semoga membantu teman teman sekalian dalam memahami katarak senilis imatur.. sangat terbuka untuk kritik dan saran karena saya hanyalah manusia biasa tempatnya salah :) semangat semua, keep healty, semoga teman teman semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin
Tugas Stroke
Youtube Link untuk Video
https://www.youtube.com/watch?v=bp1HRfpOUo0
https://www.youtube.com/watch?v=Ft2PIgBdXj8
https://www.youtube.com/watch?v=3CInkjVReDA
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Ā
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
3. Papiledema (Peningkatan Tekanan
Intracranial)
Gejala
ā¢ Transient visual obscuration
ā¢ Early papilledema ļ fungsi
penglihatan dan penglihatan warna
normal
ā¢ Late papilledema ļ penurunan
visus
ā¢ Diplopia ļ jika diserta parese N VI
Tanda
ā¢ VA (6/6 ā NLP)
ā¢ Defek lapang pandang
ā¢ Pelebaran bitnik buta
ā¢ Defek nasal
ā¢ Arcuate scotoma
ā¢ Generalized peripheral depression
ā¢ RAPD - , + jika asimetris
ā¢ Funduskopi
ā¢ Hiperemis
ā¢ Flame shaped hemorrhage
4. Neuritis Optik
Anamnesa
ā¢ Hilang penglihatan secara tiba-tiba
ā¢ Nyeri mata, diperberat oleh
Gerakan bola mata
ā¢ Gangguan saturasi warna
ā¢ Uthoff phenomenon
ā¢ Pulfrich phenomenon
ā¢ Movement and sound induced
phosphenes
Sign
ā¢ Penurunan visus
ā¢ Dyscromatopsia
ā¢ RAPD +, - jika kedua mata
ā¢ Edema diskus optikus
ā¢ Skotoma (caecocentral/ central)
5. Ophthalmoscopic Features
1. Edema diskus optikus dengan hilangnya optic cup
2. Kongesti dan turtositas vena retina
3. Splinter hemorrhages dan exudat ringan dapat dilihat pada diskus
4. Pemeriksaan slit lamp dapat melihat sel inflamasi pada vitreus
5. Macular star (neuroretinitis)
6. Pada retrobulbar neuritis fundus tampak normal, terkadang tampak temporal pallor
7. Gangguan lapang pandang
8. Visual evoked response (VER) memperlihatkan penurunan amplitude dan terlambatnya waktu
transmisi
9. Fundus Fluroscein Angiography memperlihatkan kebocoran ringan hingga moderate pada fase
awal yang akan bertambah dengan waktu
6. Neuritis Optik
Pemeriksaan Penunjang
ā¢ MRI Brain dengan kontras
gadolinium
ā¢ Serologi:
ā¢ ESR, syphilis, ANA, ANCA
ā¢ CSF analysis: oligoclonal band
(MS)
tatalaksana
ā¢ Metilprednisolone
ā¢ 1g/hari (250mg /6jam) ļ 3 hari
ā¢ 1mg/kg/hari ļ 11 hari (tapering
off 4 hari)
ā¢ Oral megadose (3 hari)
ā¢ Methylprednisolone 1g/hari
ā¢ Dexamethasoen 200mg/hari
ā¢ Prednisolone 1250mg/hari
9. Ischemic Optic Neuropathy (AION)
Symptoms
ā¢ Usia tua
ā¢ Painless visual loss
Signs
ā¢ Penurunan visus
ā¢ Gangguan lapang pandang
ā¢ RAPD +/-
ā¢ Edema papil
10. AAION
Symptoms
ā¢ Usia > 70 thn
ā¢ Wanita > pria
ā¢ Penurunan penglihatan
ā¢ Jaw claudication (GCA)
Sign
ā¢ Penurunan visus
ā¢ Gangguan lapang pandang
11.
12.
13. Artetic Anterior Ischemic Optic
Neuopathy
ā¢ Metilprednisolon intravena (1 g/hari selama 3-5 hari pertama) > direkomendasikan
ā¢ Prednison oral (1 mg/kg/hari)
ā¢ Aspirin harian tambahan juga dapat ditambahkan
ā¢ Tujuan utama terapi AAION (selain menghindari komplikasi vaskular sistemik) adalah
untuk mencegah kehilangan penglihatan kontralateral.
14. Posterior Ischemic Optic Neuropathy
Symptoms
ā¢ Sudden painless visual loss
Sign
ā¢ Penurunan visus
ā¢ RAPD +/-
ā¢ Optic disc ļ normal ā pallor
ā¢ Gangguan lapang pandang
sentral
15. Radiation Optic Neuropathy (RON)
Symptoms
ā¢ Sudden and irreversible
unilateral or bilateral vision loss
ā¢ Riwayat terapi radiasi yang dekat
dengan mata
ā¢ Muncul akut, delayed atau late
ā¢ Gangguan penglihatan warna
Signs
ā¢ Penurunan visus
ā¢ Dyschromatopsia
ā¢ Gangguan lapang pandang
(bitemporal hemianopsia,
hemianopsia)
ā¢ RAPD +/-
ā¢ Optic nerve ļ normal ā atrophy
ā¢ Disc edema
16. RON
Diagnosis
ā¢ MRI brain with or without contrast
ā¢ Lumbar puncture and serologic ļ
assess other etiologies
Therapy
ā¢ Systemic corticosteroid
ā¢ Anticoagulation (heparin/warfarin)
ā¢ Anti VEGF
ā¢ Hyperbaric oxygen therapy ļ
controversial
ā¢ ACE inhibitor
ā¢ Intravitreal triamcinolone
ā¢ Vitamin E
17. Traumatic Optic Neuropathy
Symptoms
ā¢ Gangguan penglihatan setelah
Riwayat trauma
ā¢ Gangguan penglihatan saturasi
warna
ā¢ scotoma
Signs
ā¢ Penurunan visus
ā¢ Dyschromatopsia
ā¢ Gangguan lapang pandang
ā¢ Tanda-tanda orbital trauma atua
fraktur (edema soft tissue,
hematoma, fraktur)
ā¢ RAPD + jika unilateral
ā¢ Funduskopi ļ normal disc/ atropi
(3-6 minggu setelah trauma)
18. Traumatic Optic Neuropathy
Diagnostic
ā¢ CT scan orbital
Management
ā¢ Kortikosteroid megadose 30,g/kg
bolus dalam 8 jam setelah injury,
diikuti 5,4mg/kg/hari selama 23
hari (kontroversial)
19. Toxic Optic Neuropathy
Anamnesa dan symptoms
ā¢ Terpapar obat/toxin saat bekerja
ā¢ Penggunaan obat2 sistemik
ā¢ Penggunaan alcohol dan tobacco
ā¢ Gangguan metabolic (CKD, DM, etc)
ā¢ Gangguan saraf perifer
ā¢ Sakit kepala, vertigo, gangguan pendenganran
ā¢ Penurunan visus
ā¢ Scotoma sentral/paracentral
ā¢ Gangguan penglihatan warna
ā¢ Fotofobia
ā¢ Kelainan adaptasi ruang gelap
Signs
ā¢ Penurunan visus
ā¢ Dyschromatopsia
ā¢ Gangguan lapang pandang
ā¢ Tanda deposit obat pada pemeriksaan slit lamp
(amiodarone)
ā¢ RAPD + jika unilateral
ā¢ Disc ļ normal, swollen, hyperemic (early) /
temporal pallor (late)
ā¢ Fotofobia
ā¢ Abnormal VEP atau EKG
20. Toxic Optic Neuropathy
Diagnostic
ā¢ MRI optic nerve dan kiasma dengan
atau tanpa kontras
ā¢ VEP
ā¢ OCT
ā¢ Ishihara
ā¢ Laboratorium
ā¢ Kultur darah dan urinalisa
ā¢ Heavy metal screening
ā¢ Serum B-12
Tatalaksana
ā¢ Alkohol:
ā¢ Sodium bicarnonate
ā¢ Ethanol (antidote)
ā¢ Hemodialisis
ā¢ IV steroid
ā¢ Linezolid, amiodarone, dan etambutol
ā¢ Hentikan obat
ā¢ Sildenafil
ā¢ Kurangi dosis
ā¢ Lead
ā¢ Penicillamine, dimercaprol IM, disodium
calcium
21. Nutricional Deficiency Optic Neuropathy
Anamnesa dan symptoms
ā¢ Painless visual loss
ā¢ Symmetrical visual impairment
ā¢ Centrocecal scotoma
ā¢ Dyschromatopsia
ā¢ Contrast sensitivity loss
Signs
ā¢ Snellen visual acuity
ā¢ Confrontation visual field exam
ā¢ Ishihara test
ā¢ Amsler grid
ā¢ Direct ophthalmoscopy
ā¢ RAPD
22. Nutricional Deficiency Optic Neuropathy
Diagnostic
ā¢ Perimetri
ā¢ VEP
ā¢ OCT
ā¢ ERG
ā¢ MRI
ā¢ Lab:
ā¢ Darah lengkap, apusan darah tepi,
complete metabolic profile
Terapi
ā¢ Vit supplement
ā¢ 100ug daily for 1 month ļ 100-
500ug daily (oral)
ā¢ 1000ug daily for 1 week ļ 1000ug
once a week for 1 month (IM)
24. Leukemic Optic Neuropathy (LON)
Diagnostic
ā¢ MRI brain with or without contrast
ā¢ Optic nerve biopsy
ā¢ Lumbar puncture with cytology
and flow cytometry
ā¢ Lab:
ā¢ CBC
ā¢ Peripheral blood smear
ā¢ Bone marrow biopsy
ā¢ Flow cytometry and
immunophenotyping
Tatalaksana
ā¢ Intrathecal chemotherapy
ā¢ Orbital radiation
ā¢ Adjunctive corticosteroid
25. Leber Hereditary Optic Neuropathy (LHON)
Anamnesa dan symptoms
ā¢ Initially ļ asymptomatic, mild blurring of
centra visual field of one eye
ā¢ Unilateral, slowly-progressive, painless, visual
blurring in the second to fourth decade
ā¢ Often same as optic neuritis except lack of
pain
ā¢ Family history of mitochondrial disease
Signs
ā¢ Reduced visual acuity (mild ā counting
fingers)
ā¢ RAPD +/-
ā¢ Dyschromatopsia
ā¢ EOM motility and confrontation may intact
ā¢ Central and cecocentral scotoma
ā¢ Reduced contrast sensitivity
ā¢ Fundus: normal ā hyperemic āpseudo-
edematousā optic nerve + peripapillary
telangiectasias
ā¢ Tortuosity of retinal arterioles
26. Leber Hereditary Optic Neuropathy (LHON)
Diagnosis
ā¢ FA ļ rule out true ON edema
ā¢ OCT
ā¢ Lab:
ā¢ Serum vit B-12, filate, RPR, FTA-ABS,
ANA, Lyme titers, ACE or PPD testing
ā¢ MRI
Tatalaksana
ā¢ Primarily supportive
ā¢ Antioxidants:
ā¢ Vit B-12 and C
ā¢ Coenzyme-Q10
ā¢ Brimonidine
ā¢ Lutein
ā¢ Avoid neurotoxins (tobacco and
alcohol)
ā¢ Idebenone (short chain
benzoquinone)
Editor's Notes
Ketika AAION karena GCA dicurigaipemerian kortikosteroid dosis tinggi sangat penting.
Metilprednisolon intravena (1 g/hari selama 3-5 hari pertama) biasanya direkomendasikan.
Setelah itu, prednison oral (1 mg/kg/hari) dapat digunakan (hingga 100 mg/ hari, diturunkan perlahan selama 12 bulan atau lebih, tergantung pada respons).
Aspirin harian tambahan juga dapat ditambahkan.
Tujuan utama terapi AAION (selain menghindari komplikasi vaskular sistemik) adalah untuk mencegah kehilangan penglihatan kontralateral. Jika tidak diobati, mata sebelah menjadi terlibat dalam hingga 95% kasus, dalam beberapa hari hingga minggu.
Meskipun mata yang awalnya terkena mungkin sedikit membaik, penglihatan pasien tidak sepenuhnya pulih.