SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Marhaban Ya Ramadhan
Joni Rahmat Pramudia
• Dalam KBBI, kata marhaban diartikan dengan “kata seru (afektif) untuk
menyambut atau menghormati kedatangan tamu (yang berarti selamat
datang)“.
• Ini sama dengan ahlan wa sahlan yang juga diartikan dengan “selamat
datang”.
• Para ulama menggunakan kata marhaban untuk menyambut Ramadhan
dan bukannya ahlan wa sahlan, karena ada perbedaan artinya.
• Ahlan terambil dari kata "ahl atau ahlun" ‫أهل‬
) ) yang artinya keluarga. Ada
pun kata, 'Sahlan' berasal dari kata "sahala" (‫)سهل‬ yang artinya mudah,
gampang, ringan, atau tidak ada halangan sama sekali.
• Sahala atau Sahl juga berarti dataran rendah karena mudah dilalui oleh para
pejalan kaki, tidak seperti tanjakan tinggi.
• Menurut Prof. Quraish Shihab, Ahlan wa sahlan adalah ungkapan selamat datang
yang dicelahnya terdapat kalimah tersirat yaitu “(Anda berada di tengah) keluarga
dan (melangkahkan kaki di) dataran rendah yang mudah.
• Marhaban terambil dari kata rahb yang berarti luas dan lapang, sehingga
marhaban menggambarkan bahwa tamu yang dating disambut dan diterima
dengan dada lapang, penuh kegembiraan, serta dipersiapkan baginya ruangan
yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya.
• Marhaban ya Ramadhan, “Selamat Datang Ramadhan”, berarti “Kami
menyambutmu dengan penuh kegembiraan dan kami persiapkan untukmu
tempat yang luas agar engkau bebas melakukan apa saja, yang berkaitan dengan
upaya mengasah dan mengasuh jiwa kami”.
• Marhaban, kami bergembira dengan kedatanganmu, karena seperti sabda
Rasulullah SAW:
• َ‫رمضان‬ ‫ها‬ُّ‫ل‬‫ك‬ ُ‫ة‬‫ن‬َّ‫س‬‫ال‬ َ‫تكون‬ ‫أن‬ ‫تي‬َّ‫م‬‫أ‬ ‫ت‬َّ‫ن‬‫لتم‬ ُ‫رمضان‬ ‫ما‬ ُ‫د‬‫العبا‬ ُ‫م‬‫يعل‬ ‫لو‬
"Seandainya umatku mengetahui [semua] keistimewaan Ramadan,
niscaya mereka mengharap agar semua bulan menjadi Ramadan.“ (HR.
Ibu Huzaimah)
• Marhaban ya Ramadhan, kami menyambutmu dan siap melakukan apa
saja demi memperoleh kemuliaan dan kebaikan.
• Ramadhan terambil dari akar kata yang berarti “membakar” atau
“mengasah”. Dinamai demikian karena pada bulan ini dosa-dosa manusia
pupus, habis terbakar, akibat kesadaran dan amal shalehnya.
• Atau disebut demikian karena bulan tersebut dijadikan sebagai waktu
untuk mengasah dan mengasuh jiwa manusia. Bulan Ramadhan juga
diibaratkan sebagai tanah subur yang siap ditaburi benih-benih kebaijikan.
• Semua orang dipersilahkan untuk menabur, kemudian pada waktunya
menuai hasil sesuai dengan benih yang ditanamnya. Bagi yang lalai. Tanah
dan garapannya hanya akan ditumbuhi rerumputan yang tidak berguna.
• ُ‫ش‬َ‫ط‬َ‫ع‬‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ع‬ ْ‫و‬ُ‫ج‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ام‬َ‫ي‬ ِ
‫ص‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬ُّ‫ظ‬َ‫ح‬ ٍ‫م‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ص‬ َّ‫ب‬ُ‫ر‬
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari
puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy)
• Berpuasa selama bulan Ramadhan adalah usaha manusia—sekuat
kemampuannya– untuk mencontoh Tuhan dalam sifat-sifatnya (Quraish Shihab,
1994:171).
• Tuhan tidak makan, bahkan memberi makan
• Tuhan tidak minum, bahkan memberi minum
• Tuhan tidak beranak atau diperanakan
• Manusia yang berpuasa berusaha mencontoh Tuhan—dari segi hukum puasa—
dalam ketiga hal tersebut. Karena ketiganya merupakan kebutuhan primer
manusia, yang bila mampu mengendalikannya maka kebutuhan-kebutuhan
lainnya akan mudah pula dikendalikan.
• Namun, dari segi hikmah dan tujuan puasa, seorang hamba mestinya mentoh
Tuhan dalam keseluruhan sifat-sifat-Nya.
• Kalau itu hakikat puasa, maka benih-benih yang ditabur adalah benih-benih yang
kepada “bersikap dan bersifat dengan sikap dan sifat Allah SWT, sehingga hal
tersebut dapat menghiasi diri, mewarnai tingkah laku serta mempengaruhi cara
berpikir seseorang.
• Allah Maha Berpengetahuan (Ya ‘Aliim), Maka Kaya dan Memberi Kekayaan (Ya
Ghanyyu Ya Mughni), Maha Pengasih (Ya Rahmaan) terhadap makhluk-makhluk-
Nya, Maha Damai (Ya Salaam) dan sebagainya.
• Perlu dicatat bahwa yang dimaksud dengan “hidup” bukan sekedar menarik
dan menghembuskan nafas. Tapi “hidup” adalah yang sejalan dengan hidup
Tuhan (Allah) serta sesuai dengan kemampuan manusia, yakni hidup dan
berkesinambungan yang melampaui batas-batas generasi, umat dan
bangsa.
• Hal ini akan dicapai melalui kerja keras tanpa henti. Bukankan Tuhan
“setiap saat dalam kesibukan?”
• ٍ‫ن‬ْ‫َأ‬‫ش‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ٍ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ۚ ِ
‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ
‫اْل‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫ي‬
Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap
waktu Dia dalam kesibukan (Q.S. Ar-Rahmaan: 29)
• Allah SWT hanya dapat dijangkau dengan berkreasi (amal sholeh);
bukankah Tuhan itu Khalaq (Maha Berkreasi)? Iqra bismi rabbikalladzii
khalaq
• Karya-karya besar Rasulullah SAW justru terjadi pada bulan Ramadhan
• Kemenangan dalam perang Badar (2 H/624 M)
• Keberhasilan menguasai kota Makkah/Futuh Makkah (8 H/630 M)
• Demikian pula umat Islam sepeninggal beliau:
• Kemenangan di Spanyol terjadi di bulan Ramadhan (91 H/710 M)
• Kemenangan menghadapi perang Salib (584 H/1888 H)
• Kemenangan melawan Tartar (658 H/1168 M)
• Dan banyak lagi, sampai proklamasi kemerdekaan Indonesia juga
dicapai pada bulan Ramadhan
• Jika demikian, tidak ada alas an untuk mengendorkan semangat
beribadah, semangat kerja dan aktivitas positif lainnya selama bulan
Ramadha
Syukran…

More Related Content

Similar to Ahlan Wa Sahlan atau Marhaban Ya Ramadhan 1443 H.pdf

Materi pai kelas vii smp
Materi pai kelas vii smpMateri pai kelas vii smp
Materi pai kelas vii smp
zahmier
 
PPT agama husnuzzan kelas X
PPT agama husnuzzan kelas XPPT agama husnuzzan kelas X
PPT agama husnuzzan kelas X
Latifa Syifa
 
43. rizki berkah
43. rizki berkah43. rizki berkah
43. rizki berkah
Tiara Fida
 
7.03 asmaul husna jadi
7.03 asmaul husna jadi7.03 asmaul husna jadi
7.03 asmaul husna jadi
abydien_zaif
 
7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadi7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadi
abydien_zaif
 
7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadi7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadi
abydien_zaif
 
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥ
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥ
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥ
Eko Sufian
 
11 adab berdzikir tarekat
11 adab berdzikir tarekat11 adab berdzikir tarekat
11 adab berdzikir tarekat
haqqaniq
 

Similar to Ahlan Wa Sahlan atau Marhaban Ya Ramadhan 1443 H.pdf (20)

Materi qanaah dan tasamuh
Materi qanaah dan tasamuhMateri qanaah dan tasamuh
Materi qanaah dan tasamuh
 
Contoh Pidato Anak-Anak
Contoh Pidato Anak-AnakContoh Pidato Anak-Anak
Contoh Pidato Anak-Anak
 
Materi pai kelas vii smp
Materi pai kelas vii smpMateri pai kelas vii smp
Materi pai kelas vii smp
 
PPT agama husnuzzan kelas X
PPT agama husnuzzan kelas XPPT agama husnuzzan kelas X
PPT agama husnuzzan kelas X
 
Tentang Qurban
Tentang  QurbanTentang  Qurban
Tentang Qurban
 
Khutbah 5.docx
Khutbah 5.docxKhutbah 5.docx
Khutbah 5.docx
 
Meraih hidup bahagia
Meraih hidup bahagia Meraih hidup bahagia
Meraih hidup bahagia
 
Hadist
HadistHadist
Hadist
 
Ekpresi Puji dan Sembah
Ekpresi Puji dan SembahEkpresi Puji dan Sembah
Ekpresi Puji dan Sembah
 
43. rizki berkah
43. rizki berkah43. rizki berkah
43. rizki berkah
 
Mempertahankan.kesucian Jiwa Oleh: Nazirman
Mempertahankan.kesucian Jiwa Oleh: NazirmanMempertahankan.kesucian Jiwa Oleh: Nazirman
Mempertahankan.kesucian Jiwa Oleh: Nazirman
 
Sabar dan Syuku-WPS Office(1).pptx
Sabar dan Syuku-WPS Office(1).pptxSabar dan Syuku-WPS Office(1).pptx
Sabar dan Syuku-WPS Office(1).pptx
 
7.03 asmaul husna jadi
7.03 asmaul husna jadi7.03 asmaul husna jadi
7.03 asmaul husna jadi
 
7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadi7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadi
 
7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadi7.02 asmaul husna jadi
7.02 asmaul husna jadi
 
Keutamaan syaban dan ramadhan
Keutamaan syaban dan ramadhanKeutamaan syaban dan ramadhan
Keutamaan syaban dan ramadhan
 
06 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi vi 2013 ramadhan dan etos ...
06 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi vi 2013 ramadhan dan etos ...06 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi vi 2013 ramadhan dan etos ...
06 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi vi 2013 ramadhan dan etos ...
 
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya RamadhanMarhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
 
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥ
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥ
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥ
 
11 adab berdzikir tarekat
11 adab berdzikir tarekat11 adab berdzikir tarekat
11 adab berdzikir tarekat
 

More from jonirahmatpramudia

More from jonirahmatpramudia (12)

Kunci Sukses CV dan Wawancara-JoniRP (Feb24).pdf
Kunci Sukses CV dan Wawancara-JoniRP (Feb24).pdfKunci Sukses CV dan Wawancara-JoniRP (Feb24).pdf
Kunci Sukses CV dan Wawancara-JoniRP (Feb24).pdf
 
Hak Asasi Manusia, Sifat dan Karakteristiknya
Hak Asasi Manusia, Sifat dan KarakteristiknyaHak Asasi Manusia, Sifat dan Karakteristiknya
Hak Asasi Manusia, Sifat dan Karakteristiknya
 
Mengenal & Menggali Potensi Diri Manusia
Mengenal & Menggali Potensi Diri ManusiaMengenal & Menggali Potensi Diri Manusia
Mengenal & Menggali Potensi Diri Manusia
 
Mengenal & Menggali Potensi Diri Manusia
Mengenal & Menggali Potensi Diri ManusiaMengenal & Menggali Potensi Diri Manusia
Mengenal & Menggali Potensi Diri Manusia
 
Mengenal & Menggali Potensi-Jonirp2022.pdf
Mengenal & Menggali Potensi-Jonirp2022.pdfMengenal & Menggali Potensi-Jonirp2022.pdf
Mengenal & Menggali Potensi-Jonirp2022.pdf
 
JoniRP_UPI_Manajemen Medsos & Kegiatan Komunikasi (Sept-2022).pdf
JoniRP_UPI_Manajemen Medsos & Kegiatan Komunikasi (Sept-2022).pdfJoniRP_UPI_Manajemen Medsos & Kegiatan Komunikasi (Sept-2022).pdf
JoniRP_UPI_Manajemen Medsos & Kegiatan Komunikasi (Sept-2022).pdf
 
Metaphors of Organization Image-jonirp.pdf
Metaphors of Organization Image-jonirp.pdfMetaphors of Organization Image-jonirp.pdf
Metaphors of Organization Image-jonirp.pdf
 
Istilah dan Pendekatan pembangunan: Kajian Konseptual
Istilah dan Pendekatan pembangunan: Kajian KonseptualIstilah dan Pendekatan pembangunan: Kajian Konseptual
Istilah dan Pendekatan pembangunan: Kajian Konseptual
 
Development issue di developing cuntries
Development issue di developing cuntriesDevelopment issue di developing cuntries
Development issue di developing cuntries
 
Tantangan Shaum Ramadhan di Era Digital1.pdf
Tantangan Shaum Ramadhan di Era Digital1.pdfTantangan Shaum Ramadhan di Era Digital1.pdf
Tantangan Shaum Ramadhan di Era Digital1.pdf
 
METODE PENGABDIAN KPD MASYARAKAT-JoniRahmat.pdf
METODE PENGABDIAN KPD MASYARAKAT-JoniRahmat.pdfMETODE PENGABDIAN KPD MASYARAKAT-JoniRahmat.pdf
METODE PENGABDIAN KPD MASYARAKAT-JoniRahmat.pdf
 
Definisi Teknologi Pendidikan 2004-JoniRP.pdf
Definisi Teknologi Pendidikan 2004-JoniRP.pdfDefinisi Teknologi Pendidikan 2004-JoniRP.pdf
Definisi Teknologi Pendidikan 2004-JoniRP.pdf
 

Ahlan Wa Sahlan atau Marhaban Ya Ramadhan 1443 H.pdf

  • 1. Marhaban Ya Ramadhan Joni Rahmat Pramudia
  • 2. • Dalam KBBI, kata marhaban diartikan dengan “kata seru (afektif) untuk menyambut atau menghormati kedatangan tamu (yang berarti selamat datang)“. • Ini sama dengan ahlan wa sahlan yang juga diartikan dengan “selamat datang”. • Para ulama menggunakan kata marhaban untuk menyambut Ramadhan dan bukannya ahlan wa sahlan, karena ada perbedaan artinya. • Ahlan terambil dari kata "ahl atau ahlun" ‫أهل‬ ) ) yang artinya keluarga. Ada pun kata, 'Sahlan' berasal dari kata "sahala" (‫)سهل‬ yang artinya mudah, gampang, ringan, atau tidak ada halangan sama sekali. • Sahala atau Sahl juga berarti dataran rendah karena mudah dilalui oleh para pejalan kaki, tidak seperti tanjakan tinggi. • Menurut Prof. Quraish Shihab, Ahlan wa sahlan adalah ungkapan selamat datang yang dicelahnya terdapat kalimah tersirat yaitu “(Anda berada di tengah) keluarga dan (melangkahkan kaki di) dataran rendah yang mudah.
  • 3. • Marhaban terambil dari kata rahb yang berarti luas dan lapang, sehingga marhaban menggambarkan bahwa tamu yang dating disambut dan diterima dengan dada lapang, penuh kegembiraan, serta dipersiapkan baginya ruangan yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya. • Marhaban ya Ramadhan, “Selamat Datang Ramadhan”, berarti “Kami menyambutmu dengan penuh kegembiraan dan kami persiapkan untukmu tempat yang luas agar engkau bebas melakukan apa saja, yang berkaitan dengan upaya mengasah dan mengasuh jiwa kami”. • Marhaban, kami bergembira dengan kedatanganmu, karena seperti sabda Rasulullah SAW: • َ‫رمضان‬ ‫ها‬ُّ‫ل‬‫ك‬ ُ‫ة‬‫ن‬َّ‫س‬‫ال‬ َ‫تكون‬ ‫أن‬ ‫تي‬َّ‫م‬‫أ‬ ‫ت‬َّ‫ن‬‫لتم‬ ُ‫رمضان‬ ‫ما‬ ُ‫د‬‫العبا‬ ُ‫م‬‫يعل‬ ‫لو‬ "Seandainya umatku mengetahui [semua] keistimewaan Ramadan, niscaya mereka mengharap agar semua bulan menjadi Ramadan.“ (HR. Ibu Huzaimah) • Marhaban ya Ramadhan, kami menyambutmu dan siap melakukan apa saja demi memperoleh kemuliaan dan kebaikan.
  • 4. • Ramadhan terambil dari akar kata yang berarti “membakar” atau “mengasah”. Dinamai demikian karena pada bulan ini dosa-dosa manusia pupus, habis terbakar, akibat kesadaran dan amal shalehnya. • Atau disebut demikian karena bulan tersebut dijadikan sebagai waktu untuk mengasah dan mengasuh jiwa manusia. Bulan Ramadhan juga diibaratkan sebagai tanah subur yang siap ditaburi benih-benih kebaijikan. • Semua orang dipersilahkan untuk menabur, kemudian pada waktunya menuai hasil sesuai dengan benih yang ditanamnya. Bagi yang lalai. Tanah dan garapannya hanya akan ditumbuhi rerumputan yang tidak berguna. • ُ‫ش‬َ‫ط‬َ‫ع‬‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ع‬ ْ‫و‬ُ‫ج‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ام‬َ‫ي‬ ِ ‫ص‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬ُّ‫ظ‬َ‫ح‬ ٍ‫م‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ص‬ َّ‫ب‬ُ‫ر‬ “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy)
  • 5. • Berpuasa selama bulan Ramadhan adalah usaha manusia—sekuat kemampuannya– untuk mencontoh Tuhan dalam sifat-sifatnya (Quraish Shihab, 1994:171). • Tuhan tidak makan, bahkan memberi makan • Tuhan tidak minum, bahkan memberi minum • Tuhan tidak beranak atau diperanakan • Manusia yang berpuasa berusaha mencontoh Tuhan—dari segi hukum puasa— dalam ketiga hal tersebut. Karena ketiganya merupakan kebutuhan primer manusia, yang bila mampu mengendalikannya maka kebutuhan-kebutuhan lainnya akan mudah pula dikendalikan. • Namun, dari segi hikmah dan tujuan puasa, seorang hamba mestinya mentoh Tuhan dalam keseluruhan sifat-sifat-Nya. • Kalau itu hakikat puasa, maka benih-benih yang ditabur adalah benih-benih yang kepada “bersikap dan bersifat dengan sikap dan sifat Allah SWT, sehingga hal tersebut dapat menghiasi diri, mewarnai tingkah laku serta mempengaruhi cara berpikir seseorang. • Allah Maha Berpengetahuan (Ya ‘Aliim), Maka Kaya dan Memberi Kekayaan (Ya Ghanyyu Ya Mughni), Maha Pengasih (Ya Rahmaan) terhadap makhluk-makhluk- Nya, Maha Damai (Ya Salaam) dan sebagainya.
  • 6. • Perlu dicatat bahwa yang dimaksud dengan “hidup” bukan sekedar menarik dan menghembuskan nafas. Tapi “hidup” adalah yang sejalan dengan hidup Tuhan (Allah) serta sesuai dengan kemampuan manusia, yakni hidup dan berkesinambungan yang melampaui batas-batas generasi, umat dan bangsa. • Hal ini akan dicapai melalui kerja keras tanpa henti. Bukankan Tuhan “setiap saat dalam kesibukan?” • ٍ‫ن‬ْ‫َأ‬‫ش‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ٍ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ۚ ِ ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫ي‬ Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan (Q.S. Ar-Rahmaan: 29) • Allah SWT hanya dapat dijangkau dengan berkreasi (amal sholeh); bukankah Tuhan itu Khalaq (Maha Berkreasi)? Iqra bismi rabbikalladzii khalaq • Karya-karya besar Rasulullah SAW justru terjadi pada bulan Ramadhan • Kemenangan dalam perang Badar (2 H/624 M) • Keberhasilan menguasai kota Makkah/Futuh Makkah (8 H/630 M)
  • 7. • Demikian pula umat Islam sepeninggal beliau: • Kemenangan di Spanyol terjadi di bulan Ramadhan (91 H/710 M) • Kemenangan menghadapi perang Salib (584 H/1888 H) • Kemenangan melawan Tartar (658 H/1168 M) • Dan banyak lagi, sampai proklamasi kemerdekaan Indonesia juga dicapai pada bulan Ramadhan • Jika demikian, tidak ada alas an untuk mengendorkan semangat beribadah, semangat kerja dan aktivitas positif lainnya selama bulan Ramadha