Prinsip pengkajian pada pasien gawat darurat dan kritis adalah “treat first what kill first”
Pengkajian gawat darurat dilakukan dengan Primary survey dan Secondary Survey (pengkajian primer dan pengkajian sekunder)
Assessment dan intervensi dilakukan secara simultan/bersama-sama dan terus menerus atau Assess, Address, advance
Prinsip pengkajian pada pasien gawat darurat dan kritis adalah “treat first what kill first”
Pengkajian gawat darurat dilakukan dengan Primary survey dan Secondary Survey (pengkajian primer dan pengkajian sekunder)
Assessment dan intervensi dilakukan secara simultan/bersama-sama dan terus menerus atau Assess, Address, advance
Menurut Herman tahun 2010, glaukoma merupakan suatu kumpulan penyakit yang mempunyai karakteristik umum neuropatik yang berhubungan dengan hilangnya fungsi penglihatan.Walaupun kenaikan tekanan intra okuler adalah satu dari resiko primer, ada atau tidaknya faktor ini tidak merubah definisi penyakit.
2 Type Glaukoma
Ada beberapa type glaukoma dan dapat di klaasifikasikan sebagai berikut :
1. Glaukoma Primer Dewasa
Glaukoma primer dewasa meliputi:
1. Glaukoma Sudut Terbuka / Kronis
Glaukoma jenis ini umumnya terjadi karena keturunan. Glaukoma jenis ini sering terjadi pada orang yang mempunyai sudut ruang terbuka yang normal tapi mempunyai resistensi aliran aquous humor keluar dari ruang sudut.
1. Glaukoma Sudut Tertutup
Glaukoma jenis inin jarang terjadi.Ada kesalahan tempat yang maju dari ujung akar dan gulungan iris yang melawan kornea.
1. Glaukoma Sekunder
Glaukoma ini biasa di bangun dari banyak sebab seperti uveitis, gangguan neuvaskuler, trauma tumor, penyakit degenerasi mata, dll.
1. Glaukoma Kongenital
Glaukoma ini terjadi di mata selama ada dalam masa awal tumbuh dan berkembang.Biasanya terlihat selama 6 bulan kelahiran.
1. Glaukoma Absolut
Glakoma ini biasanya adalah hasil dari beberapa kejadian glaukoma dan itu berarti mengarah pada kebutaan yang mana tekanan intraokuler meningkat.
Aqueous humor adalah cairan pada bola mata yang di produksi oleh badan siliari yang mnerupakan kristal jernih.
3. Glaukoma ???
Penyakit progresif optik neuropati dengan hilangnya
neuron retina & lapisan jaringan nervus, yang dapat
mengakibatkan kebutaan.
Diawali dengan adanya bintik buta ; biasanya tidak
terdeteksi sampai nervus optikus mengalami
kerusakan.
Glaukoma berhubungan erat dengan peningkatan
tekanan intra okuler (TIO)
4.
5. Con’t
TIO normal : 12 sampai 20mmHg : 15
mmHg
TIO ditentukan oleh tahanan terhadap
aliran keluar humor aquosus dari
kamera okuli anterior kedalam kanalis
schlemm.
6. Cairan mata yang bersirkulasi didalam mata
disebut aquosus humor.
Terus menerus dibentuk & direabsorbsi
Keseimbangan tersebut mengatur volume total
& tekanan cairan intraokuler.
Berfungsi : mempertahankan tekanan yang
cukup pd bola mata untuk menjaga
distensinya.
10. Con’t
Glaukoma Tertutup
Glaukoma terbuka
Obstruksi pada
Drainase sudut
retikulum trabekuler trabekuler diblok diiris
Sudut okuli anterior TIO meningkat sangat
terbuka cepat
Adanya “cupping” b/d • Gejala lebih parah ;
kematian sel ganglion sakit kepala, mata
retina merah, dan malaise.
TIO > 21 mmHg, • Kondisi emergensi
asimptomatik yang segera harus
ditangani.
14. Pembedahan
Laser (argon laser trabeculoplasty)
- Meningkatkan aliran aquosus
humor
Surgical (trabeculectomy)
- Membuat jalan alternatif untuk
humor aquosus
- Biasanya pada glaukoma terbuka
19. Tanda & Gejala
Penurunan ketajaman penglihatan
Mononuclear diplopia
Penglihatan kabur
Warna tidak jelas
Peka terhadap cahaya
20. Con’t
Akumulasi molekul radikal bebas yang
tidak stabil :merokok & terpapar sinar
matahari.
Penggunaan lensa kontak dalam
jangka waktu lama yang merubah
protein jaringan lensa.
21. Penatalaksanaan
Kacamata: kacamata dengan lensa konveks untuk refraksi
yang lebih kuat.
Pembedahan: Jika penglihatan tidak membaik dengan
kacamata.
Teknik Pembedahan
Phacoemulsification
Extracapsular
Intracapsular
26. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori perseptual penglihatan b/d
gangguan penerimaan sensori.
Ansietas b/d perubahan status kesehatan
Kurang pengetahuan b/d pemajanan
informasi yang kurang
Risiko tinggi terhadap cedera b/d
peningkatan TIO, perdarahan intraokuler
Risiko tinggi Infeksi b/d prosedur ivasif
27. Gangguan sensori-perseptual
penglihatan
Mengkaji ketajaman penglihatan, mata
kabur, dan iritasi mata
Mengorientasikan terhadap orang &
lingkungan sekitarnya.
Penggunaan kacamata katarak
Mendekatkan barang & peralatan yang
dibutuhkan…
Kolaborasi : farmakologis &
pemebdahan
28. Ansietas & kurang
pengetahuan
Mengkaji tingkat ansietas &
pengetahuan
Memberikan informasi yang lengkap
tentang kondisi , pengobatan ,
perawatan hal yang harus dihindari.
Ajarkan teknik pemberian tetes mata
yang benar.
29. Risiko tinggi terhadap cedera
Mengkaji adanya ketidaknyamanan,
nyeri, dan perdarahan pada mata,
edema
Pengaturan Posisi
Pembatasan aktivitas
Membantu dalam ambulasi
Manajemen Stress
30. Risti terhadap infeksi
Teknik aseptik
Membersihkan mata dari dalam keluar
Menghindari pemajanan yang tidak
perlu
Antibiotik & steroid
Antiemetik
Analgetik