SlideShare a Scribd company logo
KARAKTERISTIK KROMATOGRAFI
ALAT INSTRUMENTASI

KROMATOGRAFI

FASA STATIONARY
PERBEDAAN
DISTRIBUSI
FASA MOBILE








Kromatogram merupakan hasil rekaman yang
menggambarkan urutan keluarnya komponen
campuran dari kolom.
Dari kiri ke kanan dalam kromatogram
menyatakan waktu, biasanya dalam menit.
Sumbu vertical menyatakan intensitas
komponen.
Jumlah peak yang muncul menyatakan jumlah
komponen yang terdapat dalam campuran.
1. Waktu Retensi (tR)

Ukuran waktu mulai injeksi cuplikan
hingga suatu komponen campuran keluar
kolom.
Factor kapasitas merupakan suatu ukuran kekuatan inetarksi suatu
komponen dengan fasa diam yang diformulasi sebagai berikut:
k’= (tR-t0)/t0 = ns/nm = K(Vs/Vm)
k’= factor kapasitas
tR = waktu retensi
t0 = waktu yang diperlukan oleh suatu komponen yang tidak
berinteraksi dengan fasa diam untuk meninggalkan kolom
ns = jumlah mol suatu senyawa di dalam fasa diam
nm = jumlah mol suatu senyawa di dalam fasa gerak
K = Koefisien partisi
Vs = volume fasa diam
Vm= volume fasa gerak




Secara umum, slektivitas dapat diartikan
sebagai ukuran keterpilihan dua komponen
campuran yang dipisahkan, diformulasikan
sebagai berikut:
α = k’2/k’1
k’1 dan k’2 masing-masing adalah factor
kapasitas komponen pertama dan komponen
kedua
Tingkat efesiensi pemisahan dengan
kromatografi tercermin pada peak-peak
kromatogram yang dihasilkan. Semakin lebar
suatu peak kromatogram maka dapat
dikatakan pemisahan semakin kurang efisien.
Secara kuantitatif, efesiensi ini dapat dijelaskan
dengan teori plat (N).



N= tR2/ δ2
Secara praktis standar deviasi (δ) dapat diganti
dengan lebar peak (w) sehingga dapat ditulis
N = 16tR2 / w2 atau N= 5,55tR2 / w21/2.





Efesiensi pemisahan dapat juga dinyatakan
dalam bentuk parameter lain yaitu HETP
(Height Equivalent to a theoretical Plat) yang
diformulasikan sebagai berikut:
HETP = L/N
L menyatakan panjang kolom dalam
centimeter. Kebalikan dari harga N, semakin
kecil harga HETP semakin efisien
Difusi Eddy
 Difusi Longitudinal
 Transfer Massa
Pengaruh laju alir terhadap band broadening
persamaan Van Deemter, yaitu:
H= A+B/u + Cu



Difusi Eddy disebabkan karena adanya ukuran
partikel pengisi kolom yang tidak merata



Difusi solute dalam kolom
Semakin lama solute berada dalam kolom
maka semakin besar pula kecenderungan
berdifusi
dan
hal
ini
mengakibatkan
melebarnya peak kromatogram


Keberadaan sebagian molekul solute dalam
fasa gerak dan sebagian berada dalam fasa
diam (ketidaksamaan molekul solute
meninggalkan kolom)
Resolusi adalah derajat pemisahan dua
komponen campuran dalam proses
kromatografi dinyatakan dengan istilah
resolusi (Rs) yang diformulasikan sebagai
berikut:
R = (N1/2/4) ((α-1)/ α)((k’2/(1+k’2))

N = Efesiensi rata-rata
α = selektivitas
k’ = retensi
Pemisahan sempurna jika Rs= 1,5












Fasa gerak
Fasa Diam
Sistem injeksi sampel
Termostat
Kolom
Detektor
Thermal Conductivity Detector (TCD)
Flame Ionization Detector (FID) atau detector ionisasi nyala
Electron Capture Detector (ECD) atau detector penangkap elektron
Pencatat (rekorder)
Suatu teknik pemisahan komponenkomponen campuran senyawa-senyawa yang
melibatkan partisi suatu senyawa di antara
padatan penyerap (adsorbent, fasa diam)
yang dilapiskan pada pelat kaca atau
plastik kaku dengan suatu pelarut (fasa
gerak) yang mengalir melewati adsorbent
(padatan penyerap).
1.2.2 kromatografi kolom

kromatografi kolom adalah suatu bentuk kromatografi (serapan)
adsorption. Kromatografi kolom juga disebut kromatografi elusi
(elution chromatography) karena senyawa-senyawa yang terpisah
dielusikan dari dalam kolom.




Perbandingan panjang kolom dengan diameter
kolom paling sedikit 10:1.
Penyerap (adsorbent) yang paling umum
digunakan untuk kromatografi kolom adalah
alumina (Al2O3) dan silika gel (SiO2).









GSC merupakan salah satu metode kromatograf, dimana
fase bergerak (mobile) berupa gas atau cair dan fase diam
(stationary) berupa padatan (kadang-kadang polimerik).
Adsorben yang ideal harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
Tidak bereaksi atau bercampur dengan fase gerak
Inert to solutes (adsorptive).
Tidak berwarna khususnya ketika bekerja dengan
campuran yang berwarna
Ukuran partikelnya cocok untuk menghasilkan pemisahan
yang bagus dan kecepatan alir yang sesuai.
Adsorben utama yang digunakan dalam GSC sebagai fase
diam antaralain: silika, alumina, grafit karbon hitam, manikmanik polimer berpori, zeolit, dan siklodestrin.


GLC mempunyai prinsip yang sama dengan
GSC,perbedaannya terletak di fasa stasionary
dimana pada GLC berupa cairan dan
pemisahan komponen-komponen sampelnya
tejadi secara partisi, sedangkan pada GSC
pemisahan berdasarkan sistem adsorpsi.









GSC biasanya terbatas untuk pemisahan zat terlarut yang
mengandung kurang dari 12 atom karbon dan memiliki titik
didih kurang dari 200 oC.
Abserben pada umumnya agak sulit untuk distandarisasi
dan dipersiapkan untuk kebutuhan analisis kembali.
Lambannya kinetika perpindahan massa sampel pada
kolom GSC yang berdampak pada efisiensinya yang kurang
dibanding GLC
Absorben pada GSC umumnya stabil pada berbagai suhu
dan sering tidak sensitif terhadap oksigen.
Selektivitas GSC biasanya jauh lebih besar dibanding GLC
untuk pemisahan geometrik dan isotop isomer.
GSC Cocok untuk pemisahan gas anorganik hidrokarnon
dengan berat molekul rendah


GC-MS
adalah
metode
yang
mengkombinasikan kromatografi gas dan
spektrometri massa untuk mengidentifikasi
senyawa yang berbeda dalam analisis sampel




HPLC-MS merupakan suatu teknik kimia
analitik yang menggabungkan kemampuan
pemisahan fisik dari kromatografi cair dengan
kemampuan massa analisis spektrometri
massa.
HPLC-MS adalah teknik yang sering
digunakan dalam penerapan aplikasi yang
memiliki sensitivitas sangat tinggi dan
spesifisitas.






Merupakan suatu teknik kimia analitik yang
menggabungkan kemampuan pemisahan fisik dari
kromatografi cair dengan kemampuan massa
analisis spektrometri massa.
daya selektivitasnya lebih tinggi dibanding
dengan LC-MS.
LC-MS-MS digunakan untuk Identifikasi dan
Pengukuran dari sejumlah Nanoscale Protein dan
Peptida.








Setiap jenis instrumentasi mempunyai
karakteristik masing-masing
Beberapa parameter yang sangat penting pada
teknik kromatografi yang berhubungan satu
dengan yang lainnya yaitu waktu retensi, factor
kapasitas, selektivitas, efesiensi dan resolusi.
Pada peak kromatogram terkadang tejadi
pelebaran peak, hal ini disebabkan oleh 3 faktor
yaitu difusi Eddy, difusi longitudinal dan transfer
massa
Beberapa jenis kromatografi yaitu GC, GC-MS,
HPLC, HPLC-MS,dan LC-MS-MS, dimana masingmasing mempunyai karakteristik masing-masing.

More Related Content

What's hot

Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
Yusrizal Azmi
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
Ahmad Dzikrullah
 
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetriZamZam Pbj
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
Dokter Tekno
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)muhlisun_azim
 
Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)
Marzella Dea R
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusi
Ihsan Yaacob
 
Contoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahContoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merah
Ilham Saputra
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
qlp
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
qlp
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
Dwi Andriani
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Daniel Marison
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
AgataMelati
 
Kurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standarKurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standarRestu Frodo
 
Gravimetri ppt
Gravimetri pptGravimetri ppt
Gravimetri ppt
Billqis yh
 
KROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTASKROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTAS
vinsencius guntur
 

What's hot (20)

Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetri
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)
 
Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusi
 
Contoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahContoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merah
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
GC kolom
GC kolomGC kolom
GC kolom
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Kurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standarKurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standar
 
Gravimetri ppt
Gravimetri pptGravimetri ppt
Gravimetri ppt
 
KROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTASKROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTAS
 

Viewers also liked

Ipa kromatografi (kel. 3)
Ipa kromatografi (kel. 3)Ipa kromatografi (kel. 3)
Ipa kromatografi (kel. 3)
Alisha Khansa R
 
Reaksi senyawa karbon
Reaksi senyawa karbonReaksi senyawa karbon
Reaksi senyawa karbon
ApriiLiaa Cuniianx
 
Tugas mekanisme kimia organik
Tugas mekanisme kimia organikTugas mekanisme kimia organik
Tugas mekanisme kimia organiksanrorobby
 
ALKIL HALIDA
ALKIL HALIDAALKIL HALIDA
Environmental concerns of pesticide
Environmental concerns of pesticideEnvironmental concerns of pesticide
Environmental concerns of pesticide
Francis Matu
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiHensen Tobing
 
Reaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organikReaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organik
Mifta Rahmat
 
Projekt kurrikular kimi punoi klajdi haka
Projekt kurrikular kimi punoi klajdi hakaProjekt kurrikular kimi punoi klajdi haka
Projekt kurrikular kimi punoi klajdi haka
Edlira Ira Krasniqi
 
Kimia organik ppt
Kimia organik pptKimia organik ppt
Kimia organik ppt
sodikin ali
 
Mekanisme Reaksi Organik
Mekanisme Reaksi OrganikMekanisme Reaksi Organik
Mekanisme Reaksi Organikelfisusanti
 
Substitusi Elektrofilik
Substitusi ElektrofilikSubstitusi Elektrofilik
Substitusi Elektrofilikelfisusanti
 
2[1][1]. biz..
2[1][1]. biz..2[1][1]. biz..
2[1][1]. biz..Menaxherat
 

Viewers also liked (15)

Reaksi penataan ulang
Reaksi penataan ulangReaksi penataan ulang
Reaksi penataan ulang
 
Ipa kromatografi (kel. 3)
Ipa kromatografi (kel. 3)Ipa kromatografi (kel. 3)
Ipa kromatografi (kel. 3)
 
Reaksi senyawa karbon
Reaksi senyawa karbonReaksi senyawa karbon
Reaksi senyawa karbon
 
Tugas mekanisme kimia organik
Tugas mekanisme kimia organikTugas mekanisme kimia organik
Tugas mekanisme kimia organik
 
ALKIL HALIDA
ALKIL HALIDAALKIL HALIDA
ALKIL HALIDA
 
kimia organik
kimia organikkimia organik
kimia organik
 
Environmental concerns of pesticide
Environmental concerns of pesticideEnvironmental concerns of pesticide
Environmental concerns of pesticide
 
Bahan kuliah kromatografi
Bahan kuliah kromatografiBahan kuliah kromatografi
Bahan kuliah kromatografi
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
 
Reaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organikReaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organik
 
Projekt kurrikular kimi punoi klajdi haka
Projekt kurrikular kimi punoi klajdi hakaProjekt kurrikular kimi punoi klajdi haka
Projekt kurrikular kimi punoi klajdi haka
 
Kimia organik ppt
Kimia organik pptKimia organik ppt
Kimia organik ppt
 
Mekanisme Reaksi Organik
Mekanisme Reaksi OrganikMekanisme Reaksi Organik
Mekanisme Reaksi Organik
 
Substitusi Elektrofilik
Substitusi ElektrofilikSubstitusi Elektrofilik
Substitusi Elektrofilik
 
2[1][1]. biz..
2[1][1]. biz..2[1][1]. biz..
2[1][1]. biz..
 

Similar to Karakteristik kromatografi

Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografioriza13
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiwelly yusup
 
Basic of Spectrophotometer and Chromatography
Basic of Spectrophotometer and ChromatographyBasic of Spectrophotometer and Chromatography
Basic of Spectrophotometer and Chromatography
PrimaSatria7
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
bella rahmasari
 
HPLC.PPT
HPLC.PPTHPLC.PPT
HPLC.PPT
ssuser942a5b
 
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc msJennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer Wijaya
 
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
Ranti47
 
Gc ms
Gc msGc ms
materi ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdf
materi ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdfmateri ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdf
materi ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdf
NidaSuciNovianti1
 
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.pptpembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
rainahalimah
 
Analisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ongAnalisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ong
Eva Musifa
 
Teknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulatTeknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulat
kopisusumantap
 
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptxPPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
AAinurFadilla
 
Gcms analisis
Gcms analisisGcms analisis
Gcms analisis
Man Xp
 
Spektrofotometer infra merah
Spektrofotometer infra merahSpektrofotometer infra merah
Spektrofotometer infra merahTias Rahestin
 
dasar_kromatografi_ppt.ppt
dasar_kromatografi_ppt.pptdasar_kromatografi_ppt.ppt
dasar_kromatografi_ppt.ppt
ExaudianLerebulan3
 
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
FathnisaIhsannurikaH1
 
Makalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gasMakalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gasHajar 'Irmawati
 

Similar to Karakteristik kromatografi (20)

Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Basic of Spectrophotometer and Chromatography
Basic of Spectrophotometer and ChromatographyBasic of Spectrophotometer and Chromatography
Basic of Spectrophotometer and Chromatography
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
HPLC.PPT
HPLC.PPTHPLC.PPT
HPLC.PPT
 
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc msJennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
 
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
 
Gc ms
Gc msGc ms
Gc ms
 
materi ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdf
materi ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdfmateri ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdf
materi ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdf
 
Gc
GcGc
Gc
 
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.pptpembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
 
Analisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ongAnalisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ong
 
Teknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulatTeknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulat
 
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptxPPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
 
Gcms analisis
Gcms analisisGcms analisis
Gcms analisis
 
Spektrofotometer infra merah
Spektrofotometer infra merahSpektrofotometer infra merah
Spektrofotometer infra merah
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
dasar_kromatografi_ppt.ppt
dasar_kromatografi_ppt.pptdasar_kromatografi_ppt.ppt
dasar_kromatografi_ppt.ppt
 
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
 
Makalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gasMakalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gas
 

More from Bughis Berkata (12)

Sample injection of HPLC
Sample injection of HPLCSample injection of HPLC
Sample injection of HPLC
 
Kolom HPLC
Kolom HPLCKolom HPLC
Kolom HPLC
 
Kemoselektivitas
KemoselektivitasKemoselektivitas
Kemoselektivitas
 
Hukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamikaHukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamika
 
Timbal
TimbalTimbal
Timbal
 
Reaksi eliminasi
Reaksi eliminasiReaksi eliminasi
Reaksi eliminasi
 
Sianida
SianidaSianida
Sianida
 
Arsen
ArsenArsen
Arsen
 
Hplc ppt
Hplc pptHplc ppt
Hplc ppt
 
Hukum I termodinamika
Hukum I termodinamikaHukum I termodinamika
Hukum I termodinamika
 
Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensiTeori ikatan valensi
Teori ikatan valensi
 
Field crystal theory
Field crystal theoryField crystal theory
Field crystal theory
 

Karakteristik kromatografi

  • 3.     Kromatogram merupakan hasil rekaman yang menggambarkan urutan keluarnya komponen campuran dari kolom. Dari kiri ke kanan dalam kromatogram menyatakan waktu, biasanya dalam menit. Sumbu vertical menyatakan intensitas komponen. Jumlah peak yang muncul menyatakan jumlah komponen yang terdapat dalam campuran.
  • 4.
  • 5. 1. Waktu Retensi (tR) Ukuran waktu mulai injeksi cuplikan hingga suatu komponen campuran keluar kolom.
  • 6. Factor kapasitas merupakan suatu ukuran kekuatan inetarksi suatu komponen dengan fasa diam yang diformulasi sebagai berikut: k’= (tR-t0)/t0 = ns/nm = K(Vs/Vm) k’= factor kapasitas tR = waktu retensi t0 = waktu yang diperlukan oleh suatu komponen yang tidak berinteraksi dengan fasa diam untuk meninggalkan kolom ns = jumlah mol suatu senyawa di dalam fasa diam nm = jumlah mol suatu senyawa di dalam fasa gerak K = Koefisien partisi Vs = volume fasa diam Vm= volume fasa gerak
  • 7.   Secara umum, slektivitas dapat diartikan sebagai ukuran keterpilihan dua komponen campuran yang dipisahkan, diformulasikan sebagai berikut: α = k’2/k’1 k’1 dan k’2 masing-masing adalah factor kapasitas komponen pertama dan komponen kedua
  • 8. Tingkat efesiensi pemisahan dengan kromatografi tercermin pada peak-peak kromatogram yang dihasilkan. Semakin lebar suatu peak kromatogram maka dapat dikatakan pemisahan semakin kurang efisien. Secara kuantitatif, efesiensi ini dapat dijelaskan dengan teori plat (N).
  • 9.   N= tR2/ δ2 Secara praktis standar deviasi (δ) dapat diganti dengan lebar peak (w) sehingga dapat ditulis N = 16tR2 / w2 atau N= 5,55tR2 / w21/2.
  • 10.    Efesiensi pemisahan dapat juga dinyatakan dalam bentuk parameter lain yaitu HETP (Height Equivalent to a theoretical Plat) yang diformulasikan sebagai berikut: HETP = L/N L menyatakan panjang kolom dalam centimeter. Kebalikan dari harga N, semakin kecil harga HETP semakin efisien
  • 11. Difusi Eddy  Difusi Longitudinal  Transfer Massa Pengaruh laju alir terhadap band broadening persamaan Van Deemter, yaitu: H= A+B/u + Cu 
  • 12.  Difusi Eddy disebabkan karena adanya ukuran partikel pengisi kolom yang tidak merata
  • 13.   Difusi solute dalam kolom Semakin lama solute berada dalam kolom maka semakin besar pula kecenderungan berdifusi dan hal ini mengakibatkan melebarnya peak kromatogram
  • 14.  Keberadaan sebagian molekul solute dalam fasa gerak dan sebagian berada dalam fasa diam (ketidaksamaan molekul solute meninggalkan kolom)
  • 15. Resolusi adalah derajat pemisahan dua komponen campuran dalam proses kromatografi dinyatakan dengan istilah resolusi (Rs) yang diformulasikan sebagai berikut: R = (N1/2/4) ((α-1)/ α)((k’2/(1+k’2)) N = Efesiensi rata-rata α = selektivitas k’ = retensi
  • 17.
  • 18.           Fasa gerak Fasa Diam Sistem injeksi sampel Termostat Kolom Detektor Thermal Conductivity Detector (TCD) Flame Ionization Detector (FID) atau detector ionisasi nyala Electron Capture Detector (ECD) atau detector penangkap elektron Pencatat (rekorder)
  • 19. Suatu teknik pemisahan komponenkomponen campuran senyawa-senyawa yang melibatkan partisi suatu senyawa di antara padatan penyerap (adsorbent, fasa diam) yang dilapiskan pada pelat kaca atau plastik kaku dengan suatu pelarut (fasa gerak) yang mengalir melewati adsorbent (padatan penyerap).
  • 20. 1.2.2 kromatografi kolom kromatografi kolom adalah suatu bentuk kromatografi (serapan) adsorption. Kromatografi kolom juga disebut kromatografi elusi (elution chromatography) karena senyawa-senyawa yang terpisah dielusikan dari dalam kolom.
  • 21.   Perbandingan panjang kolom dengan diameter kolom paling sedikit 10:1. Penyerap (adsorbent) yang paling umum digunakan untuk kromatografi kolom adalah alumina (Al2O3) dan silika gel (SiO2).
  • 22.        GSC merupakan salah satu metode kromatograf, dimana fase bergerak (mobile) berupa gas atau cair dan fase diam (stationary) berupa padatan (kadang-kadang polimerik). Adsorben yang ideal harus memenuhi syarat sebagai berikut: Tidak bereaksi atau bercampur dengan fase gerak Inert to solutes (adsorptive). Tidak berwarna khususnya ketika bekerja dengan campuran yang berwarna Ukuran partikelnya cocok untuk menghasilkan pemisahan yang bagus dan kecepatan alir yang sesuai. Adsorben utama yang digunakan dalam GSC sebagai fase diam antaralain: silika, alumina, grafit karbon hitam, manikmanik polimer berpori, zeolit, dan siklodestrin.
  • 23.  GLC mempunyai prinsip yang sama dengan GSC,perbedaannya terletak di fasa stasionary dimana pada GLC berupa cairan dan pemisahan komponen-komponen sampelnya tejadi secara partisi, sedangkan pada GSC pemisahan berdasarkan sistem adsorpsi.
  • 24.       GSC biasanya terbatas untuk pemisahan zat terlarut yang mengandung kurang dari 12 atom karbon dan memiliki titik didih kurang dari 200 oC. Abserben pada umumnya agak sulit untuk distandarisasi dan dipersiapkan untuk kebutuhan analisis kembali. Lambannya kinetika perpindahan massa sampel pada kolom GSC yang berdampak pada efisiensinya yang kurang dibanding GLC Absorben pada GSC umumnya stabil pada berbagai suhu dan sering tidak sensitif terhadap oksigen. Selektivitas GSC biasanya jauh lebih besar dibanding GLC untuk pemisahan geometrik dan isotop isomer. GSC Cocok untuk pemisahan gas anorganik hidrokarnon dengan berat molekul rendah
  • 25.  GC-MS adalah metode yang mengkombinasikan kromatografi gas dan spektrometri massa untuk mengidentifikasi senyawa yang berbeda dalam analisis sampel
  • 26.   HPLC-MS merupakan suatu teknik kimia analitik yang menggabungkan kemampuan pemisahan fisik dari kromatografi cair dengan kemampuan massa analisis spektrometri massa. HPLC-MS adalah teknik yang sering digunakan dalam penerapan aplikasi yang memiliki sensitivitas sangat tinggi dan spesifisitas.
  • 27.    Merupakan suatu teknik kimia analitik yang menggabungkan kemampuan pemisahan fisik dari kromatografi cair dengan kemampuan massa analisis spektrometri massa. daya selektivitasnya lebih tinggi dibanding dengan LC-MS. LC-MS-MS digunakan untuk Identifikasi dan Pengukuran dari sejumlah Nanoscale Protein dan Peptida.
  • 28.     Setiap jenis instrumentasi mempunyai karakteristik masing-masing Beberapa parameter yang sangat penting pada teknik kromatografi yang berhubungan satu dengan yang lainnya yaitu waktu retensi, factor kapasitas, selektivitas, efesiensi dan resolusi. Pada peak kromatogram terkadang tejadi pelebaran peak, hal ini disebabkan oleh 3 faktor yaitu difusi Eddy, difusi longitudinal dan transfer massa Beberapa jenis kromatografi yaitu GC, GC-MS, HPLC, HPLC-MS,dan LC-MS-MS, dimana masingmasing mempunyai karakteristik masing-masing.