DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Titrasi Iodometri
1.
2. KELOMPOK 2
Salma Rubiani
Silmi Sawiyyan
Tiara Pratiwi N
Bela Gustiani
Dicky Satria Guntala
Nurul Annisaa
Natiara Ratu
Ridwan Gumilar
3. DEFINISI
Titrasi iodometri adalah salah satu metode
titrasi yang didasarkan pada reaksi
oksidasi reduksi.
Iodometri adalah analisa titrimetri yang
secara tidak langsung untuk zat yang
bersifat oksidator seperti besi III, tembaga
II, di mana zat ini akan mengoksidasi
iodida yang ditambahkan dalam bentuk
iodin
4. PRINSIP
Titrasi iodometri (redoksimetri) termasuk dalam
titrasi dengan cara tidak langsung, dalam hal ini
ion iodide sebagai pereduksi diubah menjadi
iodium yang nantinya dititrasi dengan larutan
baku Na2S2O3. Cara ini digunakan untuk
penentuan oksidator. Pada oksidator
ditambahkan larutan KI dan asam sehingga akan
terbentuk iodium yang akan dititrasi dengan
Na2S2O3. Sebagai indicator, digunakan larutan
kanji. Titik akhir titrasi pada iodometri apabila
warna biru telah hilang.
8. Melalui titrasi tak langsung ini, semua
oksidator yang akan ditetapkan
kadarnya direaksikan terlebih dahulu
dengan ion iodide berlebih (I-)
sehingga I2 dapat dibebaskan.
Selanjutnya I2 yang dibebaskan
ini dititrasi dengan larutan baku
sekunder Na2S2O3 dengan indikator
amilum.
9. Pada metode ini larutan harus dijaga
supaya pH < 8, karena dalam larutan
alkali iodium bereaksi dengan
hidroksida (OH-) menghasilkan ion
hipoiodit yang akhirnya menghasilkan
ion iodat menurut, reaksi :
I2 + OH- → HI + IO-
3IO- → IO3
- + 2I-
10. Larutan natrium tiosulfat tidak stabil dalam jangka
waktu lama karena :
1. Keasaman, larutan ini mudah terurai menjadi ion
hydrogen sulfit (HSO3
-) dan secara perlahan-lahan
terurai membentuk pentationat (S5O6
-).
2. Oksidasi oleh udara, larutan ini mudah teroksidasi
membentuk sulfur.
3. Mikroorganisme, terdapat bakteri dari udara yang
menggunakan larutan natrium tiosulfat sebagai
sumber sulfur dalam metabolismenya dan
mengoksidasinya menjadi sulfat.
11. Indikator kanji / amilum yang dipergunakan
harus ditambahkan mendekati titik akhir
titrasi. Penambahan amilum di awal titrasi
akan menyebabkan terbentuknya iod-
amilum akan membentuk kompleks warna
biru yang tidak larut dalam air dingin,
sehingga akan menyebabkan titran
semakin bertambah untuk memutuskan
ikatan kuat senyawa kompleks tersebut
dan akan menganggu penetapan kadar
sampel.