Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desaYudhi Aldriand
Pengelolaan Aset Desa merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pelaporan, penilaian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian aset Desa
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desaYudhi Aldriand
Pengelolaan Aset Desa merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pelaporan, penilaian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian aset Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 19 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 18 Tahun 2006 Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Badan Permusyawaran Desa.
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaari saridjo
Perdes yang mengatur tentang Kewenangan Desa, baik yang berasal dari Asal-usul, Skala Lokal Desa maupun Kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 19 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 18 Tahun 2006 Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Badan Permusyawaran Desa.
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaari saridjo
Perdes yang mengatur tentang Kewenangan Desa, baik yang berasal dari Asal-usul, Skala Lokal Desa maupun Kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten.
Pemilihan kepala desa adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di desa dalam rangka memilih kepala desa yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah perlu diubah untuk memperkuat peran dan kapasitas inspektorat Daerah agar lebih independen dan obyektif dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme serta meningkatkan efektivitas, profesionalisme, dan kinerja pelayanan rumah sakit Daerah
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...Yudhi Aldriand
menjadi pedoman bagi Instansi Pemerintah dalam melakukan mutasi; dan menentukan kewenangan pemberian pertimbangan teknis mutasi dan penetapan keputusan mutasi
untuk melaksanakan ketentuan Pasal I97 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2OI7 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, perlu menetapkan Peraturan Badan Kepegawaian Negara tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...Yudhi Aldriand
Pedoman Umum Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018 ini diharapkan menjadi arah kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa yang dibiayai dengan Dana Desa.
Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...Yudhi Aldriand
Batas Usia Pensiun bagi PNS yang Menduduki Jabatan Fungsional sesuai Pasal 239, Pasal 240, Pasal 354, dan Pasal 355 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...Yudhi Aldriand
untuk melaksanakan Putusan Mahkamah
Konstitusi dalam perkara Nomor 128/PUU-XIII/2015,
ketentuan Pasal 33 huruf g Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa dinyatakan bertentangan
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan
hukum mengikat sehingga berimplikasi hukum dalam
penyelenggaraan pemilihan kepala Desa
untuk melaksanakan ketentuan Pasal 79 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, perlu menetapkan Peraturan
Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...Yudhi Aldriand
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2013
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...Yudhi Aldriand
untuk melaksanakan ketentuan Pasal 24 huruf a, huruf b, huruf d, dan huruf e Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak
Wajib Pajak yang berhak mendapatkan Pengampunan Pajak adalah Wajib Pajak yang mempunyai kewajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.
Dalam hal Wajib Pajak belum mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak, Wajib Pajak harus mendaftarkan diri terlebih dahulu untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak di kantor Direkorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak bertempat tinggal atau berkedudukan.
Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa disusun dengan maksud untuk dijadikan panduan sekaligus referensi bagi Perwakilan BPKP sebagai pengemban amanat dalam peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan desa dan pemerintah daerah yang mempunyai peran dalam memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah desa
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanYudhi Aldriand
Tugas pemerintahan untuk mewujudkan tujuan negara sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tugas tersebut merupakan tugas yang sangat luas. Begitu luasnya cakupan tugas Administrasi Pemerintahan sehingga diperlukan peraturan yang dapat mengarahkan penyelenggaraan Pemerintahan menjadi lebih sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat (citizen friendly), guna memberikan landasan dan pedoman bagi Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan.
Daftar Tenaga Honorer K- 2 Pemerintah Kab. Bekasi yg lulus
Berita daerah Kabupaten Bekasi TAHUN 2010 No 13 tentang PEDOMAN PELAPORANpertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan desa
1. BERITA DA ERAH KABUPATEN BEKASI
NOMOR 13
PERATURAN BUPATI BEKASI
NOMOR 13 TAHUN 2010
TENTANG
PEDOMAN PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BEKASI,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 123 ayat (2)
Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Pemerintahan Desa , yang mengamanatkan bahwa seorang kepala
desa dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Camat dan menyampaikan keterangan
pertanggungjawaban kepada BPD serta menginformasikan kepada
masyarakat dan dalam rangka terciptanya tertib administrasi
penyelenggaraan pemerintahan desa, dipandang perlu adanya
Pedoman Pelaporan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.
b. bahwa Pedoman Pelaporan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu
ditetapkan melalui Peraturan Bupati Bekasi.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat
(Berita Negara Tahun 1950);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438 );
2. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4587) ;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4593);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang
Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang
Lembaran Daerah dan Berita Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Penyerahan Urusan Kabupaten/Kota kepada Desa;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2007 tentang
Pedoman Tata Cara Pelaporan Dan Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2006 tentang
Administrasi Desa;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Pedoman Tatacara Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Pemerintahan Desa;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Kabupaten Bekasi (Lembaran Daerah Tahun
2008 Nomor 6);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi 7 Tahun 2009 tentang
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bekasi
(Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 7).
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN BUPATI BEKASI TENTANG PEDOMAN
PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DESA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintahan Kabupaten Bekasi.
2. Pemerintah Kabupaten adalah pemerintah Kabupaten Bekasi.
3. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. 4. Bupati adalah Bupati Bekasi.
5. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah kabupaten.
6. Camat adalah perangkat daerah Kabupaten Bekasi di wilayah kerjanya.
7. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul
dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan
berada di Daerah Kabupaten.
8. Kepala Desa adalah pemimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD, adalah lembaga yang
merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
sebagai unsure penyelenggara pemerintahan desa.
10. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga
yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra
Pemerintah Desa dalam pemberdayaan masyarakat desa.
11. Tokoh Masyarakat adalah tokoh agama, wanita, pemuda dan pemuka-pemuka
masyarakat lainnya yang bertempat tinggal di desa yang bersangkutan dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan.
12. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa adalah seluruh proses kegiatan manajemen
pemerintahan dan pembangunan Desa berdasarkan kewenangan desa yang ada,
meliputi perencanaan, penetapan kebijakan, pelaksanaan, pengorganisasian,
pengawasan, pengendalian, pembiayaan, koordinasi, pelestarian, penyempurnaan
dan pengembangannya.
13. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Akhir Tahun Anggaran yang
selanjutnya disebut LPPDESA Akhir Tahun Anggaran adalah laporan
penyelenggaraan pemerintahan desa kepada Bupati sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi, meliputi laporan semua
kegiatan desa berdasarkan kewenangan desa yang ada, serta tugas-tugas dan
keuangan dari pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota
selama satu tahun anggaran.
14. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Akhir Masa Jabatan Kepala Desa
yang selanjutnya disebut LPPDESA Akhir Masa Jabatan adalah proses kegiatan
pelaporan Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat sebelum berakhirnya masa
jabatan, meliputi laporan penyelenggaraan pemerintahan desa selama 6 (enam)
tahun.
15. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran Kepala Desa yang
selanjutnya disebut LKPJ Akhir Tahun Anggaran adalah proses kegiatan pelaporan
Kepala Desa kepada rakyat melalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai
bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi, meliputi keterangan
seluruh proses pelaksanaan peraturan-peraturan desa termasuk Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa.
16. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Kepala Desa yang
selanjutnya disebut LKPJ Akhir Masa Jabatan adalah proses kegiatan pelaporan
Kepala Desa kepada BPD sebelum berakhirnya masa jabatan, meliputi laporan
penyelenggaraan pemerintahan desa.
17. Penginformasian Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang selanjutnya
disebut Informasi LPPDESA kepada masyarakat adalah proses kegiatan pelaporan
Kepala Desa kepada rakyat tentang pelaksanaan pemerintahan desa melalui
media/pengumuman resmi, meliputi informasi pokok-pokok kegiatan.
18. Laporan keuangan BPD adalah laporan administrasi keuangan BPD setiap Tahun
yang disampaikan kepada Kepala Desa selaku pemegang kekuasaan pengelolaan
keuangan desa
19. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Badan
Permusyawaratan Desa bersama Kepala Desa.
4. 20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APBDes adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama
oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
21. Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa adalah suatu proses kegiatan
yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintahan Desa dapat berjalan sesuai
dengan rencana dan ketentuan yang telah ditetapkan.
22. Pengawasan BPD adalah pengawasan yang dilakukan oleh BPD terhadap
Pemerintah Desa sesuai wewenangnya.
23. Pengawasan masyarakat adalah pengawasan yang dilakukan masyarakat
BAB II
TUJUAN PELAPORAN
Pasal 2
Tujuan pelaporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa untuk mewujudkan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang bertanggung jawab dan transparan.
BAB III
RUANG LINGKUP PELAPORAN
Pasal 3
Ruang lingkup pelaporan meliputi :
a. Urusan pemerintahan berdasarkan hak asal usul Desa;
b. Urusan pemerintahan yang diserahkan oleh Daerah;
c. Tugas pembantuan;
d. Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan
kepada desa.
BAB IV
PELAPORAN
Bagian Kesatu
Jenis Pelaporan
Pasal 4
Jenis Laporan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 meliputi :
a. Laporan Kepala Desa;
b. Laporan Keuangan BPD.
Bagian Kedua
Laporan Kepala Desa
Pasal 5
Laporan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, meliputi :
a. LPPDESA;
b. LKPJ Kepala Desa;
c. Penginformasian LPPDesa kepada masyarakat.
Pasal 6
LPPDESA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, meliputi:
a. LPPDESA Akhir Tahun Anggaran;
b. LPPDESA Akhir Masa Jabatan.
Pasal 7
LKPJ Kepala Desa sebagaimana dimasud dalam Pasal 5 huruf b, meliputi:
a. LKPJ Akhir Tahun Anggaran;
b. LKPJ Akhir Masa Jabatan.
5. Bagian Ketiga
Laporan Keuangan BPD
Pasal 8
(1) Laporan Keuangan BPD adalah Laporan Administrasi Keuangan BPD kepada Kepala
Desa.
(2) Laporan Administrasi Keuangan BPD kepada Kepala Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah pertanggungjawaban tentang penggunaan keuangan desa
kepada Kepala Desa selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Desa.
BAB V
MUATAN LAPORAN
Bagian Kesatu
Muatan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Paragraf 1
Urusan Berdasarkan Hak Asal Usul Desa
Pasal 9
Muatan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa terhadap urusan pemerintahan
berdasarkan hak asal usul Desa, meliputi hak untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan asal usul, adat istiadat yang berlaku
dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Paragraf 2
Urusan Pemerintahan yang Diserahkan Pemerintah Daerah
Pasal 10
(1) Muatan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dilakukan terhadap urusan
pemerintahan yang diserahkan Pemerintah Daerah kepada Desa.
(2) Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dapat diserahkan
pengaturannya kepada desa akan ditetapkan melalui Peraturan Bupati tersendiri
Paragraf 3
Tugas Pembantuan
Pasal 11
Muatan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa terhadap tugas pembantuan,
meliputi:
a. tugas pembantuan yang diterima dari Pemerintah;
b. tugas pembantuan yang diterima dari Pemerintah Provinsi;
c. tugas pembantuan yang diterima dari Pemerintah Daerah.
Paragraf 4
Urusan Pemerintahan Lainnya
Pasal 12
Muatan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, meliputi urusan pemerintahan
lainnya yang diserahkan kepada Desa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
6. Bagian Kedua
Muatan Laporan LKPJ Kepala Desa
Paragraf 1
Urusan berdasarkan hak asal usul Desa
Pasal 13
Muatan LKPJ Kepala Desa terhadap urusan pemerintahan berdasarkan hak asal usul
desa meliputi hak untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan asal usul, adat istiadat yang berlaku dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan, meliputi :
a. Ringkasan Rencana Kerja Perangkat Desa, kerangka ekonomi desa, prioritas
pembangunan desa, rencana kerja pendanaan dan kekayaan desa ;
b. Penyelenggaraan urusan mencakup :
1. pelaksanaan kegiatan ;
2. tingkat pencapaian ;
3. satuan pelaksana kegiatan desa ;
4. data perangkat desa ;
5. alokasi dan realisasi anggaran ;
6. sarana dan prasarana yang digunakan ;
7. permasalahan dan penyelesaian.
Paragraf 2
Urusan Pemerintahan yang diserahkan Pemerintah Daerah
Pasal 14
Muatan LKPJ Kepala Desa terhadap urusan pemerintahan yang diserahkan oleh
Pemerintah Daerah, meliputi bidang-bidang urusan pemerintahan Kabupaten yang
diserahkan kepada Desa, antara lain :
a. pelaksanaan kegiatan ;
b. tingkat pencapaian ;
c. satuan pelaksana kegiatan desa ;
d. alokasi dan realisasi anggaran ;
e. sarana dan prasarana yang digunakan ;
f. permasalahan dan penyelesaian.
Paragraf 3
Tugas Pembantuan
Pasal 15
Muatan LKPJ Kepala Desa terhadap tugas pembantuan , meliputi:
a. tugas pembantuan yang diterima dari Pemerintah;
b. tugas pembantuan yang diterima dari Pemerintah Provinsi;
c. tugas pembantuan yang diterima dari Pemerintah Daerah.
Paragraf 4
Urusan Pemerintahan Lainnya
Pasal 16
Muatan LKPJ Kepala Desa terhadap urusan pemerintahan lainnya, meliputi urusan
Pemerintahan yang diserahkan kepada Desa berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
7. BAB VI
MATERI LAPORAN
Bagian Kesatu
Materi Laporan LPPDESA
Paragraf 1
Urusan berdasarkan hak asal usul Desa
Pasal 17
Materi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPDESA) bidang urusan
pemerintahan berdasarkan hak asal usul Desa, meliputi:
a. Ringkasan Rencana Kerja Perangkat Desa, kerangka ekonomi desa, prioritas
pembangunan desa, rencana kerja, pendanaan dan kekayaan desa.
b. Penyelenggaraan urusan mencakup:
1. Pelaksanaan Kegiatan;
2. Tingkat pencapaian;
3. Satuan Pelaksana kegiatan Desa;
4. Data Perangkat Desa;
5. Alokasi dan realisasi anggaran;
6. Sarana dan prasarana yang digunakan;
7. Permasalahan dan penyelesaian.
Paragraf 2
Urusan Pemerintahan yang diserahkan oleh Pemerintah Daerah
Pasal 18
Materi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPDESA) bidang urusan
Pemerintahan yang diserahkan Kabupaten kepada Desa setempat, meliputi:
a. Pelaksanaan Kegiatan;
b. Tingkat pencapaian;
c. Satuan Pelaksana kegiatan Desa;
d. Alokasi dan realisasi anggaran;
e. Sarana dan prasarana yang digunakan;
f. Permasalahan dan Penyelesaian;
Paragraf 3
Tugas Pembantuan
Pasal 19
Materi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPDESA) bidang tugas
pembantuan, meliputi:
a. Dasar Hukum;
b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan;
c. Pelaksanaan Kegiatan;
d. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan;
e. Sumber dan jumlah anggaran yang digunakan;
f. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa;
g. Sarana dan prasarana;
h. Permasalahan dan Penyelesaian.
8. Paragraf 4
Urusan Pemerintahan Lainnya
Pasal 20
Materi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPDESA) bidang urusan
Pemerintahan lainnya, meliputi:
a. Dasar Hukum;
b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan;
c. Pelaksanaan Kegiatan;
d. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan;
e. Sumber dan jumlah anggaran yang digunakan;
f. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa;
g. Sarana dan prasarana;
h. Permasalahan dan Penyelesaian.
Bagian Kedua
Materi Laporan LKPJ Kepala Desa
Paragraf 1
Urusan berdasarkan hak asal usul Desa
Pasal 21
Materi LKPJ Kepala Desa bidang urusan Pemerintahan berdasarkan hak asal usul Desa,
meliputi:
a. Ringkasan Rencana Kerja Perangkat Desa, kerangka ekonomi desa, prioritas
pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan;
b. Penyelenggaraan urusan mencakup:
1. Pelaksanaan Kegiatan;
2. Tingkat pencapaian;
3. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa;
4. Data Perangkat Desa;
5. Alokasi dan realisasi anggaran;
6. Sarana dan prasarana yang digunakan;
7. Permasalahan dan Penyelesaian.
Paragraf 2
Urusan Pemerintahan yang diserahkan Kabupaten
Pasal 22
Materi LKPJ Kepala Desa bidang Urusan Pemerintahan yang diserahkan Kabupaten,
meliputi:
a. Ringkasan Rencana Kerja Perangkat Desa, kerangka ekonomi desa, prioritas
pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan;
b. Penyelenggaraan urusan mencakup:
1. Pelaksanaan kegiatan;
2. Tingkat pencapaian;
3. Satuan pelaksanaan kegiatan Desa;
4. Data Perangkat Desa;
5. Alokasi dan realisasi anggaran;
6. Sarana dan prasarana yang digunakan;
7. Permasalahan dan penyelesaian.
9. Paragraf 3
Tugas Pembantuan
Pasal 23
Materi LKPJ Kepala Desa bidang tugas pembantuan, meliputi:
a. Dasar Hukum;
b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan;
c. Pelaksanaan Kegiatan;
d. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan;
e. Sumber dan jumlah anggaran yang digunakan;
f. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa;
g. Data Perangkat Desa;
h. Sarana dan prasarana;
i. Permasalahan dan penyelesaian.
Paragraf 4
Urusan Pemerintahan Lainnya
Pasal 24
Materi LKPJ Kepala Desa bidang urusan pemerintahan lainnya,meliputi:
a. Dasar Hukum;
b. Instansi pemberi urusan pemerintahan lainnya;
c. Pelaksanaan Kegiatan;
d. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan;
e. Sumber dan jumlah anggaran yang digunakan;
f. Satuan Pelaksana kegiatan Desa;
g. Data Perangkat Desa;
h. Sarana dan prasarana;
i. Permasalahan dan penyelesaian.
BAB VII
MEKANISME DAN PELAKSANAAN PELAPORAN
Bagian Kesatu
Penyusunan dan Tata Cara Penyampaian LPPDESA
Paragraf 1
Penyusunan LPPDESA Akhir Tahun Anggaran dan Akhir Masa Jabatan
Pasal 25
(1) Penyusunan laporan Kepala Desa meliputi LPPDESA Akhir Tahun Anggaran dan
LPPDesa Akhir Masa Jabatan menganut prinsip transparansi dan akuntabilitas.
(2) Laporan Kepala Desa berupa LPPDESA Akhir Tahun Anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disusun dengan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(3) Laporan Kepala Desa berupa LPPDESA Akhir Masa Jabatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disusun dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Paragraf 2
Penyampaian LPPDESA Akhir Tahun Anggaran dan Akhir Masa Jabatan
Pasal 26
LPPDESA Akhir Tahun Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf (a) wajib
disampaikan Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat, paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah tahun anggaran berakhir.
10. Pasal 27
LPPDESA Akhir Masa Jabatan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf
(b) disampaikan Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat paling lambat 3 (tiga) bulan
sebelum masa jabatan Kepala Desa berakhir.
Pasal 28
(1) Bupati melakukan evaluasi terhadap LPPDESA.
(2) Hasil evaluasi LPPDESA dijadikan dasar untuk melakukan pembinaan dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa.
Pasal 29
LPPDESA Akhir Masa Jabatan Kepala Desa meliputi :
a. Ringkasan Laporan tahun-tahun sebelumnya;
b. LPPDESA sisa masa jabatan yang belum dilaporkan;
c. Hasil Yang dicapai, dan yang belum dilaksanakan;
d. Hal-hal yang dianggap perlu untuk perbaikan.
Pasal 30
(1) Bupati selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari terhitung sejak laporan diterima wajib
memberitahukan kepada Kepala Desa bahwa laporan telah diterima.
(2) Bupati selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diterimanya laporan
dari Kepala Desa, melakukan evaluasi terhadap LPPDESA.
(3) Untuk pelaksanaan evaluasi laporan Bupati dapat membentuk Tim Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Bagian Kedua
Penyusunan dan Tata Cara Penyampaian LKPJ
Paragraf 1
Penyusunan LKPJ Akhir Tahun Anggaran dan Akhir Masa Jabatan
Pasal 31
(1) Penyusunan LKPJ Kepala Desa meliputi LKPJ Akhir Tahun Anggaran dan LKPJ Akhir
Masa Jabatan menganut prinsip transparansi dan akuntabilitas.
(2) LKPJ Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(3) LKPJ Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Paragraf 2
Penyampaian LKPJ Akhir Tahun Anggaran dan Akhir Masa Jabatan
Pasal 32
(1) Apabila Kepala Desa berhenti sebelum akhir tahun anggaran LKPJ Kepala Desa
disampaikan oleh pejabat pengganti atau pelaksana tugas Kepala Desa.
(2) Materi LKPJ Kepala Desa disampaikan oleh pejabat pengganti atau pelaksana tugas
Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan laporan dalam
memori serah terima jabatan Kepala Desa yang diganti, ditambah dengan sisa
waktu sampai dengan akhir tahun anggaran yang bersangkutan.
11. Pasal 33
(1) LKPJ Kepala Desa kepada BPD disesuaikan dengan situasi, kondisi dan social
budaya masyarakat setempat.
(2) Materi dan mekanisme laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Desa
kepada BPD diatur dalam Peraturan Desa.
(3) Dokumen LKPJ akhir tahun anggaran wajib disampaikan kepada BPD dengan surat
pengantar yang ditandatangani oleh Kepala Desa.
(4) Dokumen LKPJ akhir tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selambat-
lambatnya 3 bulan setelah berakhirnya tahun anggaran wajib disampaikan kepada
BPD untuk dilakukan pembahasan sebagai bahan evaluasi.
(5) Hasil evaluasi LKPJ Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disampaikan
kepada Bupati melalui Camat sebagai bahan penilaian.
(6) Hasil evaluasi LKPJ Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) juga
disampaikan kepada Kepala Desa sebagai bahan perbaikan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.
(7) Penyampaian hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (4),
selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak diterimanya LKPJ.
Pasal 34
(1) LKPJ Akhir Masa Jabatan Kepala Desa adalah laporan penyelenggaraan
pemerintahan Desa yang disampaikan kepada Bupati melalui Camat dan kepada
BPD.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan selambat-lambatnya 3
(tiga) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Kepala Desa.
Pasal 35
LKPJ sebagaimana dimaksud pada pasal 34 disampaikan oleh Kepala Desa pada rapat
pleno khusus BPD
Pasal 36
Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, memuat materi :
a. Dasar hukum;
b. Kebijakan umum Pemerintah Desa;
c. Rencana kegiatan/program kerja selama melaksanakan tugas;
d. Hasil yang dicapai;
e. Dampak dari pelaksanaan kebijakan;
f. Hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan;
g. Upaya yang telah dilakukan dalam menangani hambatan dan masalah dalam
pelaksanaan;
h. Jumlah dan sumber dana yang dipergunakan.
Pasal 37
(1) LKPJ Akhir Masa Jabatan dibahas oleh BPD secara internal sesuai dengan tata
tertib BPD.
(2) Berdasarkan hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPD
menetapkan Keputusan BPD.
(3) Keputusan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan paling lambat
30 (tiga puluh) hari setelah LKPJ diterima.
(4) Keputusan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada Kepala
Desa dalam rapat paripurna sebagai rekomendasi untuk perbaikan
penyelenggaraan pemerintahan desa kedepan.
12. (5) Apabila LKPJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak ditanggapi dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari setelah LKPJ diterima, maka dianggap tidak ada
rekomendasi untuk penyempurnaan.
BAB VIII
INFORMASI LPPDESA
Pasal 38
(1) Kepala Desa wajib menginformasikan LPPDESA kepada masyarakat desanya.
(2) Penginformasian LPPDESA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
secara tertulis melalui pengumuman resmi atau media setempat, dan secara lisan
langsung kepada masyarakat dalam berbagai pertemuan masyarakat desa.
(3) Penginformasian LPPDESA dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam
setahun.
(4) Penginformasian LPPDESA sekurang-kurangnya memuat, antara lain:
a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b. Pelaksanaan Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala
Desa;
c. Penyusunan, Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban APBDesa;
d. Hal-hal lain yang dianggap perlu.
Pasal 39
Informasi LPPDESA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 disusun dengan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
BAB IX
PELAPORAN ADMINISTRASI KEUANGAN
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
Pasal 40
(1) BPD juga wajib menyampaikan laporan administrasi keuangan BPD yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa kepada Kepala Desa
selaku Pemegang Kekuasan Pengelolaan Keuangan Desa.
(2) Laporan administrasi keuangan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan secara tertulis.
BAB X
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 41
(1) Pemerintah Daerah memberikan fasilitasi kepada Pemerintah Desa dan BPD berupa
pemberian pedoman, bimbingan, arahan, supervisi, dan pelatihan dalam rangka
pembinaan dan pengawasan.
(2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bupati dapat mendelegasikan kewenangannya kepada Camat melalui
Keputusan Bupati.
Pasal 42
(1) Dalam hal kepala desa tidak menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4, Badan Permusyawaratan Desa dapat memberikan teguran tertulis kepada
Kepala Desa.
13. (2) Dalam hal Kepala Desa tidak mengindahkan teguran dari Badan Permusyawaratan
Desa sampai dengan 3 (tiga) kali, Badan Permusyawaratan Desa dapat melaporkan
kepada Bupati.
(3) Bupati memberikan teguran tertulis dan tindakan administrasi lainnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan atas tindakan Kepala Desa yang tidak
mengindahkan teguran dari Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (2).
BAB XI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 43
(1) Apabila Kepala Desa berhenti sebelum akhir masa jabatan, LPPDesa dan LKPJ
Kepala Desa disampaikan oleh pejabat pengganti atau pelaksana tugas Kepala
Desa.
(2) Materi LPPDesa dan LKPJ Kepala Desa disampaikan oleh pejabat pengganti atau
pelaksana tugas Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan
laporan dalam memori serah terima jabatan Kepala Desa yang diganti ditambah
dengan sisa waktu sampai dengan akhir tahun anggaran yang bersangkutan.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 44
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini sepanjang mengenai pelaksanaan
teknisnya akan diatur kemudian.
Pasal 45
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bekasi.
Ditetapkan di Cikarang Pusat
pada tanggal 5 Mei 2010
BUPATI BEKASI,
ttd
H. SA’DUDDIN
Diundangkan di Cikarang Pusat
Pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BEKASI,
ttd
H. DADANG MULYADI
BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2010 NOMOR 13
14. PENJELASAN
ATAS
PERATURAN BUPATI BEKASI
NOMOR 13 TAHUN 2010
TENTANG
PEDOMAN PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DESA
I. UMUM
Bahwa berdasarkan Pasal 123 ayat (2) Peraturan Daerah kabupaten Bekasi Nomor
2 Tahun 2008 tentang pemerintahan Desa, bahwa seorang kepala desa dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Camat dan menyampaikan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD serta
menginformasikan kepada masyarakat serta dalam rangka, maka pelaksanaanya
perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pelaporan
Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Peraturan Bupati ini disusun dalam rangka terciptanya tertib administrasi
penyelenggaraan pemerintahan desa dan memberikan pedoman bagi Kepala Desa
selaku pemimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam menyusun Pelaporan
Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang sesuai peraturan
perundangan-undangan yang berlaku serta untuk mewujudkan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa yang bertanggung jawab dan transparan.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Bertanggungjawab merupakan perwujudan kewajiban seseorang dalam hal ini
Kepala Desa untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
pengendaliaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah direncanakan
Yang dimaksud Transparan adalah keterbukaan dalam penyenggaraan
pemerintahan dengan menyediakan informasi, berkaitan dengan
penyelenggaaan pemerintahan yang bebas dan mudah diakses oleh
masyarakat.
Pasal 3
Cukup Jelas
Pasal 4
Huruf a
Cukup Jelas
Huruf b
Cukup Jelas
15. Pasal 5
Huruf a
Cukup Jelas
Huruf b
Cukup Jelas
Huruf b
Cukup Jelas
Pasal 6
Huruf a
Cukup Jelas
Huruf b
Cukup Jelas
Pasal 7
Huruf a
Cukup Jelas
Huruf b
Cukup Jelas
Pasal 8
Ayat (1)
laporan administrasi keuangan BPD merupakan satu kesatuan dari
LKPJ Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran dan tidak dapat dipisahkan.
Misal BPD pada Tahun anggaran berjalan mendapat Biaya operasional
dan tunjangan untuk Pimpinan BPD dan Anggota BPD maka BPD harus
melaporkan dan mempertanggungjawabkan semua penerimaan
maupun pengeluaran tersebut kepada Kepala Desa secara tertulis
dengan mengacu peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Pasal 9
Cukup Jelas
Pasal 10
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Pemerintah Kabupaten Bekasi melakukan identifikasi, pembahasan dan
penetapan jenis-jenis kewenangan yang diserahkan pengaturannya
kepada desa, seperti kewenangan dibidang pertanian, pertambangan
dan energi, kehutanan dan perkebunan, perindustrian dan
perdagangan, perkoperasian, ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan
dan kebudayaan, sosial, pekerjaan umum, perhubungan, lingkungan
hidup, perikanan, politik dalam negeri dan administrasi publik, otonomi
desa, perimbangan keuangan, tugas pembantuan, pariwisata,
pertanahan, kependudukan, kesatuan bangsa dan perlindungan
masyarakat, perencanaan, penerangan/informasi dan komunikasi
selanjutnya akan dituangkan kedalam Peraturan Bupati.
16. Pasal 11
Huruf a
Yang dimaksud dengan tugas pembantuan yang diterima dari
Pemerintah adalah penugasan dari Pemerintah kepada Desa untuk
melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan
mempertanggung jawabkan pelaksanaannya kepada yang
menugaskan dan pelaksanaan tugas dimaksud didanai dari APBN.
Huruf b
Yang dimaksud dengan tugas pembantuan yang diterima dari
Pemerintah Provinsi adalah penugasan dari Pemerintah Provinsi
kepada Desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban
melaporkan mempertanggung jawabkan pelaksanaannya kepada yang
menugaskan dan pelaksanaan tugas dimaksud didanai dari APBD
Provinsi .
Huruf c
Yang dimaksud dengan tugas pembantuan yang diterima dari
Pemerintah Kabupaten adalah penugasan dari Pemerintah Kabupaten
kepada Desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban
melaporkan mempertanggung jawabkan pelaksanaannya kepada yang
menugaskan dan pelaksanaan tugas dimaksud didanai dari APBD
Kabupaten.
Pasal 12
Cukup Jelas
Pasal 13
Huruf a
Cukup Jelas
Huruf b
Cukup Jelas
Pasal 14
Cukup Jelas
Pasal 15
Huruf a
Yang dimaksud dengan tugas pembantuan yang diterima dari
Pemerintah adalah penugasan dari Pemerintah kepada Desa untuk
melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan
mempertanggung jawabkan pelaksanaannya kepada yang
menugaskan dan pelaksanaan tugas dimaksud didanai dari APBN.
Huruf b
Yang dimaksud dengan tugas pembantuan yang diterima dari
Pemerintah Provinsi adalah penugasan dari Pemerintah Provinsi
kepada Desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban
melaporkan mempertanggung jawabkan pelaksanaannya kepada yang
menugaskan dan pelaksanaan tugas dimaksud didanai dari APBD
Provinsi .
17. Huruf c
Yang dimaksud dengan tugas pembantuan yang diterima dari
Pemerintah Kabupaten adalah penugasan dari Pemerintah Kabupaten
Bekasi kepada Desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan
kewajiban melaporkan mempertanggung jawabkan pelaksanaannya
kepada yang menugaskan dan pelaksanaan tugas dimaksud didanai
dari APBD Kabupaten.
Pasal 16
Cukup Jelas
Pasal 17
Huruf a
Cukup Jelas
Huruf b
Cukup Jelas
Pasal 18
Cukup Jelas
Pasal 19
Cukup Jelas
Pasal 20
Cukup Jelas
Pasal 21
Cukup Jelas
Pasal 22
Cukup Jelas
Pasal 23
Cukup Jelas
Pasal 24
Cukup Jelas
Pasal 25
Ayat (1)
prinsip transparansi mengandung arti bahwa dalam proses
penyusunan bersifat terbuka dengan menyediakan informasi,
berkaitan dengan penyelenggaaan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan kemasyarakatan yang bebas dan mudah diakses
oleh masyarakat dengan memperhatikan perlindungan atas hak asasi
pribadi, golongan dan rahasia negara/pemerintah.
Prinsip akuntabilitas mengandung arti bahwa proses penyusunan
LPPDesa Akhir Tahun Anggaran dan LPPDesa Akhir Masa Jabatan
yang merupakan hasil akhir dari penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Ayat (2)
Cukup Jelas
18. Ayat (3)
Cukup Jelas
Pasal 26
Yang dimaksud selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran
berakhir adalah Penyampaian LPPDESA dilaksanakan paling lambat Bulan
Maret dikarenakan tanggal 31 Desember adalah tahun anggaran berakhir.
Pasal 27
Misal Akhir Masa Jabatan Kepala Desa pada bulan November maka
LPPDESA disampaikan Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat paling
lambat pada bulan agustus sudah diterima oleh camat.
Pasal 28
Ayat (1)
Evaluasi dilakukan untuk menilai kinerja penyelenggaraan
pemerintahan Desa dalam upaya peningkatan kinerja berdasarkan
prinsip tata kepemerintahan yang baik
Ayat (2)
Cukup Jelas
Pasal 29
Cukup Jelas
Pasal 30
Ayat (1)
Pemberitahuan kepada Kepala Desa dilakukan secara tertulis.
Ayat (2)
Evaluasi dilakukan untuk menilai kinerja penyelenggaraan
pemerintahan Desa dalam upaya peningkatan kinerja berdasarkan
prinsip tata kepemerintahan yang baik
Ayat (3)
Dalam melaksanakan evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
Bupati dapat melibatkan pejabat dan atau staf dari unsur Sekretariat
Daerah, Aparat Pengawasan Intern Kabupaten dalam hal ini
Inspektorat , Dinas, Badan dan Kantor di lingkungan pemerintah
Kabupaten sebagai tim evaluasi sesuai kebutuhan.
Pasal 31
Ayat (1)
prinsip transparansi mengandung arti bahwa dalam proses
penyusunan bersifat terbuka dengan menyediakan informasi,
berkaitan dengan penyelenggaaan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan kemasyarakatan yang bebas dan mudah diakses
oleh masyarakat dengan memperhatikan perlindungan atas hak
asasi pribadi, golongan dan rahasia negara/pemerintah.
Prinsip akuntabilitas mengandung arti bahwa proses penyusunan
LPPDESA Akhir Tahun Anggaran dan LPPDESA Akhir Masa Jabatan
yang merupakan hasil akhir dari penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Ayat (2)
Cukup Jelas
19. Ayat (3)
Cukup Jelas
Pasal 32
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Pasal 33
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Yang dimaksud selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun
anggaran berakhir adalah Penyampaian LKPJ dilaksanakan paling
lambat Bulan Maret dikarenakan tanggal 31 Desember adalah tahun
anggaran berakhir.
Ayat (4)
Cukup Jelas
Ayat (5)
Cukup Jelas
Ayat (6)
Cukup Jelas
Ayat (7)
Cukup Jelas
Pasal 34
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Misal Akhir Masa Jabatan Kepala Desa pada bulan November maka
LKPJ Akhir Masa Jabatan Kepala Desa disampaikan Kepala Desa
kepada Bupati melalui Camat paling lambat pada bulan agustus
sudah diterima oleh camat.
Pasal 35
Cukup Jelas
Pasal 36
Cukup Jelas
Pasal 37
Ayat (1)
BPD dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis atas LKPJ Akhir
Masa Jabatan, tetapi tidak dalam kapasitas menolak atau menerima.
Ayat (2)
Cukup Jelas
20. Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Ayat (5)
Cukup Jelas
Pasal 38
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "menginformasikan laporan
penyelenggaraan pemerintahan desa (LPPDESA) kepada
masyarakat" adalah memberikan informasi berupa pokok-pokok
kegiatan.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Pasal 39
Cukup Jelas
Pasal 40
Ayat (1)
laporan administrasi keuangan BPD merupakan satu kesatuan dari
LKPJ Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran dan tidak dapat dipisahkan.
Misal BPD pada Tahun anggaran berjalan mendapat Biaya
operasional dan tunjangan untuk Pimpinan BPD dan Anggota BPD
maka BPD harus melaporkan dan mempertanggungjawabkan semua
penerimaan maupun pengeluaran tersebut kepada Kepala Desa
secara tertulis dengan mengacu peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Pasal 41
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Pasal 42
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
21. Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Pasal 43
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Pasal 44
Cukup Jelas
Pasal 45
Cukup Jelas
Ditetapkan di Cikarang Pusat
pada tanggal 5 Mei 2010
BUPATI BEKASI,
Ttd
H. SA’DUDDIN
Diundangkan di Cikarang Pusat
Pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BEKASI,
ttd
H. DADANG MULYADI
TAMBAHAN BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN NOMOR
22. Lampiran I Peraturan Bupati Bekasi
Nomor : 13 Tahun 2010
Tanggal : 5 Mei 2010
Tentang : Peraturan Bupati Bekasi Tentang
Pedoman Pelaporan Pertanggungjawaban
PenyelenggaraanPemerintahanDesa
FORMAT SAMPUL
LAPORAN PENYELENGARAAN PEMERINTAHAN DESA ………….
AKHIR TAHUN ANGGARAN………………
TAHUN…………….
23. SISTEMATIKA LPPDESA AKHIR TAHUN ANGGARAN
BAB I PENDAHULUAN
A. DASAR HUKUM
B. GAMBARAN UMUM DESA
1. KONDISI GEOGRAFIS
2. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFIS
3. KONDISI EKONOMI
BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
A. VISI DAN MISI
B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DESA
C. PRIROITAS DESA
BAB lII KEWENANGAN DESA
A. URUSAN HAK ASAL USUL DESA
1. Pelaksanaan Kegiatan
2. Tingkat Pencapaian
3. Satuan pelaksanaan kegiatan Desa
4. Data perangkat Desa
5. Alokasi dan Realisasi Anggaran
6. Proses Perencanaan Pembangunan
7. Sarana dan prasarana
8. Permasalahan dan penyelesaian
B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN/KOTA
1. Pelaksanaan Kegiatan
2. Tingkat pencapaian
3. Realisasi Program dan Kegiatan
4. Satuan pelaksana kegiatan Desa
5. Data Perangkat Desa
6. Alokasi dan Realisasi Anggaran
7. Permasalahan dan penyelesaian
BAB IV TUGAS PEMBANTUAN
A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA.
1. Dasar Hukum.
2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan.
3. Pelaksanaan Kegiatan.
4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan.
5. Sumber dan jumlah anggaran yang digunakan.
6. Satuan pelaksanaan kegiatan Desa.
7. Sarana dan prasarana.
8. Permasalahan dan penyelesaian.
B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN.
1. Dasar Hukum.
2. Urusan pemerintahan yang dituagas pembantuankan.
3. Sumber dan Jumlah anggaran.
4. Sarana dan prasarana.
BAB V URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA
A. KERJASAMA ANTAR DESA
1. Desa yang diajak kerjasama.
2. Dasar Hukum.
3. Bidang Kerjasama.
4. Nama Kegiatan.
5. Satuan pelaksana kegiatan Desa.
24. 6. Data perangkat Desa.
7. Sumber dan jumlah anggaran.
8. Jangka Waktu Kerjasama.
9. Hasil Kerjasama.
10. Permasalahan dan penyelesaian.
B. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
1. Mitra yang diajak Kerjasama.
2. Dasar Hukum.
3. Bidang Kerjasama.
4. Nama Kegiatan.
5. Satuan pelaksana kegiatan Desa.
6. Sumber dan jumlah anggaran.
7. Jangka Waktu Kerjasama.
8. Hasil Kerjasama.
9. Permasalahan dan penyelesaian.
C. BATAS DESA
1. Sengketa batas Desa.
2. Penyelesaian yang dilakukan.
3. Satuan pelaksana kegiatan Desa.
4. Data Perangkat Desa.
D. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA
1. Bencana yang terjadi dan penanggulangannya.
2. Status Bencana.
3. Sumber dan jumlah Anggaran.
4. Antisipasi desa.
5. Satuan pelaksana kegiatan Desa.
6. Kelembagaan yang dibentuk.
7. Potensi bencana yang diperkirakan terjadi.
E. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
1. Gangguan yang terjadi.
2. Satuan pelaksana kegiatan Desa.
3. Penanggulangan dan Kendalanya.
4. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam penanggulangan.
5. Sumber dan Jumlah Anggaran.
Ditetapkan di Cikarang Pusat
pada tanggal 5 Mei 2010
BUPATI BEKASI,
ttd
H. SA’DUDDIN
Diundangkan di Cikarang Pusat
Pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BEKASI,
ttd
H. DADANG MULYADI
25. Lampiran II Peraturan Bupati Bekasi
Nomor : 13 Tahun 2010
Tanggal : 5 Mei 2010
Tentang : Peraturan Bupati Bekasi Tentang
Pedoman Pelaporan Pertanggungjawaban
PenyelenggaraanPemerintahanDesa
FORMAT SAMPUL
LAPORAN PENYELENGARAAN PEMERINTAHAN DESA ……………………
AKHIR MASA JABATAN
TAHUN……………
26. SISTEMATIKA LPPDESA AKHIR MASA JABATAN
BAB I : PENDAHULUAN
A. DASAR HUKUM.
B. GAMBARAN UMUM DESA.
C. KONDISI GEOGRAFIS.
D. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFIS.
E. KONDISI EKONOMI
BAB II : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
A. Visi dan Misi
B. Strategi dan Arah Kebijakan Desa
C. Priroitas Desa
BAB III : KEWENANGAN DESA
A. URUSAN HAK ASAL USUL DESA
1. Pelaksanaan Kegiatan
2. Tingkat Pencapaian
3. Satuan pelaksana kegiatan Desa
4. Jumlah Pegawai dan datanya
5. Alokasi dan Realisasi Anggaran
6. Kondisi sarana dan prasarana
7. Permasalahan dan penyelesaian
B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN/KOTA
1. Pelaksanaan Kegiatan
2. Realisasi Program dan Kegiatan
3. Satuan pelaksana kegiatan Desa
4. Data Perangkat Desa
5. Alokasi dan Realisasi Anggaran
6. Permasalahan dan penyelesaian
BAB IV : TUGAS PEMBANTUAN
A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA
1. Dasar Hukum
2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
3. Pelaksanaan Kegiatan
4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
5. Sumber dan jumlah anggaran yang digunakan
6. Satuan pelaksana kegiatan Desa
7. Sarana dan prasarana
8. Permasalahan dan penyelesaian
B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN
1. Dasar Hukum
2. Urusan pemerintahan yang ditugas pembantukan
3. Sumber dan Jumlah anggaran
4. Sarana dan prasarana
BAB V : URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA
A. KERJASAMA ANTAR DESA
1. Desa yang diajak kerjasama
2. Dasar Hukum
3. Bidang Kerjasama
4. Nama Kegiatan
5. Satuan pelaksana kegiatan Desa
6. Data Perangkat Desa
7. Sumber dan jumlah anggaran
27. 8. Jangka Waktu Kerjasama
9. Hasil Kerjasama
10. Permasalahan dan penyelesaian
B. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
1. Mitra yang diajak Kerjasama
2. Dasar Hukum
3. Bidang Kerjasama
4. Nama Kegiatan
5. Satuan pelaksana kegiatan Desa
6. Sumber dan jumlah anggaran
7. Jangka Waktu Kerjasama
8. Hasil Kerjasama
9. Permasalahan dan penyelesaian
C. BATAS DESA
1. Sengketa batas Desa
2. Penyelesaian yang dilakukan
3. Satuan Kerja Perangkat yang menyelenggarakan
4. Data Pegawai
D. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA
1. Bencana yang terjadi dan penanggulangannya
2. Status Bencana
3. Sumber dan jumlah Anggaran
4. Antisipasi desa
5. Satuan Kerja Perngkat Desa yang menangani Bencana
6. Kelembagaan yang dibentuk
7. Potensi bencana yang diperkirajan terjadi
E. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
1. Gangguan yang terjadi
2. Satuan pelaksana kegiatan Desa
3. Penanggulangan dan Kendalanya
4. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam penanggulangan
5. Sumber dan Jumlah Anggaran
Ditetapkan di Cikarang Pusat
pada tanggal 5 Mei 2010
BUPATI BEKASI,
ttd
H. SA’DUDDIN
Diundangkan di Cikarang Pusat
Pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BEKASI,
ttd
H. DADANG MULYADI
28. Lampiran III Peraturan Bupati Bekasi
Nomor : 13 Tahun 2010
Tanggal : 5 Mei 2010
Tentang : Peraturan Bupati Bekasi Tentang
Pedoman Pelaporan Pertanggungjawaban
PenyelenggaraanPemerintahanDesa
FORMAT SAMPUL
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA…….. AKHIR
TAHUN ANGGARAN…………………
TAHUN…………
29. SISTEMATIKA LKPJ AKHIR TAHUN ANGGARAN
BAB I : PENDAHULUAN
A. DASAR HUKUM
B. GAMBARAN UMUM DESA
1. KONDISI GEOGRAFIS
2. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFIS
3. KONDISI EKONOMI
a. Potensi unggulan Desa
b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB
BAB II : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
A. Visi dan Misi
B. Strategi dan Arah Kebijakan Desa (sesuai Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa)
C. Prioritas Desa
BAB III : KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA
1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi
2. Target dan realisasi Pendapatan
3. Permasalahan dan penyelesaian
B. PENGELOLAAN BELANJA DESA
1. Kebijakan Umum Keuangan Desa
2. Target dan realisasi Belanja
3. Permasalahan dan penyelesaian
BAB IV : PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DESA
A. URUSAN HAK ASAL USUL DESA
1. Program dan Kegiatan
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
3. Permasalahan dan penyelesaian
B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN/KOTA
1. Program dan Kegiatan
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
3. Permasalahan dan penyelesaian
BAB V : PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA
1. Dasar Hukum
2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
3. Satuan Kerja Perangkat Desa
4. Kegiatan yang diterima
5. Sumber dan Jumlah Anggaran
6. Permasalahan dan penyelesaian
B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN
1. Dasar Hukum
2. Urusan Pemerintahan yang ditugas pembantuankan
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
4. Sarana dan Prsarana
BAB VI : PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA
A. KERJASAMA ANTAR DESA
1. Kebijakan dan Kegiatan
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
3. Permasalahan dan penyelesaian
30. B. KERJASAMA DESA DENGAN PIHAK KETIGA
1. Kebijakan dan Kegiatan
2. Pelaksanaan Kegiatan
3. Permasalahan dan penyelesaian
C. BATAS DESA
1. Kebijakan dan Kegiatan
2. Pelaksanaan Kegiatan
3. Permasalahan dan penyelesaian
D. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA
1. Bencana yang terjadi dan penanggulangannya
2. Status bencana
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
4. Antisipasi Desa
5. Potensi Bencana tang diperkirakan terjadi
E. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
1. Gangguan yang terjadi
2. Satuan pelaksana kegiatan Desa
3. Data perangkatg Desa
4. Sumber dan Jumlah Anggaran
5. Penanggulangan dan Kendalanya
6. Keikutsertaan Aparat Keamanan Dalam penanggulangan
Ditetapkan di Cikarang Pusat
pada tanggal 5 Mei 2010
BUPATI BEKASI,
ttd
H. SA’DUDDIN
Diundangkan di Cikarang Pusat
Pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BEKASI,
ttd
H. DADANG MULYADI
31. Lampiran IV Peraturan Bupati Bekasi
Nomor : 13 Tahun 2010
Tanggal : 5 Mei 2010
Tentang : Peraturan Bupati Bekasi Tentang
Pedoman Pelaporan Pertanggungjawaban
PenyelenggaraanPemerintahanDesa
FORMAT SAMPUL
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA …….
AKHIR MASA JABATAN
TAHUN………..
32. SISTEMATIKA LKPJ AKHIR MASA JABATAN
BAB I : PENDAHULUAN
A. DASAR HUKUM
B. GAMBARAN UMUM DESA
1. KONDISI GEOGRAFIS
2. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFIS
3. KONDISI EKONOMI
a. Potensi unggulan Desa
b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB
BAB II : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
A. Visi dan Misi.
B. Strategi dan Arah Kebijakan Desa (sesuai Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa).
C. Prioritas Desa
BAB III : KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA
1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi
2. Target dan realisasi Pendapatan
3. Permasalahan dan penyelesaian
B. PENGELOLAAN BELANJA DESA
1. Kebijakan Umum Keuangan Desa
2. Target dan realisasi Belanja
3. Permasalahan dan penyelesaian
BAB IV : PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DESA
A. URUSAN HAK ASAL USUL DESA
1. Pelaksanaan Kegiatan
2. Pelaksanaan Program dan Kegiatan
3. Permasalahan dan penyelesaian
B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN/KOTA
1. Pelaksanaan Kegiatan
2. Pelaksanaan Program dan Kegiatan
3. Permasalahan dan penyelesaian
BAB V : PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA
1. Dasar Hukum
2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
3. Satuan pelaksana kegiatan Desa
4. Pelaksanaan kegiatan yang diterima
5. Sumber dan Jumlah Anggaran
6. Permasalahan dan penyelesaian
B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN
1. Dasar Hukum
2. Urusan Pemerintahan yang ditugas pembantuankan
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
4. 5arana dan Prasarana.
BAB VI : PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA
A. KERJASAMA ANTAR DESA
1. Kebijakan dan Kegiatan
2. Pelaksanaan Kegiatan
3. Permasalahan dan penyelesaian
33. B. KERJASAMA DESA DENGAN PIHAK KETIGA
1. Kebijakan dan Kegiatan
2. Pelaksanaan Kegiatan
3. Permasalahan dan penyelesaian
C. BATAS DESA
1. Kebijakan dan Kegiatan
2. Pelaksanaan Kegiatan
3. Permasalahan dan penyelesaian
D. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA
1. Bencana yang terjadi dan penanggulangannya
2. Status bencana
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
4. Antisipasi Desa
5. Potensi Bencana tang diperkirakan terjadi
E. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
1. Gangguan yang terjadi
2. Satuan pelaksana kegiatan Desa
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
4. Penanggulangan dan Kendalanya
5. Keikutsertaan Aparat Keamanan Dalam penanggulangan
Ditetapkan di Cikarang Pusat
pada tanggal 5 Mei 2010
BUPATI BEKASI,
ttd
H. SA’DUDDIN
Diundangkan di Cikarang Pusat
Pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BEKASI,
ttd
H. DADANG MULYADI
34. Lampiran V Peraturan Bupati Bekasi
Nomor : 13 Tahun 2010
Tanggal : 5 Mei 2010
Tentang : Peraturan Bupati Bekasi Tentang
Pedoman Pelaporan Pertanggungjawaban
PenyelenggaraanPemerintahanDesa
INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
DESA ...........................
Kecamatan ...................
TAHUN …………….......
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
A. Urusan Pemerintahan Desa.
(Ringkasan dari penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang diserahkan
Kabupaten)
B. Urusan hak asal usul desa
(Ringkasan dari penyelenggaraan urusan yang diserahkan ke desa)
C. Tugas Pembantuan
(Ringkasan dari penyelenggaraan yang ditugaskan kepada desa oleh Pemerintah
tingkat atas)
D. Urusan Pemerintahan Lainnya
(Ringkasan urusan Pemerintahan lainnya jika ada)
2. Ringkasan APB Desa
A. Pendapatan Desa
a. Pendapatan Asli Desa Rp. ………………
b. Bagi hasil pajak Kabupaten Rp. ………………
c. Bagian dari restribusi Kabupaten Rp. ………………
d. Alokasi Dana Desa Rp. ………………
e. Bantuan keuangan Pemerintah,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten dan desa lainnya. Rp. ………………
f. Hibah Rp. ………………
g. Sumbangan Pihak ke tiga Rp. ………………
Jumlah Rp. ………………
B. Belanja
a. Belanja Langsung
1) Belanja Pegawai Rp. ………………
2) Belanja Barang / jasa Rp. ………………
3) Belanja Modal Rp. ………………
Jumlah Rp. ………………
b. Belanja Tidak Langsung
1) Belanja Pegawai Rp. ………………
2) Belanja Subsidi Rp. ………………
3) Belanja Hibah Rp. ………………
4) Belanja Bantuan Sosial Rp. ………………
5) Belanja Bantuan Keuangan Rp. ………………
6) Belanja Tak Terduga Rp. ………………
Jumlah Rp. ………………
35. C. Pembiayaan
a. Penerimaan Pembiayaan:
1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Tahun sebelumnya Rp. ………………
2) Hasil Penjualan Aset yang dipisahkan Rp. ………………
Jumlah Rp. ………………
b. Pengeluaran Pembiayaan :
1) Dana Cadangan Rp. ………………
2) Penyertaan Modal Desa Rp. ………………
3) Pembayaran Utang Rp. ………………
Jumlah Rp. ………………
……………………,tgl…………………
Kepala Desa……………………
………………………………
Ditetapkan di Cikarang Pusat
pada tanggal 5 Mei 2010
BUPATI BEKASI,
ttd
H. SA’DUDDIN
Diundangkan di Cikarang Pusat
Pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BEKASI,
ttd
H. DADANG MULYADI