SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
Topik 2 Logika Matematika
2-1
Ada dua bahasan utama dalam Logika Matematika, yaitu logika preposisi dan logika predikat.
Pada keduanya, sebagai variable adalah pernyataan. Logika preposisi menekankan pada
pembahasan dengan pernyataan sebagai satu kesatuan obyek yang dapat bernilai salah satu dari dua
kemungkinan yang ada, yaitu benar atau salah. Sedangkan logika predikat yang berhadapan dengan
pernyataan berkuantor, menekankan pada pembahasan unsur-unsur dalam pernyataan itu sendiri.
Pada bagian ini pembahasanan mulai dari mengenal preposisi, macam-macam perangkai untuk
membuat suatu ekspresi, membuat tabel kebenaran hingga dalil-dalil atau teorema-teorema yang ada.
2.1 Kalimat, Preposisi, Aljabar Logika dan Ekspresi
Kalimat merupakan suatu susunan kata-kata dengan maksud tertentu. Beberapa contohnya adalah :
a. Siapakah namamu?
b. Tolong ambilkan buku?
c. Bogor ada di Jawa tengah.
d. 5n2+7n=10
dsb.
Sebagian kalimat adalah pernyataan atau statement. Seperti contoh (c) dan (d) di atas. Sedangkan (a) dan (b)
adalah bukan pernyataan atau statement. Pernyataan atau statement yang sudah dapat ditentukan nilai
kebenarannya disebut preposisi. Dalam contoh di atas (c) adalah preposisi, karena kita sudah dapat
menentukan bahwa dia adalah salah. Sedangkan pada contoh (d) bukan preposisi, sebab kita belum tahu apakah
benar atau salah. Suatu preposisi biasanya disimbolkan dengan huruf kecil.
Contoh :
p adalah 3 + 5 = 7
q adalah Bogor ada di Jawa Barat
dsb.
Suatu preposisi yang bernilai benar diberi nilai 1, sedangkan yang bernilai salah diberi nilai 0. Sehingga pada
contoh di atas :
p bernilai salah, sehingga nilai p adalah 0
q bernilai benar, sehingga nilai q adalah 1
Aljabar logika merupakan salah satu bagian matematika yang berhubungan dengan preposisi. Kalau dalam
aljabar yang telah kita kenal sewaktu di SMU, variable-variabel yang dipakai, misalnya x, mempunyai domain
atau rentang nilai tertentu. Misalnya x bernilai bulat, atau bernilai real, atau yang lainnya. Dalam aljabar logika,
variable-variabelnya adalah preposisi, sehingga nilai dari variable adalah 1 atau 0 saja, tidak dapat yang lainnya.
Ekspresi merupakan ungkapan yang tersusun dari beberapa preposisi. Ada kalanya kita ingin tahu nilai
kebenaran dari suatu ekspresi. Salah satu caranya adalah dengan apa yang disebut sebagai Tabel Kebenaran.
Tabel kebenaran merupakan tabel yang mendaftarkan nilai kebenaran suatu ekspresi untuk semua kemungkinan
kombinasi dari preposisi-preposisi penyusunnya.
Topik 2 Logika Matematika
2-2
2.2 Perangkai
Preposisi dalam aljabar logika dapat merupakan preposisi tunggal atau dapat juga preposisi majemuk. Preposisi
tunggal adalah preposisi yang hanya terdiri dari satu preposisi, misalkan adalah :
a. Bogor ada di Jawa Barat
b. 3 + 6 = 10
dsb.
Sedangkan preposisi majemuk adalah preposisi tunggal yang telah mengalami operasi perangkai. Beberapa
perangkai yang sering dipakai adalah :
a. Disjungsi
b. Konjungsi
c. Implikasi
d. Biimplikasi
e. Negasi
Disjungsi
Disjungsi antara dua preposisi p dengan q ditulis :
p  q dibaca sebagai “p atau q”, yang berarti : p saja, q saja atau p dan q.
Oleh karena itu, tabel kebenaran dari disjungsi adalah :
p q p  q
1 1 1
1 0 1
0 1 1
0 0 0
Konjungsi
Konjungsi antara dua preposisi p dengan q ditulis :
p  q dibaca sebagai “p dan q”, yang berarti : p dan q, harus keduanya.
Oleh karena itu, tabel kebenaran dari konjungsi adalah :
p q p q
1 1 1
1 0 0
0 1 0
0 0 0
Implikasi
Implikasi dari penyataan p dengan q ditulis :
p  q dibaca sebagai :
jika p maka q
p hanya jika q
p syarat mutlak bagi q
q syarat perlu bagi p
Topik 2 Logika Matematika
2-3
yang berarti bahwa : kalau p benar maka q harus benar, tidak sebaliknya. Sedangkan kalau p salah, maka q
boleh benar atau boleh juga salah.
Oleh karena itu, tabel kebenaran dari implikasi adalah :
p q p q
1 1 1
1 0 0
0 1 1
0 0 1
Biimplikasi
Biimplikasi dari dua preposisi p dengan q ditulis :
P  q dibaca sebagai :
Jika p maka q dan jika q maka p
p jika dan hanya jika q
q jika dan hanya jika p
p syarat perlu dan mutlak bagi q
q syarat mutlak dan perlu bagi p
Oleh karena itu, tabel kebenaran dari konjungsi adalah :
p q p q
1 1 1
1 0 0
0 1 0
0 0 1
Negasi
Negasi dari suatu pernyataan adalah pernyataan baru dengan nilai kebenarannya lawan dari nilai
kebenaran pernyataan yang dinegasikan. Istilah negasi sering dikenal dengan nama ingkaran atau penidakan.
Negasi dari pernyataan p ditulis sebagai p atau p atau –p, yang dibaca sebagai
Tidak p
Negasi dari p
Yang berarti jika p benar maka p salah, sedangkan jika p salah maka p benar. Oleh karena itu, tabel
kebenaran dari konjungsi adalah :
p p
1 0
0 1
Topik 2 Logika Matematika
2-4
Invers, Konvers dan Kontrapositif
Istilah-istilah ini berkaitan dengan kalimat implikasi.
a. Invers dari p  q adalah -p  -q
b. Konvers dari p  q adalah q  p
c. Kontapositif dari p  q adalah -q  -p
Tabel kebenaran dari ketiga pernyataan tersebut adalah :
p q -p -q -p  -q q  p -q  -p p  q
1 1 0 0 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 0 0
0 1 1 0 0 0 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1
Terlihat bahwa nilai kebenaran suatu pernyataan implikasi adalah sama persis dengan kontrapositifnya. Dua
kalimat yang mempunyai nilai kebenaran sama persis untuk setiap kombinasi nilai penyusunnya dikatakan
bahwa dua kalimat tersebut setara atau equivalen. Periksa juga apakah p  q setara dengan pq
Contoh
Buatlah tabel kebenaran dari :
a. (pq)p
b. p(pq)
c. [(pq)(qr)](pr)
Kalimat yang selalu salah untuk setiap kombinasi nilai kebenaran penyusunnya disebut kemustahilan.
Sedangkan yang selalu benar disebut tautology atau benar logis. Dari contoh-sontoh di atas, mana yang
kemustahilan dan mana yang tautology?
2.3 Dalil-Dalil dalam Logika
Di dalam logika dikenal beberapa dalil. Dalil-dalil tersebut adalah :
1. Negasi Ganda
p  p
2. Dalil De Morgan
(pq)  pq
(pq)  pq
3. Komutatif
pq  qp
pq  qp
4. Asosiatif
p(qr)  (pq)r
p(qr)  (pq)r
Topik 2 Logika Matematika
2-5
5. Distributif
p(qr)  (pq)(pr)
p(qr)  (pr)(pr)
6. Idempotent
pp  p
pp  p
7. Identitas
p0  p
p1  p
8. Invers
pp  1
pp  0
9. Dominasi
p1  1
p0  0
10. Penyerapan
p(pq)  p
p(pq)  p
Contoh :
1. Dengan menggunakan dalil-dalil di atas buktikan bahwa
a) (pq)(pq) p
bukti :  (pq)(pq)
 (pq)(pq)
 p(qq)
 p0
 p
b) [[(pq)r]q]  qr
c) p[p(pq)]  p
2. Buktikan bahwa yang berikut adalah suatu tautology (dengan tabel kebenaran dan juga dengan dalil)
a. [(pq) q] p
b. {(pq)  (qr)]  (pr)
Topik 2 Logika Matematika
2-6
Latihan 2.1.
1. Buatlah table kebenaran untuk :
a) (pq)(-pr)
b) (pq)  (q-p)
c) [p(pq)] q
2. Tulis dalam notasi logika :
a. Hari hujan adalah syarat perlu agar 2+3=5
b. Basah dan mudah menguap adalah syarat cukup bagi bogor kota hujan
c. Menyelesaikan tugas membuat program sebelum makan siang adalah syarat perlu bagi saya
untuk mendengarkan musik
d. Kelembaban yang rendah dan banyak sinar adalah syarat cukup untuk bermain tennis siang
hari ini.
3. Jika (pq) salah, tentukan nilai kebenaran dari :
a. -pq
b. -qp
c. (p-q)(-q-p)
4. Buktikan apakah kalimat berikut tautology : [p(qr)] [(pq)(pr)].
5. Tentukan invers, konvers dan kontrapositif dari pernyataan berikut.
a. pelajaran matematika sukar atau dapat nilai A
b. Olah renang menyehatkan badan, atau 2+3=5 adalah syarat cukup bagi hidup sehat.
6. Jika didefinisikan dua kalimat berikut :
i. p(x,y) : x2y , x dan real
ii. q(x,y) : x+2<y
tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut :
a. p(1,-/2)
b. p(1/2,1/3)  q(-2,-3)
c. {[p(-3,8)  q(1,2)]  p(,1)}  [p(9,9) q(-2,-3)]
7. Jika tiga pernyataan berikut bernilai salah :
a. (pq)r
b. qr
c. p(qr)
tentukan nilai kebenaran pernyataan berikut : p  (q   r)
8. Andaikan didefinisikan symbol baru, yaitu “” yang berarti “bukan …. dan ….”, sebagai contoh : pq
artinya adalah (pq), maka :
a. Buat tabel kebenaran untuk :
i. pq
ii. (p-q)  p
Topik 2 Logika Matematika
2-7
b. Buat kalimat berikut dengan memakai perangkai “”
i. p
ii. pq
iii. pq
iv. pq
v. pq
2.4 Pernyataan Berkuantor
Pernyataan berkuantor berkaitan dengan banyaknya unsure dalam suatu himpunan yang memenuhi suatu
konsep tertentu. Kalau pada bagian sebelumnya, yang kita sebut sebagai logika preposisi, maka sebagai unit
terkecil adalah satu preposisi tunggal (sebuah kalimat). Sedangkan dalam pernyataan berkuantor ini, sering
dikenal juga dengan logika predikat, maka yang kita menelaah unsur-unsur dalam satu kalimat. Satu kalimat
akan terdiri dari tiga komponen, yaitu :
1. Suku pengkuantifikasi, disimbolkan dengan  atau dapat juga 
2. Predikat atau sifat, disimbolkan dengan huruf besar
3. Himpunan Obyek. Himpunan disimbokan dengan huruf besar, sedangkan obyeknya dengan
huruf kecil
Sebagai contoh adalah kalimat berikut :
“Semua manusia suka kebahagiaan”
Maka dalam hal ini “
Semua : suku pengkuantifikasi (termasuk kuantifikasi umum, symbol )
Suka kebahagiaan : sifat yang dimiliki, misal disimbolkan B
Manusia : himpunan obyek, misal disimbolkan M, sedangkan obyeknya disimbolkan o
Oleh karena itu kalimat di atad dapat ditulis sebagai :
o (Mo Bo)
yang dapat dibaca :
 semua manusia suka kebahagiaan
 semua obyek, jika obyek tersebut adalah manusia maka obyek tersebut suka kebahagiaan
Secara umum ada dua jenis pernyataan berkuantor, yaitu :
1. Kuantifikasi Universal
2. Kuantifikasi eksistensial
Kuantifikasi Universal
Istilah kuantifikasi universal sering dikenal juga dengan kuantifikasi umum. Seperti telah dijelaskan di
atas, bahwa suatu kalimat berkuantor terdiri dari tiga komponen. Oleh karena itu ketiga komponen tersebut
harus muncul dalam penyimbolan.
Simbol untuk kuantifikasi universal ini adalah “”, yang dibaca “semua”. Misalkan x, maka dibaca
“semua x”. Sedangkan “” dibaca sebagai “tidak semua”.
Kalau himpunan yang beranggotakan obyek-obyek yang dibahas adalah M, dan x adalah anggota dari M,
maka disimbolkan dengan Mx atau M(x). Sedangkan jika x bukan anggota M, maka ditulis sebagai Mx atau
M(x).
Topik 2 Logika Matematika
2-8
Kalau kata sifat atau kata kerja dalam pernyataan berkuantor adalah P, dan x adalah obyek yang
memenuhi sifat P, maka disimbolkan dengan Px atau P(x). Sedangkan jika x tidak bersifat P, maka ditulis
sebagai Px atau P(x).
Contoh :
a. Tidak semua burung dapat terbang
Symbol : x(Bx Tx)
b. Tidak semua laki-laki tidak setia
Symbol : x(Lx  Sx)
c. Semua dosen tidak suka marah
Symbol : x(Dx  Mx)
Kuantifikasi Eksistensial
Istilah kuantifikasi eksistensial sering dikenal juga dengan kuantifikasi khusus. Simbol untuk kuantifikasi
universal ini adalah “”, yang dibaca “ada” atau “beberapa”. Misalkan x, maka dibaca “ada x” atau
“beberapa x”. Sedangkan “” dibaca sebagai “tidak ada”.
Contoh :
a. Tidak ada burung dapat terbang
Symbol : x(Bx Tx)
b. Beberapa laki-laki tidak setia
Symbol : x(Lx  Sx)
c. Ada dosen yang tidak suka marah
Symbol : x(Dx  Mx)
Catatan :
Suatu kalimat dalam kuantifikasi umum dapat diubah menjadi kuantifikasi khusus dan begitu
juga sebaliknya.
Contoh :
a. Tidak semua laki-laki tidak setia,
Artinya sama dengan : Ada laki-laki yang setia
b. Beberapa burung dapat terbang
Artinya sama dengan : Tidak semua burung tidak dapat terbang
Berikut adalah kesetaraan antar kalimat :
1. x(Bx Tx)  x (Bx  Tx)
 x  (BxTx)
 x (Bx Tx)
2. x (Bx Tx)  x (Bx Tx)
 x (BxTx)
 x (Bx Tx)
Topik 2 Logika Matematika
2-9
Latihan 2.2.
1. Tulis kalimat berikut dalam catatan symbol :
a. Paling sedikit ada satu bilangan bulat yang ganjil
b. Ada bilangan bulat yang ganjil
c. Setiap bilangan bulat yang merupakan kuadrat bilangan genap adalah genap
d. Beberapa bilangan bulat adalah genap
2. Ucapkan dalam kalimat
a. x (Bx Tx)
b. x(Bx Tx)
c. x (Bx Tx)
3. Perhatikan kalimat berikut : p(x,y) : y-x=y+x2
Dalam hal ini x maupun y adalah bilangan bulat. Tentukan nilai kebenaran dari kalimat berikut :
a. y p(0,y)
b. y p(1,y)
c. x,y p(x,y)
d. x y p(x,y)
e. y x p(x,y)
f. y x p(x,y)

More Related Content

What's hot

Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematikakusnadiyoan
 
Makalah logika matematika filsafat sains
Makalah logika matematika filsafat sainsMakalah logika matematika filsafat sains
Makalah logika matematika filsafat sainsrukmono budi utomo
 
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015Bella Timorti
 
Modul logika-matematika
Modul logika-matematikaModul logika-matematika
Modul logika-matematikaJannah Skylady
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskritfitri mhey
 
Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritKarlFykr
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 
Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Sukma Puspitorini
 
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )reno sutriono
 
Modul logika matematika
Modul logika matematikaModul logika matematika
Modul logika matematikaarif_baehaqi
 
Penarikan Kesimpulan
Penarikan KesimpulanPenarikan Kesimpulan
Penarikan KesimpulanTARSUDINN
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKANety24
 
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaKata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaEman Mendrofa
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematikamfebri26
 

What's hot (20)

Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Makalah logika matematika filsafat sains
Makalah logika matematika filsafat sainsMakalah logika matematika filsafat sains
Makalah logika matematika filsafat sains
 
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
 
Modul logika-matematika
Modul logika-matematikaModul logika-matematika
Modul logika-matematika
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskrit
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019
 
Matematika Diskrit
Matematika DiskritMatematika Diskrit
Matematika Diskrit
 
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
 
Modul logika matematika
Modul logika matematikaModul logika matematika
Modul logika matematika
 
Penarikan Kesimpulan
Penarikan KesimpulanPenarikan Kesimpulan
Penarikan Kesimpulan
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Nur aliyah
Nur aliyahNur aliyah
Nur aliyah
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaKata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
 

Viewers also liked

Diskret I Kombinatorika
Diskret I KombinatorikaDiskret I Kombinatorika
Diskret I KombinatorikaRaden Maulana
 
Diskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiDiskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiRaden Maulana
 
Diskret IX Optimisasi
Diskret IX OptimisasiDiskret IX Optimisasi
Diskret IX OptimisasiRaden Maulana
 
soal Logika
soal Logikasoal Logika
soal Logikamonkeane
 
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit KuliahKita
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuRaden Maulana
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Fatma Qolbi
 
Materi Logika matematika kelas 10
Materi Logika matematika kelas 10Materi Logika matematika kelas 10
Materi Logika matematika kelas 10alvi90
 

Viewers also liked (19)

Diskret IV Himpunan
Diskret IV HimpunanDiskret IV Himpunan
Diskret IV Himpunan
 
Diskret VI Rekursif
Diskret VI RekursifDiskret VI Rekursif
Diskret VI Rekursif
 
Diskret III Induksi
Diskret III InduksiDiskret III Induksi
Diskret III Induksi
 
Diskret VII Graph
Diskret VII GraphDiskret VII Graph
Diskret VII Graph
 
Diskret I Kombinatorika
Diskret I KombinatorikaDiskret I Kombinatorika
Diskret I Kombinatorika
 
Diskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiDiskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi Fungsi
 
Diskret IX Optimisasi
Diskret IX OptimisasiDiskret IX Optimisasi
Diskret IX Optimisasi
 
Diskret VIII Tree
Diskret VIII TreeDiskret VIII Tree
Diskret VIII Tree
 
soal Logika
soal Logikasoal Logika
soal Logika
 
Logika sain madlazim
Logika sain madlazimLogika sain madlazim
Logika sain madlazim
 
Sesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&SSesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&S
 
Makalah ilmu logika
Makalah ilmu logikaMakalah ilmu logika
Makalah ilmu logika
 
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
Materi Logika matematika kelas 10
Materi Logika matematika kelas 10Materi Logika matematika kelas 10
Materi Logika matematika kelas 10
 

Similar to Diskret II Logika (20)

DASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKADASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKA
 
Matematika-Logika revisi
Matematika-Logika revisiMatematika-Logika revisi
Matematika-Logika revisi
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
 
Pp. matek new
Pp. matek newPp. matek new
Pp. matek new
 
Aljabar sma 1
Aljabar sma 1Aljabar sma 1
Aljabar sma 1
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika[1]
Matematika[1]Matematika[1]
Matematika[1]
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika Dasar Ardi Mawardi
Matematika Dasar Ardi MawardiMatematika Dasar Ardi Mawardi
Matematika Dasar Ardi Mawardi
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 

More from Raden Maulana

Kuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjutKuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjutRaden Maulana
 
Kuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarKuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarRaden Maulana
 
Algoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstrukturAlgoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstrukturRaden Maulana
 
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritisRaden Maulana
 

More from Raden Maulana (6)

Kuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjutKuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjut
 
Kuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarKuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasar
 
Algoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstrukturAlgoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstruktur
 
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
 
Pengantar R3
Pengantar R3Pengantar R3
Pengantar R3
 
Pengantar R
Pengantar RPengantar R
Pengantar R
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

Diskret II Logika

  • 1. Topik 2 Logika Matematika 2-1 Ada dua bahasan utama dalam Logika Matematika, yaitu logika preposisi dan logika predikat. Pada keduanya, sebagai variable adalah pernyataan. Logika preposisi menekankan pada pembahasan dengan pernyataan sebagai satu kesatuan obyek yang dapat bernilai salah satu dari dua kemungkinan yang ada, yaitu benar atau salah. Sedangkan logika predikat yang berhadapan dengan pernyataan berkuantor, menekankan pada pembahasan unsur-unsur dalam pernyataan itu sendiri. Pada bagian ini pembahasanan mulai dari mengenal preposisi, macam-macam perangkai untuk membuat suatu ekspresi, membuat tabel kebenaran hingga dalil-dalil atau teorema-teorema yang ada. 2.1 Kalimat, Preposisi, Aljabar Logika dan Ekspresi Kalimat merupakan suatu susunan kata-kata dengan maksud tertentu. Beberapa contohnya adalah : a. Siapakah namamu? b. Tolong ambilkan buku? c. Bogor ada di Jawa tengah. d. 5n2+7n=10 dsb. Sebagian kalimat adalah pernyataan atau statement. Seperti contoh (c) dan (d) di atas. Sedangkan (a) dan (b) adalah bukan pernyataan atau statement. Pernyataan atau statement yang sudah dapat ditentukan nilai kebenarannya disebut preposisi. Dalam contoh di atas (c) adalah preposisi, karena kita sudah dapat menentukan bahwa dia adalah salah. Sedangkan pada contoh (d) bukan preposisi, sebab kita belum tahu apakah benar atau salah. Suatu preposisi biasanya disimbolkan dengan huruf kecil. Contoh : p adalah 3 + 5 = 7 q adalah Bogor ada di Jawa Barat dsb. Suatu preposisi yang bernilai benar diberi nilai 1, sedangkan yang bernilai salah diberi nilai 0. Sehingga pada contoh di atas : p bernilai salah, sehingga nilai p adalah 0 q bernilai benar, sehingga nilai q adalah 1 Aljabar logika merupakan salah satu bagian matematika yang berhubungan dengan preposisi. Kalau dalam aljabar yang telah kita kenal sewaktu di SMU, variable-variabel yang dipakai, misalnya x, mempunyai domain atau rentang nilai tertentu. Misalnya x bernilai bulat, atau bernilai real, atau yang lainnya. Dalam aljabar logika, variable-variabelnya adalah preposisi, sehingga nilai dari variable adalah 1 atau 0 saja, tidak dapat yang lainnya. Ekspresi merupakan ungkapan yang tersusun dari beberapa preposisi. Ada kalanya kita ingin tahu nilai kebenaran dari suatu ekspresi. Salah satu caranya adalah dengan apa yang disebut sebagai Tabel Kebenaran. Tabel kebenaran merupakan tabel yang mendaftarkan nilai kebenaran suatu ekspresi untuk semua kemungkinan kombinasi dari preposisi-preposisi penyusunnya.
  • 2. Topik 2 Logika Matematika 2-2 2.2 Perangkai Preposisi dalam aljabar logika dapat merupakan preposisi tunggal atau dapat juga preposisi majemuk. Preposisi tunggal adalah preposisi yang hanya terdiri dari satu preposisi, misalkan adalah : a. Bogor ada di Jawa Barat b. 3 + 6 = 10 dsb. Sedangkan preposisi majemuk adalah preposisi tunggal yang telah mengalami operasi perangkai. Beberapa perangkai yang sering dipakai adalah : a. Disjungsi b. Konjungsi c. Implikasi d. Biimplikasi e. Negasi Disjungsi Disjungsi antara dua preposisi p dengan q ditulis : p  q dibaca sebagai “p atau q”, yang berarti : p saja, q saja atau p dan q. Oleh karena itu, tabel kebenaran dari disjungsi adalah : p q p  q 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 Konjungsi Konjungsi antara dua preposisi p dengan q ditulis : p  q dibaca sebagai “p dan q”, yang berarti : p dan q, harus keduanya. Oleh karena itu, tabel kebenaran dari konjungsi adalah : p q p q 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 Implikasi Implikasi dari penyataan p dengan q ditulis : p  q dibaca sebagai : jika p maka q p hanya jika q p syarat mutlak bagi q q syarat perlu bagi p
  • 3. Topik 2 Logika Matematika 2-3 yang berarti bahwa : kalau p benar maka q harus benar, tidak sebaliknya. Sedangkan kalau p salah, maka q boleh benar atau boleh juga salah. Oleh karena itu, tabel kebenaran dari implikasi adalah : p q p q 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 Biimplikasi Biimplikasi dari dua preposisi p dengan q ditulis : P  q dibaca sebagai : Jika p maka q dan jika q maka p p jika dan hanya jika q q jika dan hanya jika p p syarat perlu dan mutlak bagi q q syarat mutlak dan perlu bagi p Oleh karena itu, tabel kebenaran dari konjungsi adalah : p q p q 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 Negasi Negasi dari suatu pernyataan adalah pernyataan baru dengan nilai kebenarannya lawan dari nilai kebenaran pernyataan yang dinegasikan. Istilah negasi sering dikenal dengan nama ingkaran atau penidakan. Negasi dari pernyataan p ditulis sebagai p atau p atau –p, yang dibaca sebagai Tidak p Negasi dari p Yang berarti jika p benar maka p salah, sedangkan jika p salah maka p benar. Oleh karena itu, tabel kebenaran dari konjungsi adalah : p p 1 0 0 1
  • 4. Topik 2 Logika Matematika 2-4 Invers, Konvers dan Kontrapositif Istilah-istilah ini berkaitan dengan kalimat implikasi. a. Invers dari p  q adalah -p  -q b. Konvers dari p  q adalah q  p c. Kontapositif dari p  q adalah -q  -p Tabel kebenaran dari ketiga pernyataan tersebut adalah : p q -p -q -p  -q q  p -q  -p p  q 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 Terlihat bahwa nilai kebenaran suatu pernyataan implikasi adalah sama persis dengan kontrapositifnya. Dua kalimat yang mempunyai nilai kebenaran sama persis untuk setiap kombinasi nilai penyusunnya dikatakan bahwa dua kalimat tersebut setara atau equivalen. Periksa juga apakah p  q setara dengan pq Contoh Buatlah tabel kebenaran dari : a. (pq)p b. p(pq) c. [(pq)(qr)](pr) Kalimat yang selalu salah untuk setiap kombinasi nilai kebenaran penyusunnya disebut kemustahilan. Sedangkan yang selalu benar disebut tautology atau benar logis. Dari contoh-sontoh di atas, mana yang kemustahilan dan mana yang tautology? 2.3 Dalil-Dalil dalam Logika Di dalam logika dikenal beberapa dalil. Dalil-dalil tersebut adalah : 1. Negasi Ganda p  p 2. Dalil De Morgan (pq)  pq (pq)  pq 3. Komutatif pq  qp pq  qp 4. Asosiatif p(qr)  (pq)r p(qr)  (pq)r
  • 5. Topik 2 Logika Matematika 2-5 5. Distributif p(qr)  (pq)(pr) p(qr)  (pr)(pr) 6. Idempotent pp  p pp  p 7. Identitas p0  p p1  p 8. Invers pp  1 pp  0 9. Dominasi p1  1 p0  0 10. Penyerapan p(pq)  p p(pq)  p Contoh : 1. Dengan menggunakan dalil-dalil di atas buktikan bahwa a) (pq)(pq) p bukti :  (pq)(pq)  (pq)(pq)  p(qq)  p0  p b) [[(pq)r]q]  qr c) p[p(pq)]  p 2. Buktikan bahwa yang berikut adalah suatu tautology (dengan tabel kebenaran dan juga dengan dalil) a. [(pq) q] p b. {(pq)  (qr)]  (pr)
  • 6. Topik 2 Logika Matematika 2-6 Latihan 2.1. 1. Buatlah table kebenaran untuk : a) (pq)(-pr) b) (pq)  (q-p) c) [p(pq)] q 2. Tulis dalam notasi logika : a. Hari hujan adalah syarat perlu agar 2+3=5 b. Basah dan mudah menguap adalah syarat cukup bagi bogor kota hujan c. Menyelesaikan tugas membuat program sebelum makan siang adalah syarat perlu bagi saya untuk mendengarkan musik d. Kelembaban yang rendah dan banyak sinar adalah syarat cukup untuk bermain tennis siang hari ini. 3. Jika (pq) salah, tentukan nilai kebenaran dari : a. -pq b. -qp c. (p-q)(-q-p) 4. Buktikan apakah kalimat berikut tautology : [p(qr)] [(pq)(pr)]. 5. Tentukan invers, konvers dan kontrapositif dari pernyataan berikut. a. pelajaran matematika sukar atau dapat nilai A b. Olah renang menyehatkan badan, atau 2+3=5 adalah syarat cukup bagi hidup sehat. 6. Jika didefinisikan dua kalimat berikut : i. p(x,y) : x2y , x dan real ii. q(x,y) : x+2<y tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut : a. p(1,-/2) b. p(1/2,1/3)  q(-2,-3) c. {[p(-3,8)  q(1,2)]  p(,1)}  [p(9,9) q(-2,-3)] 7. Jika tiga pernyataan berikut bernilai salah : a. (pq)r b. qr c. p(qr) tentukan nilai kebenaran pernyataan berikut : p  (q   r) 8. Andaikan didefinisikan symbol baru, yaitu “” yang berarti “bukan …. dan ….”, sebagai contoh : pq artinya adalah (pq), maka : a. Buat tabel kebenaran untuk : i. pq ii. (p-q)  p
  • 7. Topik 2 Logika Matematika 2-7 b. Buat kalimat berikut dengan memakai perangkai “” i. p ii. pq iii. pq iv. pq v. pq 2.4 Pernyataan Berkuantor Pernyataan berkuantor berkaitan dengan banyaknya unsure dalam suatu himpunan yang memenuhi suatu konsep tertentu. Kalau pada bagian sebelumnya, yang kita sebut sebagai logika preposisi, maka sebagai unit terkecil adalah satu preposisi tunggal (sebuah kalimat). Sedangkan dalam pernyataan berkuantor ini, sering dikenal juga dengan logika predikat, maka yang kita menelaah unsur-unsur dalam satu kalimat. Satu kalimat akan terdiri dari tiga komponen, yaitu : 1. Suku pengkuantifikasi, disimbolkan dengan  atau dapat juga  2. Predikat atau sifat, disimbolkan dengan huruf besar 3. Himpunan Obyek. Himpunan disimbokan dengan huruf besar, sedangkan obyeknya dengan huruf kecil Sebagai contoh adalah kalimat berikut : “Semua manusia suka kebahagiaan” Maka dalam hal ini “ Semua : suku pengkuantifikasi (termasuk kuantifikasi umum, symbol ) Suka kebahagiaan : sifat yang dimiliki, misal disimbolkan B Manusia : himpunan obyek, misal disimbolkan M, sedangkan obyeknya disimbolkan o Oleh karena itu kalimat di atad dapat ditulis sebagai : o (Mo Bo) yang dapat dibaca :  semua manusia suka kebahagiaan  semua obyek, jika obyek tersebut adalah manusia maka obyek tersebut suka kebahagiaan Secara umum ada dua jenis pernyataan berkuantor, yaitu : 1. Kuantifikasi Universal 2. Kuantifikasi eksistensial Kuantifikasi Universal Istilah kuantifikasi universal sering dikenal juga dengan kuantifikasi umum. Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa suatu kalimat berkuantor terdiri dari tiga komponen. Oleh karena itu ketiga komponen tersebut harus muncul dalam penyimbolan. Simbol untuk kuantifikasi universal ini adalah “”, yang dibaca “semua”. Misalkan x, maka dibaca “semua x”. Sedangkan “” dibaca sebagai “tidak semua”. Kalau himpunan yang beranggotakan obyek-obyek yang dibahas adalah M, dan x adalah anggota dari M, maka disimbolkan dengan Mx atau M(x). Sedangkan jika x bukan anggota M, maka ditulis sebagai Mx atau M(x).
  • 8. Topik 2 Logika Matematika 2-8 Kalau kata sifat atau kata kerja dalam pernyataan berkuantor adalah P, dan x adalah obyek yang memenuhi sifat P, maka disimbolkan dengan Px atau P(x). Sedangkan jika x tidak bersifat P, maka ditulis sebagai Px atau P(x). Contoh : a. Tidak semua burung dapat terbang Symbol : x(Bx Tx) b. Tidak semua laki-laki tidak setia Symbol : x(Lx  Sx) c. Semua dosen tidak suka marah Symbol : x(Dx  Mx) Kuantifikasi Eksistensial Istilah kuantifikasi eksistensial sering dikenal juga dengan kuantifikasi khusus. Simbol untuk kuantifikasi universal ini adalah “”, yang dibaca “ada” atau “beberapa”. Misalkan x, maka dibaca “ada x” atau “beberapa x”. Sedangkan “” dibaca sebagai “tidak ada”. Contoh : a. Tidak ada burung dapat terbang Symbol : x(Bx Tx) b. Beberapa laki-laki tidak setia Symbol : x(Lx  Sx) c. Ada dosen yang tidak suka marah Symbol : x(Dx  Mx) Catatan : Suatu kalimat dalam kuantifikasi umum dapat diubah menjadi kuantifikasi khusus dan begitu juga sebaliknya. Contoh : a. Tidak semua laki-laki tidak setia, Artinya sama dengan : Ada laki-laki yang setia b. Beberapa burung dapat terbang Artinya sama dengan : Tidak semua burung tidak dapat terbang Berikut adalah kesetaraan antar kalimat : 1. x(Bx Tx)  x (Bx  Tx)  x  (BxTx)  x (Bx Tx) 2. x (Bx Tx)  x (Bx Tx)  x (BxTx)  x (Bx Tx)
  • 9. Topik 2 Logika Matematika 2-9 Latihan 2.2. 1. Tulis kalimat berikut dalam catatan symbol : a. Paling sedikit ada satu bilangan bulat yang ganjil b. Ada bilangan bulat yang ganjil c. Setiap bilangan bulat yang merupakan kuadrat bilangan genap adalah genap d. Beberapa bilangan bulat adalah genap 2. Ucapkan dalam kalimat a. x (Bx Tx) b. x(Bx Tx) c. x (Bx Tx) 3. Perhatikan kalimat berikut : p(x,y) : y-x=y+x2 Dalam hal ini x maupun y adalah bilangan bulat. Tentukan nilai kebenaran dari kalimat berikut : a. y p(0,y) b. y p(1,y) c. x,y p(x,y) d. x y p(x,y) e. y x p(x,y) f. y x p(x,y)