SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
Geometri Netral atau Geometri absolut pertama-tama diperkenalkan oleh Y. Bolyai
dari Hongaria (1802-1860). Geometri Netral didasari oleh geometri terurut dengan demikian
pengertian dasar dalam geometri terurut juga berlaku dalam geometri netral. Disamping itu
geometri ini juga didasari atas empat postulat pertama euclides dengan meninggalkan postulat
kelima. Untuk lebih jelasnya akan diulang kembali lima postulat euclides, yaitu :
1. Menarik garis lurus dari sebarang titik ke sebarang titik yang lain.
2. Memperpanjang suatu garis secara kontinu menjadi garis lurus.
3. Melukis lingkaran dengan sebarang titik pusat dan sebarang jarak.
4. Bahwa semua sudut siku-siku adalah sama.
5. Bahwa, jika sebuah garis lurus memotong dua garis lurus dan membuat sudut-sudut dalam
sepihak kurang dari dua sudut siku-siku, kedua garis itu jika diperpanjang tak terbatas ,
akan bertemu dipihak tempat kedua sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut siku-siku.
Beberapa ahli matematika menganggap bahwa postulat kelima euclides bukan
merupakan postulat sehingga perlu dibuktikan dengan ke-empat postulat yang lain. Usaha
untuk membuktikan npostulat kelima ini berlangsung sejak Euclides hidup hingga tahun
1820. Karena masala inilah muncul geometri netral dengan menghilangkan postulat kelima
Euclides.
Geometri netral dengan geometri Affine ( yang juga termuat dalam geometri terurut)
membentuk geometri euclides. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar. Keterkaitan antar geometri
1
Geometri Terurut
Geometri NormalGeometri Afine
Geometri
Euclides
BAB II
PEMBAHASAN
GEOMETRI NETRAL
Karena teorema 1 sampai teorema 3 telah dibahas oleh kelompok sebelumnya, maka
pada kesempatan ini hanya akan dibahas teorema 4 sampai teorema 6 geometri netral.
Teorema 4: Jika ada sebuah persegi panjang maka setiap segitiga siku-siku mempunyai
jumlah sudut 180o
Bukti :
Prosedur pembuktiannya adalah dengan cara menunjukkan bahwa :
a. Setiap segitiga siku-siku adalah tiruan dari sebuah segitiga yang dibentuk dengan cara
membelah persegi panjang pada diagonalnya.
b. Segitiga tersebut mempunyai jumlah sudut 1800
.
Perhatikan gambar berikut : E F
A A’ D’
B C B’ C D
Misalkan segitiga ABC siku-siku di B dan persegi panjang B’DFE, menurut teorema 3, maka
akan ada persegipanjang A’B’C’D’ sedemikian hingga A’B’ = AB dan B’C’ = BC.
Hubungkan A’ dan C’. Maka ABC kongruen dengan A’B’C’ , Dengan demikian
kedua segitiga tersebut mempunyai junlah sudut yang sama.
Misalkan : p adalah jumlah sudut segitiga ABC, dan
q adalah jumlah sudut segitiga A’B’C’
Menurut definisi segi empat semua sudutnya adalah 900
, maka :
p + q = 4.90 = 3600
, …………. (1)
2
Menurut teorem a 1, p ≤ 180. Andaikan p < 180 sedangkan menurut persamaan (1), p + q =
3600
maka diperoleh q > 1800
(bertentangan denagn teorema 1). Jadi p = 1800
. ( terbukti)
Teorema 5: Jika ada sebuah persegi panjang maka setiap segitiga memiliki jumlah sudut
180o
.
Bukti :
Akan ditunjukkan ∆ ABC memiliki jumlah sudut 180o
.
∠A + ∠B + ∠C = 180o
Tarik garis tinggi CD membagi segitiga ABC menjadi dua segitiga siku-siku
yaitu segitiga ACD dan segitiga BCD.
Jumlah sudut ACD = BCD = 180o
( teorema 4 )
(∠A + ∠C1+ ∠D1) + (∠B + ∠C2 + ∠D2) = 2(180o
)= 360o
∠A + ∠C1+ 90o
+ ∠B + ∠C2 + 90o
= 360o
∠A + ∠B + (∠C1 + ∠C2 ) = 180o
∠A + ∠B + ∠C = 180o
( Terbukti ) .
3
D B
C
A
1 2
1 2
Jumlah Sudut Suatu Segitiga
Teorema 6: Jika ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut 180 0
, maka akan ada sebuah
persegi panjang.
Gambar .1
Bukti :
Misalkan segitiga ABC mempunyai jumlah sudut 1800
,
Pertama kita tunjukkan bahwa ada segitiga siku-siku dengan jumlah sudut 1800
Potong segitiga ABC menjadi dua segitiga siku-siku yang masing masing mempunyai jumlah
sudut p dan q, dengan menarik garis tinggi tertentu, misalnya AD,
Maka : p + q = 2.900
+ 1800
= 3600
……….. ( 1 )
Kita tunjukkan p = 1800
, menurut teorema 1, p ≤ 1800
Jika p < 1800
, q > 1800
bertentangan dengan teorema.1 .
Jadi ada dua segitiga siku siku , misalnya segitiga ABD dengan sudut siku-siku di D yang
mempunyai jumlah sudut 1800
.
Sekarang kita mengambil dua segitiga siku-siku, kedua segitiga tersebut kita tempelkan
bersama untuk membentuk persegi panjang.
Gambar. 2
4
DB C
p q
A
1’
A
B D
E
2
2’
1
Lukis segitiga BAE kongruen dengan segitiga ABD dengan E berlainan pihak dengan D dari
sisi AB, dengan BE bersesuaian dengan AD ( gambar 2 ).
Karena jumlah sudut segitiga ABD adalah 1800
, maka :
∠ 1 + ∠ 2 = 900
, karena ∠ 1 = ∠ 1’ , ∠ 2 = ∠ 2’
maka kita peroleh:
∠ 1 + ∠ 2’ = 900
dan ∠ 1’ + ∠ 2 = 900
Dan karena :
∠ 1 + ∠ 2’ = ∠ EBD,dan
∠ 1’ + ∠ 2 = ∠ EAD
Jadi ∠ EBD = ∠ EAD = 900
, berarti ADBE persegi panjang ( definisi persegi panjang )
Akibat 1 dari Teorema 6.
Jika sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut 1800
maka setiap segitiga mempunyai jumlah
sudut 1800
.
Bukti :
Diketahui sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut 1800
Akan ditunjukkan bahwa setiap segitiga mempunyai jumlah sudut 1800
Misalkan ada sebuah segitiga yang mempunyai jumlah sudut 1800
, maka menurut teorema 6
akan ada sebuah persegi panjang. sedangkan menurut teorema 5, Jika Ada sebuah persegi
panjang maka setiap segitiga memiliki jumlah sudut 1800
. ( terbukti)
5
Akibat 2 dari Teorema 6.
Jika sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut kurang dari 1800
, maka setiap segitiga
mempunyai jumlah sudut kurang dari 1800
.
Bukti :
Misalkan segitiga ABC mempunyai jumlah sudut kurang dari 1800
. perhatika sebarang
segitiga PQR. Menurut teorema 1, jumlah sudutnya p dan p ≤ 1800
.
Misalkan p = 1800
maka akibat 1 teorema 6 diatas, segitiga ABC mempunyai jumlah sudut
1800
, bertentangan dengan pemisalan di atas, jadi p < 1800
.
Proposisi – Proposisi Geometri Netral Bidang
Berikut disajukan Proposisi – Proposisi Geometri Netral Bidang yang dapat digunakan :
1. Dua garis yang tidak berhimpit mempunyai paling banyak satu titik potong.
2. Setiap segmen garis mempunyai tepat satu titik tengah.
3. Setiap sudut mempunyai tepat satu garis bagi.
4. Komplemen dari sudut sudut yang sama adalah sama.
5. Sudut yang bertolak belakang besarnya sama.
6. Kongruensi dua segitiga adalah SS-SD-SS,SD-SS-SD, SS-SS-SS
7. Jika dua sisi suatu segitiga adalah sama, maka sudut-sudut dihadapannya adalah sama.
8. Jika dua sudut suatu segitiga sama, maka dua sisi dihadapannya sama.
9. Hanya ada satu garis yang tegak lurus garis tertentu melalui satu titik pada garis tertentu
tersebut.
10. Hanya ada satu garis yang tegak lurus garis tertentu melalui satu titik diluar garis
tertentu tersebut.
11. Titik T terletak pada sumbu segmen garis AB jika dan hanya jika TA = TB
12. Jika dua sisi suatu segitiga tidak sama maka sudut – sudut dihadapannya juga tidak
sama, dan sudut yang lebih besar berhadapan dengan sisi yang lebih panjang.
13. Jika dua sudut suatu segitiga tidak sama maka sisi – sisi dihadapannya juga tidak sama ,
dan sisi yang lebih panjang berhadapan dengan sudut yang lebih besar.
6
14. segmen garis terpendek yang menghubungkan sebuah titik dan sebuah garis adalah
segmen yang tegak lurus.
15. Jumlah panjang dua sisi lebih besar dari sisi yang ketiga,.
16. Jika dua sisi dari segitiga yang pertama masing – masing sama dengan dua sisi segitiga
yang kedua, dan sudut apit segitiga pertama lebih besar dari sudut apit segitiga kedua,
maka sisi ketiga dari segitiga yang pertama lebih panjang dari sisi ketiga dari segitiga
kedua.
17. Jika dua sisi dari segitiga yang pertama masing –masing sama dengan dua sisi segitiga
yang kedua, dan sisi ketiga dari segitiga pertama lebih panjang dari sisi ketiga dari
segitiga yang kedua, maka sudut apit dari segitiga pertama lebih besar dari sudut apit
dari segitiga kedua.
18. Besar sudut luar dari suatu segitiga adalah lebih besar dari salah satu sudut dalamnya
yang tidak bersisian dengan sudut luar tersebut.
19. Jumlah dua sudut dari suatu segitiga adalah kurang dari 1800
.
20. Jika dua garis dipotong oleh garis lain dan membentuk sepasang sudut dalam
berseberangan yang sama dua garis tersebut sejajar.
21. Dua garis yang tegak lurus pada garis yang sama adalah sejajar.
22. Sekurang – kurangnya ada satu garis yang sejajar dengan suatu garis tertentu yang
melalui titik diluar garis tertentu tersebut.
23. Misalkan garis 1 melalui titik C yang jaraknya kepusat lingkaran kurang dari panjang
jari-jari nya maka garis satu memotong lingkaran di dua titik.
24. Sebuah garis merupakan garis singgung lingkaran jika dan hanya jika garis tersebut
tegak lurus pada jari – jari lingkaran.
25. Jika diketahui segitiga ABC dan segmen garis PQ sedemikian hingga PQ=AB maka ada
titik R diluar PQ sedemikian hingga segitiga PQR kongruen segitiga ABC.
26. Sebuah lingkaran dapat digambarkan melalui sebarang segitiga.
7
( REVISI )
DOSEN PENGAMPU:
DR. IZWITA DEWI,M.Pd
KELOMPOK 5
SIHAR
PAINGIN
SUYONO
M.YUS EFENDI
SYAIFUL ANSHARI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEKOLAH PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIMED 2010
8

More Related Content

What's hot

Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
Nia Matus
 
Ursula
UrsulaUrsula
Ursula
Sitiaminah232
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikStepanyCristy
 
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
Muhamad Husni Mubaraq
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
Agung Wee-Idya
 
Lingkaran SMP Kelas VIII
Lingkaran SMP Kelas VIIILingkaran SMP Kelas VIII
Lingkaran SMP Kelas VIII
Ratih Ramadhani
 
LKS VOLUME LIMAS DAN PRISMA, YANG BAIK DAN BENAR
LKS VOLUME LIMAS DAN PRISMA, YANG BAIK DAN BENARLKS VOLUME LIMAS DAN PRISMA, YANG BAIK DAN BENAR
LKS VOLUME LIMAS DAN PRISMA, YANG BAIK DAN BENAR
Pawit Ngafani
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
Sholiha Nurwulan
 
Segitiga dan segiempat kelas 7
Segitiga dan segiempat kelas 7Segitiga dan segiempat kelas 7
Segitiga dan segiempat kelas 7
Amira Amanda
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskritPawit Ngafani
 
RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013
RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013
RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013
Ana Safrida
 
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMPPPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
Binti Wulandari
 
PPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XPPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XRoheni heni
 
Jawaban Soal Latihan
Jawaban Soal LatihanJawaban Soal Latihan
Jawaban Soal Latihan
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutan
Nia Matus
 
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viiiLembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
MartiwiFarisa
 
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri EulidGeometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Nailul Hasibuan
 

What's hot (20)

Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Ursula
UrsulaUrsula
Ursula
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklik
 
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
 
Lingkaran SMP Kelas VIII
Lingkaran SMP Kelas VIIILingkaran SMP Kelas VIII
Lingkaran SMP Kelas VIII
 
LKS VOLUME LIMAS DAN PRISMA, YANG BAIK DAN BENAR
LKS VOLUME LIMAS DAN PRISMA, YANG BAIK DAN BENARLKS VOLUME LIMAS DAN PRISMA, YANG BAIK DAN BENAR
LKS VOLUME LIMAS DAN PRISMA, YANG BAIK DAN BENAR
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
Segitiga dan segiempat kelas 7
Segitiga dan segiempat kelas 7Segitiga dan segiempat kelas 7
Segitiga dan segiempat kelas 7
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013
RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013
RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013
 
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMPPPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
 
PPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XPPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas X
 
Jawaban Soal Latihan
Jawaban Soal LatihanJawaban Soal Latihan
Jawaban Soal Latihan
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutan
 
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viiiLembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
 
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri EulidGeometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
 

Similar to Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid

Geometri aksioma
Geometri aksiomaGeometri aksioma
Geometri aksioma
linda_rosalina
 
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptxGeometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
ResaAditya2
 
My netral
My netralMy netral
My netral
Fahmi Amrizal
 
BANGUN DATAR.pptx
BANGUN DATAR.pptxBANGUN DATAR.pptx
BANGUN DATAR.pptx
Budihermono
 
PPT GEOMETRI NETRAL KEL.5.pptx
PPT GEOMETRI NETRAL KEL.5.pptxPPT GEOMETRI NETRAL KEL.5.pptx
PPT GEOMETRI NETRAL KEL.5.pptx
BudiSantoso263193
 
Pembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranPembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranRahma Siska Utari
 
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
HelvyEffendi
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab iiRirin Skn
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab iiTrii Wahyudi
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
Trii Wahyudi
 
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
Mujahid Abdurrahim
 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datarmatematikaunindra
 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datarYusuf Putra
 
R5a kelompok 2
R5a kelompok 2R5a kelompok 2
R5a kelompok 2Yusuf Putra
 
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...Rahma Siska Utari
 
Makalah bab iii
Makalah bab iiiMakalah bab iii
Makalah bab iiiRirin Skn
 
Lingkaran
LingkaranLingkaran
Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)
Taqiyyuddin Hammam 'Afiify
 

Similar to Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid (20)

Geometri aksioma
Geometri aksiomaGeometri aksioma
Geometri aksioma
 
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptxGeometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
 
My netral
My netralMy netral
My netral
 
BANGUN DATAR.pptx
BANGUN DATAR.pptxBANGUN DATAR.pptx
BANGUN DATAR.pptx
 
PPT GEOMETRI NETRAL KEL.5.pptx
PPT GEOMETRI NETRAL KEL.5.pptxPPT GEOMETRI NETRAL KEL.5.pptx
PPT GEOMETRI NETRAL KEL.5.pptx
 
Pembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranPembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaran
 
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
 
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
 
Ppt bab 2
Ppt bab 2Ppt bab 2
Ppt bab 2
 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datar
 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datar
 
R5a kelompok 2
R5a kelompok 2R5a kelompok 2
R5a kelompok 2
 
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
 
Makalah bab iii
Makalah bab iiiMakalah bab iii
Makalah bab iii
 
Lingkaran
LingkaranLingkaran
Lingkaran
 
Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)
 

More from Nailul Hasibuan

Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Nailul Hasibuan
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Nailul Hasibuan
 
Rpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrikaRpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrika
Nailul Hasibuan
 
Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016
Nailul Hasibuan
 
Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016
Nailul Hasibuan
 
Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016
Nailul Hasibuan
 
Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaMedia pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematika
Nailul Hasibuan
 
Kurikulum di singapura
Kurikulum di singapuraKurikulum di singapura
Kurikulum di singapura
Nailul Hasibuan
 
Kurikulum di USA
Kurikulum di USAKurikulum di USA
Kurikulum di USA
Nailul Hasibuan
 
Kurikulum di Jepang
Kurikulum di JepangKurikulum di Jepang
Kurikulum di Jepang
Nailul Hasibuan
 
Kurikulum di belanda
Kurikulum di belandaKurikulum di belanda
Kurikulum di belanda
Nailul Hasibuan
 
Kurikulum di Australia
Kurikulum di AustraliaKurikulum di Australia
Kurikulum di Australia
Nailul Hasibuan
 
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
Nailul Hasibuan
 
9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning
Nailul Hasibuan
 
diagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogydiagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogy
Nailul Hasibuan
 
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususMelakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Nailul Hasibuan
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Nailul Hasibuan
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Nailul Hasibuan
 
Kekongruenan teobil
Kekongruenan teobilKekongruenan teobil
Kekongruenan teobil
Nailul Hasibuan
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobil
Nailul Hasibuan
 

More from Nailul Hasibuan (20)

Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
 
Rpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrikaRpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrika
 
Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016
 
Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016
 
Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016
 
Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaMedia pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematika
 
Kurikulum di singapura
Kurikulum di singapuraKurikulum di singapura
Kurikulum di singapura
 
Kurikulum di USA
Kurikulum di USAKurikulum di USA
Kurikulum di USA
 
Kurikulum di Jepang
Kurikulum di JepangKurikulum di Jepang
Kurikulum di Jepang
 
Kurikulum di belanda
Kurikulum di belandaKurikulum di belanda
Kurikulum di belanda
 
Kurikulum di Australia
Kurikulum di AustraliaKurikulum di Australia
Kurikulum di Australia
 
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
 
9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning
 
diagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogydiagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogy
 
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususMelakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
 
Kekongruenan teobil
Kekongruenan teobilKekongruenan teobil
Kekongruenan teobil
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobil
 

Recently uploaded

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 

Recently uploaded (20)

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 

Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Geometri Netral atau Geometri absolut pertama-tama diperkenalkan oleh Y. Bolyai dari Hongaria (1802-1860). Geometri Netral didasari oleh geometri terurut dengan demikian pengertian dasar dalam geometri terurut juga berlaku dalam geometri netral. Disamping itu geometri ini juga didasari atas empat postulat pertama euclides dengan meninggalkan postulat kelima. Untuk lebih jelasnya akan diulang kembali lima postulat euclides, yaitu : 1. Menarik garis lurus dari sebarang titik ke sebarang titik yang lain. 2. Memperpanjang suatu garis secara kontinu menjadi garis lurus. 3. Melukis lingkaran dengan sebarang titik pusat dan sebarang jarak. 4. Bahwa semua sudut siku-siku adalah sama. 5. Bahwa, jika sebuah garis lurus memotong dua garis lurus dan membuat sudut-sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut siku-siku, kedua garis itu jika diperpanjang tak terbatas , akan bertemu dipihak tempat kedua sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut siku-siku. Beberapa ahli matematika menganggap bahwa postulat kelima euclides bukan merupakan postulat sehingga perlu dibuktikan dengan ke-empat postulat yang lain. Usaha untuk membuktikan npostulat kelima ini berlangsung sejak Euclides hidup hingga tahun 1820. Karena masala inilah muncul geometri netral dengan menghilangkan postulat kelima Euclides. Geometri netral dengan geometri Affine ( yang juga termuat dalam geometri terurut) membentuk geometri euclides. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar. Keterkaitan antar geometri 1 Geometri Terurut Geometri NormalGeometri Afine Geometri Euclides
  • 2. BAB II PEMBAHASAN GEOMETRI NETRAL Karena teorema 1 sampai teorema 3 telah dibahas oleh kelompok sebelumnya, maka pada kesempatan ini hanya akan dibahas teorema 4 sampai teorema 6 geometri netral. Teorema 4: Jika ada sebuah persegi panjang maka setiap segitiga siku-siku mempunyai jumlah sudut 180o Bukti : Prosedur pembuktiannya adalah dengan cara menunjukkan bahwa : a. Setiap segitiga siku-siku adalah tiruan dari sebuah segitiga yang dibentuk dengan cara membelah persegi panjang pada diagonalnya. b. Segitiga tersebut mempunyai jumlah sudut 1800 . Perhatikan gambar berikut : E F A A’ D’ B C B’ C D Misalkan segitiga ABC siku-siku di B dan persegi panjang B’DFE, menurut teorema 3, maka akan ada persegipanjang A’B’C’D’ sedemikian hingga A’B’ = AB dan B’C’ = BC. Hubungkan A’ dan C’. Maka ABC kongruen dengan A’B’C’ , Dengan demikian kedua segitiga tersebut mempunyai junlah sudut yang sama. Misalkan : p adalah jumlah sudut segitiga ABC, dan q adalah jumlah sudut segitiga A’B’C’ Menurut definisi segi empat semua sudutnya adalah 900 , maka : p + q = 4.90 = 3600 , …………. (1) 2
  • 3. Menurut teorem a 1, p ≤ 180. Andaikan p < 180 sedangkan menurut persamaan (1), p + q = 3600 maka diperoleh q > 1800 (bertentangan denagn teorema 1). Jadi p = 1800 . ( terbukti) Teorema 5: Jika ada sebuah persegi panjang maka setiap segitiga memiliki jumlah sudut 180o . Bukti : Akan ditunjukkan ∆ ABC memiliki jumlah sudut 180o . ∠A + ∠B + ∠C = 180o Tarik garis tinggi CD membagi segitiga ABC menjadi dua segitiga siku-siku yaitu segitiga ACD dan segitiga BCD. Jumlah sudut ACD = BCD = 180o ( teorema 4 ) (∠A + ∠C1+ ∠D1) + (∠B + ∠C2 + ∠D2) = 2(180o )= 360o ∠A + ∠C1+ 90o + ∠B + ∠C2 + 90o = 360o ∠A + ∠B + (∠C1 + ∠C2 ) = 180o ∠A + ∠B + ∠C = 180o ( Terbukti ) . 3 D B C A 1 2 1 2
  • 4. Jumlah Sudut Suatu Segitiga Teorema 6: Jika ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut 180 0 , maka akan ada sebuah persegi panjang. Gambar .1 Bukti : Misalkan segitiga ABC mempunyai jumlah sudut 1800 , Pertama kita tunjukkan bahwa ada segitiga siku-siku dengan jumlah sudut 1800 Potong segitiga ABC menjadi dua segitiga siku-siku yang masing masing mempunyai jumlah sudut p dan q, dengan menarik garis tinggi tertentu, misalnya AD, Maka : p + q = 2.900 + 1800 = 3600 ……….. ( 1 ) Kita tunjukkan p = 1800 , menurut teorema 1, p ≤ 1800 Jika p < 1800 , q > 1800 bertentangan dengan teorema.1 . Jadi ada dua segitiga siku siku , misalnya segitiga ABD dengan sudut siku-siku di D yang mempunyai jumlah sudut 1800 . Sekarang kita mengambil dua segitiga siku-siku, kedua segitiga tersebut kita tempelkan bersama untuk membentuk persegi panjang. Gambar. 2 4 DB C p q A 1’ A B D E 2 2’ 1
  • 5. Lukis segitiga BAE kongruen dengan segitiga ABD dengan E berlainan pihak dengan D dari sisi AB, dengan BE bersesuaian dengan AD ( gambar 2 ). Karena jumlah sudut segitiga ABD adalah 1800 , maka : ∠ 1 + ∠ 2 = 900 , karena ∠ 1 = ∠ 1’ , ∠ 2 = ∠ 2’ maka kita peroleh: ∠ 1 + ∠ 2’ = 900 dan ∠ 1’ + ∠ 2 = 900 Dan karena : ∠ 1 + ∠ 2’ = ∠ EBD,dan ∠ 1’ + ∠ 2 = ∠ EAD Jadi ∠ EBD = ∠ EAD = 900 , berarti ADBE persegi panjang ( definisi persegi panjang ) Akibat 1 dari Teorema 6. Jika sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut 1800 maka setiap segitiga mempunyai jumlah sudut 1800 . Bukti : Diketahui sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut 1800 Akan ditunjukkan bahwa setiap segitiga mempunyai jumlah sudut 1800 Misalkan ada sebuah segitiga yang mempunyai jumlah sudut 1800 , maka menurut teorema 6 akan ada sebuah persegi panjang. sedangkan menurut teorema 5, Jika Ada sebuah persegi panjang maka setiap segitiga memiliki jumlah sudut 1800 . ( terbukti) 5
  • 6. Akibat 2 dari Teorema 6. Jika sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut kurang dari 1800 , maka setiap segitiga mempunyai jumlah sudut kurang dari 1800 . Bukti : Misalkan segitiga ABC mempunyai jumlah sudut kurang dari 1800 . perhatika sebarang segitiga PQR. Menurut teorema 1, jumlah sudutnya p dan p ≤ 1800 . Misalkan p = 1800 maka akibat 1 teorema 6 diatas, segitiga ABC mempunyai jumlah sudut 1800 , bertentangan dengan pemisalan di atas, jadi p < 1800 . Proposisi – Proposisi Geometri Netral Bidang Berikut disajukan Proposisi – Proposisi Geometri Netral Bidang yang dapat digunakan : 1. Dua garis yang tidak berhimpit mempunyai paling banyak satu titik potong. 2. Setiap segmen garis mempunyai tepat satu titik tengah. 3. Setiap sudut mempunyai tepat satu garis bagi. 4. Komplemen dari sudut sudut yang sama adalah sama. 5. Sudut yang bertolak belakang besarnya sama. 6. Kongruensi dua segitiga adalah SS-SD-SS,SD-SS-SD, SS-SS-SS 7. Jika dua sisi suatu segitiga adalah sama, maka sudut-sudut dihadapannya adalah sama. 8. Jika dua sudut suatu segitiga sama, maka dua sisi dihadapannya sama. 9. Hanya ada satu garis yang tegak lurus garis tertentu melalui satu titik pada garis tertentu tersebut. 10. Hanya ada satu garis yang tegak lurus garis tertentu melalui satu titik diluar garis tertentu tersebut. 11. Titik T terletak pada sumbu segmen garis AB jika dan hanya jika TA = TB 12. Jika dua sisi suatu segitiga tidak sama maka sudut – sudut dihadapannya juga tidak sama, dan sudut yang lebih besar berhadapan dengan sisi yang lebih panjang. 13. Jika dua sudut suatu segitiga tidak sama maka sisi – sisi dihadapannya juga tidak sama , dan sisi yang lebih panjang berhadapan dengan sudut yang lebih besar. 6
  • 7. 14. segmen garis terpendek yang menghubungkan sebuah titik dan sebuah garis adalah segmen yang tegak lurus. 15. Jumlah panjang dua sisi lebih besar dari sisi yang ketiga,. 16. Jika dua sisi dari segitiga yang pertama masing – masing sama dengan dua sisi segitiga yang kedua, dan sudut apit segitiga pertama lebih besar dari sudut apit segitiga kedua, maka sisi ketiga dari segitiga yang pertama lebih panjang dari sisi ketiga dari segitiga kedua. 17. Jika dua sisi dari segitiga yang pertama masing –masing sama dengan dua sisi segitiga yang kedua, dan sisi ketiga dari segitiga pertama lebih panjang dari sisi ketiga dari segitiga yang kedua, maka sudut apit dari segitiga pertama lebih besar dari sudut apit dari segitiga kedua. 18. Besar sudut luar dari suatu segitiga adalah lebih besar dari salah satu sudut dalamnya yang tidak bersisian dengan sudut luar tersebut. 19. Jumlah dua sudut dari suatu segitiga adalah kurang dari 1800 . 20. Jika dua garis dipotong oleh garis lain dan membentuk sepasang sudut dalam berseberangan yang sama dua garis tersebut sejajar. 21. Dua garis yang tegak lurus pada garis yang sama adalah sejajar. 22. Sekurang – kurangnya ada satu garis yang sejajar dengan suatu garis tertentu yang melalui titik diluar garis tertentu tersebut. 23. Misalkan garis 1 melalui titik C yang jaraknya kepusat lingkaran kurang dari panjang jari-jari nya maka garis satu memotong lingkaran di dua titik. 24. Sebuah garis merupakan garis singgung lingkaran jika dan hanya jika garis tersebut tegak lurus pada jari – jari lingkaran. 25. Jika diketahui segitiga ABC dan segmen garis PQ sedemikian hingga PQ=AB maka ada titik R diluar PQ sedemikian hingga segitiga PQR kongruen segitiga ABC. 26. Sebuah lingkaran dapat digambarkan melalui sebarang segitiga. 7
  • 8. ( REVISI ) DOSEN PENGAMPU: DR. IZWITA DEWI,M.Pd KELOMPOK 5 SIHAR PAINGIN SUYONO M.YUS EFENDI SYAIFUL ANSHARI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SEKOLAH PASCA SARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIMED 2010 8