1. Peraturan Daerah ini mengatur tentang tata cara pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Kabupaten Nunukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa.
2. Badan Usaha Milik Desa dibentuk oleh pemerintah desa dan masyarakat desa dengan berbadan hukum, kepengurusan terdiri dari pemerintah desa dan masyarakat, serta permodalannya berasal dari berbagai sumber.
3.
Sekarang hampir semua partai menganggap bahwa kadernya yang terbaik. Padahal mungkin tidak seperti itu. Kalau anggota partai tidak ada yang kompeten, ya, kasih orang di luar partai untuk jadi capres,” harapnya.
Menurut Edi, survei LSI ini penting untuk perbaiki kualitas pilihan pemilih. Pilihan itu, lanjut Edi, jangan sebatas kenal saja tapi liat juga kualitasnya. Survei ini adalah empiris untuk kenali lebih jauh kualitas personal para capres.
“Kualitas pemilih adalah kualitas Pemilu untuk perubahan demokrasi yang lebih maju. Jangan terjebak pencitraan. Partai politik harus perhatikan wacana-wacana juga tokoh-tokoh baru yang muncul. Bersama-sama kita bisa dorong kemajuan demokrasi,” pungkasnya
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adatseptianm
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat : Kiat praktis bagi pendamping hukum rakyat, masyarakat sipil, dan pemimpin masyarakat adat.
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...Penataan Ruang
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Sekarang hampir semua partai menganggap bahwa kadernya yang terbaik. Padahal mungkin tidak seperti itu. Kalau anggota partai tidak ada yang kompeten, ya, kasih orang di luar partai untuk jadi capres,” harapnya.
Menurut Edi, survei LSI ini penting untuk perbaiki kualitas pilihan pemilih. Pilihan itu, lanjut Edi, jangan sebatas kenal saja tapi liat juga kualitasnya. Survei ini adalah empiris untuk kenali lebih jauh kualitas personal para capres.
“Kualitas pemilih adalah kualitas Pemilu untuk perubahan demokrasi yang lebih maju. Jangan terjebak pencitraan. Partai politik harus perhatikan wacana-wacana juga tokoh-tokoh baru yang muncul. Bersama-sama kita bisa dorong kemajuan demokrasi,” pungkasnya
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adatseptianm
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat : Kiat praktis bagi pendamping hukum rakyat, masyarakat sipil, dan pemimpin masyarakat adat.
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...Penataan Ruang
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
SKD 02 PP no 38 tahun 2007 Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pem Pusat, Pe...Suprijanto Rijadi
http://sistemkesehatandaerah.com/
PP 38 tahun 2007 mengatur Pembagian Urusan pemerintahan antara Pemerintah Pusat, pemda Propinsi, dan Pemda Kabupaten/Kota untuk 31 sektor diantaranya Sektor Kesehatan
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...Penataan Ruang
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Kekuasaan adalah hal yang biasanya dimiliki pemerintah di setiap negara, di Indonesia terdiri dari beberapa pulau, maka perlu adanya perimbangan kekuasaan tiap daerah. See and learn guys!
Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015TV Desa
Kenali lebih dekat SISKEUDES dan SIPADES
Bersama :
DR NARULLAH, S.Sos, MSi
Kasubdit Sistem Informasi Keuangan dan Aset Desa Ditjen Bina Pemdes Kemendagri
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 19 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa
SKD 02 PP no 38 tahun 2007 Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pem Pusat, Pe...Suprijanto Rijadi
http://sistemkesehatandaerah.com/
PP 38 tahun 2007 mengatur Pembagian Urusan pemerintahan antara Pemerintah Pusat, pemda Propinsi, dan Pemda Kabupaten/Kota untuk 31 sektor diantaranya Sektor Kesehatan
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...Penataan Ruang
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Kekuasaan adalah hal yang biasanya dimiliki pemerintah di setiap negara, di Indonesia terdiri dari beberapa pulau, maka perlu adanya perimbangan kekuasaan tiap daerah. See and learn guys!
Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015TV Desa
Kenali lebih dekat SISKEUDES dan SIPADES
Bersama :
DR NARULLAH, S.Sos, MSi
Kasubdit Sistem Informasi Keuangan dan Aset Desa Ditjen Bina Pemdes Kemendagri
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 19 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan DesaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Pengabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama DesaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Perataturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 28 Tahun 2006 tentang Kerja Sama Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 18 Tahun 2006 Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Perataturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan DesaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Perataturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 25 Tahun 2006 tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Perataturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan mekanisme Penyusunan Peraturan Perundang undangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki LimaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan nomor 24 tahun 2008 tentang Pedagang Kaki Lima
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 21 Tahun 2006 Tentang Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi KelurahanArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 17 Tahun 2006 Tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan
Perda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa bogaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan nomor 7 tahun 2010 tentang Izin Usaha Restoran, rumah makan, tempat makan dan jasa boga
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan HiburanArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan nomor 6 tahun 2010 tentang Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-okArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan).
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 4 tahun 2015 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asingArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan).
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhananArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan).
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan usaha milik Desa.
1. 1
PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN
NOMOR 27 TAHUN 2006
T E N T A N G
TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN
BADAN USAHA MILIK DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI NUNUKAN,
Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat dan Desa,
Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai
dengan kebutuhan dan potensi Desa;
b. bahwa sesuai ketentuan dalam Pasal 81 Peraturan Pemerintah Nomor
72 Tahun 2005 tentang Desa, ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa diatur dengan
Peraturan Daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Tata Cara
Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat,
Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang, sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3962);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang–undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
2. 2
5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2952);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran
Negara tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 07 Tahun 2006 tentang
Tata Hubungan antar Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Nunukan (Lembar Derah Kabupaten Nunukan Tahun 2006
Nomor 06 Seria D Nomor 02);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN NUNUKAN
dan
BUPATI NUNUKAN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TATA CARA
PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK
DESA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Nunukan
2. Kabupaten Nunukan adalah Daerah Otonom sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota
3. 3
Bontang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2000
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999.
3. Bupati adalah Bupati Nunukan
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang disingkat DPRD, adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nunukan.
5. Camat adalah Perangkat Daerah yang mempunyai wilayah kerja di tingkat
Kecamatan dalam Kabupaten Nunukan.
6. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal – usul
dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah
Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal – usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah Lembaga
yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
9. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan
Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
10. Kawasan perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian,
termasuk pengelolaan Sumber Daya Alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat pemukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan
kegiatan ekonomi.
11. Badan Usaha Milik Desa adalah usaha desa yang dikelola oleh Pemerintah Desa.
12. Kerjasama Desa adalah suatu rangkaian kegiatan yang terjadi karena ikatan formal
antara desa atau desa dengan pihak ketiga untuk bersama-sama melakukan kegiatan
usaha guna mencapai tujuan tertentu yang mengandung unsur timbal balik saling
menguntungkan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan di tingkat Desa .
13. Perselisihan adalah perbedaan pendapat yang menimbulkan konflik antar desa atau
desa dengan pihak ketiga dalam melaksanakan usaha bersama dalam Badan Usaha
Milik Desa.
14. Pihak ketiga adalah lembaga badan hukum dan perorangan diluar pemerintah,
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan pemerintah desa .
4. 4
BAB II
TATA CARA PEMBENTUKAN
Bagian Pertama
Bentuk dan Badan Hukum
Pasal 2
(1) Dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan Desa, Pemerintah Desa dapat
mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan Potensi Desa.
(2) Badan Usaha Milik Desa dibentuk oleh pemerintah desa dan masyarakat desa yang
dikelola oleh Desa.
(3) Pembentukan Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan Desa dan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(4) Bentuk Badan Usaha Milik Desa harus berbadan hukum.
(5) Badan Usaha Milik Desa berbadan hukum yang pengesahannya oleh instansi yang
berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Kedua
Kepengurusan
Pasal 3
(1) Badan Usaha Milik Desa dibentuk dengan kepengurusan yang terdiri dari dewan
pengawas dan direksi badan pengawas yang disesuaikan dengan kebutuhan.
(2) Kepengurusan Badan Usaha Milik Desa terdiri dari Pemerintah Desa dan
masyarakat.
(3) Susunan Kepengurusan Badan Usaha Milik Desa dibentuk dengan berpedoman
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Ketiga
Permodalan
Pasal 4
Badan Usaha Milik Desa permodalannya bersumber, dari :
a. Pemerintah Desa;
b. Tabungan masyarakat;
c. Bantuan Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/Kota;
d. Pinjaman : dan/atau
5. 5
e. Penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling
menguntungkan
Pasal 5
(1) Badan Usaha Milik Desa dapat melakukan pinjaman sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah mendapat
persetujuan BPD.
BAB III
MEKANISME PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Bagian Pertama
Jenis Usaha
Pasal 6
(1) Badan Usaha Milik Desa melaksanakan usaha desa yang dikelola oleh Pemerintah
Desa dan masyarakat.
(2) Usaha desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah jenis usaha yang meliputi
pelayanan ekonomi desa seperti :
a. Usaha jasa yang meliputi jasa keuangan, jasa angkutan darat dan air, listrik
desa, dan usaha lain yang sejenis ;
b. Penyaluran sembilan bahan pokok ;
c. Perdagangan hasil pertanian meliputi tanaman pangan, perkebunan,
peternakan, perikanan, dan agrobisnis ;
d. Industri dan kerajinan rakyat.
Bagian Kedua
Bagi Hasil Usaha
Pasal 7
(1) Sistem bagi hasil disepakati oleh pihak-pihak yang saling bekerjasama dalam
pengelolaan Badan Usaha Milik Desa yang diatur dalam akta pendirian badan
hukum.
6. 6
(2) Bagi hasil usaha terhadap pihak-pihak terkait dengan pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa diatur dengan prinsip proporsi dan adil.
Bagian Ketiga
Kerja Sama Dengan Pihak Ketiga
Pasal 8
( 1 ) Badan Usaha Milik Desa dapat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga;
( 2 ) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dalam Perjanjian
Bersama setelah mendapat persetujuan BPD dan dilaporkan kepada Bupati melalui
Camat .
( 3 ) Kerja sama dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan
sesuai dengan kewenangannya ;
Bagian Keempat
Mekanisme Pertanggungjawaban
Pasal 9
( 1 ) Direksi Badan Usaha Milik Desa berkewajiban mempersiapkan laporan triwulan
dan laporan tahunan harus telah diaudit dan disampaikan kepada dewan pengawas
paling lambat 90 hari setelah penutupan tahun buku berjalan.
( 2 ) Masa jabatan direksi dibatasi hanya 5 (lima) tahun dan hanya dapat diangkat
kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
( 3 ) Direksi Badan Usaha Milik Desa dilarang merangkap jabatan struktural dan
fungsional pada instansi/lembaga pemerintah, sebagai anggota direksi pada badan
usaha lainnya, atau badan usaha swasta atau jabatan lainnya yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan.
( 4 ) Badan Usaha Milik Desa dapat dinayatakan pailit dan dalam hal kepailitan terjadi
karena kesalahan atau kelalaian direksi, direksi dapat dimintakan
pertanggungjawaban
7. 7
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis
pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan dalam Peraturan Bupati dengan berpedoman
pada ketentuan Peraturan Daerah ini .
Pasal 11
Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Derah Kabupaten Nunukan
Ditetapkan di Nunukan
Pada tanggal 5 Desember 2006
BUPATI NUNUKAN,
H.ABDUL HAFID ACHMAD
8. 8
Diundangkan di Nunukan
Pada tanggal 5 Desember 2006
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NUNUKAN,
ZAINUDDIN HZ
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN TAHUN 2006 NOMOR 27
SERI E NOMOR 08