SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Topik6 Relasi rekursif
6-1
Telah kita ketahui bersama bahwa keunggulan komputer adalah dalam melakukan komputasi.
Dalam hal ini seringkali kita jumpai nilai suatu fungsi dengan domain bialngan bulat dihitung secara
iterative. Hal ini dikarenakan suatu fungsi dinyatakan sebagai fungsi dari dirinya sendiri.
Permasalahan akan muncul untuk n yang cukup besar. Untuk kasus ini penghitungan secara
iterative akan tidak efisien. Oleh karena itu perlu ditemukan suatu rumus dalam n untuk fungsi
tersebut, sehingga penghitungan suatu fungsi tidak perlu dimulai dari n terkecil, tetapi dapat
langsung dilakukan. Hal ini akan menjadi bahasan utama topik ini.
6.1 Pengertian
Relasi rekursif merupakan barisan unsur-unsur, dimana nilai suatu unsur merupakan fungsi dari unsur-
unsur sebelumnya. Unsur ke n biasanya dituliskan sebagai an. Sebagai ilustrasi perhatikan contoh berikut :
a. 3an+1=2an+an-1
b. 3an+1=2an+an-1, untuk n1, a0=7, dan a1=3.
Pada contoh di atas terdapat dua perbedaan antara (a) dengan (b), yaitu :
- Pada bagian (a) kita belum dapat menentukan secara khusus relasi rekursif yang
dimaksud. Ada banyak sekali relasi rekursi yang memenuhi (a) di atas. Di antaranya
adalah :
1. 11, 3, 5 6/9, 4 21/27, …
2. 7, 3, 4 1/3, 3 8/9, 4 1/27, …
3. dsb.
- Pada bagian (b), relasi rekursif yang dimaksud sudah khusus, dan hanya ada satu buah
yang memenuhi, yaitu :
7, 3, 4 1/3, 3 8/9, 4 1/27, …
Relasi rekursif untuk contoh (a) disebut sebagai bentuk umum. Sedangkan untuk bagian (b) disebut bentuk
khusus. Terlihat bahwa bentuk khusus adalah bentuk umum yang sudah diberi nilai awal (nilai inisial).
Nilai inisial ini juga disebut sebagai nilai atau kondisi pembatas (boundary condition).
6.2 Solusi Suatu Relasi Rekursif
Yang dimaksud solusi dari suatu relasi rekursif adalah perumusan suku ke-n sebagai fungsi dari n,
bukan dalam bentuk fungsi dari suku-suku sebelumnya.
Suatu relasi rekursif dapat dicari solusinya kalau dia sudah dalam bentuk khusus, yaitu sudah diberi nilai inisial.
Sebagai contoh perhatikan tabel di bawah ini :
Topik6 Relasi rekursif
6-2
No. Relasi rekursif Inisial Solusi
1 an+1=3an n0, dan a0=5 an=5 x 3n
2 an=an-1+ an-2 n0, a0=0, dan a1=1
an=















 







 
nn
2
51
2
51
5
1
3 2an+3=an+2+2an+1-an n0, a0=0, a1=1 dan a2=2 an = 5/2 + 1/6(-1)n – 8/3(1/2)n
4 an - 3an-1 = 5 (7n) n1, dan a0=2 an = (5/4) (7n+1) – (1/4) (3n+3)
6.3 Klasifikasi Relasi Rekursif
Ada beberapa hal yang mencirikan suatu relasi rekursif, yaitu :
a. Seberapa jauh keterkaitan dengan unsur sebelumnya
b. Perpangkatan dari suku-suku dalam persamaan relasi rekursif
c. Bentuk fungsi f(n) dalam relasi rekursif tersebut.
Sebagai ilustrasi perhatikan relasi rekursi berikut :
an - 3an-1 = 5 (7n)
Terlihat bahwa :
a. Suatu unsur terkait dengan satu level unsur sebelumnya
b. Suku-suku dalam persamaan adalah berpangkat satu
c. Fungsi f(n) adalah : f(n)= 5 (7n)
Berdasarkan tiga ciri tersebut, relasi rekursif dapat dikelompokkan menjadi :
1. Relasi rekursif homogen linear (linear homogeneous recurens relation)
a. Relasi rekursif homogen linear orde satu (first-order linear homogeneous recurens relation)
Contoh : an - 3an-1 = 0
b. Relasi rekursif homogen linear orde dua (second-order linear homogeneous recurens relation)
Contoh : an-an-1- an-2=0
c. Relasi rekursif homogen linear orde k (k-order linear homogeneous recurens relation)
Bentuk umum : ckan+k + ck-1an+k-1 + … + c1an+1 + c0an = 0
2. Relasi rekursif homogen nonlinear (nonlinear homogeneous recurens relation)
Contoh :
Relasi rekursif homogen nonlinear orde 2 : an + 2an-1 - an-2 = 0
Topik6 Relasi rekursif
6-3
3. Relasi rekursif nonhomogen linear (linearnon homogeneous recurens relation)
Contoh :
Relasi rekursif nonhomogen linear orde 2 : an + 2an-1 - an-2 = 5(n!)
4. Relasi rekursif nonhomogen nonlinear (nonlinear nonhomogeneous recurens relation)
Contoh :
Relasi rekursif nonhomogen nonlinear orde 2 : an + 2an-1 - an-2 = 5(n!)
Di dalam kuliah ini hanya akan dibahas relasi rekursif linear homogen (jenis 1).
6.4 Beberepa Cara Mencari Solusi Relasi Rekursif
Untuk memberikan gambaran mengenai metode mencari solusi relasi rekursif ini akan digunakan
contoh untuk : relasi rekursif linear homogen orde 2. Bentuk umum relasi ini adalah :
C2 an+2 + C1 an+1 + C0 an = 0
Misalkan solusinya adalah berbentuk :
an = crn
maka dengan mengsubstitusikannya ke dalam persamaan relasi rekursif tersebut akan diperoleh bentuk :
C2 crn+2 + C1 crn+1 + C0 crn = 0
Atau bisa ditulis juga :
A2rn+2 + A1rn+1 + A0rn = 0
Dengan membagi masing-masing ruas dengan rn, maka akan diperoleh :
A2r2 + A1r + A0 = 0
Persamaan ini disebut sebagai persamaan ciri (characteristic equation), dan akar-akar persamaan tersebut disebut
sebagai akar ciri (characteristic root).
Jika akar-akar persamaan tersebut adalah r1 dan r2, maka solusi relasi rekursif tersebut adalah :
a. Jika r1r2, maka solusinya adalah :
an= c1 (r1)n + c2 (r2)n
b. Jika r1=r2, maka solusinya adalah :
an= c1 (r1)n + c2 n(r2)n
Contoh :
1. Carilah solusi untuk : an + an-1 – 6an-2 = 0, dengan n2, a0=1 dan a1=2.
Persamaan ciri dari relasi tersebut adalah :
r2 + r – 6 = 0
(r-2)(r+3)=0,
maka r1=2 dan r2=-3. Oleh karena itu solusinya adalah :
an= c1 (2)n + c2 (-3)n
Topik6 Relasi rekursif
6-4
Tahap berikutnya adalah mencari nilai c1 dan c2.
a0=1, maka : 1= c1 (2)0 + c2 (-3)0
1=c1 + c2
a1=2, maka : 2= c1 (2)1 + c2 (-3)1
2=2c1 – 3c2
Akhirnya diperoleh : c1 =1 dan c2 = 0. Oleh karena itu, solusi relasi rekursif tersebut adalah :
an= 2n
2. Carilah solusi untuk relasi rekursif berikut :
an+2 = 4an+1 - 4an, dengan n0, a0=1, dan a1=3.
Jawab :
Relasi tersebut dapat ditulis sebagai :
an+2 - 4an+1 + 4an = 0
sehingga persamaan cirinya adalah :
r2 - 4r + 4 = 0
(r – 2)(r – 2) = 0
r1 = r2 = 2
maka solusinya adalah :
an= c1 (2)n + c2 n(2)n
Untuk menghitung c1 dan c2 digunakan nilai inisial, yaitu :
a0=1, maka :
1= c1 (2)0 + c2 n(2)0
1=c1
a1=3, maka :
3 = c1 (2)1 + c2 n(2)1
3 = 2 + 2c2
c2 = ½
Maka solusi relasi tersebut adalah :
an= 2n + ½ n (2n)
= 2n + n (2n-1)
3. Contoh yang ketiga ini adalah jika akar-akar persamaan ciri adalah bilangan kompleks. Untuk itu,
maka sebelumnya akan kita bahas dahulu bagaimana merumuskan bilangan kompleks tersebut.
Bilangan kompleks z dapat dinyatakan dalam bentuk :
z = x + yi, dengan i=-1
Setiap koordinat (x,y) dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut :
Topik6 Relasi rekursif
6-5

x = r cos , dan y = r sin 
dengan :
r=
22
yx 
Oleh karena itu, bilangan kompleks tersebut dapat dinyatakan
sebagai :
z = r cos  + r sin  . i
= r (cos  + i sin )
Dengan menggunakan dalil DeMoivre berikut :
(cos  + i sin )n = (cos n + i sin n), untuk n0.
Akan diperoleh :
zn = [r (cos  + i sin )]n = rn (cos n + i sin n)
Sebagai ilustrasi perhatikan contoh berikut :
Z = (1+ 3 i)10
Dalam hal ini :
r= 2)3(1 22

tg =y/x= 3 /, sehingga =/3
Oleh karena itu :
Z = (1+ 3 i)10 = {2(cos /3 + i sin /3)}10
= 210(cos 10/3 + i sin 10/3)
= 1024 (cos 4/3 + i sin 4/3)
= 1024 (-1/2 – i 1/2 3 )
= -512(1+i 3 )
Berikut ini diberikan contoh relasi rekursi orde dua dengan akar dari persamaan cirinya adalah
bilangan kompleks.
Tentukan solusi dari :
an = 2(an-1 - an-2), dengan n2, a0=1, dan a1=2.
Persamaan ciri dari relasi rekursif tersebut adalah :
r2 – 2r + 2 = 0
Dan diperoleh :
r1=1+i serta r2=1-i
 z=x+yi
y=r sin 
x=r cos 

r
Topik6 Relasi rekursif
6-6
sehingga solusinya adalah :
an = c1(1+i)n+ c2(1-i)n
Dengan dalil DeMoivre diperoleh :
(1+i)n =2(cos /4 + i sin /4)
(1-i)n = 2(cos (-/4) + i sin (-/4)) = 2(cos /4 - i sin /4)
Maka solusi tersebut dapat dituliskan sebagai :
an = c1(2(cos /4 + i sin /4))n+ c2(2(cos /4 - i sin /4))n
= (2)n (k1 cos n/4 + k2 sin n/4)
Dalam hal ini :
k1=c1+c2 dan k2=(c1-c2)i
Berikutnya adalah menghitung k1 dan k2 dengan menggunakan nilai inisial.
a0=1, maka : 1=(2)0 (k1 cos 0 – k2 sin 0)=k1
a1=2, maka : 2=(2)1 (k1 cos /4 – k2 sin /4)=1+k2 , jadi k2 = 1
Oleh karena itu solusi dari relasi rekursif tersebut adalah :
an = (2)n (cos n/4 + sin n/4)
6.5 Latihan Ulangan Relasi Rekursif
1. Rumuskan hubungan rekursif untuk barisan berikut :
a. 2, 10, 50, 250, …
b. 6, -18, 54, -162, …
c. 1, 1/3, 1/9, 1/27, …
d. 7, 14/5, 28/25, 56/125, …
2. Carilah solusi dari hubungan rekursif berikut :
a. an+1-1.5 an=0, n0 dan a0=10
b. 2an-3an-1=0, n1 dan a4=81
3. Carilah solusi untuk relasi rekursif berikut :
a. an=5an-1+6an-2, untuk n2, a0=1, dan a1=3.
b. 3an+1=2an+an-1, untuk n1, a0=7, dan a1=3.
c. an+2+4an=0, untuk n0, a0=a1=1.
d. an+2an-1+2an-2=0 untuk n2, a0=1, dan a1=3.

More Related Content

What's hot

Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiOnggo Wiryawan
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Onggo Wiryawan
 
Barisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleksBarisan dan deret kompleks
Barisan dan deret komplekspramithasari27
 
Aplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaianAplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaianSMKN 9 Bandung
 
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabelSistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabelnurindah_nurisa
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Modul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensialModul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensialAwatifAtif
 
Persamaan Diferensial Orde 2
Persamaan Diferensial Orde 2Persamaan Diferensial Orde 2
Persamaan Diferensial Orde 2Dian Arisona
 
Persamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksPersamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksyulika usman
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Jamil Sirman
 
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamadwiprananto
 
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduaPersamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduadwiprananto
 

What's hot (20)

Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
 
01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Barisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleksBarisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleks
 
Aplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaianAplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaian
 
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabelSistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
 
21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear
21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear
21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Eksponen dan Logaritma
Eksponen dan LogaritmaEksponen dan Logaritma
Eksponen dan Logaritma
 
Persamaan linear
Persamaan linearPersamaan linear
Persamaan linear
 
Teori bilangan bab3_1
Teori bilangan bab3_1Teori bilangan bab3_1
Teori bilangan bab3_1
 
Modul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensialModul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensial
 
Persamaan Diferensial Orde 2
Persamaan Diferensial Orde 2Persamaan Diferensial Orde 2
Persamaan Diferensial Orde 2
 
Persamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksPersamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriks
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1
 
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
 
Matriks kelas xii K-13
Matriks kelas xii K-13Matriks kelas xii K-13
Matriks kelas xii K-13
 
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduaPersamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
 

Viewers also liked

Diskret I Kombinatorika
Diskret I KombinatorikaDiskret I Kombinatorika
Diskret I KombinatorikaRaden Maulana
 
Diskret IX Optimisasi
Diskret IX OptimisasiDiskret IX Optimisasi
Diskret IX OptimisasiRaden Maulana
 
Diskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiDiskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiRaden Maulana
 
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit KuliahKita
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuRaden Maulana
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Fatma Qolbi
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 05
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 05Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 05
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 05KuliahKita
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsiSiti Khotijah
 

Viewers also liked (16)

Diskret VII Graph
Diskret VII GraphDiskret VII Graph
Diskret VII Graph
 
Diskret VIII Tree
Diskret VIII TreeDiskret VIII Tree
Diskret VIII Tree
 
Diskret I Kombinatorika
Diskret I KombinatorikaDiskret I Kombinatorika
Diskret I Kombinatorika
 
Diskret III Induksi
Diskret III InduksiDiskret III Induksi
Diskret III Induksi
 
Diskret IX Optimisasi
Diskret IX OptimisasiDiskret IX Optimisasi
Diskret IX Optimisasi
 
Diskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiDiskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi Fungsi
 
Diskret II Logika
Diskret II LogikaDiskret II Logika
Diskret II Logika
 
Diskret IV Himpunan
Diskret IV HimpunanDiskret IV Himpunan
Diskret IV Himpunan
 
Sesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&SSesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&S
 
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 05
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 05Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 05
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 05
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
 

Similar to SOLUSI REKURSI

PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptx
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptxPERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptx
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptxSepriwanTito
 
Pt 2 p-diffhomogen-rev
Pt 2 p-diffhomogen-revPt 2 p-diffhomogen-rev
Pt 2 p-diffhomogen-revlecturer
 
Sistem persamaan linear
Sistem persamaan linearSistem persamaan linear
Sistem persamaan linearkusnadiyoan
 
Rekursi dan Relasi Rekurens Kelas 11 Sains Tek.pptx
Rekursi dan Relasi Rekurens Kelas 11 Sains Tek.pptxRekursi dan Relasi Rekurens Kelas 11 Sains Tek.pptx
Rekursi dan Relasi Rekurens Kelas 11 Sains Tek.pptxrulimustiyawan37
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2Amphie Yuurisman
 
Persamaan & Pertidaksamaan Kuadrat 1.ppt
Persamaan & Pertidaksamaan Kuadrat 1.pptPersamaan & Pertidaksamaan Kuadrat 1.ppt
Persamaan & Pertidaksamaan Kuadrat 1.pptMuhamadGhofar2
 
Pengantar_Analisis_Real_I.pdf
Pengantar_Analisis_Real_I.pdfPengantar_Analisis_Real_I.pdf
Pengantar_Analisis_Real_I.pdfHamzaHamid27
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Ajir Aja
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabarcmem
 

Similar to SOLUSI REKURSI (20)

Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptx
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptxPERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptx
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptx
 
Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
 
Bentuk pangkat
Bentuk pangkatBentuk pangkat
Bentuk pangkat
 
Pt 2 p-diffhomogen-rev
Pt 2 p-diffhomogen-revPt 2 p-diffhomogen-rev
Pt 2 p-diffhomogen-rev
 
Sistem persamaan linear
Sistem persamaan linearSistem persamaan linear
Sistem persamaan linear
 
Relasi rekursif
Relasi rekursifRelasi rekursif
Relasi rekursif
 
Kalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-MkulKalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-Mkul
 
Rekursi dan Relasi Rekurens Kelas 11 Sains Tek.pptx
Rekursi dan Relasi Rekurens Kelas 11 Sains Tek.pptxRekursi dan Relasi Rekurens Kelas 11 Sains Tek.pptx
Rekursi dan Relasi Rekurens Kelas 11 Sains Tek.pptx
 
1. barisan-dan-deret.ppt
1. barisan-dan-deret.ppt1. barisan-dan-deret.ppt
1. barisan-dan-deret.ppt
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
 
Bab i kalkulus
Bab i kalkulusBab i kalkulus
Bab i kalkulus
 
Barisan dan deret SMKN 1 TBT
Barisan dan deret SMKN 1 TBTBarisan dan deret SMKN 1 TBT
Barisan dan deret SMKN 1 TBT
 
Persamaan & Pertidaksamaan Kuadrat 1.ppt
Persamaan & Pertidaksamaan Kuadrat 1.pptPersamaan & Pertidaksamaan Kuadrat 1.ppt
Persamaan & Pertidaksamaan Kuadrat 1.ppt
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
Pengantar_Analisis_Real_I.pdf
Pengantar_Analisis_Real_I.pdfPengantar_Analisis_Real_I.pdf
Pengantar_Analisis_Real_I.pdf
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
Materi Operasi aljabar
 Materi Operasi aljabar Materi Operasi aljabar
Materi Operasi aljabar
 
Fungsi bessel
Fungsi besselFungsi bessel
Fungsi bessel
 

More from Raden Maulana

Kuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjutKuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjutRaden Maulana
 
Kuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarKuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarRaden Maulana
 
Algoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstrukturAlgoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstrukturRaden Maulana
 
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritisRaden Maulana
 

More from Raden Maulana (6)

Kuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjutKuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjut
 
Kuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarKuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasar
 
Algoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstrukturAlgoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstruktur
 
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
 
Pengantar R3
Pengantar R3Pengantar R3
Pengantar R3
 
Pengantar R
Pengantar RPengantar R
Pengantar R
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

SOLUSI REKURSI

  • 1. Topik6 Relasi rekursif 6-1 Telah kita ketahui bersama bahwa keunggulan komputer adalah dalam melakukan komputasi. Dalam hal ini seringkali kita jumpai nilai suatu fungsi dengan domain bialngan bulat dihitung secara iterative. Hal ini dikarenakan suatu fungsi dinyatakan sebagai fungsi dari dirinya sendiri. Permasalahan akan muncul untuk n yang cukup besar. Untuk kasus ini penghitungan secara iterative akan tidak efisien. Oleh karena itu perlu ditemukan suatu rumus dalam n untuk fungsi tersebut, sehingga penghitungan suatu fungsi tidak perlu dimulai dari n terkecil, tetapi dapat langsung dilakukan. Hal ini akan menjadi bahasan utama topik ini. 6.1 Pengertian Relasi rekursif merupakan barisan unsur-unsur, dimana nilai suatu unsur merupakan fungsi dari unsur- unsur sebelumnya. Unsur ke n biasanya dituliskan sebagai an. Sebagai ilustrasi perhatikan contoh berikut : a. 3an+1=2an+an-1 b. 3an+1=2an+an-1, untuk n1, a0=7, dan a1=3. Pada contoh di atas terdapat dua perbedaan antara (a) dengan (b), yaitu : - Pada bagian (a) kita belum dapat menentukan secara khusus relasi rekursif yang dimaksud. Ada banyak sekali relasi rekursi yang memenuhi (a) di atas. Di antaranya adalah : 1. 11, 3, 5 6/9, 4 21/27, … 2. 7, 3, 4 1/3, 3 8/9, 4 1/27, … 3. dsb. - Pada bagian (b), relasi rekursif yang dimaksud sudah khusus, dan hanya ada satu buah yang memenuhi, yaitu : 7, 3, 4 1/3, 3 8/9, 4 1/27, … Relasi rekursif untuk contoh (a) disebut sebagai bentuk umum. Sedangkan untuk bagian (b) disebut bentuk khusus. Terlihat bahwa bentuk khusus adalah bentuk umum yang sudah diberi nilai awal (nilai inisial). Nilai inisial ini juga disebut sebagai nilai atau kondisi pembatas (boundary condition). 6.2 Solusi Suatu Relasi Rekursif Yang dimaksud solusi dari suatu relasi rekursif adalah perumusan suku ke-n sebagai fungsi dari n, bukan dalam bentuk fungsi dari suku-suku sebelumnya. Suatu relasi rekursif dapat dicari solusinya kalau dia sudah dalam bentuk khusus, yaitu sudah diberi nilai inisial. Sebagai contoh perhatikan tabel di bawah ini :
  • 2. Topik6 Relasi rekursif 6-2 No. Relasi rekursif Inisial Solusi 1 an+1=3an n0, dan a0=5 an=5 x 3n 2 an=an-1+ an-2 n0, a0=0, dan a1=1 an=                           nn 2 51 2 51 5 1 3 2an+3=an+2+2an+1-an n0, a0=0, a1=1 dan a2=2 an = 5/2 + 1/6(-1)n – 8/3(1/2)n 4 an - 3an-1 = 5 (7n) n1, dan a0=2 an = (5/4) (7n+1) – (1/4) (3n+3) 6.3 Klasifikasi Relasi Rekursif Ada beberapa hal yang mencirikan suatu relasi rekursif, yaitu : a. Seberapa jauh keterkaitan dengan unsur sebelumnya b. Perpangkatan dari suku-suku dalam persamaan relasi rekursif c. Bentuk fungsi f(n) dalam relasi rekursif tersebut. Sebagai ilustrasi perhatikan relasi rekursi berikut : an - 3an-1 = 5 (7n) Terlihat bahwa : a. Suatu unsur terkait dengan satu level unsur sebelumnya b. Suku-suku dalam persamaan adalah berpangkat satu c. Fungsi f(n) adalah : f(n)= 5 (7n) Berdasarkan tiga ciri tersebut, relasi rekursif dapat dikelompokkan menjadi : 1. Relasi rekursif homogen linear (linear homogeneous recurens relation) a. Relasi rekursif homogen linear orde satu (first-order linear homogeneous recurens relation) Contoh : an - 3an-1 = 0 b. Relasi rekursif homogen linear orde dua (second-order linear homogeneous recurens relation) Contoh : an-an-1- an-2=0 c. Relasi rekursif homogen linear orde k (k-order linear homogeneous recurens relation) Bentuk umum : ckan+k + ck-1an+k-1 + … + c1an+1 + c0an = 0 2. Relasi rekursif homogen nonlinear (nonlinear homogeneous recurens relation) Contoh : Relasi rekursif homogen nonlinear orde 2 : an + 2an-1 - an-2 = 0
  • 3. Topik6 Relasi rekursif 6-3 3. Relasi rekursif nonhomogen linear (linearnon homogeneous recurens relation) Contoh : Relasi rekursif nonhomogen linear orde 2 : an + 2an-1 - an-2 = 5(n!) 4. Relasi rekursif nonhomogen nonlinear (nonlinear nonhomogeneous recurens relation) Contoh : Relasi rekursif nonhomogen nonlinear orde 2 : an + 2an-1 - an-2 = 5(n!) Di dalam kuliah ini hanya akan dibahas relasi rekursif linear homogen (jenis 1). 6.4 Beberepa Cara Mencari Solusi Relasi Rekursif Untuk memberikan gambaran mengenai metode mencari solusi relasi rekursif ini akan digunakan contoh untuk : relasi rekursif linear homogen orde 2. Bentuk umum relasi ini adalah : C2 an+2 + C1 an+1 + C0 an = 0 Misalkan solusinya adalah berbentuk : an = crn maka dengan mengsubstitusikannya ke dalam persamaan relasi rekursif tersebut akan diperoleh bentuk : C2 crn+2 + C1 crn+1 + C0 crn = 0 Atau bisa ditulis juga : A2rn+2 + A1rn+1 + A0rn = 0 Dengan membagi masing-masing ruas dengan rn, maka akan diperoleh : A2r2 + A1r + A0 = 0 Persamaan ini disebut sebagai persamaan ciri (characteristic equation), dan akar-akar persamaan tersebut disebut sebagai akar ciri (characteristic root). Jika akar-akar persamaan tersebut adalah r1 dan r2, maka solusi relasi rekursif tersebut adalah : a. Jika r1r2, maka solusinya adalah : an= c1 (r1)n + c2 (r2)n b. Jika r1=r2, maka solusinya adalah : an= c1 (r1)n + c2 n(r2)n Contoh : 1. Carilah solusi untuk : an + an-1 – 6an-2 = 0, dengan n2, a0=1 dan a1=2. Persamaan ciri dari relasi tersebut adalah : r2 + r – 6 = 0 (r-2)(r+3)=0, maka r1=2 dan r2=-3. Oleh karena itu solusinya adalah : an= c1 (2)n + c2 (-3)n
  • 4. Topik6 Relasi rekursif 6-4 Tahap berikutnya adalah mencari nilai c1 dan c2. a0=1, maka : 1= c1 (2)0 + c2 (-3)0 1=c1 + c2 a1=2, maka : 2= c1 (2)1 + c2 (-3)1 2=2c1 – 3c2 Akhirnya diperoleh : c1 =1 dan c2 = 0. Oleh karena itu, solusi relasi rekursif tersebut adalah : an= 2n 2. Carilah solusi untuk relasi rekursif berikut : an+2 = 4an+1 - 4an, dengan n0, a0=1, dan a1=3. Jawab : Relasi tersebut dapat ditulis sebagai : an+2 - 4an+1 + 4an = 0 sehingga persamaan cirinya adalah : r2 - 4r + 4 = 0 (r – 2)(r – 2) = 0 r1 = r2 = 2 maka solusinya adalah : an= c1 (2)n + c2 n(2)n Untuk menghitung c1 dan c2 digunakan nilai inisial, yaitu : a0=1, maka : 1= c1 (2)0 + c2 n(2)0 1=c1 a1=3, maka : 3 = c1 (2)1 + c2 n(2)1 3 = 2 + 2c2 c2 = ½ Maka solusi relasi tersebut adalah : an= 2n + ½ n (2n) = 2n + n (2n-1) 3. Contoh yang ketiga ini adalah jika akar-akar persamaan ciri adalah bilangan kompleks. Untuk itu, maka sebelumnya akan kita bahas dahulu bagaimana merumuskan bilangan kompleks tersebut. Bilangan kompleks z dapat dinyatakan dalam bentuk : z = x + yi, dengan i=-1 Setiap koordinat (x,y) dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut :
  • 5. Topik6 Relasi rekursif 6-5  x = r cos , dan y = r sin  dengan : r= 22 yx  Oleh karena itu, bilangan kompleks tersebut dapat dinyatakan sebagai : z = r cos  + r sin  . i = r (cos  + i sin ) Dengan menggunakan dalil DeMoivre berikut : (cos  + i sin )n = (cos n + i sin n), untuk n0. Akan diperoleh : zn = [r (cos  + i sin )]n = rn (cos n + i sin n) Sebagai ilustrasi perhatikan contoh berikut : Z = (1+ 3 i)10 Dalam hal ini : r= 2)3(1 22  tg =y/x= 3 /, sehingga =/3 Oleh karena itu : Z = (1+ 3 i)10 = {2(cos /3 + i sin /3)}10 = 210(cos 10/3 + i sin 10/3) = 1024 (cos 4/3 + i sin 4/3) = 1024 (-1/2 – i 1/2 3 ) = -512(1+i 3 ) Berikut ini diberikan contoh relasi rekursi orde dua dengan akar dari persamaan cirinya adalah bilangan kompleks. Tentukan solusi dari : an = 2(an-1 - an-2), dengan n2, a0=1, dan a1=2. Persamaan ciri dari relasi rekursif tersebut adalah : r2 – 2r + 2 = 0 Dan diperoleh : r1=1+i serta r2=1-i  z=x+yi y=r sin  x=r cos   r
  • 6. Topik6 Relasi rekursif 6-6 sehingga solusinya adalah : an = c1(1+i)n+ c2(1-i)n Dengan dalil DeMoivre diperoleh : (1+i)n =2(cos /4 + i sin /4) (1-i)n = 2(cos (-/4) + i sin (-/4)) = 2(cos /4 - i sin /4) Maka solusi tersebut dapat dituliskan sebagai : an = c1(2(cos /4 + i sin /4))n+ c2(2(cos /4 - i sin /4))n = (2)n (k1 cos n/4 + k2 sin n/4) Dalam hal ini : k1=c1+c2 dan k2=(c1-c2)i Berikutnya adalah menghitung k1 dan k2 dengan menggunakan nilai inisial. a0=1, maka : 1=(2)0 (k1 cos 0 – k2 sin 0)=k1 a1=2, maka : 2=(2)1 (k1 cos /4 – k2 sin /4)=1+k2 , jadi k2 = 1 Oleh karena itu solusi dari relasi rekursif tersebut adalah : an = (2)n (cos n/4 + sin n/4) 6.5 Latihan Ulangan Relasi Rekursif 1. Rumuskan hubungan rekursif untuk barisan berikut : a. 2, 10, 50, 250, … b. 6, -18, 54, -162, … c. 1, 1/3, 1/9, 1/27, … d. 7, 14/5, 28/25, 56/125, … 2. Carilah solusi dari hubungan rekursif berikut : a. an+1-1.5 an=0, n0 dan a0=10 b. 2an-3an-1=0, n1 dan a4=81 3. Carilah solusi untuk relasi rekursif berikut : a. an=5an-1+6an-2, untuk n2, a0=1, dan a1=3. b. 3an+1=2an+an-1, untuk n1, a0=7, dan a1=3. c. an+2+4an=0, untuk n0, a0=a1=1. d. an+2an-1+2an-2=0 untuk n2, a0=1, dan a1=3.