SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Jumat, 7 September 2012
Mata Kuliah:
Semantik Bahasa Indonesia / PBIN 4215
PUISI/PBIN4213
(Materi TTM Pertemuan I)
Modul
1
Hakikat Semantik
Kegiatan Belajar 1
Hakikat Semantik dan Sejarahnya
A. Hakikat Semantik
 Semantik mengandung pengertian studi tentang makna bahasa. Kata
semantik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Sema (kata benda) yang berarti
menandai atau lambang. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti
menandai atau melambangkan. Kemudian, semantik disepakati sebagai
istilah yang digunakan dalam bidang linguistik untuk mempelajari hubungan
antara tanda-tanda linguistik (intralingual) dan sesuatu yang ditandainya
(ekstralingual)
 Ferdinand de Saussure (1857–1913) menyatakan bahwa setiap tanda
linguistik terdiri atas dua komponen yaitu penanda (signifiant) dan petanda
(signifie). Penanda adalah wujud bunyi bahasa dalam bentuk urutan fonem
tertentu, sedangkan petanda adalah konsep pagasan, ide, atau pengertian
yang dimiliki oleh penanda itu.
 Manfaat mempelajari studi semantik bagi wartawan, pengetahuan
semantik memudahkannya dalam memilih kata dengan makna yang tepat
dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat umum.
 Manfaat semantic bagi mereka yang berkecimpung dalam penelitian
bahasa, pengetahuan semantik akan banyak memberi bekal teoretis untuk
menganalisis bahasa.
 Manfaat semantic bagi guru/calon guru, secara teoretis, teori-teori
semantik akan membantunya dalam memahami konsep-konsep bahasa
yang akan diajarkannya, sedangkan secara praktis para calon guru akan
memperoleh kemudahan baginya dalam mengajarkan bahasa itu kepada
murid-muridnya.
 Bagi masyarakat awam, dasar-dasar semantik akan membantu mereka
menyerap semua informasi yang disampaikan/diterima melalui bahasa.
• Selain istilah semantik, dikenal pula istilah seperti semiotika (semiology,
semasiologi) yang merupakan bidang studi yang mempelajari makna dari
suatu lambang atau tanda pada objek cakupan yang lebih luas, yakni
lambang atau tanda pada umumnya.
• Perbedaaan antara semantic dan semiotika adalah jika objek studi
semantik mengkaji makna yang ada dalam bahasa, objek studi semiotika
mengkaji makna yang ada dalam semua sistem lambang dan tanda. Objek
kajian semiotika lebih luas daripada objek kajian semantic.
B. Sejarah Semantik
 Istilah semantik baru muncul pada tahun 1984 yang dikenal
melalui American Philological Association. Istilah semantik sudah
ada sejak abad ke-17. Semantik sebagai subdisiplin linguistik
muncul pada abad ke-19. Pada abad 19 ini, para ahli bahasa
mulai berminat tentang perubahan makna yang menjadi bagian
dasar para ahli linguistik tradisional selanjutnya.
 Breal mengungkapkan istilah semantik sebagai ilmu murni historis
(historical semantics). Historical semantics ini mempelajari
semantik berhubungan dengan unsur-unsur luar bahasa, dengan
perubahan makna melalui logika, psikologi, dan sebagainya.
 Pada pertengahan dan akhir abad ke-20, semantik semakin
mendapat perhatian, khususnya dengan kemunculan golongan
linguistik transformasi yang beranggapan bahwa makna adalah
salah satu aspek yang penting dalam bahasa, Ini sama pentingnya
dengan kajian terhadap struktur bahasa.
Berdasarkan pemikiran C. Chr. Reisig, perkembangan semantik dapat dibagi dalam
tiga masa pertumbuhan
1. Masa Pertama
• Masa ini disebut sebagai undergound period, dimulai dengan pernyataan Plato,
yakni bunyi-bunyi bahasa secara implisit mengandung makna tertentu. Dalam
bukunya yang berjudul Cutilus, Plato telah menggunakan kata semainein.
Kemudian, murid dari Plato, yakni Aristoteles, menghaluskan metafisika
tersebut dengan bukunya yang berjudul Filsafat Pertama. Menurut Aristoteles,
kata adalah satuan terkecil yang mengandung makna, yaitu makna yang hadir
dari kata itu sendiri secara otonom yang disebut dengan make leksikal,
sedangkan makna yang hadir akibat dari proses gramatika, yaitu makna
gramatikal.
Lanjutan masa pertama…
• Aritstoteles adalah orang yang pertama membahas masalah logika sebagai
perwujudan lambang yang dimaknai. Melalui logika, perkataan yang
samar atau tidak jelas maknanya harus dihindari. Perkembangan pada
masa pertama ini dilanjutkan oleh CReisig (1825) seorang ahli klasik yang
mengungkapkan konsep baru tentang tata bahasa yang meliputi tiga
unsur utama, yakni etimologi, studi asal usul kata sehubungan dengan
perubahan bentuk ataupun makna; sintaksis yakni tata kalimat dalam
semasiology; dan ilmu tanda (makna).
2. Masa Kedua
 Pada masa ini, semantik dikenal sebagai ilmu murni historis, yakni
adanya pandangan historical semantics yang ditandai dengan
munculnya karya klasik Breal (1883). Breal mengaitkan semantik
dengan unsur di luar bahasa. Breal juga membahas soal perubahan
makna, makna yang berhubungan dengan logika, dan makna yang
berhubungan dengan psikologi
3. Masa Ketiga
Studi makna ditandai dengan munculnya karya filolog Swedia Gustaf Stem
(1931) yang berjudul "Meaning and Change of Meaning With Special
Reference to the English Language Sten". Dalam kajian ini semantik dinyatakan
sebagai ilmu makna. Akan tetapi sebelum kelahiran karya Stern, di Jenewa
telah diterbitkan bahan kumpulan kuliah dari Ferdinand de Saussure yang
berjudul Cours de Linguistikus General yang sangat menentukan
perkembangan linguistik berikutnya. Pandangan Saussure itu kemudian
berkembang menjadi pandangan aliran strukturalisme. Menurut pandangan
strukturalisme, bahasa merupakan satu sistem yang terdiri atas unsur-unsur
yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan. Pandangan ini
kemudian dijadikan titik tolak penelitian yang sangat kuat dan memengaruhi
berbagai bidang penelitian, terutama di Eropa.
… lanjutan masa ketiga…
• Pandangan semantik kemudian berbeda dengan pandangan sebelumnya
setelah karya De Saussure ini muncul. Perbedaan pandangan tersebut
antara lain:
1) pandangan historis mulai ditinggalkan;
2) perhatian terhadap struktur kosakata mulai ditinggalkan;
3) semantik mulai dipengaruhi stilistika:
4) studi semantik terarah pada bahasa tertentu tidak bersifat umum lagi):
5) hubungan antara bahasa dan pikiran mulai dipelajari karena bahasa
merupakan kekuatan yang menentukan dan mengarahkan pikiran, serta
6) semantik telah melepaskan diri dari filsafat, tetapi tidak berarti filsafat
tidak membantu perkembangan semantik
Kegiatan Belajar 2
Hubungan Semantik dengan
Bidang Ilmu Lain
A.Hubungan Semantik dengan Pragmatik
Pembahasan pragmatik dihubungkan dengan semantik dapat
ditemukan dari pernyataan Leech Leech mengartikan pragmatik
sebagai studi tentang makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi
ujar (speech situacions). Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa
yang mengungkap hakikat bahasa yang didasari pemahaman terhadap
penggunaan bahasa dalam komunikasi.
Lanjutan Hubungan Semantik dengan Pragmatik…
 Pragmatik sebagai bidang kajian dalam linguistik mempunyai kaitan dengan
semantik. Keterkaitan ini disebut semantisme, yaitu melihat pragmatik
sebagai bagian dari semantik, pragmatisisme, yaitu melihat semantik sebagai
bagian dari pragmatik, serta komplementarisme atau melihat semantik dan
pragmatik sebagai dua bidang yang saling melengkapi.
 Pragmatik dan semantik adalah dua kajian dalam linguistik yang mengkaji
makna bahasa. Jika semantik membahas soal makna yang ada dalam
bahasa, pragmatik membahas makna di luar bahasa yang terikat dengan
unsur-unsur kebahasaan.
B. Hubungan Semantik dengan Filsafat
 Filsafat merupakan ilmu yang berkenaan dengan hakikat pengetahuan,
kearifan, realitas, dan kebenaran. Hubungan antara filsafat dan semantik
terlihat dalam aktivitas berfilsafat yang memerlukan bahasa sebagai media
proses berpikir dan menyampaikan hasil berpikir tersebut.
 Berfilsafat adalah aktivitas berpikir, bahasa dan pikiran diyakini memiliki
hubungan timbal balik. Pikiran memengaruhi bahasa dan bahasa
memengaruhi pikiran. Manusia tidak dapat berpikir dan membentuk sebuah
gagasan tanpa bahasa. Tanpa bahasa, manusia tidak akan memahami apa
yang dibaca, apa yang dilihat, dan apa yang diamati.
 Pertemuan antara semantik dan filsafat kemudian melahirkan filsafat bahasa.
C. Hubungan Semantik dengan Sastra
 Sastra merupakan karya fiksi menggunakan bahasa sebagai medianya. Karena
penggunaan bahasa ini sastra bersinggungan dengan semantic. Bahasa sastra
merupakan salah satu bentuk idiosyncratic, yaitu kata-kata yang digunakan
adalah hasil kreasi ekspresi penulisnya. Untuk dapat memahami sastra dengan
baik, seorang memerlukan ilmu semantic sebagai bekal sebelum mempelajarii
ilmu-ilmu lain, seperti semiotika, stilistika, dan hermeneutika.
 Peran semantik sangat penting dalam kajian sastra, terutama pada telaah
makna gaya bahasa dan latar proses kehadirannya. Hal ini sejalan dengan
pandangan Saussure yang mengintroduksi istilah signifiant, yakni gambaran
bunyi abstrak dalam kesadaran, dan signifie, yakni gambaran luar dalam
abstrak kesadaran yang diacu oleh signifiant.
D. Hubungan Semantik dengan Linguistik
 Linguistik (ilmu bahasa) adalah studi ilmiah mengenai bahasa. Linguistik
mempunyai beberapa cabang yaitu fonologi, morfologi. sintaksis, dan wacana.
 Tataran fonologi terdiri atas dua, yaitu fonetik dan fonemik. Satuan dalam
fonetik adalah fon (bunyi bahasa). Satuan dalam tataran fonemik adalah fonem
yaitu satuan bunyi terkecil yang membedakan makna. Meskipun fonem dapat
membedakan makna, tetapi baik fonetik maupun fonemik tidak ada persoalan
dengan semantik.
 Pada tataran morfologi, terdapat hubungan dengan semantik sebab morfem
dalam morfologi didefinisikan sebagai satuan gramatikal terkecil yang
bermakna. Studi morfologi berkenaan dengan proses pembentukan kata yang
melahirkan makna-makna yang disebut makna gramatikal, sebab morfologi
termasuk dalam lingkup gramatika.
Lanjutan materi Hubungan Semantik dengan Linguistik….
 Pada tataran sintaksis, terdapat hubungan dengan semantik karena semua
satuan sintaksis, yaitu kata, frasa, kalusa, dan kalimat memiliki makna. Dalam
proses penyusunan satu-satuan itu lahir makna-makna baru yang disebut maka
gramatikal sebab sintaksis berada dalam lingkup gramatika. Selain itu ha-hal
yang berkenaan dengan sintaksis, seperti aspek kata, dan modalitas, melahirkan
pula makna-makna yang disebut maka sintaktikal.
 Wacana merupakan tataran dan satuan kebahasaan yang tertinggi, atau sebagai
satuan bahasa yang lengkap dan tersusun dari kalimat-kalimat. Makna wacana
bukan hanya dari satuan-satuan kebahasaan, melainkan juga ditentukan oleh
konteks budaya sosial wacana itu. Ruang lingkup studi semantik meliputi semua
tataran bahasa, kecuali tataran fonetik dan fonemik.
E. Hubungan Semantik dengan Antropologi
Antropologi sebagai ilmu yang mengkaji manusia, asal usul, aneka warna, bentuk
fisik, adat istiadat, dan kepercayaannya pada masa lampau memiliki hubungan
dengan ilmu semantic. Semantik dianggap berkepentingan dengan antropologi
karena analisis makna pada bahasa melalui pilihan kata yang dipakai penuturnya
akan mendapatkan klasifikasi praktis tentang kehidupan budaya penuturnya.
F. Hubungan Semantik dengan Religi
Dalam bahasa, ada banyak kosakata yang memiliki sinonim, khususnya dalam
bahasa Arab. Meskipun kosakata itu memiliki makna yang hampir sama,
penggunaan kosakata itu bisa saja berbeda. Bidang semantik memahami jaringan
konseptual yang terbentuk oleh kata-kata yang berhubungan erat karena setiap
kosakata pasti memiliki hubungan dengan kosakata lainnya.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
 
Analisis Wacana
Analisis WacanaAnalisis Wacana
Analisis Wacana
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
 
KALIMAT EFEKTIF
KALIMAT EFEKTIFKALIMAT EFEKTIF
KALIMAT EFEKTIF
 
Relasi makna
Relasi maknaRelasi makna
Relasi makna
 
Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologi
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia
 
EJAAN BAHASA INDONESIA.ppt
EJAAN BAHASA INDONESIA.pptEJAAN BAHASA INDONESIA.ppt
EJAAN BAHASA INDONESIA.ppt
 
Morfologi klp 8
Morfologi klp 8Morfologi klp 8
Morfologi klp 8
 
Fungsi Kalimat
Fungsi KalimatFungsi Kalimat
Fungsi Kalimat
 
Materi wacana
Materi wacanaMateri wacana
Materi wacana
 
KAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATKAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMAT
 
Pengertian dan Jenis Frasa
Pengertian dan Jenis FrasaPengertian dan Jenis Frasa
Pengertian dan Jenis Frasa
 
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbakuPpt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Linguistik fonologi
Linguistik fonologi Linguistik fonologi
Linguistik fonologi
 
5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya
 
Pengertian morfem tugas
Pengertian morfem tugasPengertian morfem tugas
Pengertian morfem tugas
 

Similar to SEMANTIK BAHASA INDONESIA

Bab 1modul pjj
Bab 1modul pjjBab 1modul pjj
Bab 1modul pjjshamrina85
 
Asignment semantik terkini 20 sept 2013.............
Asignment semantik terkini  20 sept 2013.............Asignment semantik terkini  20 sept 2013.............
Asignment semantik terkini 20 sept 2013.............Othman BinLeman
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word documentFajar Pambudi
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiaNUR DIANA
 
Materi M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan PragmatikMateri M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan PragmatikPPGHybrid1
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisMuhammad Idris
 
Semantik dan peristilahan
Semantik dan peristilahanSemantik dan peristilahan
Semantik dan peristilahanSaliza M. Ali
 
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIKPembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIKExcella Fiona
 
Tugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuTugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuElyn Eveline
 
Mari mengenali semantik & pragmatik
Mari mengenali semantik & pragmatikMari mengenali semantik & pragmatik
Mari mengenali semantik & pragmatikmarzieta
 

Similar to SEMANTIK BAHASA INDONESIA (20)

Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2
 
Makalah semanti1
Makalah semanti1Makalah semanti1
Makalah semanti1
 
Bab 1modul pjj
Bab 1modul pjjBab 1modul pjj
Bab 1modul pjj
 
Asignment semantik terkini 20 sept 2013.............
Asignment semantik terkini  20 sept 2013.............Asignment semantik terkini  20 sept 2013.............
Asignment semantik terkini 20 sept 2013.............
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word document
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesia
 
Materi M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan PragmatikMateri M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
makalah semantik
makalah semantikmakalah semantik
makalah semantik
 
SEMANTIK.pptx
SEMANTIK.pptxSEMANTIK.pptx
SEMANTIK.pptx
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatis
 
Semantik makna
Semantik maknaSemantik makna
Semantik makna
 
Semantik dan peristilahan
Semantik dan peristilahanSemantik dan peristilahan
Semantik dan peristilahan
 
C. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.UC. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.U
 
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIKPembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
 
Tugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuTugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayu
 
Semantik sem.6
Semantik sem.6Semantik sem.6
Semantik sem.6
 
Semantik sem.6
Semantik sem.6Semantik sem.6
Semantik sem.6
 
3107 linguistik 2013
3107 linguistik 20133107 linguistik 2013
3107 linguistik 2013
 
Mari mengenali semantik & pragmatik
Mari mengenali semantik & pragmatikMari mengenali semantik & pragmatik
Mari mengenali semantik & pragmatik
 

More from MaryanieMulyono

Sejarah Singkat Cerita Rekaan Indonesia.pptx
Sejarah Singkat Cerita Rekaan Indonesia.pptxSejarah Singkat Cerita Rekaan Indonesia.pptx
Sejarah Singkat Cerita Rekaan Indonesia.pptxMaryanieMulyono
 
Bahan Presentasi MKDU4112 IAD Sesi 8.ppt
Bahan Presentasi MKDU4112 IAD Sesi 8.pptBahan Presentasi MKDU4112 IAD Sesi 8.ppt
Bahan Presentasi MKDU4112 IAD Sesi 8.pptMaryanieMulyono
 
Esensial sesi 1 a semantik.pptx
Esensial sesi 1 a semantik.pptxEsensial sesi 1 a semantik.pptx
Esensial sesi 1 a semantik.pptxMaryanieMulyono
 
Materi Sesi 2 b.ing.pptx
Materi Sesi 2 b.ing.pptxMateri Sesi 2 b.ing.pptx
Materi Sesi 2 b.ing.pptxMaryanieMulyono
 
Materi Sesi 1 b.ing.pptx
Materi Sesi 1 b.ing.pptxMateri Sesi 1 b.ing.pptx
Materi Sesi 1 b.ing.pptxMaryanieMulyono
 

More from MaryanieMulyono (11)

Sejarah Singkat Cerita Rekaan Indonesia.pptx
Sejarah Singkat Cerita Rekaan Indonesia.pptxSejarah Singkat Cerita Rekaan Indonesia.pptx
Sejarah Singkat Cerita Rekaan Indonesia.pptx
 
Bahan Presentasi MKDU4112 IAD Sesi 8.ppt
Bahan Presentasi MKDU4112 IAD Sesi 8.pptBahan Presentasi MKDU4112 IAD Sesi 8.ppt
Bahan Presentasi MKDU4112 IAD Sesi 8.ppt
 
Materi Sesi 8.pptx
Materi Sesi 8.pptxMateri Sesi 8.pptx
Materi Sesi 8.pptx
 
MENULIS SESI 1.pptx
MENULIS SESI 1.pptxMENULIS SESI 1.pptx
MENULIS SESI 1.pptx
 
Esensial sesi 1 a semantik.pptx
Esensial sesi 1 a semantik.pptxEsensial sesi 1 a semantik.pptx
Esensial sesi 1 a semantik.pptx
 
Materi Sesi 6.pptx
Materi Sesi 6.pptxMateri Sesi 6.pptx
Materi Sesi 6.pptx
 
Materi Sesi 5.pptx
Materi Sesi 5.pptxMateri Sesi 5.pptx
Materi Sesi 5.pptx
 
Materi Sesi 4.pptx
Materi Sesi 4.pptxMateri Sesi 4.pptx
Materi Sesi 4.pptx
 
Materi Sesi 3.pptx
Materi Sesi 3.pptxMateri Sesi 3.pptx
Materi Sesi 3.pptx
 
Materi Sesi 2 b.ing.pptx
Materi Sesi 2 b.ing.pptxMateri Sesi 2 b.ing.pptx
Materi Sesi 2 b.ing.pptx
 
Materi Sesi 1 b.ing.pptx
Materi Sesi 1 b.ing.pptxMateri Sesi 1 b.ing.pptx
Materi Sesi 1 b.ing.pptx
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

SEMANTIK BAHASA INDONESIA

  • 1. Jumat, 7 September 2012 Mata Kuliah: Semantik Bahasa Indonesia / PBIN 4215
  • 2. PUISI/PBIN4213 (Materi TTM Pertemuan I) Modul 1 Hakikat Semantik
  • 3. Kegiatan Belajar 1 Hakikat Semantik dan Sejarahnya A. Hakikat Semantik  Semantik mengandung pengertian studi tentang makna bahasa. Kata semantik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Sema (kata benda) yang berarti menandai atau lambang. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti menandai atau melambangkan. Kemudian, semantik disepakati sebagai istilah yang digunakan dalam bidang linguistik untuk mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik (intralingual) dan sesuatu yang ditandainya (ekstralingual)  Ferdinand de Saussure (1857–1913) menyatakan bahwa setiap tanda linguistik terdiri atas dua komponen yaitu penanda (signifiant) dan petanda (signifie). Penanda adalah wujud bunyi bahasa dalam bentuk urutan fonem tertentu, sedangkan petanda adalah konsep pagasan, ide, atau pengertian yang dimiliki oleh penanda itu.
  • 4.  Manfaat mempelajari studi semantik bagi wartawan, pengetahuan semantik memudahkannya dalam memilih kata dengan makna yang tepat dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat umum.  Manfaat semantic bagi mereka yang berkecimpung dalam penelitian bahasa, pengetahuan semantik akan banyak memberi bekal teoretis untuk menganalisis bahasa.  Manfaat semantic bagi guru/calon guru, secara teoretis, teori-teori semantik akan membantunya dalam memahami konsep-konsep bahasa yang akan diajarkannya, sedangkan secara praktis para calon guru akan memperoleh kemudahan baginya dalam mengajarkan bahasa itu kepada murid-muridnya.  Bagi masyarakat awam, dasar-dasar semantik akan membantu mereka menyerap semua informasi yang disampaikan/diterima melalui bahasa.
  • 5. • Selain istilah semantik, dikenal pula istilah seperti semiotika (semiology, semasiologi) yang merupakan bidang studi yang mempelajari makna dari suatu lambang atau tanda pada objek cakupan yang lebih luas, yakni lambang atau tanda pada umumnya. • Perbedaaan antara semantic dan semiotika adalah jika objek studi semantik mengkaji makna yang ada dalam bahasa, objek studi semiotika mengkaji makna yang ada dalam semua sistem lambang dan tanda. Objek kajian semiotika lebih luas daripada objek kajian semantic.
  • 6. B. Sejarah Semantik  Istilah semantik baru muncul pada tahun 1984 yang dikenal melalui American Philological Association. Istilah semantik sudah ada sejak abad ke-17. Semantik sebagai subdisiplin linguistik muncul pada abad ke-19. Pada abad 19 ini, para ahli bahasa mulai berminat tentang perubahan makna yang menjadi bagian dasar para ahli linguistik tradisional selanjutnya.
  • 7.  Breal mengungkapkan istilah semantik sebagai ilmu murni historis (historical semantics). Historical semantics ini mempelajari semantik berhubungan dengan unsur-unsur luar bahasa, dengan perubahan makna melalui logika, psikologi, dan sebagainya.  Pada pertengahan dan akhir abad ke-20, semantik semakin mendapat perhatian, khususnya dengan kemunculan golongan linguistik transformasi yang beranggapan bahwa makna adalah salah satu aspek yang penting dalam bahasa, Ini sama pentingnya dengan kajian terhadap struktur bahasa.
  • 8. Berdasarkan pemikiran C. Chr. Reisig, perkembangan semantik dapat dibagi dalam tiga masa pertumbuhan 1. Masa Pertama • Masa ini disebut sebagai undergound period, dimulai dengan pernyataan Plato, yakni bunyi-bunyi bahasa secara implisit mengandung makna tertentu. Dalam bukunya yang berjudul Cutilus, Plato telah menggunakan kata semainein. Kemudian, murid dari Plato, yakni Aristoteles, menghaluskan metafisika tersebut dengan bukunya yang berjudul Filsafat Pertama. Menurut Aristoteles, kata adalah satuan terkecil yang mengandung makna, yaitu makna yang hadir dari kata itu sendiri secara otonom yang disebut dengan make leksikal, sedangkan makna yang hadir akibat dari proses gramatika, yaitu makna gramatikal.
  • 9. Lanjutan masa pertama… • Aritstoteles adalah orang yang pertama membahas masalah logika sebagai perwujudan lambang yang dimaknai. Melalui logika, perkataan yang samar atau tidak jelas maknanya harus dihindari. Perkembangan pada masa pertama ini dilanjutkan oleh CReisig (1825) seorang ahli klasik yang mengungkapkan konsep baru tentang tata bahasa yang meliputi tiga unsur utama, yakni etimologi, studi asal usul kata sehubungan dengan perubahan bentuk ataupun makna; sintaksis yakni tata kalimat dalam semasiology; dan ilmu tanda (makna).
  • 10. 2. Masa Kedua  Pada masa ini, semantik dikenal sebagai ilmu murni historis, yakni adanya pandangan historical semantics yang ditandai dengan munculnya karya klasik Breal (1883). Breal mengaitkan semantik dengan unsur di luar bahasa. Breal juga membahas soal perubahan makna, makna yang berhubungan dengan logika, dan makna yang berhubungan dengan psikologi
  • 11. 3. Masa Ketiga Studi makna ditandai dengan munculnya karya filolog Swedia Gustaf Stem (1931) yang berjudul "Meaning and Change of Meaning With Special Reference to the English Language Sten". Dalam kajian ini semantik dinyatakan sebagai ilmu makna. Akan tetapi sebelum kelahiran karya Stern, di Jenewa telah diterbitkan bahan kumpulan kuliah dari Ferdinand de Saussure yang berjudul Cours de Linguistikus General yang sangat menentukan perkembangan linguistik berikutnya. Pandangan Saussure itu kemudian berkembang menjadi pandangan aliran strukturalisme. Menurut pandangan strukturalisme, bahasa merupakan satu sistem yang terdiri atas unsur-unsur yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan. Pandangan ini kemudian dijadikan titik tolak penelitian yang sangat kuat dan memengaruhi berbagai bidang penelitian, terutama di Eropa.
  • 12. … lanjutan masa ketiga… • Pandangan semantik kemudian berbeda dengan pandangan sebelumnya setelah karya De Saussure ini muncul. Perbedaan pandangan tersebut antara lain: 1) pandangan historis mulai ditinggalkan; 2) perhatian terhadap struktur kosakata mulai ditinggalkan; 3) semantik mulai dipengaruhi stilistika: 4) studi semantik terarah pada bahasa tertentu tidak bersifat umum lagi): 5) hubungan antara bahasa dan pikiran mulai dipelajari karena bahasa merupakan kekuatan yang menentukan dan mengarahkan pikiran, serta 6) semantik telah melepaskan diri dari filsafat, tetapi tidak berarti filsafat tidak membantu perkembangan semantik
  • 13. Kegiatan Belajar 2 Hubungan Semantik dengan Bidang Ilmu Lain A.Hubungan Semantik dengan Pragmatik Pembahasan pragmatik dihubungkan dengan semantik dapat ditemukan dari pernyataan Leech Leech mengartikan pragmatik sebagai studi tentang makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar (speech situacions). Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang mengungkap hakikat bahasa yang didasari pemahaman terhadap penggunaan bahasa dalam komunikasi.
  • 14. Lanjutan Hubungan Semantik dengan Pragmatik…  Pragmatik sebagai bidang kajian dalam linguistik mempunyai kaitan dengan semantik. Keterkaitan ini disebut semantisme, yaitu melihat pragmatik sebagai bagian dari semantik, pragmatisisme, yaitu melihat semantik sebagai bagian dari pragmatik, serta komplementarisme atau melihat semantik dan pragmatik sebagai dua bidang yang saling melengkapi.  Pragmatik dan semantik adalah dua kajian dalam linguistik yang mengkaji makna bahasa. Jika semantik membahas soal makna yang ada dalam bahasa, pragmatik membahas makna di luar bahasa yang terikat dengan unsur-unsur kebahasaan.
  • 15. B. Hubungan Semantik dengan Filsafat  Filsafat merupakan ilmu yang berkenaan dengan hakikat pengetahuan, kearifan, realitas, dan kebenaran. Hubungan antara filsafat dan semantik terlihat dalam aktivitas berfilsafat yang memerlukan bahasa sebagai media proses berpikir dan menyampaikan hasil berpikir tersebut.  Berfilsafat adalah aktivitas berpikir, bahasa dan pikiran diyakini memiliki hubungan timbal balik. Pikiran memengaruhi bahasa dan bahasa memengaruhi pikiran. Manusia tidak dapat berpikir dan membentuk sebuah gagasan tanpa bahasa. Tanpa bahasa, manusia tidak akan memahami apa yang dibaca, apa yang dilihat, dan apa yang diamati.  Pertemuan antara semantik dan filsafat kemudian melahirkan filsafat bahasa.
  • 16. C. Hubungan Semantik dengan Sastra  Sastra merupakan karya fiksi menggunakan bahasa sebagai medianya. Karena penggunaan bahasa ini sastra bersinggungan dengan semantic. Bahasa sastra merupakan salah satu bentuk idiosyncratic, yaitu kata-kata yang digunakan adalah hasil kreasi ekspresi penulisnya. Untuk dapat memahami sastra dengan baik, seorang memerlukan ilmu semantic sebagai bekal sebelum mempelajarii ilmu-ilmu lain, seperti semiotika, stilistika, dan hermeneutika.  Peran semantik sangat penting dalam kajian sastra, terutama pada telaah makna gaya bahasa dan latar proses kehadirannya. Hal ini sejalan dengan pandangan Saussure yang mengintroduksi istilah signifiant, yakni gambaran bunyi abstrak dalam kesadaran, dan signifie, yakni gambaran luar dalam abstrak kesadaran yang diacu oleh signifiant.
  • 17. D. Hubungan Semantik dengan Linguistik  Linguistik (ilmu bahasa) adalah studi ilmiah mengenai bahasa. Linguistik mempunyai beberapa cabang yaitu fonologi, morfologi. sintaksis, dan wacana.  Tataran fonologi terdiri atas dua, yaitu fonetik dan fonemik. Satuan dalam fonetik adalah fon (bunyi bahasa). Satuan dalam tataran fonemik adalah fonem yaitu satuan bunyi terkecil yang membedakan makna. Meskipun fonem dapat membedakan makna, tetapi baik fonetik maupun fonemik tidak ada persoalan dengan semantik.  Pada tataran morfologi, terdapat hubungan dengan semantik sebab morfem dalam morfologi didefinisikan sebagai satuan gramatikal terkecil yang bermakna. Studi morfologi berkenaan dengan proses pembentukan kata yang melahirkan makna-makna yang disebut makna gramatikal, sebab morfologi termasuk dalam lingkup gramatika.
  • 18. Lanjutan materi Hubungan Semantik dengan Linguistik….  Pada tataran sintaksis, terdapat hubungan dengan semantik karena semua satuan sintaksis, yaitu kata, frasa, kalusa, dan kalimat memiliki makna. Dalam proses penyusunan satu-satuan itu lahir makna-makna baru yang disebut maka gramatikal sebab sintaksis berada dalam lingkup gramatika. Selain itu ha-hal yang berkenaan dengan sintaksis, seperti aspek kata, dan modalitas, melahirkan pula makna-makna yang disebut maka sintaktikal.  Wacana merupakan tataran dan satuan kebahasaan yang tertinggi, atau sebagai satuan bahasa yang lengkap dan tersusun dari kalimat-kalimat. Makna wacana bukan hanya dari satuan-satuan kebahasaan, melainkan juga ditentukan oleh konteks budaya sosial wacana itu. Ruang lingkup studi semantik meliputi semua tataran bahasa, kecuali tataran fonetik dan fonemik.
  • 19. E. Hubungan Semantik dengan Antropologi Antropologi sebagai ilmu yang mengkaji manusia, asal usul, aneka warna, bentuk fisik, adat istiadat, dan kepercayaannya pada masa lampau memiliki hubungan dengan ilmu semantic. Semantik dianggap berkepentingan dengan antropologi karena analisis makna pada bahasa melalui pilihan kata yang dipakai penuturnya akan mendapatkan klasifikasi praktis tentang kehidupan budaya penuturnya. F. Hubungan Semantik dengan Religi Dalam bahasa, ada banyak kosakata yang memiliki sinonim, khususnya dalam bahasa Arab. Meskipun kosakata itu memiliki makna yang hampir sama, penggunaan kosakata itu bisa saja berbeda. Bidang semantik memahami jaringan konseptual yang terbentuk oleh kata-kata yang berhubungan erat karena setiap kosakata pasti memiliki hubungan dengan kosakata lainnya.