Peraturan Daerah ini mengatur tentang pedoman umum pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Kabupaten Majalengka untuk meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat melalui berbagai jenis usaha sesuai potensi daerah."
Petunjuk teknis ini memberikan panduan penyusunan Rancangan Peraturan Desa (Raperdes) bagi pemerintahan desa di Kabupaten Bekasi. Terdapat 3 tahapan penyusunan Raperdes yaitu inisiasi ide, penyusunan rancangan, dan pengesahan. Raperdes harus disusun secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat dan sesuai peraturan perundang-undangan. Raperdes bertujuan mengatur berbagai aspek kepenting
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang DesaPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang desa, mulai dari pembentukan, perubahan status, kewenangan, dan penyelenggaraan pemerintahan desa. Dokumen ini menjelaskan bahwa desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan kondisi sosial budaya, dan pemerintahan desa terdiri dari kepala desa dan badan permusyawaratan desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Arifuddin Ali
1. Peraturan Daerah ini mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Nunukan. BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
2. BPD terdiri dari 5-11 orang yang dipilih melalui musyawarah tingkat dusun dan desa. Calon anggota harus berumur minimal 20 tahun dan lulus SD.
3. BPD memiliki wewenang membahas r
Petunjuk teknis ini memberikan panduan penyusunan Rancangan Peraturan Desa (Raperdes) bagi pemerintahan desa di Kabupaten Bekasi. Terdapat 3 tahapan penyusunan Raperdes yaitu inisiasi ide, penyusunan rancangan, dan pengesahan. Raperdes harus disusun secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat dan sesuai peraturan perundang-undangan. Raperdes bertujuan mengatur berbagai aspek kepenting
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang DesaPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang desa, mulai dari pembentukan, perubahan status, kewenangan, dan penyelenggaraan pemerintahan desa. Dokumen ini menjelaskan bahwa desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan kondisi sosial budaya, dan pemerintahan desa terdiri dari kepala desa dan badan permusyawaratan desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Arifuddin Ali
1. Peraturan Daerah ini mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Nunukan. BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
2. BPD terdiri dari 5-11 orang yang dipilih melalui musyawarah tingkat dusun dan desa. Calon anggota harus berumur minimal 20 tahun dan lulus SD.
3. BPD memiliki wewenang membahas r
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 19 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaArifuddin Ali
1. Pemerintah Kabupaten Nunukan menyerahkan sebagian kewenangan pemerintahannya kepada desa-desa di wilayahnya untuk meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat desa.
2. Kewenangan yang dapat diserahkan meliputi bidang pertanian, kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, dan lainnya sesuai potensi setiap desa.
3. Penyerahan kewenangan dilakukan berdasarkan evaluasi kesiap
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang KelurahanPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang kelurahan sebagai wilayah kerja lurah di tingkat desa. Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dan dipimpin oleh lurah yang bertanggung jawab kepada camat. Tugas lurah meliputi pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan serta dapat diberikan tugas tambahan oleh bupati/walikota. Peraturan ini juga mengatur pembentukan lembaga kemasyarakatan di kel
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan DesaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Pengabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Peraturan Desa ini mengatur tentang pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Banjarejo. BUMDes bernama AL IKLAS akan mengelola berbagai usaha seperti perdagangan, industri kecil, jasa, dan pertanian untuk meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat serta desa. Pengurus BUMDes terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan kepala unit usaha yang dipilih melalui musyawar
PP nomor 47 tahun 2015 perubahan atas peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang perakturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Peraturan Pemerintah ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Perubahan tersebut meliputi penyesuaian definisi, pengaturan pembentukan Desa khusus, penetapan kewenangan Desa, dan tata cara pemilihan kepala Desa.
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, P...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pembentukan, penghapusan, penggabungan desa, dan perubahan status desa menjadi kelurahan di Kabupaten Banyumas. Pembentukan desa baru harus memenuhi syarat jumlah penduduk minimal 1500 jiwa atau 300 KK, luas wilayah minimal 100 hektar, serta memiliki jaringan komunikasi dan potensi ekonomi. Penggabungan dan penghapusan desa ditetapkan dengan mempertimbangkan luas
Peraturan Pemerintah ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Perubahan tersebut meliputi penyesuaian definisi, pengaturan pembentukan Desa khusus, penetapan kewenangan Desa, dan tata cara pemilihan kepala Desa.
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Arifuddin Ali
1. Peraturan Daerah ini mengatur tentang tata cara pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Kabupaten Nunukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa.
2. Badan Usaha Milik Desa dibentuk oleh pemerintah desa dan masyarakat desa dengan berbadan hukum, kepengurusan terdiri dari pemerintah desa dan masyarakat, serta permodalannya berasal dari berbagai sumber.
3.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PUNGUTAN DESA Bpd Desa Kasokandel
Peraturan Daerah ini mengatur tentang Pungutan Desa di Kabupaten Majalengka. Pungutan Desa merupakan sumber pendapatan desa yang diambil dari masyarakat berdasarkan kemampuan ekonomi. Pungutan Desa meliputi iuran warga, biaya surat, pungutan lahan pertanian, dan sumbangan lainnya. Pelaksanaan dan pengelolaan Pungutan Desa mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa serta diawasi
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 19 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaArifuddin Ali
1. Pemerintah Kabupaten Nunukan menyerahkan sebagian kewenangan pemerintahannya kepada desa-desa di wilayahnya untuk meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat desa.
2. Kewenangan yang dapat diserahkan meliputi bidang pertanian, kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, dan lainnya sesuai potensi setiap desa.
3. Penyerahan kewenangan dilakukan berdasarkan evaluasi kesiap
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang KelurahanPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang kelurahan sebagai wilayah kerja lurah di tingkat desa. Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dan dipimpin oleh lurah yang bertanggung jawab kepada camat. Tugas lurah meliputi pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan serta dapat diberikan tugas tambahan oleh bupati/walikota. Peraturan ini juga mengatur pembentukan lembaga kemasyarakatan di kel
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan DesaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Pengabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Peraturan Desa ini mengatur tentang pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Banjarejo. BUMDes bernama AL IKLAS akan mengelola berbagai usaha seperti perdagangan, industri kecil, jasa, dan pertanian untuk meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat serta desa. Pengurus BUMDes terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan kepala unit usaha yang dipilih melalui musyawar
PP nomor 47 tahun 2015 perubahan atas peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang perakturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Peraturan Pemerintah ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Perubahan tersebut meliputi penyesuaian definisi, pengaturan pembentukan Desa khusus, penetapan kewenangan Desa, dan tata cara pemilihan kepala Desa.
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, P...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pembentukan, penghapusan, penggabungan desa, dan perubahan status desa menjadi kelurahan di Kabupaten Banyumas. Pembentukan desa baru harus memenuhi syarat jumlah penduduk minimal 1500 jiwa atau 300 KK, luas wilayah minimal 100 hektar, serta memiliki jaringan komunikasi dan potensi ekonomi. Penggabungan dan penghapusan desa ditetapkan dengan mempertimbangkan luas
Peraturan Pemerintah ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Perubahan tersebut meliputi penyesuaian definisi, pengaturan pembentukan Desa khusus, penetapan kewenangan Desa, dan tata cara pemilihan kepala Desa.
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Arifuddin Ali
1. Peraturan Daerah ini mengatur tentang tata cara pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Kabupaten Nunukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa.
2. Badan Usaha Milik Desa dibentuk oleh pemerintah desa dan masyarakat desa dengan berbadan hukum, kepengurusan terdiri dari pemerintah desa dan masyarakat, serta permodalannya berasal dari berbagai sumber.
3.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PUNGUTAN DESA Bpd Desa Kasokandel
Peraturan Daerah ini mengatur tentang Pungutan Desa di Kabupaten Majalengka. Pungutan Desa merupakan sumber pendapatan desa yang diambil dari masyarakat berdasarkan kemampuan ekonomi. Pungutan Desa meliputi iuran warga, biaya surat, pungutan lahan pertanian, dan sumbangan lainnya. Pelaksanaan dan pengelolaan Pungutan Desa mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa serta diawasi
Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)Rachdian Yahya
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pembentukan dan tata kerja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di desa/kelurahan Kabupaten Kutai Kartanegara. LPM merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat untuk memberdayakan masyarakat dan menjadi mitra pemerintah desa. Pembentukan LPM dilakukan melalui musyawarah masyarakat dan ditetapkan dalam Peraturan Desa atau Keputusan
Peraturan Pemerintah ini mengatur perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Beberapa pasal diubah untuk memperkuat kedudukan desa sebagai kesatuan masyarakat hukum dan meningkatkan sinergi kebijakan mengenai desa. Perubahan mencakup pengaturan pembentukan desa, status desa, kewenangan desa, serta tata cara pemili
Peraturan ini mengatur tentang pendirian, pengurusan, pengelolaan, dan pembubaran Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). BUM Desa didirikan untuk mengelola aset dan usaha ekonomi Desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendirian BUM Desa memerlukan persetujuan musyawarah desa. Organisasi pengelola BUM Desa terpisah dari pemerintahan desa dan terdiri atas penasihat, pelaksana operasional
Permen no 4_2015 pendirian, pengurusan dan pengelolaan, dan pembubaran bumdPajeg Lempung
Peraturan ini mengatur tentang pendirian, pengurusan, pengelolaan, dan pembubaran Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). BUM Desa didirikan untuk mengelola aset dan usaha ekonomi Desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendirian BUM Desa memerlukan persetujuan musyawarah desa. Organisasi pengelola BUM Desa terpisah dari pemerintahan desa dan terdiri atas penasihat, pelaksana operasional
Peraturan ini mengatur tentang pendirian, pengurusan, pengelolaan, dan pembubaran Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). BUM Desa didirikan berdasarkan keputusan Musyawarah Desa untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Desa. BUM Desa dikelola secara terpisah dari pemerintahan Desa oleh pengurus yang terdiri atas Penasihat, Pelaksana Operasional, dan Pengawas.
Permendesa no 4_2015 tentang pendirian, pengurusan dan pengelolaan, dan pembu...desa karangkemiri
Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Republik Indonesia no 4_2015 tentang pendirian, pengurusan dan pengelolaan, dan pembubaran badan usaha milik desa
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ...Suwondo Chan
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pembentukan dan peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di tingkat desa/kelurahan di Kabupaten Kutai Kartanegara. LPM dibentuk atas prakarsa masyarakat melalui musyawarah untuk memberdayakan masyarakat di bidang pembangunan. LPM berperan sebagai mitra pemerintah desa dalam mewujudkan aspirasi masyarakat.
Peraturan Pemerintah ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Perubahan tersebut meliputi penyesuaian definisi, pengaturan pembentukan Desa khusus, penetapan kewenangan Desa, dan tata cara pemilihan kepala Desa.
Similar to 55 peraturan daerah_nomor_3_tahun_2006_tentang_bumdes (20)
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
1. 1
LEMBARAN DAERAH
KABUPATEN MAJALENGKA
NOMOR : 3 TAHUN 2006 SERI : D
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
NOMOR : 3 TAHUN 2006
TENTANG
PEDOMAN UMUM PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA
(BUMDES)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MAJALENGKA,
Menimbang :
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 78 Peraturan Pemerintah Nomor
72 Tahun 2005 tentang Desa, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah
tentang Pedoman Umum Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 1950;
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 4389);
2. 2
3. Undang-undang …… 2
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4493) yang telah
ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4548) ;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4438);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4090);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan
Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4106);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 8 Tahun 2004 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2004 Nomor 8, Seri E);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Pedoman Pembentukan Badan Perwakilan Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2004 Nomor 9, Seri E);
3. 3
10. Peraturan …… 3
10. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun 2004 tentang
Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa, Pengurusan dan
Pengawasannya (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2004
Nomor 11, Seri E);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2004 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2004 Nomor 12, Seri
E);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2004 tentang
Peraturan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2004
Nomor 14, Seri E) ;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2004 Nomor 15, Seri E) ;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Kerjasama Antar Desa dan Kerjasama Desa Dengan Pihak Ketiga
(Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2005 Nomor 3, Seri E).
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
DAN
BUPATI MAJALENGKA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN DAERAH TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBENTUKAN
BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES).
4. 4
BAB I ...... 4
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
2. Bupati adalah Bupati Majalengka.
3. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Pemerintah Desa adalah Kuwu dan Pamong Desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa.
6. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan
demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa.
7. Badan Usaha Milik Desa selanjutnya disingkat BUMDES adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
5. 5
Pemerintah Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan desa yang dipisahkan.
8. Kekayaan …… 5
8. Kekayaan Desa yang dipisahkan adalah kekayaan milik desa baik barang
bergerak maupun tidak bergerak yang dikelola oleh BUMDES.
9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APB Desa
adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan
dengan Peraturan Desa.
10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh
BPD bersama Kuwu.
11. Pemilik adalah Pemerintah Desa dan atau pihak swasta/pihak ketiga yang
memiliki modal pada BUMDES.
12. Kepengurusan BUMDES adalah pengelola BUMDES yang terdiri dari
pembina, pengurus dan badan pemeriksa.
13. Perusahaan Desa yang selanjutnya disebut PERUSDES adalah BUMDES
yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki desa dan tidak terbagi atas
saham-saham.
BAB II
ASAS, PEMBENTUKAN DAN TUJUAN
Pasal 2
BUMDES dalam melakukan usahanya berasaskan:
a. Demokrasi ekonomi dengan prinsip kehati-hatian;
b. Pengayoman;
c. Pemberdayaan;
d. Keterbukaan.
6. 6
Pasal 3
(1) Dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, Pemerintah Desa dapat
mendirikan BUMDES sesuai kebutuhan dan potensi desa.
(2) Pembentukan ...... 6
(2) Pembentukan BUMDES sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan Peraturan Desa berpedoman pada peraturan perundang-
undangan.
(3) Bentuk BUMDES sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berbadan
hukum.
(4) Badan hukum BUMDES berupa Perusahaan Desa (PERUSDES).
(5) Tata cara pembentukan PERUSDES diatur dalam Peraturan Bupati.
(6) Sesuai dengan kemampuan dan kondisi pemerintah desa serta
masyarakat setempat, beberapa desa dapat membentuk BUMDES
gabungan atau dapat bekerja sama dengan perusahaan milik daerah,
swasta atau koperasi.
(7) Kegiatan BUMDES harus sesuai dengan tujuan dan tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan, ketertiban umum dan
kesusilaan.
Pasal 4
Tujuan pembentukan BUMDES, antara lain :
a. Meningkatkan pendapatan asli desa dalam rangka meningkatkan
kemampuan pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan serta pelayanan masyarakat.
7. 7
b. Mengembangkan potensi perekonomian di wilayah pedesaan untuk
mendorong pengembangan dan kemampuan perekonomian masyarakat
desa secara keseluruhan.
c. Menciptakan lapangan kerja.
BAB III ...... 7
BAB III
JENIS DAN PENGEMBANGAN USAHA
Pasal 5
(1) Jenis usaha BUMDES meliputi usaha-usaha antara lain :
a. Pelayanan jasa yang meliputi : simpan-pinjam, perkreditan, angkutan
darat dan air, listrik desa dan lain yang sejenis;
b. Penyaluran 9 (sembilan) bahan pokok masyarakat desa;
c. Perdagangan sarana dan hasil pertanian, yang meliputi : hasil bumi,
pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan
agrobisnis;
d. Industri kecil dan kerajinan rakyat;
e. Kegiatan perekonomian lainnya yang dibutuhkan oleh warga desa
dan mampu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat.
(2) Usaha BUMDES dapat dikembangkan sesuai dengan potensi dan
kemampuan yang ada.
BAB IV
PERMODALAN
Pasal 6
Sumber-sumber pembiayaan/permodalan BUMDES dapat diperoleh dari :
a. Pemerintah Desa (penyertaan modal dari Kekayaan Desa yang
dipisahkan);
b. Bantuan dari Kabupaten, Provinsi, Pemerintah Pusat;
8. 8
c. Tabungan Masyarakat;
d. Pinjaman;
e. Bantuan atau sumber lainnya yang sah;
f. Kerja sama dengan pihak swasta/ pihak ketiga.
BAB V ...... 8
BAB V
ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN
Pasal 7
(1) Organisasi BUMDES berada diluar struktur organisasi Pemerintahan Desa.
(2) Kepengurusan BUMDES terdiri dari Pemerintah Desa dan Masyarakat
(3) Kepengurusan BUMDES dipilih berdasarkan musyawarah desa dan
ditetapkan dengan Peraturan Desa.
(4) Masa bakti Kepengurusan BUMDES selama 3 (tiga) tahun dan dapat
dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa bakti berikutnya.
(5) Kepengurusan BUMDES dapat diberhentikan apabila :
a. Telah selesai masa baktinya;
b. Meninggal dunia;
c. Mengundurkan diri;
d. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga
merugikan,menghambat pertumbuhan dan perkembangan BUMDES;
e. Dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
(6) Susunan Organisasi BUMDES sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri
dari : Pembina, Pengurus, dan Badan Pemeriksa.
9. 9
(7) Susunan organisasi BUMDES sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
disesuaikan dengan kebutuhan desa masing-masing yang ditetapkan
dengan Peraturan Desa.
(8) Tata cara pembentukan kepengurusan BUMDES diatur dalam Peraturan
Bupati.
Pasal 8
Persyaratan kepengurusan BUMDES, sebagai berikut :
a. Penduduk ...... 9
a. Penduduk desa setempat yang mempunyai jiwa wirausaha;
b. Bertempat tinggal dan menetap di desa sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun;
c. Mempunyai pengetahuan, kecakapan yang cukup dibidang pengetahuan
perusahaan.
d. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, berwibawa, penuh pengabdian
dan mempunyai komitmen moral yang tinggi terhadap perekonomian
desa.
BAB VI
PENGELOLAAN BARANG
Pasal 9
Perencanaan kebutuhan, tata cara pengadaan, pendistribusian, penyimpanan,
pemeliharaan, inventarisasi dan perubahan status hukum barang BUMDES
ditetapkan oleh Pengurus BUMDES setelah mendapatkan persetujuan dari
Pembina.
BAB VII
BAGI HASIL USAHA
Pasal 10
Pembagian hasil usaha dari pendapatan BUMDES ditetapkan berdasarkan
prosentase dari hasil penerimaan netto dengan berpedoman kepada prinsip
10. 10
kerjasama yang saling menguntungkan yang pengaturannya ditetapkan
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
BAB VIII
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
Pasal 11
(1) Dalam mengelola asset BUMDES dapat bekerjasama dengan Pihak Ketiga
atas Persetujuan Pemerintahan Desa.
(2) Kerjasama ...... 10
(2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam
bentuk Peraturan Desa dan disampaikan kepada Bupati melalui Camat
untuk mendapat persetujuan.
(3) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 10 tahun
dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.
BAB IX
MEKANISME PENGELOLAAN
Pasal 12
(1) Pembina berkewajiban :
a. Membina BUMDES dalam aspek kelembagaan, administrasi,
kepegawaian dan ketatalaksanaan;
b. Memantau pengelolaan BUMDES serta memberikan saran dan
pendapat dalam pemecahan masalah.
(2) Pengurus berkewajiban :
a. Mengelola keuangan dan kekayaan BUMDES dengan sebaik-baiknya
guna mendapatkan daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya
bagi pertumbuhan dan perkembangan BUMDES;
b. Membuat laporan tahunan kepada Pembina;
c. Menyampaikan pertanggungjawaban akhir masa bakti yang ditujukan
kepada Pemerintahan Desa.
11. 11
(3) Badan Pemeriksa berkewajiban :
a. Melaksanakan pemeriksaan terhadap pengelolaan BUMDES termasuk
pelaksanaan rencana kerja, anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. Menyampaikan Laporan hasil pemeriksaan kepada pembina secara
berkala atau setiap waktu yang diperlukan.
(4) Laporan keuangan dan pembukuan BUMDES serta hasil inventarisasi
kekayaan BUMDES diperiksa oleh Badan Pemeriksa.
(5) Pendapatan …… 11
(5) Pendapatan :
a. Dalam hal modal BUMDES dimiliki oleh beberapa desa atau pihak
swasta, pembagian pendapatan bersih diatur dalam Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga;
b. Dalam hal BUMDES menderita kerugian dibebankan kepada pemilik
sesuai dengan bagian modal yang dimiliki masing-masing.
(6) Penggunaan Dana :
a. Hasil penyisihan keuntungan dari BUMDES disetor ke Kas desa
sebagai penerimaan yang sah;
b. Penggunaan keuntungan dari BUMDES dianggarkan melalui APB Desa
setiap tahun anggaran.
BAB X
PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 13
(1) Pengurus BUMDES yang dengan sengaja menimbulkan kerugian bagi
BUMDES wajib mengganti kerugian dimaksud.
(2) Tata cara penyelesaian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
12. 12
BAB XI
PEMBINAAN
PASAL 14
Pembinaan BUMDES dilakukan oleh Bupati berupa pemberian pedoman,
bimbingan, arahan, supervisi dan pelatihan.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
(1) Bagi BUMDES yang telah terbentuk sebelum Peraturan Daerah ini
berlaku, agar segera menyesuaikan.
(2) Hal-hal …… 12
(2) Hal–hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini,
sepanjang teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Peraturan
Bupati.
Pasal 16
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Majalengka.
Ditetapkan di Majalengka
pada tanggal 13 April 2006
BUPATI MAJALENGKA,
Cap. Ttd.
TUTTY HAYATI ANWAR
13. 13
Diundangkan di Majalengka
pada tanggal 20 April 2006
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN MAJALENGKA,
S U H A R D J A
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2006
NOMOR 3 SERI D
c