1. DIAJUKAN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
DOSEN PENGAMPU : PRAWIDYA LESTARI, MPd.I
NAMA : PUTRI NUR SAKINAH YASMIN
NIM : 2086208018
PRODI : PAI PAGI semester 2
Sekolah Tinggi Nahdlatul Ulama
Purworejo
Tahun Akademik 2021
2. BAB I
LATAR BELAKANG
Perkembangan merupakan hal yang pasti terjadi pada mahkluk hidup secara fisik, baik
pada anak usia dini maupun dewasa, bahkan perkembangan sudah mulai terjadi sejak masih
dalam kandungan seperti zigot yang akhirnya berubah menjadi janin dalam rahim ibu.
Bayi sendiri merupakan anak berusia 1 tahun kebawah yang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan bukanlah hal yang sama, namun keduanya tidak
dapat berdiri sendiri, dan sangat berkesinambungan.
Pertumbuhan (growth) sendiri merupakan perubahan besar pada jumlah dan ukuran pada
tingkat sel, organ, maupun individu. Perkembangan (development) merupakan kemampuan hal
struktur dan fungsi tubuh yang makin kompleks. Atau dapat disebut dengan proges pematangan.
Pada periode 1000 hari setelah mengalami kehamilan merupakan masa-masa rawan
terjadinya gangguan pertumbuhan. Maka dari itu,dalam 1000 hari ini sangat penting dilakukan
pemantauan pada pertumbuhan dan perkembangan anak, juga memperhatikan pemenuhan
kebutuhan pada anak tersebut seperti gizi, nutrisi, dan kasih sayang. Masa yang paling penting
adalah masa dimana anak berusia lima tahun kebawah karena masih mengalami pekembangan
secara pesat. Didikan anak usia batita/balita sangat berpngaruh pada kehidupan sianak
selanjutnya, karena masa tersebut adalah maa sensitif yang benar-benar harus diperhatikan
karena masa ini berlangsung sangat singkat dalam hidupg yang hanya berlangsung1 kali, atau
biasa disebut dengan “masa keemasan” (golden periode), “jendela kesempatan” (window of
opportunity), Dan “kritis” (critical periode).
Perkembangan anak usia dibawah 1 tahun (bayi) sangat tegantung oleh pengasuhan orang
tua dan pengasuhnya, karena hal ini merupakan kebutuhan dasar yang sangat diperlukan oleh
bayiseperti peenuhan gizi yang seimbang,perawatan kesehatan, air susu ibu (ASI).
Anak adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan
fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun
(Sujiono, 2009: 6). Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek
sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia Berk (dalam
Sujiono 2009: 6). Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus
memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.
3. Pendidikan anak merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi
motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir,daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan
spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta beragama), bahasa dan komunokasi, sesuai
dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak (Sujiono, 2009: 7).
Berdasarkan tinjauan aspek pedagogis, masa kanak-kanak merupakan masa peletak dasar
atau pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Diyakini oleh sebagian
besar pakar, bahwa masa kanak-kanak yang bahagia merupakan dasar bagi keberhasilan dimasa
datang dan sebaliknya. Untuk itu, agar pertumbuhan dan perkembangan tercapai secara optimal,
maka dibutuhkan situasi dan kondisi yang kondusif pada saat memberikan stimulasi dan upaya
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak.
Seraca teoritis berdasarkan aspek perkembangannya, seorang anak dapat belajar dengan sebaik-
baiknya apabila kebutuhan fisiknya dipenuhi dan anak akan merasa nyaman dan aman secara
psikologis. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa anak membangun
pengetahuannya sendiri, anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan
anakanaknya, anak belajar melalui bermain, minat anak dan rasa keingintahunya memotivasi
untuk belajar sambil bermain serta terdapat variasi individu dalam perkembangan dan belajar.
Anak-anak sedang mengalami pertumbuhan terutama pertumbuhan jasmani yang sangat pesat.
Dalam beberapa bulan saja, tinggi dan berat badannya bertambah dengan cepat. Secara jelas hal
tersebut dapat dilihat pada pertumbuhan motorik, koordinasi otot-otot dan kecepatan jasmani,
menunjukkan kemajuan-kemajuan yang mencolok. Pertumbuhan ketrampilan motorik pada anak
tidak akan berkembang melalui kematangan begitu saja, melainkan juga ketrampilan itu harus
dipelajari. Perkembangan ketrampilan motorik dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mencakup
kesiapan belajar, ketrampilan belajar, kesempatan berpraktis modal yang baik, bimbingan
motivasi, setiap ketrampilan harus dipelajari secara individu dan sebaiknya ketrampilan
dipelajari satu demi satu. Apabila salah satu faktor tersebut tidak ada, maka perkembangan
ketrampilan jasmani anak akan berada di bawah kemampuannya. Oleh karena itu, anak dituntut
untuk memiliki ketrampilan tersebut. Karena berkaitan dengan kecerdasan kinestetik yang erat
hubungannya dengan motorik kasar pada anak.
Untuk dapat menggerakan tubuhnya dengan menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar
seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.
4. Pengembangan fisik motorik merupakan salah satu pengembangan kemampuan dasar. Bahan
kegiatan pengembangan fisik motorik mencakup kegiatan yang mengarah pada kegiatan untuk
melatih motorik kasar dan halus yang terdiri atas gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, senam,
keterampilan dengan bola, keterampilan menggunakan peralatan, menari, latihan ritmis dan
gerakan gabungan.
Kemampuan motorik anak tidak akan berkembang tanpaadanya kematangan kontrol motorik,
motorik tersebut tidak akan optimal jika tidak diimbangi dengan gerakan anggota tubuh tanpa
dengan latihan fisik. Program pengembangan keterampilan motorik anak usia dini sering kali
terabaikan atau dilupakan oleh orang tua, pembimbing bahkan guru sendiri. Hal ini lebih
dikarenakan mereka belum memahami bahwa program pengembangan keterampilan motorik
menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pendidikan anak. Bertitik tolak dari hal tersebut di
atas dirasakan perlu untuk meningkatkan motorik kasar yang berhubungan dengan kecerdasan
kinestetik anak agar semua pihak yang berkaitan dengan motorik kasar dapat dipahami oleh
pendidik dan dapat diterapkan pada anak didik.
Kemampuan anak-anak dalam pengembangan motorik kasar, termasuk para anak-anak di Taman
Kanak-Kanak masih kurang terkoordinasi dengan baik sehingga hal tersebut
5. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja tahap-tahap perkembangan neonatal?
2. Perkembangan bayi menurut aspek fisik, motorik, kognitif, dan psikososial?
3. Apa arti tangis seorang bayi?
4. Apa saja reflek bayi?
5. Cara pengasuhan dan pendidikan pada masa bayi.
6. Apa saja tugas perkembangan masa bayi?
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Anak.
1. Pengertian Perkembangan Anak
Anak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan “ Turunan yang kedua atau
manusia yang masih kecil”.1 Dari pengertian di atas bahwa anak merupakan manusia yang masih
kecil yang merupakan turunan kedua. Karena anak merupakan manusia kecil tentu ia masih
dapat tumbuh dan berkembang baik dari segi fisik maupun psikis.
Selanjutnya anak dipandang sebagai manusia dewasa dalam bentuk-bentuk ukuran kecil, untuk
memberi pemahaman yang jelas berikut ini dikemukakan oleh A. Muri Yusuf dalam bukunya
pengantar ilmu pendidikan bahwa “Anak adalah manusia kecil yang sedang tumbuh dan
berkembang baik fisik maupun mental”.2 Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa anak
merupakan manusia kecil yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun
mental.
Perkembangan neonatal merupakan masa bayi baru lahir (0-28 hari),masa bayi baru lahir
merupakan periode tersingkat (28 hari) dari semua periode, pada masa ini biasanya terjadi
penurunan berat badan akibat sulitnya bayi dalam melakukan adaptasi dengan lingkungannya
yang baru.
1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta :Balai Pustaka,1989),hlm.50.
2 Muri Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan (Jakarta:Ghalia Indonesia,1982),hlm.39Muri Yusuf,Pengantar Ilmu
Pendidikan (Jakarta:Ghalia Indonesia,1982),hlm.39.
7. Terdapat beberapa aspek erkembangan bayi, antara lain perkembangan bayi menurut
aspek fisik, motorik, kognitif dan psikososial, perkembangan otak bayi sangatlah pesat ditahun
pertama kehidupannya. Pada enam bulan pertamanya, ia secara bertahap menyerap informasi
tentang dunia disekitarnya.
Aspek fisik dan kemampuan pada bayi antara lain,
1. Memiliki koordinasi dan keseimbangan tubuh.
2. Memiiki kemampuan motorik kasar.
3. Memiliki kemampuan motorik halus.
4. Memiliki kemampuan sensorik memadai.
Pengembangan fisik motorik merupakan salah satu pengembangan kemampuan dasa
Bahan kegiatan pengembangan fisik motorik mencakup kegiatan yang mengarah pada
kegiatan untuk melatih motorik kasar dan halus yang terdiri atas gerakan-gerakan jalan,
lari, lompat, senam, keterampilan dengan bola, keterampilan menggunakan peralatan,
menari, latihan ritmis dan gerakan gabungan.
Kemampuan motorik anak tidak akan berkembang tanpaadanya kematangan kontrol
motorik, motorik tersebut tidak akan optimal jika tidak diimbangi dengan gerakan anggota tubuh
tanpa dengan latihan fisik. Program pengembangan keterampilan motorik anak usia dini sering
kali terabaikan atau dilupakan oleh orang tua, pembimbing bahkan guru sendiri. Hal ini lebih
dikarenakan mereka belum memahami bahwa program pengembangan keterampilan motorik
menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pendidikan anak. Bertitik tolak dari hal tersebut di
atas dirasakan perlu untuk meningkatkan motorik kasar yang berhubungan dengan kecerdasan
kinestetik anak agar semua pihak yang berkaitan dengan motorik kasar dapat dipahami oleh
pendidik dan dapat diterapkan pada anak didik.
Perkembangan bayi secara kognitif ialah pada usia 3-6 bulan juga meliputi,
1. Mempu memahami sebab dan akibat (menggunakan dan mengguncangkan mainan
untuk menghasilkan suara.
2. Memasukkan benda kedalam muutnya untuk mengeksplorasi lebih lanjut.
3. Mulai meraih benda-benda yang ada didekatnya.
8. Kemampuan perkembangan psikososial,
1. Kepercayaan dan ketidakpercayaan terhadap sesuatu(18 bulan).
2. Otonomi vs rasa ragu dan kemaluan (2-3th).
3. Inisiatif dan rasa bersalah (3-5 th)
4. Industry vs inferioritas (6-11th)
Arti Tangisan Bayi Tak Hanya Lapar, Kenali PenyebabLainnya....Menangisadalahcara bayi
berkomunikasi untukmenyampaikankebutuhannya.Jikaialapar,mengantuk,sakit,semuaakan
diutarakandalambentuktangisan.Bayi baru lahirumumnyamenangisselama2-3jamper hari.
7 Macam Refleks Bayi Baru Lahir
Grasp reflex (refleks menggenggam) Ketika Bunda menyentuh telapak tangan Si Kecil, ia
bisa menggenggam jari Bunda sangat erat. ...
2. Asymmetric tonic neck reflex. ...
3. Refleks Moro. ...
4. Rooting reflex. ...
Refleks Babinski. ...
6. Sucking reflex (refleks menghisap) ...
7. Stepping reflex.
3 jenis pola asuh orangtua Merangkum dari modul pembelajaran jenjang PAUD yang
dikeluarkan oleh Direktorat PAUD Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud),
berikut ini pola asuh orang tua terbagi atas tiga jenis, yaitu: 1. Pola Asuh Permissif Pola asuh
permisif dapat diartikan sebagai pola yang membebaskan anak untuk melakukan apa yang ingin
dilakukan tanpa mempertanyakan. Pola asuh ini tidak menggunakan aturan yang ketat, bahkan
bimbingan pun kurang diberikan sehingga tidak ada pengendalian atau pengontrolan serta
tuntutan kepada anak. Kebebasan diberikan penuh dan anak diizinkan untuk memberi putusan
untuk dirinya sendiri. Anak berperilaku sesuai dengan keinginannya tanpa adanya kontrol dari
orang tua.
2. Pola Asuh Otoriter Untuk pola asuh otoriter, yakni ketika orang tua menerapkan aturan dan
batasan yang mutlak harus ditaati, tanpa memberi kesempatan pada anak untuk berpendapat, jika
anak tidak mematuhi akan diancam dan dihukum. Pola asuh otoriter ini dapat menimbulkan
hilangnya kebebasan pada anak, kurangnya inisiatif dan aktivitasnya, sehingga anak menjadi
tidak percaya diri pada kemampuannya. 3. Pola Asuh Demokratis Sedangkan pola asuh
demokratis yaitu menanamkan disiplin kepada anak, dan menghargai kebebasan yang tidak
mutlak, dengan bimbingan yang penuh pengertian antara anak dan orang tua. Dari bimbingan itu
memberi penjelasan secara rasional dan obyektif jika keinginan dan pendapat anak tidak sesuai.
Dalam pola asuh ini bisa tumbuh rasa tanggung jawab pada anak, dan pada akhirnya, anak
mampu bertindak sesuai dengan norma yang ada.
9. Proses perkembangan dipengaruhioleh 4 faktor yaitu: heriditas, pengalaman, transmisi sosial dan
ekuilibrasi.21.HeriditasHeriditas tidak hanya menyediakan fasilitas kepada anak yang baru
lahiruntuk menyesuaikan diri dengan dunianya, lebih dari itu heriditas akanmengatur waktu
jalannya perkembangan pada tahun-tahun mendatang.Inilah yang dikenal dengan faktor
kematangan internal. Kematanganmempunyai peranan penting dalam perkembangan kognitif,
akan tetapifaktor ini saja tidak mampu menjelaskan segala sesuatu tentangperkembangan
kognitif. 2.PengalamanPengalaman dengan heriditas fisik merupakan dasar
perkembanganstruktur kognitif. Dalam hal ini sering kali disebut sebagai pengalamanfisis dan
logika matematis. Kedua pengalaman ini secara psikologiberbeda. Pengalaman fisis melibatkan
obyek yang kemudian membuatabstraksi dari obyek tersebut. Sedangkan pengalaman logika
matematismerupakan pengalaman dimana diabstraksikan bukan dari obyekmelainkan dari akibat
tindakan terhadap obyek (abstraksi reflektif). 3.Transmisi sosial Transmisi sosial digunakan
untuk mempresentasikan pengaruh budayaterhadap pola berfikir anak. Penjelasan dari guru,
penjelasan orang tua,informasi dari buku, meniru, merupakan bentuk-bentuk transmisi
sosial.Kebudayaan memberikan alat-alat yang penting bagi perkembangankognitif, seperti dalam
berhitung atau membaca, dapat menerimatransmisi sosial apabila anak ada dalam keadaan
mampu menerimainformasi. Untuk menerima informasi itu terlebih dahulu anak harusmemiliki
struktur kognitif yang memungkinkan anak dapatmengasimilasikan dan mengakomodasikan
informasi tersebut
Kemudian dalam proses perkembangannya, Anak sebagai subjek yang sedang tumbuh dan
berkembang. Hal ini sesuai dengan pendapat Siti Partini suardinan bahwa:
“Pada dasarnya anak merupakan subyek yang sedang tumbuh dan berkembang.sejak saat konsep
di mana sel sperma laki-laki membuahi ovum di uterus sampai saat kematian. Organisme terus
menerus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pada masa awal kehidupannya
pertumbuhan itu bersifat sangat cepat dan mencolok dari tiga berdaya sama sekali melalui tahap
merangkak, berdiri dan akhirnya berjalan dapat dicapai dalam waktu 1-2 tahun”.3
Dengan adanya ketidak berdayaan dan belum mengenal apa-apa maka anak dapat diserahkan
atau dijadikan baik atau buruk oleh orang dewasa lainnya khususnya orang tua. Dengan
demikian, anak merupakan manusia yang masih kecil yang berada pada taraf perkembangan.
Dimana awal kehidupannya ia tidak berada, tidak mengenal sesuatu apapun sehingga dapat
diarahkan kepada perbuatan dan perkembangan yang positif atau negatif.
3 Siti Partini Suardiman,Psikologi Pendidikan Studing( Yogyakarta: Andi Offset,1988), hlm.18
10. Batasan umur anak menurut Zakiah Darajat yaitu anak adalah suatu perkembangan yang berkisar
antara 0.0-12.0 tahun.4Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa batasan umur usia anak dari
masih bayi sampai 12 tahun.
Dengan adanya ketidak berdayaan dan belum mengenal apa-apa maka anak dapat diserahkan
atau dijadikan baik atau buruk oleh orang dewasa lainnya khususnya orang tua. Dengan
demikian, anak merupakan manusia yang masih kecil yang berada pada taraf perkembangan.
Dimana awal kehidupannya ia tidak berada, tidak mengenal sesuatu apapun sehingga dapat
diarahkan kepada perbuatan dan perkembangan yang positif atau negatif.
Perkembangan merupakan perubahan yang terus menerus dialami, tetapi ia menjadi kesatuan.
Perkembangan berlangsung dengan perlahan-lahan melalui
Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa Golden Age, biasanya ditandai
oleh perubahan cepat dalam perkembangan fisik, kognitif, sosial dan emosional. Agar masa ini
dapat dilalui dengan baik oleh setiap anak maka perlu diupayakan pendidikan yang tepat bagi
anak sejak usia dini. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa pada masa ini seluruh aspek
perkembangan kecerdasan yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi dan kecerdasan
spiritual mengalami perkembangan yang sangat luar biasa. Berdasarkan hasil studi longitudinal
Bloom (Juntika Nurikhsan, 2007: 138) menyebutkan bahwa pada usia 4 tahun kepasitas
kecerdasan sudah mencapai 50%, usia 8 tahun mencapai 80% dan usia 13 tahun mencapai 92%.
Anak adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan
fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun
(Sujiono, 2009: 6). Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek
sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia Berk (dalam
Sujiono 2009: 6). Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus
memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.
4 Zakiah Darajat,Ilmu Jiwa Agama (Jakarta:Bulan Bintang,1978),hlm.74.
11. Pendidikan anak merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi
motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir,daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan
spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta beragama), bahasa dan komunokasi, sesuai
dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak (Sujiono, 2009: 7).
Berdasarkan tinjauan aspek pedagogis, masa kanak-kanak merupakan masa peletak dasar atau
pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Diyakini oleh sebagian besar
pakar, bahwa masa kanak-kanak yang bahagia merupakan dasar bagi keberhasilan dimasa datang
dan sebaliknya. Untuk itu, agar pertumbuhan dan perkembangan tercapai secara optimal, maka
dibutuhkan situasi dan kondisi yang kondusif pada saat memberikan stimulasi dan upaya
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak.
Seraca teoritis berdasarkan aspek perkembangannya, seorang anak dapat belajar dengan sebaik-
baiknya apabila kebutuhan fisiknya dipenuhi dan anak akan merasa nyaman dan aman secara
psikologis. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa anak membangun
pengetahuannya sendiri, anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan
anakanaknya, anak belajar melalui bermain, minat anak dan rasa keingintahunya memotivasi
untuk belajar sambil bermain serta terdapat variasi individu dalam perkembangan dan belajar.
Anak-anak sedang mengalami pertumbuhan terutama pertumbuhan jasmani yang sangat pesat.
Dalam beberapa bulan saja, tinggi dan berat badannya bertambah dengan cepat. Secara jelas hal
tersebut dapat dilihat pada pertumbuhan motorik, koordinasi otot-otot dan kecepatan jasmani,
menunjukkan kemajuan-kemajuan yang mencolok. Pertumbuhan ketrampilan motorik pada anak
tidak akan berkembang melalui kematangan begitu saja, melainkan juga ketrampilan itu harus
dipelajari. Perkembangan ketrampilan motorik dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mencakup
kesiapan belajar, ketrampilan belajar, kesempatan berpraktis modal yang baik, bimbingan
12. motivasi, setiap ketrampilan harus dipelajari secara individu dan sebaiknya ketrampilan
dipelajari satu demi satu. Apabila salah satu faktor tersebut tidak ada, maka perkembangan
ketrampilan jasmani anak akan berada di bawah kemampuannya. Oleh karena itu, anak dituntut
untuk memiliki ketrampilan tersebut. Karena berkaitan dengan kecerdasan kinestetik yang erat
hubungannya dengan motorik kasar pada anak. Untuk dapat menggerakan tubuhnya dengan
menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan anak itu sendiri.
Pengembangan fisik motorik merupakan salah satu pengembangan kemampuan dasar. Bahan
kegiatan pengembangan fisik motorik mencakup kegiatan yang mengarah pada kegiatan untuk
melatih motorik kasar dan halus yang terdiri atas gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, senam,
keterampilan dengan bola, keterampilan menggunakan peralatan, menari, latihan ritmis dan
gerakan gabungan.
Kemampuan motorik anak tidak akan berkembang tanpaadanya kematangan kontrol motorik,
motorik tersebut tidak akan optimal jika tidak diimbangi dengan gerakan anggota tubuh tanpa
dengan latihan fisik. Program pengembangan keterampilan motorik anak usia dini sering kali
terabaikan atau dilupakan oleh orang tua, pembimbing bahkan guru sendiri. Hal ini lebih
dikarenakan mereka belum memahami bahwa program pengembangan keterampilan motorik
menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pendidikan anak. Bertitik tolak dari hal tersebut di
atas dirasakan perlu untuk meningkatkan motorik kasar yang berhubungan dengan kecerdasan
kinestetik anak agar semua pihak yang berkaitan dengan motorik kasar dapat dipahami oleh
pendidik dan dapat diterapkan pada anak didik.
Kemampuan anak-anak dalam pengembangan motorik kasar, termasuk para anak-anak di Taman
Kanak-Kanak masih kurang terkoordinasi dengan baik sehingga hal tersebut
upaya meningkatkan kecerdasan kinestetik.
13. Kegiatan gerak dan lagu sangat melekat erat dan tidak dapat dipisahkan terutama dalam
memberikan pembelajaran kepada anak usia dini. Pembelajaran gerak dan lagu merupakan
sebuah kegiatan dalam bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain, aktivitas yang
dilakukan melalui gerak dan lagu diharapkan akan menyenangkan anak sekaligus menyentuh
perkembangan bahasa, kepekaan akan irama musik, perkembangan motorik, rasa percaya diri,
serta keberanian mengambil resiko. Karena itu perlu adanya suatu kegiatan yang dapat melatih
para pendidik anak usia dini dalam memberikan perangsangan pada anak melalui gerak dan lagu.
Ada mereka dengan memamerkan gerak-gerak non keseharian, antara lain, dengan spontanitas
lenggak-lenggoknya seiring dengan keteraturan "musik" yang kita lantunkan. Atau bila seorang
anak mendapatkan barang yang menjadi idaman dan impiannya sepanjang hari, maka seiring
dengan diraihnya impian barang tersebut, si anak pasti akan menari-nari.
Untuk mengoptimalkan hasil belajar pengembangan fisik motorik terutama dibidang fisik
motorik kasar seperti melompat, berlari, menari, bermain bola dan melakukan permainan
mestinya diperlukan pendekatan bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Dengan
bermain anak memiliki kesempatan bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan,
berkreasi, belajar secara menyenangkan. Selain itu bermain membantu anak mengendalikan
dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Dengan menggunakan gerak dan lagu dapat melatih
kemampuan anak membaca gerak tubuh, menggerakkan tubuh, melatih ketangkasan dan
kelincahan anak dalam permainan, meningkatkan kemampuan komunikasi dan kemampuan
menyusun strategi yang baik, melepaskan emosi anak dan melatih anak belajar berkelompok.
Selain itu anak akan terlihat aktif dalam pembelajaran pengembangan fisik motorik dan
mempunyai minat dan motivasi untuk melakukan permainan tersebut dengan hati yang
menyenangkanpermainan, meningkatkan kemampuan komunikasi dan kemampuan menyusun
strategi yang baik, melepaskan emosi anak dan melatih anak belajar berkelompok. Selain itu
anak akan terlihat aktif dalam pembelajaran pengembangan fisik motorik dan mempunyai minat
dan motivasi untuk melakukan permainan tersebut dengan hati yang menyenangkan.
14. Berdasarkan uraian permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa upaya meningkatkan
kecerdasan kinestetik dapat menggunakan gerak dan lagu, karena gerak dan lagu sangatlah
bermanfaat bagi anak. Oleh karena itu, timbul dorongan peneliti untuk meneliti ”Upaya
Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Melalui Gerak dan Lagu di TK Pertiwi I Wonokerso
Kedawung Sragen Tahun Ajaran 2011/2012”.
A. Perkembangan Anak
1. Pengertian Perkembangan Anak
Anak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan “ Turunan yang kedua atau
manusia yang masih kecil”.5 Dari pengertian di atas bahwa anak merupakan manusia yang masih
kecil yang merupakan turunan kedua. Karena anak merupakan manusia kecil tentu ia masih
dapat tumbuh dan berkembang baik dari segi fisik maupun psikis.
Selanjutnya anak dipandang sebagai manusia dewasa dalam bentuk-bentuk ukuran kecil, untuk
memberi pemahaman yang jelas berikut ini dikemukakan oleh A. Muri Yusuf dalam bukunya
pengantar ilmu pendidikan bahwa “Anak adalah manusia kecil yang sedang tumbuh dan
berkembang baik fisik maupun mental”.6 Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa anak
merupakan manusia kecil yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun
mental.
Kemudian dalam proses perkembangannya, Anak sebagai subjek yang sedang tumbuh dan
berkembang. Hal ini sesuai dengan pendapat Siti Partini suardinan bahwa:
“Pada dasarnya anak merupakan subyek yang sedang tumbuh dan berkembang.sejak saat konsep
di mana sel sperma laki-laki membuahi ovum di uterus sampai saat kematian. Organisme terus
5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta :Balai Pustaka,1989),hlm.50.
6 Muri Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan (Jakarta:Ghalia Indonesia,1982),hlm.39Muri Yusuf,Pengantar Ilmu
Pendidikan (Jakarta:Ghalia Indonesia,1982),hlm.39.
15. menerus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pada masa awal kehidupannya
pertumbuhan itu bersifat sangat cepat dan mencolok dari tiga berdaya sama sekali melalui tahap
merangkak, berdiri dan akhirnya berjalan dapat dicapai dalam waktu 1-2 tahun”.7
Dengan adanya ketidak berdayaan dan belum mengenal apa-apa maka anak dapat diserahkan
atau dijadikan baik atau buruk oleh orang dewasa lainnya khususnya orang tua. Dengan
demikian, anak merupakan manusia yang masih kecil yang berada pada taraf perkembangan.
Dimana awal kehidupannya ia tidak berada, tidak mengenal sesuatu apapun sehingga dapat
diarahkan kepada perbuatan dan perkembangan yang positif atau negatif.
Batasan umur anak menurut Zakiah Darajat yaitu anak adalah suatu perkembangan yang berkisar
antara 0.0-12.0 tahun.8Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa batasan umur usia anak dari
masih bayi sampai 12 tahun.
Dengan adanya ketidak berdayaan dan belum mengenal apa-apa maka anak dapat diserahkan
atau dijadikan baik atau buruk oleh orang dewasa lainnya khususnya orang tua. Dengan
demikian, anak merupakan manusia yang masih kecil yang berada pada taraf perkembangan.
Dimana awal kehidupannya ia tidak berada, tidak mengenal sesuatu apapun sehingga dapat
diarahkan kepada perbuatan dan perkembangan yang positif atau negatif.
Perkembangan merupakan perubahan yang terus menerus dialami, tetapi ia menjadi kesatuan.
Perkembangan berlangsung dengan perlahan-lahan melalui masa demi masa.9 Perkembangan
dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif individu dalam rentang
kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa
remaja, sampai masa dewasa.10
7 Siti Partini Suardiman,Psikologi Pendidikan Studing( Yogyakarta: Andi Offset,1988), hlm.18
8 Zakiah Darajat,Ilmu Jiwa Agama (Jakarta:Bulan Bintang,1978),hlm.74.
9 Zulkifli L,Psikologi Perkembangan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,1986).hlm.13.
10 Syamsul Yusuf L.N. Perkembangan Peserta Didik (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada,2013).Hlm.1.
16. Dari penjelasan di atas, dapat kita pahami bahwa Perkembangan dapat diartikan sebagai proses
perubahan kuantitatif dan kualitatif individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa
konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa remaja, sampai masa dewasa. Dan
perkembangan merupakan perubahan yang terus menerus dialami, tetapi ia menjadi kesatuan.
2. Periode Perkembangan Anak
Perkembangan manusia berlangsung secara berurutan atau berkesinambungan melalui periode
atau masa. menurut Santrock (2010) periode perkembangan itu terdiri atas tiga periode yaitu
anak (childhood), remaja (adolescence), dan dewasa (adulthood).11 Adapun priode anak itu
diklasifikasi lagi menjadi beberapa periode, yaitu:
a. Periode Sebelum Kelahiran ( Pranatal) Karakteristik atau ciri psikologis anak pada masa ini,
menurut Kartini Kartono, ciri-ciri yang sangat menonjol pada periode ini yaitu:
1) proses pertumbuhan yang cepat sekali. Bayi yang baru lahir dan sehat dengan cepat akan
belajar menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya dan melakukan tugas perkembangan
tertentu;
2) Kemampuan mental dan daya akalnya pad umumnya berkembang lebih cepat dari
kemampuan fisiknya;
3) Perkembangan kehidupa emosional bayi akan berkembangan sesuai dengan pengaruh-
pengaruh psikis ibunya. Jadi ada penularan emosional dari kaitan emosional yang amat kuat
anatara ibu dan anaknya;
4) Bayi yang baru lahir, menggunakan sebagian waktunya untuk tidur. Dengan bertambahnya
usia bayi, waktu untuk istirahat dan tidur semakin berkurang dan berubah jadwalnya.12
11 Syamsul Yusuf L.N Ibid.,hlm.9.
12 Kartini Kartono,Psikologi Anak (PsikologisPerkembangan) (Bandung: Mandar Maju,1995),hlm.78-101.
17. b. Masa Bayi (Infacy) Periode bayi merupa masa perkembangan yang merentang dari kelahiran
hingga 18 atau 24 bulan. Masa ini di tandai dengan ciri sebagai berikut:
1) Masa dasar pembentukan pola perilaku, sikap, dan ekspresi emosi;
2) Masa pertumbuhan dan perubahan berjalan cepat, baik pisik maupun psikologis;
3) Masa kurangnya ketergantungan; 4) Masa meningkatnya individualitas, yaitu saat bayi
mengembangkan halhal yang sesuai dengan minat dan kemampuannya;
5) Masa permulaan sosialisasi;
6) Masa permulaan berkembangnya penggolongan peran seks, seperti terkait dengan pakaian
yang di pakaikannya;
7) Masa yang menarik, baik bentuk fisik maupun perilakunya;
8) Masa permulaan kreativitas;
9) Masa berbahaya, baik fisik (seperti kecelakaan) atau psikologis (karena perlakuan yang
buruk). 13
c. Masa Awal Anak-Anak ( Early Childhood). Periode awal anak adalah periode perkembangan
yang merentang dari masa akhir bayi hingga usia 5 atau 6 tahun: periode ini kadang-kadang
disebut juga tahun-tahun pra sekolah “pre school years”. Selama masa ini, anak belajar untuk
menjadi lebih mandiri dan memerhatikan dirinya. Mereka mengembangkan kesiapan sekolah
(seperti mengikuti perintah dan mengenal huruf) dan menghabiskan banyak waktu untuk
bermain dengan teman sebayanya.14
Kemudian Jauh sebelum studi ilmiah tentang anak dilakukan,kenyataan yang telah diterima ialah
tahun-tahun pertama merupakan saat yang kritis bagi perkembangan anak. Hal ini seperti yang
dikatakan oleh peribahasa “ guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Dengan cara yang
13 Syamsul Yusuf L.N Op-Cit., hlm 11.
14 Ibid.,hlm 12.
18. lebih puitis, Milton menyatakan fakta yang sama saat ia menulis, ”masa kanak-kanak
meramalkan masa dewasa, sebagaimana pagi meramalkan hari baru.” 15
Dari penjelasan di atas menujukkan bahwa Masa awal anak-anak adalah periode perkembangan
yang merentang dari masa akhir bayi hingga usia 5 atau 6 tahun. periode ini kadang-kadang
disebut juga tahun-tahun pra sekolah “ preschool years”. Dan tahun-tahun pertama ini
merupakan saat yang kritis bagi perkembangan anak. Maka orang tuanyalah yang sangat
berperan penting pada masa ini untuk memebrikan contoh yang baik kepada anaknya.
d. Masa Pertengahan dan Akhir Anak (Midle and Late Childhood).
Periode ini adalah masa perkembangan yang terentang dari usia sekitar 6 hingga 10 atau 12
tahun. Masa ini sering juga disebut tahun-tahun sekolah dasar. Anak pada masa ini sudah
menguasai keterampilan dasar menbaca, menulis,dan matematik ( istilah populernya
CALISTUNG : baca,tulis, dan hitung). Yang menjadi tema sentral perode ini adalah prestasi dan
perkembangan pengendalian diri.16
15 Elizabeth B. Hurlock,Perkembangan Anak ( Jakarta:Erlangga,1978).Hlm.25.
16 Syamsul Yusuf L.N Op-Cit.,hlm 12.