SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
1
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah:
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Perkembangan Anak Usia Awal dan Akhir
Dosen pengampu : Prawidya Lestari, M.Pd.I
Oleh
Rifka Anisa
NIM : 2086208022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STAINU PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
kanak-kanak adalah masa pembentukan karakter paling penting, masa kanak-
kanak berlangsung dari usia dua tahun sampai tibanya menjadi individu yang
matang secara seksual. Masa anak-anak dibagi menjadi dua tahap, yaitu masa
anak-anak awal dan masa anak-anak akhir. Pada masa anak-anak awal, anak
sangat mudah diajari tentang segala sesuatu dan mudah meniru seseorang
disekitarnya. Peran orang tua sangat penting, mengingat anak mudah sekali
meniru perbuatan dari orang tua mereka dan diharapkan mampu menciptakan
suasana yang menyenangkan bagi anak, mereka memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi dan memiliki kreativitas yang luar biasa. Pada masa anak-anak akhir(masa
Sekolah Dasar) ditandai dengan kematangan seksual anak, mengalami
pertumbuhan fisik, rasa ingin tahu yang tinggi, menyukai kegiatan fisik yang
berguna untuk melatih koordinasi dan kestabilan tubuh,anak mulai memahami
aturan dan norma. Dalam perkembangan anak-anak baik masa awal atau akhir,
perlu mendapat bimbingan dari orang tua maupun lingkungan untuk
mengembangkan kreativitas dan pembentukan karakter yang baik.
Rumusan Masalah
1. Kebutuhan dasar anak-anak awal dan akhir
2. Aspek perkembangan anak( fisik, kognitif, psikomotorik, bahasa, seni dan
psikosocial )
3. Periode Golden Age
4. Permainan dan tingkah laku bermain
5. Prinsip belajar anak-anak masa awal dan akhir
6. Tugas-tugas perkembangan masa anak-anak awal dan akhir
7. Strategi guru dalam pembelajaran anak sekolah dasar
3
BAB II
PEMBAHASAN
a. Kebutuhan dasar anak-anak awal dan akhir
1. Kebutuhan dasar usia kanak-kanak awal (2-6 tahun)
Usia kanak-kanak awal tentunya memiliki kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi, yang tentunya sangat berguna bagi tumbuh kembang anak. Umumnya
pemenuhan kebutuhan usia kanak-kanak awal sangat bergantung dengan orang
tua, untuk itu orang tua bisa memenuhi kebutuhan dasar anak dengan baik agar
perkembangan anak berjalan dengan baik. Beberapa hal yang bisa dilakukan
orang tua untuk memenuhi kebutuhan dasar anak:1
1). memberikan makanan yang dengan gizi seimbang, bernutrisi serta
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat
2). Pendidikan Orang tua hendaknya memberikan stimulasi yang tepat sesuai
tumbuh kembang anak. Hal itu penting untuk perkembangan kognitif,
psikomotorik, dan psikologis anak
3). Pengasuhan. Pemberian kebutuhan akan Kesehatan dan Pendidikan tersebut
tak terlepas dari pola asuh. Orang tua hendaknya memberikan pola asuh yang
efektif dan positif;
4). Perlindungan. Maksudnya, orang tua membatasi penggunaan gawai dan
pengelolaan emosi yang tepat.
Inti dari pemenuhan kebutuhan bagi kanak-kanak usia 2-6 tahun:2
1 Ifina Trimuliana,Kebutuhan Dasar Anak Usia Dini dalam
https://anggunpaud.kemdikbud.go.id, diakses pada hari Rabu ,24 Maret 2021
2 Kebutuhan Anak Usia SD dalamhttp://konselorindonesia.blogspot.com,diakses pada hari
Rabu,24 Maret 2021
4
a. Asuh
Asuh merupakan segala kebutuhan yang mendukung perkembangan anak
secara fisik dan biologis. Adapun aspek-aspek yang harus diberikan kepada anak
meliputi sandang, pangan dan papan yang merupakan kebutuhan pokok.
Dukungan lain seperti imunisasi, nutrisi, kebersihan, pemeriksaan kesehatan,
olahraga hingga bermain juga termasuk dalam kebutuhan anak usia dini yang
tidak boleh diabaikan.
b.Asih
Pada anak usia dini terutama di tahun-tahun awal kehidupan, mereka
memerlukan ikatan yang erat dengan Anda sebagai orang tua. Terpenuhinya kasih
sayang yang selaras dengan orang-orang di sekitarnya akan menjadi fondasi
mental yang kuat baginya untuk menghadapi tingkatan hidup selanjutnya.
Perkembangan kemampuan sosialisasinya juga harus terus diasah agar anak lebih
siap menyambut kehidupan baru di dunia sekolah kelak.
c.Asah
Sejak usia dini, anak harus dirangsang atau diasah perkembangan kognitif
(kemampuan mengenal, membandingkan, memecahkan masalah dll), sensorik
(kemampuan seluruh panca indranya), motorik (kemampuan gerak yang terdiri
dari motorik halus, kasar dan kompleks), emosi dan sosialnya. Dengan begitu dia
akan memiliki kemampuan bicara yang baik, sifat yang mandiri, kreatif serta
memiliki jiwa kepemimpinan. Ibarat masa keemasan, usia dini adalah usia yang
paling tepat untuk mempelajari banyak hal.
2. Kebutuhan dasar usia kanak-kanak akhir (6-13 tahun)
Pemenuhan kebutuhan usia kanak-kanak akhir sangat penting, mereka sudah
memasuki bangku sekolah sehingga pemenuhan kebutuhan anak tidak hanya
berasal dari orang tua saja, tapi juga perlu pemenuhan kebutuhan dilingkungan
5
sekolah anak, yang khususnya perlu mendapat pemenuhan dari guru maupun
teman sebayanya.3
a. Kebutuhan rasa aman
pada siswa akan terpenuhi apabila guru dapat menghadirkan suasana kelas
yang tenang dan damai. berpihakan seorang guru kepada siswa-siswa tertentu,
juga dapat mengakibatkan timbulnya rasa tidak aman pada siswa. Sehingga guru
hendaknya dapat bersikap adil dan netral terhadap setiap anak didiknya, sehingga
peserta didik akan merasa aman.
b. Kebutuhan akan kasih sayang
Pada tahap perkembangan sosial anak usia SD terutama yang duduk di kelas
tinggi SD, sudah ada keinginan untuk memiiliki teman-teman tetap.
Perkembangan tersebut juga sejalan dengan kebutuhan untuk disayangi dan
menyayangi teman. Tidak hanya rasa kasih kepada teman saja, tetapi juga sudah
ada kebutuhan untuk memberikan rasa menjaga terhadap suatu benda. Guru perlu
peka, untuk mengarahkan anak-anak agar rasa kasih sayang yang sudah muncul
dapat terpelihara dan menjadikan anak-anak bersikap penuh .
c. Kebutuhan untuk memiliki
Pada masa usia di kelas-kelas rendah di SD, anak-anak sudah mulai
meninggalkan dirinya sebagai pusat perhatian.. Namun demikian, anak-anak di
kelas rendah di SD masih suka memuji diri sendiri, dan membanding bandingkan
dirinya dengan teman. Sehingga kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki masih
dominan. Artinya, segala sesuatu baik teman-teman di sekolah maupun guru
dipandang sebagai punya dirinya sendiri, sehingga kadang kadang anak usia ini
suka meremehkan atau mengacuhkan pendapat teman atau guru
d. Kebutuhan aktualisasi diri
3 Perkembangan Anak-Anak Awal dalamhttp:// Staffnew.uny.ac.id, diakses pada hari Selasa,
24 Maret 2021
6
Kebutuhan ini relatif lebih abstrak dan kompleks, dan merupakan kebutuhan
tingkat tinggi yang pada dasarnya merupakan perkemba’igan dari kebutuhan-
kebutuhan sebelumnya. Kebutuhan ini terasa mulai dominan pada anak-anak usia
kelas tinggi di SD. Pada usia tersebut, anak-anak mulai ingin merealisasikan
potensi-potensi yang dimilikinya sehingga anak berusaha memenuhi kebutuhan
tersebut dengan sikap persaingan, atau berusaha mewujudkan keinginannya yang
biasanya terdengar sangat tinggi dan muluk seperti ingin jadi juara tinju,
pembalap formula, astronot dan sebagainya.
b. Aspek perkembangan anak( fisik, kognitif, psikomotorik, bahasa, seni
dan psikosocial )
1. Aspek perkembangan usia kanak-kanak awal (2-6 tahun)4
Perkembangan Fisik
1). Pertumbuhan masa kanak-kanak awal tidak terjadi sepesat pada masa bayi.
2). Pada masa kanak-kanak awal, rata-rata anak bertambah tinggi 6,25 cm setiap
tahun, dan bertambah berat 2,5 – 3,5 kg setiap tahun.
3). Pada usia 6 tahun, berat harus kurang lebih mencapai tujuh kali berat pada
waktu lahir.
4) .Postur tubuh anak pada masa kanak-kanak awal: berbentuk gemuk
(endomorfik), berotot (mesomorfik), dan relatif kurus (ektomorfik).
5). Tulang dan otot anak mengalami tingkat pengerasan yang bervariasi.
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan anak untuk
mengeksplorasi lingkungan karena bertambah besarnya koordinasi dan
4 Perkembangan Anak-Anak Awal dalamhttp:// Staffnew.uny.ac.id, diakses pada hari Selasa,
24 Maret 2021
7
pengendalian motorik, maka dunia kognitif anak berkembang pesat, makin kreatif,
bebas, dan imajinatif
a. Perkebangan kognitif menurut Piaget
Perkembangan kognitif pada masa awal anak-anak dinamakan tahap pra
oprasional (preoprational stage) yang berlangsung dari usia dua sampai tujuh
tahun. Pada tahap ini konsep yang stabil dibentuk. Penalaran mental muncul,
egosentris mulai kuat dan kemudian mulai melemah, serta terbentuknya
keyakinan terhadap hal yang magis.
b. Perkembangan persepsi
Pada masa perkembangan persepsi, seorang anak dapat melihat objek-objek
yang jauh dan hampir sempurna tetapi disini mengalami kesukaran dalam
memfokuskan penglihatan pada objek-objek yang dekat. (Cratti. 1986) dalam
Desmita (2005: 133).
c. Perkembangan memori (daya ingat)
Mengukur memori anak-anak jauh lebih muda, karena anak-anak telah
memberikan reaksi secara verbal. Komponen penting yaitu:
1. Memori jangka pendek
2. Memori jangka panjang
d. Perkembangan Atensi Menurut Parkin
Atensi atau perhatian merupakan sebuah konsep multi-dimensional yang
digunakan untuk menggambarkan perbedaan ciri-ciri dan cara-cara merespons
dalam sistem kognitif
e. Perkembangan metakognitif Menurut Margaret W. Matlin
Metakognitif adalah pengetahuan dan kesadaran tentang proses kognisi atau
kesadaran kita tentang pemikiran. Metakognitif merupakan suatu proses
8
menggugah rasa ingin tahu karena kita menggunakan proses kognitif untuk
merenungkan proses kognitif kita sendiri.5
Perkembangan Motorik
1. Motorik kasar ialah bagian dari aktivitas motorik yang mencakup keterampilan
otot-otot besar, misalnya merangkak, tengkurap, mengangkat leher dan duduk.
2. Motorik halus ialah bagian dari aktivitas motorik yang melibatkan gerak otot-
otot kecil, seperti mengambil benda kecil dengan ibu jari dan menulis
Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus
a. Perkembangan Motorik Kasar
Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti
berlari, berjinjit melompat, bergantung, melempar, dan menangkap serta menjaga
keseimbangan. Kegiatan seperti ini diperlukan guna meningkatkan keterampilan
koordinasi gerakan motorik kasar. Anak usia 4 tahun sangat menyenangi kegitan
fisik yang menantang bagi dirinya, seperi melompat dari tempat tinggi atau
bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Usia 5 atau 6 tahun
keinginan anak untuk memacu adrenalin semakin bertambah. Pada usia ini anak
mulai menyenangi berbagai jenis perlombaan seperti balapan sepeda, balapan lari
atau kegiatan sejenis lainnya yang mengandung bahaya.6 Pada usia 3-4 tahun
seperti belajar sepeda roda tiga. Pada usia 5 atau 6 tahun: belajar melompat dan
berlari cepat dan mereka sudah dapat memanjat . sebagian besar anak-anak sudah
pandai melempar dan menagkap bola.. Keterampilan yang mulai bisa terlihat ialah
lompat tali, menari Perlunya Lebih Banyak Olahraga Fakta bahwa anak kecil
zaman sekarang kurang sekali bergerak, kebanyakan dari mereka disibukkan
dengan menonton tv dan bermain gadget.
5 Yudrik Jahya, psikologi perkembangan edisi pertama, (Kencana, Jakarta),hlm.185-186
6 Sujarwo dan cukup pahala Widi, Kemampuan Motorik Kasar dan Halus Anak Usia 4-6
Tahun, Jurnal pendidikan, Jasmani Indonesia Volume 11, Nomor 2 November 2015,
diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan OlahragaFakultasIlmu Keolahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta, 97
9
b. Perkembangan Gerakan Motorik Halus
Perkembangan motorik halus anak-anak ditekankan pada koordinasi gerakan
motorik halus yang berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memagang suatu
objek dengan menggunakna jari tangan. Saat usia anak 4 ahun koordinasi gerakan
motorik halus anaks angat berkembang, bahakan hampir sempurna. Walaupun
demikian anak masih mengalami kesulitan dalam nenyusun balok-balok menjadi
bangunan. Disebabkan keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna
sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6
tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak
telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik.
Perkembangan bahasa dan bicara7
Perkembangan bahasa masa kanak-kanak awal menurut Hurlock:
1. Pengucapan kata-kata, anak sulit mengucapkan bunyi tertentu dan kombinasi
bunyi seperti z, w, d, s , g dan kombinasi huruf mati st, str, dr
2. Menambah kosa kata
3. Membentuk kalimat
Anak berusia di bawah tiga tahun memperlihatkan perkembangan yang
agak cepat dari yang awalnya hanya mampu menghasilkan ungkapan dua kata,
menjadi mampu menggabungkan tiga, empat, dan lima kata. Antara usia 2 hingga
3 tahun, mereka mulai berkembang dari yang semula hanya mampu mengucapkan
kalimat sederhana yang terdiri dari proposisi tunggal, menjadi mampu
mengucapkan kalimat-kalimat kompleks. Mereka memperlihatkan kemajuan
dalam menguasai aturan-aturan kompleks yang berkaitan dengan cara
mengurutkan kata-kata. Masa kanak-kanak awal juga ditandai oleh adanya
pemahaman menguasai semantik. Beberapa ahli menyimpulkan bahwa antara usia
18 hingga 6 tahun, anak-anak kecil belajar mengenai sebuah kata baru setiap jam
7 Perkembangan Anak-Anak Awal dalamhttp:// Staffnew.uny.ac.id, diakses pada hari Selasa,
24 Maret 2021
10
(kecuali ketika tidur). Ketika mereka memasuki kelas satu sekolah dasar,
diperkirakan anak-anak sudah mengenal 14.000. Dibandingkan anak usia 2 tahun,
seorang anak berusia 6 tahun memiliki kemampuan bercakap-cakap yang jauh
lebih baik.
Seni
Sebagian besar anak kecil suka musik dan langsung merespons suara dan
iramanya. Musik di ruang kelas prasekolah membuat mereka merasa bahagia.
Penguasaaan kemampuan musik anak-anak prasekolah menyinggung beberapa
wilayah perkembangan, termasuk fisik, kognitif, bahasa dan kreatif. Tetapi karena
musik sendiri melibatkan irama dan suara (tempo dan nada), kita akan terlebih
dahulu membahas perkembangan irama anak kecil. Terlepas dari perkembangan,
sebagian besar anak kecil suka menari dan bernyanyi. Mereka akan berusaha
meniru apapun kegiatan ritmis disekitar mereka. Anak-anak juga akan mengikuti
irama iternal mereka dengan bergerak dan bernyanyi sendiri. Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) PAUD kurikulum 2013, Berdasarkan
PERMENDIKBUD No. 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Anak Usia Dini tentang Seni :
1. Anak mampu menikmati berbagai alunan lagu atau suara
2. Anak bersenandung atau bernyanyi sambil mengerjakan sesuatu.
3. Memainkan alat musik/instrumen/benda bersama teman.
4. Tertarik dengan kegiatan seni
5. Menyanyikan lagu dengan sikap yang benar.
6. Menggunakan berbagai macam alat musik tradisional maupun alat musik lain
untuk menirukan suatu irama atau lagu tertentu.
7. Bermain drama sederhana.
8. Menggambar berbagai macam bentuk yang beragam.
11
9. Melukis dengan berbagai cara dan objek.
Psikosocial
Dasar untuk sosialisasi pada anak-anak diletakkan dengan meningkatnya
hubungan antara anak dengan teman-teman sebayanya dari tahun ke tahun. Anak
tidak hanya lebih bermain dengan anak-anak lain tetapi juga lebih banyak bicara.
Jika anak menyenangi hubungan dengan orang lain meskipun hanya
kadangkadang saja, maka sikap terhadap kontak sosial mendatangkan lebih baik
daripada hubungan sosial yang sering tetapi sifat hubungannya kurang baik.8 Pada
pernyataan di atas dijelaskan bahwa perkembangan sosialisasi pada awal masa
anak-anak awal ditandai dengan meningkatnya intensitas hubungan dengan
teman-teman sebayanya, dan perkembangan ini meningkat dari tahun ke tahun.
Pada fase ini juga anak-anak tidak hanya senang bermain tetapi juga lebih banyak
berbicara. Hubungan atau kontak sosial lebih baik dari pada hubungan sosial yang
kurang baik. Di sini bisa disimpulkan bahwasannya teman sebaya juga berperan
penting terhadap perkembangan sosial anak.
2. Aspek perkembangan usia kanak-kanak akhir (6-13tahun)
Perkembangan fisik
1) Pertumbuhan fisik cenderung lebih stabil atau tenang sebelum memasuki masa
remaja yang pertumbuhannya begitu cepat.
2) Anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat serta belajar berbagai
keterampilan.
3) Peran kesehatan dan gizi sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak.
4) Jaringan lemak berkembang lebih cepat daripada jaringan otot.
5) Perubahan nyata terlihat pada system tulang, otot dan keterampilan gerak.
6) Keterampilan gerak mengalami kemajuan pesat, semakin lancar dan lebih
terkoordinasi dibanding dengan masa sebelumnya. Berlari, memanjat,
8 Elizabeth B. Hurlock,Psikologi Perkembangan, h.117
12
melompat, berenang, naik sepeda, main sepatu roda adalah kegiatan fisik dan
keterampilan gerak yang banyak dilakukan oleh anak.
7) Untuk kegiatan yang melibatkan kerja otot besar anak laki-laki lebih unggul
daripada anak perempuan.
Perkembangan kognitif
Dalam perkembangan jiwa anak, pada usia 7-12 tahun anak akan memiliki
pengamatan dimulai dari yang komplek menuju pada bagian-bagian. Kemudian
dari sikap mereka yang pasif menuju paham kreatif dan mencoba mengerti. Lalu
dari dunia yang fantasi menuju dunia yang realistis. Pada umumnya usia ini
adalah usia anak sekolah dasar, yaitu anak cenderung mengumpulkan macam-
macam benda, seperti : batu-batuan, siput, uang logam, dll.9
Ingatan pada usia ini sangatlah kuat. Daya memorisasinya besar sehingga
pengetahuan yang didapat akan sangat melekat dan daya menghafalnya kuat. Pada
usia 8-9 tahun anak mengalami kehidupan fantasi, anak akan mulai menyukai
cerita-cerita dongeng misalnya, timun mas, bawang putih bawang merah dll yang
memiliki unsur keajaiban dan sesuatu yang mustahil. Kemudian unsur kritik mulai
muncul dan anak mulai mengoreksi peristiwa yang terjadi tapi masih ada unsur
fantasinya. Anak akan mulai menyukai hal-hal yang real seperti cerita-cerita
kepahlawanan. Baru pada usia 10-11 tahun biasanya timbul rasa kesukaan pada
beberapa pelajaran. Bagi anak belajar adalah aktifitas yang menyenangkan. Pada
usia 12 tahun anak tersebut merupakan pribadi yang tenang dan seimbang.
Perkembangan motorik
Selama masa anak-anak akhir, perkembangan motorik anak-anak menjadi
lebih halus dan lebih terkoordinasi daripada masa awal anak-anak. Pada usia 10
atau 11 tahun, kebanyakan anak-anak dapat belajar bermain olahraga seperti
berlari, memanjat, melompat tali, bersepeda dll. Apabila keterampilan fisik
9 Perkembangan Kognitif Anak dalamhttp:// kompasiana.comdiakses pada hari Selasa,23
Maret 2021
13
tersebut bisa dikuasai, maka akan menjadi sumber prestasi besar bagi anak-anak.
Pada keterampilan-keterampilan motoric kasar yang meliputi kegiatan otot besar,
anak laki-laki biasanya lebih cekatan daripada anak perempuan. Sejak usia 6
tahun, koordinasi antara mata dan tangan(visio-motorik) yang dibutuhkan untuk
membidik, menyepak, melempar dan menangkap juga berkembang. Pada usia 7
tahun, tangan anak semakin kuat dan lebih menyukai pensil daripada krayon
untuk melukis. Dari usia 8 hingga 10 tahun, tangan dapat digunakan secara bebas,
mudah dan tepat. Koordinasi motorik halus berkembang, dimana anak sudah
dapat menulis dengan baik, ukuran huruf menjadi lebih kecil dan rapi. Pada usia
10 hingga 12 tahun, anak-anak mulai memperhatikan keterampilan-keterampilan
manipulativ menyerupai kemampuan-kemampuan orang dewasa.
Perkembangan bahasa dan bicara
Selama masa kanak-kanak akhir, anak mengalami kemajuan dalam kosa
kata serta tata bahasa mereka. Saat anak masuk sekolah dasar, mereka
memperoleh keahlian yang memungkinkan mereka untuk membaca dan menulis.
Cara anak memikirkan kata-kata berubah selama masa kanak-kanak akhir. Mereka
menjadi kurang terikat pada tindakan dan presepsi yang diasosiasikan dengan
kata-kata. Selain itu mereka juga menjadi lebih analitis dalam memahami kata-
kata
Perkembangan bahasa pada mas kanak-kanak akhir menurut Hurlock:
1. Mengembangkan kosa kata sekitar 40.000 kata
2. Memahami bentuk-bentuk kompleks gramatik
3. Menangkap makna ganda dari kata-kata seperti dalam humor
4. Mempertimbangkan kebutuhan dari pendengar dalam situasi kompleks
5. Merancang strategi dalam berbicara namun isi pembicaraan cenderung merosot
Seni10
10 Perkembangan Seni Anak SD dalamhttp:// kompasiana.Comdiakses pada hari Rabu,24
Maret 2021
14
Bentuk dan jenis perkembangan seni anak melalui tahap perkembangan:
1). Tingkat manipulatif (eksplorasi), Pada tahap ini anak memerlukan berbagai
alat bantu atau bahan ekspresi seperti: mencoret-coret, meremas-remas, memijit-
mijit, dan sebagainya.
2). Tingkat Simbolik, Fase ini merupakan fase perkembangan ekspresi anak di
mana mereka menghasilkan gambar-gambar/bentuk-bentuk tertentu yang bagi
anak merupakan lambang-lambang dari penghayatannya.
3). Tingkat dapat dikenal, Pada tingkat ini umumnya anak telah berhasil
menciptakan bentuk-bentuk yang dapat dikenal, misalnya: pada lukisan atau
gambarnya terlihat bentuk, rumah, ayam, bunga, pohon, dan sebagainya (5-7
tahun).
Eisener menyatakan 5 kebenaran pengembangan dan pengajaran seni pada anak
di sekolah:
1). Seni dapat digunakan sebagai dasar membantu mengembangkan pengertian
yang dapat memberi kepuasan berpikir setelah bekerja.
2). Seni mengandung unsur pengobatan yang secara alami
3). Berpikir kreatif harus menjadi tujuan utama program pendidikan dan seni
tidak dapat disangkal (hasil riset) memberikan sumbangan signifikan terhadap
perkembangan berfikir kreatif.
4). Aktivitas membantu pemahaman bidang kajian lain; banyak studi sosial dan
seni dapat menjadi pembentuk konsep.
5). Seni dapat mengembangkan otot halus yang memperbaiki koordinasi siswa.
Psikosocial
Kecenderungan anak usia 6-11 tahun untuk bergaul dengan teman sebaya,
membentuk kelompok, dan membuat kesepakatan antara mereka. Teman-
temannya terkadang mendapatkan perhatian dan prioritas daripada orangtuannya
15
(Santrock, 2007). Akhir masa kanak-kanak sering disebut sebagai “usia
berkelompok”, karena ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-
teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota
suatu kelompok, dan merasa tidak puas bila tidak bersama teman-temannya
(Hurlock, 1980). Pola emosi umum dari akhir masa kanak-kanak berbeda dari
pola emosi awal masa kanak-kanak dalam dua hal. Pertama, jenis situasi yang
membangkitkan emosi dan kedua, bentuk ungkapannya. Perubahan tersebut lebih
merupakan akibat dari meluasnya pengalaman dan belajarnya dari pada proses
pematangan diri (Hurlock, 1980).
C. Periode Golden Age
Masa anak usia dini atau masa kanak-kanak merupakan masa yang
menuntut perhatian ekstra kerena masa itu merupakan masa yang cepat dan
mudah dilihat serta diukur. Jika terjadi hambatan perkembangan maka akan
mudah untuk dilakukan intervensi sehingga tercapai kedewasaan yang sempurna.
Masa Anak Usia Dini atau masa kakak - kanak sering disebut dengan istilah The
Golden Age, yakni masa keemasan, dimana segala kelebihan atau keistimewaan
yang dimilki pada masa ini tidak akan dapat terulang untuk kedua kalinya. Itulah
sebabnya masa ini sering disebut sebagai masa penentu bagi kehidupan
selanjutnya. Proses penerimaan reaksi informasi yang bersifat positif dengan
dampak baik dan sebaliknya disebut Garbage in, Garbage out. 11Pada kondisi the
golden age ini juga merupakan suatu peluang emas untuk intervensi yang dapat
memacu dalam perkembangan kehidupan anak.. Apabila masa itu dilepas begitu
saja dari pengawasan orang tua atau para pendidik, maka biasanya akan
merugikan anak dalam pertumbuhan selanjutnya. Berkenaan dengan pentingnya
perawatan dan pendidikan yang baik pada periode golden age tersebut, Carnegie
Ask Force seorang ahli pendidikan menyebutkan antara lain sebagai berikut :
11 Haryono, M.H. Pengalaman Pembinaan Anak Usia Dini Prasekolah, Desa DalamProgram
Bina Anaprasa,Surabaya:1999),34
16
1. Perkembangan otak anak sebelum usia 1 tahun lebih cepat dan ekstensif dari
yang diketahui sebelumnya. Walaupun pembentukan sel otak telah lengkap
sebelum anak lahir tetapi kematangan otak terus berlangsung sesudah anak lahir.
2. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh lingkungan dari yang diketahui
sebelumnya. Gizi yang tidak layak pada masa kehamilan dan tahun pertama
kelahiran secara serius mempengaruhi perkembangan otrak anak dan dapat
menyebabkan kecacatan pada syaraf dan pada tingkah laku anak, spt kesulitan
belajar atau keterbelakangan mental.
3. Pengaruh lingkungan awal pada perkembangan otak berdampak lama. Terdapat
bukti bahwa bayi yang diberi gizi yang baik, mainan dan teman bermain fungsi
otaknya lebih baik dari pada anak ynag tidak mendapatkan stimulasi lingkungan
yang baik.
4. Lingkungan tidak saja menyebabkan penambahan jumlah hubungan antar sel
otak tersebut terjadi. Proses pemerkayaan diri ini sangat besar terjadi di masa usia
dini dan diperluas oleh pengalaman sensorik anak dengan dunia luar.
5. Stress pada usia dini dapat merusakkan secara permanent fungsi otak anak, cara
belajarnya dan memorinya. Penelitian sebelumnya menunjukkan anak yang
mengalami stress yang sangat besar dalam perkembangan kognitif, tingkah laku,
dan emosionalnya akan mengalami kesulitan di kemudian hari. Pada usia periode
ini pertumbuhan otak berjalan sangat cepat, dimana bagian kulit keadaanya sangat
peka terhadap segala macam rangsangan dari luar. Informasi positif dan bermutu
yang diterimanya memberikan reaksi yang sangat baik bagi proses tumbuh
kembang anak, sebaliknya bila yang diserap berupa informasi negatif dan tidak
berkualitas tentunya melahirkan prilaku yang jauh dari kesempurnaan atau bahkan
menyimpang. Proses semacam ini biasa disebut dengan istilah Garbage in,
Garbage out.
6. Bahkan dalam suatu studi para ahli pendidikan dan psikologi sepakat
berpendapat bahwa jika kehidupan manusia diibaratkan sebagai pohon bonsai
17
maka periode tiga tahun pertama merupakan waktu yang paling tepat untuk
membengkokan ranting-ranting kecil12.
7 Dimana apabila lalai, maka kita tidak akan pernah mendapatkan sebuah pohon
yang bentuknya sesuai dengan keinginan kita. Selanjutnya diungkapkan juga
bahwa perkembangan kecerdasan anak terjadi sangat pesat pada tahun-tahun awal
kehidupan anak. Sekitar 50 % kapabilitas kecerdasan orang dewasa terjadi ketika
anak berusia sampai 4 tahun, meningkat menjadi 80% ketika berusia sampai
dengan 8 tahun dan mencapai titik kulminasi ketika anak berusia 18 tahun. Upaya-
upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam mempersiakan generasi yang
berkualitas dalam masa golden age antara lain:
1). Memberikan ASI Memberikan ASI pada bayi 0-2 tahun memberikan manfaat
yang sangat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak.
Diantaranya adalah, Perkembangan psikomotorik lebih cepat, menunjang
perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif anak, kandungan taurin, DHA,
AA, Omega 6 dan kandungan lainnya yang terdapat dalam ASI dangat baik bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak, selain itu juga, pemberian ASI dapat
menguatkan ikatan kaih sayang antara ibu dan anak.
2). Mengembangkan kepribadian anak. Aspek penting yang mulai berkembang
sehubungan dengan perkembangan intelegensia dan kesadaran anak pada masa
kanak-kanak ialah perkembangan ketika anak menyadari tentang dirinya dan
kebutuhan-kebutuhannya.
Berikut beberapa tips untuk mengembangkan otak anak pada usia dini, antara
lain:
1). Selalu memberikan umpan balik, sehingga proses belajar anak tidak terputus.
2). Lakukan pembiasaan terhadap pola hidup yang baik dengan cara pengulangan
secara terus menerus agar anak menjadi lebih terampil melakukan sesuatu.
12 EG White, Child Guidanc, 193
18
3). Memberikan perhatian ekstra pada saat window of opportunity agar tidak
kehilangan waktu prima untuk menstimulasi otak anak.
4). Mengembangkan pengalaman yang kaya bahasa. Penguasaan bahasa yang baik
akan menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang. .
5). Berikan kesempatan berinteraks sehingga anak mempunyai pengalaman yang
luas dan memiliki fleksibilitas yang tinggi.
6). Mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi
7). Cukup tidur, banyak minum air putih, menggunakan warna terang
d. Permainan dan tingkah laku bermain
Dalam kamus besar Indonesia, bermain adalah sesuatu yang menyenangkan
hati dengan menggunakan alat atau tidak. bermain adalah sesuatu yang penting
bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Anak-anak belajar melalui permainan.
Pengalaman bermain yang menyenangkan dengan bahan, benda, anak lain, dan
dukungan orang dewasa membantu anak berkembang secara optimal. Pada masa
perkembangan anak usia sekolah, permainan yang paling diminati adalah
permainan yang bersifat persaingan (Hurlock, 2008. Bermain merupakan kegiatan
yang tidak mempunyai peraturan kecuali peraturan yang ditetapkan pemain
sendiri, bermain juga kebutuhan yang penting untuk anak, dengan bermain anak
bisa belajar bebagai hal selain untuk hiburan, bermain juga dapat melatih
kemampuan sosial anak terhadap teman sebaya, orang tua, dan lingkungan
sekitarnya. Bermain sangat berperan penting bagi perkembangan dan
pertumbuhan anak sehinga anak dapat berkembang dan tumbuh dengan sehat.
Teori Tahap Bermain Sejalan dengan berjalannya kognitif anak, Jean Piaget
mengemukakan tahapan bermain anak sebagai berikut :
1. Sensory Motor Play ( ¾ bulan – ½ tahun).
Bermain dimulai pada periode perkembangan kognitif sensori motor, sebelum
usia 3-4 bulan, gerakan atau kegiatan anak belum dapatdikategorikan sebagai
19
bermain. Kegiatan anak semata-mata merupakan kelanjutan kenikmatan yang
diperolehnya Sejak usia 3-4 bulan, kegiatan anak lebih terkoordinasi dan dari
pengalamannya anak belajar bahwa dengan menarik mainan yang tergantung di
atas tempat tidurnya, maka mainan tersebut akan bergerak dan berbunyi, kegiatan
ini diulang berkali-kali dan menimbulkan rasa senang, senang yang sifatnya
fungsional dan senang karena dapat menyebabkan sesuatu terjadi. Pada usia 7-11
bulan kegiatan anak bukan semata-mata berupa pengulangan, namun sudah
disertai variasi.
2. Symbolic atau Make Believe Play
Merupakan ciri periode pra oprasional yang terjadi antara usia 2-7 tahunyang
ditandai dengan bermain khayal dan bermain pura-pura. Pada masa ini anak juga
lebih banyak bertanya dan menjawab pertanyaan, mencoba berbagai hal berkaitan
dengan konsep angka, ruang, kuantitas dan sebagainya.
3. Sosial Play Games With Rules ( 8-11 tahun).
Dalam bermain tahap yang tertinggi, penggunaan symbol lebih banyak
diwarnai oleh nalar, logika yang bersifat obyektif, sejak usia 8-11 tahun anak
lebih banyak terlibat dalam kegiatan games with rulers. Kegiatan anak lebih
banyak dikendalikan oleh aturan permainan.
4. Games With Rules and Sport (11 tahun ke atas).
Kegiatan bermain lain yang memiliki aturan adalah olah raga. Kegiatan
bermain ini masih menyenangkan dan dinikmati anak-anak, meskipun aturannya
jauh lebih ketat dan diberlakukan secara kaku dibandingkan dengan permainan
yang tergolong games seperti kartu atau kasti.
Teori Hurlock (1981) mengemukakan bahwa perkembangan bermain terjadi
melalui empat tahapan. Empat tahapannya ialah sebagai berikut :
a. Tahap Penjelajahan (Exploartory stage)
Tahap ini berupa kegiatan mengenai obyek atau orang lain, mencoba
menjangkau atau meraih benda disekelilingnya, lalu mengamatinya. Penjelajahan
semakin luas, saat anak sudah dapat merangkak dan berjalan, sehingga anak akan
20
mengamati setiap benda yang dapat diraihnya.
b. Tahap Mainan (Toy Stage)
Pada tahap ini puncaknya terjadi pada usia 5 – 6 tahun. Antara usia 2 – 3
tahun anak biasanya hanya mengamati alat permainannya Anak menganggap
bahwa benda mainannya dapat makan, berbicara, merasa sakit, dan sebagainya.
Biasanya hal ini terjadi pada usia pra sekolah, anak- anak di Taman Kanak-kanak
biasa bermain dengan boneka dan mengajaknya bercakap atau bermain seperti
layaknya teman bermainnya
c. Tahap Bermain (Play Stage)
Tahap ini biasanya terjadi pada anak Sekolah Dasar. Pada masa ini jenis
permainan anak semakin bertambah banyak, karena itu tahap ini dinamakan tahap
bermain. Anak bermain dengan alat permainan, yang nantinya akan berkembang
menjadi games, olah raga, dan bentuk permainan lain yang juga dilakukan oleh
orang dewasa.
d. Tahap Melamun (Daydream Stage)
Tahap ini diawali saat anak mendekati masa puberitas. Pada tahap ini anak
sudah mulai kurang berminat terhadap kegiatan bermain yang awalnya disukai
dan mulai banyak menghabiskan waktunya untuk melamun atau berkhayal.
Melamun yang erupakan ciri khas anak remaja yaitu saat berkorbankarena
menganggap dirinyatidak diperlukan dan tidak dimengerti siapapun.13
Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak
Studi tentang permainan anak telah mengungkapkan apa saja pengaruh itu, ialah
sebagai berikut (Hurlock, 1998.hal:323) :
1. Perkembangan Fisik
2. Dorongan Berkomunikasi
3. Penyaluran bagi Energi Emosional yang Terpendam
4. Penyaluran bagi Kebutuhan dan Keinginan
13 Hurlock.E.B. Psikologi Perkembangan. (Alih Bahasa:Istidayanti dan Soedjarwo Edisi
Kelima.Jakarta.Erlangga 1978),h.324
21
5. Sumber Belajar
6. Rangsangan bagi Kreativitas
7. Perkembangan Wawasan Diri
8. Belajar Bermasyarakat
9. Standart Moral
10. Belajar Bermain Sesuai Jenis Kelamin
11. Perkembangan Ciri Kepribadian yang Diinginkan
e. Prinsip belajar anak-anak masa awal dan akhir
1. Usia kanak-kanak awal (2-6 tahun)
Usia dini merupakan usia yang paling tepat untuk membentuk karakter
seseorang. Jika pada masa ini karakter setiap anak dapat terbentuk, maka kelak di
masa dewasa dia akan menjadi generasi yang berkarakter kuat. Hal inilah yang
menyebabkan pendidikan anak usia dini menjadi fondasi yang paling kuat bagi
tegaknya karakter bangsa di masa depan. Semakin baik kualitas pendidikan usia
dini, semakin kukuh bangunan fondasi kecerdasan anak bangsa. Sebaliknnya,
semakin lemah kualitas pendidikan pada jenjang ini, maka semakin lemah pula
kemungkinan karakter anak bangsa di masa depan.Pendidikan anak usia dini
adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya
pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun.
Pendidikan ini dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan
pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Prinsip-prinsip teoritis dalam kegiatan pendidikan anak usia dini Suyadi
mengutip pendapat Tina Bruce yang telah merangkum sepuluh prinsip pendidikan
anak usia dini sebagai berikut:14
1). Masa kanak-kanak adalah dari kehidupannya secara keseluruhan. Masa ini
14 Prinsip Belajar Anak Usia Awal Akhir dalamhttps://journal.iain kudus.ac.id,diaksespada
hari Senin,22 Maret 2021
22
bukan dipersiapkan untuk mengadapi kehidupan pada masa uang akan datang,
melainkana sebatas optimalisasi potensi secara optimal.
2). Fisik, mental, dan kesehatan, sama pentingnya dengan berpikir maupun aspek
psikis (spiritual) lainnya. Oleh karena itu, keseluruhan (hilistis) aspek
perkembangan anak merupakan pertimbangan yang sama
pentingnya.
3). Pembelajaran pada usia dini melalui berbagai kegiatan saling berkait satu
dengan yang lain sehingga pola stimulasi perkembangan anak tidak boleh sektoral
dan parsial, hanya satu aspek perkembangan saja.
4). Membangkitkan motivasi intrinsik (motivasi dari dalam diri) anak akan
menghasilkan inisiatif sendiri (self directed activity) yang sangat bernilai dari
pada motivasi ekstrensik.Program pendidikan pada anak usia dini perlu
menekankan pada pentingnya sikap disiplin karena sikap tersebut dapat
membentuk watak dan kepribadiannya.
5). Masa peka (usia 0-3 tahun) untuk mempelajari sesuatu pada tahap
perkembangan tertentu, perlu diobservasi lebih detail.
6). Tolok ukur pembelajaran PAUD hendaknya bertumpu pada hal-hal atau
kegiatan yang telah mampu dikerjakan anak, bukan mengajarkan hal-hal baru
kepada anak, meskipun tujuannya baik karena baik menurut guru dan orang tua
belum tentu baik menurut anak.
7) Suatu kondisi terbaik atau kehidupan terjadi dalam diri anak (innerlife),
khususnya pada kondisi yang menunjang.
8) Orang-orang sekitar (anak dan orang dewasa) dalam interaksi merupakan
sentral penting karenamerka secara otomatis menjadi guru bagi anak.
9) Pada hakikatnya, pendidikan anak usia dini merupakan interaksi antara anak,
lingkungan, orang dewasa, dan pengetahuan.
Adapun metode-metode yang dapat ditempuh dalam melaksanakan
pendidikan anak usia dini menurut Jamal dalam bukunya Manajemen Strategis
Pendidikan Anak Usia Dini di antaranya:
23
a. Metode global (Ganze method)
Metode ini mendorong anak membuat suatu kesimpulan dengan kalimatnya
sendiri. Contohnya, ketika membaca buku, anak diminta menceritakan kembali
dengan rangkaian katanya sendiri. Sehingga, informasi yang anak peroleh dari
hasil belajar sendiri akan dapat diserap lebih lama. Dengan demikian, anak akan
terlatih berpikir kreatif dan berinisiatif.
b. Metode percobaan (Experimental method)
Metode pembelajaran ini mendorong anak dan memberikan kesempatan
kepada anak untuk melakukan percobaan sendiri. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Maryam, staf pengajar di sekolah alam Ciganjur, Jakarta Selatan, yang
menyatakan bahwa terdapat tiga tahapan yang dilakukan anak untuk memudahkan
masuknya informasi, yaitu mendengar, menulis atau menggambar lalu melihat dan
melajukanpercobaan sendiri.
c. Metode learning by doing
Menurut Nazhori Author, sabda Rasulullah yang berbunyi,”sholatlah kamu
seperti kamu lihat aku sholat” adalah bukti bahwa proses belajar mengajar sudah
berlangsung sejak zaman Rasulullah sebagai pondasi awal dalam pendidikan
Islam. Sabda tersebut juga mengandung unsur pedagogis, di mana bahasa
nonverbal yang disampaikan Rasulullah sampai saat ini masih menjadi bumbu
penyedap dalam melengkapi metode pengajaran. Artinya, bahasa nonverbal
memegang peranan dalam proses belajar mengajar. Bahkan, bahasa nonverbal
banyadigunakan taman kanak-kanak atau kelompok bermain (play groups) yang
banyak mengadopsi model belajar kindergrten-nya Froebel dan model belajar
casa dei bambini-nya Maria Montessori.
d. Metode home schooling group
Rumah merupakan lingkungan terdekat anak dan tempat belajar yang paling
baik buat anak. Di rumah, anak bisa belajar selaras dengan keinginannya sendiri.
Ia tidak perlu duduk menunggu sampai bel berbunyi, tidak perlu harus bersaing
dengan anak-anak lain, tidak perlu harus ketakutan menjawab salah di depan
kelas, dan bisa langsung mendapatkan penghargaan atau pembetulan jika
24
membuat kesalahan. Di sinilah peran ibu menjadi sangat penting, karena tugas
utama ibu sebetulnya adalah pengatur rumah tangga dan pendidik anak. Di dalam
rumah, banyak sekali saran-sarana yang bosa dipakai untuk pembelajaran anak
e. Metode Glenn Doman
Metode ini yaitu, mengajarkan anak bayi kita untuk membaca. Glan
Domman menggunakan metode ini kepada anak yang mengalami cedera otak,
sehingga menjadikan anak tersebut lebih terlambat dari anak-anak yang seusianya,
baik dalam hal bicara, membaca ataupun menganalisis.Model pembelajaran
adalah suatu cara bagaimana pendidik menyampaikan meteri agar tujuan
pembelajaran tercapai. Model pembelajaran harus berorientasi pada :
1) Kebutuhan anak
2) Belajar melalui bermain
3) Kreatif
4) Menggunakan pembelajaran terpadu
5) Mengembangkan keterampilan hidup
6) Menggunakan berbagai media dan sumber belajar.
2. Usia kanak-kanak akhir (6-13 tahun)
Masa usia sekolah dasar adalah masa kanak-kanak akhir yang berlangsung
dari usia 6-13 tahun. Karakteristik anak sekolah dasar adalah suka bermain,
mudah terpengaruh lingkungan, gemar membentuk kelompok sebaya.
Pembelajaran disekolah diusahakan untuk terciptanya suasana yang kondusif dan
menyenangkan. Beberapa prinsip belajar untuk usia anak-kanak akhir seperti:
a. Prinsip motivasi
b. Prinsip latarbelakang
c. Prinsip pemusatan perhatian
d. Prinsip keterpaduan
25
e. Prinsip pemecahan masalah
f. Prinsip belajar sambil bekerja
g. Prinsip belajar sambil bermain
h. Prinsip perbedaan individu
i. Prinsip hubungan sosial
F. Tugas-tugas perkembangan masa anak-anak awal dan akhir
1. Tugas perkembangan usia Kanak-kanak Awal (2-6 tahun)
Masa kanak-kanak awal terjadi pada rentan usia 2-6 tahun.orang tua sering
menyebut periode ini sebagai “problem age” atau “troublesome age”. Dikatakan
demikian sebab pada periode ini orang tua sering dihadapkan pada tingkah anak
yang memang cenderung sangat aktif. Para guru atau pendidik menyebut periode
ini sebagai usia pra sekolah (preschool age), yaitu periode yang terjadi pada
masa Taman Kanak-Kanak .15
Masa kanak-kanak awal juga disebut sebagai masa eksplorasi bagi anak untuk
mengetahui orang-orang terdekat dan lingkungan disekitarnya. Tugas
perkembangan pada masa kanak-kanak awal menurut Robert J. Havighurst adalah
sebagai berikut :
a. Toilet Training, hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air kecil
dan buang air besar yang bisa diterima secara sosial.toilet training yang berhasil
dapat membentuk anak yang berhati-hati, dapat menguasai dirinya, mendapatkan
pandangan jauh kedepan dan dapat berdiri sendiri. Tentang toilet training
Havighurst berpendapat: “Toilet training is the first moral training that child
received. The stamp of the first moral training that child later character”.
15 Miftahul Jannah, Tugas-Tugas Perkembangan Anak-Anak dalamhttps://jurnal.ar-
rariny.ac.id,diakses padahari Senin,22 Maret 2021
26
b. Belajar membedakan jenis kelamin, Masa kanak-kanak awal mulai belajar
membedakan jenis kelamin lain serta dapat bekerja sama dengan jenis kelamin
lain. Melalui observasi, maka anak akan melihat tingkah laku yang berbeda jenis
kelamin satu dengan lain.
c. Belajar mencapai stabilitas fisologis, manusia pada waktu lahir sangatlah labil
jika dibanding fisik orang dewasa, anak akan cepat sekali merasakan perubahan
dari panas ke dingin, oleh karena itu anak harus belajar menjaga keseimbangan
terhadap perubahan.
d. Pembentukan konsep-konsep yang sederhana tentang realitas fisik dan sosial
e. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain,
menghubungkan diri sendiri secara emosional
f. Belajar membedakan mana yang baik dan buruk serta mengembangkan kata hati
Menurut Hurlock (1993) tugas perkembangan kanak-kanak awal adalah:
1). Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain
2). Membina sikap yang sehat (positif) terhadap diri sendiri sebagai seorang
individu yang berkembang, seperti kesadarn tentang harga diri dan kemampuan
diri
3). Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang
berkembang di masyarakat
4). Belajar memainkan peran sesuai dengan jenis kelamin
5). Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan menghitung
6). Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
7). Mengembangkan sikap objektif baik positif dan negatif terhadap kelompok
dan masyarakat
8. Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi diri
sendiri, mandiri dan bertanggung jawab.
27
2.Tugas perkembangan usia Kanak-Kanak Akhir (6-13 tahun)
Masa Kanak-kanak Akhir (Late Chilhood), atau masa anak sekolah ini
berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjuya Kohnstam
menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa
intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di
sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson
menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana
anak-anak pada masa ini merasa siap untuk menerima tuntutan yang dapat timbul
dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah
kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk
bersekolah. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut Robert J.
Havighurst adalah sebagai berikut:
1). Memperlajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan
yang umum
2). Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang
sedang tumbuh
3). Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
4). Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat
5). Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan
sehari-hari
6). Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan
seharihari
7). Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai
8). Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-
lembaga
9). Mencapai kebebasan pribadi
g. Strategi guru dalam pembelajaran anak sekolah dasar
Desain pembelajaran sangat strategis, karena merupakan cara seorang guru
sebagai ujung tombak perubahan melakukan usaha nyata untuk tercapainya
28
kompetensi. Kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan guru dan peserta didik
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Menurut
Senjaya,dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua
bagian, yaitu:16
(1) Exposition discovery Learning
(2) Group-Individual Learning.
Dari cara penyajian dan pengolahannya, strategi pembelajaran dapat
dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran
deduktif.Desain strategi pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi yang ingin
dicapai guru dan peserta didik karena merupakan alat atau media, bukan tujuan
pembelajaran. Strategi pembelajaran dikatakan tepat totalitas hasil belajar yang
akan dikembangkan, baik itu kognitif, afektif atau psikomotor .Selama ini proses
pembelajaran lebih sering diartikan sebagai pengajar menjelaskan materi dan
peserta didik mendengarkan secara pasif. Namun telah banyak ditemukan bahwa
kualitas pembelajaran akan meningkat jika peserta didik yang mengikuti proses
pembelajaran memperoleh kesempatan yang luas untuk bertanya, berdiskusi, dan
menggunakan secara aktif pengetahuan baru yang diperoleh
Menurut Bonwell dalam Samadhi pembelajaran aktif memiliki beberapa
karakteristik sebagai berikut:
1. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh
pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan
kritisterhadap topik atau permasalahan yang dibahas,
2. Peserta didik tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif tetapi mengerjakan
sesuatu yang berkaitan denganmateri,
3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi,
4. Peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis,menganalisa danm
elakukan evaluasi,
16 Huriah Rachmah, Strategi Pembelajaran Aktif di Sekolah Dasar dalamhttps://media.com ,
diakses pada hari Rabu,24 Maret 2021
29
5. Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada prosespembelajaran. Peserta
didik belajar secara aktif ketika mereka secara terus menerus terlibat, baik secara
mental maupun secara fisik. suatu proses pembelajaran aktif memungkinkan
diperolehnya beberapa hal yaitu:
1). Interaksi yang timbul selama proses pembelajaran akan menimbulkan positive
interdependence di manakonsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat
diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar.
2). Setiap individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajar
harus dapat mendapatkanpenilaian untuk setiap peserta didik sehingga
terdapatindividual accountability.
3). proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan
tingkat kerjasama yang tinggisehingga akan memupuk social skills.
Pembelajaran aktif dapat diciptakan apabila:
a. Mengacu pada Tujuan.
Guru dapat menjelaskan tujuan pembelajaran dengan jelas sehingga peserta
didik akan mengerti dan dapat menghubungkan tujuan tersebut dengan hasilyang
akan di peroleh. Hal ini adalah langkah pertamayang sangat penting saat memulai
suatu pelajaran.Peserta didik perlu merasa bahwa mereka adalah bagian dari
proses pembelajaran
b. Melibatkan Peserta Didik.
Seringkali secara intuisi guru mengetahui bahwa untuk membuat pembelajaran
lebih bermakna, peserta
didik harus menggunakan lebih banyak energi mental dan emosional sehingga
peserta didik dapat memperoleh keasyikan dalam belajar. Keahlian guru
dibutuhkan untuk membantu peserta didik tetap terlibat secara mentaldalam
pembelajaran.
c. Menggunakan Seni, Gerakan dan Indera
Strategi pembelajaran dirancang untuk mengaktifkan kelima panca indera untuk
bisa melibatkan peserta didik secara penuh. Seni adalah cara yang ideal
untukmengaktifkan beragam indera, mendorong ras akebersamaan peserta didik,
30
menyediakan sarana ganda untuk mengekspresikan makna, membangun rasa
percaya diri dan antusiasme belajar serta menguatkan kemampuan dasar
kecerdasan kognitif, emosional,perhatian dan motorik
d. Meragamkan Langkah dan Kegiatan
Untuk menjaga agar pikiran selalu siaga,ragamkanlah langkah dan jenis
kegiatan. Setiap pelajaranmenyediakan ide-ide untuk merubah langkah dan setiap
pelajaran disiapkan untuk dapat diadaptasikan sehingga secara mudah guru dapat
menambahkan ide sendiri menghasil kan beragam kegiatan. Pembelajaran aktif
dapat bersifat mental dan juga fisik. Merubah model kerja peserta didik dari kerja
kelompok besar menjadi kerja individual atau menjadi kelompok kecil merupakan
salah satu cara yang mudah dan efektif untuk meragamkan langkah mental.
Kebutuhan rasa aman
31
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Usia kanak-kanak awal tentunya memiliki kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi, yang tentunya sangat berguna bagi tumbuh kembang anak. Umumnya
pemenuhan kebutuhan usia kanak-kanak awal sangat bergantung dengan orang
tua, Beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk memenuhu kebutuhan
dasar anak memberikan makanan yang dengan gizi seimbang, Pendidikan Orang
tua hendaknya memberikan stimulasi yang tepat sesuai tumbuh kembang anak,
Perlindungan. Kebutuhan akan kasih saying, kebutuhan memiliki, kebutuhan
aktualisasi diri.
Aspek perkembangan anak meliputi perkembangan fisik, kognitif,
psikomotorik, bahasa, seni dan psikosocial. Umumnya setiap aspek tersebut
mengalami perkembangan seiring bertambah usianya anak, yang semula pada
tahap kanak-kanak awal masih belajar mengenal dan belum mengerti sesuatu
dengan sempurna. Menginjak usia kanak-kanak akhir, anak-anak sudah bisa
mengenal lingkungan sekitar dengan cukup baik. Diikuti oleh perkembangan fisik
yang semakin terlihat, kemampuan kognitif dan motorik yang semakin baik,
kemampuan berbahasa semakin lancar.
Masa anak usia dini atau masa kanak-kanak merupakan masa yang menuntut
perhatian ekstra kerena masa itu merupakan masa yang cepat dan mudah dilihat
serta diukur. Jika terjadi hambatan perkembangan maka akan mudah untuk
dilakukan intervensi sehingga tercapai kedewasaan yang sempurna. Masa Anak
Usia Dini atau masa kakak - kanak sering disebut dengan istilah The Golden Age,
yakni masa keemasan, dimana segala kelebihan atau keistimewaan yang dimilki
pada masa ini tidak akan dapat terulang untuk kedua kalinya. Itulah sebabnya
masa ini sering disebut sebagai masa penentu bagi kehidupan selanjutnya.
32
Bermain merupakan kegiatan yang tidak mempunyai peraturan kecuali
peraturan yang ditetapkan pemain sendiri, bermain juga kebutuhan yang penting
untuk anak, dengan bermain anak bisa belajar bebagai hal selain untuk hiburan,
bermain juga dapat melatih kemampuan sosial anak terhadap teman sebaya, orang
tua, dan lingkungan sekitarnya. Bermain sangat berperan penting bagi
perkembangan dan pertumbuhan anak sehinga anak dapat berkembang dan
tumbuh dengan sehat.
Semakin baik kualitas pendidikan usia dini, semakin kukuh bangunan fondasi
kecerdasan anak bangsa. Sebaliknnya, semakin lemah kualitas pendidikan pada
jenjang ini, maka semakin lemah pula kemungkinan karakter anak bangsa di masa
depan.Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan
dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan ini dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan memasuki pendidikan
lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal
Masa kanak-kanak awal terjadi pada rentan usia 2-6 tahun.orang tua sering
menyebut periode ini sebagai “problem age” atau “troublesome age”. Dikatakan
demikian sebab pada periode ini orang tua sering dihadapkan pada tingkah anak
yang memang cenderung sangat aktif. Masa ini sering disebut sebagai masa
eksplorasi anak karena anak cenderung sering bertanya tentang sesuatu. Masa usia
sekolah dasar adalah masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia 6-13
tahun. Karakteristik anak sekolah dasar adalah suka bermain, mudah terpengaruh
lingkungan, gemar membentuk kelompok sebaya. Pembelajaran disekolah
diusahakan untuk terciptanya suasana yang kondusif dan menyenangkan.
Desain pembelajaran sangat strategis, karena merupakan cara seorang guru
sebagai ujung tombak perubahan melakukan usaha nyata untuk tercapainya
kompetensi. Kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan guru dan peserta didik
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
33
Saran
1. Bisa memahami psikologi perkembangan khususnya mengenai mengenai
perkembangan, kebutuhan dan kehidupan usia kanak-kanak baik awal maupun
akhir.
2. Bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari tentang langkah-langkah
yang tepat untuk proses peningkatan tumbuh anak, agar terbentuk anak yang
cerdas, kreatif dan memiliki jiwa sosia yang tinggi kelak.
3. Mampu menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan kondusif kepada
siswa dalam situasi pembelajaran disekolah oleh para pengajar.
34
DAFTAR PUSTAKA
Ifina Trimuliana, Kebutuhan Dasar Anak Usia Dini dalam
https://anggunpaud.kemdikbud.go.id, diakses pada hari Rabu ,24 Maret 2021
Kebutuhan Anak Usia SD dalam http://konselorindonesia.blogspot.com, diakses
pada hari Rabu,24 Maret 2021
https://staffnew.uny.ac.id, diakses pada hari Rabu, 24 Maret 2021
Miftahul Jannah, Tugas-Tugas Perkembangan Anak-Anak dalam https://jurnal.ar-
rariny.ac.id, diakses pada hari Senin, 22 Maret 2021
http://Murnikumaulid.blogspot.com, diakses pada hari Rabu, 24 Maret 2021
Prinsip Belajar Anak dalam https://Journal.iainkudus.ac.id, diakses pada hari
Rabu,24 Maret 2021
http://core.ac.uk, diakses pada hari Selasa, 23 Maret 2021

More Related Content

What's hot

Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anakPeran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Oldest Jump's
 
2042-4055-1-SM.pdf
2042-4055-1-SM.pdf2042-4055-1-SM.pdf
2042-4055-1-SM.pdf
isnaaarh
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosioemosi kanak-kanak
Faktor-faktor yang mempengaruhi  perkembangan sosioemosi kanak-kanakFaktor-faktor yang mempengaruhi  perkembangan sosioemosi kanak-kanak
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosioemosi kanak-kanak
Azyyati Zainudin
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
immochacha
 

What's hot (20)

Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Nurul
NurulNurul
Nurul
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
 
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-KanakBibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
 
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anakPeran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
 
2042-4055-1-SM.pdf
2042-4055-1-SM.pdf2042-4055-1-SM.pdf
2042-4055-1-SM.pdf
 
Jurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didikJurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didik
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosioemosi kanak-kanak
Faktor-faktor yang mempengaruhi  perkembangan sosioemosi kanak-kanakFaktor-faktor yang mempengaruhi  perkembangan sosioemosi kanak-kanak
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosioemosi kanak-kanak
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDBimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
 
Makalah psikologi putri (1)
Makalah psikologi putri (1)Makalah psikologi putri (1)
Makalah psikologi putri (1)
 
Perkembangan fizikal kanak-kanak
Perkembangan fizikal kanak-kanakPerkembangan fizikal kanak-kanak
Perkembangan fizikal kanak-kanak
 
Keinginan dan keperluan asas kanak kanak
Keinginan dan keperluan asas kanak kanakKeinginan dan keperluan asas kanak kanak
Keinginan dan keperluan asas kanak kanak
 
Buletin08012009
Buletin08012009Buletin08012009
Buletin08012009
 
Balita
BalitaBalita
Balita
 
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak AkhirTugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
 
Paud
PaudPaud
Paud
 
Permasalahan anak tk
Permasalahan anak tkPermasalahan anak tk
Permasalahan anak tk
 
Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanak
Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-KanakPerkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanak
Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanak
 

Similar to Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2

Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxSesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
NurChasanah59
 
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Herney Aqilah Kay
 
Topik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seniTopik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seni
Wany Hardy
 
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Budi Sanjaya Saragih
 
Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik aud
Mitha Ye Es
 
Tugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinTugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifin
Logis Fanromik
 
perkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddlerperkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddler
JuEnn NaRa
 
Fase anak anak dan kanak-kanak
Fase anak anak dan kanak-kanakFase anak anak dan kanak-kanak
Fase anak anak dan kanak-kanak
Atika Aziz
 
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptxMateri 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
DedeYayan
 
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdfTT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
ErfanDwiKurniawan
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Susilowati Boediono
 

Similar to Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2 (20)

Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
 
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxSesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
 
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
 
Topik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seniTopik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seni
 
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
 
Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik aud
 
Psikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altatiPsikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altati
 
Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anak
 
Tugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinTugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifin
 
Perkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja Awal
Perkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja AwalPerkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja Awal
Perkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja Awal
 
perkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddlerperkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddler
 
PPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdfPPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdf
 
Ppt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhirPpt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhir
 
Fase anak anak dan kanak-kanak
Fase anak anak dan kanak-kanakFase anak anak dan kanak-kanak
Fase anak anak dan kanak-kanak
 
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptxMateri 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
 
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
 
Modul a
Modul aModul a
Modul a
 
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdfTT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
 
Makalah prasekolah
Makalah prasekolahMakalah prasekolah
Makalah prasekolah
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 

Recently uploaded (20)

PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2

  • 1. 1 Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah: PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Perkembangan Anak Usia Awal dan Akhir Dosen pengampu : Prawidya Lestari, M.Pd.I Oleh Rifka Anisa NIM : 2086208022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAINU PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2020/2021
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang kanak-kanak adalah masa pembentukan karakter paling penting, masa kanak- kanak berlangsung dari usia dua tahun sampai tibanya menjadi individu yang matang secara seksual. Masa anak-anak dibagi menjadi dua tahap, yaitu masa anak-anak awal dan masa anak-anak akhir. Pada masa anak-anak awal, anak sangat mudah diajari tentang segala sesuatu dan mudah meniru seseorang disekitarnya. Peran orang tua sangat penting, mengingat anak mudah sekali meniru perbuatan dari orang tua mereka dan diharapkan mampu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak, mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan memiliki kreativitas yang luar biasa. Pada masa anak-anak akhir(masa Sekolah Dasar) ditandai dengan kematangan seksual anak, mengalami pertumbuhan fisik, rasa ingin tahu yang tinggi, menyukai kegiatan fisik yang berguna untuk melatih koordinasi dan kestabilan tubuh,anak mulai memahami aturan dan norma. Dalam perkembangan anak-anak baik masa awal atau akhir, perlu mendapat bimbingan dari orang tua maupun lingkungan untuk mengembangkan kreativitas dan pembentukan karakter yang baik. Rumusan Masalah 1. Kebutuhan dasar anak-anak awal dan akhir 2. Aspek perkembangan anak( fisik, kognitif, psikomotorik, bahasa, seni dan psikosocial ) 3. Periode Golden Age 4. Permainan dan tingkah laku bermain 5. Prinsip belajar anak-anak masa awal dan akhir 6. Tugas-tugas perkembangan masa anak-anak awal dan akhir 7. Strategi guru dalam pembelajaran anak sekolah dasar
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN a. Kebutuhan dasar anak-anak awal dan akhir 1. Kebutuhan dasar usia kanak-kanak awal (2-6 tahun) Usia kanak-kanak awal tentunya memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, yang tentunya sangat berguna bagi tumbuh kembang anak. Umumnya pemenuhan kebutuhan usia kanak-kanak awal sangat bergantung dengan orang tua, untuk itu orang tua bisa memenuhi kebutuhan dasar anak dengan baik agar perkembangan anak berjalan dengan baik. Beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk memenuhi kebutuhan dasar anak:1 1). memberikan makanan yang dengan gizi seimbang, bernutrisi serta menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat 2). Pendidikan Orang tua hendaknya memberikan stimulasi yang tepat sesuai tumbuh kembang anak. Hal itu penting untuk perkembangan kognitif, psikomotorik, dan psikologis anak 3). Pengasuhan. Pemberian kebutuhan akan Kesehatan dan Pendidikan tersebut tak terlepas dari pola asuh. Orang tua hendaknya memberikan pola asuh yang efektif dan positif; 4). Perlindungan. Maksudnya, orang tua membatasi penggunaan gawai dan pengelolaan emosi yang tepat. Inti dari pemenuhan kebutuhan bagi kanak-kanak usia 2-6 tahun:2 1 Ifina Trimuliana,Kebutuhan Dasar Anak Usia Dini dalam https://anggunpaud.kemdikbud.go.id, diakses pada hari Rabu ,24 Maret 2021 2 Kebutuhan Anak Usia SD dalamhttp://konselorindonesia.blogspot.com,diakses pada hari Rabu,24 Maret 2021
  • 4. 4 a. Asuh Asuh merupakan segala kebutuhan yang mendukung perkembangan anak secara fisik dan biologis. Adapun aspek-aspek yang harus diberikan kepada anak meliputi sandang, pangan dan papan yang merupakan kebutuhan pokok. Dukungan lain seperti imunisasi, nutrisi, kebersihan, pemeriksaan kesehatan, olahraga hingga bermain juga termasuk dalam kebutuhan anak usia dini yang tidak boleh diabaikan. b.Asih Pada anak usia dini terutama di tahun-tahun awal kehidupan, mereka memerlukan ikatan yang erat dengan Anda sebagai orang tua. Terpenuhinya kasih sayang yang selaras dengan orang-orang di sekitarnya akan menjadi fondasi mental yang kuat baginya untuk menghadapi tingkatan hidup selanjutnya. Perkembangan kemampuan sosialisasinya juga harus terus diasah agar anak lebih siap menyambut kehidupan baru di dunia sekolah kelak. c.Asah Sejak usia dini, anak harus dirangsang atau diasah perkembangan kognitif (kemampuan mengenal, membandingkan, memecahkan masalah dll), sensorik (kemampuan seluruh panca indranya), motorik (kemampuan gerak yang terdiri dari motorik halus, kasar dan kompleks), emosi dan sosialnya. Dengan begitu dia akan memiliki kemampuan bicara yang baik, sifat yang mandiri, kreatif serta memiliki jiwa kepemimpinan. Ibarat masa keemasan, usia dini adalah usia yang paling tepat untuk mempelajari banyak hal. 2. Kebutuhan dasar usia kanak-kanak akhir (6-13 tahun) Pemenuhan kebutuhan usia kanak-kanak akhir sangat penting, mereka sudah memasuki bangku sekolah sehingga pemenuhan kebutuhan anak tidak hanya berasal dari orang tua saja, tapi juga perlu pemenuhan kebutuhan dilingkungan
  • 5. 5 sekolah anak, yang khususnya perlu mendapat pemenuhan dari guru maupun teman sebayanya.3 a. Kebutuhan rasa aman pada siswa akan terpenuhi apabila guru dapat menghadirkan suasana kelas yang tenang dan damai. berpihakan seorang guru kepada siswa-siswa tertentu, juga dapat mengakibatkan timbulnya rasa tidak aman pada siswa. Sehingga guru hendaknya dapat bersikap adil dan netral terhadap setiap anak didiknya, sehingga peserta didik akan merasa aman. b. Kebutuhan akan kasih sayang Pada tahap perkembangan sosial anak usia SD terutama yang duduk di kelas tinggi SD, sudah ada keinginan untuk memiiliki teman-teman tetap. Perkembangan tersebut juga sejalan dengan kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi teman. Tidak hanya rasa kasih kepada teman saja, tetapi juga sudah ada kebutuhan untuk memberikan rasa menjaga terhadap suatu benda. Guru perlu peka, untuk mengarahkan anak-anak agar rasa kasih sayang yang sudah muncul dapat terpelihara dan menjadikan anak-anak bersikap penuh . c. Kebutuhan untuk memiliki Pada masa usia di kelas-kelas rendah di SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan dirinya sebagai pusat perhatian.. Namun demikian, anak-anak di kelas rendah di SD masih suka memuji diri sendiri, dan membanding bandingkan dirinya dengan teman. Sehingga kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki masih dominan. Artinya, segala sesuatu baik teman-teman di sekolah maupun guru dipandang sebagai punya dirinya sendiri, sehingga kadang kadang anak usia ini suka meremehkan atau mengacuhkan pendapat teman atau guru d. Kebutuhan aktualisasi diri 3 Perkembangan Anak-Anak Awal dalamhttp:// Staffnew.uny.ac.id, diakses pada hari Selasa, 24 Maret 2021
  • 6. 6 Kebutuhan ini relatif lebih abstrak dan kompleks, dan merupakan kebutuhan tingkat tinggi yang pada dasarnya merupakan perkemba’igan dari kebutuhan- kebutuhan sebelumnya. Kebutuhan ini terasa mulai dominan pada anak-anak usia kelas tinggi di SD. Pada usia tersebut, anak-anak mulai ingin merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga anak berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan sikap persaingan, atau berusaha mewujudkan keinginannya yang biasanya terdengar sangat tinggi dan muluk seperti ingin jadi juara tinju, pembalap formula, astronot dan sebagainya. b. Aspek perkembangan anak( fisik, kognitif, psikomotorik, bahasa, seni dan psikosocial ) 1. Aspek perkembangan usia kanak-kanak awal (2-6 tahun)4 Perkembangan Fisik 1). Pertumbuhan masa kanak-kanak awal tidak terjadi sepesat pada masa bayi. 2). Pada masa kanak-kanak awal, rata-rata anak bertambah tinggi 6,25 cm setiap tahun, dan bertambah berat 2,5 – 3,5 kg setiap tahun. 3). Pada usia 6 tahun, berat harus kurang lebih mencapai tujuh kali berat pada waktu lahir. 4) .Postur tubuh anak pada masa kanak-kanak awal: berbentuk gemuk (endomorfik), berotot (mesomorfik), dan relatif kurus (ektomorfik). 5). Tulang dan otot anak mengalami tingkat pengerasan yang bervariasi. Perkembangan kognitif Perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan anak untuk mengeksplorasi lingkungan karena bertambah besarnya koordinasi dan 4 Perkembangan Anak-Anak Awal dalamhttp:// Staffnew.uny.ac.id, diakses pada hari Selasa, 24 Maret 2021
  • 7. 7 pengendalian motorik, maka dunia kognitif anak berkembang pesat, makin kreatif, bebas, dan imajinatif a. Perkebangan kognitif menurut Piaget Perkembangan kognitif pada masa awal anak-anak dinamakan tahap pra oprasional (preoprational stage) yang berlangsung dari usia dua sampai tujuh tahun. Pada tahap ini konsep yang stabil dibentuk. Penalaran mental muncul, egosentris mulai kuat dan kemudian mulai melemah, serta terbentuknya keyakinan terhadap hal yang magis. b. Perkembangan persepsi Pada masa perkembangan persepsi, seorang anak dapat melihat objek-objek yang jauh dan hampir sempurna tetapi disini mengalami kesukaran dalam memfokuskan penglihatan pada objek-objek yang dekat. (Cratti. 1986) dalam Desmita (2005: 133). c. Perkembangan memori (daya ingat) Mengukur memori anak-anak jauh lebih muda, karena anak-anak telah memberikan reaksi secara verbal. Komponen penting yaitu: 1. Memori jangka pendek 2. Memori jangka panjang d. Perkembangan Atensi Menurut Parkin Atensi atau perhatian merupakan sebuah konsep multi-dimensional yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan ciri-ciri dan cara-cara merespons dalam sistem kognitif e. Perkembangan metakognitif Menurut Margaret W. Matlin Metakognitif adalah pengetahuan dan kesadaran tentang proses kognisi atau kesadaran kita tentang pemikiran. Metakognitif merupakan suatu proses
  • 8. 8 menggugah rasa ingin tahu karena kita menggunakan proses kognitif untuk merenungkan proses kognitif kita sendiri.5 Perkembangan Motorik 1. Motorik kasar ialah bagian dari aktivitas motorik yang mencakup keterampilan otot-otot besar, misalnya merangkak, tengkurap, mengangkat leher dan duduk. 2. Motorik halus ialah bagian dari aktivitas motorik yang melibatkan gerak otot- otot kecil, seperti mengambil benda kecil dengan ibu jari dan menulis Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus a. Perkembangan Motorik Kasar Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit melompat, bergantung, melempar, dan menangkap serta menjaga keseimbangan. Kegiatan seperti ini diperlukan guna meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Anak usia 4 tahun sangat menyenangi kegitan fisik yang menantang bagi dirinya, seperi melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Usia 5 atau 6 tahun keinginan anak untuk memacu adrenalin semakin bertambah. Pada usia ini anak mulai menyenangi berbagai jenis perlombaan seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan sejenis lainnya yang mengandung bahaya.6 Pada usia 3-4 tahun seperti belajar sepeda roda tiga. Pada usia 5 atau 6 tahun: belajar melompat dan berlari cepat dan mereka sudah dapat memanjat . sebagian besar anak-anak sudah pandai melempar dan menagkap bola.. Keterampilan yang mulai bisa terlihat ialah lompat tali, menari Perlunya Lebih Banyak Olahraga Fakta bahwa anak kecil zaman sekarang kurang sekali bergerak, kebanyakan dari mereka disibukkan dengan menonton tv dan bermain gadget. 5 Yudrik Jahya, psikologi perkembangan edisi pertama, (Kencana, Jakarta),hlm.185-186 6 Sujarwo dan cukup pahala Widi, Kemampuan Motorik Kasar dan Halus Anak Usia 4-6 Tahun, Jurnal pendidikan, Jasmani Indonesia Volume 11, Nomor 2 November 2015, diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan OlahragaFakultasIlmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, 97
  • 9. 9 b. Perkembangan Gerakan Motorik Halus Perkembangan motorik halus anak-anak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus yang berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memagang suatu objek dengan menggunakna jari tangan. Saat usia anak 4 ahun koordinasi gerakan motorik halus anaks angat berkembang, bahakan hampir sempurna. Walaupun demikian anak masih mengalami kesulitan dalam nenyusun balok-balok menjadi bangunan. Disebabkan keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik. Perkembangan bahasa dan bicara7 Perkembangan bahasa masa kanak-kanak awal menurut Hurlock: 1. Pengucapan kata-kata, anak sulit mengucapkan bunyi tertentu dan kombinasi bunyi seperti z, w, d, s , g dan kombinasi huruf mati st, str, dr 2. Menambah kosa kata 3. Membentuk kalimat Anak berusia di bawah tiga tahun memperlihatkan perkembangan yang agak cepat dari yang awalnya hanya mampu menghasilkan ungkapan dua kata, menjadi mampu menggabungkan tiga, empat, dan lima kata. Antara usia 2 hingga 3 tahun, mereka mulai berkembang dari yang semula hanya mampu mengucapkan kalimat sederhana yang terdiri dari proposisi tunggal, menjadi mampu mengucapkan kalimat-kalimat kompleks. Mereka memperlihatkan kemajuan dalam menguasai aturan-aturan kompleks yang berkaitan dengan cara mengurutkan kata-kata. Masa kanak-kanak awal juga ditandai oleh adanya pemahaman menguasai semantik. Beberapa ahli menyimpulkan bahwa antara usia 18 hingga 6 tahun, anak-anak kecil belajar mengenai sebuah kata baru setiap jam 7 Perkembangan Anak-Anak Awal dalamhttp:// Staffnew.uny.ac.id, diakses pada hari Selasa, 24 Maret 2021
  • 10. 10 (kecuali ketika tidur). Ketika mereka memasuki kelas satu sekolah dasar, diperkirakan anak-anak sudah mengenal 14.000. Dibandingkan anak usia 2 tahun, seorang anak berusia 6 tahun memiliki kemampuan bercakap-cakap yang jauh lebih baik. Seni Sebagian besar anak kecil suka musik dan langsung merespons suara dan iramanya. Musik di ruang kelas prasekolah membuat mereka merasa bahagia. Penguasaaan kemampuan musik anak-anak prasekolah menyinggung beberapa wilayah perkembangan, termasuk fisik, kognitif, bahasa dan kreatif. Tetapi karena musik sendiri melibatkan irama dan suara (tempo dan nada), kita akan terlebih dahulu membahas perkembangan irama anak kecil. Terlepas dari perkembangan, sebagian besar anak kecil suka menari dan bernyanyi. Mereka akan berusaha meniru apapun kegiatan ritmis disekitar mereka. Anak-anak juga akan mengikuti irama iternal mereka dengan bergerak dan bernyanyi sendiri. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) PAUD kurikulum 2013, Berdasarkan PERMENDIKBUD No. 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini tentang Seni : 1. Anak mampu menikmati berbagai alunan lagu atau suara 2. Anak bersenandung atau bernyanyi sambil mengerjakan sesuatu. 3. Memainkan alat musik/instrumen/benda bersama teman. 4. Tertarik dengan kegiatan seni 5. Menyanyikan lagu dengan sikap yang benar. 6. Menggunakan berbagai macam alat musik tradisional maupun alat musik lain untuk menirukan suatu irama atau lagu tertentu. 7. Bermain drama sederhana. 8. Menggambar berbagai macam bentuk yang beragam.
  • 11. 11 9. Melukis dengan berbagai cara dan objek. Psikosocial Dasar untuk sosialisasi pada anak-anak diletakkan dengan meningkatnya hubungan antara anak dengan teman-teman sebayanya dari tahun ke tahun. Anak tidak hanya lebih bermain dengan anak-anak lain tetapi juga lebih banyak bicara. Jika anak menyenangi hubungan dengan orang lain meskipun hanya kadangkadang saja, maka sikap terhadap kontak sosial mendatangkan lebih baik daripada hubungan sosial yang sering tetapi sifat hubungannya kurang baik.8 Pada pernyataan di atas dijelaskan bahwa perkembangan sosialisasi pada awal masa anak-anak awal ditandai dengan meningkatnya intensitas hubungan dengan teman-teman sebayanya, dan perkembangan ini meningkat dari tahun ke tahun. Pada fase ini juga anak-anak tidak hanya senang bermain tetapi juga lebih banyak berbicara. Hubungan atau kontak sosial lebih baik dari pada hubungan sosial yang kurang baik. Di sini bisa disimpulkan bahwasannya teman sebaya juga berperan penting terhadap perkembangan sosial anak. 2. Aspek perkembangan usia kanak-kanak akhir (6-13tahun) Perkembangan fisik 1) Pertumbuhan fisik cenderung lebih stabil atau tenang sebelum memasuki masa remaja yang pertumbuhannya begitu cepat. 2) Anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat serta belajar berbagai keterampilan. 3) Peran kesehatan dan gizi sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. 4) Jaringan lemak berkembang lebih cepat daripada jaringan otot. 5) Perubahan nyata terlihat pada system tulang, otot dan keterampilan gerak. 6) Keterampilan gerak mengalami kemajuan pesat, semakin lancar dan lebih terkoordinasi dibanding dengan masa sebelumnya. Berlari, memanjat, 8 Elizabeth B. Hurlock,Psikologi Perkembangan, h.117
  • 12. 12 melompat, berenang, naik sepeda, main sepatu roda adalah kegiatan fisik dan keterampilan gerak yang banyak dilakukan oleh anak. 7) Untuk kegiatan yang melibatkan kerja otot besar anak laki-laki lebih unggul daripada anak perempuan. Perkembangan kognitif Dalam perkembangan jiwa anak, pada usia 7-12 tahun anak akan memiliki pengamatan dimulai dari yang komplek menuju pada bagian-bagian. Kemudian dari sikap mereka yang pasif menuju paham kreatif dan mencoba mengerti. Lalu dari dunia yang fantasi menuju dunia yang realistis. Pada umumnya usia ini adalah usia anak sekolah dasar, yaitu anak cenderung mengumpulkan macam- macam benda, seperti : batu-batuan, siput, uang logam, dll.9 Ingatan pada usia ini sangatlah kuat. Daya memorisasinya besar sehingga pengetahuan yang didapat akan sangat melekat dan daya menghafalnya kuat. Pada usia 8-9 tahun anak mengalami kehidupan fantasi, anak akan mulai menyukai cerita-cerita dongeng misalnya, timun mas, bawang putih bawang merah dll yang memiliki unsur keajaiban dan sesuatu yang mustahil. Kemudian unsur kritik mulai muncul dan anak mulai mengoreksi peristiwa yang terjadi tapi masih ada unsur fantasinya. Anak akan mulai menyukai hal-hal yang real seperti cerita-cerita kepahlawanan. Baru pada usia 10-11 tahun biasanya timbul rasa kesukaan pada beberapa pelajaran. Bagi anak belajar adalah aktifitas yang menyenangkan. Pada usia 12 tahun anak tersebut merupakan pribadi yang tenang dan seimbang. Perkembangan motorik Selama masa anak-anak akhir, perkembangan motorik anak-anak menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi daripada masa awal anak-anak. Pada usia 10 atau 11 tahun, kebanyakan anak-anak dapat belajar bermain olahraga seperti berlari, memanjat, melompat tali, bersepeda dll. Apabila keterampilan fisik 9 Perkembangan Kognitif Anak dalamhttp:// kompasiana.comdiakses pada hari Selasa,23 Maret 2021
  • 13. 13 tersebut bisa dikuasai, maka akan menjadi sumber prestasi besar bagi anak-anak. Pada keterampilan-keterampilan motoric kasar yang meliputi kegiatan otot besar, anak laki-laki biasanya lebih cekatan daripada anak perempuan. Sejak usia 6 tahun, koordinasi antara mata dan tangan(visio-motorik) yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar dan menangkap juga berkembang. Pada usia 7 tahun, tangan anak semakin kuat dan lebih menyukai pensil daripada krayon untuk melukis. Dari usia 8 hingga 10 tahun, tangan dapat digunakan secara bebas, mudah dan tepat. Koordinasi motorik halus berkembang, dimana anak sudah dapat menulis dengan baik, ukuran huruf menjadi lebih kecil dan rapi. Pada usia 10 hingga 12 tahun, anak-anak mulai memperhatikan keterampilan-keterampilan manipulativ menyerupai kemampuan-kemampuan orang dewasa. Perkembangan bahasa dan bicara Selama masa kanak-kanak akhir, anak mengalami kemajuan dalam kosa kata serta tata bahasa mereka. Saat anak masuk sekolah dasar, mereka memperoleh keahlian yang memungkinkan mereka untuk membaca dan menulis. Cara anak memikirkan kata-kata berubah selama masa kanak-kanak akhir. Mereka menjadi kurang terikat pada tindakan dan presepsi yang diasosiasikan dengan kata-kata. Selain itu mereka juga menjadi lebih analitis dalam memahami kata- kata Perkembangan bahasa pada mas kanak-kanak akhir menurut Hurlock: 1. Mengembangkan kosa kata sekitar 40.000 kata 2. Memahami bentuk-bentuk kompleks gramatik 3. Menangkap makna ganda dari kata-kata seperti dalam humor 4. Mempertimbangkan kebutuhan dari pendengar dalam situasi kompleks 5. Merancang strategi dalam berbicara namun isi pembicaraan cenderung merosot Seni10 10 Perkembangan Seni Anak SD dalamhttp:// kompasiana.Comdiakses pada hari Rabu,24 Maret 2021
  • 14. 14 Bentuk dan jenis perkembangan seni anak melalui tahap perkembangan: 1). Tingkat manipulatif (eksplorasi), Pada tahap ini anak memerlukan berbagai alat bantu atau bahan ekspresi seperti: mencoret-coret, meremas-remas, memijit- mijit, dan sebagainya. 2). Tingkat Simbolik, Fase ini merupakan fase perkembangan ekspresi anak di mana mereka menghasilkan gambar-gambar/bentuk-bentuk tertentu yang bagi anak merupakan lambang-lambang dari penghayatannya. 3). Tingkat dapat dikenal, Pada tingkat ini umumnya anak telah berhasil menciptakan bentuk-bentuk yang dapat dikenal, misalnya: pada lukisan atau gambarnya terlihat bentuk, rumah, ayam, bunga, pohon, dan sebagainya (5-7 tahun). Eisener menyatakan 5 kebenaran pengembangan dan pengajaran seni pada anak di sekolah: 1). Seni dapat digunakan sebagai dasar membantu mengembangkan pengertian yang dapat memberi kepuasan berpikir setelah bekerja. 2). Seni mengandung unsur pengobatan yang secara alami 3). Berpikir kreatif harus menjadi tujuan utama program pendidikan dan seni tidak dapat disangkal (hasil riset) memberikan sumbangan signifikan terhadap perkembangan berfikir kreatif. 4). Aktivitas membantu pemahaman bidang kajian lain; banyak studi sosial dan seni dapat menjadi pembentuk konsep. 5). Seni dapat mengembangkan otot halus yang memperbaiki koordinasi siswa. Psikosocial Kecenderungan anak usia 6-11 tahun untuk bergaul dengan teman sebaya, membentuk kelompok, dan membuat kesepakatan antara mereka. Teman- temannya terkadang mendapatkan perhatian dan prioritas daripada orangtuannya
  • 15. 15 (Santrock, 2007). Akhir masa kanak-kanak sering disebut sebagai “usia berkelompok”, karena ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman- teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota suatu kelompok, dan merasa tidak puas bila tidak bersama teman-temannya (Hurlock, 1980). Pola emosi umum dari akhir masa kanak-kanak berbeda dari pola emosi awal masa kanak-kanak dalam dua hal. Pertama, jenis situasi yang membangkitkan emosi dan kedua, bentuk ungkapannya. Perubahan tersebut lebih merupakan akibat dari meluasnya pengalaman dan belajarnya dari pada proses pematangan diri (Hurlock, 1980). C. Periode Golden Age Masa anak usia dini atau masa kanak-kanak merupakan masa yang menuntut perhatian ekstra kerena masa itu merupakan masa yang cepat dan mudah dilihat serta diukur. Jika terjadi hambatan perkembangan maka akan mudah untuk dilakukan intervensi sehingga tercapai kedewasaan yang sempurna. Masa Anak Usia Dini atau masa kakak - kanak sering disebut dengan istilah The Golden Age, yakni masa keemasan, dimana segala kelebihan atau keistimewaan yang dimilki pada masa ini tidak akan dapat terulang untuk kedua kalinya. Itulah sebabnya masa ini sering disebut sebagai masa penentu bagi kehidupan selanjutnya. Proses penerimaan reaksi informasi yang bersifat positif dengan dampak baik dan sebaliknya disebut Garbage in, Garbage out. 11Pada kondisi the golden age ini juga merupakan suatu peluang emas untuk intervensi yang dapat memacu dalam perkembangan kehidupan anak.. Apabila masa itu dilepas begitu saja dari pengawasan orang tua atau para pendidik, maka biasanya akan merugikan anak dalam pertumbuhan selanjutnya. Berkenaan dengan pentingnya perawatan dan pendidikan yang baik pada periode golden age tersebut, Carnegie Ask Force seorang ahli pendidikan menyebutkan antara lain sebagai berikut : 11 Haryono, M.H. Pengalaman Pembinaan Anak Usia Dini Prasekolah, Desa DalamProgram Bina Anaprasa,Surabaya:1999),34
  • 16. 16 1. Perkembangan otak anak sebelum usia 1 tahun lebih cepat dan ekstensif dari yang diketahui sebelumnya. Walaupun pembentukan sel otak telah lengkap sebelum anak lahir tetapi kematangan otak terus berlangsung sesudah anak lahir. 2. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh lingkungan dari yang diketahui sebelumnya. Gizi yang tidak layak pada masa kehamilan dan tahun pertama kelahiran secara serius mempengaruhi perkembangan otrak anak dan dapat menyebabkan kecacatan pada syaraf dan pada tingkah laku anak, spt kesulitan belajar atau keterbelakangan mental. 3. Pengaruh lingkungan awal pada perkembangan otak berdampak lama. Terdapat bukti bahwa bayi yang diberi gizi yang baik, mainan dan teman bermain fungsi otaknya lebih baik dari pada anak ynag tidak mendapatkan stimulasi lingkungan yang baik. 4. Lingkungan tidak saja menyebabkan penambahan jumlah hubungan antar sel otak tersebut terjadi. Proses pemerkayaan diri ini sangat besar terjadi di masa usia dini dan diperluas oleh pengalaman sensorik anak dengan dunia luar. 5. Stress pada usia dini dapat merusakkan secara permanent fungsi otak anak, cara belajarnya dan memorinya. Penelitian sebelumnya menunjukkan anak yang mengalami stress yang sangat besar dalam perkembangan kognitif, tingkah laku, dan emosionalnya akan mengalami kesulitan di kemudian hari. Pada usia periode ini pertumbuhan otak berjalan sangat cepat, dimana bagian kulit keadaanya sangat peka terhadap segala macam rangsangan dari luar. Informasi positif dan bermutu yang diterimanya memberikan reaksi yang sangat baik bagi proses tumbuh kembang anak, sebaliknya bila yang diserap berupa informasi negatif dan tidak berkualitas tentunya melahirkan prilaku yang jauh dari kesempurnaan atau bahkan menyimpang. Proses semacam ini biasa disebut dengan istilah Garbage in, Garbage out. 6. Bahkan dalam suatu studi para ahli pendidikan dan psikologi sepakat berpendapat bahwa jika kehidupan manusia diibaratkan sebagai pohon bonsai
  • 17. 17 maka periode tiga tahun pertama merupakan waktu yang paling tepat untuk membengkokan ranting-ranting kecil12. 7 Dimana apabila lalai, maka kita tidak akan pernah mendapatkan sebuah pohon yang bentuknya sesuai dengan keinginan kita. Selanjutnya diungkapkan juga bahwa perkembangan kecerdasan anak terjadi sangat pesat pada tahun-tahun awal kehidupan anak. Sekitar 50 % kapabilitas kecerdasan orang dewasa terjadi ketika anak berusia sampai 4 tahun, meningkat menjadi 80% ketika berusia sampai dengan 8 tahun dan mencapai titik kulminasi ketika anak berusia 18 tahun. Upaya- upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam mempersiakan generasi yang berkualitas dalam masa golden age antara lain: 1). Memberikan ASI Memberikan ASI pada bayi 0-2 tahun memberikan manfaat yang sangat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Diantaranya adalah, Perkembangan psikomotorik lebih cepat, menunjang perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif anak, kandungan taurin, DHA, AA, Omega 6 dan kandungan lainnya yang terdapat dalam ASI dangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, selain itu juga, pemberian ASI dapat menguatkan ikatan kaih sayang antara ibu dan anak. 2). Mengembangkan kepribadian anak. Aspek penting yang mulai berkembang sehubungan dengan perkembangan intelegensia dan kesadaran anak pada masa kanak-kanak ialah perkembangan ketika anak menyadari tentang dirinya dan kebutuhan-kebutuhannya. Berikut beberapa tips untuk mengembangkan otak anak pada usia dini, antara lain: 1). Selalu memberikan umpan balik, sehingga proses belajar anak tidak terputus. 2). Lakukan pembiasaan terhadap pola hidup yang baik dengan cara pengulangan secara terus menerus agar anak menjadi lebih terampil melakukan sesuatu. 12 EG White, Child Guidanc, 193
  • 18. 18 3). Memberikan perhatian ekstra pada saat window of opportunity agar tidak kehilangan waktu prima untuk menstimulasi otak anak. 4). Mengembangkan pengalaman yang kaya bahasa. Penguasaan bahasa yang baik akan menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang. . 5). Berikan kesempatan berinteraks sehingga anak mempunyai pengalaman yang luas dan memiliki fleksibilitas yang tinggi. 6). Mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi 7). Cukup tidur, banyak minum air putih, menggunakan warna terang d. Permainan dan tingkah laku bermain Dalam kamus besar Indonesia, bermain adalah sesuatu yang menyenangkan hati dengan menggunakan alat atau tidak. bermain adalah sesuatu yang penting bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Anak-anak belajar melalui permainan. Pengalaman bermain yang menyenangkan dengan bahan, benda, anak lain, dan dukungan orang dewasa membantu anak berkembang secara optimal. Pada masa perkembangan anak usia sekolah, permainan yang paling diminati adalah permainan yang bersifat persaingan (Hurlock, 2008. Bermain merupakan kegiatan yang tidak mempunyai peraturan kecuali peraturan yang ditetapkan pemain sendiri, bermain juga kebutuhan yang penting untuk anak, dengan bermain anak bisa belajar bebagai hal selain untuk hiburan, bermain juga dapat melatih kemampuan sosial anak terhadap teman sebaya, orang tua, dan lingkungan sekitarnya. Bermain sangat berperan penting bagi perkembangan dan pertumbuhan anak sehinga anak dapat berkembang dan tumbuh dengan sehat. Teori Tahap Bermain Sejalan dengan berjalannya kognitif anak, Jean Piaget mengemukakan tahapan bermain anak sebagai berikut : 1. Sensory Motor Play ( ¾ bulan – ½ tahun). Bermain dimulai pada periode perkembangan kognitif sensori motor, sebelum usia 3-4 bulan, gerakan atau kegiatan anak belum dapatdikategorikan sebagai
  • 19. 19 bermain. Kegiatan anak semata-mata merupakan kelanjutan kenikmatan yang diperolehnya Sejak usia 3-4 bulan, kegiatan anak lebih terkoordinasi dan dari pengalamannya anak belajar bahwa dengan menarik mainan yang tergantung di atas tempat tidurnya, maka mainan tersebut akan bergerak dan berbunyi, kegiatan ini diulang berkali-kali dan menimbulkan rasa senang, senang yang sifatnya fungsional dan senang karena dapat menyebabkan sesuatu terjadi. Pada usia 7-11 bulan kegiatan anak bukan semata-mata berupa pengulangan, namun sudah disertai variasi. 2. Symbolic atau Make Believe Play Merupakan ciri periode pra oprasional yang terjadi antara usia 2-7 tahunyang ditandai dengan bermain khayal dan bermain pura-pura. Pada masa ini anak juga lebih banyak bertanya dan menjawab pertanyaan, mencoba berbagai hal berkaitan dengan konsep angka, ruang, kuantitas dan sebagainya. 3. Sosial Play Games With Rules ( 8-11 tahun). Dalam bermain tahap yang tertinggi, penggunaan symbol lebih banyak diwarnai oleh nalar, logika yang bersifat obyektif, sejak usia 8-11 tahun anak lebih banyak terlibat dalam kegiatan games with rulers. Kegiatan anak lebih banyak dikendalikan oleh aturan permainan. 4. Games With Rules and Sport (11 tahun ke atas). Kegiatan bermain lain yang memiliki aturan adalah olah raga. Kegiatan bermain ini masih menyenangkan dan dinikmati anak-anak, meskipun aturannya jauh lebih ketat dan diberlakukan secara kaku dibandingkan dengan permainan yang tergolong games seperti kartu atau kasti. Teori Hurlock (1981) mengemukakan bahwa perkembangan bermain terjadi melalui empat tahapan. Empat tahapannya ialah sebagai berikut : a. Tahap Penjelajahan (Exploartory stage) Tahap ini berupa kegiatan mengenai obyek atau orang lain, mencoba menjangkau atau meraih benda disekelilingnya, lalu mengamatinya. Penjelajahan semakin luas, saat anak sudah dapat merangkak dan berjalan, sehingga anak akan
  • 20. 20 mengamati setiap benda yang dapat diraihnya. b. Tahap Mainan (Toy Stage) Pada tahap ini puncaknya terjadi pada usia 5 – 6 tahun. Antara usia 2 – 3 tahun anak biasanya hanya mengamati alat permainannya Anak menganggap bahwa benda mainannya dapat makan, berbicara, merasa sakit, dan sebagainya. Biasanya hal ini terjadi pada usia pra sekolah, anak- anak di Taman Kanak-kanak biasa bermain dengan boneka dan mengajaknya bercakap atau bermain seperti layaknya teman bermainnya c. Tahap Bermain (Play Stage) Tahap ini biasanya terjadi pada anak Sekolah Dasar. Pada masa ini jenis permainan anak semakin bertambah banyak, karena itu tahap ini dinamakan tahap bermain. Anak bermain dengan alat permainan, yang nantinya akan berkembang menjadi games, olah raga, dan bentuk permainan lain yang juga dilakukan oleh orang dewasa. d. Tahap Melamun (Daydream Stage) Tahap ini diawali saat anak mendekati masa puberitas. Pada tahap ini anak sudah mulai kurang berminat terhadap kegiatan bermain yang awalnya disukai dan mulai banyak menghabiskan waktunya untuk melamun atau berkhayal. Melamun yang erupakan ciri khas anak remaja yaitu saat berkorbankarena menganggap dirinyatidak diperlukan dan tidak dimengerti siapapun.13 Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak Studi tentang permainan anak telah mengungkapkan apa saja pengaruh itu, ialah sebagai berikut (Hurlock, 1998.hal:323) : 1. Perkembangan Fisik 2. Dorongan Berkomunikasi 3. Penyaluran bagi Energi Emosional yang Terpendam 4. Penyaluran bagi Kebutuhan dan Keinginan 13 Hurlock.E.B. Psikologi Perkembangan. (Alih Bahasa:Istidayanti dan Soedjarwo Edisi Kelima.Jakarta.Erlangga 1978),h.324
  • 21. 21 5. Sumber Belajar 6. Rangsangan bagi Kreativitas 7. Perkembangan Wawasan Diri 8. Belajar Bermasyarakat 9. Standart Moral 10. Belajar Bermain Sesuai Jenis Kelamin 11. Perkembangan Ciri Kepribadian yang Diinginkan e. Prinsip belajar anak-anak masa awal dan akhir 1. Usia kanak-kanak awal (2-6 tahun) Usia dini merupakan usia yang paling tepat untuk membentuk karakter seseorang. Jika pada masa ini karakter setiap anak dapat terbentuk, maka kelak di masa dewasa dia akan menjadi generasi yang berkarakter kuat. Hal inilah yang menyebabkan pendidikan anak usia dini menjadi fondasi yang paling kuat bagi tegaknya karakter bangsa di masa depan. Semakin baik kualitas pendidikan usia dini, semakin kukuh bangunan fondasi kecerdasan anak bangsa. Sebaliknnya, semakin lemah kualitas pendidikan pada jenjang ini, maka semakin lemah pula kemungkinan karakter anak bangsa di masa depan.Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan ini dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Prinsip-prinsip teoritis dalam kegiatan pendidikan anak usia dini Suyadi mengutip pendapat Tina Bruce yang telah merangkum sepuluh prinsip pendidikan anak usia dini sebagai berikut:14 1). Masa kanak-kanak adalah dari kehidupannya secara keseluruhan. Masa ini 14 Prinsip Belajar Anak Usia Awal Akhir dalamhttps://journal.iain kudus.ac.id,diaksespada hari Senin,22 Maret 2021
  • 22. 22 bukan dipersiapkan untuk mengadapi kehidupan pada masa uang akan datang, melainkana sebatas optimalisasi potensi secara optimal. 2). Fisik, mental, dan kesehatan, sama pentingnya dengan berpikir maupun aspek psikis (spiritual) lainnya. Oleh karena itu, keseluruhan (hilistis) aspek perkembangan anak merupakan pertimbangan yang sama pentingnya. 3). Pembelajaran pada usia dini melalui berbagai kegiatan saling berkait satu dengan yang lain sehingga pola stimulasi perkembangan anak tidak boleh sektoral dan parsial, hanya satu aspek perkembangan saja. 4). Membangkitkan motivasi intrinsik (motivasi dari dalam diri) anak akan menghasilkan inisiatif sendiri (self directed activity) yang sangat bernilai dari pada motivasi ekstrensik.Program pendidikan pada anak usia dini perlu menekankan pada pentingnya sikap disiplin karena sikap tersebut dapat membentuk watak dan kepribadiannya. 5). Masa peka (usia 0-3 tahun) untuk mempelajari sesuatu pada tahap perkembangan tertentu, perlu diobservasi lebih detail. 6). Tolok ukur pembelajaran PAUD hendaknya bertumpu pada hal-hal atau kegiatan yang telah mampu dikerjakan anak, bukan mengajarkan hal-hal baru kepada anak, meskipun tujuannya baik karena baik menurut guru dan orang tua belum tentu baik menurut anak. 7) Suatu kondisi terbaik atau kehidupan terjadi dalam diri anak (innerlife), khususnya pada kondisi yang menunjang. 8) Orang-orang sekitar (anak dan orang dewasa) dalam interaksi merupakan sentral penting karenamerka secara otomatis menjadi guru bagi anak. 9) Pada hakikatnya, pendidikan anak usia dini merupakan interaksi antara anak, lingkungan, orang dewasa, dan pengetahuan. Adapun metode-metode yang dapat ditempuh dalam melaksanakan pendidikan anak usia dini menurut Jamal dalam bukunya Manajemen Strategis Pendidikan Anak Usia Dini di antaranya:
  • 23. 23 a. Metode global (Ganze method) Metode ini mendorong anak membuat suatu kesimpulan dengan kalimatnya sendiri. Contohnya, ketika membaca buku, anak diminta menceritakan kembali dengan rangkaian katanya sendiri. Sehingga, informasi yang anak peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diserap lebih lama. Dengan demikian, anak akan terlatih berpikir kreatif dan berinisiatif. b. Metode percobaan (Experimental method) Metode pembelajaran ini mendorong anak dan memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan percobaan sendiri. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Maryam, staf pengajar di sekolah alam Ciganjur, Jakarta Selatan, yang menyatakan bahwa terdapat tiga tahapan yang dilakukan anak untuk memudahkan masuknya informasi, yaitu mendengar, menulis atau menggambar lalu melihat dan melajukanpercobaan sendiri. c. Metode learning by doing Menurut Nazhori Author, sabda Rasulullah yang berbunyi,”sholatlah kamu seperti kamu lihat aku sholat” adalah bukti bahwa proses belajar mengajar sudah berlangsung sejak zaman Rasulullah sebagai pondasi awal dalam pendidikan Islam. Sabda tersebut juga mengandung unsur pedagogis, di mana bahasa nonverbal yang disampaikan Rasulullah sampai saat ini masih menjadi bumbu penyedap dalam melengkapi metode pengajaran. Artinya, bahasa nonverbal memegang peranan dalam proses belajar mengajar. Bahkan, bahasa nonverbal banyadigunakan taman kanak-kanak atau kelompok bermain (play groups) yang banyak mengadopsi model belajar kindergrten-nya Froebel dan model belajar casa dei bambini-nya Maria Montessori. d. Metode home schooling group Rumah merupakan lingkungan terdekat anak dan tempat belajar yang paling baik buat anak. Di rumah, anak bisa belajar selaras dengan keinginannya sendiri. Ia tidak perlu duduk menunggu sampai bel berbunyi, tidak perlu harus bersaing dengan anak-anak lain, tidak perlu harus ketakutan menjawab salah di depan kelas, dan bisa langsung mendapatkan penghargaan atau pembetulan jika
  • 24. 24 membuat kesalahan. Di sinilah peran ibu menjadi sangat penting, karena tugas utama ibu sebetulnya adalah pengatur rumah tangga dan pendidik anak. Di dalam rumah, banyak sekali saran-sarana yang bosa dipakai untuk pembelajaran anak e. Metode Glenn Doman Metode ini yaitu, mengajarkan anak bayi kita untuk membaca. Glan Domman menggunakan metode ini kepada anak yang mengalami cedera otak, sehingga menjadikan anak tersebut lebih terlambat dari anak-anak yang seusianya, baik dalam hal bicara, membaca ataupun menganalisis.Model pembelajaran adalah suatu cara bagaimana pendidik menyampaikan meteri agar tujuan pembelajaran tercapai. Model pembelajaran harus berorientasi pada : 1) Kebutuhan anak 2) Belajar melalui bermain 3) Kreatif 4) Menggunakan pembelajaran terpadu 5) Mengembangkan keterampilan hidup 6) Menggunakan berbagai media dan sumber belajar. 2. Usia kanak-kanak akhir (6-13 tahun) Masa usia sekolah dasar adalah masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia 6-13 tahun. Karakteristik anak sekolah dasar adalah suka bermain, mudah terpengaruh lingkungan, gemar membentuk kelompok sebaya. Pembelajaran disekolah diusahakan untuk terciptanya suasana yang kondusif dan menyenangkan. Beberapa prinsip belajar untuk usia anak-kanak akhir seperti: a. Prinsip motivasi b. Prinsip latarbelakang c. Prinsip pemusatan perhatian d. Prinsip keterpaduan
  • 25. 25 e. Prinsip pemecahan masalah f. Prinsip belajar sambil bekerja g. Prinsip belajar sambil bermain h. Prinsip perbedaan individu i. Prinsip hubungan sosial F. Tugas-tugas perkembangan masa anak-anak awal dan akhir 1. Tugas perkembangan usia Kanak-kanak Awal (2-6 tahun) Masa kanak-kanak awal terjadi pada rentan usia 2-6 tahun.orang tua sering menyebut periode ini sebagai “problem age” atau “troublesome age”. Dikatakan demikian sebab pada periode ini orang tua sering dihadapkan pada tingkah anak yang memang cenderung sangat aktif. Para guru atau pendidik menyebut periode ini sebagai usia pra sekolah (preschool age), yaitu periode yang terjadi pada masa Taman Kanak-Kanak .15 Masa kanak-kanak awal juga disebut sebagai masa eksplorasi bagi anak untuk mengetahui orang-orang terdekat dan lingkungan disekitarnya. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal menurut Robert J. Havighurst adalah sebagai berikut : a. Toilet Training, hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air kecil dan buang air besar yang bisa diterima secara sosial.toilet training yang berhasil dapat membentuk anak yang berhati-hati, dapat menguasai dirinya, mendapatkan pandangan jauh kedepan dan dapat berdiri sendiri. Tentang toilet training Havighurst berpendapat: “Toilet training is the first moral training that child received. The stamp of the first moral training that child later character”. 15 Miftahul Jannah, Tugas-Tugas Perkembangan Anak-Anak dalamhttps://jurnal.ar- rariny.ac.id,diakses padahari Senin,22 Maret 2021
  • 26. 26 b. Belajar membedakan jenis kelamin, Masa kanak-kanak awal mulai belajar membedakan jenis kelamin lain serta dapat bekerja sama dengan jenis kelamin lain. Melalui observasi, maka anak akan melihat tingkah laku yang berbeda jenis kelamin satu dengan lain. c. Belajar mencapai stabilitas fisologis, manusia pada waktu lahir sangatlah labil jika dibanding fisik orang dewasa, anak akan cepat sekali merasakan perubahan dari panas ke dingin, oleh karena itu anak harus belajar menjaga keseimbangan terhadap perubahan. d. Pembentukan konsep-konsep yang sederhana tentang realitas fisik dan sosial e. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain, menghubungkan diri sendiri secara emosional f. Belajar membedakan mana yang baik dan buruk serta mengembangkan kata hati Menurut Hurlock (1993) tugas perkembangan kanak-kanak awal adalah: 1). Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain 2). Membina sikap yang sehat (positif) terhadap diri sendiri sebagai seorang individu yang berkembang, seperti kesadarn tentang harga diri dan kemampuan diri 3). Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berkembang di masyarakat 4). Belajar memainkan peran sesuai dengan jenis kelamin 5). Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan menghitung 6). Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari 7). Mengembangkan sikap objektif baik positif dan negatif terhadap kelompok dan masyarakat 8. Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi diri sendiri, mandiri dan bertanggung jawab.
  • 27. 27 2.Tugas perkembangan usia Kanak-Kanak Akhir (6-13 tahun) Masa Kanak-kanak Akhir (Late Chilhood), atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjuya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk menerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut Robert J. Havighurst adalah sebagai berikut: 1). Memperlajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum 2). Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh 3). Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya 4). Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat 5). Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari 6). Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan seharihari 7). Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai 8). Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga- lembaga 9). Mencapai kebebasan pribadi g. Strategi guru dalam pembelajaran anak sekolah dasar Desain pembelajaran sangat strategis, karena merupakan cara seorang guru sebagai ujung tombak perubahan melakukan usaha nyata untuk tercapainya
  • 28. 28 kompetensi. Kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Menurut Senjaya,dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu:16 (1) Exposition discovery Learning (2) Group-Individual Learning. Dari cara penyajian dan pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.Desain strategi pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicapai guru dan peserta didik karena merupakan alat atau media, bukan tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran dikatakan tepat totalitas hasil belajar yang akan dikembangkan, baik itu kognitif, afektif atau psikomotor .Selama ini proses pembelajaran lebih sering diartikan sebagai pengajar menjelaskan materi dan peserta didik mendengarkan secara pasif. Namun telah banyak ditemukan bahwa kualitas pembelajaran akan meningkat jika peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran memperoleh kesempatan yang luas untuk bertanya, berdiskusi, dan menggunakan secara aktif pengetahuan baru yang diperoleh Menurut Bonwell dalam Samadhi pembelajaran aktif memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: 1. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritisterhadap topik atau permasalahan yang dibahas, 2. Peserta didik tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan denganmateri, 3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi, 4. Peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis,menganalisa danm elakukan evaluasi, 16 Huriah Rachmah, Strategi Pembelajaran Aktif di Sekolah Dasar dalamhttps://media.com , diakses pada hari Rabu,24 Maret 2021
  • 29. 29 5. Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada prosespembelajaran. Peserta didik belajar secara aktif ketika mereka secara terus menerus terlibat, baik secara mental maupun secara fisik. suatu proses pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal yaitu: 1). Interaksi yang timbul selama proses pembelajaran akan menimbulkan positive interdependence di manakonsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. 2). Setiap individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajar harus dapat mendapatkanpenilaian untuk setiap peserta didik sehingga terdapatindividual accountability. 3). proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan tingkat kerjasama yang tinggisehingga akan memupuk social skills. Pembelajaran aktif dapat diciptakan apabila: a. Mengacu pada Tujuan. Guru dapat menjelaskan tujuan pembelajaran dengan jelas sehingga peserta didik akan mengerti dan dapat menghubungkan tujuan tersebut dengan hasilyang akan di peroleh. Hal ini adalah langkah pertamayang sangat penting saat memulai suatu pelajaran.Peserta didik perlu merasa bahwa mereka adalah bagian dari proses pembelajaran b. Melibatkan Peserta Didik. Seringkali secara intuisi guru mengetahui bahwa untuk membuat pembelajaran lebih bermakna, peserta didik harus menggunakan lebih banyak energi mental dan emosional sehingga peserta didik dapat memperoleh keasyikan dalam belajar. Keahlian guru dibutuhkan untuk membantu peserta didik tetap terlibat secara mentaldalam pembelajaran. c. Menggunakan Seni, Gerakan dan Indera Strategi pembelajaran dirancang untuk mengaktifkan kelima panca indera untuk bisa melibatkan peserta didik secara penuh. Seni adalah cara yang ideal untukmengaktifkan beragam indera, mendorong ras akebersamaan peserta didik,
  • 30. 30 menyediakan sarana ganda untuk mengekspresikan makna, membangun rasa percaya diri dan antusiasme belajar serta menguatkan kemampuan dasar kecerdasan kognitif, emosional,perhatian dan motorik d. Meragamkan Langkah dan Kegiatan Untuk menjaga agar pikiran selalu siaga,ragamkanlah langkah dan jenis kegiatan. Setiap pelajaranmenyediakan ide-ide untuk merubah langkah dan setiap pelajaran disiapkan untuk dapat diadaptasikan sehingga secara mudah guru dapat menambahkan ide sendiri menghasil kan beragam kegiatan. Pembelajaran aktif dapat bersifat mental dan juga fisik. Merubah model kerja peserta didik dari kerja kelompok besar menjadi kerja individual atau menjadi kelompok kecil merupakan salah satu cara yang mudah dan efektif untuk meragamkan langkah mental. Kebutuhan rasa aman
  • 31. 31 BAB III PENUTUP Kesimpulan Usia kanak-kanak awal tentunya memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, yang tentunya sangat berguna bagi tumbuh kembang anak. Umumnya pemenuhan kebutuhan usia kanak-kanak awal sangat bergantung dengan orang tua, Beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk memenuhu kebutuhan dasar anak memberikan makanan yang dengan gizi seimbang, Pendidikan Orang tua hendaknya memberikan stimulasi yang tepat sesuai tumbuh kembang anak, Perlindungan. Kebutuhan akan kasih saying, kebutuhan memiliki, kebutuhan aktualisasi diri. Aspek perkembangan anak meliputi perkembangan fisik, kognitif, psikomotorik, bahasa, seni dan psikosocial. Umumnya setiap aspek tersebut mengalami perkembangan seiring bertambah usianya anak, yang semula pada tahap kanak-kanak awal masih belajar mengenal dan belum mengerti sesuatu dengan sempurna. Menginjak usia kanak-kanak akhir, anak-anak sudah bisa mengenal lingkungan sekitar dengan cukup baik. Diikuti oleh perkembangan fisik yang semakin terlihat, kemampuan kognitif dan motorik yang semakin baik, kemampuan berbahasa semakin lancar. Masa anak usia dini atau masa kanak-kanak merupakan masa yang menuntut perhatian ekstra kerena masa itu merupakan masa yang cepat dan mudah dilihat serta diukur. Jika terjadi hambatan perkembangan maka akan mudah untuk dilakukan intervensi sehingga tercapai kedewasaan yang sempurna. Masa Anak Usia Dini atau masa kakak - kanak sering disebut dengan istilah The Golden Age, yakni masa keemasan, dimana segala kelebihan atau keistimewaan yang dimilki pada masa ini tidak akan dapat terulang untuk kedua kalinya. Itulah sebabnya masa ini sering disebut sebagai masa penentu bagi kehidupan selanjutnya.
  • 32. 32 Bermain merupakan kegiatan yang tidak mempunyai peraturan kecuali peraturan yang ditetapkan pemain sendiri, bermain juga kebutuhan yang penting untuk anak, dengan bermain anak bisa belajar bebagai hal selain untuk hiburan, bermain juga dapat melatih kemampuan sosial anak terhadap teman sebaya, orang tua, dan lingkungan sekitarnya. Bermain sangat berperan penting bagi perkembangan dan pertumbuhan anak sehinga anak dapat berkembang dan tumbuh dengan sehat. Semakin baik kualitas pendidikan usia dini, semakin kukuh bangunan fondasi kecerdasan anak bangsa. Sebaliknnya, semakin lemah kualitas pendidikan pada jenjang ini, maka semakin lemah pula kemungkinan karakter anak bangsa di masa depan.Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan ini dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal Masa kanak-kanak awal terjadi pada rentan usia 2-6 tahun.orang tua sering menyebut periode ini sebagai “problem age” atau “troublesome age”. Dikatakan demikian sebab pada periode ini orang tua sering dihadapkan pada tingkah anak yang memang cenderung sangat aktif. Masa ini sering disebut sebagai masa eksplorasi anak karena anak cenderung sering bertanya tentang sesuatu. Masa usia sekolah dasar adalah masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia 6-13 tahun. Karakteristik anak sekolah dasar adalah suka bermain, mudah terpengaruh lingkungan, gemar membentuk kelompok sebaya. Pembelajaran disekolah diusahakan untuk terciptanya suasana yang kondusif dan menyenangkan. Desain pembelajaran sangat strategis, karena merupakan cara seorang guru sebagai ujung tombak perubahan melakukan usaha nyata untuk tercapainya kompetensi. Kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
  • 33. 33 Saran 1. Bisa memahami psikologi perkembangan khususnya mengenai mengenai perkembangan, kebutuhan dan kehidupan usia kanak-kanak baik awal maupun akhir. 2. Bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari tentang langkah-langkah yang tepat untuk proses peningkatan tumbuh anak, agar terbentuk anak yang cerdas, kreatif dan memiliki jiwa sosia yang tinggi kelak. 3. Mampu menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan kondusif kepada siswa dalam situasi pembelajaran disekolah oleh para pengajar.
  • 34. 34 DAFTAR PUSTAKA Ifina Trimuliana, Kebutuhan Dasar Anak Usia Dini dalam https://anggunpaud.kemdikbud.go.id, diakses pada hari Rabu ,24 Maret 2021 Kebutuhan Anak Usia SD dalam http://konselorindonesia.blogspot.com, diakses pada hari Rabu,24 Maret 2021 https://staffnew.uny.ac.id, diakses pada hari Rabu, 24 Maret 2021 Miftahul Jannah, Tugas-Tugas Perkembangan Anak-Anak dalam https://jurnal.ar- rariny.ac.id, diakses pada hari Senin, 22 Maret 2021 http://Murnikumaulid.blogspot.com, diakses pada hari Rabu, 24 Maret 2021 Prinsip Belajar Anak dalam https://Journal.iainkudus.ac.id, diakses pada hari Rabu,24 Maret 2021 http://core.ac.uk, diakses pada hari Selasa, 23 Maret 2021