Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah menyebabkan perubahan organisasi dan jabatan di lingkungan pemerintah daerah. Dokumen ini memberikan penjelasan tentang proses pengisian kepala perangkat daerah, kepala unit kerja, jabatan administrator dan pengawas sesuai dengan peraturan tersebut.
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...Muhammad Bahrudin
Disampaikan oleh Dra. Opong Sumiati, M.Si. (Kepala Pusat Pengembangan Pustakawan, Perpustakaan Nasional RI) dalam Diskusi Publik Kepustakawanan dengan topik "Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Inpassing" yang diselenggarakan oleh Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi, Badan Standardisasi Nasional bekerjasama dengan Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek.
Jakarta, 29 Maret 2017
1. penyetaraan jabatan admiistrasi ke jabatan fungsionalMAHMUN SYARIF
untuk menciptakan birokrasi yang lebih dinamis
dan profesional sebagai upaya peningkatan efektifitas
dan efisiensi untuk mendukung kinerja pelayanan
pemerintah kepada publik, perlu dilakukan
penyederhanaan birokrasi melalui penyetaraan jabatan
administrasi ke dalam jabatan fungsional;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Web Master
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan Pertama Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
#manajemen_pns
#pp_nomor_17_tahun_2020
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Penataan Ruang
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Penetapan Kinerja di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum - Lampiran
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanYudhi Aldriand
Tugas pemerintahan untuk mewujudkan tujuan negara sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tugas tersebut merupakan tugas yang sangat luas. Begitu luasnya cakupan tugas Administrasi Pemerintahan sehingga diperlukan peraturan yang dapat mengarahkan penyelenggaraan Pemerintahan menjadi lebih sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat (citizen friendly), guna memberikan landasan dan pedoman bagi Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan.
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...Muhammad Bahrudin
Disampaikan oleh Dra. Opong Sumiati, M.Si. (Kepala Pusat Pengembangan Pustakawan, Perpustakaan Nasional RI) dalam Diskusi Publik Kepustakawanan dengan topik "Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Inpassing" yang diselenggarakan oleh Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi, Badan Standardisasi Nasional bekerjasama dengan Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek.
Jakarta, 29 Maret 2017
1. penyetaraan jabatan admiistrasi ke jabatan fungsionalMAHMUN SYARIF
untuk menciptakan birokrasi yang lebih dinamis
dan profesional sebagai upaya peningkatan efektifitas
dan efisiensi untuk mendukung kinerja pelayanan
pemerintah kepada publik, perlu dilakukan
penyederhanaan birokrasi melalui penyetaraan jabatan
administrasi ke dalam jabatan fungsional;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Web Master
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan Pertama Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
#manajemen_pns
#pp_nomor_17_tahun_2020
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Penataan Ruang
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Penetapan Kinerja di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum - Lampiran
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanYudhi Aldriand
Tugas pemerintahan untuk mewujudkan tujuan negara sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tugas tersebut merupakan tugas yang sangat luas. Begitu luasnya cakupan tugas Administrasi Pemerintahan sehingga diperlukan peraturan yang dapat mengarahkan penyelenggaraan Pemerintahan menjadi lebih sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat (citizen friendly), guna memberikan landasan dan pedoman bagi Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 13 PMK.02-2013Government Institution
Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desaYudhi Aldriand
Pengelolaan Aset Desa merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pelaporan, penilaian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian aset Desa
Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...Yudhi Aldriand
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2013
Penggunaan wewenang oleh badan/pejabat pemerintahan harus mengacu asas-asas umum pemerintahan yang baik, dalam rangka perlindungan hukum bagi masyarakat maupun badan/pejabat pemerintahan;
Inspektorat berkewajiban mengawasi penggunaan/penyalahgunaan wewenang oleh badan/pejabat pemerintahan
Similar to Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian-sebagai-dampak-berlakunya-pp-no.18-tahun-2016-tentang-perangkat-daerah
untuk melaksanakan ketentuan Pasal I97 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2OI7 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, perlu menetapkan Peraturan Badan Kepegawaian Negara tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi
Permen PANRB No. 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja ASN
Similar to Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian-sebagai-dampak-berlakunya-pp-no.18-tahun-2016-tentang-perangkat-daerah (20)
beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah perlu diubah untuk memperkuat peran dan kapasitas inspektorat Daerah agar lebih independen dan obyektif dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme serta meningkatkan efektivitas, profesionalisme, dan kinerja pelayanan rumah sakit Daerah
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...Yudhi Aldriand
menjadi pedoman bagi Instansi Pemerintah dalam melakukan mutasi; dan menentukan kewenangan pemberian pertimbangan teknis mutasi dan penetapan keputusan mutasi
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...Yudhi Aldriand
Pedoman Umum Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018 ini diharapkan menjadi arah kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa yang dibiayai dengan Dana Desa.
Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...Yudhi Aldriand
Batas Usia Pensiun bagi PNS yang Menduduki Jabatan Fungsional sesuai Pasal 239, Pasal 240, Pasal 354, dan Pasal 355 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...Yudhi Aldriand
untuk melaksanakan Putusan Mahkamah
Konstitusi dalam perkara Nomor 128/PUU-XIII/2015,
ketentuan Pasal 33 huruf g Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa dinyatakan bertentangan
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan
hukum mengikat sehingga berimplikasi hukum dalam
penyelenggaraan pemilihan kepala Desa
untuk melaksanakan ketentuan Pasal 79 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, perlu menetapkan Peraturan
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...Yudhi Aldriand
untuk melaksanakan ketentuan Pasal 24 huruf a, huruf b, huruf d, dan huruf e Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak
Wajib Pajak yang berhak mendapatkan Pengampunan Pajak adalah Wajib Pajak yang mempunyai kewajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.
Dalam hal Wajib Pajak belum mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak, Wajib Pajak harus mendaftarkan diri terlebih dahulu untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak di kantor Direkorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak bertempat tinggal atau berkedudukan.
Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa disusun dengan maksud untuk dijadikan panduan sekaligus referensi bagi Perwakilan BPKP sebagai pengemban amanat dalam peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan desa dan pemerintah daerah yang mempunyai peran dalam memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah desa
Pemilihan kepala desa adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di desa dalam rangka memilih kepala desa yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian-sebagai-dampak-berlakunya-pp-no.18-tahun-2016-tentang-perangkat-daerah
1. BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PENJELASAN ATAS BEBERAPA PERMASALAHAN KEPEGAWAIAN
SEBAGAI DAMPAK BERLAKUNYA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2016
TENTANG PERANGKAT DAERAH
SURAT KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : K.26-30/V.108-6/99
TANGGAL : 4NOVEMBER 2016
2. BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
Nomor
Sifat
Lampiran
Perihal
: K.26-3O/v .108-6/99 Jakafta, 4 November 2OL6
: Penting
: Penjelasan Atas Beberapa Permasalahan
Kepegawaian Sebagai Dampak Berlakunya
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah
Kepada
Yth. Seluruh Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Daerah
di
Tempat
1. Berkenaan dengan banyaknya pertanyaan mengenai proses pengisian
kepala perangkat daerah dan kepala unit kerja sebagai dampak berlakunya
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
serta dengan dikeluarkannya Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/3116/M.PAN/0912016 tanggal 20
September 2016 yang mengatur mengenai pengisian jabatan pimpinan
tinggi di lingkungan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota
terkait dengan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016,
dapat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam Pasal 72 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
li":::i; :HT":iTff#H11"::il::,,, hak yans sama
untuk dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi;
2l promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara
kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan oleh
jabatan, penilaian atas prestasi kerja, kepemimpinan, kerja sama,
kreativitas, dan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada
instansi pemerintah, tanpa membedakan jender, suku, agama, ras,
dan golongan; dan
3. b.
2
3) promosi pejabat administrasi dan pejabat fungsional PNS dilakukan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian setelah mendapat
pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS pada instansi pemerintah.
Dalam Pasal 5 dan Pasal 7 A Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun
2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan
Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2002 antara lain ditentukan bahwa:
1) persyaratan untuk dapat diangkat dalam jabatan struktural, adalah:
a) berstatus Pegawai Negeri Sipil;
b) serendah-rendahnya menduduki pangkat 1 (satu) tingkat di
bawah jenjang pangkat yang ditentukan;
c) memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yang ditentukan;
d) semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
e) memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan; dan
f) sehat jasmani dan rohani.
2) Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural dapat
diangkat dalam jabatan struktural setingkat lebih tinggi apabila yang
bersangkutan sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam
jabatan struktural yang pernah dan/atau masih didudukinya.
Dalam Pasal 124 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 antara
lain dinyatakan bahwa Pengisian kepala Perangkat Daerah dan kepala
unit kerja pada Perangkat Daerah, untuk pertama kalinya dilakukan
dengan mengukuhkan pejabat yang sudah memegang jabatan
setingkat dengan jabatan yang akan diisi dengan ketentuan memenuhi
persyaratan kualifikasi dan kompetensi jabatan.
Dalam Diktum Kelima Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor
OGlt1gl 1/Sj Tahun 2016 tanggal 4 Agustus 2016 tentang Tindak Lanjut
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah antara lain dinyatakan bahwa pengisian pejabat struktural pada
Perangkat Daerah dilaksanakan setelah ditetapkannya Peraturan
Daerah tentang Perangkat Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Dalam hal terdapat
jabatan yang kosong, ditunjuk Pejabat Pelaksana Tugas (Plt).
c.
d.
4. 2.
3
e. Dalam angka ll huruf B angka 5 Keputusan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2002 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2002 antara lain disebutkan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang
menduduki jabatan struktural yang mengalami perubahan nama jabatan
dan/atau perubahan fungsi dan tugas jabatan, maka Pegawai Negeri
Sipil yang bersangkutan dilantik dan diambil sumpahnya kembali.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disampaikan bahwa:
a. Pengukuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 124 ayat (4)
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 dimaknai sebagai
pelantikan dan pengambilan sumpah kembali terhadap Pegawai Negeri
Sipil yang menduduki jabatan struktural berdasarkan Organisasi
Perangkat Daerah sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah, yang diangkat dalam jabatan
struktural berdasarkan Organisasi Perangkat Daerah sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang
eselonnya setingkat serta mengalami perubahan nama jabatan
dan/atau perubahan fungsi dan tugas jabatan.
b. Pejabat Pembina Kepegawaian dapat juga melakukan pelantikan dan
pengambilan sumpah kembali terhadap seluruh Pegawai Negeri Sipil
yang menduduki jabatan struktural berdasarkan Organisasi Perangkat
Daerah sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah, meskipun tidak mengalami perubahan nama
jabatan dan/atau perubahan fungsi dan tugas jabatan.
c. Pada saat Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 mulai berlaku,
dalam hal terdapat jabatan yang kosong berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, Pejabat Pembina Kepegawaian
dilarang mengisi jabatan yang kosong tersebut sampai ditetapkannya
Peraturan Daerah atau Peraturan Kepala Daerah tentang Perangkat
Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016.
d. Untuk mengisi kekosongan jabatan sebagaimana dimaksud pada huruf
c, maka dapat ditunjuk Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. e.
4
Pengisian jabatan administrator dan jabatan pengawas di lingkungan
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota yang mengalami
perubahan organisasi sebagai konsekuensi pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1 ) Pejabat Administrator/Pejabat Pengawas yang dikukuhkan
a) jabatan administrator/jabatan pengawas yang memiliki
nomenklatur, tugas, dan fungsi yang masih sama atau yang
nomenklaturnya berubah namun tugas dan fungsinya tidak
mengalami perubahan yang signifikan, maka pejabat tersebut
dapat dikukuhkan dan dilantik kembali dalam jabatan tersebut.
b) jabatan administrator/jabatan pengawas yang mengalami
perubahan karena dipecah ke dalam beberapa jabatan
administrator/jabatan pengawas lain maka pejabat
administrator/pejabat pengawas sebelumnya yang sesuai
dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki dikukuhkan
untuk diangkat dan dilantik kembali dalam salah satu jabatan
yang sesuai.
c) jabatan administrator/jabatan pengawas yang digabung, maka
salah satu pejabat administrator/pejabat pengawas yang
menduduki jabatan administrator/jabatan pengawas yang paling
sesuai kualifikasi dan kompetensinya dikukuhkan untuk
diangkat dan dilantik kembali dalam salah satu jabatan
administrator/jabatan pengawas baru dari hasil penggabungan.
2 Pengisian jabatan administrator/jabatan pengawas melalui uji
kesesuaian (job fit)
Bagi pejabat administrator/pejabat pengawas yang tidak
mendapatkan jabatan sebagai akibat adanya penggabungan,
penurunan status kelembagaan (unit kerja) atau yang urusan dan
kewenangannya beralih ke pemerintahan yang lebih tinggi, pejabat
tersebut akan mengikuti uja kesesuaian untuk mengisi jabatan
administrator/jabatan pengawas yang lowong.
3) Dalam hal terdapat pejabat administrator/pejabat pengawas yang
tidak mendapatkan jabatan yang setara dengan jabatan
administrator/jabatan pengawas sebelumnya, yang bersangkutan
dapat diangkat ke dalam jabatan pengawas, jabatan pelaksana,
atau jabatan fungsional sesuai peraturan perundang-undangan.
6. 5
f . Pengisian jabatan melalui uji kesesuaian sebagaimana dimaksud pada
huruf e angka 2) tetap dilakukan berdasarkan perbandingan objektif
antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan oleh
jabatan, penilaian atas prestasi kerja, kepemimpinan, kerja sama,
kreativitas, dan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada
instansi pemerintah, tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan
golongan.
g. Dalam hal Instansi belum memiliki Tim Penilai Kinerja PNS, pengisian
jabatan sebagaimana dimaksud pada huruf e dilakukan melalui
mekanisme Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan
(Baperjakat) dan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
3. Demikian, dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
Q,^
RIA WIBISANA
Tembusan, Yth:
1. Menteri Dalam Negeri;
2. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;
3. Semua Deputi di lingkungan Badan Kepegawaian Negara; dan
4. Semua Kepala Kantor Regional di lingkungan Badan Kepegawaian Negara.