Makalah ini membahas tentang pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan fokus pada pengertian, tujuan, dan ruang lingkup PAUD serta satuan penyelenggaraannya. PAUD bertujuan untuk mengembangkan potensi anak sejak dini agar siap menghadapi pendidikan selanjutnya. Ruang lingkup PAUD meliputi program formal di TK, nonformal di KB dan TPA, serta informal di keluarga. Satuan penyelenggaranya antara lain T
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidik yang profesional mempunyai tugas utama adalah mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik, baik pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) maupun
pendidikan yang lebih lanjut. Untuk melaksanakan tugasnya secara
profesional, seorang pendidik PAUD harus menguasai kompetensi yang
dipersyaratkan. Selaras dengan kebijakan pembangunan yang meletakkan
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai prioritas pembangunan
nasional, maka kedudukan dan peran pendidik PAUD semakin bermakna
strategis dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam menghadapi era
globalisasi.
Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan
Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Dit. PPTK PAUDNI) sebagai
institusi pemerintah yang bertanggungjawab terhadap peningkatan mutu PTK
PAUD selalu berupaya melakukan terobosan dalam meningkatkan
kompetensi PTK PAUD yang akan berdampak pada peningkatan kualitas
pendidikan anak usia dini.
Pemahaman Konsep Dasar PAUD merupakan hal yang sangat penting
dikuasai oleh pendidik maupun tenaga kependidikan PAUD karena
merupakan hal mendasar untuk dapat menyelenggarakan Pendidikan Anak
Usia Dini yang diharapkan akan melejitkan potensi anak didiknya.
Oleh karena itu kami akan mengangkat makalah ini dengan judul
Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dengan focus pembahasan
pada apa itu pengertian pendidikan anak usia dini (PAUD), tujuan dan ruang
lingkupnya, serta satuan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (PAUD).
2. 2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada makalah
ini adalah:
1. Bagaimana hakikat dan pengertian PAUD?
2. Bagaimana tujuan dan ruang lingkup PAUD?
3. Apa saja satuan penyelenggaraan PAUD?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan pada
makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Hakikat dan pengertian PAUD
2. Tujuan dan ruang lingkup PAUD
3. Satuan penyelenggaraan PAUD
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat dan Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
1. Hakekat PAUD
Secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda, baik
intelegensi, bakat, minat, kreativitas, kematangan emosi, kepribadian,
kemandirian, jasmani dan sosialnya. Namun penelitian tentang otak
menunjukkan bahwa jika anak dirangsang sejak dini, akan ditemukan
potensi-potensi yang unggul dalam dirinya. Setiap anak unik, berbeda
dan memiliki kemampuan tak terbatas dalam belajar (limitless capacity to
learn) yang telah ada dalam dirinya untuk dapat berpikir kreatif dan
produktif, mandiri. Oleh karena itu, anak memerlukan program
pendidikan yang mampu membuka kapasitas tersembunyi tersebut
melalui pembelajaran yang bermakna sedini mungkin. Jika potensi pada
diri anak tidak pernah direalisasikan, berarti anak telah kehilangan
kesempatan dan momentum penting dalam hidupnya.
Abraham Maslow telah menjelaskan tentang hirarki dari kebutuhan
dasar manusia karena setiap individu itu berbeda, baik dilihat dari jenis
kelamin, temperamen, ketertarikan, gaya belajar, pengalaman hidup,
budaya, kebutuhannya (Diane Trister Dodge, Laura J. Colker, Cate,
2008). Maka setiap individu juga berbeda dalam hal kemandirian, konsep
diri, dan tingkat kemampuannya.
Usia 4-6 tahun (TK) merupakan masa peka bagi anak, di mana
anak mulai sensitif untuk menerima barbagai upaya perkembangan
seluruh potensi anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan
fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang
diberikan oleh lingkungan. Di mana pada masa ini merupakan masa
untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan
fisik, kognitif, bahasa sosial emosional, konsep diri, disiplin,
kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama (Depdiknas, 2004). Oleh
4. 4
sebab itu dibutuhkan suasana belajar, strategi dan stimulus yang sesuai
dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak
tercapai secara optimal.
Hahekat pendidikan anak usia dini adalah periode pendidikan yang
sangat menentukan perkembangan dan arah masa depan seorang anak
sebab pendidikan yang dimulai dari usia dini akan membekas dengan
baik jika pada masa perkembangannya dilalui dengan suasana yang baik,
harmonis, serasi, dan menyenangkan.
Pendidikan anak usia dini merupakan dasar dari pendidikan anak
selanjutnya yang penuh dengan tantangan dan berbagai permasalahan
yang dihadapi anak. Sengan demikian maka pandidikan usia dini adalah
jendela pembuka dunia (window of opportunity) bagi anak.
Secara singkat Bredekamp dan Regrant (1997) dalam Martinis
Yamin dan Jamilah Sabri Sanan (2012: 3) menyimpulkan bahwa anak
akan belajar dengan baik dan bermakna bila anak merasa nyaman secara
psikologis serta kebutuhan fisiknya terpenuhi, anak mengkonstruksi
pengetahuannya, anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang
dewasa dan anak lainnya, eksplorasi, pencarian, penggunaaan, belajar
melalui bermain, unsur perbedaan anak diperhatikan.
Komitmen Jomtien Thailand tentang Pendidikan Untuk Semua
(Education For All) menyatakan bahwa semua orang mempunyai hak
mendapatkan pendidikan dasar untuk mengembangkan bakat,
meningkatkan kehidupannya, dan mentransformasikan masyarakatnya
(Unesco, 2001).
Komitmen memberikan kesempatan pendidikan yang lebih luas
kepada setiap orang mulai dari usia dini sampai dewasa ditegaskan
kembali dalam tujuan-tujuan Pendidikan Untuk Semua dengan Deklarasi
Dakar yaitu: (i) memperluas & memperbaiki keseluruhan perawatan &
pendidikan anak usia dini secara komprehensif terutama yang sangat
rawan & terlantar; (ii) kesetaraan jender di bidang pendidikan; (iii)
program life skill bagi pemuda & orang dewasa; (iv) pemberantasan buta
5. 5
aksara;(v) wajib belajar pendidikan dasar; dan (vi) peningkatan mutu
pendidikan (Unesco, 2001). Hak-hak mendapatkan pendidikan bagi
setiap warga negara telah diakui di Indonesia sejak awal kemerdekaan.
Kesamaan hak mendapatkan pendidikan tersebut diamanatkan dalam
pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa salah
satu dari tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk mencerdaskan
bangsa.
2.2 Pengertian PAUD
Pendidikan anak usia dini adalah merupakan upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian stimulus pendidikan agar membantu
perkembangan, pertumbuhan baik jasmani maupun rohani sehingga anak
memiliki kesiapan memasuki penddikan yang lebih lanjut.
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling
mendasar dan menempati kedudukan sebagai golden age dan sangat
strategis dalam pengembangan sumber daya manausia (Direktorat
PAUD, 2005). Rentang anak usia dini dari lahir sampai usia enam tahun
adalah usia kritis sekaligus strategis dalam proses pendidikan dan dapat
mempengaruhi proses serta hasil pendidikan seseorang selanjutnya
artinya pada periode ini merupakan periode kondusif untuk menumbuh
kembangakan berbagai kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan
fisik, kognitif, bahasa, sosio-emosional dan spiritual.
Sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia adalah sebait ungkapan
yang sarat makna dan merupakan semboyan dalam pengasuhan,
pendidikan dan pengembangan anak usia dini di Indonesia (Jalal, 2004).
Pendidikan anak usia dini dianggap sebagai cermin dari suatu
tatanan masyarakat, tetapi juga ada pandangan yang mengemukakan
bahwa sikap dan perilaku suatu masyarakat dipandang sebagai suatu
keberhasilan ataupun sebagai suatu kegagalan dalam pendidikan dan
keberhasilan pendidikan tergantung kepada pendididkan anak usia dini
6. 6
karena jika pelaksanaan pendidikan pada usia dini baik, maka proses
pendidikan pada usia remaja, usia dewasa akan naik pula.
2.3 Tujuan dan Ruang Lingkup PAUD
1. Tujuan PAUD
Pada umumnya tujuan PAUD adalah mengembangkan berbagai
potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tujuan PAUD antara lain
adalah:
a) Kesiapan anak memasuki pendidikan lebih lanjut
b) Mengurangi angka mengulang kelas
c) Mengurangi angka putus Sekolah (DO)
d) Mempercepat pencapaian Wajib belajar Pendidikan Dasar 9 tahun
e) Meningkatkan Mutu Pendidikan
f) Mengurangi angka buta huruf muda
g) Memperbaiki derajat kesehatan & gizi anak usia dini
h) Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Selain tujuan di atas, menurut UNESCO (2005) tujuan PAUD
antara lain berdasarkan beberapa alasan:
a) Alasan Pendidikan: PAUD merupakan pondasi awal dalam
meningkatkan kemampuan anak untuk menyelesaikan pendidikan
lebih tinggi, menurunkan angka mengulang kelas dan angka putus
sekolah.
b) Alasan Ekonomi: PAUD merupakan investasi yang menguntungkan
baik bagi keluarga maupun pemerintah
c) Alasan sosial: PAUD merupakan salah satu upaya untuk
menghentikan roda kemiskinan
d) Alasan Hak/Hukum: PAUD merupakan hak setiap anak untuk
memperoleh pendidikan yang dijamin oleh undang-undang.
PAUD juga bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya
potensi anak agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
7. 7
Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, percaya diri dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.1
Sedangkan Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, dan cakap. (Puskur, Depdiknas: 2007).
Solehuddin (1997) mengemukakan bahwa pendidikan anak usia
dini dimaksudkan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma dan nilai- nilai
kehidupan yang dianut.
Melalui PAUD, anak diharapkan dapat mengembangkan
segenap potensi yang dimilikinya antara lain: agama, kognitif, sosial-
emosional, bahasa, motorik kasar dan motorik halus, serta
kemandirian; memiliki dasar-dasar aqidah yang lurus sesuai dengan
ajaran agama yang dianutnya, memiliki kebiasaan-kebiasaan perilaku
yang diharapkan, menguasai sejumlah pengetahuan dan keterampilan
dasar sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangannya, serta
memiliki motivasi dan sikap belajar yang positif.
Sejalan dengan pernyataan di atas, tujuan PAUD adalah untuk
mengembangkan seluruh potensi anak (the whole child) agar kelak dapat
berfungsi sebagai manusia yang utuh sesuai dengan falsafah suatu
bangsa. Anak dapat dipandang sebagai individu yang baru mengenal
dunia. Ia belum mengetahui tatakrama, sopan santun, aturan, norma,
etika, dan berbagai hal tentang dunia.
1 Solehuddin, 1997. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: IKIP
Bandung.
8. 8
Ia juga sedang belajar berkomunikasi dengan orang lain dan belajar
memahami orang lain. Anak perlu dibimbing agar mampu memahami
berbagai hal tentang dunia dan isinya. Ia juga perlu dibimbing agar
memahami berbagai fenomena alam dan dapat melakukan keterampilan-
keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup di masyarakat.
2.4 Ruang Lingkup PAUD
Satuan Layanan PAUD, Pendidikan Anak usia dini
diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Pendidikan anak usia
dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidkan formal, nonformal,
dan/atau informal.
Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal diselenggarakan
pada Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk
lain yang sederajat, rentang usia anak 4-6 tahun.
Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal
diselenggarakan pada Kelompok Bermain (KB) rentang usia anak 2-4
tahun, Taman Penitipan Anak (TPA) rentang usia anak 3 bulan - 2 tahun,
atau bentuk lain yang sederajat rentang usia anak 4-6 tahun.
Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan informal
diselenggarakan pada pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan, bagi orangtua yang mempunyai anak
usia 0-6 tahun.
2.5 Satuan Penyelenggaran PAUD
Dari uraian mengenai ruang lingkup pendidikan anak usia dini atau
PAUD di atas, maka sudah pasti satuan pendidikan penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini (PAUD) bisa berbentuk:
1) Taman Kanak-kanak (TK)
2) Raudatul Athfal (RA)
3) Bustanul Athfal (BA)
4) Kelompok Bermain (KB)
5) Taman Penitipan Anak (TPA)
6) Satuan PAUD Sejenis (SPS)
9. 9
7) Sekolah Dasar Kelas Awal (kelas 1,2,3)
8) Bina Keluarga Balita
9) Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
10) Keluarga
10. 10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
pengertian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian stimulus pendidikan agar membantu
perkembangan, pertumbuhan baik jasmani maupun rohani sehingga anak
memiliki kesiapan memasuki penddikan yang lebih lanjut.
Dari pengertian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di atas, maka sudah
jelas bahwa tujuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah untuk
mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk
hidup sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ruang
lingkupnya ada yang formal, non-formal maupun informal.
Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal diselenggarakan pada
TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat dengan rentang usia anak 4-6 tahun.
Untuk pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal sendiri
diselenggarakan pada Kelompok Bermain dengan rentang usia anak 2-4 tahun,
TPA atau bentuk lain yang sederajat dengan rentang usia anak 4-6 tahun.
Sedangkan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan informal
diselenggarakan pada pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan, bagi orangtua yang mempunyai anak usia 0-
6 tahun.
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2004. Materi Pelatihan Terintergrasi Bahasa dan Sastra Indonesia.
Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas.
Diane Trister Dodge, Laura J. Colker, Cate. 2008. The Creative Curriculum
for Preschool. Teaching Strategies.
Jalal, Fasli. 2004. Seminar dan Lokakarya PAUD menyongsong kurikulum
Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Kcerdasan Jamak di masa
depan. Jakarta: Depdiknas.
Republik Indonesia. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Setneg
Solehuddin, 1997. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: IKIP
Bandung.
Yamin Martinis dan Sanan Sabri Jamilah. 2012. Panduan PAUD (Pendidikan
Anak Usia Dini). Jakarta: Gaung Persada Press Group.