SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Modul Statistik “Distribusi Normal”
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001
37
DISTRIBUSI NORMAL
 Distribusi normal memegang peranan penting dalam statistika khususnya dalam
berbagai analisis untuk menarik suatu kesimpulan berdasarkan sampel yang
diambil.
 Konsep distribusi normal sangat penting untuk dipahami karena konsep ini
mendasari asumsi pada distribusi sampling, pendugaan statistika maupun pengujian
hipotesa.
 Distribusi normal adalah distribusi variabel kontinue yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Kurvanya mempunyai puncak tunggal
2. Kurvanya berbentuk seperti lonceng
3. Nilai rata-rata distribusi normal terletak ditengah kurva normal.
4. Disebabkan distribusi normal mempunyai bentuk simetris maka media dan
modus juga berada ditengah-tengah kurva normal, sehingga nilai rata-rata
median dan modus adalah sama.
5. Dua sisi kurva normal memanjang tak terbatas dan tak pernah menyentuh garis
horisontal.
 Memiliki fungsi frekuensi :
2
2
)
)(
2
1
(
.
2
1
)
(
x
x x
x
e
x
f






 Dari fungsi dasar distribusi normal diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa bentuk suatu distribusi normal tergantung pada 2 parameter,
yaitu rata-rata () dan standar deviasi ().
Modul Statistik “Distribusi Normal”
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001
38
Bentuk kurva distribusi normal :
Penggunaan Tabel Distribusi Normal Standar
Tabel distribusi normal standar atau tabel distribusi Z berguna untuk
menghitung luas daerah dibawah kurva distribusi normal standar.
Seandainya kita ingin menghitung luas daerah dibawah kurva distribusi normal
standar yang dibatasi oleh a dan b, maka kita harus menghitung 
b
a
z
d
z
f ).
( .
Perhitungan integral seperti itu membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga
dibuat bantuan tabel untuk menghitung luas daerah dibawah kurva normal standar
yang dibatasi oleh nilai-nilai tertentu. Perlu diingat bahwa tabel distribusi Z khusus
memberikan hasil perhitungan luas daerah dibawah kurva distribusi Z yang memiliki
rata-rata = 0 dan deviasi standar = 1
 Tabel kurva normal standar adalah menggambarkan luas wilayah dibawah kurva
normal antara garis tegak lurus diatas rata-rata dengan setiap titik disebelah kanan
rata-rata.
f (z)
f (x)
x
x
a b z
Modul Statistik “Distribusi Normal”
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001
39
Luas wilayah tersebut menunjukkan probabilitas dari suatu interval, sehingga
luas seluruh wilayah dibawah kurva dan diatas sumbu horisontal = 1, karena
kurva simetris, maka luas wilayah disebelah kanan garis tegak lurus diatas rata-rata
sama dengan 0,5 dan sebelah kiri juga sama dengan 0,5.
 Untuk memahami penggunaan tabel distribusi normal standar, berikut disajikan
beberapa contoh :
Hitung luas wilayah dibawah kurva normal :
a. Antara nilai Z = 0 dan Z = 1
Solusi :
Perhatikan gambar dibawah ini :
Untuk menghitung luas yang dibatasi Z = 0 dan Z = 1, cari nilai ditabel distribusi
Z yang sesuai dengan Z = 1,00
Z 0,00
1,0 0,3413
Berarti luas daerah yang diarsir adalah 34,13% dari
luas seluruh daerah dibawah kurva
z
1
0
Modul Statistik “Distribusi Normal”
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001
40
b. Antara nilai Z = -1 dan nilai Z = 0
Solusi :
Perhatikan gambar berikut :
Carilah nilai Z = 1,00 di tabel distribusi Z. Hasilnya adalah 0,3413 atau 34,13%.
Tanda negatif pada Z menunjukkan bahwa luas berada disebelah kiri rata-rata.
c. Antara nilai Z = -1 dan Z = 1
Solusi :
Perlu diingat bahwa tabel distribusi Z hanya bisa menghitung luas dari nilai Z
tetentu ke rata-ratanya (nilai Z = 0). Oleh sebab itu, untuk menghitung luas –1 <
Z < 1, terlebih dahulu kita hitung luas –1 < Z < 0, kemudian ditambahkan dengan
luas 0 < Z < 1.
- Luas –1  Z  0 = 34,13% atau 0,3413
- Luas 0  Z  1 = 34,13% atau 0,3413
Luas –1  Z  1 = 68,26% atau 0,6826
z
-2 -1 1
-3 2 3
0
Modul Statistik “Distribusi Normal”
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001
41
Perhatikan gambar berikut :
d. Antara nilai Z = 0 daan Z = 1,55
Solusi :
Cari luas untuk nilai Z = 1,55 pada tabel distribusi Z
Z 0,05
1,5 0,4394
e. Hitung luas daerah yang diarsir pada gambar dibawah ini :
Solusi :
Kita cari dulu luas 0 < Z < 2 dengan menggunakan tabel.
Z 0,00
2,0 0,4772
Maka luas 0 < Z < 1,55 adalah 43,94%
-2 -1 1
-3 2 3
0
z
-2 -1 1
-3 2 3
0
z
Modul Statistik “Distribusi Normal”
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001
42
Ingat bahwa distribusi normal adalah distribusi berbentuk lonceng yang simetris,
sehingga luas separuh kurva adalah 0,5 (50%), maka luas Z > 2 adalah 0,5 –
0,4772 = 0,0228 atau 2,28%
f. Antara nilai Z = 1 dan Z = 2
Solusi :
Perhatikan gambar berikut :
Untuk menghitung luas nilai Z = 1 dan Z = 2, kita harus mencari luas 1  Z
 2, terlebih dahulu kita hitung luas 0  Z  2, kemudian dikurangkan dengan
luas 0  Z  1.
- Luas 0  Z  2 = 0,4772 atau (47,72%)
- Luas 0  Z  1 = 0,3413 atau (34,13%)
Luas 1  Z  2 = 0,1359 atau (13,59%)
Maka Z = 1 dan Z = 2 adalah 13,59%)
Probabilitas Variabel Random X Normal Standar
Keluarga distribusi normal terdiri dari distribusi normal yang jumlahnya tak
terhingga, Namun, untuk mencari probabilitas suatu interval dari variabel random
kontinyu, dapat dipermudah dengan bantuan distribusi normal standar yang memiliki
rata-rata () = 0 dan standat deviasi () = 1. Variabel random dalam distribusi normal
-2 -1 1
-3 2 3
0
z
Modul Statistik “Distribusi Normal”
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001
43
standar kemudian diberi nama Z. Luas kurva normal dengan rata rata () dan deviasi
standar () yang berbeda masih bisa dicari dengan bantuan tabel distribusi Z dengan
cara merubah variabel random x menjadi variabel random Z dengan rumus :




x
Z
Dimana,
x = nilai variabel random
 = rata-rata variabel random
 = deviasi standar variabel random
Contoh :
Misalkan sebuah kurva normal memiliki x = 100 dan x = 20. Hitunglah luas kurva
normal antara 75 s
/d 120 atau P (75  x 120).
Jawab :
Rumus :
x
x
x
Z




25
,
1
20
100
75
1 



Z
1
20
100
120
2 


Z
luasnya = 0,3944
luasnya = 0,3413
Modul Statistik “Distribusi Normal”
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001
44
Gambar :
Sehingga P (75  x  120) = P (-1,25  z 1)
= P (-1,25  z  0) + P (0  z  1)
= 0,3944 + 0,3413
= 0,7357 atau 73,57%
Contoh :
Nilai ujian Akuntansi Biaya di sebuah kelas terdistribusi secara normal dengan
rata-rata 60 dan deviasi standar 10. Berapa persen siswa yang memperoleh nilai antara
60 – 70 ?
Solusi :
Untuk menghitung daerah/nilai antara 60 – 70 adalah sebagai berikut :
60 70
0 1
0
10
60
60
1 


Z
1
10
60
70
2 


Z
75 100 120
-1,25 0 1
Modul Statistik “Distribusi Normal”
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001
45
Maka P (60  x  70) = P (0  z  1)
= 0,3413
Siswa yang mendapat nilai antara 60 - 70 adalah 34,13%
Contoh :
Jumlah konsumen yang membeli saham di bursa efek Surabaya antara jam 09.00
–
12.00
dianggap distribusi normal dengan nilai rata-rata (x) = 69 orang dan simpangan
baku (x) = 3 orang
Berapakah probabilitas jumlah konsumen yang membeli sahan di BES antara jam-jam
tersebut kurang dari 64 orang ?
Solusi :
x
x
x
Z




4525
,
0
6667
,
1
3
5
3
69
64
luasnya
Z 







Sehingga P (x < 64) = P (z < -1,6667)
= P (-  z  0) – P (-1,6667  z  0)
= 0,5 – 0,4525 = 0,0475
Maka konsumen kurang dari 64 orang adalah 4,75%
Modul Statistik “Distribusi Normal”
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001
46
Gambar :
Contoh :
Tingkat kecerdasan mahasiswa FE. UNISMA memiliki distribusi normal dengan rata-
rata 110 dan deviasi standar 10
Mahasiswa yang akan mendapat bea siswa hanyalah yang termasuk dalam 30%
terbaik. Berapakah tingkat kecerdasan terendah yang dapat diterima mendapatkan
beasiswa.
Jawab :
- Mencari tingkat kecerdasan terendah yang mendapatkan bea siswa.
Perhitungan : 50% - 30% = 20% (0,2)
Dan apabila didekati dengan tabel kurva nurmal 0,20 adalah pada z = 0,52.
Sehingga sesuai dengan rumus
10
110
52
,
0





x
x
Z
x
x


0,52 (10) = x –110
5,2 = x – 110
x = 5,2 + 110
x = 115,2
Jadi, tingkat kecerdasan terendah = 115,2
Z
0
-1,67
30%
115,2
100
20%
Modul Statistik “Distribusi Normal”
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001
47
Pendekatan Kurva Normal Untuk Distribusi Binomial
Karena distribusi binomial mempunyai variabel diskrit, sedangkan distribusi normal
bervariabel kontinyau, maka dalam menggunakan distribusi normal untuk memecahkan
persoalan-persoalan binomial perlu dilakukan penyesuian dengan cara :
- Untuk harga variabel x batas bawah dikurangi 0,5
- Sedang harga variabel x batas atas ditambah 0,5
Misalkan :
Dalam pelemparan uang sebanyak 12 kali, berapa probabilitas munculnya sisi gambar
(G) sebanyak 5 kali ?
Solusi :
Diketahui : n = 12; p = 0,5 ; x =5
- Dengan pendekatan binomial
P ( x = 5) =    7
5
7
5
12
5
5
,
0
.
5
,
0
.
)
!
7
(
!
5
!
12
5
,
0
5
,
0 






- Dengan pendekatan kurva normal
x = n.p = 12 (0,5) = 6
732
,
1
)
5
,
0
)(
5
,
0
(
12
.
. 

 q
p
n
x

x = 5 batas bawah – 0,5 = 4,5
batas atas + 0,5 = 5,5
Sehingga : x = 5 P(4,5  x  5,5)
-0,87 -0,29 0
4,5 5,5 6
1934
,
0
4096
792


Modul Statistik “Distribusi Normal”
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001
48
87
,
0
732
,
1
6
5
,
4
1 



Z
29
,
0
732
,
1
6
5
,
5
2 



Z
Sehingga P(4,5  x  5,5) = P (-0,87  z  -0,29)
= P (-0.87  z  0) – P (-0,29  z  0)
= 0,3078 – 0,1141
= 0,1937
Kesimpulan :
Hasil perhitungan dengan kurva normal = 0,1937, mendekati perhitungan dengan
pendekatan binomial = 0,1934
by RMM

More Related Content

What's hot

Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan StatistikSoal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan StatistikTaqiyyuddin Hammam 'Afiify
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitaspadlah1984
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Jamil Sirman
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Distribusi t sudent
Distribusi t sudentDistribusi t sudent
Distribusi t sudentDevandy Enda
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Ketaksamaan chebyshev1
Ketaksamaan chebyshev1Ketaksamaan chebyshev1
Ketaksamaan chebyshev1ruslancragy8
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iiFaried Doank
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
 

What's hot (20)

Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan StatistikSoal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Distribusi Normal
Distribusi NormalDistribusi Normal
Distribusi Normal
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Distribusi t sudent
Distribusi t sudentDistribusi t sudent
Distribusi t sudent
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
Distribusi normal dan aplikasinya
Distribusi normal dan aplikasinyaDistribusi normal dan aplikasinya
Distribusi normal dan aplikasinya
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
Ketaksamaan chebyshev1
Ketaksamaan chebyshev1Ketaksamaan chebyshev1
Ketaksamaan chebyshev1
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-ii
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 

Similar to Distribusi normal 1

K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxTriOktariana2
 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Vina R Ipina
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingCabii
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tratuilma
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalAYU Hardiyanti
 
Perhitungan statistik
Perhitungan statistikPerhitungan statistik
Perhitungan statistikAmi Ashari
 
Distribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiDistribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiExz Azzizz
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuRaden Maulana
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normalAnton Fi
 
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITISstatistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITISyuniar putri
 
12 Distribusi Normal.pdf
12 Distribusi Normal.pdf12 Distribusi Normal.pdf
12 Distribusi Normal.pdfssuser066def
 
5. ukuran dispersi
5. ukuran dispersi5. ukuran dispersi
5. ukuran dispersiFarhatunisa
 
Statistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersiStatistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersiSelvin Hadi
 

Similar to Distribusi normal 1 (20)

K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
 
Materi p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normalMateri p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normal
 
DISTRIBUSI_NORMAL.ppt
DISTRIBUSI_NORMAL.pptDISTRIBUSI_NORMAL.ppt
DISTRIBUSI_NORMAL.ppt
 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9
 
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi NormalStatistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,t
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Perhitungan statistik
Perhitungan statistikPerhitungan statistik
Perhitungan statistik
 
Distribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiDistribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasi
 
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITISstatistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
 
12 Distribusi Normal.pdf
12 Distribusi Normal.pdf12 Distribusi Normal.pdf
12 Distribusi Normal.pdf
 
5. ukuran dispersi
5. ukuran dispersi5. ukuran dispersi
5. ukuran dispersi
 
Statistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersiStatistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersi
 
Normalitas
NormalitasNormalitas
Normalitas
 

More from Saddam Sevenfoldism

More from Saddam Sevenfoldism (14)

MS. ACCESS (FORM DAN REPORT)
MS. ACCESS (FORM DAN REPORT)MS. ACCESS (FORM DAN REPORT)
MS. ACCESS (FORM DAN REPORT)
 
MS. ACCESS (TABLE DAN RELATIONSHIP)
MS. ACCESS (TABLE DAN RELATIONSHIP)MS. ACCESS (TABLE DAN RELATIONSHIP)
MS. ACCESS (TABLE DAN RELATIONSHIP)
 
mapping er diagram
mapping er diagrammapping er diagram
mapping er diagram
 
Basdat minggu 04 ER Model
Basdat minggu 04   ER ModelBasdat minggu 04   ER Model
Basdat minggu 04 ER Model
 
Basdat minggu 03 database management system (dbms)
Basdat minggu 03   database management system (dbms)Basdat minggu 03   database management system (dbms)
Basdat minggu 03 database management system (dbms)
 
Basdat minggu 02. Basis Data dalam Sistem Informasi Dan Arsitektur Basis Data
Basdat minggu 02. Basis Data dalam Sistem Informasi Dan Arsitektur Basis DataBasdat minggu 02. Basis Data dalam Sistem Informasi Dan Arsitektur Basis Data
Basdat minggu 02. Basis Data dalam Sistem Informasi Dan Arsitektur Basis Data
 
Basdat minggu 01. pengenalan basis data
Basdat minggu 01. pengenalan basis dataBasdat minggu 01. pengenalan basis data
Basdat minggu 01. pengenalan basis data
 
Bab 1. Peluang (Sub Bab 1.1 s/d 1.3)
Bab 1. Peluang (Sub Bab 1.1 s/d 1.3)Bab 1. Peluang (Sub Bab 1.1 s/d 1.3)
Bab 1. Peluang (Sub Bab 1.1 s/d 1.3)
 
Ptp kejadian
Ptp kejadianPtp kejadian
Ptp kejadian
 
Studi kepustakaan
Studi kepustakaanStudi kepustakaan
Studi kepustakaan
 
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikanPelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
 
Kota padang
Kota padangKota padang
Kota padang
 
Edaran tunj profesi guru
Edaran tunj profesi guruEdaran tunj profesi guru
Edaran tunj profesi guru
 
V^english course(2)
V^english course(2)V^english course(2)
V^english course(2)
 

Recently uploaded

PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (14)

PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 

Distribusi normal 1

  • 1. Modul Statistik “Distribusi Normal” Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001 37 DISTRIBUSI NORMAL  Distribusi normal memegang peranan penting dalam statistika khususnya dalam berbagai analisis untuk menarik suatu kesimpulan berdasarkan sampel yang diambil.  Konsep distribusi normal sangat penting untuk dipahami karena konsep ini mendasari asumsi pada distribusi sampling, pendugaan statistika maupun pengujian hipotesa.  Distribusi normal adalah distribusi variabel kontinue yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Kurvanya mempunyai puncak tunggal 2. Kurvanya berbentuk seperti lonceng 3. Nilai rata-rata distribusi normal terletak ditengah kurva normal. 4. Disebabkan distribusi normal mempunyai bentuk simetris maka media dan modus juga berada ditengah-tengah kurva normal, sehingga nilai rata-rata median dan modus adalah sama. 5. Dua sisi kurva normal memanjang tak terbatas dan tak pernah menyentuh garis horisontal.  Memiliki fungsi frekuensi : 2 2 ) )( 2 1 ( . 2 1 ) ( x x x x e x f        Dari fungsi dasar distribusi normal diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk suatu distribusi normal tergantung pada 2 parameter, yaitu rata-rata () dan standar deviasi ().
  • 2. Modul Statistik “Distribusi Normal” Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001 38 Bentuk kurva distribusi normal : Penggunaan Tabel Distribusi Normal Standar Tabel distribusi normal standar atau tabel distribusi Z berguna untuk menghitung luas daerah dibawah kurva distribusi normal standar. Seandainya kita ingin menghitung luas daerah dibawah kurva distribusi normal standar yang dibatasi oleh a dan b, maka kita harus menghitung  b a z d z f ). ( . Perhitungan integral seperti itu membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga dibuat bantuan tabel untuk menghitung luas daerah dibawah kurva normal standar yang dibatasi oleh nilai-nilai tertentu. Perlu diingat bahwa tabel distribusi Z khusus memberikan hasil perhitungan luas daerah dibawah kurva distribusi Z yang memiliki rata-rata = 0 dan deviasi standar = 1  Tabel kurva normal standar adalah menggambarkan luas wilayah dibawah kurva normal antara garis tegak lurus diatas rata-rata dengan setiap titik disebelah kanan rata-rata. f (z) f (x) x x a b z
  • 3. Modul Statistik “Distribusi Normal” Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001 39 Luas wilayah tersebut menunjukkan probabilitas dari suatu interval, sehingga luas seluruh wilayah dibawah kurva dan diatas sumbu horisontal = 1, karena kurva simetris, maka luas wilayah disebelah kanan garis tegak lurus diatas rata-rata sama dengan 0,5 dan sebelah kiri juga sama dengan 0,5.  Untuk memahami penggunaan tabel distribusi normal standar, berikut disajikan beberapa contoh : Hitung luas wilayah dibawah kurva normal : a. Antara nilai Z = 0 dan Z = 1 Solusi : Perhatikan gambar dibawah ini : Untuk menghitung luas yang dibatasi Z = 0 dan Z = 1, cari nilai ditabel distribusi Z yang sesuai dengan Z = 1,00 Z 0,00 1,0 0,3413 Berarti luas daerah yang diarsir adalah 34,13% dari luas seluruh daerah dibawah kurva z 1 0
  • 4. Modul Statistik “Distribusi Normal” Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001 40 b. Antara nilai Z = -1 dan nilai Z = 0 Solusi : Perhatikan gambar berikut : Carilah nilai Z = 1,00 di tabel distribusi Z. Hasilnya adalah 0,3413 atau 34,13%. Tanda negatif pada Z menunjukkan bahwa luas berada disebelah kiri rata-rata. c. Antara nilai Z = -1 dan Z = 1 Solusi : Perlu diingat bahwa tabel distribusi Z hanya bisa menghitung luas dari nilai Z tetentu ke rata-ratanya (nilai Z = 0). Oleh sebab itu, untuk menghitung luas –1 < Z < 1, terlebih dahulu kita hitung luas –1 < Z < 0, kemudian ditambahkan dengan luas 0 < Z < 1. - Luas –1  Z  0 = 34,13% atau 0,3413 - Luas 0  Z  1 = 34,13% atau 0,3413 Luas –1  Z  1 = 68,26% atau 0,6826 z -2 -1 1 -3 2 3 0
  • 5. Modul Statistik “Distribusi Normal” Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001 41 Perhatikan gambar berikut : d. Antara nilai Z = 0 daan Z = 1,55 Solusi : Cari luas untuk nilai Z = 1,55 pada tabel distribusi Z Z 0,05 1,5 0,4394 e. Hitung luas daerah yang diarsir pada gambar dibawah ini : Solusi : Kita cari dulu luas 0 < Z < 2 dengan menggunakan tabel. Z 0,00 2,0 0,4772 Maka luas 0 < Z < 1,55 adalah 43,94% -2 -1 1 -3 2 3 0 z -2 -1 1 -3 2 3 0 z
  • 6. Modul Statistik “Distribusi Normal” Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001 42 Ingat bahwa distribusi normal adalah distribusi berbentuk lonceng yang simetris, sehingga luas separuh kurva adalah 0,5 (50%), maka luas Z > 2 adalah 0,5 – 0,4772 = 0,0228 atau 2,28% f. Antara nilai Z = 1 dan Z = 2 Solusi : Perhatikan gambar berikut : Untuk menghitung luas nilai Z = 1 dan Z = 2, kita harus mencari luas 1  Z  2, terlebih dahulu kita hitung luas 0  Z  2, kemudian dikurangkan dengan luas 0  Z  1. - Luas 0  Z  2 = 0,4772 atau (47,72%) - Luas 0  Z  1 = 0,3413 atau (34,13%) Luas 1  Z  2 = 0,1359 atau (13,59%) Maka Z = 1 dan Z = 2 adalah 13,59%) Probabilitas Variabel Random X Normal Standar Keluarga distribusi normal terdiri dari distribusi normal yang jumlahnya tak terhingga, Namun, untuk mencari probabilitas suatu interval dari variabel random kontinyu, dapat dipermudah dengan bantuan distribusi normal standar yang memiliki rata-rata () = 0 dan standat deviasi () = 1. Variabel random dalam distribusi normal -2 -1 1 -3 2 3 0 z
  • 7. Modul Statistik “Distribusi Normal” Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001 43 standar kemudian diberi nama Z. Luas kurva normal dengan rata rata () dan deviasi standar () yang berbeda masih bisa dicari dengan bantuan tabel distribusi Z dengan cara merubah variabel random x menjadi variabel random Z dengan rumus :     x Z Dimana, x = nilai variabel random  = rata-rata variabel random  = deviasi standar variabel random Contoh : Misalkan sebuah kurva normal memiliki x = 100 dan x = 20. Hitunglah luas kurva normal antara 75 s /d 120 atau P (75  x 120). Jawab : Rumus : x x x Z     25 , 1 20 100 75 1     Z 1 20 100 120 2    Z luasnya = 0,3944 luasnya = 0,3413
  • 8. Modul Statistik “Distribusi Normal” Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001 44 Gambar : Sehingga P (75  x  120) = P (-1,25  z 1) = P (-1,25  z  0) + P (0  z  1) = 0,3944 + 0,3413 = 0,7357 atau 73,57% Contoh : Nilai ujian Akuntansi Biaya di sebuah kelas terdistribusi secara normal dengan rata-rata 60 dan deviasi standar 10. Berapa persen siswa yang memperoleh nilai antara 60 – 70 ? Solusi : Untuk menghitung daerah/nilai antara 60 – 70 adalah sebagai berikut : 60 70 0 1 0 10 60 60 1    Z 1 10 60 70 2    Z 75 100 120 -1,25 0 1
  • 9. Modul Statistik “Distribusi Normal” Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001 45 Maka P (60  x  70) = P (0  z  1) = 0,3413 Siswa yang mendapat nilai antara 60 - 70 adalah 34,13% Contoh : Jumlah konsumen yang membeli saham di bursa efek Surabaya antara jam 09.00 – 12.00 dianggap distribusi normal dengan nilai rata-rata (x) = 69 orang dan simpangan baku (x) = 3 orang Berapakah probabilitas jumlah konsumen yang membeli sahan di BES antara jam-jam tersebut kurang dari 64 orang ? Solusi : x x x Z     4525 , 0 6667 , 1 3 5 3 69 64 luasnya Z         Sehingga P (x < 64) = P (z < -1,6667) = P (-  z  0) – P (-1,6667  z  0) = 0,5 – 0,4525 = 0,0475 Maka konsumen kurang dari 64 orang adalah 4,75%
  • 10. Modul Statistik “Distribusi Normal” Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001 46 Gambar : Contoh : Tingkat kecerdasan mahasiswa FE. UNISMA memiliki distribusi normal dengan rata- rata 110 dan deviasi standar 10 Mahasiswa yang akan mendapat bea siswa hanyalah yang termasuk dalam 30% terbaik. Berapakah tingkat kecerdasan terendah yang dapat diterima mendapatkan beasiswa. Jawab : - Mencari tingkat kecerdasan terendah yang mendapatkan bea siswa. Perhitungan : 50% - 30% = 20% (0,2) Dan apabila didekati dengan tabel kurva nurmal 0,20 adalah pada z = 0,52. Sehingga sesuai dengan rumus 10 110 52 , 0      x x Z x x   0,52 (10) = x –110 5,2 = x – 110 x = 5,2 + 110 x = 115,2 Jadi, tingkat kecerdasan terendah = 115,2 Z 0 -1,67 30% 115,2 100 20%
  • 11. Modul Statistik “Distribusi Normal” Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001 47 Pendekatan Kurva Normal Untuk Distribusi Binomial Karena distribusi binomial mempunyai variabel diskrit, sedangkan distribusi normal bervariabel kontinyau, maka dalam menggunakan distribusi normal untuk memecahkan persoalan-persoalan binomial perlu dilakukan penyesuian dengan cara : - Untuk harga variabel x batas bawah dikurangi 0,5 - Sedang harga variabel x batas atas ditambah 0,5 Misalkan : Dalam pelemparan uang sebanyak 12 kali, berapa probabilitas munculnya sisi gambar (G) sebanyak 5 kali ? Solusi : Diketahui : n = 12; p = 0,5 ; x =5 - Dengan pendekatan binomial P ( x = 5) =    7 5 7 5 12 5 5 , 0 . 5 , 0 . ) ! 7 ( ! 5 ! 12 5 , 0 5 , 0        - Dengan pendekatan kurva normal x = n.p = 12 (0,5) = 6 732 , 1 ) 5 , 0 )( 5 , 0 ( 12 . .    q p n x  x = 5 batas bawah – 0,5 = 4,5 batas atas + 0,5 = 5,5 Sehingga : x = 5 P(4,5  x  5,5) -0,87 -0,29 0 4,5 5,5 6 1934 , 0 4096 792  
  • 12. Modul Statistik “Distribusi Normal” Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ‘2001 48 87 , 0 732 , 1 6 5 , 4 1     Z 29 , 0 732 , 1 6 5 , 5 2     Z Sehingga P(4,5  x  5,5) = P (-0,87  z  -0,29) = P (-0.87  z  0) – P (-0,29  z  0) = 0,3078 – 0,1141 = 0,1937 Kesimpulan : Hasil perhitungan dengan kurva normal = 0,1937, mendekati perhitungan dengan pendekatan binomial = 0,1934 by RMM