SlideShare a Scribd company logo
Makalah
KURIKULUM AMERIKA
Oleh
No. Absen Nama NIM
17. Roh Mayani 8146171076
18. Yessi Jurnala 8146171089
19. Yulia TiaraTanjung 8146171090
20. Yusi Sabrida 8146171091
Pendidikan Matematika A3 2014
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
MAKALAH KURIKULUM AMERIKA
I. KURIKULUM: APA YANG DIHARAPKAN DI SEKOLAH AMERIKA?
Pada awalnya kurikulum didefinisikan dengan sederhana. Di The American Heritage
Dictionary (1982) kurikulum didefinisikan sebagai (1) kumpulan mata pelajaran yang
diajarkan disekolah, akademi, dst.(2) Pelajaran umum dan khusus (kejuruan) yang dipelajari
disekolah, akademi. Roger’s Thesaurus (1963) daftar yang berisi silabus, materi dan
pembelajaran sebagai sinonim dari kurikulum.
Definisi seperti itu tidak benar benar menjelaskan bagaimana fungsi kurikulum dan apa
yang apa yang memegang peran dalam pembetukan kurikulum dalam pendidikan di Amerika.
A. Jenis Jenis Kurikulum
1. Kurikulum formal dan informal
Pada saat belajar disekolah siswa menerima kurikulum formal dan informal.
Kurikulum formal sangat sering dipikirkan dibanding kurikulum informal. Tetapi kurikulum
informal juga penting untuk diketahui. Salah satu contoh kurikulum formal adalah apa yang
kita temukan dalam buku teks. Sedangkan contoh kurikulum informal adalah apa yang
diajarkan pada siswa tentang sopan santun. Misalnya pada siswa perempuan sering diberitahu
untuk bersikap sebagai ‘lady’, atau pada siswa laki laki diajari untuk jangan cengeng dan
menangis.
2. Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)
Philip Jackson dalam bukunya Life in Classroom (1968) mengembangkan konsep
kurikulum tersembunyi, yang dia definisikan sebagai kultur dan nilai yang lebih menonjol
yang dianut oleh civitas akademik (siswa dan juga guru) disuatu sekolah. Mc Laren (1998)
menyebutnya sebagai hasil yang ‘tidak diinginkan’ dari proses persekolahan yang diluar
materi pembelajaran.
Kurikulum tersembunyi mencerminkan ideology yang dominan didalam suatu sekolah.
Seorang pakan teori, Elliot Eisner (1985) menjelaskan bahwa sekolah mengajari lebih dari
yang ditawarkan.
3. Kurikulum Nol
Konsepnya sangat berhubungan dengan kurikulum tersembunyi. Kurikulum nol
mengacu pada pelajaran yang diajarkan dengan tanpa sengaja. Eisner (1985)
mengkategorikan kurikulum nol menjadi dua bagian. Yang pertama proses kognitif dan
materi pelajaran yang lebih ditekankan untuk diajarkan, baik yang ada dalam kurikulum
formal maupun yang tidak. Contoh, untuk mengajar anak anak TK menghafal abjad, apakah
cara yang digunakan adalah menyuruh mereka menghafal didepan kelas atau atau guru
mengulang-ulang didepan kelas, dll.
4. Jarak fisik sebagai kurikulum
Beberapa pendidik berpendapat bahwa apa yang terjadi disekolah adalah kurikulum
(Winch & Gingell, 1999). Jadi desain fisik sekolah bisa juga disebut sebagai kurikulum.
Bukan suatu kebetulan bahwa sekolah abad 19 didesain seperti candi dan gereja, karena
maknanya adalah candi atau katedral pengetahuan.
B. Kurikulum Merepresentasikan Nilai Nilai Budaya
Tahun 1860 Herbert Spencer menulis Essay tentang Pengetahuan apa yang paling
bernilai/bermanfaat? Pertanyaan ini berangkai dengan pengetahuan apa yang kita capai
sebagai budaya dan yang mempengaruhi ‘Apa yang seharusnya diajarkan disekolah?’
Menentukan apa yang diajarkan disekolah akhirnya adalah proses politis. Budaya yang
dianut pada suatu waktu akan mempengaruhi apa yang diajarkan di sekolah.
1. Buku Teks
Buku teks yang digunakan pada berbagai periode sejarah berbeda beda sesuai dengan
budaya yang paling berpengaruh pada saat buku itu diterbitkan.
Dipublikasikan pertama kali pada akhir abad 17 dengan materi yang banyak didominasi oleh
masalah agama dan kematian.
Buku ini dipublikasikan pada pertengahan abad 19. Isinya lebih menekankan pada ide kerja
keras dan kesuksesan pribadi. Juga menggambarkan dan mendukung nilai nilai demokratis.
and Jane Readers
Diterbitkan pada abad 20 mempunyai visi khusus bagaimana menjadi orang Amerika dan
menceritakan tentang keluarga Amerika. Awalnya tidak bercerita tentang orang kulit hitam,
baru kemudian karena terjadi perubahan social dan politik di Amerika, dikisahkan datang
keluarga yang berkulit hitam menjadi tetangga keluarga itu.
2. Pandangan tentang Kemampuan Berbudaya
Selama 15 hingga 20 tahun terakhir banyak perdebatan tentang apa yang seharusnya
diajarkan disekolah. Debat besar terjadi saat E.D. Hirsch Jr. mempublikasikan buku berjudul
‘Cultural Literacy’. Dia berargumen bahwa seharusnya sekolah mengajarkan kurikulum
utama yang didasarkan pada budaya barat. Bahkan dia juga memberikan 5000 hal penting
untuk dipahami orang Amerika. Meski sebagian besar kata katanya masuk akal, tapi
pendapatnya dipengaruhi latar belakang budayanya.
3. Mitos tentang kurikulum yang bebas dari nilai nilai (value free curriculum)
Banyak yang percaya bahwa menyusun kurikulum yang benar benar obyektif dan
bebas dari nilai nilai adalah hal yang mungkin untuk dilakukan. Meskipun setiap kurikulum
spesifik secara budaya dan merepresentasikan ‘bagaimana sudut pandang penyusunnya
terhadap dunia’. Misalnya pada saat membahas sejarah tentu wajar kalau tidak seobyektif
matematik. Karena dalam sejarah harus memilih tema social dan politik sedang matematika
mengajarkan rumus rumus dan perhitungan. Tetapi kalau dipikir ulang, symbol symbol
matematik yang digunakan di Amerika berasal dari Arab kuno. Orang Mayan dan Romawi
memiliki symbol sendiri yang berbeda.
Jadi semua kurikulum pasti membawa nilai nilai orang orang yang menyusunnya. Jika
tidak ada kurikulum yang netral, bisakah kita buat obyektif? Bisa. Guru didalam kelas yang
bertugas untuk itu. Misalnya meskipun guru adalah orang yang tidak setuju dengan aborsi,
tetapi pada saat diskusi dikelas guru tidak menggunakan pendapat pribadinya.
C. Akar Sejarah Kurikulum Amerika
Kurikulum Amerika selalu dibentuk oleh politik, kebutuhan pendidikan anak dan nilai
nilai yang dianut oleh masyarakat. Pengaruh ini bukan hanya pada isi buku teks tetapi juga
pada model pengajarannya.
1. Kekuatan kekuatan filosofis yang mengarahkan kurikulum
Sejumlah kekuatan filosofis yang membentuk kurikulum di Amerika selama ratusan
tahun terakhir. Ada yang bersifat social dan ada yang psikologis.
Kekuatan social budaya
Tokohnya adalah John Dewey dan John Franklin Bobbit. Model pendidikan dan kurikulum
Dewey menekankan pada bagaimana memenuhi kebutuhan dan keinginan siswa. Sedangkan
Bobbit menekankan bagaimana memperlakukan dan membelajarkan ketrampilan yang
diperlukan dalam masyarakat.
Pendapat kedua tokoh itu sangat mempengaruhi pendidikan di Amerika, tetapi pendapat
Dewey lebih dominan.
Kekuatan psikologis
Selain oleh kekuatan social dan budaya, kurikulum di Amerika juga dipengaruhi oleh gerakan
gerakan psikoligis. Mungkin dua hal yang paling penting adalah behaviorisme dan
konstruktivisme. Pandangan behaviorisme diterapkan disekolah dengan memberikan
penghargaan, penguatan negative dan hukuman untuk membentuk tingkah laku dan
mendorong motivasi siswa dikelas. Sedangkan pandangan konstruktivis berpendapat lebih
mendorong siswa untuk aktif mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri.
2. Kurikulum Amerika dalam Pandangan Ahli Sejarah
Menurut Kliebard, kurikulum di Amerika dibentuk oleh kekuatan seperti ekonomi, perang
dan pertahanan negara serta hak hak sipil (penduduk). Misalnya pada tahun 1930an, karena
hanya sedikit lowongan kerja untuk orang muda sehinggan lebih banyak siswa yang memilih
sekolah negeri. Akibatnya kurikulum sekolah menengah menjadi kurang elit dan lebih
banyak praktek. Menjelang perang dunia II, orang menjadi lebih lama disekolah. Wajib
belajar diberlakukan hingga umur 16 tahun.
1. Life Adjusment Education
Sesudah perang dunia II, gerakan nasional berkembang kearah apa yang disebut Life
Adjusment Education. Maksud dari Life Adjusment Education adalah menyiapkan 60%
siswa sekolah menengah untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna, bukan untuk
mendapatkan ketrampilan kejuruan atau menyiapkan diri melanjutkan pendidikan.
Kurikulum yang digunakan ditekankan pada kewarganegaraan, kehidupan keluarga,
kebersihan dan kesehatan dan waktu luang.
Berbagai kritik mengatakan bahwa terjadi penurunan standar. Perdebatan berakhir ketika
sekolah negeri kemudian ditekankan untuk mengembangkan kemampuan akademik dan
ketrampilan hidup seseorang.
2. The national defense Education Act
Setelah perang berakhir, perdebatan tentang kurikulum dipicu saat tanggal 4 oktober 1957
Uni Soviet meluncurkan Sputnik I. Banyak orang dan pendidik kawatir kalau negaranya
akan kalah dari Uni Soviet dalam teknologi dan sains. Hasilnya, pemerintah mengeluarkan
lebih dari 1 miliar dolar untuk beasiswa, memperbaiki kualitas sekolah, menyediakan
pelatihan pelatihan kejuruan dan membangun kelas kelas baru.
Tahun 1960an , masalah Sputnik digantikan oleh masalah kesetaraan golongan Afrika
amerika, golongan minoritas dan perempuan. Kemudian kurikulum berubah.
Tahun 1970an berkembang consensus bahwa sekolah seharusnya memegang peran dalam
reformasi dan perkembangan masyarakat Amerika. Hasilnya sekolah kadang lebih
menekankan pada kurikulum inovatif dan kadang kembali ke ‘basic’.
3. A Nation at risk
Pada tahun 1983 muncul argument bahwa kualitas sekolah negeri di Amerika yang’sedang’ (
mediocore) menurunkan kemampuan kompetisi ekonomi Amerika dan menempatkan negara
dalam bahaya.
4. The standard movement and the curriculum
Debat tentang apa yang seharusnya kurikulum sekolah negeri di Amerika terus berlangsung
hingga sekarang. Dan sekarang sekolah memfokuskan kurikulum untuk perkembangan
ketrampilan yang nyata.
Sebagai penerapan undang undang ‘No Children Left Behind’, banyak sekolah sekolah di
berbagai negara bagian membuat evaluasi dan ujian. Banyak pendidik berpendapat bahwa
tes seperti itu bersifat ‘artifisial’ dan tidak adil untuk golongan moniritas dan anak dengan
latar belakang ekonomi rendah.
D. Peran Guru dalam Kurikulum
Guru memegang peran yang sangat penting dalam menyampaikan kurikulum yang
digunakan disekolah. Apapun yang diajarkan, filternya adalah persepsi dan cara mengajar
guru, baik kurikulum formal maupun informal.
Guru hanya memiliki sedikit control terhadap ‘hidden curiculum’ yang ada disekolah.
Tetapi guru bisa mempengaruhi kurikulum formal disekolah. Menurut McCutcheon, guru
memiliki kekuatan besar dalam membentuk dan mengontrol penyampaian kurikulum formal.
Federasi guru guru Amerika menulis tentang sepuluh criteria standar bagi sekolah
untuk berhasil, yaitu:
1. Standar harus focus pada kegiatan akademik
2. Standar harus didasarkan pada inti kedisiplinan
3. Standar harus cukup spesifik untuk memastikan pengembangan kurikulum inti
4. Standar harus diatur sesuai waktu yang ada
5. Standar harus tepat dan berkelas dunia
6. Standar harus termasuk’standar kinerja’
7. Standar harus menetapkan berbagai level kinerja bagi siswa untuk bersaing
8. Standar harus merupkan kombinasi dari pengetahuan dan ketrampilan, tidak menitik
beratkan salah satunya
9. Standar tidak mendikte bagaimana materi seharusnya diajarkan
10.Standar harus ditulis dengan jelas agar bisa dipahami semua stakeholder
Menerapkan standar diatas adalah hal yang sering harus dilakukan oleh guru. Yang
terbaik, standar digunakan untuk memastikan siswa belajar.
E. Peran Buku Teks dalam Kurikulum
Amerika tidak punya kurikulum nasional maka guru menggunakan kurikulum yang
sudah biasa dipakai dan menjadi tradisi. Misalnya pada anak kelas 1 SD, guru akan
mengajarkan penambahan dan pengurangan sebelum mengajarkan perkalian dan pembagian.
Selanjutnya proses persekolahan menjadi lebih khusus dan ‘bersifat Amerika’.Buku buku
teks membuat keseragaman dalam kurikulum di Amerika.
Kira kira separuh negara bagian di Amerika adalah negara yang mengadosi buku teks.
Artinya buku yang beredar harus direview dan disetujui atau diadopsi oleh komite
departemen pendidikan. Hal ini dilakukan untuk menjamin kualitas, menekan harga, dan
memastikan isinya sesuai kurikulum yang ada.
Isi buku teks berpotensi untuk bertentangan dengan nilai yang dianut oleh masyarakat
setempat. Sebagian masyarakat menganggap bahwa diskusi tentang HIV, AIDS, persoalan
seks, aborsi dan penggunaan kondom sebaiknya dilakukan dipembelajaran kesehatan,
sementara sebagian yang lain tidak setuju. Karena itu guru harus hati hati memilihnya.
Kadang buku teks ditentukan oleh hasil rapat komite dan guru hanya punya peluang
kecil atau bahkan tidak punya peluang memilih. Jika guru punya kesempatan untuk memilih
atau menjadi anggota komite, ingatlah beberapa pertanyaan dibawah ini:
1. Apakah buku yang dipilih cocok dengan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan?
2. Apakah buku yang dipilih (kita tertarik) memberikan berbagai cara menyampaikan
informasi pada siswa?
3. Apakah buku teks itu peka terhadap isu isu ras, gender, agama, dan etnik?
4. Apakah buku teks tersebut sesuai dengan tingkat pendidikan siswa yang akan kita ajar?
5. Apakah buku teks tersebut mengurutkan/ mengorganisasikan materi dengan logis?
6. Apakah buku teks tersebut tidak terlalu sulit?
7. Adakah tambahan yang bisa digunakan bersama buku teks, misalnya dukungan dari
multimedia atau petunjuk guru
8. Apakah materi yang ada pada buku teks berpotensi menarik bagi siswa?

More Related Content

What's hot

Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatModel dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
MichaelLee1007
 
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanPengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanRizal Fahmi
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Michelle Rumawir
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Agnas Setiawan
 
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...Ummu Nihayah
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
Anggi Saputra
 
Sejarah Pendidikan Multikultural
Sejarah Pendidikan MultikulturalSejarah Pendidikan Multikultural
Sejarah Pendidikan Multikultural
Abid Nurhuda
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Dedy Wiranto
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
NafiahHidayah1
 
Landasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumLandasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulum
Ulfia Rahmi
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
APRILIANYUNTIARI
 
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
RoHim MohaMad
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Mayawi Karim
 
UbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptxUbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptx
ssusera64c07
 
Faktor pendidikan
Faktor pendidikanFaktor pendidikan
Faktor pendidikanAlizar Ali
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
yuni dwinovika
 

What's hot (20)

Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatModel dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
 
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanPengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Paradigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sdParadigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sd
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
 
Sejarah Pendidikan Multikultural
Sejarah Pendidikan MultikulturalSejarah Pendidikan Multikultural
Sejarah Pendidikan Multikultural
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
Landasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumLandasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulum
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
 
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
UbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptxUbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptx
 
Makalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikanMakalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikan
 
Faktor pendidikan
Faktor pendidikanFaktor pendidikan
Faktor pendidikan
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 

Similar to Kurikulum di USA

Inisiasi 1 Modul 1.Paradigma Pendidikan IPS
Inisiasi 1 Modul 1.Paradigma Pendidikan IPSInisiasi 1 Modul 1.Paradigma Pendidikan IPS
Inisiasi 1 Modul 1.Paradigma Pendidikan IPS
endahsrilestari7
 
Landasan pendidikan matematika megister.pptx
Landasan pendidikan matematika megister.pptxLandasan pendidikan matematika megister.pptx
Landasan pendidikan matematika megister.pptx
LorddRangga
 
Memahami sekolah islam (perkembangan dan karakteristiknya)
Memahami sekolah islam (perkembangan dan karakteristiknya)Memahami sekolah islam (perkembangan dan karakteristiknya)
Memahami sekolah islam (perkembangan dan karakteristiknya)Bams Bams
 
KELOMPOK 7 FILOSOFI PENDIDIKAN IPS.pptx
KELOMPOK 7 FILOSOFI PENDIDIKAN IPS.pptxKELOMPOK 7 FILOSOFI PENDIDIKAN IPS.pptx
KELOMPOK 7 FILOSOFI PENDIDIKAN IPS.pptx
AkhmadFauzan28
 
Hakikat kebudayan pendidikan multicultural
Hakikat kebudayan pendidikan multiculturalHakikat kebudayan pendidikan multicultural
Hakikat kebudayan pendidikan multicultural
Dunia Tkj
 
klmpk 3 dasar sosiologi ilmu pendidikan.docx
klmpk 3 dasar sosiologi ilmu pendidikan.docxklmpk 3 dasar sosiologi ilmu pendidikan.docx
klmpk 3 dasar sosiologi ilmu pendidikan.docx
MuhammadNurulMubin1
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipRahma Al-Zaisah
 
Eksplorasi Konsep – Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar ...
Eksplorasi Konsep – Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar ...Eksplorasi Konsep – Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar ...
Eksplorasi Konsep – Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar ...
OppaChan
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum LiberalDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Vina Serevina
 
6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf
6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf
6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf
DestiYustini
 
6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf
6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf
6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf
DestiYustini
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Jhon Nahak
 
PPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimal
PPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimalPPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimal
PPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimal
divavelisa67
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
Fauzi Din
 
KELOMPOK 1 IPS SEMESTER 3.pptx
KELOMPOK 1 IPS SEMESTER 3.pptxKELOMPOK 1 IPS SEMESTER 3.pptx
KELOMPOK 1 IPS SEMESTER 3.pptx
SalsyaBina
 
Pengantar Pendidikan multikultural
Pengantar Pendidikan multikulturalPengantar Pendidikan multikultural
Pengantar Pendidikan multikultural
Salma Van Licht
 
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesiaSejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesiasandykarimun
 
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanAdhi Panjie Gumilang
 
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikanPengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Septian Muna Barakati
 

Similar to Kurikulum di USA (20)

Deni 2
Deni 2Deni 2
Deni 2
 
Inisiasi 1 Modul 1.Paradigma Pendidikan IPS
Inisiasi 1 Modul 1.Paradigma Pendidikan IPSInisiasi 1 Modul 1.Paradigma Pendidikan IPS
Inisiasi 1 Modul 1.Paradigma Pendidikan IPS
 
Landasan pendidikan matematika megister.pptx
Landasan pendidikan matematika megister.pptxLandasan pendidikan matematika megister.pptx
Landasan pendidikan matematika megister.pptx
 
Memahami sekolah islam (perkembangan dan karakteristiknya)
Memahami sekolah islam (perkembangan dan karakteristiknya)Memahami sekolah islam (perkembangan dan karakteristiknya)
Memahami sekolah islam (perkembangan dan karakteristiknya)
 
KELOMPOK 7 FILOSOFI PENDIDIKAN IPS.pptx
KELOMPOK 7 FILOSOFI PENDIDIKAN IPS.pptxKELOMPOK 7 FILOSOFI PENDIDIKAN IPS.pptx
KELOMPOK 7 FILOSOFI PENDIDIKAN IPS.pptx
 
Hakikat kebudayan pendidikan multicultural
Hakikat kebudayan pendidikan multiculturalHakikat kebudayan pendidikan multicultural
Hakikat kebudayan pendidikan multicultural
 
klmpk 3 dasar sosiologi ilmu pendidikan.docx
klmpk 3 dasar sosiologi ilmu pendidikan.docxklmpk 3 dasar sosiologi ilmu pendidikan.docx
klmpk 3 dasar sosiologi ilmu pendidikan.docx
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
 
Eksplorasi Konsep – Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar ...
Eksplorasi Konsep – Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar ...Eksplorasi Konsep – Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar ...
Eksplorasi Konsep – Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar ...
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum LiberalDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
 
6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf
6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf
6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf
 
6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf
6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf
6.PENGEMBANGAN+5.MEDIA+DAN+STRATEGI+PEMBELAJARAN.pdf
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
 
PPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimal
PPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimalPPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimal
PPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimal
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
 
KELOMPOK 1 IPS SEMESTER 3.pptx
KELOMPOK 1 IPS SEMESTER 3.pptxKELOMPOK 1 IPS SEMESTER 3.pptx
KELOMPOK 1 IPS SEMESTER 3.pptx
 
Pengantar Pendidikan multikultural
Pengantar Pendidikan multikulturalPengantar Pendidikan multikultural
Pengantar Pendidikan multikultural
 
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesiaSejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia
 
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
 
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikanPengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
 

More from Nailul Hasibuan

Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Nailul Hasibuan
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Nailul Hasibuan
 
Rpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrikaRpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrika
Nailul Hasibuan
 
Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016
Nailul Hasibuan
 
Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016
Nailul Hasibuan
 
Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016
Nailul Hasibuan
 
Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaMedia pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematika
Nailul Hasibuan
 
Kurikulum di Jepang
Kurikulum di JepangKurikulum di Jepang
Kurikulum di Jepang
Nailul Hasibuan
 
Kurikulum di belanda
Kurikulum di belandaKurikulum di belanda
Kurikulum di belanda
Nailul Hasibuan
 
Kurikulum di Australia
Kurikulum di AustraliaKurikulum di Australia
Kurikulum di Australia
Nailul Hasibuan
 
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
Nailul Hasibuan
 
9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning
Nailul Hasibuan
 
diagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogydiagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogy
Nailul Hasibuan
 
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususMelakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Nailul Hasibuan
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Nailul Hasibuan
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Nailul Hasibuan
 
Kekongruenan teobil
Kekongruenan teobilKekongruenan teobil
Kekongruenan teobil
Nailul Hasibuan
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobil
Nailul Hasibuan
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Nailul Hasibuan
 
Teori Bilangan Biner
Teori Bilangan BinerTeori Bilangan Biner
Teori Bilangan Biner
Nailul Hasibuan
 

More from Nailul Hasibuan (20)

Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
 
Rpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrikaRpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrika
 
Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016
 
Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016
 
Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016
 
Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaMedia pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematika
 
Kurikulum di Jepang
Kurikulum di JepangKurikulum di Jepang
Kurikulum di Jepang
 
Kurikulum di belanda
Kurikulum di belandaKurikulum di belanda
Kurikulum di belanda
 
Kurikulum di Australia
Kurikulum di AustraliaKurikulum di Australia
Kurikulum di Australia
 
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
 
9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning
 
diagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogydiagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogy
 
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususMelakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
 
Kekongruenan teobil
Kekongruenan teobilKekongruenan teobil
Kekongruenan teobil
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobil
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
 
Teori Bilangan Biner
Teori Bilangan BinerTeori Bilangan Biner
Teori Bilangan Biner
 

Recently uploaded

Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 

Recently uploaded (20)

Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 

Kurikulum di USA

  • 1. Makalah KURIKULUM AMERIKA Oleh No. Absen Nama NIM 17. Roh Mayani 8146171076 18. Yessi Jurnala 8146171089 19. Yulia TiaraTanjung 8146171090 20. Yusi Sabrida 8146171091 Pendidikan Matematika A3 2014 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
  • 2. 2014 MAKALAH KURIKULUM AMERIKA I. KURIKULUM: APA YANG DIHARAPKAN DI SEKOLAH AMERIKA? Pada awalnya kurikulum didefinisikan dengan sederhana. Di The American Heritage Dictionary (1982) kurikulum didefinisikan sebagai (1) kumpulan mata pelajaran yang diajarkan disekolah, akademi, dst.(2) Pelajaran umum dan khusus (kejuruan) yang dipelajari disekolah, akademi. Roger’s Thesaurus (1963) daftar yang berisi silabus, materi dan pembelajaran sebagai sinonim dari kurikulum. Definisi seperti itu tidak benar benar menjelaskan bagaimana fungsi kurikulum dan apa yang apa yang memegang peran dalam pembetukan kurikulum dalam pendidikan di Amerika. A. Jenis Jenis Kurikulum 1. Kurikulum formal dan informal Pada saat belajar disekolah siswa menerima kurikulum formal dan informal. Kurikulum formal sangat sering dipikirkan dibanding kurikulum informal. Tetapi kurikulum informal juga penting untuk diketahui. Salah satu contoh kurikulum formal adalah apa yang kita temukan dalam buku teks. Sedangkan contoh kurikulum informal adalah apa yang diajarkan pada siswa tentang sopan santun. Misalnya pada siswa perempuan sering diberitahu untuk bersikap sebagai ‘lady’, atau pada siswa laki laki diajari untuk jangan cengeng dan menangis. 2. Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) Philip Jackson dalam bukunya Life in Classroom (1968) mengembangkan konsep kurikulum tersembunyi, yang dia definisikan sebagai kultur dan nilai yang lebih menonjol yang dianut oleh civitas akademik (siswa dan juga guru) disuatu sekolah. Mc Laren (1998) menyebutnya sebagai hasil yang ‘tidak diinginkan’ dari proses persekolahan yang diluar materi pembelajaran. Kurikulum tersembunyi mencerminkan ideology yang dominan didalam suatu sekolah. Seorang pakan teori, Elliot Eisner (1985) menjelaskan bahwa sekolah mengajari lebih dari yang ditawarkan. 3. Kurikulum Nol Konsepnya sangat berhubungan dengan kurikulum tersembunyi. Kurikulum nol mengacu pada pelajaran yang diajarkan dengan tanpa sengaja. Eisner (1985) mengkategorikan kurikulum nol menjadi dua bagian. Yang pertama proses kognitif dan materi pelajaran yang lebih ditekankan untuk diajarkan, baik yang ada dalam kurikulum formal maupun yang tidak. Contoh, untuk mengajar anak anak TK menghafal abjad, apakah cara yang digunakan adalah menyuruh mereka menghafal didepan kelas atau atau guru mengulang-ulang didepan kelas, dll. 4. Jarak fisik sebagai kurikulum Beberapa pendidik berpendapat bahwa apa yang terjadi disekolah adalah kurikulum (Winch & Gingell, 1999). Jadi desain fisik sekolah bisa juga disebut sebagai kurikulum.
  • 3. Bukan suatu kebetulan bahwa sekolah abad 19 didesain seperti candi dan gereja, karena maknanya adalah candi atau katedral pengetahuan. B. Kurikulum Merepresentasikan Nilai Nilai Budaya Tahun 1860 Herbert Spencer menulis Essay tentang Pengetahuan apa yang paling bernilai/bermanfaat? Pertanyaan ini berangkai dengan pengetahuan apa yang kita capai sebagai budaya dan yang mempengaruhi ‘Apa yang seharusnya diajarkan disekolah?’ Menentukan apa yang diajarkan disekolah akhirnya adalah proses politis. Budaya yang dianut pada suatu waktu akan mempengaruhi apa yang diajarkan di sekolah. 1. Buku Teks Buku teks yang digunakan pada berbagai periode sejarah berbeda beda sesuai dengan budaya yang paling berpengaruh pada saat buku itu diterbitkan. Dipublikasikan pertama kali pada akhir abad 17 dengan materi yang banyak didominasi oleh masalah agama dan kematian. Buku ini dipublikasikan pada pertengahan abad 19. Isinya lebih menekankan pada ide kerja keras dan kesuksesan pribadi. Juga menggambarkan dan mendukung nilai nilai demokratis. and Jane Readers Diterbitkan pada abad 20 mempunyai visi khusus bagaimana menjadi orang Amerika dan menceritakan tentang keluarga Amerika. Awalnya tidak bercerita tentang orang kulit hitam, baru kemudian karena terjadi perubahan social dan politik di Amerika, dikisahkan datang keluarga yang berkulit hitam menjadi tetangga keluarga itu. 2. Pandangan tentang Kemampuan Berbudaya Selama 15 hingga 20 tahun terakhir banyak perdebatan tentang apa yang seharusnya diajarkan disekolah. Debat besar terjadi saat E.D. Hirsch Jr. mempublikasikan buku berjudul ‘Cultural Literacy’. Dia berargumen bahwa seharusnya sekolah mengajarkan kurikulum utama yang didasarkan pada budaya barat. Bahkan dia juga memberikan 5000 hal penting untuk dipahami orang Amerika. Meski sebagian besar kata katanya masuk akal, tapi pendapatnya dipengaruhi latar belakang budayanya. 3. Mitos tentang kurikulum yang bebas dari nilai nilai (value free curriculum) Banyak yang percaya bahwa menyusun kurikulum yang benar benar obyektif dan bebas dari nilai nilai adalah hal yang mungkin untuk dilakukan. Meskipun setiap kurikulum spesifik secara budaya dan merepresentasikan ‘bagaimana sudut pandang penyusunnya terhadap dunia’. Misalnya pada saat membahas sejarah tentu wajar kalau tidak seobyektif matematik. Karena dalam sejarah harus memilih tema social dan politik sedang matematika mengajarkan rumus rumus dan perhitungan. Tetapi kalau dipikir ulang, symbol symbol matematik yang digunakan di Amerika berasal dari Arab kuno. Orang Mayan dan Romawi memiliki symbol sendiri yang berbeda. Jadi semua kurikulum pasti membawa nilai nilai orang orang yang menyusunnya. Jika tidak ada kurikulum yang netral, bisakah kita buat obyektif? Bisa. Guru didalam kelas yang bertugas untuk itu. Misalnya meskipun guru adalah orang yang tidak setuju dengan aborsi, tetapi pada saat diskusi dikelas guru tidak menggunakan pendapat pribadinya.
  • 4. C. Akar Sejarah Kurikulum Amerika Kurikulum Amerika selalu dibentuk oleh politik, kebutuhan pendidikan anak dan nilai nilai yang dianut oleh masyarakat. Pengaruh ini bukan hanya pada isi buku teks tetapi juga pada model pengajarannya. 1. Kekuatan kekuatan filosofis yang mengarahkan kurikulum Sejumlah kekuatan filosofis yang membentuk kurikulum di Amerika selama ratusan tahun terakhir. Ada yang bersifat social dan ada yang psikologis. Kekuatan social budaya Tokohnya adalah John Dewey dan John Franklin Bobbit. Model pendidikan dan kurikulum Dewey menekankan pada bagaimana memenuhi kebutuhan dan keinginan siswa. Sedangkan Bobbit menekankan bagaimana memperlakukan dan membelajarkan ketrampilan yang diperlukan dalam masyarakat. Pendapat kedua tokoh itu sangat mempengaruhi pendidikan di Amerika, tetapi pendapat Dewey lebih dominan. Kekuatan psikologis Selain oleh kekuatan social dan budaya, kurikulum di Amerika juga dipengaruhi oleh gerakan gerakan psikoligis. Mungkin dua hal yang paling penting adalah behaviorisme dan konstruktivisme. Pandangan behaviorisme diterapkan disekolah dengan memberikan penghargaan, penguatan negative dan hukuman untuk membentuk tingkah laku dan mendorong motivasi siswa dikelas. Sedangkan pandangan konstruktivis berpendapat lebih mendorong siswa untuk aktif mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri. 2. Kurikulum Amerika dalam Pandangan Ahli Sejarah Menurut Kliebard, kurikulum di Amerika dibentuk oleh kekuatan seperti ekonomi, perang dan pertahanan negara serta hak hak sipil (penduduk). Misalnya pada tahun 1930an, karena hanya sedikit lowongan kerja untuk orang muda sehinggan lebih banyak siswa yang memilih sekolah negeri. Akibatnya kurikulum sekolah menengah menjadi kurang elit dan lebih banyak praktek. Menjelang perang dunia II, orang menjadi lebih lama disekolah. Wajib belajar diberlakukan hingga umur 16 tahun. 1. Life Adjusment Education Sesudah perang dunia II, gerakan nasional berkembang kearah apa yang disebut Life Adjusment Education. Maksud dari Life Adjusment Education adalah menyiapkan 60% siswa sekolah menengah untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna, bukan untuk mendapatkan ketrampilan kejuruan atau menyiapkan diri melanjutkan pendidikan. Kurikulum yang digunakan ditekankan pada kewarganegaraan, kehidupan keluarga, kebersihan dan kesehatan dan waktu luang. Berbagai kritik mengatakan bahwa terjadi penurunan standar. Perdebatan berakhir ketika sekolah negeri kemudian ditekankan untuk mengembangkan kemampuan akademik dan ketrampilan hidup seseorang.
  • 5. 2. The national defense Education Act Setelah perang berakhir, perdebatan tentang kurikulum dipicu saat tanggal 4 oktober 1957 Uni Soviet meluncurkan Sputnik I. Banyak orang dan pendidik kawatir kalau negaranya akan kalah dari Uni Soviet dalam teknologi dan sains. Hasilnya, pemerintah mengeluarkan lebih dari 1 miliar dolar untuk beasiswa, memperbaiki kualitas sekolah, menyediakan pelatihan pelatihan kejuruan dan membangun kelas kelas baru. Tahun 1960an , masalah Sputnik digantikan oleh masalah kesetaraan golongan Afrika amerika, golongan minoritas dan perempuan. Kemudian kurikulum berubah. Tahun 1970an berkembang consensus bahwa sekolah seharusnya memegang peran dalam reformasi dan perkembangan masyarakat Amerika. Hasilnya sekolah kadang lebih menekankan pada kurikulum inovatif dan kadang kembali ke ‘basic’. 3. A Nation at risk Pada tahun 1983 muncul argument bahwa kualitas sekolah negeri di Amerika yang’sedang’ ( mediocore) menurunkan kemampuan kompetisi ekonomi Amerika dan menempatkan negara dalam bahaya. 4. The standard movement and the curriculum Debat tentang apa yang seharusnya kurikulum sekolah negeri di Amerika terus berlangsung hingga sekarang. Dan sekarang sekolah memfokuskan kurikulum untuk perkembangan ketrampilan yang nyata. Sebagai penerapan undang undang ‘No Children Left Behind’, banyak sekolah sekolah di berbagai negara bagian membuat evaluasi dan ujian. Banyak pendidik berpendapat bahwa tes seperti itu bersifat ‘artifisial’ dan tidak adil untuk golongan moniritas dan anak dengan latar belakang ekonomi rendah. D. Peran Guru dalam Kurikulum Guru memegang peran yang sangat penting dalam menyampaikan kurikulum yang digunakan disekolah. Apapun yang diajarkan, filternya adalah persepsi dan cara mengajar guru, baik kurikulum formal maupun informal. Guru hanya memiliki sedikit control terhadap ‘hidden curiculum’ yang ada disekolah. Tetapi guru bisa mempengaruhi kurikulum formal disekolah. Menurut McCutcheon, guru memiliki kekuatan besar dalam membentuk dan mengontrol penyampaian kurikulum formal. Federasi guru guru Amerika menulis tentang sepuluh criteria standar bagi sekolah untuk berhasil, yaitu: 1. Standar harus focus pada kegiatan akademik 2. Standar harus didasarkan pada inti kedisiplinan 3. Standar harus cukup spesifik untuk memastikan pengembangan kurikulum inti 4. Standar harus diatur sesuai waktu yang ada 5. Standar harus tepat dan berkelas dunia 6. Standar harus termasuk’standar kinerja’ 7. Standar harus menetapkan berbagai level kinerja bagi siswa untuk bersaing 8. Standar harus merupkan kombinasi dari pengetahuan dan ketrampilan, tidak menitik beratkan salah satunya 9. Standar tidak mendikte bagaimana materi seharusnya diajarkan 10.Standar harus ditulis dengan jelas agar bisa dipahami semua stakeholder Menerapkan standar diatas adalah hal yang sering harus dilakukan oleh guru. Yang terbaik, standar digunakan untuk memastikan siswa belajar.
  • 6. E. Peran Buku Teks dalam Kurikulum Amerika tidak punya kurikulum nasional maka guru menggunakan kurikulum yang sudah biasa dipakai dan menjadi tradisi. Misalnya pada anak kelas 1 SD, guru akan mengajarkan penambahan dan pengurangan sebelum mengajarkan perkalian dan pembagian. Selanjutnya proses persekolahan menjadi lebih khusus dan ‘bersifat Amerika’.Buku buku teks membuat keseragaman dalam kurikulum di Amerika. Kira kira separuh negara bagian di Amerika adalah negara yang mengadosi buku teks. Artinya buku yang beredar harus direview dan disetujui atau diadopsi oleh komite departemen pendidikan. Hal ini dilakukan untuk menjamin kualitas, menekan harga, dan memastikan isinya sesuai kurikulum yang ada. Isi buku teks berpotensi untuk bertentangan dengan nilai yang dianut oleh masyarakat setempat. Sebagian masyarakat menganggap bahwa diskusi tentang HIV, AIDS, persoalan seks, aborsi dan penggunaan kondom sebaiknya dilakukan dipembelajaran kesehatan, sementara sebagian yang lain tidak setuju. Karena itu guru harus hati hati memilihnya. Kadang buku teks ditentukan oleh hasil rapat komite dan guru hanya punya peluang kecil atau bahkan tidak punya peluang memilih. Jika guru punya kesempatan untuk memilih atau menjadi anggota komite, ingatlah beberapa pertanyaan dibawah ini: 1. Apakah buku yang dipilih cocok dengan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan? 2. Apakah buku yang dipilih (kita tertarik) memberikan berbagai cara menyampaikan informasi pada siswa? 3. Apakah buku teks itu peka terhadap isu isu ras, gender, agama, dan etnik? 4. Apakah buku teks tersebut sesuai dengan tingkat pendidikan siswa yang akan kita ajar? 5. Apakah buku teks tersebut mengurutkan/ mengorganisasikan materi dengan logis? 6. Apakah buku teks tersebut tidak terlalu sulit? 7. Adakah tambahan yang bisa digunakan bersama buku teks, misalnya dukungan dari multimedia atau petunjuk guru 8. Apakah materi yang ada pada buku teks berpotensi menarik bagi siswa?