SlideShare a Scribd company logo
Cerebral Palsy
Oleh :
David Wijaya
Keyshia Nur Yazid
Janeva Septiana Sihombing
Outline
Definisi dan Epidemiologi
Etiologi dan Patogenesis
Penegakan Diagnosis
Terapi dan Edukasi
What is Cerebral Palsy?
Cerebral palsy adalah suatu gangguan neurologis
yang permanen dan non progresif disebabkan
kelainan struktur otak pada masa perkembangan
otak sebelum usia 5 tahun yang menyebabkan
gangguan fungsi motorik disertai gangguan
lainnya.
Cerebral
palsy
2 dari 1000
kelahiran
hidup di USA Gangguan
perkembangan
otak prenatal,
perinatal, post
natal
Prevalensi
meningkat
karena
meningkatnya
survival rate
bayi preterm
dan BBLR
Perlu biaya dan
tenaga ahli
berpengalaman
dalam terapi
anak dengan CP
10000 anak
didiagnosis CP
per tahun di
USA
Terapi
bertujuan
meningkatkan
fungsi
motorik dan
kemandirian
Epidemiologi
Etiologi
Prenatal
(intra uterin)
Perinatal
(selama proses
kelahiran hingga
periode neonatus)
Post natal
(usia < 5 tahun)
Etiologi Prenatal
Janin
• Kelainan
genetik
• Keadaan
hipoksia
kronik intra
uterin
Maternal
• Kelainan
plasenta (solutio
plasenta,
gangguan
perkembangan
plasenta)
• Kejang,
eklamsia,
pengentalan
darah,
hipertensi,
anemia
defisiensi besi
• Inkompatibilitas
rhesus
Eksternal
• Paparan
alkohol, obat-
obatan, rokok,
zat teratogenik
• Infeksi TORCH,
chorioamnionit
is
Etiologi Perinatal
• Anoxia (low APGAR score)
partus lama, disproporsi cephalo-pelvis, prolaps
tali pusat, breech presentation
• Prematuritas (imaturitas vascular bed 
perdarahan otak)
• BBLR
• Hiperbilirubinemia  kern ikterus
• Trauma lahir  perdarahan intrakranial,
koagulopati
Etiologi Post natal
• Infeksi SSP (meningitis, ensefalitis)
• Kejang demam
• Head injuries  perdarahan intrakranial
• Kerusakan akibat hipoksia  brain ischemia
(hyalin membrane disease)
Parasagital Watershed Area of
Brain
Area otak yang rentan iskemia
• Preterm : area periventrikuler
Area watershed
White matter memiliki metabolisme
yang lebih tinggi sehingga sangat
sensitif pada keadaan anaerobik
dan berada pada zona perbatasan
vaskular antara zona akhir arteri
striate dan thalamic 
periventrikuler leukomalasia
• Aterm : area parasagital
Distribusi dari arteri utama otak di
area watershed
Mempengaruhi grey matter (korteks
cerebri) dan white matter
Gangguan sirkulasi
cerebral
Prematur, BBLR Fragile vascular
bed
Koagulopati
Ensefalopati
hipoksia iskemik
Hipoksia kronik
intra uterin
Hipoksia perinatal
Hyalin membrane
disease
Infark jaringan
otak
Gangguan darah
Hiperbilirubinemia
(bilirubin indirek)
Rhesus
incompatibility
Kern ikterus
Stroke in utero
Perdarahan
intrakranial,
intraventrikular
Cerebral Palsy dan Infeksi
Maternal
Infeksi maternal
melewati placenta
barrier
Prostaglandin
meningkat
Aktivasi respon
inflamasi  TNFα
meningkat
Peningkatan platelet
activating factor
Peningkatan destruksi
oligodendrosit
Kelahiran preterm
dan BBLR
Pembentukan fokal
iskemia akibat
obstruksi kapiler
Klasifikasi Berdasarkan Gangguan
Motorik
Spastik (65%)
Diskinetik (10%)
Athetosis, ballismus, chorea, distonia, tremor
•Ataksia (5%)
•Campuran (12%)
Spatik-diskinetik, spastik-ataksik
Hipotonik (1%)
Klasifikasi Berdasarkan
Ekstremitas yang Terlibat
• Monoplegia
• Hemiplegia
• Diplegia
• Quadriplegia
• Triplegia
Spastic Hemiplegia
• 30 % dari seluruh kasus CP
• Gangguan satu sisi tubuh
ektremitas atas >
ekstremitas
• Tanpa gangguan sensori
• Biasanya disertasi
diskrepansi ekstremitas
bawah
• 50% disertasi retardasi
mental
Spastic Quadriplegia
• Gangguan pada keempat
ekstremitas dan trunkus
• Kelemahan ekstremitas > trunkus
• 80 % pasien tidak dapat berjalan
• Disertasi retardasi mental dan
gangguan fungsi kognitif
• Kontrol kepala dan leher lemah 
kurangnya kemampuan duduk
dan komunikasi
• Prognosis lebih buruk
Spastic Diplegia
Tipe yang paling sering
Fungsi intelektual dan bicara
biasanya normal
Ekstremitas bawah > ekstremitas
atas
Ekstremitas atas : gangguan
koordinasi ringan pada fungsi
motorik halus
Ekstremitas bawah : scissoring
position (fleksi, aduksi, internal
rotasi sendi panggul), jinjit, kaki
pes valgus
Prognosis baik, anak dapat
berjalan sendiri pada usia 4
tahun
19
Sangat jarang
Biasanya merupakan
komplikasi setelah
meningitis
Spastic Monoplegia
20
Kelemahan kontrol kepala
dan leher
Biasanya disertai gangguan
kognitif berat dan
retardasi mental, disartria,
disfagia, dan hipersalivasi
Prognosis buruk
Memerlukan bantuan seumur
hidup untuk menjalankan
aktivitas sehari-hari
Total Body
Lokasi lesi
• Kortikal
• Subkortikal
• Periventrikular
• Basal ganglia
• Cerebellum
• Batang otak
Manifestasi patologis
• Periventricular
leucomalacia –spastic
diplegia
• Stroke in utero -
hemiplegia
• Multifocal
encephalomalacia -
quadriplegia
• Cerebellar - ataxia
• Basal ganglia,
thalamus - diskinetik
Penegakan Diagnosis
Tonus abnormal
• Tahanan terhadap gerakan pasif yang kurang, lebih
atau berfluktuasi.
• Diawali periode hipotonia.
• Pada tipe diskinetik, tonus fluktuatif dengan masa
hipotonik lebih lama dari tipe spastik.
• Hipertonus merupakan ciri tipe spastik dan rigid.
• Tahanan terhadap gerakan pasif lebih besar, suka
tengadah dan badan seperti papan (opisthotonus),
ingin berdiri terus (hipertonus adduktor panggul).
Postur abnormal
• Spastisitas ekstremitas bawah, posisi terlentang
atau vertikal, tungkai bawah memperlihatkan posisi
“menggunting” atau jinjit.
• Spastisitas ekstremitas atas, pada adalah posisi
abduksi lengan, fleksi siku, tangan mengepal.
• Hemiparesis ditandai dengan asimetris lengan
dengan pola adduksi lengan, pronasi lengan bawah
dan tangan menggenggam.
• Hipotonik ditandai dengan anak berbaring dalam
posisi seperti katak yang lemas, yaitu abduksi
eksorotasi dan fleksi parsial pada paha, lengan
lemas di samping tubuh.
Manifestasi
Klinis
Spastic diplegia
Spastic quadriplegia
Spastic hemiplegia
Refleks abnormal
• Pada tipe spastik, refleks
tendon dan klonus meningkat.
• Refleks primitif terlambat,
hilang atau menetap seperti
refleks Moro, refleks palmar dan
plantar,tonic neck reflex.
• Respon postural fisiologis
terlambat terbit atau tidak ada
sama sekali.
Performa motorik atipikal
• Mobilisasi abnormal yaitu dengan merangkak,
berguling, atau berjalan yang abnormal seperti
menyeret atau melompat
• Bergerak-gerak dengan ritme tertentu pada otot
ekstremitas dan wajah yang berulang-ulang.
• Ataksia ditandai oleh intention tremor, titubasi
kepala dan instabilitas badan. Kesukaran
menghisap, menelan, menutup bibir, drooling dan
mobilitas otot oral yang buruk.
Gangguan lain yang sering menyertai CP :
Retardasi mental (60%)
Epilepsi (33%)
Gangguan penglihatan : nystagmus, strabismus,
amblyopia (50%)
Gangguan pendengaran dan gangguan bicara(10%)
Gangguan pernafasan akibat aspirasi
Karies, oral hygiene buruk, maloklusi rahang
Gangguan mengunyah dan menelan  malnutrisi
Skoliosis
Gangguan fungsi sensori, fungsi sosial, dan emosional
dan perilaku
Anamnesis Faktor Risiko
• Predisposisi genetik
• Bahan toksik atau pemberian oabt teratogenik
selama kehamilan
• Preterm, BB lahir kurang, IUGR, kehamilan multipel
• Komplikasi pada plasenta (chrorionitis, berat
plasenta rendah, infark plasenta)
• Preeklampsia atau eklampsia
• Riwayat kejang dan penggunaan estrogen pada ibu
• Penyakit pada ibu dengan gangguan
kardiorespiratorik berat
• Perdarahan trimester ketiga
• Posisi sungsang
• Infeksi fetal maternal/intrauterin
Gross Motor
Function
Classification
System
Diagnostic Pathway
Diagnosis Banding
• Floppy infant syndrome, spinal muscular athrophy,
miopati kongenital atau neuropati sensorimotor
herediter  refleks tendon dan refleks primitif tidak
ditemukan sama sekali.
• Trauma tulang belakang akibat kelahiran, trauma
pleksus brachialis  kelainan terlokalisir sesuai
inervasi.
• Penyakit degeneratif yang progresif seperti Tay-
Sach disease, Krabbe's disease, dan
Metachromatic Leucodystrophy
• Tumor serebri.
Terapi dan Edukasi
Terapi Medikamentosa
• Baclofen
– GABA agonist berfungsi meningkatkan efek inhibisi
pelepasan neurotransmiter eksitatori di medulla spinalis
– Dosis awal 1.25 – 2.5mg/kgBB dititrasi sampai maksimum
30mg/hari per oral atau intrathecal menggunakan
implantable pump
– Mengurangi spastisitas dan distonia
– Penelitian lebih lanjut untuk efek samping masih diperlukan
• Dantrolene sodium
– Bekerja langsung menghambat calcium channel di otot,
menurunkan spastisitas.
– Efek samping hepatotoksik
Terapi Medikamentosa
• Botulinum Toxin A
– Bekerja menginhibisi pelepasan acetylcholinesterase di
neuromuscular junction dan mendestruksi motor end plate.
– Diberikan injeksi intramuskular pada otot yang spastik
– Memberikan efek relaksasi otot, persiapan fisioterapi
– Efek bertahan 3-6 bulan seiring pembentukan inervasi
– Reversibel, efek samping minimal
• Injeksi alkohol
– Agen neurolisis kimia dengan injeksi fenol ke dalam saraf
perifer atau motor end plate point memberi relaksasi
Rehabilitasi Medis
• Tujuan : memperbaiki dan meningkatkan
fungsi motorik agar anak dapat menguasai
keterampilan baru dan mencegah komplikasi
untuk meningkatkan kemandirian dan kualitas
hidup.
• Terdiri dari orang tua, dokter, fisioterapis,
terapis okupasi, terapis wicara, orthotis,
psikolog dan pekerja sosial
Fisioterapi
• Tujuan :
– Meningkatkan fungsi motorik kasar
– Memperbaiki postur dan pergerakan abnormal
– Mengurangi dan mencegah kontraktur dan
deformitas
– Memfasilitasi perkembangan fungsi motorik
yang normal
• Dimulai sedini mungkin untuk prognosis yang lebih
baik
• Terapi latihan Bobath sering digunakan
Terapi Okupasional
• Tujuan :
– Meningkatkan fungsi motorik kasar dan
halus ekstremitas atas, eye-hand
coordination dan ADL.
– Syarat : stabilitas torso dan kontrol
gelang bahu yang baik
• Teknik terapi rutin : palmar prehension,
gradual release, precise fine manipulatory
skills menggunakan kedua tangan.
• Terapi diberikan dalam bentuk mainan dan
permainan (toys and games).
Orthosis
• Splints, Casts and Calipers
– Memperbaiki deformitas akibat spastisitas,
biasanya dipakai saat tidur
• Custom made shoes
• Custom made shoes atau Ankle-foot orthoses
(spastisitas tendon achilles pada kaki equinus)
• Bracing untuk skoliosis
• Modifikasi alat sederhana seperti kardus untuk
sandaran anak duduk, collar brace, meja rendah,
alat makan (gelas bertangkai, sendok dengan tali),
parallel bar dari kayu untuk membantu anak
berjalan.
Terapi Wicara
• Terapi wicara dan bahasa hendaknya dilakukan
sedini mungkin.
• Orang tua dianjurkan untuk tetap berkomunikasi
dan berbicara dengan anaknya walaupun respon
sangat sedikit dan lambat berkembang.
• Saat ini telah berkembang berbagai bentuk alat
komunikasi seperti papan kata, electronic voice
stimulator, dan komputer sebagai alat bantu
komunikasi.
• Terapi bahasa non verbal utama : kontak mata
• Screening fungsi pendengaran terlebih dahulu :
OAE  BERA
Psikologi dan Sosial
• Paparan terhadap pengalaman
hidup untuk kemandirian
diperlukan.
• Konseling psikologi dan sosial
seringkali merupakan
kebutuhan yang berkelanjutan
sepanjang hidup penderita
dengan cerebral palsy.
Terapi Pembedahan
• Tujuan : memperbaiki deformitas parah 
meningkatkan perbaikan gait ,
meningkatkan fungsi bukan kosmetik,
memfasilitasi fisioterapi yang optimal
• Contoh :
– subluksasi panggul
– Skoliosis
– Tight adductor ext. bawah –scissoring
– Tight flexor ext. bawah – valgus/varus
• Dorsal rhizotomy
Reseksi selektif pada radiks L2 –
S2 posterior  memperbaiki
spastisitas yang parah,
mengurangi distonia.
• Tendon achilles lengthening
• Iliopsoas tenotomy / lengthening /
recession
• Hamstring release/lengthening
Edukasi Orang Tua
• Mencegah kekakuan sendi
– Alih baring dan positioning berkala
– Latihan pergerakan sendi
– Mengatur sendi dalam posisi yang benar
Melatih duduk tanpa sandaran (bersandar pada
dinding atau kotak, collar brace dari karton untuk
menopang leher)
Latihan menggunakan kedua tangan
Latihan menyuap makanan sendiri dengan alat
makan modifikasi
Cerebral_Palsy.ppt

More Related Content

What's hot

Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
fikri asyura
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Syscha Lumempouw
 
sirosis hepatis
sirosis hepatissirosis hepatis
sirosis hepatis
Fadjar Miea
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
yus rendra
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi
Usqi Krizdiana
 
Luka Tembak Forensik
Luka Tembak ForensikLuka Tembak Forensik
Luka Tembak Forensik
Zarah Dzulhijjah
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Aris Rahmanda
 
Meningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireviewMeningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireview
Ersifa Fatimah
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
Aris Rahmanda
 
ketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikumketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikum
Letitia Kale
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
keynechr
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
Giovanni Gilbiyanto
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
Wahyu Purnama
 
Case OMSK
Case OMSKCase OMSK
Case OMSK
Teo Wijaya
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
fikri asyura
 
Efek samping-obat-anti-tuberkulosis
Efek samping-obat-anti-tuberkulosisEfek samping-obat-anti-tuberkulosis
Efek samping-obat-anti-tuberkulosisM Putera
 

What's hot (20)

Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
sirosis hepatis
sirosis hepatissirosis hepatis
sirosis hepatis
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi
 
Luka Tembak Forensik
Luka Tembak ForensikLuka Tembak Forensik
Luka Tembak Forensik
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Meningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireviewMeningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireview
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
ketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikumketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikum
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
 
Powerpoint dmdf
Powerpoint dmdfPowerpoint dmdf
Powerpoint dmdf
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Case OMSK
Case OMSKCase OMSK
Case OMSK
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Efek samping-obat-anti-tuberkulosis
Efek samping-obat-anti-tuberkulosisEfek samping-obat-anti-tuberkulosis
Efek samping-obat-anti-tuberkulosis
 

Similar to Cerebral_Palsy.ppt

VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptxVIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
elisabethlumbantoruan
 
movement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxmovement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptx
FirstiafinaTiffany1
 
Parkinson’s disease
Parkinson’s  diseaseParkinson’s  disease
Parkinson’s diseaselengku
 
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Koepiet_Nugraha
 
LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptxLBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
MuhammadRezaFirdaus3
 
Terapi somatik
Terapi somatik Terapi somatik
Terapi somatik
Amalia Senja
 
Terapi kolaborasi pada cerebral palsy
Terapi kolaborasi pada cerebral palsyTerapi kolaborasi pada cerebral palsy
Terapi kolaborasi pada cerebral palsy
Aldian ismantoro
 
Masalah kecacatan fizikal - EDUP3043 Pengurusan Bilik Darjah dan tingkahlaku PBD
Masalah kecacatan fizikal - EDUP3043 Pengurusan Bilik Darjah dan tingkahlaku PBDMasalah kecacatan fizikal - EDUP3043 Pengurusan Bilik Darjah dan tingkahlaku PBD
Masalah kecacatan fizikal - EDUP3043 Pengurusan Bilik Darjah dan tingkahlaku PBD
FaFai S.
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
Julfiana Mardatillah
 
Anti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigoAnti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigo
Fadhol Romdhoni
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
sitti hajar
 
Powerpoint atiqah latiff
Powerpoint atiqah latiffPowerpoint atiqah latiff
Powerpoint atiqah latiffAtiqah Latiff
 
Obat psikoterapetik
Obat psikoterapetikObat psikoterapetik
Obat psikoterapetik
imasnurmalasari
 
penatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsy
penatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsypenatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsy
penatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsy
meilaneki
 
Vertigo saraf.pptx
Vertigo saraf.pptxVertigo saraf.pptx
Vertigo saraf.pptx
SharonRodriguez73
 
Kegawatan endokrin
Kegawatan endokrinKegawatan endokrin
Kegawatan endokrin
EllyeUtami
 

Similar to Cerebral_Palsy.ppt (20)

VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptxVIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
 
movement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxmovement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptx
 
Hie referat
Hie referatHie referat
Hie referat
 
Parkinson’s disease
Parkinson’s  diseaseParkinson’s  disease
Parkinson’s disease
 
Spina bifida
Spina bifidaSpina bifida
Spina bifida
 
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
 
Neuro geriatri
Neuro geriatriNeuro geriatri
Neuro geriatri
 
LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptxLBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
 
Terapi somatik
Terapi somatik Terapi somatik
Terapi somatik
 
Terapi kolaborasi pada cerebral palsy
Terapi kolaborasi pada cerebral palsyTerapi kolaborasi pada cerebral palsy
Terapi kolaborasi pada cerebral palsy
 
Masalah kecacatan fizikal - EDUP3043 Pengurusan Bilik Darjah dan tingkahlaku PBD
Masalah kecacatan fizikal - EDUP3043 Pengurusan Bilik Darjah dan tingkahlaku PBDMasalah kecacatan fizikal - EDUP3043 Pengurusan Bilik Darjah dan tingkahlaku PBD
Masalah kecacatan fizikal - EDUP3043 Pengurusan Bilik Darjah dan tingkahlaku PBD
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
 
Anti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigoAnti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigo
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Powerpoint atiqah latiff
Powerpoint atiqah latiffPowerpoint atiqah latiff
Powerpoint atiqah latiff
 
Obat psikoterapetik
Obat psikoterapetikObat psikoterapetik
Obat psikoterapetik
 
penatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsy
penatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsypenatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsy
penatalaksanaan fisioterapi pada cerebral palsy
 
Vertigo saraf.pptx
Vertigo saraf.pptxVertigo saraf.pptx
Vertigo saraf.pptx
 
Kegawatan endokrin
Kegawatan endokrinKegawatan endokrin
Kegawatan endokrin
 

More from ssuserb6baaa

metabolisme energi -S1-.ppt
metabolisme energi -S1-.pptmetabolisme energi -S1-.ppt
metabolisme energi -S1-.ppt
ssuserb6baaa
 
Hepatitis Virus 19 juni .pptx
Hepatitis Virus 19 juni .pptxHepatitis Virus 19 juni .pptx
Hepatitis Virus 19 juni .pptx
ssuserb6baaa
 
presentasi 29 agustus.pptx
presentasi 29 agustus.pptxpresentasi 29 agustus.pptx
presentasi 29 agustus.pptx
ssuserb6baaa
 
AKI 27 nov .pptx
AKI 27 nov .pptxAKI 27 nov .pptx
AKI 27 nov .pptx
ssuserb6baaa
 
IT 8 RIS - Cerebral Palsy (BLOK 23) (1).pptx
IT 8 RIS - Cerebral Palsy (BLOK 23) (1).pptxIT 8 RIS - Cerebral Palsy (BLOK 23) (1).pptx
IT 8 RIS - Cerebral Palsy (BLOK 23) (1).pptx
ssuserb6baaa
 
pelatihan soal .pptx
pelatihan soal .pptxpelatihan soal .pptx
pelatihan soal .pptx
ssuserb6baaa
 
briefing osce 2022.pptx
briefing osce 2022.pptxbriefing osce 2022.pptx
briefing osce 2022.pptx
ssuserb6baaa
 
biolistrik diskusi.pptx
biolistrik diskusi.pptxbiolistrik diskusi.pptx
biolistrik diskusi.pptx
ssuserb6baaa
 
presentasi 31 oktober copy.pptx
presentasi 31 oktober copy.pptxpresentasi 31 oktober copy.pptx
presentasi 31 oktober copy.pptx
ssuserb6baaa
 
ppt pengmas olahraga fix.pptx
ppt pengmas olahraga fix.pptxppt pengmas olahraga fix.pptx
ppt pengmas olahraga fix.pptx
ssuserb6baaa
 

More from ssuserb6baaa (10)

metabolisme energi -S1-.ppt
metabolisme energi -S1-.pptmetabolisme energi -S1-.ppt
metabolisme energi -S1-.ppt
 
Hepatitis Virus 19 juni .pptx
Hepatitis Virus 19 juni .pptxHepatitis Virus 19 juni .pptx
Hepatitis Virus 19 juni .pptx
 
presentasi 29 agustus.pptx
presentasi 29 agustus.pptxpresentasi 29 agustus.pptx
presentasi 29 agustus.pptx
 
AKI 27 nov .pptx
AKI 27 nov .pptxAKI 27 nov .pptx
AKI 27 nov .pptx
 
IT 8 RIS - Cerebral Palsy (BLOK 23) (1).pptx
IT 8 RIS - Cerebral Palsy (BLOK 23) (1).pptxIT 8 RIS - Cerebral Palsy (BLOK 23) (1).pptx
IT 8 RIS - Cerebral Palsy (BLOK 23) (1).pptx
 
pelatihan soal .pptx
pelatihan soal .pptxpelatihan soal .pptx
pelatihan soal .pptx
 
briefing osce 2022.pptx
briefing osce 2022.pptxbriefing osce 2022.pptx
briefing osce 2022.pptx
 
biolistrik diskusi.pptx
biolistrik diskusi.pptxbiolistrik diskusi.pptx
biolistrik diskusi.pptx
 
presentasi 31 oktober copy.pptx
presentasi 31 oktober copy.pptxpresentasi 31 oktober copy.pptx
presentasi 31 oktober copy.pptx
 
ppt pengmas olahraga fix.pptx
ppt pengmas olahraga fix.pptxppt pengmas olahraga fix.pptx
ppt pengmas olahraga fix.pptx
 

Recently uploaded

Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (17)

Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 

Cerebral_Palsy.ppt

  • 1. Cerebral Palsy Oleh : David Wijaya Keyshia Nur Yazid Janeva Septiana Sihombing
  • 2. Outline Definisi dan Epidemiologi Etiologi dan Patogenesis Penegakan Diagnosis Terapi dan Edukasi
  • 3. What is Cerebral Palsy? Cerebral palsy adalah suatu gangguan neurologis yang permanen dan non progresif disebabkan kelainan struktur otak pada masa perkembangan otak sebelum usia 5 tahun yang menyebabkan gangguan fungsi motorik disertai gangguan lainnya.
  • 4. Cerebral palsy 2 dari 1000 kelahiran hidup di USA Gangguan perkembangan otak prenatal, perinatal, post natal Prevalensi meningkat karena meningkatnya survival rate bayi preterm dan BBLR Perlu biaya dan tenaga ahli berpengalaman dalam terapi anak dengan CP 10000 anak didiagnosis CP per tahun di USA Terapi bertujuan meningkatkan fungsi motorik dan kemandirian Epidemiologi
  • 5. Etiologi Prenatal (intra uterin) Perinatal (selama proses kelahiran hingga periode neonatus) Post natal (usia < 5 tahun)
  • 6. Etiologi Prenatal Janin • Kelainan genetik • Keadaan hipoksia kronik intra uterin Maternal • Kelainan plasenta (solutio plasenta, gangguan perkembangan plasenta) • Kejang, eklamsia, pengentalan darah, hipertensi, anemia defisiensi besi • Inkompatibilitas rhesus Eksternal • Paparan alkohol, obat- obatan, rokok, zat teratogenik • Infeksi TORCH, chorioamnionit is
  • 7. Etiologi Perinatal • Anoxia (low APGAR score) partus lama, disproporsi cephalo-pelvis, prolaps tali pusat, breech presentation • Prematuritas (imaturitas vascular bed  perdarahan otak) • BBLR • Hiperbilirubinemia  kern ikterus • Trauma lahir  perdarahan intrakranial, koagulopati
  • 8. Etiologi Post natal • Infeksi SSP (meningitis, ensefalitis) • Kejang demam • Head injuries  perdarahan intrakranial • Kerusakan akibat hipoksia  brain ischemia (hyalin membrane disease)
  • 9.
  • 11. Area otak yang rentan iskemia • Preterm : area periventrikuler Area watershed White matter memiliki metabolisme yang lebih tinggi sehingga sangat sensitif pada keadaan anaerobik dan berada pada zona perbatasan vaskular antara zona akhir arteri striate dan thalamic  periventrikuler leukomalasia • Aterm : area parasagital Distribusi dari arteri utama otak di area watershed Mempengaruhi grey matter (korteks cerebri) dan white matter
  • 12. Gangguan sirkulasi cerebral Prematur, BBLR Fragile vascular bed Koagulopati Ensefalopati hipoksia iskemik Hipoksia kronik intra uterin Hipoksia perinatal Hyalin membrane disease Infark jaringan otak Gangguan darah Hiperbilirubinemia (bilirubin indirek) Rhesus incompatibility Kern ikterus Stroke in utero Perdarahan intrakranial, intraventrikular
  • 13. Cerebral Palsy dan Infeksi Maternal Infeksi maternal melewati placenta barrier Prostaglandin meningkat Aktivasi respon inflamasi  TNFα meningkat Peningkatan platelet activating factor Peningkatan destruksi oligodendrosit Kelahiran preterm dan BBLR Pembentukan fokal iskemia akibat obstruksi kapiler
  • 14. Klasifikasi Berdasarkan Gangguan Motorik Spastik (65%) Diskinetik (10%) Athetosis, ballismus, chorea, distonia, tremor •Ataksia (5%) •Campuran (12%) Spatik-diskinetik, spastik-ataksik Hipotonik (1%)
  • 15. Klasifikasi Berdasarkan Ekstremitas yang Terlibat • Monoplegia • Hemiplegia • Diplegia • Quadriplegia • Triplegia
  • 16. Spastic Hemiplegia • 30 % dari seluruh kasus CP • Gangguan satu sisi tubuh ektremitas atas > ekstremitas • Tanpa gangguan sensori • Biasanya disertasi diskrepansi ekstremitas bawah • 50% disertasi retardasi mental
  • 17. Spastic Quadriplegia • Gangguan pada keempat ekstremitas dan trunkus • Kelemahan ekstremitas > trunkus • 80 % pasien tidak dapat berjalan • Disertasi retardasi mental dan gangguan fungsi kognitif • Kontrol kepala dan leher lemah  kurangnya kemampuan duduk dan komunikasi • Prognosis lebih buruk
  • 18. Spastic Diplegia Tipe yang paling sering Fungsi intelektual dan bicara biasanya normal Ekstremitas bawah > ekstremitas atas Ekstremitas atas : gangguan koordinasi ringan pada fungsi motorik halus Ekstremitas bawah : scissoring position (fleksi, aduksi, internal rotasi sendi panggul), jinjit, kaki pes valgus Prognosis baik, anak dapat berjalan sendiri pada usia 4 tahun
  • 19. 19 Sangat jarang Biasanya merupakan komplikasi setelah meningitis Spastic Monoplegia
  • 20. 20 Kelemahan kontrol kepala dan leher Biasanya disertai gangguan kognitif berat dan retardasi mental, disartria, disfagia, dan hipersalivasi Prognosis buruk Memerlukan bantuan seumur hidup untuk menjalankan aktivitas sehari-hari Total Body
  • 21.
  • 22. Lokasi lesi • Kortikal • Subkortikal • Periventrikular • Basal ganglia • Cerebellum • Batang otak Manifestasi patologis • Periventricular leucomalacia –spastic diplegia • Stroke in utero - hemiplegia • Multifocal encephalomalacia - quadriplegia • Cerebellar - ataxia • Basal ganglia, thalamus - diskinetik
  • 24. Tonus abnormal • Tahanan terhadap gerakan pasif yang kurang, lebih atau berfluktuasi. • Diawali periode hipotonia. • Pada tipe diskinetik, tonus fluktuatif dengan masa hipotonik lebih lama dari tipe spastik. • Hipertonus merupakan ciri tipe spastik dan rigid. • Tahanan terhadap gerakan pasif lebih besar, suka tengadah dan badan seperti papan (opisthotonus), ingin berdiri terus (hipertonus adduktor panggul).
  • 25. Postur abnormal • Spastisitas ekstremitas bawah, posisi terlentang atau vertikal, tungkai bawah memperlihatkan posisi “menggunting” atau jinjit. • Spastisitas ekstremitas atas, pada adalah posisi abduksi lengan, fleksi siku, tangan mengepal. • Hemiparesis ditandai dengan asimetris lengan dengan pola adduksi lengan, pronasi lengan bawah dan tangan menggenggam. • Hipotonik ditandai dengan anak berbaring dalam posisi seperti katak yang lemas, yaitu abduksi eksorotasi dan fleksi parsial pada paha, lengan lemas di samping tubuh.
  • 27.
  • 31. Refleks abnormal • Pada tipe spastik, refleks tendon dan klonus meningkat. • Refleks primitif terlambat, hilang atau menetap seperti refleks Moro, refleks palmar dan plantar,tonic neck reflex. • Respon postural fisiologis terlambat terbit atau tidak ada sama sekali.
  • 32. Performa motorik atipikal • Mobilisasi abnormal yaitu dengan merangkak, berguling, atau berjalan yang abnormal seperti menyeret atau melompat • Bergerak-gerak dengan ritme tertentu pada otot ekstremitas dan wajah yang berulang-ulang. • Ataksia ditandai oleh intention tremor, titubasi kepala dan instabilitas badan. Kesukaran menghisap, menelan, menutup bibir, drooling dan mobilitas otot oral yang buruk.
  • 33. Gangguan lain yang sering menyertai CP : Retardasi mental (60%) Epilepsi (33%) Gangguan penglihatan : nystagmus, strabismus, amblyopia (50%) Gangguan pendengaran dan gangguan bicara(10%) Gangguan pernafasan akibat aspirasi Karies, oral hygiene buruk, maloklusi rahang Gangguan mengunyah dan menelan  malnutrisi Skoliosis Gangguan fungsi sensori, fungsi sosial, dan emosional dan perilaku
  • 34. Anamnesis Faktor Risiko • Predisposisi genetik • Bahan toksik atau pemberian oabt teratogenik selama kehamilan • Preterm, BB lahir kurang, IUGR, kehamilan multipel • Komplikasi pada plasenta (chrorionitis, berat plasenta rendah, infark plasenta) • Preeklampsia atau eklampsia • Riwayat kejang dan penggunaan estrogen pada ibu • Penyakit pada ibu dengan gangguan kardiorespiratorik berat • Perdarahan trimester ketiga • Posisi sungsang • Infeksi fetal maternal/intrauterin
  • 36.
  • 38.
  • 39. Diagnosis Banding • Floppy infant syndrome, spinal muscular athrophy, miopati kongenital atau neuropati sensorimotor herediter  refleks tendon dan refleks primitif tidak ditemukan sama sekali. • Trauma tulang belakang akibat kelahiran, trauma pleksus brachialis  kelainan terlokalisir sesuai inervasi. • Penyakit degeneratif yang progresif seperti Tay- Sach disease, Krabbe's disease, dan Metachromatic Leucodystrophy • Tumor serebri.
  • 41. Terapi Medikamentosa • Baclofen – GABA agonist berfungsi meningkatkan efek inhibisi pelepasan neurotransmiter eksitatori di medulla spinalis – Dosis awal 1.25 – 2.5mg/kgBB dititrasi sampai maksimum 30mg/hari per oral atau intrathecal menggunakan implantable pump – Mengurangi spastisitas dan distonia – Penelitian lebih lanjut untuk efek samping masih diperlukan • Dantrolene sodium – Bekerja langsung menghambat calcium channel di otot, menurunkan spastisitas. – Efek samping hepatotoksik
  • 42. Terapi Medikamentosa • Botulinum Toxin A – Bekerja menginhibisi pelepasan acetylcholinesterase di neuromuscular junction dan mendestruksi motor end plate. – Diberikan injeksi intramuskular pada otot yang spastik – Memberikan efek relaksasi otot, persiapan fisioterapi – Efek bertahan 3-6 bulan seiring pembentukan inervasi – Reversibel, efek samping minimal • Injeksi alkohol – Agen neurolisis kimia dengan injeksi fenol ke dalam saraf perifer atau motor end plate point memberi relaksasi
  • 43. Rehabilitasi Medis • Tujuan : memperbaiki dan meningkatkan fungsi motorik agar anak dapat menguasai keterampilan baru dan mencegah komplikasi untuk meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup. • Terdiri dari orang tua, dokter, fisioterapis, terapis okupasi, terapis wicara, orthotis, psikolog dan pekerja sosial
  • 44. Fisioterapi • Tujuan : – Meningkatkan fungsi motorik kasar – Memperbaiki postur dan pergerakan abnormal – Mengurangi dan mencegah kontraktur dan deformitas – Memfasilitasi perkembangan fungsi motorik yang normal • Dimulai sedini mungkin untuk prognosis yang lebih baik • Terapi latihan Bobath sering digunakan
  • 45. Terapi Okupasional • Tujuan : – Meningkatkan fungsi motorik kasar dan halus ekstremitas atas, eye-hand coordination dan ADL. – Syarat : stabilitas torso dan kontrol gelang bahu yang baik • Teknik terapi rutin : palmar prehension, gradual release, precise fine manipulatory skills menggunakan kedua tangan. • Terapi diberikan dalam bentuk mainan dan permainan (toys and games).
  • 46.
  • 47. Orthosis • Splints, Casts and Calipers – Memperbaiki deformitas akibat spastisitas, biasanya dipakai saat tidur • Custom made shoes • Custom made shoes atau Ankle-foot orthoses (spastisitas tendon achilles pada kaki equinus) • Bracing untuk skoliosis • Modifikasi alat sederhana seperti kardus untuk sandaran anak duduk, collar brace, meja rendah, alat makan (gelas bertangkai, sendok dengan tali), parallel bar dari kayu untuk membantu anak berjalan.
  • 48.
  • 49. Terapi Wicara • Terapi wicara dan bahasa hendaknya dilakukan sedini mungkin. • Orang tua dianjurkan untuk tetap berkomunikasi dan berbicara dengan anaknya walaupun respon sangat sedikit dan lambat berkembang. • Saat ini telah berkembang berbagai bentuk alat komunikasi seperti papan kata, electronic voice stimulator, dan komputer sebagai alat bantu komunikasi. • Terapi bahasa non verbal utama : kontak mata • Screening fungsi pendengaran terlebih dahulu : OAE  BERA
  • 50. Psikologi dan Sosial • Paparan terhadap pengalaman hidup untuk kemandirian diperlukan. • Konseling psikologi dan sosial seringkali merupakan kebutuhan yang berkelanjutan sepanjang hidup penderita dengan cerebral palsy.
  • 51. Terapi Pembedahan • Tujuan : memperbaiki deformitas parah  meningkatkan perbaikan gait , meningkatkan fungsi bukan kosmetik, memfasilitasi fisioterapi yang optimal • Contoh : – subluksasi panggul – Skoliosis – Tight adductor ext. bawah –scissoring – Tight flexor ext. bawah – valgus/varus
  • 52. • Dorsal rhizotomy Reseksi selektif pada radiks L2 – S2 posterior  memperbaiki spastisitas yang parah, mengurangi distonia. • Tendon achilles lengthening • Iliopsoas tenotomy / lengthening / recession • Hamstring release/lengthening
  • 53. Edukasi Orang Tua • Mencegah kekakuan sendi – Alih baring dan positioning berkala – Latihan pergerakan sendi – Mengatur sendi dalam posisi yang benar Melatih duduk tanpa sandaran (bersandar pada dinding atau kotak, collar brace dari karton untuk menopang leher) Latihan menggunakan kedua tangan Latihan menyuap makanan sendiri dengan alat makan modifikasi