Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No. 18/2021
Outline
Hak Pengelolaan
Tanah Reklamasi
Hak Atas Tanah
Hak Guna Usaha
Hak Guna Bangunan
Hak Pakai
Pembatalan Hak atas Tanah
Satuan Rumah Susun
Properti untuk Orang Asing
Ruang Atas Tanah dan Ruang Bawah Tanah
Pendaftaran Tanah secara Elektronik
Kawasan dan Tanah Telantar
HPL
Ketentuan mengenai HPL diatur lebih lanjut di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Hak Pengelolaan, Hak atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah (“PP No. 18/2021”)
Sejarah Pengaturan HPL
Sebelum ditetapkannya PP No. 18/2021, ketentuan mengenai HPL disinggung dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas Tanah (“PP No. 40/1996”) dan berbagai aturan lain
HPL didefinisikan PP No. 40/1996 sebagai hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya.
Ketentuan mengenai subjek HPL serta tata cara permohonan dan pemberiannya diatur dalam Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 9 Tahun 1999 Tentang Pemberian dan Pembatalan Hak atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan (“Permenag No. 9/1999”)
PP No. 18/2021 juga memberikan definisi HPL sebagai hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang HPL
HPL dapat berasal dari (i) tanah negara dan (i) tanah ulayat.
HPL di atas tanah negara diberikan sepanjang tugas pokok dan fungsinya langsung berhubungan dengan pengelolaan tanah
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No. 18/2021
Outline
Hak Pengelolaan
Tanah Reklamasi
Hak Atas Tanah
Hak Guna Usaha
Hak Guna Bangunan
Hak Pakai
Pembatalan Hak atas Tanah
Satuan Rumah Susun
Properti untuk Orang Asing
Ruang Atas Tanah dan Ruang Bawah Tanah
Pendaftaran Tanah secara Elektronik
Kawasan dan Tanah Telantar
HPL
Ketentuan mengenai HPL diatur lebih lanjut di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Hak Pengelolaan, Hak atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah (“PP No. 18/2021”)
Sejarah Pengaturan HPL
Sebelum ditetapkannya PP No. 18/2021, ketentuan mengenai HPL disinggung dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas Tanah (“PP No. 40/1996”) dan berbagai aturan lain
HPL didefinisikan PP No. 40/1996 sebagai hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya.
Ketentuan mengenai subjek HPL serta tata cara permohonan dan pemberiannya diatur dalam Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 9 Tahun 1999 Tentang Pemberian dan Pembatalan Hak atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan (“Permenag No. 9/1999”)
PP No. 18/2021 juga memberikan definisi HPL sebagai hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang HPL
HPL dapat berasal dari (i) tanah negara dan (i) tanah ulayat.
HPL di atas tanah negara diberikan sepanjang tugas pokok dan fungsinya langsung berhubungan dengan pengelolaan tanah
Pemilihan kepala desa adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di desa dalam rangka memilih kepala desa yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Pemilihan kepala desa adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di desa dalam rangka memilih kepala desa yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Perataturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Perataturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan mekanisme Penyusunan Peraturan Perundang undangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi KelurahanArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 17 Tahun 2006 Tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan
Perda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama DesaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Perataturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 28 Tahun 2006 tentang Kerja Sama Desa
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Perataturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 27 Tahun 2006 tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan usaha milik Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan DesaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Perataturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 25 Tahun 2006 tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki LimaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan nomor 24 tahun 2008 tentang Pedagang Kaki Lima
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 21 Tahun 2006 Tentang Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 19 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 18 Tahun 2006 Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan DesaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Pengabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa bogaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan nomor 7 tahun 2010 tentang Izin Usaha Restoran, rumah makan, tempat makan dan jasa boga
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan HiburanArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan nomor 6 tahun 2010 tentang Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-okArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan).
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 4 tahun 2015 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asingArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan).
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Perda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditas
1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN
NOMOR 05 TAHUN 2005
TENTANG
GANTI RUGI TANAM TUMBUH KOMODITAS DI KABUPATEN NUNUKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI NUNUKAN,
Menimbang : a. bahwa dalam pelaksanaan pembangunan di wilayah
Kabupaten Nunukan tidak terlepas dan sangat erat kaitannya
dengan tanaman yang tumbuh diatas lahan yang akan
dipergunakan untuk kegiatan pembangunan, sehingga perlu
adanya tarif ganti rugi tanam tumbuh komoditas pertanian
tanaman pangan, kehutanan dan perkebunan;
b. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan sejalan dengan jiwa
otonomi daerah, pemerintah kabupaten berwenang untuk
mengatur mengenai perencanaan pelaksanaan pembangunan
di daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Daerah tentang Ganti Rugi Tanam Tumbuh Tanaman
Komodias di Kabupaten Nunukan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem
Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3478);
2. 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3699);
4. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai
Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 175,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3896), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 47 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3962);
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4493);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3952);
9. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan
Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 03 Tahun 2001
tentang Pembentukan Organisasi Dinas-Dinas Daerah
Kabupaten Nunukan (Lembaran Daerah Kabupaten Nunukan
Tahun 2001 Nomor 03 Seri D Nomor 03) sebagaimana telah
3. diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor
12 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Nunukan Nomor 03 Tahun 2001 (Lembaran
Daerah Kabupaten Nunukan Tahun 2003 Nomor 14 Seri D
Nomor 04);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 21 Tahun 2003
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL) Kabupaten Nunukan (Lembaran Daerah
Kabupaten Nunukan Tahun 2003 Nomor 39 Seri E Nomor
20);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 22 Tahun 2003
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Daerah
Kabupaten Nunukan Tahun 2003 Nomor 40 Seri E Nomor
21);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NUNUKAN
dan
BUPATI NUNUKAN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG GANTI RUGI TANAM
TUMBUH KOMODIAS DI KABUPATEN NUNUKAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah
Kabupaten Nunukan.
2. Kabupaten adalah Kabupaten Nunukan.
3. Kabupaten Nunukan adalah Daerah Otonom
sebagaimana dimaksud Undang-Undang Nomor 47 Tahun
1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan
Kota Bontang sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999.
4. Bupati adalah Bupati Nunukan.
4. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut
DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Nunukan.
6. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan adalah
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten
Nunukan.
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Peternakan Kabupaten Nunukan.
8. Budidaya Perkebunan adalah jenis tanaman yang dikelola oleh
sub sektor Perkebunan.
9. Klasifikasi Tanam Tumbuh Komoditas adalah Tanaman Muda
(baru ditanam), tanaman yang belum menghasilkan dan
tanaman yang sudah menghasilkan
10. Usaha Budidaya Perkebunan adalah Usaha Budidaya
Tanaman Perkebunan yang meliputi kegiatan pra tanam,
penanaman, pemeliharaan tanaman dan panen.
11. Golongan Tanaman Tumbuh Komoditas adalah tanaman padi-
padian, tanaman palawija, tanaman keras, tanaman buah-
buahan, sayur-sayuran, rempah-rempah, tanaman hias, pohon
pelindung dan lain-lain.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Pemberian ganti rugi tanam tumbuh komoditas dimaksudkan
untuk memberikan tali asih kepada masyarakat yang lahannya
terkena dampak dari dilaksanakannya pembangunan.
BAB III
KLASIFIKASI PENENTUAN BESARNYA
TARIF GANTI RUGI
Pasal 3
Penentuan besarnya tarif Ganti Rugi berdasarkan pada umur
tanaman dengan kategori sebagai berikut :
a. tanaman muda;
b. tanaman belum menghasilkan; dan
c. tanaman menghasilkan.
5. BAB IV
GOLONGAN DAN JENIS TANAMAN SERTA
BESARNYA TARIF GANTI RUGI
Pasal 4
(1). Golongan Tanaman Perkebunan terdiri atas :
a. kopi;
b. coklat / kakao;
c. lada;
d. karet;
e. cengkeh;
f. kelapa;
g. kapuk;
h. tebu;
i. kelapa sawit;
j. kemiri;
k. pala;
l. kapas;
m. tembakau;
n. jarak; dan
o. kina.
(2). Golongan Tanaman Padi-padian terdiri atas :
a. padi sawah;
b. padi ladang; dan
c. padi ketan.
(3). Golongan tanaman palawija terdiri atas :
a. jagung;
b. ubi kayu / rambat;
c. kacang tanah;
d. kacang kedelai;
e. kacang hijau;
f. keladi;
g. kentang; dan
h. sanjey.
(4). Golongan buah-buahan terdiri atas :
a. alpukat;
b. anggur;
c. asam jawa;
d. bambangan;
e. bacang / hambar;
f. belimbing wuluh;
g. belimbing manis;
h. delima;
i. jambu air;
j. jambu biji;
k. jambu bol putih;
l. jambu bol merah;
6. m. jeruk bali;
n. jeruk keprok;
o. jambu mente;
p. jeruk nipis;
q. jeruk purut;
r. jeruk citrum;
s. duku;
t. durian;
u. gandoria;
v. kedondong;
w. ketapi;
x. kuini;
y. mangga golek;
z. mangga;
aa. lengkeng;
bb. manggis;
cc. markisa;
dd. mengkudu;
ee. mundu
ff. nangka;
gg. nenas;
hh. pepaya;
ii. pisang;
jj. rambutan koyakan;
kk. rambutan lumuan;
ll. salak;
mm. sawo;
nn. semangka;
oo. sirsak;
pp. sarikaya;
qq. cempedak;
rr. binjai;
ss. cermai;
tt. terubus;
uu. maritam;
vv. tarap;
ww. rambai;
xx. lansat;
yy. lahung;
zz. kapul;
aaa. keledeng; dan
bbb. elai.
(5). Golongan sayur-sayuran terdiri atas :
a. bayam;
b. bawang daun;
c. bawang merah;
d. bawang kucai;
e. bawang putih;
f. kangkung;
g. bengkuang;
7. h. kacang panjang;
i. kacang tonggak;
j. katu;
k. kelueh;
l. kelor;
m. ketimun;
n. kubis / kol;
o. kecipir;
p. labu air;
q. labu siam;
r. lobak;
s. belinjo;
t. paria;
u. petai cina;
v. petai;
w. petsai;
x. sawi hijau;
y. sawi putih;
z. selada;
aa. terong;
bb. tomat;
cc. wortel;
dd. daun salam; dan
ee. buncis
(6). Golongan rempah-rempah terdiri atas :
a. kunyit;
b. jahe;
c. ketumbar;
d. laus;
e. lombok besar;
f. lombok kecil;
g. kunci;
h. kencur;
i. daun sop;
j. serai;
k. wijen; dan
l. serai wangi.
(7). Golongan tanaman hias terdiri atas :
a. alamanda;
b. akalipta;
c. bougenville;
d. nusa indah;
e. sakura;
f. lidah buaya;
g. kembang matahari;
h. kuping gajah;
i. kembang sepatu;
j. kaca piring;
k. aster;
8. l. kerokot;
m. kaktus;
n. kana;
o. sedap malam;
p. wijaya kusuma;
q. pinang hias;
r. pisang hias
s. sikas;
t. ureng;
u. palem;
v. pacar air;
w. bluntas;
x. bungur;
y. bayam merah;
z. bakung;
aa. keladi hias;
bb. puring;
cc. teratai; dan
dd. penitihan / rampas kuning.
(8). Golongan Pohon Pelindung terdiri atas :
a. beringin;
b. finisiun;
c. ketapang;
d. akasia;
e. flamboyan;
f. angsana;
g. dadap;
h. gamal;
i. lamtoro gung;
j. turi;
k. cemara; dan
l. pinus.
(9). Golongan Lain-lain terdiri atas :
a. rumbia / sagu;
b. enau;
c. rotan;
d. bambu kecil;
e. bambu besar;
f. pandan (tikar);
g. ramania;
h. gayam;
i. sirih;
j. jengkel;
k. pinang;
l. pandan harum;
m. cempaka;
n. lepeu (love you);
o. sukun; dan
p. buah mentega.
9. (10). Golongan Kehutanan :
a. Golongan Kayu
a). Kayu balat yang mempunyai ukur diameter lebih atau
sam dengan 30 cm;
b). Kayu Sonokeling, Ramin dan Ulin;
c). Kayu Torem;
d). Kayu Mentaos, Kiserek, Perupuk, Giam, Belangeran,
dan Kulim;
b. Kayu Bulat Kecil
1. Kayu bulat berdiameter <30 cm;
2. Cerucuk;
3. Tiang Jermal;
4. Golongan Rel;
5. Arang (bakau, meranti dan rimba campuran);
6. Kayu bakar;
7. Tunggak Jati;
c. Kayu Sortimen Lainnya:
1. Kayu Kuning;
2. Kayu Ebony;
3. Kayu Jati;
4. Kayu Bakau;
5. Kayu pinus;
d. Kayu dari Hutan Tanaman Industri:
1. Pinus;
2. Akasia;
3. Balsa;
4. Eucalyptus;
5. Gmelina;
6. Karet;
7. Sengon;
e. Bukan Kayu:
1. Kelompok Rotan Pulut;
2. Kelompok Rotan Sega;
3. Kelompok Rotan Lambang;
4. Kelompok Rotan Tohiti dan Talang;
5. Kelompok Rotan Manau;
6. Kelompok Rotan Semambu Panjang;
7. Kelompok Rotan jenis lainnya (selain kelompok rotan
yang tersebut diatas).
Pasal 5
Besarnya tarif ganti rugi yang dikenakan untuk golongan
tanaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 selengkapnya
sebagaimana terlampir yang menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari peraturan daerah ini.
10. Pasal 6
Besarnya tarif ganti rugi tanam tumbuh yang diatur di dalam
Peraturan Daerah ini sewaktu-waktu akan ditinjau kembali dengan
menyesuaikan harga dipasaran.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan daerah ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Bupati.
Pasal 8
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Daerah Kabupaten Nunukan.
Ditetapkan di Nunukan
pada tanggal 01September 2005
BUPATI NUNUKAN,
TTD
H. ABDULHAFID ACHMAD
Diundangkan di Nunukan
pada tanggal 01 September 2005
Plt.SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NUNUKAN,
ZAINUDDIN HZ
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN TAHUN 2005 NOMOR 05
SERI E NOMOR 04