SlideShare a Scribd company logo
PERATURAN BUPATI BEKASI
                             NOMOR 34 TAHUN 2011
                                TENTANG
                TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN
                    BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

                     DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

                                   BUPATI BEKASI,

Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 147 Peraturan Daerah Kabupaten
               Bekasi Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Desa, yang
               mengatur Pembentukan BUMDes maka untuk kelancaran dan
               ketertiban pelaksanaannya perlu adanya Tata cara pembentukan dan
               pengelolaan Badan Usaha Milik DEsa (BUMDes);
                b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
                   huruf a diatas, perlu menetapkan Peraturan Bupati Bekasi tentang
                   Tata cara pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa
                   (BUMDes).

Mengingat   :   1.    Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
                      Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat
                      (Berita Negara Tahun 1950);
                2.    Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
                      Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
                      Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
                      Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
                      dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
                      Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
                      Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
                      Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
                      Indonesia Nomor 4844);
                3.    Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pembentukan
                      Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004
                      Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);
                4.    Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
                      Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
                      Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
                      Republik Indonesia Nomor 5234) ;
                5.    Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
                      (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran
                      Negara Nomor 4587) ;
6.  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang
                     Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;
                 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang
                     Badan Usaha Milik Desa (Berita Negara Republik Indonesia
                     Tahun 2010 Nomor 316);
                 8. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 26 Tahun 2001
                     tentang Penataan, Pembentukan dan Pemekaran Kecamatan
                     Di Kabupaten Bekasi (Lembaran Daerah Kabupaten Bekasi Tahun
                     2001 Nomor 12 seri D);
                 9. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 2 Tahun 2008 tentang
                     Pemerintahan Desa;
                 10. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 6 Tahun 2008 tentang
                     Urusan Pemerintahan Kabupaten Bekasi (Lembaran Daerah Tahun
                     2008 Nomor 6);
                 11. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 7 Tahun 2009 tentang
                     Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bekasi
                     (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 7) sebagaimana telah
                     diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 4
                     Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
                     Bekasi Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi
                     Perangkat Daerah Kabupaten Bekasi (Lembaran Daerah Tahun
                     2011 Nomor 4).

                                   MEMUTUSKAN

Menetapkan   :   PERATURAN BUPATI BEKASI TENTANG    TATA CARA
                 PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK
                 DESA (BUMDes)

                                     BAB I
                               KETENTUAN UMUM
                                    Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintahan Kabupaten Bekasi;
2. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh
    Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
    dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
    Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
3. Bupati adalah Bupati Bekasi;
4. Camat adalah Perangkat Daerah Kabupaten Bekasi yang memimpin Kecamatan;
5. Kepala Desa adalah pimpinan penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan Desa
    di Kabupaten Bekasi;
6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
    berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
    berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
    sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah
    Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus
    kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
    yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
    Indonesia;
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
    penyelenggara pemerintahan desa;
9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga
    yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan
    Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa;
10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD
    bersama Kepala Desa;
11. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUMDes, adalah usaha desa
    yang dibentuk/didirikan oleh pemerintah desa yang kepemilikan modal dan
    pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat.
12. Usaha Desa adalah jenis usaha yang berupa pelayanan ekonomi desa seperti,
    usaha jasa, penyaluran sembilan bahan pokok, perdagangan hasil pertanian, serta
    industri dan kerajinan rakyat;
13. Peraturan Bupati adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Bupati
    Bekasi.

                                 BAB II
                  PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA
                                     Pasal 2
(1)   Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa, Pemerintah Desa
      dapat mendirikan BUMDes sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa.
(2)   Yang dimaksud dengan kebutuhan dan potensi desa sebagaimana dimaksud pada
      ayat (1) adalah:
      a. Kebutuhan masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok;
      b. Tersedia sumberdaya desa yang belum dimanfaatkan secara optimal terutama
         kekayaan desa;
      c.   Tersedia sumberdaya manusia yang mampu mengelola badan usaha sebagai
           aset penggerak perekonomian masyarakat;
      d. Adanya unit-unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi warga
         masyarakat yang dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi
(3)   Pembentukan BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam
      peraturan desa dan berstatus badan hukum dengan berpedoman pada peraturan
      perundang-undangan.
                                       Pasal 3
(1)   Tujuan umum pembentukan BUMDes adalah mengkoordinir kegiatan usaha-usaha
      di desa untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Desa.
(2)   Tujuan Khusus pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah:
      a. Meningkatkan perekonomian desa;
      b. Meningkatkan pendapatan asli desa;
      c.   Meningkatkan pengolahan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
      d. Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pedesaan.

                                       Pasal 4
(1) Syarat pembentukan BUMDes:
      a. atas inisiatif pemerintah desa dan atau masyarakat berdasarkan musyawarah
         warga desa;
      b. adanya potensi usaha ekonomi masyarakat;
c.   sesuai dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan
            pokok;




       d. tersedianya sumber daya desa yang belum dimanfaatkan secara optimal,
          terutama kekayaan desa;
       e. tersedianya sumber daya manusia yang mampu mengelola badan usaha
          sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat desa;
       f.   adanya unit-unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi warga
            masyarakat yang dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi; dan
       g. untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan asli desa.
(2)    Mekanisme pembentukan BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
       dilakukan melalui tahap:
       a. rembug desa/musyawarah untuk menghasilkan kesepakatan;
       b. kesepakatan dituangkan dalam AD/ART yang sekurang-kurangnya berisi:
          organisasi dan tata kerja, penetapan personil, sistem pertanggung jawaban
          dan pelaporan, bagi hasil dan kepailitan;
       c.   pengusulan materi kesepakatan sebagai draft peraturan desa;
       d. penerbitan peraturan desa yang berisikan sekurang-kurangnya memuat
          bentuk organisasi, kepengurusan, hak dan kewajiban, permodalan, bagi hasil
          usaha, keuntungan dan kepailitan, kerjasama dengan pihak ketiga, dan
          mekanisme pertanggung jawaban; dan
       e. Mengajukan legalisasi     badan    hukum   ke   notaris   untuk   memperoleh
          pengesahan.



                                        BAB III
                                     PENGELOLAAN

                                   Bagian Pertama
               Prinsip Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
                                         Pasal 5
Prinsip dalam mengelola BUMDes yaitu:
a. Kooperatif. Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus mampu
   melakukan kerjasama yang baik demi pengembangan dan kelangsungan hidup
   usahanya.
b. Partisipatif. Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus bersedia secara
   sukarela atau diminta memberikan dukungan dan kontribusi yang dapat mendorong
   kemajuan usaha BUMDes.
c.    Emansipatif. Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus diperlakukan
      sama tanpa memandang golongan, suku, dan agama.
d. Transparan. Aktivitas yang berpengaruh terhadap kepentingan masyarakat umum
   harus dapat diketahui oleh segenap lapisan masyarakat dengan mudah dan
   terbuka.
e. Akuntabel. Seluruh kegiatan usaha harus dapat dipertanggung jawabkan secara
   teknis maupun administratif.
f.    Sustainabel. Kegiatan usaha harus dapat dikembangkan dan dilestarikan oleh
      masyarakat dalam wadah BUMDes.
Bagian Kedua
                          Organisasi Pengelola/Pengurus
                                         Pasal 6
(1)   Organisasi pengelola/pengurus BUMDes terpisah dari organisasi pemerintahan
      desa.
(2)   Organisasi pengelola/pengurus BUMDes sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
      paling sedikit terdiri atas:
      a. penasihat atau komisaris; dan
      b. pelaksana operasional atau direksi.
(3)   Penasihat atau komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, dijabat
      oleh Kepala Desa.
(4)   Pelaksana operasional atau direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b,
      terdiri atas:
      a. direktur atau manajer; dan
      b. kepala unit usaha
(5)   Kepala unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dalam
      menjalankan tugasnya dapat dibantu oleh staf dengan cara diusulkan kepada
      direktur dan ditetapkan oleh direktur.
(6)   Jumlah staf unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tergantung
      kebutuhan dan keadaaan keuangan, antara lain :
      a. Staf Bagian keuangan
      b. Staf Bagian administrasi
      c.   Staf Bagian analisis kelayakan usaha (pada unit-unit usaha jasa keuangan
           atau jasa lainnya)
      d. Staf Bagian penagihan
      e. Staf lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan keperluan unit-unit usaha.
(7)   Organisasi pengelola BUMDes ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa dan
      disampaikan kepada Bupati melalui Camat.

                                         Pasal 7
(1)   Pengelolaan BUMDes sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, berdasarkan pada:
      a. anggaran dasar; dan
      b. anggaran rumah tangga.
(2)   Anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a memuat paling
      sedikit rincian nama, tempat kedudukan, maksud dan tujuan, kepemilikan modal,
      kegiatan usaha, dan kepengurusan.
(3)   Anggaran rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b memuat
      paling sedikit hak dan kewajiban pengurus, masa bakti kepengurusan, tata cara
      pengangkatan dan pemberhentian pengurus, penetapan operasional jenis usaha,
      dan sumber permodalan.
Bagian Ketiga
                       Tugas, Kewajiban dan Kewenangan
                                    Pasal 8
                            Penasehat atau Komisaris

(1) Penasihat atau komisaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a,
    mempunyai tugas dan kewajiban adalah sebagai berikut :
    a.   melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada pelaksana
         operasional atau direksi dalam menjalankan kegiatan pengelolaan usaha desa.
    b.   bertindak sebagai pembuat keputusan mengenai masalah yang dianggap
         penting bagi pengelolaan Badan Usaha Milik Desa.
    c.   Bertindak sebagai pengamat yang selalu mencari peluang baru yang dapat
         dimanfaatkan BUMDes.
(2) Penasihat atau komisaris dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
    ayat (1) mempunyai kewenangan adalah sebagai berikut :
    a. Meminta penjelasan dari pengurus             mengenai   segala   persoalan   yang
       menyangkut pengelolaan usaha desa.
    b. Melindungi usaha desa terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan
       dan citra Badan Usaha Milik Desa.

                                     Pasal 9
                         Direktur dan Kepala Unit Usaha
(1) Tugas Direksi dan Kepala Unit Usaha adalah sebagai berikut :
    a. Mengembangkan dan membina Badan Usaha agar tumbuh dan berkembang
       menjadi Lembaga yang dapat melayani kebutuhan ekonomi warga
       masyarakat.
    b. Mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonomi desa yang adil dan
       merata.
    c.   Memupuk usaha kerja sama dengan lembaga-lembaga perekonomian lainnya
         yang ada di desa.
    d. Menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi desa untuk meningkatkan
       pendapatan asli desa.
    e. Memberikan laporan perkembangan usaha kepada masyarakat desa melalui
       forum musyawarah desa minimal 2x dalam setahun.
    f.   mewakili BUMDes di dalam dan di luar pengadilan.
    g. Dalam melaksanakan tugasnya, harus mematuhi Anggaran Dasar Anggaran
       Rumah Tangga Badan Usaha Milik Desa dan peraturan perundang-undangan
       yang berlaku.
(2) Kewajiban Direksi dan Kepala Unit Usaha adalah sebagai berikut :
    a. Kepala Unit usaha harus menyampaikan laporan berkala setiap bulan berjalan
       kepada Direksi mengenai :
         1. Laporan Keuangan Unit Usaha
         2. Progres kegiatan dalam bulan berjalan
    b. Direksi menyampaikan laporan dari seluruh kegiatan usaha kepada Komisaris
       setiap 3 bulan sekali.
    c.   Laporan secara keseluruhan dalam 6 bulan harus diketahui oleh warga desa
         dalam suatu musyawarah desa
Pasal 10
                                  Staf Unit Usaha
Tugas dan tanggungjawab staf unit usaha, antara lain :
a.   Staf Keuangan
     1. Mencatat seluruh transaksi keuangan pada buku kas harian dan ditutup pada
        akhir bulan atau tutup buku;
     2. Membuat laporan keuangan secara sistematik akutansi yang mencakup : kas
        harian, daftar uang masuk, Buku kas Harian, Buku Jurnal, Buku besar, Neraca
        saldo, Laporan Rugi Laba, Neraca, Laporan Ekuitas dan Laporan Arus Kas;
     3. Menyimpan uang kas dan mengeluarkan atas perintah Kepala Unit yang
        disetujui oleh Direktur untuk pengembangan usaha dan operasional lainnya;
        dan
     4. Melaporkan posisi kas harian kepada Kepala Unit dengan menunjukkan bukti
        fisik dan dibuat berita acara.
b.   Staf administrasi
     1. Merekap seluruh arus surat keluar dan masuk, dan membuat surat menyurat
        yang dibutuhkan;
     2. Membuat laporan secara kelembagaan atau perkembangan kemajuan unit
        usaha;
     3. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Kepala Unit untuk kegiatan unit
        Usaha.
c.   Staf bidang Analisis Kelayakan Usaha
     1. Melakukan pemeriksaan administrasi dan kelengkapan dokumen proposal dari
        pemanfaat dalam mengajukan pinjaman kepada BUMDes;
     2. Melakukan penilaian kelayakan usulan dengan melakukan kunjungan lapangan
        meliputi: cek fisik kelayakan usaha (tempat usaha), cek fisik kelayakan
        agunan, mencari informasi kepada masyarakat tentang pinjaman dengan
        pihak ketiga dan lainnya yang bersangkutan, mencari informasi kepada
        masyarakat tentang karakter peminjam;
     3. Mengisi formulir verifikasi usulan saat kunjungan lapangan;
     4. Membuat rekomendasi awal hasil kunjungan lapangan;
     5. Menyampaikan kepada Kepala Unit tentang rekomendasi analisis kelayakan
        usaha; dan
     6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh Kepala Unit        yang
        berkenaan dengan BUMDes.
d.   Staf bidang Penagihan
     1. Melaksanakan tagihan kepada peminjam yang terlambat dalam pembayaran
        pinjaman
     2. Melaksanakan sanksi atas peminjam sesuai dengan ketentuan yang berlaku
        atau yang telah ditetapkan;
     3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh Kepala Unit        yang
        berkenaan dengan BUMDes.
BAB IV
                   MEKANISME PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN
                                           Pasal 11
(1)   Tata cara pembentukan pengurus BUMDes sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat
      (2), dilaksanakan melalui rapat/musyawarah yang dihadiri oleh perangkat desa
      dan unsur dari kelembagaan kemasyarakatan di desa.
(2)   Rapat/musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala
      Desa untuk menyusun atau memilih anggota pengurus secara demokratis.
(3)   Anggota pengurus BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari
      tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki kemampuan, kemauan dan kepedulian
      terhadap kemajuan pembangunan desa yang diajukan oleh masing-masing dusun.
(4)   Penentuan kedudukan dalam kepengurusan BUMDes ditetapkan melalui
      musyawarah anggota pengurus dan mendapat persetujuan dari Kepala Desa.
(5)   Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pengurus BUMDes antara lain :
      a. Warga desa yang mempunyai jiwa wirausaha
      b. Bertempat tinggal dan menetap di desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
      c.   Sekurang-kurangnya telah berumur 25 tahun, dan setinggi-tingginya 60 tahun
      d. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, berwibawa, penuh pengabdian
         terhadap perekonomian desa
      e. Pendidikan yang memadai minimal SLTA atau sederajat.
      f.   Sehat jasmani dan rohani
      g. Khusus pemegang jabatan Staf Bagian Keuangan, dan staf Bagian
         Administrasi diutamakan berasal dari sekolah kejuruan (SMK/SMEA) atau DIII
         bidang akuntansi dan sekretaris..

                                           Pasal 12
Masa bakti kepengurusan BUMDes ditetapkan 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk
masa bakti berikutnya.

                                           Pasal 13
Pengurus BUMDes berhenti atau diberhentikan apabila :
a.    Meninggal dunia
b.    Mengundurkan diri
c.    Pindah tempat tinggal di luar desa
d.    Berakhir masa baktinya
e.    Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik
f.    Karena tersangkut tindak pidana.


                                           Pasal 14
Pergantian pengurus BUMDes antar waktu diisi berdasarkan hasil musyawarah
pengurus BUMDes, dan masa tugas anggota pengurus BUMDes pengganti disesuaikan
dengan masa tugas kepengurusan yang digantikan.
Pasal 15
(1)   Pengurus BUMDes Berhak mendapat penghasilan yang sah sebagai penghargaan
      dari pelaksanaan tugas-tugasnya. disesuaikan dengan kemampuan dan
      keuntungan usaha.
(2)   Pengurus BUMDes dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung
      maupun tidak langsung dari kegiatan Badan Usaha Milik Desa selain penghasilan
      yang sah.


                                     BAB V
                          JENIS USAHA DAN PERMODALAN
                                       Pasal 16
(1)   BUMDes sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, terdiri atas jenis-jenis usaha.
(2)   Jenis-jenis usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
      a. jasa;
      b. penyaluran sembilan bahan pokok;
      c. perdagangan hasil pertanian; dan/atau
      d. industri kecil dan rumah tangga.
(3)   Jenis-jenis usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dikembangkan
      sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa.


                                       Pasal 17
(1)   Usaha jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf a, antara lain:
      a. jasa keuangan mikro;
      b. jasa transportasi;
      c. jasa komunikasi;
      d. jasa konstruksi; dan
      e. jasa energi.
(2)   Usaha penyaluran sembilan bahan pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
      ayat (2) huruf b, antara lain:
      a. beras;
      b. gula;
      c. garam;
      d. minyak goreng;
      e. kacang kedelai; dan
      f. bahan pangan lainnya yang dikelola melalui warung desa atau lumbung desa.
(3)   Usaha perdagangan hasil pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
      ayat (2) huruf c, antara lain:
      a. jagung;
      b. buah-buahan; dan
      c. sayuran.
(4)    Usaha industri kecil dan rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
       ayat (2) huruf d, antara lain:
       a. makanan;
       b. minuman, kerajinan rakyat;
       c. bahan bakar alternatif; dan
       d. bahan bangunan.

                                        Pasal 18
Modal BUMDes berasal dari:
a. pemerintah desa;
b. tabungan masyarakat;
c.    bantuan pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota;
d. pinjaman; dan/atau
e. kerja sama usaha dengan pihak lain.


                                        Pasal 19
(1)    Modal BUMDes yang berasal dari pemerintah desa sebagaimana dimaksud pada
       Pasal 18 huruf a, merupakan kekayaan desa yang dipisahkan.
(2)    Modal BUMDes yang berasal dari tabungan masyarakat sebagaimana dimaksud
       dalam Pasal 18 huruf b, merupakan simpanan masyarakat.
(3)    Modal BUMDes yang berasal dari bantuan pemerintah, pemerintah provinsi, dan
       pemerintah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf c, dapat
       berupa dana tugas pembantuan.
(4)    Modal BUMDes yang berasal dari pinjaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
       huruf d, dari pinjaman lembaga keuangan atau pemerintah daerah.
(5)    Modal BUMDes yang berasal dari kerjasama usaha dengan pihak lain sebagaimana
       dimaksud dalam Pasal 18 huruf e, dapat diperoleh dari pihak swasta dan/atau
       masyarakat.

                                        Pasal 20
(1) Modal BUMDes yang berasal dari pinjaman sebagaimana dimaksud pada
    Pasal 19 ayat (4), dilakukan setelah mendapat persetujuan BPD.
(2) Yang dimaksud dengan mendapatkan persetujuan BPD sebagaimana dimaksud
    pada ayat (1) adalah persetujuan tertulis dari BPD setelah diadakan rapat khusus
    untuk itu.
                                        Pasal 21
Modal BUMDes selain sebagaimana dimaksud pada Pasal 18, dapat berasal dari dana
bergulir program pemerintah dan pemerintah daerah yang diserahkan kepada desa
dan/atau masyarakat melalui pemerintah desa.

                                        Pasal 22
(1)    Bagi hasil usaha desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 16, dilakukan
       berdasarkan keuntungan bersih usaha.
(2)    Bagi    hasil    usaha    BUMDes      setiap tahun, dipergunakan   untuk
       Penambahan/Pemupukan Modal usaha, Pendapatan Asli Desa, Jasa Produksi dan
       kegiatan lainnya sesuai dengan ketentuan.
(3)   Ketentuan sebagaimana mana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), mengenai
      besarnya bagi hasil usaha diatur dalam Peraturan Desa.


                                     BAB VI
                                   KERJASAMA
                                      Pasal 23
(1)   BUMDes dapat melakukan kerjasama usaha antar 2 (dua) desa atau lebih dan
      dengan pihak ketiga.
(2)   Kerjasama usaha antar 2 (dua) desa atau lebih sebagaimana dimaksud pada
      ayat (1) dapat dilakukan dalam satu kecamatan atau antar kecamatan dalam satu
      kabupaten/kota.
(3)   Kerjasama antar 2 (dua) desa atau lebih sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
      harus mendapat persetujuan masing-masing pemerintahan desa.
(4)   BUMDes dapat membuat kerja sama dengan pihak ketiga dengan ketentuan :
      a. Apabila kerja sama dimaksud memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki
         atau dikelola BUMDes, yang mengakibatkan beban hutang, maka rencana
         kerja sama tersebut harus mendapat persetujuan Komisaris dan disetujui oleh
         BPD serta kerja sama tersebut tidak bertentangan dengan peraturan
         perundangundangan yang berlaku.
      b. Apabila kerja sama dimaksud tidak memerlukan jaminan harta benda yang
         dimiliki atau dikelola BUMDes dan tidak mengakibatkan beban hutang maka
         rencana kerja sama tersebut dilaporkan secara tertulis kepada Komisaris.


                                      Pasal 24
(1)   Kerjasama usaha desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 23 dibuat dalam naskah
      perjanjian kerjasama.
(2)   Naskah perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
      memuat:
      a. subyek kerjasama;
      b. obyek kerjasama;
      c.   jangka waktu;
      d. hak dan kewajiban;
      e. pendanaan;
      f.   keadaan memaksa;
      g. penyelesaian permasalahan; dan
      h. pengalihan.

                                      Pasal 25
Naskah perjanjian kerjasama usaha desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 24,
disampaikan kepada Bupati melalui Camat paling lambat 14 (empat belas) hari sejak
ditandatangani.
BAB VII
                        LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
                                       Pasal 26
(1)   Pelaksana operasional atau direksi melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan
      BUMDes kepada Kepala Desa.
(2)   Kepala Desa melaporkan pertanggungjawaban BUMDes kepada BPD dalam
      forum musyawarah desa.
(3)   Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
      sekurang-kurangnya memuat :
      a.   Laporan kinerja pelaksana operasional selama 1 (satu) tahun
      b.   Kinerja usaha yang menyangkut realisasi            kegiatan   usaha,   upaya
           pengembangan, indikator keberhasilan.
      c.   Laporan keuangan termasuk rencana pembagian laba usaha.
      d.   Rencana-rencana pengembangan usaha yang belum terrealisasi.
(4)   Mekanisme dan tata tertib pertanggungjawaban disesuaikan dengan AD-ART.


                                   BAB VII
                          PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
                                       Pasal 27
                                     Pembinaan
(1)   Bupati berwenang melakukan pembinaan              dan    pengawasan     terhadap
      penyelenggaraan kegiatan BUMDes.
(2)   Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dalam arti memfasilitasi yaitu
      memberikan pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi sesuai dengan
      peraturan perundangundangan yang berlaku.
(3)   Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
      ayat (1), Bupati dapat melimpahkan kewenangannya kepada Camat.
(4)   Camat sebagaimana dimaksud ayat (3) berkewajiban melaporkan pelaksanaan
      tugasnya kepada Bupati.
                                      Pasal 28
                                    Pengawasan

(1)   BPD dan/atau pengawas internal yang dibentuk melalui musyawarah desa
      melakukan pengawasan atas pengelolaan BUMDes.
(2)   Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan pengawasan atas pengelolaan BUMDes.

                                     BAB IX
                              KETENTUAN PERALIHAN
                                       Pasal 29

BUMDes atau sebutan lain yang telah ada tetap dapat menjalankan kegiatannya dan
menyesuaikan dengan Peraturan Bupati ini paling lambat 1 (satu) tahun sejak
ditetapkan.
BAB X
                                KETENTUAN PENUTUP
                                      Pasal 30
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini sepanjang mengenai pelaksanaan
teknisnya diatur dan ditetapkan kemudian.


                                      Pasal 31

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bekasi.



                                             Ditetapkan di Cikarang Pusat
                                             pada tanggal 2 Nopember 2011

                                             BUPATI BEKASI,

                                                        ttd

                                              H. SA’DUDDIN


Diundangkan di Cikarang Pusat
Pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BEKASI,


          ttd



H. DADANG MULYADI



BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN               NOMOR
Format f4 berita daerah kabupaten bekasi  tentang bumdes

More Related Content

What's hot

Perda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditas
Perda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditasPerda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditas
Perda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditas
Arifuddin Ali
 
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desa
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan  aset desaPermen no.1 th 2016 tentang pengelolaan  aset desa
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desa
Yudhi Aldriand
 
Pergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasi
Pergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasiPergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasi
Pergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasi
Nugroho Satrio S
 
Perdes 1 2010
Perdes 1 2010Perdes 1 2010
Perdes 1 2010Hati Ku
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Arifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Arifuddin Ali
 
Perdes 2 2016 bumdesa ok
Perdes  2 2016 bumdesa okPerdes  2 2016 bumdesa ok
Perdes 2 2016 bumdesa ok
Pemdes Seboro Sadang
 
Perdes
PerdesPerdes
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desaPerdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
ari saridjo
 
Perdes pungutan 2018
Perdes pungutan 2018Perdes pungutan 2018
Perdes pungutan 2018
Teguh Supriyadi
 
Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017
Pemdes Seboro Sadang
 
PERDES NO 5 Tahun 2021
PERDES NO 5 Tahun 2021PERDES NO 5 Tahun 2021
PERDES NO 5 Tahun 2021
NoerCholies1
 
Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017
Pemdes Seboro Sadang
 
PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2018
PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2018PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2018
PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2018
Pemdes Wonoyoso
 
Sk no. 11 PPDI Kebumen Prembun
Sk no. 11  PPDI Kebumen PrembunSk no. 11  PPDI Kebumen Prembun
Sk no. 11 PPDI Kebumen Prembun
Pemdes Wonoyoso
 
PP Nomor 11 tahun 2021 Tentang Badan Usaha Milik Desa
PP Nomor 11 tahun 2021 Tentang Badan Usaha Milik DesaPP Nomor 11 tahun 2021 Tentang Badan Usaha Milik Desa
PP Nomor 11 tahun 2021 Tentang Badan Usaha Milik Desa
TV Desa
 
Perdes 7 kedudukan dan keu kades perangkat
Perdes 7 kedudukan dan keu kades perangkatPerdes 7 kedudukan dan keu kades perangkat
Perdes 7 kedudukan dan keu kades perangkat
Pemdes Seboro Sadang
 
Perkades seboro no. 6 ttg artbumdes
Perkades seboro no. 6  ttg artbumdesPerkades seboro no. 6  ttg artbumdes
Perkades seboro no. 6 ttg artbumdes
Pemdes Seboro Sadang
 
Membuat peraturan desa
Membuat peraturan desaMembuat peraturan desa
Membuat peraturan desa
Pekerja Sosial Masyarakat
 

What's hot (20)

Perda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditas
Perda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditasPerda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditas
Perda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditas
 
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desa
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan  aset desaPermen no.1 th 2016 tentang pengelolaan  aset desa
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desa
 
Pergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasi
Pergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasiPergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasi
Pergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasi
 
Perdes 1 2010
Perdes 1 2010Perdes 1 2010
Perdes 1 2010
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
 
Perdes 2 2016 bumdesa ok
Perdes  2 2016 bumdesa okPerdes  2 2016 bumdesa ok
Perdes 2 2016 bumdesa ok
 
Perdes
PerdesPerdes
Perdes
 
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desaPerdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
 
Perdes pungutan 2018
Perdes pungutan 2018Perdes pungutan 2018
Perdes pungutan 2018
 
Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017
 
PERDES NO 5 Tahun 2021
PERDES NO 5 Tahun 2021PERDES NO 5 Tahun 2021
PERDES NO 5 Tahun 2021
 
Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017
 
PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2018
PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2018PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2018
PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2018
 
Sk no. 11 PPDI Kebumen Prembun
Sk no. 11  PPDI Kebumen PrembunSk no. 11  PPDI Kebumen Prembun
Sk no. 11 PPDI Kebumen Prembun
 
Perdes pungutan desa
Perdes pungutan desaPerdes pungutan desa
Perdes pungutan desa
 
PP Nomor 11 tahun 2021 Tentang Badan Usaha Milik Desa
PP Nomor 11 tahun 2021 Tentang Badan Usaha Milik DesaPP Nomor 11 tahun 2021 Tentang Badan Usaha Milik Desa
PP Nomor 11 tahun 2021 Tentang Badan Usaha Milik Desa
 
Perdes 7 kedudukan dan keu kades perangkat
Perdes 7 kedudukan dan keu kades perangkatPerdes 7 kedudukan dan keu kades perangkat
Perdes 7 kedudukan dan keu kades perangkat
 
Perkades seboro no. 6 ttg artbumdes
Perkades seboro no. 6  ttg artbumdesPerkades seboro no. 6  ttg artbumdes
Perkades seboro no. 6 ttg artbumdes
 
Membuat peraturan desa
Membuat peraturan desaMembuat peraturan desa
Membuat peraturan desa
 

Viewers also liked

ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
Adijaya Group
 
Manajemen bum des
Manajemen bum desManajemen bum des
Manajemen bum des
Pekerja Sosial Masyarakat
 
Panduan BUMDes
Panduan BUMDesPanduan BUMDes
Peran bumdes
Peran bumdesPeran bumdes
Pendirian bum des
Pendirian bum desPendirian bum des
Pendirian bum des
Pekerja Sosial Masyarakat
 
Badan usaha milik desa (bum des) ok
Badan usaha milik desa (bum des)  okBadan usaha milik desa (bum des)  ok
Badan usaha milik desa (bum des) okaris gunawan
 
Angaran dasar dan anggaran rumah tangga (ad
Angaran dasar dan anggaran rumah tangga (adAngaran dasar dan anggaran rumah tangga (ad
Angaran dasar dan anggaran rumah tangga (adyuniarkowahyu
 
Contoh Draft A D A R T
Contoh Draft  A D  A R TContoh Draft  A D  A R T
Contoh Draft A D A R T
gazzah
 
PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014
PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014
PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014
iceu novida adinata
 
Daftar klasifikasi arsip sistem subjek
Daftar klasifikasi arsip sistem subjek Daftar klasifikasi arsip sistem subjek
Daftar klasifikasi arsip sistem subjek Anugerah Dino Bhavati
 
09. pendirian bum desa
09. pendirian bum desa09. pendirian bum desa
09. pendirian bum desa
keuangandesa
 
10. organisasi bum desa
10. organisasi bum desa10. organisasi bum desa
10. organisasi bum desa
keuangandesa
 
11. pengelolaan bum desa
11. pengelolaan bum desa11. pengelolaan bum desa
11. pengelolaan bum desa
keuangandesa
 
22. bumdes dalam alur regulasi
22. bumdes dalam alur regulasi22. bumdes dalam alur regulasi
22. bumdes dalam alur regulasi
keuangandesa
 
12. klasifikasi jenis usaha bum desa
12. klasifikasi jenis usaha bum desa12. klasifikasi jenis usaha bum desa
12. klasifikasi jenis usaha bum desa
keuangandesa
 
Penguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdesPenguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdes
ibnu istiawan
 

Viewers also liked (20)

1panduan bumdes
1panduan bumdes1panduan bumdes
1panduan bumdes
 
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
 
Manajemen bum des
Manajemen bum desManajemen bum des
Manajemen bum des
 
Panduan BUMDes
Panduan BUMDesPanduan BUMDes
Panduan BUMDes
 
Peran bumdes
Peran bumdesPeran bumdes
Peran bumdes
 
Pendirian bum des
Pendirian bum desPendirian bum des
Pendirian bum des
 
Badan usaha milik desa (bum des) ok
Badan usaha milik desa (bum des)  okBadan usaha milik desa (bum des)  ok
Badan usaha milik desa (bum des) ok
 
Angaran dasar dan anggaran rumah tangga (ad
Angaran dasar dan anggaran rumah tangga (adAngaran dasar dan anggaran rumah tangga (ad
Angaran dasar dan anggaran rumah tangga (ad
 
Contoh Draft A D A R T
Contoh Draft  A D  A R TContoh Draft  A D  A R T
Contoh Draft A D A R T
 
PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014
PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014
PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014
 
mengenal keuangan
mengenal keuanganmengenal keuangan
mengenal keuangan
 
Proposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayamProposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayam
 
Daftar klasifikasi arsip sistem subjek
Daftar klasifikasi arsip sistem subjek Daftar klasifikasi arsip sistem subjek
Daftar klasifikasi arsip sistem subjek
 
09. pendirian bum desa
09. pendirian bum desa09. pendirian bum desa
09. pendirian bum desa
 
10. organisasi bum desa
10. organisasi bum desa10. organisasi bum desa
10. organisasi bum desa
 
11. pengelolaan bum desa
11. pengelolaan bum desa11. pengelolaan bum desa
11. pengelolaan bum desa
 
Juknis PembentukanBPD
Juknis PembentukanBPDJuknis PembentukanBPD
Juknis PembentukanBPD
 
22. bumdes dalam alur regulasi
22. bumdes dalam alur regulasi22. bumdes dalam alur regulasi
22. bumdes dalam alur regulasi
 
12. klasifikasi jenis usaha bum desa
12. klasifikasi jenis usaha bum desa12. klasifikasi jenis usaha bum desa
12. klasifikasi jenis usaha bum desa
 
Penguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdesPenguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdes
 

Similar to Format f4 berita daerah kabupaten bekasi tentang bumdes

Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Arifuddin Ali
 
Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan
Jusa Erza
 
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaPeraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Eka Saputra
 
55 peraturan daerah_nomor_3_tahun_2006_tentang_bumdes
55 peraturan daerah_nomor_3_tahun_2006_tentang_bumdes55 peraturan daerah_nomor_3_tahun_2006_tentang_bumdes
55 peraturan daerah_nomor_3_tahun_2006_tentang_bumdes
Bpd Desa Kasokandel
 
Kab gresik 7_2007
Kab gresik 7_2007Kab gresik 7_2007
Kab gresik 7_2007
Sungonlegowo
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Arifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Arifuddin Ali
 
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
Khol Fathirius
 
Permen662007
Permen662007Permen662007
Perdes sotk Desa Bhuana Jaya
Perdes sotk  Desa Bhuana JayaPerdes sotk  Desa Bhuana Jaya
Perdes sotk Desa Bhuana Jaya
Suwondo Chan
 
Perdes 4
Perdes 4Perdes 4
05. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 200805. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 2008
Nandang Sukmara
 
05. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 200805. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 2008
Nandang Sukmara
 
Perdes sotk 2017
Perdes sotk 2017 Perdes sotk 2017
Perdes sotk 2017
pancakarsa2
 
Uu no 72 tahun 2005
Uu no 72 tahun 2005Uu no 72 tahun 2005
Uu no 72 tahun 2005
Parja Negara
 
Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_
Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_
Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_
Sungonlegowo
 
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang DesaPeraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Penataan Ruang
 

Similar to Format f4 berita daerah kabupaten bekasi tentang bumdes (20)

Pp no.72 th.2005
Pp no.72 th.2005Pp no.72 th.2005
Pp no.72 th.2005
 
Pp no.72 th.2005
Pp no.72 th.2005Pp no.72 th.2005
Pp no.72 th.2005
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
 
Pp nomor 72 tahun 2005 (desa)
Pp nomor 72 tahun 2005 (desa)Pp nomor 72 tahun 2005 (desa)
Pp nomor 72 tahun 2005 (desa)
 
Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan
 
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaPeraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
 
55 peraturan daerah_nomor_3_tahun_2006_tentang_bumdes
55 peraturan daerah_nomor_3_tahun_2006_tentang_bumdes55 peraturan daerah_nomor_3_tahun_2006_tentang_bumdes
55 peraturan daerah_nomor_3_tahun_2006_tentang_bumdes
 
Kab gresik 7_2007
Kab gresik 7_2007Kab gresik 7_2007
Kab gresik 7_2007
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
 
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
 
Permen662007
Permen662007Permen662007
Permen662007
 
Perdes sotk Desa Bhuana Jaya
Perdes sotk  Desa Bhuana JayaPerdes sotk  Desa Bhuana Jaya
Perdes sotk Desa Bhuana Jaya
 
Perdes 4
Perdes 4Perdes 4
Perdes 4
 
05. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 200805. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 2008
 
05. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 200805. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 2008
 
Perdes sotk 2017
Perdes sotk 2017 Perdes sotk 2017
Perdes sotk 2017
 
Uu no 72 tahun 2005
Uu no 72 tahun 2005Uu no 72 tahun 2005
Uu no 72 tahun 2005
 
Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_
Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_
Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_
 
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang DesaPeraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
 

More from Yudhi Aldriand

PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerahPP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
Yudhi Aldriand
 
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
Yudhi Aldriand
 
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasiPeraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Yudhi Aldriand
 
Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...
Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...
Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...
Yudhi Aldriand
 
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
Yudhi Aldriand
 
Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...
Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...
Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...
Yudhi Aldriand
 
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
Yudhi Aldriand
 
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...
Yudhi Aldriand
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Yudhi Aldriand
 
Permendagri no.110 tahun 2016
Permendagri no.110 tahun 2016Permendagri no.110 tahun 2016
Permendagri no.110 tahun 2016
Yudhi Aldriand
 
Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...
Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...
Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...
Yudhi Aldriand
 
Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...
Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...
Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...
Yudhi Aldriand
 
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desaPermen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Yudhi Aldriand
 
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
Yudhi Aldriand
 
UU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan PajakUU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
Yudhi Aldriand
 
Sekilas Info tentang Pilkades PAW
Sekilas Info tentang Pilkades PAWSekilas Info tentang Pilkades PAW
Sekilas Info tentang Pilkades PAW
Yudhi Aldriand
 
Pemilihan kepala desa antarwaktu
Pemilihan kepala desa antarwaktuPemilihan kepala desa antarwaktu
Pemilihan kepala desa antarwaktu
Yudhi Aldriand
 
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan DesaBPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
Yudhi Aldriand
 
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desaPermendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
Yudhi Aldriand
 
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanUu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Yudhi Aldriand
 

More from Yudhi Aldriand (20)

PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerahPP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
 
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
 
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasiPeraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
 
Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...
Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...
Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...
 
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
 
Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...
Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...
Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...
 
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
 
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
 
Permendagri no.110 tahun 2016
Permendagri no.110 tahun 2016Permendagri no.110 tahun 2016
Permendagri no.110 tahun 2016
 
Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...
Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...
Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...
 
Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...
Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...
Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...
 
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desaPermen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
 
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
 
UU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan PajakUU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
 
Sekilas Info tentang Pilkades PAW
Sekilas Info tentang Pilkades PAWSekilas Info tentang Pilkades PAW
Sekilas Info tentang Pilkades PAW
 
Pemilihan kepala desa antarwaktu
Pemilihan kepala desa antarwaktuPemilihan kepala desa antarwaktu
Pemilihan kepala desa antarwaktu
 
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan DesaBPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
 
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desaPermendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
 
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanUu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
 

Format f4 berita daerah kabupaten bekasi tentang bumdes

  • 1. PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BEKASI, Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 147 Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Desa, yang mengatur Pembentukan BUMDes maka untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaannya perlu adanya Tata cara pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha Milik DEsa (BUMDes); b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas, perlu menetapkan Peraturan Bupati Bekasi tentang Tata cara pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950); 2. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587) ;
  • 2. 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 316); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 26 Tahun 2001 tentang Penataan, Pembentukan dan Pemekaran Kecamatan Di Kabupaten Bekasi (Lembaran Daerah Kabupaten Bekasi Tahun 2001 Nomor 12 seri D); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Desa; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Bekasi (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 6); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bekasi (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 7) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bekasi (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 4). MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN BUPATI BEKASI TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintahan Kabupaten Bekasi; 2. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Bupati adalah Bupati Bekasi; 4. Camat adalah Perangkat Daerah Kabupaten Bekasi yang memimpin Kecamatan; 5. Kepala Desa adalah pimpinan penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan Desa di Kabupaten Bekasi; 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  • 3. 8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa; 9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa; 10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa; 11. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUMDes, adalah usaha desa yang dibentuk/didirikan oleh pemerintah desa yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat. 12. Usaha Desa adalah jenis usaha yang berupa pelayanan ekonomi desa seperti, usaha jasa, penyaluran sembilan bahan pokok, perdagangan hasil pertanian, serta industri dan kerajinan rakyat; 13. Peraturan Bupati adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Bupati Bekasi. BAB II PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA Pasal 2 (1) Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa, Pemerintah Desa dapat mendirikan BUMDes sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. (2) Yang dimaksud dengan kebutuhan dan potensi desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. Kebutuhan masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok; b. Tersedia sumberdaya desa yang belum dimanfaatkan secara optimal terutama kekayaan desa; c. Tersedia sumberdaya manusia yang mampu mengelola badan usaha sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat; d. Adanya unit-unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi warga masyarakat yang dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi (3) Pembentukan BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam peraturan desa dan berstatus badan hukum dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan. Pasal 3 (1) Tujuan umum pembentukan BUMDes adalah mengkoordinir kegiatan usaha-usaha di desa untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Desa. (2) Tujuan Khusus pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah: a. Meningkatkan perekonomian desa; b. Meningkatkan pendapatan asli desa; c. Meningkatkan pengolahan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat; d. Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pedesaan. Pasal 4 (1) Syarat pembentukan BUMDes: a. atas inisiatif pemerintah desa dan atau masyarakat berdasarkan musyawarah warga desa; b. adanya potensi usaha ekonomi masyarakat;
  • 4. c. sesuai dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok; d. tersedianya sumber daya desa yang belum dimanfaatkan secara optimal, terutama kekayaan desa; e. tersedianya sumber daya manusia yang mampu mengelola badan usaha sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat desa; f. adanya unit-unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi warga masyarakat yang dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi; dan g. untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan asli desa. (2) Mekanisme pembentukan BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui tahap: a. rembug desa/musyawarah untuk menghasilkan kesepakatan; b. kesepakatan dituangkan dalam AD/ART yang sekurang-kurangnya berisi: organisasi dan tata kerja, penetapan personil, sistem pertanggung jawaban dan pelaporan, bagi hasil dan kepailitan; c. pengusulan materi kesepakatan sebagai draft peraturan desa; d. penerbitan peraturan desa yang berisikan sekurang-kurangnya memuat bentuk organisasi, kepengurusan, hak dan kewajiban, permodalan, bagi hasil usaha, keuntungan dan kepailitan, kerjasama dengan pihak ketiga, dan mekanisme pertanggung jawaban; dan e. Mengajukan legalisasi badan hukum ke notaris untuk memperoleh pengesahan. BAB III PENGELOLAAN Bagian Pertama Prinsip Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pasal 5 Prinsip dalam mengelola BUMDes yaitu: a. Kooperatif. Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus mampu melakukan kerjasama yang baik demi pengembangan dan kelangsungan hidup usahanya. b. Partisipatif. Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus bersedia secara sukarela atau diminta memberikan dukungan dan kontribusi yang dapat mendorong kemajuan usaha BUMDes. c. Emansipatif. Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus diperlakukan sama tanpa memandang golongan, suku, dan agama. d. Transparan. Aktivitas yang berpengaruh terhadap kepentingan masyarakat umum harus dapat diketahui oleh segenap lapisan masyarakat dengan mudah dan terbuka. e. Akuntabel. Seluruh kegiatan usaha harus dapat dipertanggung jawabkan secara teknis maupun administratif. f. Sustainabel. Kegiatan usaha harus dapat dikembangkan dan dilestarikan oleh masyarakat dalam wadah BUMDes.
  • 5. Bagian Kedua Organisasi Pengelola/Pengurus Pasal 6 (1) Organisasi pengelola/pengurus BUMDes terpisah dari organisasi pemerintahan desa. (2) Organisasi pengelola/pengurus BUMDes sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), paling sedikit terdiri atas: a. penasihat atau komisaris; dan b. pelaksana operasional atau direksi. (3) Penasihat atau komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, dijabat oleh Kepala Desa. (4) Pelaksana operasional atau direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, terdiri atas: a. direktur atau manajer; dan b. kepala unit usaha (5) Kepala unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dalam menjalankan tugasnya dapat dibantu oleh staf dengan cara diusulkan kepada direktur dan ditetapkan oleh direktur. (6) Jumlah staf unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tergantung kebutuhan dan keadaaan keuangan, antara lain : a. Staf Bagian keuangan b. Staf Bagian administrasi c. Staf Bagian analisis kelayakan usaha (pada unit-unit usaha jasa keuangan atau jasa lainnya) d. Staf Bagian penagihan e. Staf lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan keperluan unit-unit usaha. (7) Organisasi pengelola BUMDes ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa dan disampaikan kepada Bupati melalui Camat. Pasal 7 (1) Pengelolaan BUMDes sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, berdasarkan pada: a. anggaran dasar; dan b. anggaran rumah tangga. (2) Anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a memuat paling sedikit rincian nama, tempat kedudukan, maksud dan tujuan, kepemilikan modal, kegiatan usaha, dan kepengurusan. (3) Anggaran rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b memuat paling sedikit hak dan kewajiban pengurus, masa bakti kepengurusan, tata cara pengangkatan dan pemberhentian pengurus, penetapan operasional jenis usaha, dan sumber permodalan.
  • 6. Bagian Ketiga Tugas, Kewajiban dan Kewenangan Pasal 8 Penasehat atau Komisaris (1) Penasihat atau komisaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a, mempunyai tugas dan kewajiban adalah sebagai berikut : a. melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada pelaksana operasional atau direksi dalam menjalankan kegiatan pengelolaan usaha desa. b. bertindak sebagai pembuat keputusan mengenai masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan Badan Usaha Milik Desa. c. Bertindak sebagai pengamat yang selalu mencari peluang baru yang dapat dimanfaatkan BUMDes. (2) Penasihat atau komisaris dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai kewenangan adalah sebagai berikut : a. Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan usaha desa. b. Melindungi usaha desa terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan dan citra Badan Usaha Milik Desa. Pasal 9 Direktur dan Kepala Unit Usaha (1) Tugas Direksi dan Kepala Unit Usaha adalah sebagai berikut : a. Mengembangkan dan membina Badan Usaha agar tumbuh dan berkembang menjadi Lembaga yang dapat melayani kebutuhan ekonomi warga masyarakat. b. Mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonomi desa yang adil dan merata. c. Memupuk usaha kerja sama dengan lembaga-lembaga perekonomian lainnya yang ada di desa. d. Menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi desa untuk meningkatkan pendapatan asli desa. e. Memberikan laporan perkembangan usaha kepada masyarakat desa melalui forum musyawarah desa minimal 2x dalam setahun. f. mewakili BUMDes di dalam dan di luar pengadilan. g. Dalam melaksanakan tugasnya, harus mematuhi Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Badan Usaha Milik Desa dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kewajiban Direksi dan Kepala Unit Usaha adalah sebagai berikut : a. Kepala Unit usaha harus menyampaikan laporan berkala setiap bulan berjalan kepada Direksi mengenai : 1. Laporan Keuangan Unit Usaha 2. Progres kegiatan dalam bulan berjalan b. Direksi menyampaikan laporan dari seluruh kegiatan usaha kepada Komisaris setiap 3 bulan sekali. c. Laporan secara keseluruhan dalam 6 bulan harus diketahui oleh warga desa dalam suatu musyawarah desa
  • 7. Pasal 10 Staf Unit Usaha Tugas dan tanggungjawab staf unit usaha, antara lain : a. Staf Keuangan 1. Mencatat seluruh transaksi keuangan pada buku kas harian dan ditutup pada akhir bulan atau tutup buku; 2. Membuat laporan keuangan secara sistematik akutansi yang mencakup : kas harian, daftar uang masuk, Buku kas Harian, Buku Jurnal, Buku besar, Neraca saldo, Laporan Rugi Laba, Neraca, Laporan Ekuitas dan Laporan Arus Kas; 3. Menyimpan uang kas dan mengeluarkan atas perintah Kepala Unit yang disetujui oleh Direktur untuk pengembangan usaha dan operasional lainnya; dan 4. Melaporkan posisi kas harian kepada Kepala Unit dengan menunjukkan bukti fisik dan dibuat berita acara. b. Staf administrasi 1. Merekap seluruh arus surat keluar dan masuk, dan membuat surat menyurat yang dibutuhkan; 2. Membuat laporan secara kelembagaan atau perkembangan kemajuan unit usaha; 3. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Kepala Unit untuk kegiatan unit Usaha. c. Staf bidang Analisis Kelayakan Usaha 1. Melakukan pemeriksaan administrasi dan kelengkapan dokumen proposal dari pemanfaat dalam mengajukan pinjaman kepada BUMDes; 2. Melakukan penilaian kelayakan usulan dengan melakukan kunjungan lapangan meliputi: cek fisik kelayakan usaha (tempat usaha), cek fisik kelayakan agunan, mencari informasi kepada masyarakat tentang pinjaman dengan pihak ketiga dan lainnya yang bersangkutan, mencari informasi kepada masyarakat tentang karakter peminjam; 3. Mengisi formulir verifikasi usulan saat kunjungan lapangan; 4. Membuat rekomendasi awal hasil kunjungan lapangan; 5. Menyampaikan kepada Kepala Unit tentang rekomendasi analisis kelayakan usaha; dan 6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh Kepala Unit yang berkenaan dengan BUMDes. d. Staf bidang Penagihan 1. Melaksanakan tagihan kepada peminjam yang terlambat dalam pembayaran pinjaman 2. Melaksanakan sanksi atas peminjam sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau yang telah ditetapkan; 3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh Kepala Unit yang berkenaan dengan BUMDes.
  • 8. BAB IV MEKANISME PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN Pasal 11 (1) Tata cara pembentukan pengurus BUMDes sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (2), dilaksanakan melalui rapat/musyawarah yang dihadiri oleh perangkat desa dan unsur dari kelembagaan kemasyarakatan di desa. (2) Rapat/musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Desa untuk menyusun atau memilih anggota pengurus secara demokratis. (3) Anggota pengurus BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki kemampuan, kemauan dan kepedulian terhadap kemajuan pembangunan desa yang diajukan oleh masing-masing dusun. (4) Penentuan kedudukan dalam kepengurusan BUMDes ditetapkan melalui musyawarah anggota pengurus dan mendapat persetujuan dari Kepala Desa. (5) Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pengurus BUMDes antara lain : a. Warga desa yang mempunyai jiwa wirausaha b. Bertempat tinggal dan menetap di desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun c. Sekurang-kurangnya telah berumur 25 tahun, dan setinggi-tingginya 60 tahun d. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, berwibawa, penuh pengabdian terhadap perekonomian desa e. Pendidikan yang memadai minimal SLTA atau sederajat. f. Sehat jasmani dan rohani g. Khusus pemegang jabatan Staf Bagian Keuangan, dan staf Bagian Administrasi diutamakan berasal dari sekolah kejuruan (SMK/SMEA) atau DIII bidang akuntansi dan sekretaris.. Pasal 12 Masa bakti kepengurusan BUMDes ditetapkan 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti berikutnya. Pasal 13 Pengurus BUMDes berhenti atau diberhentikan apabila : a. Meninggal dunia b. Mengundurkan diri c. Pindah tempat tinggal di luar desa d. Berakhir masa baktinya e. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik f. Karena tersangkut tindak pidana. Pasal 14 Pergantian pengurus BUMDes antar waktu diisi berdasarkan hasil musyawarah pengurus BUMDes, dan masa tugas anggota pengurus BUMDes pengganti disesuaikan dengan masa tugas kepengurusan yang digantikan.
  • 9. Pasal 15 (1) Pengurus BUMDes Berhak mendapat penghasilan yang sah sebagai penghargaan dari pelaksanaan tugas-tugasnya. disesuaikan dengan kemampuan dan keuntungan usaha. (2) Pengurus BUMDes dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Badan Usaha Milik Desa selain penghasilan yang sah. BAB V JENIS USAHA DAN PERMODALAN Pasal 16 (1) BUMDes sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, terdiri atas jenis-jenis usaha. (2) Jenis-jenis usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. jasa; b. penyaluran sembilan bahan pokok; c. perdagangan hasil pertanian; dan/atau d. industri kecil dan rumah tangga. (3) Jenis-jenis usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Pasal 17 (1) Usaha jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf a, antara lain: a. jasa keuangan mikro; b. jasa transportasi; c. jasa komunikasi; d. jasa konstruksi; dan e. jasa energi. (2) Usaha penyaluran sembilan bahan pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf b, antara lain: a. beras; b. gula; c. garam; d. minyak goreng; e. kacang kedelai; dan f. bahan pangan lainnya yang dikelola melalui warung desa atau lumbung desa. (3) Usaha perdagangan hasil pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf c, antara lain: a. jagung; b. buah-buahan; dan c. sayuran.
  • 10. (4) Usaha industri kecil dan rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf d, antara lain: a. makanan; b. minuman, kerajinan rakyat; c. bahan bakar alternatif; dan d. bahan bangunan. Pasal 18 Modal BUMDes berasal dari: a. pemerintah desa; b. tabungan masyarakat; c. bantuan pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota; d. pinjaman; dan/atau e. kerja sama usaha dengan pihak lain. Pasal 19 (1) Modal BUMDes yang berasal dari pemerintah desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 huruf a, merupakan kekayaan desa yang dipisahkan. (2) Modal BUMDes yang berasal dari tabungan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf b, merupakan simpanan masyarakat. (3) Modal BUMDes yang berasal dari bantuan pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf c, dapat berupa dana tugas pembantuan. (4) Modal BUMDes yang berasal dari pinjaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf d, dari pinjaman lembaga keuangan atau pemerintah daerah. (5) Modal BUMDes yang berasal dari kerjasama usaha dengan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf e, dapat diperoleh dari pihak swasta dan/atau masyarakat. Pasal 20 (1) Modal BUMDes yang berasal dari pinjaman sebagaimana dimaksud pada Pasal 19 ayat (4), dilakukan setelah mendapat persetujuan BPD. (2) Yang dimaksud dengan mendapatkan persetujuan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah persetujuan tertulis dari BPD setelah diadakan rapat khusus untuk itu. Pasal 21 Modal BUMDes selain sebagaimana dimaksud pada Pasal 18, dapat berasal dari dana bergulir program pemerintah dan pemerintah daerah yang diserahkan kepada desa dan/atau masyarakat melalui pemerintah desa. Pasal 22 (1) Bagi hasil usaha desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 16, dilakukan berdasarkan keuntungan bersih usaha. (2) Bagi hasil usaha BUMDes setiap tahun, dipergunakan untuk Penambahan/Pemupukan Modal usaha, Pendapatan Asli Desa, Jasa Produksi dan kegiatan lainnya sesuai dengan ketentuan.
  • 11. (3) Ketentuan sebagaimana mana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), mengenai besarnya bagi hasil usaha diatur dalam Peraturan Desa. BAB VI KERJASAMA Pasal 23 (1) BUMDes dapat melakukan kerjasama usaha antar 2 (dua) desa atau lebih dan dengan pihak ketiga. (2) Kerjasama usaha antar 2 (dua) desa atau lebih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam satu kecamatan atau antar kecamatan dalam satu kabupaten/kota. (3) Kerjasama antar 2 (dua) desa atau lebih sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mendapat persetujuan masing-masing pemerintahan desa. (4) BUMDes dapat membuat kerja sama dengan pihak ketiga dengan ketentuan : a. Apabila kerja sama dimaksud memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki atau dikelola BUMDes, yang mengakibatkan beban hutang, maka rencana kerja sama tersebut harus mendapat persetujuan Komisaris dan disetujui oleh BPD serta kerja sama tersebut tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. b. Apabila kerja sama dimaksud tidak memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki atau dikelola BUMDes dan tidak mengakibatkan beban hutang maka rencana kerja sama tersebut dilaporkan secara tertulis kepada Komisaris. Pasal 24 (1) Kerjasama usaha desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 23 dibuat dalam naskah perjanjian kerjasama. (2) Naskah perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat: a. subyek kerjasama; b. obyek kerjasama; c. jangka waktu; d. hak dan kewajiban; e. pendanaan; f. keadaan memaksa; g. penyelesaian permasalahan; dan h. pengalihan. Pasal 25 Naskah perjanjian kerjasama usaha desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 24, disampaikan kepada Bupati melalui Camat paling lambat 14 (empat belas) hari sejak ditandatangani.
  • 12. BAB VII LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 26 (1) Pelaksana operasional atau direksi melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan BUMDes kepada Kepala Desa. (2) Kepala Desa melaporkan pertanggungjawaban BUMDes kepada BPD dalam forum musyawarah desa. (3) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sekurang-kurangnya memuat : a. Laporan kinerja pelaksana operasional selama 1 (satu) tahun b. Kinerja usaha yang menyangkut realisasi kegiatan usaha, upaya pengembangan, indikator keberhasilan. c. Laporan keuangan termasuk rencana pembagian laba usaha. d. Rencana-rencana pengembangan usaha yang belum terrealisasi. (4) Mekanisme dan tata tertib pertanggungjawaban disesuaikan dengan AD-ART. BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 27 Pembinaan (1) Bupati berwenang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan BUMDes. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dalam arti memfasilitasi yaitu memberikan pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. (3) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1), Bupati dapat melimpahkan kewenangannya kepada Camat. (4) Camat sebagaimana dimaksud ayat (3) berkewajiban melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Bupati. Pasal 28 Pengawasan (1) BPD dan/atau pengawas internal yang dibentuk melalui musyawarah desa melakukan pengawasan atas pengelolaan BUMDes. (2) Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan pengawasan atas pengelolaan BUMDes. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 29 BUMDes atau sebutan lain yang telah ada tetap dapat menjalankan kegiatannya dan menyesuaikan dengan Peraturan Bupati ini paling lambat 1 (satu) tahun sejak ditetapkan.
  • 13. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 30 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini sepanjang mengenai pelaksanaan teknisnya diatur dan ditetapkan kemudian. Pasal 31 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bekasi. Ditetapkan di Cikarang Pusat pada tanggal 2 Nopember 2011 BUPATI BEKASI, ttd H. SA’DUDDIN Diundangkan di Cikarang Pusat Pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BEKASI, ttd H. DADANG MULYADI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN NOMOR