Gangguan dari sekresi Hormon GH (Growth Hormon), akibat dari adanya kelainan pada kelenjar Pituitari atau gangguan pada Hipotalamus yang mengakibatkan sekresi GH yang berlebih atau bisa juga berkurang.
GNAPS adalah sindrom nefritik yang ditandai dengan hematuria, edema, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal yang timbul setelah infeksi streptokokus. Patogenesisnya melibatkan reaksi radang pada glomerulus akibat antigen streptokokus yang mengaktivasi sistem komplemen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan bukti infeksi streptokokus sebelumnya. Penatalaksanaan meliputi antibiotik, diuretik, dan obat hipertensi untuk
Penyakit Hashimoto adalah kondisi autoimun kronik yang menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan kerusakan sel-sel tiroid dan defisiensi hormon tiroid. Faktor genetik dan lingkungan seperti infeksi atau iodium dapat memicu respon autoimun melawan antigen tiroid, yang mengakibatkan hipotiroidisme. Gejala hipotiroidisme dan pembesaran kelenjar tiroid dapat diobati dengan penggantian hormon tiroid secara lifelong.
Dokumen tersebut membahas tentang psoriasis vulgaris. Psoriasis vulgaris adalah penyakit kulit kronik yang ditandai dengan adanya bercak merah dengan sisik kulit tebal dan kasar pada beberapa bagian tubuh seperti kepala, siku, lutut, dan bagian belakang. Penyebabnya belum jelas namun dipengaruhi faktor genetik dan autoimun. Pengobatannya meliputi pengobatan topikal seperti salep ter, k
GNAPS adalah sindrom nefritik yang ditandai dengan hematuria, edema, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal yang timbul setelah infeksi streptokokus. Patogenesisnya melibatkan reaksi radang pada glomerulus akibat antigen streptokokus yang mengaktivasi sistem komplemen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan bukti infeksi streptokokus sebelumnya. Penatalaksanaan meliputi antibiotik, diuretik, dan obat hipertensi untuk
Penyakit Hashimoto adalah kondisi autoimun kronik yang menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan kerusakan sel-sel tiroid dan defisiensi hormon tiroid. Faktor genetik dan lingkungan seperti infeksi atau iodium dapat memicu respon autoimun melawan antigen tiroid, yang mengakibatkan hipotiroidisme. Gejala hipotiroidisme dan pembesaran kelenjar tiroid dapat diobati dengan penggantian hormon tiroid secara lifelong.
Dokumen tersebut membahas tentang psoriasis vulgaris. Psoriasis vulgaris adalah penyakit kulit kronik yang ditandai dengan adanya bercak merah dengan sisik kulit tebal dan kasar pada beberapa bagian tubuh seperti kepala, siku, lutut, dan bagian belakang. Penyebabnya belum jelas namun dipengaruhi faktor genetik dan autoimun. Pengobatannya meliputi pengobatan topikal seperti salep ter, k
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh akibat proses ekstrakranium tanpa adanya infeksi otak atau saraf lainnya. Kejang demam umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun dan sering disebabkan oleh infeksi seperti ISPA atau gastroenteritis. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kejang biasanya terjadi akibat gangguan ion kalium dan natrium yang mengakibatkan pe
1. Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dalam darah meningkat akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
2. Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi tanda dan gejala sistemik seperti berat badan turun, palpitasi, tremor, dan gangguan saluran cerna.
3. Penatalaksanaan hipertiroidisme meliputi pemberian obat anti tiroid seperti methimazole,
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai situs web untuk mendapatkan bantuan tugas sekolah, serta laporan kasus medis mengenai pasien radikulopati lumbal.
Glomerulonefritis Acute Post Streptococcus patofisiologi dan terapi
Please contact me if you necessity to this presentation in gilangrizki.alfarizi@gmail.com
Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
Dokumen tersebut membahas sindromatologi demam, termasuk pengaturan suhu tubuh, definisi demam, etiologi, patomekanisme, klasifikasi, dan penatalaksanaan demam. Demam didefinisikan sebagai suhu tubuh di atas batas normal yang dapat disebabkan oleh kelainan otak atau bahan toksik. Etiologi demam meliputi infeksi, toksimeia, keganasan, dan gangguan pusat regulasi suhu. Patomekanismenya melibatkan produ
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konjungtivitis dan gejalanya.
2. Terdapat konjungtivitis bakteri, virus, jamur, dan alergi, yang dibedakan berdasarkan gejala klinis seperti sekret, pembengkakan, dan jenis sel radang.
3. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, virus, atau kekurangan vitamin A.
Dokumen tersebut membahas aspek anamnesis pada pasien nyeri ulu hati. Ia menjelaskan empat hal pokok yang perlu ditanyakan dalam anamnesis yaitu riwayat penyakit saat ini, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat kesehatan keluarga, dan riwayat sosial ekonomi. Kemudian dibahas tujuh butir penting lainnya yang harus ditanyakan terkait lokasi nyeri, onset, kualitas,
Laporan kasus mengenai Ny. AY usia 46 tahun yang mengalami nyeri dan kesulitan bergerak pada tungkai kiri akibat jatuh 2 bulan lalu. Pemeriksaan menunjukkan fraktur femur dextra yang terlantar. Diagnosis negelcted fraktur femur dextra 1/3 tengah yang perlu ditangani dengan refrakturisasi, skeletal traksi, dan rencana operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang akalasia esofagus, gangguan motilitas primer esofagus yang disebabkan kegagalan sfingter esofagus bawah untuk berelaksasi. Hal ini menyebabkan obstruksi dan dilatasi esofagus. Dokumen tersebut juga membahas epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan radiologi, penatalaksanaan seperti diet, obat, dilatasi, bedah, serta prognosis akalasia.
1. Dokumen membahas tentang sinusitis, yaitu radang pada sinus paranasal yang umumnya disebabkan oleh infeksi saluran napas atas.
2. Terdapat beberapa jenis sinusitis seperti akut, subakut, kronis, alergi, dan hiperplastik, yang dibedakan berdasarkan gejala dan lama penyakitnya.
3. Penatalaksanaan sinusitis meliputi antibiotik, dekongestan, antihistamin, steroid intranasal, dan operasi untuk mengat
Laporan kasus ini membahas pasien laki-laki berusia 57 tahun dengan keluhan nyeri dan kemerahan pada mata kiri selama 3 minggu. Pemeriksaan menemukan tekanan intraokular tinggi pada mata kiri, dan didiagnosis menderita glaukoma sudut tertutup akut. Penatalaksanaan dilakukan dengan obat-obatan dan iridektomi.
Dokumen tersebut membahas tentang akromegali yang merupakan kondisi klinis akibat sekresi hormon pertumbuhan berlebihan pada dewasa yang disebabkan oleh tumor hipofisis. Dokumen menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan akromegali meliputi bedah, radiasi, dan terapi farmasi.
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh akibat proses ekstrakranium tanpa adanya infeksi otak atau saraf lainnya. Kejang demam umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun dan sering disebabkan oleh infeksi seperti ISPA atau gastroenteritis. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kejang biasanya terjadi akibat gangguan ion kalium dan natrium yang mengakibatkan pe
1. Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dalam darah meningkat akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
2. Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi tanda dan gejala sistemik seperti berat badan turun, palpitasi, tremor, dan gangguan saluran cerna.
3. Penatalaksanaan hipertiroidisme meliputi pemberian obat anti tiroid seperti methimazole,
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai situs web untuk mendapatkan bantuan tugas sekolah, serta laporan kasus medis mengenai pasien radikulopati lumbal.
Glomerulonefritis Acute Post Streptococcus patofisiologi dan terapi
Please contact me if you necessity to this presentation in gilangrizki.alfarizi@gmail.com
Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
Dokumen tersebut membahas sindromatologi demam, termasuk pengaturan suhu tubuh, definisi demam, etiologi, patomekanisme, klasifikasi, dan penatalaksanaan demam. Demam didefinisikan sebagai suhu tubuh di atas batas normal yang dapat disebabkan oleh kelainan otak atau bahan toksik. Etiologi demam meliputi infeksi, toksimeia, keganasan, dan gangguan pusat regulasi suhu. Patomekanismenya melibatkan produ
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konjungtivitis dan gejalanya.
2. Terdapat konjungtivitis bakteri, virus, jamur, dan alergi, yang dibedakan berdasarkan gejala klinis seperti sekret, pembengkakan, dan jenis sel radang.
3. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, virus, atau kekurangan vitamin A.
Dokumen tersebut membahas aspek anamnesis pada pasien nyeri ulu hati. Ia menjelaskan empat hal pokok yang perlu ditanyakan dalam anamnesis yaitu riwayat penyakit saat ini, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat kesehatan keluarga, dan riwayat sosial ekonomi. Kemudian dibahas tujuh butir penting lainnya yang harus ditanyakan terkait lokasi nyeri, onset, kualitas,
Laporan kasus mengenai Ny. AY usia 46 tahun yang mengalami nyeri dan kesulitan bergerak pada tungkai kiri akibat jatuh 2 bulan lalu. Pemeriksaan menunjukkan fraktur femur dextra yang terlantar. Diagnosis negelcted fraktur femur dextra 1/3 tengah yang perlu ditangani dengan refrakturisasi, skeletal traksi, dan rencana operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang akalasia esofagus, gangguan motilitas primer esofagus yang disebabkan kegagalan sfingter esofagus bawah untuk berelaksasi. Hal ini menyebabkan obstruksi dan dilatasi esofagus. Dokumen tersebut juga membahas epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan radiologi, penatalaksanaan seperti diet, obat, dilatasi, bedah, serta prognosis akalasia.
1. Dokumen membahas tentang sinusitis, yaitu radang pada sinus paranasal yang umumnya disebabkan oleh infeksi saluran napas atas.
2. Terdapat beberapa jenis sinusitis seperti akut, subakut, kronis, alergi, dan hiperplastik, yang dibedakan berdasarkan gejala dan lama penyakitnya.
3. Penatalaksanaan sinusitis meliputi antibiotik, dekongestan, antihistamin, steroid intranasal, dan operasi untuk mengat
Laporan kasus ini membahas pasien laki-laki berusia 57 tahun dengan keluhan nyeri dan kemerahan pada mata kiri selama 3 minggu. Pemeriksaan menemukan tekanan intraokular tinggi pada mata kiri, dan didiagnosis menderita glaukoma sudut tertutup akut. Penatalaksanaan dilakukan dengan obat-obatan dan iridektomi.
Dokumen tersebut membahas tentang akromegali yang merupakan kondisi klinis akibat sekresi hormon pertumbuhan berlebihan pada dewasa yang disebabkan oleh tumor hipofisis. Dokumen menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan akromegali meliputi bedah, radiasi, dan terapi farmasi.
Akromegali adalah gangguan kelebihan sekresi hormon pertumbuhan yang disebabkan oleh adenoma hipofisis atau tumor ektopik. Gejala klinisnya antara lain pertambahan ukuran tubuh dan wajah, sakit kepala, dan komplikasi metabolik seperti diabetes dan hipertensi. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan CT scan dan laboratorium, sementara penatalaksanaannya meliputi bedah, radiasi, dan obat.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang penggunaan Microsoft PowerPoint, termasuk cara mengaktifkan, menambahkan slide baru, menggunakan tema slide, menambahkan teks, dan memformat font.
Dokumen tersebut membahas definisi, anatomi, fisiologi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, penatalaksanaan, dan asuahan keperawatan pada pasien struma. Dokumen ini memberikan informasi menyeluruh tentang struma mulai dari definisi, anatomi, hingga tindakan penatalaksanaannya.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang mengatur berbagai fungsi tubuh melalui pelepasan hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, pankreas, ginjal, dan adrenal. Gangguan sistem endokrin dapat terjadi akibat kekurangan atau kelebihan hormon yang dapat memengaruhi berbagai proses fisiologis.
1. IGF-1 bertanggung jawab untuk memelihara seluruh organ di tubuh manusia dan berperan penting dalam pengaturan fisiologi normal serta kondisi patologis termasuk kanker. 2. IGF-1 rendah dapat menandakan defisiensi hormon pertumbuhan meskipun pada beberapa anak dengan defisiensi hormon pertumbuhan nilai IGF-1 dapat normal. 3. IGF-1 berperan dalam proliferasi sel, menghambat apoptosis, dan stimulasi
1. Sindrom Cushing disebabkan oleh peningkatan kadar glukokortikoid dalam darah yang dapat berasal dari hipersekresi adrenal maupun hipofisis.
2. Gejala klinisnya antara lain obesitas sentral, wajah bulat, dan penurunan massa otot.
3. Pengobatannya meliputi adrenalektomi, radiasi hipofisis, atau obat penekan adrenal tergantung penyebabnya.
Gigantism is caused by an excess of growth hormone, usually from a noncancerous tumor on the pituitary gland. Symptoms include above average height, delayed puberty, vision problems, headaches, and large hands and feet. Diagnosis involves CT/MRI scans and blood tests showing high growth hormone and IGF-1 levels. Treatment options include medications, radiation therapy, and surgery to remove the tumor.
Dokumen tersebut membahas sistem endokrin dan hormon, meliputi:
1. Pengertian hormon dan kelenjar endokrin
2. Fungsi umum kelenjar endokrin
3. Klasifikasi hormon berdasarkan komposisi kimia, kelarutan, dan lokasi reseptor
4. Sistem endokrin meliputi kelenjar penghasil hormon dan lokasinya
The pituitary gland is a small gland located at the base of the brain that regulates several important bodily functions. It is divided into anterior and posterior lobes. The anterior lobe secretes hormones that control other endocrine glands and regulate processes like growth, metabolism, and reproduction. These include growth hormone, thyroid stimulating hormone, and adrenocorticotropic hormone. The posterior lobe stores and releases oxytocin and vasopressin, which are produced in the hypothalamus and help regulate water balance and milk release. Disorders of the pituitary can impact hormone levels and cause wide-ranging symptoms.
Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan Husnul Khatimah
Skrining Bayi Baru Lahir (SBBL) adalah tes yang dilakukan pada beberapa hari pertama kehidupan bayi untuk mendeteksi kelainan bawaan sejak dini agar dapat segera ditangani dan mencegah kecacatan atau kematian bayi. SBBL memisahkan bayi yang mungkin menderita kelainan dari yang tidak, dengan tujuan mengetahui kelainan secepat mungkin, memberikan intervensi dini, dan mengoptimalkan tumbuh kembang an
Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan gangguan kelenjar hipofise, yang dibagi menjadi hiperfungsi dan hipofungsi. Pada hiperfungsi terjadi sekresi hormon berlebih yang menyebabkan perubahan bentuk tubuh, sedangkan pada hipofungsi terjadi kekurangan hormon yang menyebabkan gangguan pertumbuhan. Asuhan mencakup identifikasi masalah, diagnosis, dan intervensi seperti dukungan psikologis untuk menerima perubahan
Perawakan pendek atau short stature dapat disebabkan oleh berbagai faktor organik, genetik, atau non-genetik seperti masalah gizi dan penyakit. Secara umum, penyebab terbanyak adalah faktor familial dan konstitusional delay of growth and puberty, diikuti oleh gangguan pertumbuhan janin, kekurangan hormon pertumbuhan, dan penyebab yang tidak diketahui. Deteksi dini dan penanganan penyebab yang mendasari perlu dilakuk
Kelainan pada embrio dapat disebabkan oleh faktor genetik seperti kelainan kromosom dan cacat gen, faktor lingkungan seperti obat-obatan, alkohol, dan nutrisi, atau multifaktorial. Kelainan kromosom paling umum adalah Trisomi 21 yang menyebabkan Down Syndrome, dan Turner Syndrome yang disebabkan oleh Monosomi X. Cacat gen seperti Achondroplasia dan Sindrom Crouzon juga sering terjadi. Faktor lingkungan seperti thalidom
Dokumen tersebut membahas mengenai pertumbuhan dan gangguan pertumbuhan pada anak, termasuk definisi pertumbuhan normal, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, pengukuran dan pemantauan pertumbuhan, penyebab gangguan pertumbuhan seperti kelainan genetik dan hormonal, serta penatalaksanaannya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang hipertrofi kelenjar tiroid, termasuk pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penanganannya.
2. Hipertrofi kelenjar tiroid adalah pembesaran kelenjar tiroid akibat pertambahan jaringan tanpa perubahan sekresi hormon. Penyebabnya antara lain defisiensi yodium dan gangguan produksi hormon tiroid.
3. Manifestasi klinisnya berupa pembengkakan le
Dokumen tersebut membahas mengenai pertumbuhan dan gangguan pertumbuhan pada anak, termasuk definisi pertumbuhan normal, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, cara mengukur dan memantau pertumbuhan, kriteria gangguan pertumbuhan, penyebab gangguan pertumbuhan seperti hormon, kelainan bawaan, dan pengobatan.
Struma endemik adalah pembesaran kelenjar tiroid yang terjadi pada populasi tertentu akibat defisiensi yodium dalam makanan secara berkepanjangan. Dokumen ini membahas tentang definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, data penunjang, penatalaksanaan, dan pencegahan struma endemik."
Endometriosis yaitu suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi berada di luar kavum uteri. Jaringan ini terdiri atas kelenjar dan stroma, terdapat di dalam endometrium mataupun di luar uterus. Bila jaringan endometrium terdapat di dalam miometrium disebut adenomiosis, bila berada di luar uterus disebut endometriosis. Pembagian ini sudah tidak dianut lagi, karena secara patologik, klinik, ataupun etiologic adenomiosis berbeda dengan endometriosis. Adenomiosis secara klinis lebih banyak persamaan dengan mioma uteri. Adenomiosis sering ditemukan pada multipara dalam masa premenopause, sedangkan endometriosis terdapat pada wanita yang lebih muda dan yang infertile (Sarwono, 2007).
Terdapat kurang lebih 15% wanita reproduksi dan pada 30% dari wanita yang mengalami infertilitas. Implantasi endometriosis bisa terdapat pada ovarium, ligamentum sakrouterina, kavum dauglasi, ligamentum latum dan ligamentum rotundum, tuba fallopi, dan pada tempat-tempat ekstra peritoneal (serviks, vagina, vulva, dan kelenjar-kelenjar limfe). Penampakan kasarnya bisa dalam bentuk luka berupa sebuah peninggian atau kista yang berisi darah baru, merah atau biru-hitam. Karena termakan waktu, luka tersebut berubah menjadi lebih rata dan berwarna coklat tua. Ukuran luka dapat berkisar dari luka kecil dari 10 cm.
Di perkirakan prevalensinya tahun demi tahun meningkat. Meskipun endometriosis dikatakan penyakit wanita usia reproduksi, namun telah ditemukan pula endometriosis pada usia remaja dan pasca menopause. Oleh karena itu untuk setiap nyeri haid baik pada waktu remaja maupun pada pasca menoupuse perlu dipikirkan adanya endometriosis. Endometriosis selama kurang lebih dari 30 tahun terakhir ini menunjukkan angka kejadian yang meningkat. Angka kejadian antara 5-15% dapat ditemukan di semua operasi pelvic. Yang menarik perhatian adalah bahwa endometriosis lebih sering di temukan pada wanita yang tidak kawin pada usia muda dan yang tidak memiliki banyak anak. Ternyata fungsi ovarium secara siklis yang terus menerus tanpa diselingi kehamilan, memegang peranan penting di dalam terjadinya endometriosis.
Fraktur Humerus yang bisa tetrjadi pada siapa saja, termasuk bayi. Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana fraktur humerus dan bagaimana penanganannya, slide ini akan sedikit membahasnya.
Dokumen ini membahas tentang katarak, yaitu kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur bahkan tidak jelas. Disebutkan penyebab, gejala, dan jenis katarak serta cara pencegahan dan pengobatan melalui pembedahan untuk mengangkat lensa keruh dan menggantikannya dengan lensa buatan.
Hipoglikemi merupakan salah satu komplikasi dari DM, hal ini perlu diwaspadai oleh setiap orang khususnya penderita DM. Perlu kita ketahui dan pahami bagaimana untuk menanganinya supaya tidak sampai menyebabkan kematian.
Satuan acara penyuluhan membahas tentang penanganan katarak. Materi penyuluhan mencakup definisi, penyebab, jenis, gejala, pencegahan, dan pengobatan katarak. Penyuluhan dilakukan selama 30 menit untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat desa tentang katarak.
The skeletal system consists of 206 bones and other structures that provide structure, support, protection, movement, mineral storage, and blood cell formation. Bones are classified based on their shape as long bones, short bones, flat bones, irregular bones, or sesamoid bones. Long bones are typically longer than wide with heads at both ends. Short bones are generally cube-shaped while flat bones are thin and curved. Irregular bones have irregular shapes that do not fit other categories. Sesamoid bones are small bones that form in tendons.
Satuan Acara Penyuluhan "Flu Burung" membahas tentang penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi unggas dan dapat menular ke manusia. Virus penyebab flu burung adalah influenza A (H5N1) yang dikeluarkan oleh unggas sakit dalam jumlah besar melalui tinja. Penularan dapat terjadi antar unggas maupun dari unggas ke manusia melalui udara tercemar, kontak langsung, atau kon
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
1. Kelompok 1
Fatin Furoidah (7312002)
Aliafi Anhar (7312021)
Salim Abdul G. (7312032)
Noor Dina M. (7312039)
Gangguan Sekresi
GH (Growth Hormon)
2. Growth hormone adalah suatu hormone yang
diproduksi oleh hipofisis anterior yang
berfungsi meningkatkan pertumbuhan dan
metabolisme pada sel target.
GH juga meningkatkan pertumbuhan linier
yang diperantai oleh insulin like growth factor-1
(IGF-1) yanng juga dikenal SOMATOMEDIN.
5. Gigantisme adalah pertumbuhan abnormal, terutama
dalam tinggi badan (melebihi 2,14 m), akibat
kelebihan growth hormone pada anak sebelum fusi
epififis. (Brooker, 2009).
Gigantisme biasanya menyerang pada anak-anak
umur 6-15 tahun.
6. Gigantisme disebabkan oleh sekresi GH yang
berlebihan. Keadaan ini dapat diakibatkan
adenoma hipofisis yang menyekresi GH atau
karena kelainan hipotalamus yang mengarah
pada pelepasan GH secara berlebihan.
7. Sel pembentuk hormone pertumbuhan sangat aktif
Hal ini mengakibatkan sekresi hormone pertumbuhan
menjadi sangat tinggi seluruh jaringan tubuh tumbuh
dengan cepat sekali, termasuk tulang.
Pada Gigantisme, hal ini terjadi sebelum masa remaja,
yaitu sebelum epifisis tulang panjang bersatu dengan
batang tulang sehingga tinggi badan akan terus
meningkat (seperti raksasa).
8. • Tanda-tanda intoleransi glukosa.
• Hidung lebar, lidah membesar dan wajah kasar.
• Lingkar kepala bertambah.
• Mandibula tumbuh berlebihan.
• Gigi menjadi terpisah-pisah.
• Kelelehan dan kelemahan.
• Hipogonadisme.
• Keterlambatan maturasi seksual.
• Kehilangan penglihatan pada pemeriksaan
lapang pandang.
9.
10. Diagnosis gigantisme ditegakkan berdasarkan
atas temuan klinis, laboratorium, dan
pencitraan:
• Pemeriksaan kadar GH
• Pemeriksaan kadar IGF-1
• CT Scan
• MRI
• Pemeriksaan fisik tinggi tubuh
abnormal
11. • Operasi. Termasuk dalam pengobatan yang cepat dan
efektif
• Terapi medikasi. Terapi medis sering digunakan jika
pembedahan tidak berhasil dengan baik.
a. Somatostatin analogs (SSAs)
b. GH reseptor antagonist (GHRAs)
c. Agonis dopamin
• Radioterapi. Diperuntukkan bagi pasien yang
mempunyai sisa-sisa tumor paska pembedahan.
13. • Akromegali merupakan kondisi klinis akibat dari
sekresi hormon pertumbuhan (GH) yang berlebihan
pada saat dewasa (Patrik Davey. 2003)
• Akromegali adalah keadaan setelah pertumbuhan
somatis selesai, hipersekresi GH tidak akan
menimbulkan gigantisme, tetapi menyebabkan
penebalan tulang-tulang dan jaringan lunak.
(Syaiffudin. 2006)
14. Akromegali disebabkan oleh sekresi GHRH yang
berlebih dengan akibat hyperplasia somatotrof.
Pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan
hampir selalu disebabkan oleh tumor hipofisa
jinak (adenoma). Sebagian besar (98%) kasus
akromegali disebabkan oleh tumor hipofisis.
15. Tumor hipofisis anterior akan menimbulkan efek
massa terhadap struktur sekitarnya. Pembesaran
ukuran tumor akan menyebabkan timbulnya
keluhan sakit kepala, dan penekanan pada
kiasma optikum akan menyebabkan gangguan
penglihatan dan penyempitan lapang pandang.
Hormon pertumbuhan yang berlebihan akan
menyebabkan gangguan organ dalam dan
metabolik dan sisitemik.
16. • Tulang wajah menjadi kasar, tangan dan kakinya
membesar.
• Prognatisme (rahang menonjol).
• Tulang rawan pada pita suara menebal sehingga suara
menjadi dalam dan serak.
• Lidah membesar dan lebih berkerut-kerut.
• Ditemukan nyeri sendi.
• Gangguan penglihatan
• Gangguan dan kelemahan tungkai dan lengannya
• Tumor hipofise dapat menyebabkan sakit kepala hebat.
17.
18. • Foto tengkorak
• CT Scan otak. Menunjukkan adanya tumor pada kelenjar
pituitary.
• Tes supresi dengan Dexamethason
• Tes toleransi glukosa. Penderita diberikan sejumlah gula untuk
melihat apakah kadar hormon pertumbuhannya turun.
21. • Dwarfisme adalah gangguan pertumbuhan
akibat gangguan pada fungsi hormon.
• Defisiensi hormon pertumbuhan biasanya
disebabkan oleh defisiensi GRH.
• Dwarfisme tidak sama dengan kretinisme.
Gejalanya berupa badan pendek, terdapat
penipisan tulang, muka dan suara imatur
(tampak seperti anak kecil).
22. • Dwarfisme dapat disebabkan oleh
defisiensi GRH, defisiensi IGF-I.
• Gangguan endokrin seperti dwarfisme
hipofisis, hipotiroidime (kritinisme).
• Panhipopituitarisme selama masa
anak-anak.
• Primer bertubuh pendek dan keluarga
dwarfisme
• Jangka panjang kortikosteroid dosis
tinggi.
23. Pada dwarfisme terdapat defisiensi hormon
pertumbuhan sehingga hormon tidak cukup untuk
pertumbuhan dan perkembangan tubuh dimana
tinggi lebih rendah dari ras yang sama, usia
yang sama.
Dwarfisme disebabkan oleh penyakit genetik
yang disebabkan menyebabkan perawakan
pendek tidak proporsional dan pertumbuhan
tulang.
24. Wajah imatur.
Suara anak- anak.
Bentuk kepala mikrochepal.
Hidung menonjol.
Postur tubuh proporsional.
Penipisan tulang panjang.
Tulang kecil dan rapuh.
Tidak ada penurunan IQ.
Dislokasi sendi
25. Defisiensi hormon tumbuh sering
tersembunyi (cryptic) dan hanya bisa
diketahui dengan melaksanakan tes stimulasi
terhadap somatotropin. Dengan foto
roentgen/CT-scan mungkin bisa ditemukan
mikro/makroadenoma dari hipofisis.
26. Pengobatan hipopituitarisme mencakup
penggantian hormon-hormon yang kurang. GH
manusia jika diberikan pada anak-anak yang
menderita dwarfisme hipofisis, dapat
menyebabkan peningkatan tinggi badan yang
berlebihan.
Sehingga, terapi harian pengganti hormon
kelenjar target akibat defesiensi hipofisis untuk
jangka waktu yang lama, hanya diberikan
sebagai alternatif.
27.
28. • Identitas
• Keluhan Utama : Pertumbuhan organ tubuh yg berlebih,
postur tubuh tinggi.
• Riwayat penyakit sekarang
• Riwayat penyakit dahulu : Adakah riwayat tumor
hipofisis.
• Riwayat Kesehatan Keluarga : Adakah keluarga yg
mengalami gigantisme / akromegali.
• Riwayat Psikososial
• Pemeriksaan Fisik (B1-B6)
• Pemeriksaan Diagnostik
29. • Gangguan citra tubuh b/d perubahan
penampilan sekunder pertumbuhan organn
yang berlebihan.
• Intoleransi aktivitas b/d kelelahan sekunder
peningkatan laju metabolisme.
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b/d lidah membesar, mandibula tumbuh
berlebih, gigi menjadi terpisah-pisah.
30. Asuhan Keperawatan Dwarfisme
1. Pengkajian
• Riwayat penyakit
• Riwayat trauma kepala.
• Sejak kapan keluhan dirasakan.
• Kaji adanya keluhan yang terjadi sejak lahir.
• Kaji TTV dasar
• Keluhan utama klien
• Pemeriksaan fisik
31. 2. Diagnosa
• Gangguan citra tubuh yang b/d perubahan struktur
dan fungsi tubuh akibat defisiensi ganodotropin dan
defisiensi hormon pertumbuhan.
• Koping individu tidak efektif b/d kronisitas kondisi
penyakit.
• Ansietas (cemas) b/d ancaman atau perubahan status
kesehatan.
• Gangguan integritas kulit b/d menurunnya kadar
hormonal.
32. No. Intervensi Rasional
1. Dorong mengungkapkan mengenai
masalah tentang proses penyakit
Mendorong mengungkapkan masalah tentang
proses penyakit dan memberikan kesempatan
untuk mengidentifikasi rasa takut.
2. Ikut sertakan pasien dalam
merencanakan perawatan dan
membuat jadwal aktivitas.
Mengikut sertakan pasien dalam memenentukan
perawatan untuk meningkatkan perasaan
kompetensi/ harga diri dan mendorong
kemandirian.
3. Bantu dengan kebutuhan perawatan
yang diperlukan.
Membantu kebutuhan perawatan yang
diperlukan untuk mempertahankan penampilan
yang dapat meningkatkan citra diri.
4. Berikan bantuan positif. Memberikan bantuan positif bila perlu agar
memungkinkan pasien merasa senang terhadap
diri sendiri, menguatkan perilaku positif,
meningkatkan percaya diri.
33. • Pasien telah mampu beradaptasi
dengan perubahan penampilan dirinya
dan merasa percaya diri.
• Pasien telah mampu meningkatan
aktivitasnya.
• Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi.
34. • Pasien lebih percaya diri dengan apa yang
dialaminya.
• Pasien lebih bisa bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar.
• Pasien tidak merasa cemas tentang penyakit yang
dialami.
• Kelembaban kulit terjaga, tidak ada gangguan
integritas kulit.