SlideShare a Scribd company logo
2
HIPOTESIS
• Hipotesis adalah suatu
pernyataan mengenai nilai
suatu parameter populasi
yang dimaksudkan untuk
pengujian dan berguna
untuk pengambilan.
PENGUJIAN HIPOTESIS
• Pengujian hipotesis adalah
prosedur yang didasarkan
pada bukti sampel yang
dipakai untuk menentukan
apakah hipotesis merupakan
suatu pernyataan yang wajar
dan oleh karenanya tidak
ditolak, atau hipotesa
tersebut tidak wajar dan oleh
karena itu harus ditolak.
PROSEDUR PENGUJIAN
HIPOTESIS#1
• Merumuskan Hipotesis
•  Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1)
#2
• Menentukan Taraf Nyata
•  Probabilitas menolak hipotesis
#3
• Menentukan Uji Statistik
•  Alat uji statistik, Uji Z, t, F, X2, dan lain-lain
#4
• Menentukan Daerah Keputusan
•  Daerah di mana hipotesis nol diterima atau ditolak
#5
• Mengambil Keputusan
MERUMUSKAN HIPOTESIS
Hipotesis Nol
….suatu pernyataan
mengenai nilai
parameter populasi
Hipotesis
Alternatif
….suatu pernyataan
yang diterima jika
data sampel
memberikan cukup
bukti bahwa
hipotesis nol adalah
salah
5
MENENTUKAN TARAF NYATA
6
Nilai Z diperoleh dari rumus berikut:
Z : Nilai Z
: Rata-rata hitung sampel
 : Rata-rata hitung populasi
sx : Standar error sampel, di mana sx = /n apabila standar
deviasi populasi diketahui dan sx =s/n apabila standar
deviasi populasi tidak diketahui
x
x
Z
s
m-
=
X
X
MENENTUKAN UJI STATISTIK
Uji Statistik
….suatu nilai yang diperoleh dari sampel dan digunakan
untuk memutuskan apakah hipotesis akan diterima atau ditolak
7
Daerah tidak
menolak Ho
Daerah penolakan
Ho
Skala z1,65
Probabilitas 0,95 Probabilitas 0,5
MENENTUKAN DAERAH
KEPUTUSAN
Daerah tidak
menolak Ho
Daerah penolakan
Ho
Daerah penolakan
Ho
0,025 0,0250,95
0-1,95 1,95
Pengujian satu arah
Adalah daerah penolakan Ho hanya
satu yang terletak di ekor kanan saja
atau ekor kiri saja. Karena hanya
satu daerah penolakan berarti luas
daerah penolakan sebesar taraf
nyata yaitu a, dan nilai kritisnya biasa
ditulis dengan Za.
Pengujian dua arah
Adalah daerah penolakan Ho ada
dua daerah yaitu terletak di ekor
sebelah kanan dan kiri. Karena
mempunyai dua daerah, maka
masing-masing daerah mempunyai
luas ½ dari taraf nyata yang
dilambangkan dengan ½a, dan nilai
kritisnya biasa dilambangkan dengan
Z ½a.
8
1. Ujilah beda rata-rata populasi, misalkan hipotesanya adalah rata-rata hasil investasi lebih
kecil dari 13,17%. Maka perumusan hipotesanya menjadi:
H0 : m £ 13,17
H1 : m > 13,17
Untuk tanda £ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda > pada H1
menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kanan seperti Gambar A.
2. Ujilah beda selisih dua rata-rata populasi, misalkan hipotesanya adalah selisih dua rata-rata
populasi lebih besar sama dengan 0.
H0 : mpa– mpl ³ 0
H1 : mpa– mpl < 0
Untuk tanda ³ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda < pada H1
menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kiri seperti Gambar B.
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
9
Gambar A Gambar B
H0 : mx £ 13,17 H0 : mpa– mpl ³ 0
H1 : mx > 13,17 H1 : mpa– mpl < 0
Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0
Tidak menolak H0Tidak menolak H0
1,65
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
10
1. Ujilah nilai rata-rata sama dengan 13,17%. Maka hipotesanya dirumuskan
sebagai berikut:
H0 : m = 13,17%.
H1 : m ≠ 13,17%.
2. Ujilah nilai koefisien untuk b sama dengan 0. Maka hipotesanya
dirumuskan sebagai berikut:
H0 : b = 0
H1 : b ≠ 0.
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
11
Daerah penolakan H0
Tidak menolak H0
Daerah penolakan
H0
0,5
0,4750
0,025
1,960,95-1,96
0,025
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
12
Perusahaan reksadana menyatakan bahwa hasil investasinya rata-rata mencapai
13,17%. Untuk menguji apakah pernyataan tersebut benar, maka lembaga konsultan
CESS mengadakan penelitian pada 36 perusahaan reksadana dan didapatkan hasil bahwa
rata-rata hasil investasi adalah 11,39% dan standar deviasinya 2,09%. Ujilah apakah
pernyataan perusahaan reksadana tersebut benar dengan taraf nyata 5%.
Merumuskan Hipotesa
Hipotesa yang menyatakan bahwa rata-rata hasil investasi sama dengan 13,17%. Ini merupakan hipotesa nol,
dan hipotesa alternatifnya adalah rata-rata hasil investasi tidak sama dengan 13,17%. Hipotesa tersebut dapat
dirumuskansebagaiberikut:
H0 : m = 13,17%.
H1 : m ≠ 13,17%.
Langkah 1
CONTOH MENGUJI HIPOTESA RATA-
RATA SAMPEL BESAR (1)
13
Menentukan taraf nyata. Taraf nyata sudah ditentukan sebesar 5%, apabila tidak ada ketentuan dapat
digunakan taraf nyata lain. Taraf nyata 5% menunjukkan probabilitas menolak hipotesis yang benar 5%,
sedangprobabilitasmenerimahipotesisyangbenar95%.
Nilai kritis Z dapat diperoleh dengan cara mengetahui probabilitas daerah keputusan H0 yaitu Za/2 = a/2 –
0,5/2 =0,025dannilaikritisZ daritabelnormaladalah1,96.
Langkah 2
Melakukan uji statistik dengan menggunakan rumus Z. Dari soal diketahui bahwa rata-rata populasi =
13,17%, rata-rata sampel 11,39% dan standar deviasi 2,09%. Mengingat bahwa standar deviasi populasi tidak
diketahui maka diduga dengan standar deviasi sampel, dan standar error sampel adalah sx = s/Ön sehingga
nilaiZ adalah
Langkah 3
11,5
3609,2
17,1339,11
-=
-
=
m-
=
s
m-
=
ns
Z
x
X X
CONTOH MENGUJI HIPOTESIS
RATA-RATA SAMPEL BESAR (2)
14
Daerah penolakan H0
Tidak menolak H0
0,95
Daerah penolakan
H0
0,025 0,025
-1,96Z=-5,11 1,96
CONTOH MENGUJI HIPOTESIS
RATA-RATA SAMPEL BESAR (3)
Daerah penolakan H0
Tidak menolak H0
0,95
Daerah penolakan
H0
0,025 0,025
-1,96Z=-5,11 1,96
Menentukandaerahkeputusandengannilaikritis
Z=1,96
Langkah 4
MengambilKeputusan.Nilaiuji Zternyataterletakpadadaerah menolakH0.Nilaiuji Z = –
5,11terletakdisebelahkiri–1,96.OlehsebabitudapatdisimpulkanbahwamenolakH0,dan
menerimaH1, sehinggapernyataanbahwahasilrata-ratainvestasisamadengan13,17%
tidakmemilikibuktiyangcukupkuat.
Langkah 5
15
n
Pp
Pp
Z
)( -
-
=
1
Di mana:
Z : Nilai uji Z
p : Proporsi sampel
P : Proporsi populasi
n : Jumlah sampel
CONTOH MENGUJI HIPOTESA RATA-RATA SAMPEL BESAR
16
RUMUS
2
2
21
2
121 nnxx  
Distribusi sampling dari selisih rata-rata proporsi memiliki distribusi normal dan mempunyai
standar deviasi sebagai berikut:
Di mana:
sx1-x2 : Standar deviasi selisih dua populasi
s1 : Standar deviasi populasi 1
s2 : Standar deviasi populasi 2
n1 : Jumlah sampel pada populasi 1
n2 :Jumlah sampel pada populasi 2
17
RUMUS
Sedangkan nilai uji statistik Z dirumuskan sebagai berikut:
( )( )
21
2121
xx
Z
-s
m-m-
=
Di mana:
Z : Nilai uji statistik
1 - 2 : Selisih dua rata-rata hitung sampel 1 dan sampel 2
m1 - m2 : Selisih dua rata-rata hitung populasi 1 dan populasi 2
sx1-x : Standar deviasi selisih dua populasi
X X
X X
18
RUMUS STANDAR DEVIASI
Standar deviasi selisih dua sampel adalah sebagai berikut:
2
2
21
2
121 nsnss xx 
Di mana:
sx1-x2 : Standar deviasi selisih dua sampel
s1 : Standar deviasi sampel 1
s2 : Standar deviasi sampel 2
n1 : Jumlah sampel 1
n2 : Jumlah sampel 2
19
HIPOTESA SELISIH PROPORSI SAMPEL BESAR
( )[ ] ( )[ ] 22211121 11 nPPnPPpp
-+-=s -
Untuk standar deviasi proporsi populasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Di mana:
sp1-p2 : Standar deviasi selisih dua proporsi populasi
P1 : Proporsi populasi 1
P2 : Proporsi populasi 2
n1 : Jumlah sampel pada populasi 1
n2 : Jumlah sampel pada populasi 2
20
Sedangkan nilai uji statistik Z dirumuskan sebagai berikut:
( )( )P(Pp(p --
Di mana:
Z : Nilai uji statistik selisih dua proporsi populasi
p1 – p2 : Selisih dua proprosi sampel 1 dan sampel 2
P1 – P2 : Selisih dua proporsi populasi 1 dan populasi 2
sp1-p2 : Standar deviasi selisih dua proprosi populasi
Standar deviasi selisih dua sampel adalah sebagai berikut:
( )[ ]( ) ( )[ ]( )1111 2221
--+--=- nppnppS pp
Di mana P = (x1 + x2)/(n1 + n2); x1 dan x2 adalah kejadian sukses pada sampel 1 dan 2.
21
2121
pp
Z
-s
= ))
21
Majalah prospektif edisi 25 membahas tentang fenomena artis Inul Daratista dengan
tema Ngebor duit dari bisnis hiburan. Menurut majalah ini, rating acara Inul mencapai
35, artinya pada waktu yang sama ditonton 35 juta orang. Sebuah perusahaan
kosmetik remaja ingin memasang iklan pada acara tersebut, dan ingin mengetahui
apakah proporsi remaja dan dewasa sama. Untuk mengetahui hasil tersebut dicari
responden per telepon sebanyak 300 remaja dan sebanyak 150 orang menonton Inul,
sedang responden dewasa sebanyak 400 orang dan 350 orang menonton Inul.
Dengan taraf nyata 5% ujilah apakah proporsi remaja dan dewasa sama dalam
menonton Inul?
Merumuskanhipotesa.Kitaakanmengujipernyataanbahwaproporsiremaja(p1)samadenganproporsi
dewasa(p2)dalammenontonacaraInul.Hipotesatersebutdapatdirumuskansebagaiberikut:
H0 : P1 – P2 = 0
H1 : P1 – P2 ¹5
Langkah 1
CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH
PROPORSI (1)
Menentukan taraf nyata. Taraf nyata sudah ditentukan sebesar 5%. Nilai kirits Z dapat diperoleh dengan
cara mengetahui probabilitas daerah keputusan H0 yaitu Za/2 = 0,5 – (0,05/2) = 0,4750 dan nilai kritis Z dari
tabelnormaladalah1,96.
Langkah 2
22
Melakukanuji statistikdenganmenggunakanrumusZuntukselisihduaproporsisampel.
Diketahui:
x1 =150,n1 = 300,p1= 150/300= 0,50
x2 =350,n2 = 400,p2= 350/400= 0,875
p1-p2= 0,50- 0,875= - 0,375
P =(x1+ x2)/(n1+ n2)= (150+ 350)/(300+ 400)= 0,71
Langkah 3
   71,10
035,0
0375,0
21
2121





pps
PPpp
Z
Nilaistandarerrorselisihduaproporsi:
Nilaiuji statistik:
       
       
p1 p2 1 2S P 1 P n 1 P 1 P n 1
0,71 1 0,71 300 1 0,71 1 0,71 400 1
0,035
            
     

CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH
PROPORSI (2)
23
menentukandaerahkeputusandengannilaikritisZ = 1,96Langkah 4
Daerah penolakan H0
Daerah tidak menolak H0
Daerah penolakan H0
-1,96Z=-10,71 1,96
CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH
PROPORSI (3)
Menentukan keputusandengannilaikritisZ = -1,96,sedangnilaiuji statistik-10,71beradadi
daerahpenolakanHo. Ini berartiHo ditolakdan H1 diterima. Terdapatcukupbuktibahwaselisih
proporsi remajadan dewasatidak samadengannol, atauproporsiremajadan dewasaberbeda.
AcaraInul banyakditontonolehorangdewasa.
Langkah 5
 Kesalahan Jenis I
Adalah apabila keputusan menolak H0, padahal seharusnya H0 benar“
 Kesalahan Jenis II
Adalah apabila keputusan menerima H0, padahal seharusnya H0 salah"
24
Situasi
Keputusan
H0 benar H0 salah
Terima H0 Keputusan tepat (1 – a) Kesalahan jenis II (b)
Tolak H0 Kesalahan jenis I (a) Keputusan tepat (1 – b)

More Related Content

What's hot

Bab 15 regresi
Bab 15 regresiBab 15 regresi
Bab 15 regresi
farah fauziah
 
Estimasi parameter
Estimasi parameterEstimasi parameter
Estimasi parameter
Irmaya Yukha
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
Ancilla Kustedjo
 
Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1
Dyni Sunendi
 
MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
Lilia Pascariani
 
Uji Hipotesis
Uji HipotesisUji Hipotesis
Uji Hipotesis
Putri Handayani
 
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemuk
Dani Ibrahim
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
Stephanie Isvirastri
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
deskaaisyiahanifa
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
Eman Mendrofa
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
Ceria Agnantria
 
Statistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhana
Statistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhanaStatistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhana
Statistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhana
jayamartha
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
Junianto Junianto
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Firman Marine
 
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
aliff_aimann
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
Ratih Ramadhani
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
Lusi Kurnia
 

What's hot (20)

Bab 15 regresi
Bab 15 regresiBab 15 regresi
Bab 15 regresi
 
Estimasi parameter
Estimasi parameterEstimasi parameter
Estimasi parameter
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1
 
MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
 
Uji Hipotesis
Uji HipotesisUji Hipotesis
Uji Hipotesis
 
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
 
Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemuk
 
Bab 5 uji hipotesis
Bab 5 uji hipotesisBab 5 uji hipotesis
Bab 5 uji hipotesis
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 
Statistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhana
Statistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhanaStatistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhana
Statistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhana
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
 
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 

Similar to Ek107 122215-692-13

Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Selvin Hadi
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
Danu Saputra
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesisDanu Saputra
 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptx
Wan Na
 
Statistika_Inferensial.pptx
Statistika_Inferensial.pptxStatistika_Inferensial.pptx
Statistika_Inferensial.pptx
MuhammadRamadhansukm
 
Hipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesisHipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesis
Emi Suhaemi
 
Uji normalitas dan_homogenitas
Uji normalitas dan_homogenitasUji normalitas dan_homogenitas
Uji normalitas dan_homogenitas
fitriafadhilahh
 
Stk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removedStk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removed
PutriPamungkas8
 
Powerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdf
Powerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdfPowerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdf
Powerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdf
bilqis50
 
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Wisma Morgans
 
1387842822 (1)
1387842822 (1)1387842822 (1)
1387842822 (1)
PutriPamungkas8
 
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptxUji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
RIZKINURJEHAN3
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
 
Bahan Ajar Pertemuan 10 Basic Statistics.ppt
Bahan Ajar Pertemuan 10 Basic Statistics.pptBahan Ajar Pertemuan 10 Basic Statistics.ppt
Bahan Ajar Pertemuan 10 Basic Statistics.ppt
FrimaSitanggang
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
PutriPamungkas8
 
Jenis-Jenis Hipotesis , Latihan, Workbook
Jenis-Jenis Hipotesis , Latihan, WorkbookJenis-Jenis Hipotesis , Latihan, Workbook
Jenis-Jenis Hipotesis , Latihan, Workbook
SienlyVeronica
 
Statistical Estimation
Statistical EstimationStatistical Estimation
Statistical Estimation
Universitas Telkom
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
fitriafadhilahh
 
Normalitas
Normalitas Normalitas
Normalitas
Cecep Kustandi
 
Bab13 pengujian hipotesis sampel besar
Bab13 pengujian hipotesis sampel besarBab13 pengujian hipotesis sampel besar
Bab13 pengujian hipotesis sampel besar
Warda wt
 

Similar to Ek107 122215-692-13 (20)

Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptx
 
Statistika_Inferensial.pptx
Statistika_Inferensial.pptxStatistika_Inferensial.pptx
Statistika_Inferensial.pptx
 
Hipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesisHipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesis
 
Uji normalitas dan_homogenitas
Uji normalitas dan_homogenitasUji normalitas dan_homogenitas
Uji normalitas dan_homogenitas
 
Stk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removedStk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removed
 
Powerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdf
Powerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdfPowerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdf
Powerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdf
 
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
 
1387842822 (1)
1387842822 (1)1387842822 (1)
1387842822 (1)
 
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptxUji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Bahan Ajar Pertemuan 10 Basic Statistics.ppt
Bahan Ajar Pertemuan 10 Basic Statistics.pptBahan Ajar Pertemuan 10 Basic Statistics.ppt
Bahan Ajar Pertemuan 10 Basic Statistics.ppt
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Jenis-Jenis Hipotesis , Latihan, Workbook
Jenis-Jenis Hipotesis , Latihan, WorkbookJenis-Jenis Hipotesis , Latihan, Workbook
Jenis-Jenis Hipotesis , Latihan, Workbook
 
Statistical Estimation
Statistical EstimationStatistical Estimation
Statistical Estimation
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Normalitas
Normalitas Normalitas
Normalitas
 
Bab13 pengujian hipotesis sampel besar
Bab13 pengujian hipotesis sampel besarBab13 pengujian hipotesis sampel besar
Bab13 pengujian hipotesis sampel besar
 

More from Judianto Nugroho

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
Judianto Nugroho
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
Judianto Nugroho
 

More from Judianto Nugroho (20)

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
 

Recently uploaded

Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
ArulArya1
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
tab2008
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
juliafnita47
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 

Ek107 122215-692-13

  • 1.
  • 2. 2 HIPOTESIS • Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu parameter populasi yang dimaksudkan untuk pengujian dan berguna untuk pengambilan. PENGUJIAN HIPOTESIS • Pengujian hipotesis adalah prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai untuk menentukan apakah hipotesis merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesa tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus ditolak.
  • 3. PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS#1 • Merumuskan Hipotesis •  Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1) #2 • Menentukan Taraf Nyata •  Probabilitas menolak hipotesis #3 • Menentukan Uji Statistik •  Alat uji statistik, Uji Z, t, F, X2, dan lain-lain #4 • Menentukan Daerah Keputusan •  Daerah di mana hipotesis nol diterima atau ditolak #5 • Mengambil Keputusan
  • 4. MERUMUSKAN HIPOTESIS Hipotesis Nol ….suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi Hipotesis Alternatif ….suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesis nol adalah salah
  • 6. 6 Nilai Z diperoleh dari rumus berikut: Z : Nilai Z : Rata-rata hitung sampel  : Rata-rata hitung populasi sx : Standar error sampel, di mana sx = /n apabila standar deviasi populasi diketahui dan sx =s/n apabila standar deviasi populasi tidak diketahui x x Z s m- = X X MENENTUKAN UJI STATISTIK Uji Statistik ….suatu nilai yang diperoleh dari sampel dan digunakan untuk memutuskan apakah hipotesis akan diterima atau ditolak
  • 7. 7 Daerah tidak menolak Ho Daerah penolakan Ho Skala z1,65 Probabilitas 0,95 Probabilitas 0,5 MENENTUKAN DAERAH KEPUTUSAN Daerah tidak menolak Ho Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho 0,025 0,0250,95 0-1,95 1,95 Pengujian satu arah Adalah daerah penolakan Ho hanya satu yang terletak di ekor kanan saja atau ekor kiri saja. Karena hanya satu daerah penolakan berarti luas daerah penolakan sebesar taraf nyata yaitu a, dan nilai kritisnya biasa ditulis dengan Za. Pengujian dua arah Adalah daerah penolakan Ho ada dua daerah yaitu terletak di ekor sebelah kanan dan kiri. Karena mempunyai dua daerah, maka masing-masing daerah mempunyai luas ½ dari taraf nyata yang dilambangkan dengan ½a, dan nilai kritisnya biasa dilambangkan dengan Z ½a.
  • 8. 8 1. Ujilah beda rata-rata populasi, misalkan hipotesanya adalah rata-rata hasil investasi lebih kecil dari 13,17%. Maka perumusan hipotesanya menjadi: H0 : m £ 13,17 H1 : m > 13,17 Untuk tanda £ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda > pada H1 menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kanan seperti Gambar A. 2. Ujilah beda selisih dua rata-rata populasi, misalkan hipotesanya adalah selisih dua rata-rata populasi lebih besar sama dengan 0. H0 : mpa– mpl ³ 0 H1 : mpa– mpl < 0 Untuk tanda ³ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda < pada H1 menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kiri seperti Gambar B. CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
  • 9. 9 Gambar A Gambar B H0 : mx £ 13,17 H0 : mpa– mpl ³ 0 H1 : mx > 13,17 H1 : mpa– mpl < 0 Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 Tidak menolak H0Tidak menolak H0 1,65 CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
  • 10. 10 1. Ujilah nilai rata-rata sama dengan 13,17%. Maka hipotesanya dirumuskan sebagai berikut: H0 : m = 13,17%. H1 : m ≠ 13,17%. 2. Ujilah nilai koefisien untuk b sama dengan 0. Maka hipotesanya dirumuskan sebagai berikut: H0 : b = 0 H1 : b ≠ 0. CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
  • 11. 11 Daerah penolakan H0 Tidak menolak H0 Daerah penolakan H0 0,5 0,4750 0,025 1,960,95-1,96 0,025 CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
  • 12. 12 Perusahaan reksadana menyatakan bahwa hasil investasinya rata-rata mencapai 13,17%. Untuk menguji apakah pernyataan tersebut benar, maka lembaga konsultan CESS mengadakan penelitian pada 36 perusahaan reksadana dan didapatkan hasil bahwa rata-rata hasil investasi adalah 11,39% dan standar deviasinya 2,09%. Ujilah apakah pernyataan perusahaan reksadana tersebut benar dengan taraf nyata 5%. Merumuskan Hipotesa Hipotesa yang menyatakan bahwa rata-rata hasil investasi sama dengan 13,17%. Ini merupakan hipotesa nol, dan hipotesa alternatifnya adalah rata-rata hasil investasi tidak sama dengan 13,17%. Hipotesa tersebut dapat dirumuskansebagaiberikut: H0 : m = 13,17%. H1 : m ≠ 13,17%. Langkah 1 CONTOH MENGUJI HIPOTESA RATA- RATA SAMPEL BESAR (1)
  • 13. 13 Menentukan taraf nyata. Taraf nyata sudah ditentukan sebesar 5%, apabila tidak ada ketentuan dapat digunakan taraf nyata lain. Taraf nyata 5% menunjukkan probabilitas menolak hipotesis yang benar 5%, sedangprobabilitasmenerimahipotesisyangbenar95%. Nilai kritis Z dapat diperoleh dengan cara mengetahui probabilitas daerah keputusan H0 yaitu Za/2 = a/2 – 0,5/2 =0,025dannilaikritisZ daritabelnormaladalah1,96. Langkah 2 Melakukan uji statistik dengan menggunakan rumus Z. Dari soal diketahui bahwa rata-rata populasi = 13,17%, rata-rata sampel 11,39% dan standar deviasi 2,09%. Mengingat bahwa standar deviasi populasi tidak diketahui maka diduga dengan standar deviasi sampel, dan standar error sampel adalah sx = s/Ön sehingga nilaiZ adalah Langkah 3 11,5 3609,2 17,1339,11 -= - = m- = s m- = ns Z x X X CONTOH MENGUJI HIPOTESIS RATA-RATA SAMPEL BESAR (2)
  • 14. 14 Daerah penolakan H0 Tidak menolak H0 0,95 Daerah penolakan H0 0,025 0,025 -1,96Z=-5,11 1,96 CONTOH MENGUJI HIPOTESIS RATA-RATA SAMPEL BESAR (3) Daerah penolakan H0 Tidak menolak H0 0,95 Daerah penolakan H0 0,025 0,025 -1,96Z=-5,11 1,96 Menentukandaerahkeputusandengannilaikritis Z=1,96 Langkah 4 MengambilKeputusan.Nilaiuji Zternyataterletakpadadaerah menolakH0.Nilaiuji Z = – 5,11terletakdisebelahkiri–1,96.OlehsebabitudapatdisimpulkanbahwamenolakH0,dan menerimaH1, sehinggapernyataanbahwahasilrata-ratainvestasisamadengan13,17% tidakmemilikibuktiyangcukupkuat. Langkah 5
  • 15. 15 n Pp Pp Z )( - - = 1 Di mana: Z : Nilai uji Z p : Proporsi sampel P : Proporsi populasi n : Jumlah sampel CONTOH MENGUJI HIPOTESA RATA-RATA SAMPEL BESAR
  • 16. 16 RUMUS 2 2 21 2 121 nnxx   Distribusi sampling dari selisih rata-rata proporsi memiliki distribusi normal dan mempunyai standar deviasi sebagai berikut: Di mana: sx1-x2 : Standar deviasi selisih dua populasi s1 : Standar deviasi populasi 1 s2 : Standar deviasi populasi 2 n1 : Jumlah sampel pada populasi 1 n2 :Jumlah sampel pada populasi 2
  • 17. 17 RUMUS Sedangkan nilai uji statistik Z dirumuskan sebagai berikut: ( )( ) 21 2121 xx Z -s m-m- = Di mana: Z : Nilai uji statistik 1 - 2 : Selisih dua rata-rata hitung sampel 1 dan sampel 2 m1 - m2 : Selisih dua rata-rata hitung populasi 1 dan populasi 2 sx1-x : Standar deviasi selisih dua populasi X X X X
  • 18. 18 RUMUS STANDAR DEVIASI Standar deviasi selisih dua sampel adalah sebagai berikut: 2 2 21 2 121 nsnss xx  Di mana: sx1-x2 : Standar deviasi selisih dua sampel s1 : Standar deviasi sampel 1 s2 : Standar deviasi sampel 2 n1 : Jumlah sampel 1 n2 : Jumlah sampel 2
  • 19. 19 HIPOTESA SELISIH PROPORSI SAMPEL BESAR ( )[ ] ( )[ ] 22211121 11 nPPnPPpp -+-=s - Untuk standar deviasi proporsi populasi dapat dirumuskan sebagai berikut: Di mana: sp1-p2 : Standar deviasi selisih dua proporsi populasi P1 : Proporsi populasi 1 P2 : Proporsi populasi 2 n1 : Jumlah sampel pada populasi 1 n2 : Jumlah sampel pada populasi 2
  • 20. 20 Sedangkan nilai uji statistik Z dirumuskan sebagai berikut: ( )( )P(Pp(p -- Di mana: Z : Nilai uji statistik selisih dua proporsi populasi p1 – p2 : Selisih dua proprosi sampel 1 dan sampel 2 P1 – P2 : Selisih dua proporsi populasi 1 dan populasi 2 sp1-p2 : Standar deviasi selisih dua proprosi populasi Standar deviasi selisih dua sampel adalah sebagai berikut: ( )[ ]( ) ( )[ ]( )1111 2221 --+--=- nppnppS pp Di mana P = (x1 + x2)/(n1 + n2); x1 dan x2 adalah kejadian sukses pada sampel 1 dan 2. 21 2121 pp Z -s = ))
  • 21. 21 Majalah prospektif edisi 25 membahas tentang fenomena artis Inul Daratista dengan tema Ngebor duit dari bisnis hiburan. Menurut majalah ini, rating acara Inul mencapai 35, artinya pada waktu yang sama ditonton 35 juta orang. Sebuah perusahaan kosmetik remaja ingin memasang iklan pada acara tersebut, dan ingin mengetahui apakah proporsi remaja dan dewasa sama. Untuk mengetahui hasil tersebut dicari responden per telepon sebanyak 300 remaja dan sebanyak 150 orang menonton Inul, sedang responden dewasa sebanyak 400 orang dan 350 orang menonton Inul. Dengan taraf nyata 5% ujilah apakah proporsi remaja dan dewasa sama dalam menonton Inul? Merumuskanhipotesa.Kitaakanmengujipernyataanbahwaproporsiremaja(p1)samadenganproporsi dewasa(p2)dalammenontonacaraInul.Hipotesatersebutdapatdirumuskansebagaiberikut: H0 : P1 – P2 = 0 H1 : P1 – P2 ¹5 Langkah 1 CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH PROPORSI (1) Menentukan taraf nyata. Taraf nyata sudah ditentukan sebesar 5%. Nilai kirits Z dapat diperoleh dengan cara mengetahui probabilitas daerah keputusan H0 yaitu Za/2 = 0,5 – (0,05/2) = 0,4750 dan nilai kritis Z dari tabelnormaladalah1,96. Langkah 2
  • 22. 22 Melakukanuji statistikdenganmenggunakanrumusZuntukselisihduaproporsisampel. Diketahui: x1 =150,n1 = 300,p1= 150/300= 0,50 x2 =350,n2 = 400,p2= 350/400= 0,875 p1-p2= 0,50- 0,875= - 0,375 P =(x1+ x2)/(n1+ n2)= (150+ 350)/(300+ 400)= 0,71 Langkah 3    71,10 035,0 0375,0 21 2121      pps PPpp Z Nilaistandarerrorselisihduaproporsi: Nilaiuji statistik:                 p1 p2 1 2S P 1 P n 1 P 1 P n 1 0,71 1 0,71 300 1 0,71 1 0,71 400 1 0,035                     CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH PROPORSI (2)
  • 23. 23 menentukandaerahkeputusandengannilaikritisZ = 1,96Langkah 4 Daerah penolakan H0 Daerah tidak menolak H0 Daerah penolakan H0 -1,96Z=-10,71 1,96 CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH PROPORSI (3) Menentukan keputusandengannilaikritisZ = -1,96,sedangnilaiuji statistik-10,71beradadi daerahpenolakanHo. Ini berartiHo ditolakdan H1 diterima. Terdapatcukupbuktibahwaselisih proporsi remajadan dewasatidak samadengannol, atauproporsiremajadan dewasaberbeda. AcaraInul banyakditontonolehorangdewasa. Langkah 5
  • 24.  Kesalahan Jenis I Adalah apabila keputusan menolak H0, padahal seharusnya H0 benar“  Kesalahan Jenis II Adalah apabila keputusan menerima H0, padahal seharusnya H0 salah" 24 Situasi Keputusan H0 benar H0 salah Terima H0 Keputusan tepat (1 – a) Kesalahan jenis II (b) Tolak H0 Kesalahan jenis I (a) Keputusan tepat (1 – b)