupun fashion.
Perkembangan yang pesat tersebut belum ditunjang oleh infrastruktur yang baik, terutama
infrastruktur transportasi. Fenomena kemacetan seringkali dialami Kota Bandung. Setidaknya
7. 6
terdapat 35 – 45 ribu unit kendaraan yang masuk setiap harrinya ke Kota Bandung. Bahkan,
pada hari libur, kendaraan yang masuk mencapai 100 – 150 ribu unit. Maka dari itu, hal-hal
yang telah dibahas sebelumnya perlu menjadi perhatian pemerintah dalam penyediaan
infrastruktur yang dapat menunjang aktivitas penduduk dalam kota dan para wisatawan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Bandung. 2007. “Kota Bandung dalam Angka 2007”. Bandung:
BPS
Badan Pusat Statistik Kota Bandung. 2013. “Kota Bandung dalam Angka 2013”. Bandung:
BPS
Badan Pusat Statistik Kota Bandung. 2014. “Kota Bandung dalam Angka 2014” dalam
bps.go.id diunduh pada 4 Mei 2015
Rahim, Ruslan, 2013. “Masalah Infrastruktur Transportasi di Kota Bandung” dalam
academia.edu diunduh pada 5 Mei 2015