SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Telah kita ketahui bersama bahwa keunggulan komputer adalah dalam melakukan komputasi.
     Dalam hal ini seringkali kita jumpai nilai suatu fungsi dengan domain bialngan bulat dihitung secara
     iterative. Hal ini dikarenakan suatu fungsi dinyatakan sebagai fungsi dari dirinya sendiri.
     Permasalahan akan muncul untuk n yang cukup besar. Untuk kasus ini penghitungan secara
     iterative akan tidak efisien. Oleh karena itu perlu ditemukan suatu rumus dalam n untuk fungsi
     tersebut, sehingga penghitungan suatu fungsi tidak perlu dimulai dari n terkecil, tetapi dapat
     langsung dilakukan. Hal ini akan menjadi bahasan utama topik ini.



7.1 Pengertian
              Relasi rekursif merupakan barisan unsur-unsur, dimana nilai suatu unsur merupakan fungsi dari unsur-
     unsur sebelumnya. Unsur ke n biasanya dituliskan sebagai an. Sebagai ilustrasi perhatikan contoh berikut :
                   a.   3an+1=2an+an-1
                   b.   3an+1=2an+an-1, untuk n≥1, a0=7, dan a1=3.
     Pada contoh di atas terdapat dua perbedaan antara (a) dengan (b), yaitu :
                        -    Pada bagian (a) kita belum dapat menentukan secara khusus relasi rekursif yang
                             dimaksud. Ada banyak sekali relasi rekursi yang memenuhi (a) di atas. Di antaranya
                             adalah :
                                    1.    11, 3, 5 6/9, 4 21/27, …
                                    2.    7, 3, 4 1/3, 3 8/9, 4 1/27, …
                                    3.     dsb.
                        -    Pada bagian (b), relasi rekursif yang dimaksud sudah khusus, dan hanya ada satu buah
                             yang memenuhi, yaitu :
                                         7, 3, 4 1/3, 3 8/9, 4 1/27, …
     Relasi rekursif untuk contoh (a) disebut sebagai bentuk umum. Sedangkan untuk bagian (b) disebut bentuk
     khusus. Terlihat bahwa bentuk khusus adalah bentuk umum yang sudah diberi nilai awal (nilai inisial).
     Nilai inisial ini juga disebut sebagai nilai atau kondisi pembatas (boundary condition).



7.2 Solusi Suatu Relasi Rekursif
             Yang dimaksud solusi dari suatu relasi rekursif adalah perumusan suku ke-n sebagai fungsi dari n,
     bukan dalam bentuk fungsi dari suku-suku sebelumnya.
     Suatu relasi rekursif dapat dicari solusinya kalau dia sudah dalam bentuk khusus, yaitu sudah diberi nilai inisial.
     Sebagai contoh perhatikan tabel di bawah ini :




                                                    Topik7 Relasi rekursif
                                                                             7-1
No.           Relasi rekursif                       Inisial                                       Solusi
         1     an+1=3an                       n≥0, dan a0=5                           an=5 x 3n
         2     an=an-1+ an-2                  n≥0, a0=0, dan a1=1                              1 + 5 n 1 − 5 n 
                                                                                          1
                                                                                      an=             −       
                                                                                           5    2 
                                                                                                      
                                                                                                           2  
                                                                                                                 
                                                                                               
         3     2an+3=an+2+2an+1-an            n≥0, a0=0, a1=1 dan a2=2                an = 5/2 + 1/6(-1)n – 8/3(1/2)n
         4     an - 3an-1 = 5 (7n)            n≥1, dan a0=2                           an = (5/4) (7n+1) – (1/4) (3n+3)




7.3 Klasifikasi Relasi Rekursif
                Ada beberapa hal yang mencirikan suatu relasi rekursif, yaitu :
                a.   Seberapa jauh keterkaitan dengan unsur sebelumnya
                b.   Perpangkatan dari suku-suku dalam persamaan relasi rekursif
                c.   Bentuk fungsi f(n) dalam relasi rekursif tersebut.


      Sebagai ilustrasi perhatikan relasi rekursi berikut :
                an - 3an-1 = 5 (7n)
      Terlihat bahwa :
                a.   Suatu unsur terkait dengan satu level unsur sebelumnya
                b.   Suku-suku dalam persamaan adalah berpangkat satu
                c.   Fungsi f(n) adalah : f(n)= 5 (7n)
      Berdasarkan tiga ciri tersebut, relasi rekursif dapat dikelompokkan menjadi :
                1.   Relasi rekursif homogen linear (linear homogeneous recurens relation)
                     a.    Relasi rekursif homogen linear orde satu (first-order linear homogeneous recurens relation)
                           Contoh : an - 3an-1 = 0
                     b.    Relasi rekursif homogen linear orde dua (second-order linear homogeneous recurens relation)
                           Contoh : an-an-1- an-2=0
                     c.    Relasi rekursif homogen linear orde k (k-order linear homogeneous recurens relation)
                           Bentuk umum : ckan+k + ck-1an+k-1 + … + c1an+1 + c0an = 0
                2.   Relasi rekursif homogen nonlinear (nonlinear homogeneous recurens relation)
                     Contoh :
                     Relasi rekursif homogen nonlinear orde 2 : √an + 2√an-1 - √an-2 = 0




                                                       Topik7 Relasi rekursif
                                                                                7-2
3.   Relasi rekursif nonhomogen linear (linearnon homogeneous recurens relation)
                     Contoh :
                     Relasi rekursif nonhomogen linear orde 2 : an + 2an-1 - an-2 = 5(n!)
                4.   Relasi rekursif nonhomogen nonlinear (nonlinear nonhomogeneous recurens relation)
                     Contoh :
                     Relasi rekursif nonhomogen nonlinear orde 2 : √an + 2√an-1 - √an-2 = 5(n!)
     Di dalam kuliah ini hanya akan dibahas relasi rekursif linear homogen (jenis 1).



7.4 Beberepa Cara Mencari Solusi Relasi Rekursif
             Untuk memberikan gambaran mengenai metode mencari solusi relasi rekursif ini akan digunakan
     contoh untuk : relasi rekursif linear homogen orde 2. Bentuk umum relasi ini adalah :
                C2 an+2 + C1 an+1 + C0 an = 0
     Misalkan solusinya adalah berbentuk :
                an = crn
     maka dengan mengsubstitusikannya ke dalam persamaan relasi rekursif tersebut akan diperoleh bentuk :
                C2 crn+2 + C1 crn+1 + C0 crn = 0
     Atau bisa ditulis juga :
                A2rn+2 + A1rn+1 + A0rn = 0
     Dengan membagi masing-masing ruas dengan rn, maka akan diperoleh :
                A2r2 + A1r + A0 = 0
      Persamaan ini disebut sebagai persamaan ciri (characteristic equation), dan akar-akar persamaan tersebut disebut
     sebagai akar ciri (characteristic root).
     Jika akar-akar persamaan tersebut adalah r1 dan r2, maka solusi relasi rekursif tersebut adalah :
                a.   Jika r1≠r2, maka solusinya adalah :
                           an= c1 (r1)n + c2 (r2)n
                b.   Jika r1=r2, maka solusinya adalah :
                           an= c1 (r1)n + c2 n(r2)n
     Contoh :
                1.   Carilah solusi untuk : an + an-1 – 6an-2 = 0, dengan n≥2, a0=1 dan a1=2.
                     Persamaan ciri dari relasi tersebut adalah :
                           r2 + r – 6 = 0
                           (r-2)(r+3)=0,
                     maka r1=2 dan r2=-3. Oleh karena itu solusinya adalah :
                           an= c1 (2)n + c2 (-3)n




                                                      Topik7 Relasi rekursif
                                                                               7-3
Tahap berikutnya adalah mencari nilai c1 dan c2.
               a0=1, maka : 1= c1 (2)0 + c2 (-3)0
                                 1=c1 + c2
               a1=2, maka : 2= c1 (2)1 + c2 (-3)1
                                 2=2c1 – 3c2
     Akhirnya diperoleh : c1 =1 dan c2 = 0. Oleh karena itu, solusi relasi rekursif tersebut adalah :
               an= 2n
2.   Carilah solusi untuk relasi rekursif berikut :
               an+2 = 4an+1 - 4an, dengan n≥0, a0=1, dan a1=3.
     Jawab :
     Relasi tersebut dapat ditulis sebagai :
               an+2 - 4an+1 + 4an = 0
     sehingga persamaan cirinya adalah :
               r2 - 4r + 4 = 0
               (r – 2)(r – 2) = 0
               r1 = r2 = 2
     maka solusinya adalah :
               an= c1 (2)n + c2 n(2)n
     Untuk menghitung c1 dan c2 digunakan nilai inisial, yaitu :
               a0=1, maka :
                         1= c1 (2)0 + c2 n(2)0
                         1=c1
               a1=3, maka :
                         3 = c1 (2)1 + c2 n(2)1
                         3 = 2 + 2c2
                         c2 = ½
     Maka solusi relasi tersebut adalah :
               an= 2n + ½ n (2n)
                 = 2n + n (2n-1)
3.   Contoh yang ketiga ini adalah jika akar-akar persamaan ciri adalah bilangan kompleks. Untuk itu,
     maka sebelumnya akan kita bahas dahulu bagaimana merumuskan bilangan kompleks tersebut.
     Bilangan kompleks z dapat dinyatakan dalam bentuk :
               z = x + yi, dengan i=√-1
     Setiap koordinat (x,y) dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut :




                                             Topik7 Relasi rekursif
                                                                      7-4
x = r cos θ, dan y = r sin θ
                                           dengan :

                                    • z=x+yi         r= x 2 + y 2
                  •
                                            Oleh karena itu, bilangan kompleks tersebut dapat dinyatakan
                                        y=r sebagai :
                                            sin θ
                      r
                                                    z = r cos θ + r sin θ . i

                          θ                           = r (cos θ + i sin θ)

                  x=r cos θ



Dengan menggunakan dalil DeMoivre berikut :
         (cos θ + i sin θ)n = (cos nθ + i sin nθ), untuk n≥0.
Akan diperoleh :
         zn = [r (cos θ + i sin θ)]n = rn (cos nθ + i sin nθ)
Sebagai ilustrasi perhatikan contoh berikut :
         Z = (1+          3 i)10
Dalam hal ini :

         r= 12 + ( 3 ) 2 = 2

         tg θ=y/x=            3 /, sehingga θ=π/3
Oleh karena itu :
           Z = (1+         3 i)10 = {2(cos π/3 + i sin π/3)}10

             = 210(cos 10π/3 + i sin 10π/3)
             = 1024 (cos 4π/3 + i sin 4π/3)
             = 1024 (-1/2 – i 1/2            3)

             = -512(1+i            3)
Berikut ini diberikan contoh relasi rekursi orde dua dengan akar dari persamaan cirinya adalah
bilangan kompleks.
Tentukan solusi dari :
         an = 2(an-1 - an-2), dengan n≥2, a0=1, dan a1=2.
Persamaan ciri dari relasi rekursif tersebut adalah :
         r2 – 2r + 2 = 0
Dan diperoleh :
         r1=1+i serta r2=1-i




                                            Topik7 Relasi rekursif
                                                                     7-5
sehingga solusinya adalah :
                        an = c1(1+i)n+ c2(1-i)n
              Dengan dalil DeMoivre diperoleh :
                        (1+i)n =√2(cos π/4 + i sin π/4)
                        (1-i)n = √2(cos (-π/4) + i sin (-π/4)) = √2(cos π/4 - i sin π/4)
              Maka solusi tersebut dapat dituliskan sebagai :
                        an = c1(√2(cos π/4 + i sin π/4))n+ c2(√2(cos π/4 - i sin π/4))n
                          = (√2)n (k1 cos nπ/4 + k2 sin nπ/4)
              Dalam hal ini :
                        k1=c1+c2 dan k2=(c1-c2)i
              Berikutnya adalah menghitung k1 dan k2 dengan menggunakan nilai inisial.
                        a0=1, maka : 1=(√2)0 (k1 cos 0 – k2 sin 0)=k1
                        a1=2, maka : 2=(√2)1 (k1 cos π/4 – k2 sin π/4)=1+k2 , jadi k2 = 1
              Oleh karena itu solusi dari relasi rekursif tersebut adalah :
                        an = (√2)n (cos nπ/4 + sin nπ/4)




7.5 Latihan Ulangan Relasi Rekursif

     1. Rumuskan hubungan rekursif untuk barisan berikut :
                   a.   2, 10, 50, 250, …
                   b.   6, -18, 54, -162, …
                   c.   1, 1/3, 1/9, 1/27, …
                   d.   7, 14/5, 28/25, 56/125, …
     2.   Carilah solusi dari hubungan rekursif berikut :
                   a.   an+1-1.5 an=0, n≥0 dan a0=10
                   b.   2an-3an-1=0, n≥1 dan a4=81
     3.   Carilah solusi untuk relasi rekursif berikut :
                   a.   an=5an-1+6an-2, untuk n≥2, a0=1, dan a1=3.
                   b.   3an+1=2an+an-1, untuk n≥1, a0=7, dan a1=3.
                   c.   an+2+4an=0, untuk n≥0, a0=a1=1.
                   d.   an+2an-1+2an-2=0 untuk n≥2, a0=1, dan a1=3.




                                                   Topik7 Relasi rekursif
                                                                            7-6
sehingga solusinya adalah :
                        an = c1(1+i)n+ c2(1-i)n
              Dengan dalil DeMoivre diperoleh :
                        (1+i)n =√2(cos π/4 + i sin π/4)
                        (1-i)n = √2(cos (-π/4) + i sin (-π/4)) = √2(cos π/4 - i sin π/4)
              Maka solusi tersebut dapat dituliskan sebagai :
                        an = c1(√2(cos π/4 + i sin π/4))n+ c2(√2(cos π/4 - i sin π/4))n
                          = (√2)n (k1 cos nπ/4 + k2 sin nπ/4)
              Dalam hal ini :
                        k1=c1+c2 dan k2=(c1-c2)i
              Berikutnya adalah menghitung k1 dan k2 dengan menggunakan nilai inisial.
                        a0=1, maka : 1=(√2)0 (k1 cos 0 – k2 sin 0)=k1
                        a1=2, maka : 2=(√2)1 (k1 cos π/4 – k2 sin π/4)=1+k2 , jadi k2 = 1
              Oleh karena itu solusi dari relasi rekursif tersebut adalah :
                        an = (√2)n (cos nπ/4 + sin nπ/4)




7.5 Latihan Ulangan Relasi Rekursif

     1. Rumuskan hubungan rekursif untuk barisan berikut :
                   a.   2, 10, 50, 250, …
                   b.   6, -18, 54, -162, …
                   c.   1, 1/3, 1/9, 1/27, …
                   d.   7, 14/5, 28/25, 56/125, …
     2.   Carilah solusi dari hubungan rekursif berikut :
                   a.   an+1-1.5 an=0, n≥0 dan a0=10
                   b.   2an-3an-1=0, n≥1 dan a4=81
     3.   Carilah solusi untuk relasi rekursif berikut :
                   a.   an=5an-1+6an-2, untuk n≥2, a0=1, dan a1=3.
                   b.   3an+1=2an+an-1, untuk n≥1, a0=7, dan a1=3.
                   c.   an+2+4an=0, untuk n≥0, a0=a1=1.
                   d.   an+2an-1+2an-2=0 untuk n≥2, a0=1, dan a1=3.




                                                   Topik7 Relasi rekursif
                                                                            7-6
sehingga solusinya adalah :
                        an = c1(1+i)n+ c2(1-i)n
              Dengan dalil DeMoivre diperoleh :
                        (1+i)n =√2(cos π/4 + i sin π/4)
                        (1-i)n = √2(cos (-π/4) + i sin (-π/4)) = √2(cos π/4 - i sin π/4)
              Maka solusi tersebut dapat dituliskan sebagai :
                        an = c1(√2(cos π/4 + i sin π/4))n+ c2(√2(cos π/4 - i sin π/4))n
                          = (√2)n (k1 cos nπ/4 + k2 sin nπ/4)
              Dalam hal ini :
                        k1=c1+c2 dan k2=(c1-c2)i
              Berikutnya adalah menghitung k1 dan k2 dengan menggunakan nilai inisial.
                        a0=1, maka : 1=(√2)0 (k1 cos 0 – k2 sin 0)=k1
                        a1=2, maka : 2=(√2)1 (k1 cos π/4 – k2 sin π/4)=1+k2 , jadi k2 = 1
              Oleh karena itu solusi dari relasi rekursif tersebut adalah :
                        an = (√2)n (cos nπ/4 + sin nπ/4)




7.5 Latihan Ulangan Relasi Rekursif

     1. Rumuskan hubungan rekursif untuk barisan berikut :
                   a.   2, 10, 50, 250, …
                   b.   6, -18, 54, -162, …
                   c.   1, 1/3, 1/9, 1/27, …
                   d.   7, 14/5, 28/25, 56/125, …
     2.   Carilah solusi dari hubungan rekursif berikut :
                   a.   an+1-1.5 an=0, n≥0 dan a0=10
                   b.   2an-3an-1=0, n≥1 dan a4=81
     3.   Carilah solusi untuk relasi rekursif berikut :
                   a.   an=5an-1+6an-2, untuk n≥2, a0=1, dan a1=3.
                   b.   3an+1=2an+an-1, untuk n≥1, a0=7, dan a1=3.
                   c.   an+2+4an=0, untuk n≥0, a0=a1=1.
                   d.   an+2an-1+2an-2=0 untuk n≥2, a0=1, dan a1=3.




                                                   Topik7 Relasi rekursif
                                                                            7-6
sehingga solusinya adalah :
                        an = c1(1+i)n+ c2(1-i)n
              Dengan dalil DeMoivre diperoleh :
                        (1+i)n =√2(cos π/4 + i sin π/4)
                        (1-i)n = √2(cos (-π/4) + i sin (-π/4)) = √2(cos π/4 - i sin π/4)
              Maka solusi tersebut dapat dituliskan sebagai :
                        an = c1(√2(cos π/4 + i sin π/4))n+ c2(√2(cos π/4 - i sin π/4))n
                          = (√2)n (k1 cos nπ/4 + k2 sin nπ/4)
              Dalam hal ini :
                        k1=c1+c2 dan k2=(c1-c2)i
              Berikutnya adalah menghitung k1 dan k2 dengan menggunakan nilai inisial.
                        a0=1, maka : 1=(√2)0 (k1 cos 0 – k2 sin 0)=k1
                        a1=2, maka : 2=(√2)1 (k1 cos π/4 – k2 sin π/4)=1+k2 , jadi k2 = 1
              Oleh karena itu solusi dari relasi rekursif tersebut adalah :
                        an = (√2)n (cos nπ/4 + sin nπ/4)




7.5 Latihan Ulangan Relasi Rekursif

     1. Rumuskan hubungan rekursif untuk barisan berikut :
                   a.   2, 10, 50, 250, …
                   b.   6, -18, 54, -162, …
                   c.   1, 1/3, 1/9, 1/27, …
                   d.   7, 14/5, 28/25, 56/125, …
     2.   Carilah solusi dari hubungan rekursif berikut :
                   a.   an+1-1.5 an=0, n≥0 dan a0=10
                   b.   2an-3an-1=0, n≥1 dan a4=81
     3.   Carilah solusi untuk relasi rekursif berikut :
                   a.   an=5an-1+6an-2, untuk n≥2, a0=1, dan a1=3.
                   b.   3an+1=2an+an-1, untuk n≥1, a0=7, dan a1=3.
                   c.   an+2+4an=0, untuk n≥0, a0=a1=1.
                   d.   an+2an-1+2an-2=0 untuk n≥2, a0=1, dan a1=3.




                                                   Topik7 Relasi rekursif
                                                                            7-6

More Related Content

What's hot

Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04KuliahKita
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifAyuk Wulandari
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Arvina Frida Karela
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiOnggo Wiryawan
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihMono Manullang
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukanisukani
 

What's hot (20)

Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani
 

Similar to Matdis-rekursif

Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 02
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 02Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 02
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 02KuliahKita
 
Teknik Counting Lanjut 1
Teknik Counting Lanjut 1Teknik Counting Lanjut 1
Teknik Counting Lanjut 1Fahrul Usman
 
Barisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleksBarisan dan deret kompleks
Barisan dan deret komplekspramithasari27
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2Amphie Yuurisman
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Pengantar_Analisis_Real_I.pdf
Pengantar_Analisis_Real_I.pdfPengantar_Analisis_Real_I.pdf
Pengantar_Analisis_Real_I.pdfHamzaHamid27
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Ajir Aja
 
9b. Relasi Rekurrens_Compressed.pdf
9b. Relasi Rekurrens_Compressed.pdf9b. Relasi Rekurrens_Compressed.pdf
9b. Relasi Rekurrens_Compressed.pdfRamadhan798812
 
rekursi dan relasi rekurens
rekursi dan relasi rekurensrekursi dan relasi rekurens
rekursi dan relasi rekurenstedi_apendi
 

Similar to Matdis-rekursif (20)

Diskret VI Rekursif
Diskret VI RekursifDiskret VI Rekursif
Diskret VI Rekursif
 
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 02
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 02Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 02
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 02
 
Teknik Counting Lanjut 1
Teknik Counting Lanjut 1Teknik Counting Lanjut 1
Teknik Counting Lanjut 1
 
Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
 
Barisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleksBarisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleks
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Analisis Riel 1
Analisis Riel 1Analisis Riel 1
Analisis Riel 1
 
Pengantar_Analisis_Real_I.pdf
Pengantar_Analisis_Real_I.pdfPengantar_Analisis_Real_I.pdf
Pengantar_Analisis_Real_I.pdf
 
Bab i kalkulus
Bab i kalkulusBab i kalkulus
Bab i kalkulus
 
Kalkulus
Kalkulus Kalkulus
Kalkulus
 
21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear
21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear
21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear
 
Bentuk pangkat
Bentuk pangkatBentuk pangkat
Bentuk pangkat
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
 
Relasi rekursif
Relasi rekursifRelasi rekursif
Relasi rekursif
 
9b. Relasi Rekurrens_Compressed.pdf
9b. Relasi Rekurrens_Compressed.pdf9b. Relasi Rekurrens_Compressed.pdf
9b. Relasi Rekurrens_Compressed.pdf
 
rekursi dan relasi rekurens
rekursi dan relasi rekurensrekursi dan relasi rekurens
rekursi dan relasi rekurens
 
R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
1. barisan-dan-deret.ppt
1. barisan-dan-deret.ppt1. barisan-dan-deret.ppt
1. barisan-dan-deret.ppt
 

More from Ceria Agnantria

More from Ceria Agnantria (17)

Jaringan Komputer - IP Adreess
Jaringan Komputer - IP Adreess Jaringan Komputer - IP Adreess
Jaringan Komputer - IP Adreess
 
Agroindustri - Nilai Tambah Komoditas Pertanian
Agroindustri - Nilai Tambah Komoditas PertanianAgroindustri - Nilai Tambah Komoditas Pertanian
Agroindustri - Nilai Tambah Komoditas Pertanian
 
Agroindustri - Pengantar Agroindustri
Agroindustri - Pengantar AgroindustriAgroindustri - Pengantar Agroindustri
Agroindustri - Pengantar Agroindustri
 
Jaringan Komputer - Sistem Bilangan
Jaringan Komputer - Sistem BilanganJaringan Komputer - Sistem Bilangan
Jaringan Komputer - Sistem Bilangan
 
Matdis-Himpunan
Matdis-HimpunanMatdis-Himpunan
Matdis-Himpunan
 
Matdis-Relasi Fungsi
Matdis-Relasi FungsiMatdis-Relasi Fungsi
Matdis-Relasi Fungsi
 
Matdis-fungsi pembangkit
Matdis-fungsi pembangkitMatdis-fungsi pembangkit
Matdis-fungsi pembangkit
 
Matdis-graph
Matdis-graphMatdis-graph
Matdis-graph
 
Matdis-Induksi Matematika
Matdis-Induksi MatematikaMatdis-Induksi Matematika
Matdis-Induksi Matematika
 
Matdis-logika matematika
Matdis-logika matematikaMatdis-logika matematika
Matdis-logika matematika
 
Matdis-optimisasi
Matdis-optimisasiMatdis-optimisasi
Matdis-optimisasi
 
Matdis-Kombinatorika
Matdis-KombinatorikaMatdis-Kombinatorika
Matdis-Kombinatorika
 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
 
Probabilitas lanjutan
Probabilitas lanjutanProbabilitas lanjutan
Probabilitas lanjutan
 
Ch3
Ch3Ch3
Ch3
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 
Probabilitas 1
Probabilitas 1Probabilitas 1
Probabilitas 1
 

Matdis-rekursif

  • 1. Telah kita ketahui bersama bahwa keunggulan komputer adalah dalam melakukan komputasi. Dalam hal ini seringkali kita jumpai nilai suatu fungsi dengan domain bialngan bulat dihitung secara iterative. Hal ini dikarenakan suatu fungsi dinyatakan sebagai fungsi dari dirinya sendiri. Permasalahan akan muncul untuk n yang cukup besar. Untuk kasus ini penghitungan secara iterative akan tidak efisien. Oleh karena itu perlu ditemukan suatu rumus dalam n untuk fungsi tersebut, sehingga penghitungan suatu fungsi tidak perlu dimulai dari n terkecil, tetapi dapat langsung dilakukan. Hal ini akan menjadi bahasan utama topik ini. 7.1 Pengertian Relasi rekursif merupakan barisan unsur-unsur, dimana nilai suatu unsur merupakan fungsi dari unsur- unsur sebelumnya. Unsur ke n biasanya dituliskan sebagai an. Sebagai ilustrasi perhatikan contoh berikut : a. 3an+1=2an+an-1 b. 3an+1=2an+an-1, untuk n≥1, a0=7, dan a1=3. Pada contoh di atas terdapat dua perbedaan antara (a) dengan (b), yaitu : - Pada bagian (a) kita belum dapat menentukan secara khusus relasi rekursif yang dimaksud. Ada banyak sekali relasi rekursi yang memenuhi (a) di atas. Di antaranya adalah : 1. 11, 3, 5 6/9, 4 21/27, … 2. 7, 3, 4 1/3, 3 8/9, 4 1/27, … 3. dsb. - Pada bagian (b), relasi rekursif yang dimaksud sudah khusus, dan hanya ada satu buah yang memenuhi, yaitu : 7, 3, 4 1/3, 3 8/9, 4 1/27, … Relasi rekursif untuk contoh (a) disebut sebagai bentuk umum. Sedangkan untuk bagian (b) disebut bentuk khusus. Terlihat bahwa bentuk khusus adalah bentuk umum yang sudah diberi nilai awal (nilai inisial). Nilai inisial ini juga disebut sebagai nilai atau kondisi pembatas (boundary condition). 7.2 Solusi Suatu Relasi Rekursif Yang dimaksud solusi dari suatu relasi rekursif adalah perumusan suku ke-n sebagai fungsi dari n, bukan dalam bentuk fungsi dari suku-suku sebelumnya. Suatu relasi rekursif dapat dicari solusinya kalau dia sudah dalam bentuk khusus, yaitu sudah diberi nilai inisial. Sebagai contoh perhatikan tabel di bawah ini : Topik7 Relasi rekursif 7-1
  • 2. No. Relasi rekursif Inisial Solusi 1 an+1=3an n≥0, dan a0=5 an=5 x 3n 2 an=an-1+ an-2 n≥0, a0=0, dan a1=1 1 + 5 n 1 − 5 n  1 an=   −   5  2     2       3 2an+3=an+2+2an+1-an n≥0, a0=0, a1=1 dan a2=2 an = 5/2 + 1/6(-1)n – 8/3(1/2)n 4 an - 3an-1 = 5 (7n) n≥1, dan a0=2 an = (5/4) (7n+1) – (1/4) (3n+3) 7.3 Klasifikasi Relasi Rekursif Ada beberapa hal yang mencirikan suatu relasi rekursif, yaitu : a. Seberapa jauh keterkaitan dengan unsur sebelumnya b. Perpangkatan dari suku-suku dalam persamaan relasi rekursif c. Bentuk fungsi f(n) dalam relasi rekursif tersebut. Sebagai ilustrasi perhatikan relasi rekursi berikut : an - 3an-1 = 5 (7n) Terlihat bahwa : a. Suatu unsur terkait dengan satu level unsur sebelumnya b. Suku-suku dalam persamaan adalah berpangkat satu c. Fungsi f(n) adalah : f(n)= 5 (7n) Berdasarkan tiga ciri tersebut, relasi rekursif dapat dikelompokkan menjadi : 1. Relasi rekursif homogen linear (linear homogeneous recurens relation) a. Relasi rekursif homogen linear orde satu (first-order linear homogeneous recurens relation) Contoh : an - 3an-1 = 0 b. Relasi rekursif homogen linear orde dua (second-order linear homogeneous recurens relation) Contoh : an-an-1- an-2=0 c. Relasi rekursif homogen linear orde k (k-order linear homogeneous recurens relation) Bentuk umum : ckan+k + ck-1an+k-1 + … + c1an+1 + c0an = 0 2. Relasi rekursif homogen nonlinear (nonlinear homogeneous recurens relation) Contoh : Relasi rekursif homogen nonlinear orde 2 : √an + 2√an-1 - √an-2 = 0 Topik7 Relasi rekursif 7-2
  • 3. 3. Relasi rekursif nonhomogen linear (linearnon homogeneous recurens relation) Contoh : Relasi rekursif nonhomogen linear orde 2 : an + 2an-1 - an-2 = 5(n!) 4. Relasi rekursif nonhomogen nonlinear (nonlinear nonhomogeneous recurens relation) Contoh : Relasi rekursif nonhomogen nonlinear orde 2 : √an + 2√an-1 - √an-2 = 5(n!) Di dalam kuliah ini hanya akan dibahas relasi rekursif linear homogen (jenis 1). 7.4 Beberepa Cara Mencari Solusi Relasi Rekursif Untuk memberikan gambaran mengenai metode mencari solusi relasi rekursif ini akan digunakan contoh untuk : relasi rekursif linear homogen orde 2. Bentuk umum relasi ini adalah : C2 an+2 + C1 an+1 + C0 an = 0 Misalkan solusinya adalah berbentuk : an = crn maka dengan mengsubstitusikannya ke dalam persamaan relasi rekursif tersebut akan diperoleh bentuk : C2 crn+2 + C1 crn+1 + C0 crn = 0 Atau bisa ditulis juga : A2rn+2 + A1rn+1 + A0rn = 0 Dengan membagi masing-masing ruas dengan rn, maka akan diperoleh : A2r2 + A1r + A0 = 0 Persamaan ini disebut sebagai persamaan ciri (characteristic equation), dan akar-akar persamaan tersebut disebut sebagai akar ciri (characteristic root). Jika akar-akar persamaan tersebut adalah r1 dan r2, maka solusi relasi rekursif tersebut adalah : a. Jika r1≠r2, maka solusinya adalah : an= c1 (r1)n + c2 (r2)n b. Jika r1=r2, maka solusinya adalah : an= c1 (r1)n + c2 n(r2)n Contoh : 1. Carilah solusi untuk : an + an-1 – 6an-2 = 0, dengan n≥2, a0=1 dan a1=2. Persamaan ciri dari relasi tersebut adalah : r2 + r – 6 = 0 (r-2)(r+3)=0, maka r1=2 dan r2=-3. Oleh karena itu solusinya adalah : an= c1 (2)n + c2 (-3)n Topik7 Relasi rekursif 7-3
  • 4. Tahap berikutnya adalah mencari nilai c1 dan c2. a0=1, maka : 1= c1 (2)0 + c2 (-3)0 1=c1 + c2 a1=2, maka : 2= c1 (2)1 + c2 (-3)1 2=2c1 – 3c2 Akhirnya diperoleh : c1 =1 dan c2 = 0. Oleh karena itu, solusi relasi rekursif tersebut adalah : an= 2n 2. Carilah solusi untuk relasi rekursif berikut : an+2 = 4an+1 - 4an, dengan n≥0, a0=1, dan a1=3. Jawab : Relasi tersebut dapat ditulis sebagai : an+2 - 4an+1 + 4an = 0 sehingga persamaan cirinya adalah : r2 - 4r + 4 = 0 (r – 2)(r – 2) = 0 r1 = r2 = 2 maka solusinya adalah : an= c1 (2)n + c2 n(2)n Untuk menghitung c1 dan c2 digunakan nilai inisial, yaitu : a0=1, maka : 1= c1 (2)0 + c2 n(2)0 1=c1 a1=3, maka : 3 = c1 (2)1 + c2 n(2)1 3 = 2 + 2c2 c2 = ½ Maka solusi relasi tersebut adalah : an= 2n + ½ n (2n) = 2n + n (2n-1) 3. Contoh yang ketiga ini adalah jika akar-akar persamaan ciri adalah bilangan kompleks. Untuk itu, maka sebelumnya akan kita bahas dahulu bagaimana merumuskan bilangan kompleks tersebut. Bilangan kompleks z dapat dinyatakan dalam bentuk : z = x + yi, dengan i=√-1 Setiap koordinat (x,y) dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut : Topik7 Relasi rekursif 7-4
  • 5. x = r cos θ, dan y = r sin θ dengan : • z=x+yi r= x 2 + y 2 • Oleh karena itu, bilangan kompleks tersebut dapat dinyatakan y=r sebagai : sin θ r z = r cos θ + r sin θ . i θ = r (cos θ + i sin θ) x=r cos θ Dengan menggunakan dalil DeMoivre berikut : (cos θ + i sin θ)n = (cos nθ + i sin nθ), untuk n≥0. Akan diperoleh : zn = [r (cos θ + i sin θ)]n = rn (cos nθ + i sin nθ) Sebagai ilustrasi perhatikan contoh berikut : Z = (1+ 3 i)10 Dalam hal ini : r= 12 + ( 3 ) 2 = 2 tg θ=y/x= 3 /, sehingga θ=π/3 Oleh karena itu : Z = (1+ 3 i)10 = {2(cos π/3 + i sin π/3)}10 = 210(cos 10π/3 + i sin 10π/3) = 1024 (cos 4π/3 + i sin 4π/3) = 1024 (-1/2 – i 1/2 3) = -512(1+i 3) Berikut ini diberikan contoh relasi rekursi orde dua dengan akar dari persamaan cirinya adalah bilangan kompleks. Tentukan solusi dari : an = 2(an-1 - an-2), dengan n≥2, a0=1, dan a1=2. Persamaan ciri dari relasi rekursif tersebut adalah : r2 – 2r + 2 = 0 Dan diperoleh : r1=1+i serta r2=1-i Topik7 Relasi rekursif 7-5
  • 6. sehingga solusinya adalah : an = c1(1+i)n+ c2(1-i)n Dengan dalil DeMoivre diperoleh : (1+i)n =√2(cos π/4 + i sin π/4) (1-i)n = √2(cos (-π/4) + i sin (-π/4)) = √2(cos π/4 - i sin π/4) Maka solusi tersebut dapat dituliskan sebagai : an = c1(√2(cos π/4 + i sin π/4))n+ c2(√2(cos π/4 - i sin π/4))n = (√2)n (k1 cos nπ/4 + k2 sin nπ/4) Dalam hal ini : k1=c1+c2 dan k2=(c1-c2)i Berikutnya adalah menghitung k1 dan k2 dengan menggunakan nilai inisial. a0=1, maka : 1=(√2)0 (k1 cos 0 – k2 sin 0)=k1 a1=2, maka : 2=(√2)1 (k1 cos π/4 – k2 sin π/4)=1+k2 , jadi k2 = 1 Oleh karena itu solusi dari relasi rekursif tersebut adalah : an = (√2)n (cos nπ/4 + sin nπ/4) 7.5 Latihan Ulangan Relasi Rekursif 1. Rumuskan hubungan rekursif untuk barisan berikut : a. 2, 10, 50, 250, … b. 6, -18, 54, -162, … c. 1, 1/3, 1/9, 1/27, … d. 7, 14/5, 28/25, 56/125, … 2. Carilah solusi dari hubungan rekursif berikut : a. an+1-1.5 an=0, n≥0 dan a0=10 b. 2an-3an-1=0, n≥1 dan a4=81 3. Carilah solusi untuk relasi rekursif berikut : a. an=5an-1+6an-2, untuk n≥2, a0=1, dan a1=3. b. 3an+1=2an+an-1, untuk n≥1, a0=7, dan a1=3. c. an+2+4an=0, untuk n≥0, a0=a1=1. d. an+2an-1+2an-2=0 untuk n≥2, a0=1, dan a1=3. Topik7 Relasi rekursif 7-6
  • 7. sehingga solusinya adalah : an = c1(1+i)n+ c2(1-i)n Dengan dalil DeMoivre diperoleh : (1+i)n =√2(cos π/4 + i sin π/4) (1-i)n = √2(cos (-π/4) + i sin (-π/4)) = √2(cos π/4 - i sin π/4) Maka solusi tersebut dapat dituliskan sebagai : an = c1(√2(cos π/4 + i sin π/4))n+ c2(√2(cos π/4 - i sin π/4))n = (√2)n (k1 cos nπ/4 + k2 sin nπ/4) Dalam hal ini : k1=c1+c2 dan k2=(c1-c2)i Berikutnya adalah menghitung k1 dan k2 dengan menggunakan nilai inisial. a0=1, maka : 1=(√2)0 (k1 cos 0 – k2 sin 0)=k1 a1=2, maka : 2=(√2)1 (k1 cos π/4 – k2 sin π/4)=1+k2 , jadi k2 = 1 Oleh karena itu solusi dari relasi rekursif tersebut adalah : an = (√2)n (cos nπ/4 + sin nπ/4) 7.5 Latihan Ulangan Relasi Rekursif 1. Rumuskan hubungan rekursif untuk barisan berikut : a. 2, 10, 50, 250, … b. 6, -18, 54, -162, … c. 1, 1/3, 1/9, 1/27, … d. 7, 14/5, 28/25, 56/125, … 2. Carilah solusi dari hubungan rekursif berikut : a. an+1-1.5 an=0, n≥0 dan a0=10 b. 2an-3an-1=0, n≥1 dan a4=81 3. Carilah solusi untuk relasi rekursif berikut : a. an=5an-1+6an-2, untuk n≥2, a0=1, dan a1=3. b. 3an+1=2an+an-1, untuk n≥1, a0=7, dan a1=3. c. an+2+4an=0, untuk n≥0, a0=a1=1. d. an+2an-1+2an-2=0 untuk n≥2, a0=1, dan a1=3. Topik7 Relasi rekursif 7-6
  • 8. sehingga solusinya adalah : an = c1(1+i)n+ c2(1-i)n Dengan dalil DeMoivre diperoleh : (1+i)n =√2(cos π/4 + i sin π/4) (1-i)n = √2(cos (-π/4) + i sin (-π/4)) = √2(cos π/4 - i sin π/4) Maka solusi tersebut dapat dituliskan sebagai : an = c1(√2(cos π/4 + i sin π/4))n+ c2(√2(cos π/4 - i sin π/4))n = (√2)n (k1 cos nπ/4 + k2 sin nπ/4) Dalam hal ini : k1=c1+c2 dan k2=(c1-c2)i Berikutnya adalah menghitung k1 dan k2 dengan menggunakan nilai inisial. a0=1, maka : 1=(√2)0 (k1 cos 0 – k2 sin 0)=k1 a1=2, maka : 2=(√2)1 (k1 cos π/4 – k2 sin π/4)=1+k2 , jadi k2 = 1 Oleh karena itu solusi dari relasi rekursif tersebut adalah : an = (√2)n (cos nπ/4 + sin nπ/4) 7.5 Latihan Ulangan Relasi Rekursif 1. Rumuskan hubungan rekursif untuk barisan berikut : a. 2, 10, 50, 250, … b. 6, -18, 54, -162, … c. 1, 1/3, 1/9, 1/27, … d. 7, 14/5, 28/25, 56/125, … 2. Carilah solusi dari hubungan rekursif berikut : a. an+1-1.5 an=0, n≥0 dan a0=10 b. 2an-3an-1=0, n≥1 dan a4=81 3. Carilah solusi untuk relasi rekursif berikut : a. an=5an-1+6an-2, untuk n≥2, a0=1, dan a1=3. b. 3an+1=2an+an-1, untuk n≥1, a0=7, dan a1=3. c. an+2+4an=0, untuk n≥0, a0=a1=1. d. an+2an-1+2an-2=0 untuk n≥2, a0=1, dan a1=3. Topik7 Relasi rekursif 7-6
  • 9. sehingga solusinya adalah : an = c1(1+i)n+ c2(1-i)n Dengan dalil DeMoivre diperoleh : (1+i)n =√2(cos π/4 + i sin π/4) (1-i)n = √2(cos (-π/4) + i sin (-π/4)) = √2(cos π/4 - i sin π/4) Maka solusi tersebut dapat dituliskan sebagai : an = c1(√2(cos π/4 + i sin π/4))n+ c2(√2(cos π/4 - i sin π/4))n = (√2)n (k1 cos nπ/4 + k2 sin nπ/4) Dalam hal ini : k1=c1+c2 dan k2=(c1-c2)i Berikutnya adalah menghitung k1 dan k2 dengan menggunakan nilai inisial. a0=1, maka : 1=(√2)0 (k1 cos 0 – k2 sin 0)=k1 a1=2, maka : 2=(√2)1 (k1 cos π/4 – k2 sin π/4)=1+k2 , jadi k2 = 1 Oleh karena itu solusi dari relasi rekursif tersebut adalah : an = (√2)n (cos nπ/4 + sin nπ/4) 7.5 Latihan Ulangan Relasi Rekursif 1. Rumuskan hubungan rekursif untuk barisan berikut : a. 2, 10, 50, 250, … b. 6, -18, 54, -162, … c. 1, 1/3, 1/9, 1/27, … d. 7, 14/5, 28/25, 56/125, … 2. Carilah solusi dari hubungan rekursif berikut : a. an+1-1.5 an=0, n≥0 dan a0=10 b. 2an-3an-1=0, n≥1 dan a4=81 3. Carilah solusi untuk relasi rekursif berikut : a. an=5an-1+6an-2, untuk n≥2, a0=1, dan a1=3. b. 3an+1=2an+an-1, untuk n≥1, a0=7, dan a1=3. c. an+2+4an=0, untuk n≥0, a0=a1=1. d. an+2an-1+2an-2=0 untuk n≥2, a0=1, dan a1=3. Topik7 Relasi rekursif 7-6