2. KELOMPOK BERMAIN “ MUSLIMAT NU DARUSSALAM “
KEC. BUARAN KAB. PEKALONGAN
UPT PENDIDIKAN BUARAN
KABUPATEN PEKALONGAN
3. PROPOSAL
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN 2013/2014
KELOMPOK BERMAIN MUSLIMAT NU DARUSSALAM
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap orang tua sangat menginginkan anaknya lebih baik, lebih hebat dan lebih berhasil dari
mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang menginginkan anak-anaknya lebih
rendah kedudukan sosialnya, gagal dalam hidupnya dan tidak memiliki masa depan yang cerah.
Anak adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa sehingga setiap orang yang dikaruniai seorang
anak wajib untuk mengasihi, membimbing, memberikan pendidikan yang terbaik serta mengupayakan
4. kesejahteraannya sesuai dengan kemampuan yang orang tua miliki karena anak juga adalah masa depan
keluarga.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan
dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi
motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual),
sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan
tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Kehadiran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi bagian dari Sistem Pendidikan
Nasional Indonesia menjadi sangat urgen bagi peletakan dasar pendidikan anak seperti yang tertuang
dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003. tentang Susdiknas. PAUD membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut. Anggapan bahwa pendidikan itu baru bisa dimulai setelah Sekolah Dasar (7 tahun) ternyata
tidak benar, bahkan pendidikan yang dimulai pada usia TK (4-6 tahun) pun sebenarnya sudah terlambat
karena sebenarnya pendidikan itu bisa dimulai sejak anak lahir bahkan sejak dalam kandungan. Di desa
watusalam jumlah anak usia 2 – 5 tahun berjumlah 103 anak.
Pendidikan anak usia dini dilakukan dengan tujuan memberikan konsep yang bermakna bagi
anak melalui pengalaman nyata dan bermakna. Hanya melalui pengalaman nyata dan bermaknalah
anak menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu (curiousity) secara optimal dan menempatkan posisi
pendidik sebagai pendamping, pembimbing serta fasilitator bagi anak sehingga menghindari bentuk
pembelajaran yang hanya berorientasi pada kehendak guru yang menempatkan anak secara pasif dan
guru menjadi dominan.
Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa
di mana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masingmasing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual.
Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi
yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan
kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral.
Pendidikan anak usia dini merupakan wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan
kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan pada
anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan
selanjutnya. Demikian juga keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada lembaga pendidikan anak
usia dini ( Kelompok bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan PAUD sejenis lainnya ) sangat
tergantung pada sistem dan proses pendidikan yang dijalankan.
5. B. DASAR HUKUM
a4 Undang – Undang Dasar 1945
b4 Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
c4 Undang – Undang Nomor 23 Tahun Tentang Perlindungan Anak
d4 Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1974 tentang Kesejahteraan Anak
e4 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
f4 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
jangka menengah Nasional Tahun 2004 – 2009
g4 Keputusan Menteri pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan Nasional
h4 Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009
C. TUJUAN
Pendidikan anak usia dini memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak,
meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik ( motorik kasar dan halus ), sosial dan emosional.
Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara perkembangan
yang dialami anak pada usia dini dengan keberhasilan mereka dalam kehidupan selanjutnya. Misalnya,
anak-anak yang hidup dalam lingkungan (Baik di rumah maupun di KB atau TK) yang kaya interaksi
dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar akan terbiasa mendengarkan dan mengucapkan katakata dengan benar, sehingga ketika mereka masuk sekolah, mereka sudah mempunyai modal untuk
membaca. Sehubungan dengan fungsi-fungsi yang telah dipaparkan tersebut, maka tujuan pendidikan
anak usia dini dapat dirumuskan sebagai berikut :
;
Memberikan pengasuhan dan pembimbingan yang memungkinkan anak usia
dini tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia dan potensinya.
;
Mengidentifikasi penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga jika terjadi
penyimpangan, dapat dilakukan intervensi dini.
;
Menyediakan pengalaman yang beraneka ragam dan mengasyikkan bagi
anak usia dini, yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi dalam
berbagai bidang, sehingga siap untuk mengikuti pendidikan pada jenjang
sekolah dasar ( SD ).
6. BAB II
RENCANA KEGIATAN
A4
SASARAN
Sasaran yang akan dijangkau dalam pendidikan anak usia dini “ MUSLIMAT NU
DARUSSALAM” adalah anak yang berusia maksimal 5 tahun, yang berasal dari golongan orang tua
yang kurang mampu ( keluarga prasejahtera ). Sedangkan jangkauan sasaran utamanya adalah anak di
desa Watusalam
B4 PENYELENGGARA
Penyelenggara KELOMPOK BERMAIN “Muslimat NU Darussalam” di Desa Watusalam Kecamatan
Buaran adalah Muslimat NU Desa Watusalam dan bekerja sama dengan dinas UPTD.
C4 PENDIDIK
Pendidik PAUD “Muslimat NU Darussalam” Desa Watusalam adalah :
a4 Pendidikan minimal SLTA sederajat dan sudah berpengalaman mengajar
b4 Mendapatkan pelatihan PAUD
c4 Bersedia bekerja secara sukarela ( Mengabdi )
7. MATERI PEMBELAJARAN
D
Materi pembelajaran yang dikembangkan dalam KELOMPOK BERMAIN “Muslimat NU
Darussalam” adalah materi yang menunjang perkembangan potensi anak, seperti perkembangan
perasaan emosi anak, perkembangan keterampilan, perkembangan kemampuan berbahasa dan
perkembangan karya cipta. Materi tersebut disampaikan melelui kegiatan bermain yang terencana,
menarik, dan dapat memotivasi anak untuk mengembangkan kreativitas. Kegiatan Belajar dan
Mengajar ( KBM ) di PAUD “Muslimat NU Darussalam” dilakukan 3 kali dalam seminggu dengan
alokasi waktu 1 jam dalam satu kali pertemuan. Kegiatan Pembelajarannya diselenggarakan pada sore
hari setiap hari Senin, Selasa dan Rabu sesuai dengan kesepakatan antara penyelenggara, pendidik dan
masyarakat.
E PENDANAAN
Sumber dana untuk penyelenggaraan program KELOMPOK BERMAIN “Muslimat NU
Darussalam” Desa Watusalam adalah:
1
Iuran pendaftaran peserta didik 10.000,-
2
Iuran mingguan peserta didik 5.000,-
3
Swadaya masyarakat
F LOKASI
KELOMPOK BERMAIN “Muslimat NU Darussalam” berlokasi di TPQ Muslimat NU
Darussalam Desa Watusalam Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan.
BAB III
SUPERVISI DAN EVALUASI
A
SUPERVISI DAN MONITORING
Supervisi dan Monitoring dalam kegiatan Kelompok Bermain adalah keseluruhan proses kerja
sama untuk pembinaan terhadap peserta didik, pendidik, dan pengelola Kelompok Bermain. Supervisi
dan Monitoring dilakukan oleh petugas Dinas Pendidikan atau Dinas terkait.
B PELAPORAN
Pelaporan pelaksanaan Kegiatan Kelompok Bermain adalah keseluruhan proses kerja sama
dalam rangka pencapaian tujuan Kelompok Bermain. Pelaporan dilakukan untuk mengetahui
keberadaan dan kemajuan Kelompok Bermain yang sedang diselenggarakan. Laporan tersebut berupa :
1
Pelaporan Hasil Kemajuan Perkembangan Anak
Laporan Perkembangan anak disampaikan kepada orang tua masing-masing dengan menggunakan
format lampiran terlampir. Penyampaian laporan ke orang tua anak dilakukan sewaktu-waktu jika
diperlukan. Laporan berkala disampaikan setiap enam bulan sekali (semesteran)
2
Pelaporan Keuangan
8. Laporan Program disusun oleh pengelola dengan diketahui oleh ketua Muslimat NU Desa Watusalam
dan disampaikan ke Dinas Pendidikan Kecamatan. Penyampaian laporan program ini dilakukan setiap
enam bulan sekali (semesteran)
C EVALUASI
Kegiatan Evaluasi yang dilakukan di program PAUD mencakup dua kegiatan yakni evaluasi
terhadap program PAUD, dan Evaluasi terhadap hasil kemajuan perkembangan anak. Evaluasi terhadap
program bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program PAUD. Evaluasi program
mengukur sejauh mana indikator keberhasilan dapat tercapai oleh PAUD yang bersangkutan.
Sedangkan evaluasi kegiatan belajar anak dilakukan setiap pertama dengan cara mencatat
perkembangan kemampuan anak dalam hal motorik kasar, motorik halus, berbahasa, sosial dan aspek
lainnya.
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun dan di upayakan sebagai acuan dan sejauh mungkin dapat dilaksanakan
untuk membuahkan hasil yang optimal dan maksimal tanpa mengesampingkan kendala dan keadaan
yang ada di lapangan.
Akhirnya kami kepada segenap pihak terkait, guna kelancaran kegiatan dan terealisasinya
kegiatan Kelompok Bermain “Muslimat NU Darussalam” di Desa Watusalam kecamatan Buaran. Kami
mohon kebijakan untuk mengabulkan permohonan ini.
Demikian atas perhatian dan kerja samanya kami sampaikan terimakasih.
Buaran, 5 Maret 2013