Panasea terhadap berbagai masalah dalam masyarakat/negara berkembang
Awal pembahasan teori pembangunanteori pertumbuhan
Kaum ekonom ortodoks melihat pembangunan sebagai pertumbuhan ekonomi, yang diasumsikan akan meningkatkan standar kehidupan (Clark,1991:20).
2. ISTILAH PEMBANGUNAN
◼ Panasea terhadap berbagai masalah dalam
masyarakat/negara berkembang
◼ Awal pembahasan teori
pembangunan→teori pertumbuhan
◼ Kaum ekonom ortodoks melihat
pembangunan sebagai pertumbuhan
ekonomi, yang diasumsikan akan
meningkatkan standar kehidupan
(Clark,1991:20).
3. ISTILAH PEMBANGUNAN (2)
◼ Pada umumnya digunakan istilah GNP atau
PDB sebagai salah satu indikator
keberhasilan pembangunan
◼ Analisis: ternyata pertumbuhan yang ada
tidak bermakna bagi mereka yang berada di
bawah garis kemiskinan
◼ Pertumbuhan PDB tidak selalu diikuti
dengan peningkatan kesejahteraan
masyarakat
4. ISTILAH PEMBANGUNAN (3)
◼ Secara historis, istilah pembangunan tidak
berbeda dengan perubahan
◼ Keduanya punya sisi positif dan negatif
◼ Tergantung pada apa dan siapa yang akan diubah,
dan bagaimana perubahan itu akan dilakukan.
6. PENDEKATAN PERTUMBUHAN
(GROWTH APPROACH)
◼ Adanya optimisme yang muncul akibat dinamika
pertumbuhan ekonomi di negara barat yang sudah
industrialisasi
◼ Pertumbuhan material sebagai syarat mutlak
untuk suatu pembangunan yang berhasil
◼ Revolusi ekonomi menganjurkan strategi
industrialisasi dengan kebijakan substitusi impor
sebagai resep baru masyarakat agraris
◼ Perlunya investasi modal besar/padat modal
untuk mendongkrak sumber daya dan potensi
masyarakat
7. PENDEKATAN
PERTUMBUHAN (GROWTH
APPROACH)
◼ Pendekatan ini mujarab di negara kaya di utara,
dicangkokkan dan diterapkan guna mengobati
penyakit di negara-negara selatan
◼ Mengedepankan teori Incremental Capital Output
Ratio atau ICOR dan laju pertumbuhan ekonomi
sebagai indikator
◼ Sosiolog menambahkan dengan unsur leading
sector atau sektor unggulan dalam pembangunan
◼ Sasaran pembangunan bersifat tunggal yaitu
tingkat pertumbuhan ekonomi dalam waktu yang
singkat
8. PANDANGAN ROSTOW
(1960:7)
◼ Bila terjadi pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, sebagai konsekuensinya akan terjadi
“trickle down effect”.
◼ Tetesan kue pembangunan diharapkan
sampai ke lapisan bawah di pedesaan
9. DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI YANG
TINGGI, DAN KONSEKUENSI “TRICKLE
DOWN EFFECT”.
◼ Kenyataan sebaliknya, menyedihkan, meskipun
PDB meningkat, tetapi memicu munculnya
masalah baru:
◼ Meningkatnya tingkat pengangguran pada angkatan
kerja
◼ Meningkatnya tingkat kejahatan
◼ Meningkatnya tingkat migrasi
◼ Penduduk miskisn yang unskilled
◼ Kepincangan sosial antara desa dan kota
◼ Muncul raja-raja baru dalam dunia bisnis
◼ Pseudo capitalist
◼ KKN, dll
10. PENDEKATAN PERTUMBUHAN DAN
PEMERATAAN (REDISTRIBUTION OF
GROWTH APPROACH)
◼ ADELMAN DAN MORRIS (1973:12-106)
mengembangkan tiga tipe indikator untuk
mengukur perkembangan pembangunan:
◼ Indikator sosial budaya
◼ Indikator-indikator politik
◼ Indikator-indikator ekonomi
11. INDIKATOR SOSIAL
BUDAYA
◼ Besar tidaknya sektor pertanian di suatu
negara
◼ Meluas atau tidaknya dualisme
◼ Tinggi renahnya tingkat urbanisasi
◼ Penting atau tidaknya kelas menengah
12. INDIKATOR POLITIK
◼ Tingkat integrasi dan semangat persatuan
bangsa
◼ Tingkat sentralisasi kekuasaan politik
◼ Tingkat keluasan partisipasi politik
◼ Tingkat kebebasan kelompok oposan dan
pers
13. INDIKATOR EKONOMI
◼ PDB per kapita (per capita GNP)
◼ Tingkat pertumbuhan riil dari PDB per
kapita
◼ Keterbengkalaian sumberdaya natural
◼ Tingkat penanaman bruto
◼ Modernisasi industri
14. REDISTRIBUTION GROWTH
◼ Fokus pada pertumbuhan dan pemerataan
◼ Isunya kemiskinan
◼ Kesenjangan antara kelas sosial dan ekonomi
◼ Ketidaklengakapan hubungan antara kota dan
desa
◼ Perbedaan antar suku, agama, dan daerah
◼ Kemiskinan sering dijadikan sebagai
komoditas
◼ Kemiskinan terkait dengan masalah