SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Dialog RRI Semarang 18 Juli 2011

       SINERGI PEMBERANTASAN KORUPSI DI DAERAH
                             Oleh : Sri Nur Hari Susanto.

       Kebijakan akselerasi pemberantasan korupsi adalah keniscayaan, karena
negara harus segera mewujudkan kesejahteraan rakyat dan melakukan konvergensi
antara daulat rakyat dan daulat hukum secara bersamaan untuk merealisasi
terwujudnya negara hukum yang demokratis. Kebijakan konstitusionalitas di atas
memperoleh relevansinya bila diletakkan dalam perspektif bangsa dunia dengan
adanya konvensi tentang pemberantasan korupsi, yaitu UNAC 2003. Konvensi
dimaksud adalah upaya konkret bangsa-bangsa untuk bekerja bersama melawan
korupsi yang sudah bersifat trans-national crime. Konvensi menyatakan, ”Prihatin atas
keseriusan ancaman yang ditimbulkan korupsi karena merusak lembaga dan nilai
demokrasi, etika, dan keadilan, serta mengacaukan pembangunan yang berkelanjutan
dan penegakan hukum.” Pernyataan dimaksud tepat dan juga sangat tegas, karena
tindak korupsi tidak hanya sudah meluas sehingga bersifat massif, tapi juga dilakukan
dengan secara terstruktur di dalam sendi kehidupan bermasyarakat dalam sistem
governance. Kini, konvensi tersebut sudah diratifikasi menjadi UU No. 7 Tahun 2006,
dan sesuai dengan pernyataan di atas, konvensi menunjuk pada tiga dampak sekaligus
dari korupsi yang bersifat massif dan terstruktur, yaitu menegasikan proses
demokratisasi, mendekonstruksi pembangunan berkelanjutan, dan mendelegitimasi
penegakan hukum.

       Dapat dikemukakan bahwa ada relasi yang kuat antara korupsi, pembangunan
berkelanjutan, proses demokrasi, dan penegakan hukum. Lebih jauh lagi, korupsi
menjadi salah satu penyebab utama proses pemiskinan yang menyebabkan kemiskinan
kian absolut, pelayanan publik yang tidak optimal, infrastruktur yang tidak memadai,
high-cost economy, dan terjadinya eksploitasi sumber daya yang tidak menimbulkan
manfaat bagi kemaslahatan publik. Pada konteks inilah justifikasi pentingnya kebijakan
akselerasi pemberantasan korupsi memperoleh dasar legitimasinya.

        Yang sangat penting dan acap kali dilupakan adalah membangun strategi penga-
wasan bersama di antara DPR, KPK, dan lembaga pengawas lainnya. KPK mempunyai
kewenangan dan kompetensi melakukan pengkajian potensi koruptif dan kolutif pada
lembaga penegakan hukum, lembaga pelayanan publik, dan berbagai instansi pemerin-
tah. BPK melakukan audit keuangan dan audit dengan tujuan tertentu pada hampir se-
luruh lembaga negara dan pemerintahan termasuk pemerintahan daerah. Kedua hasil
pengawasan tersebut seyogianya digunakan oleh DPR untuk memperkuat dan meng-
optimalkan fungsi pengawasannya. Inspektorat dan Bawasda, yang merupakan lemba-
ga pengawasan di level pemerintahan, juga dapat menjadi bagian penting untuk secara
bersama melakukan pengawasan bersama BPK, DPR, dan KPK. Untuk itu, fokus dan
prioritas pengawasan pada bidang tertentu dapat dilakukan bersama, KPK dapat mela-
kukan kajian untuk menentukan pemetaan potensi korupsi dan kemudian hasilnya da-
pat digunakan secara bersama dengan lembaga di atas dan pemerintah untuk melaku-

                                                                                     1
kan mainstreaming, focusing, dan synergizing percepatan pemberantasan korupsi di
beberapa bidang strategis.

       Pemberantasan korupsi dapat berjalan efektif dan produktif, jika dilakukan
tindakan dan kebijakan menyinergikan kinerja antara KPK dan institusi penegakan
hukum lain, seperti peradilan, jaksa, polisi, dan perangkat sistem penegakan hukum
lainnya. Tanpa disertai sinergi antara lembaga-lembaga hukum tersebut, pemberan-
tasan korupsi hanya akan berjalan seolah berdasar pesanan dan serba tebang pilih.
Sinergi itu dimaksudkan untuk menyeimbangkan antara praktik penegakan hukum
pemberantasan korupsi dan pencegahan korupsi oleh KPK.

        Agar proses peradilan tindak pidana korupsi dapat paralel dengan satu penga-
wasan KPK, maka semua proses peradilan kasus korupsi harus dilakukan dalam satu
atap, yakni pengadilan khusus korupsi dan tidak dilakukan di PN. Hal itu diperlukan
guna meminimalkan praktik suap dan kolusi di PN. Realitasnya hakim-hakim pada PN
tanpa melalui seleksi khusus (fit and proper test) dan hanya terdiri dari hakim-hakim
karier. Hakim-hakim pada pengadilan khusus korupsi terdiri dari dua unsur, yakni
berasal dari karier dan nonkarier dan proses rekrutmennya pun melalui seleksi khusus
{fit and proper test) sejak hakim di tingkat pertama, banding, sampai di tingkat kasasi.

       Menyatu-atapkan mekanisme sistem peradilan (one roof system) kasus korupsi
dalam satu peradilan khusus korupsi di seluruh Indonesia, secara bertahap, diharapkan
pada 2011 telah dapat dibentuk di kota-kota besar di Indonesia yang memiliki potensi
korupsi cukup besar, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Pulau Surnatra,
dan Kalimantan. Ini semata-mata dimaksudkan agar mekanisme pemberantasan korup-
si dapat berjalan sinergi dengan KPK. Termasuk membuka wacana kemungkinan pem-
bentukan KPK di tingkat daerah (provinsi dan kabupaten/kota).

        Di samping itu, KPK perlu membudayakan eksaminasi publik atas putusan per-
kara korupsi yang kontroversial dan melukai nurani publik. Eksaminasi (pengujian) la-
zim di dunia peradilan hanva dilakukan secara internal (MA, PN, dan PT) dengan mak-
sud dan tujuan untuk memperbaiki kualitas putusan. Karena itu, eksaminasi hanya ber-
sifat formalitas dari atasan atau rekan sejawat untuk menjalankan tugas tidak dalam
rangka memberi sanksi yang tegas terhadap putusan yang tidak berkualitas. Terbukti
hingga kini belum terlihat aparat hukum yang dipecat karena rendahnya kualitas putus-
an hukum. Berbeda bila eksaminasi dilakukan publik (akademisi dan aktivis hukum),
karena merupakan bagian dari kontrol publik terhadap putusan hukum, maka
dimungkinkan lebih objektif dan bersemangat keadilan dan kejujuran, bukan sekadar
teknis administratif. Diharapkan, hasil eksaminasi publik tidak hanya mencerdaskan
publik, tetapi juga direspons KPK agar kasus-kasus korupsi yang menyita publik dibuka
ulang bila hasil putusan pengadilan tidak adil.

      Pencegahan korupsi juga berkaitan dengan pengimplementasian UU No 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan penguatan Komisi Informasi.
Tujuannya agar publik dapat melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintah.
Begitu pula kewajiban aparat penyelenggara untuk memberikan akses informasi pada

                                                                                       2
publik. Asumsi itu didasarkan pada fakta bahwa saat ini ketidaktransparanan
penyelenggara pemerintah dalam pengelolaan anggaran pemerintah baik bersumber
dari APBN dan APBD menyebabkan korupsi marak terjadi di birokrasi pusat dan
daerah. Percepatan implementasi UU tentang Kebebasan Publik dalam Akses Informa-
si diharapkan akan memiliki beberapa manfaat di antaranya (1) dapat membatasi dan
atau mencegah ruang bagi penjabat publik untuk melakukan korupsi; (2) memperkuat
akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah; dan (3) diharapkan
dapat mendesakralisasikan putusan, dokumen, dan berkas-berkas hukum yang selama
ini dianggap sakral.

ROADMAP.

       Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia bisa lebih optimal dan fokus dengan
membuat roadmap dan membangun sinergi antar lembaga penegak hukum. Roadmap
tersebut bisa dibuat dari data-data yang diperoleh dari instansi pengawasan seperti Ba-
dan Pemeriksa Keuangan dan Inspektorat Jenderal di institusi pemerintahan yang data-
nya sudah setengah matang. Dengan mengumpulkan, menginventarisasi, dan memeta-
kan data-data tersebut, maka bisa dibuat roadmap pemberantasan korupsi dan memi-
lah- milah mana daerah yang berpotensi korupsi dan mana institusi yang berpotensi ko-
rupsi. Upaya selanjutnya, harus dilakukan law summit dari lembaga-lembaga penegak-
an hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK. Melalui law summit ini terus diba-
ngun sinergi antar lembaga penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi. Jika ke-
dua hal ini bisa dibuat dan dilaksanakan, maka pemberantasan korupsi di Indonesia bi-
sa dilakukan lebih optimal dan lebih fokus. Adanya roadmap dan law summit lembaga-
lembaga penegak hukum, maka dalam upaya melakukan pemberantasan korupsi bisa
dihindari pemberantasan korupsi secara tebang pilih.




                                                                                      3

More Related Content

What's hot

27516 81561-1-pb
27516 81561-1-pb27516 81561-1-pb
27516 81561-1-pbM Setiawan
 
Fitriati 02211020 2005
Fitriati 02211020 2005Fitriati 02211020 2005
Fitriati 02211020 2005gaga sihab
 
Hasil monitoring peradilan_2010
Hasil monitoring peradilan_2010Hasil monitoring peradilan_2010
Hasil monitoring peradilan_2010Baihaqi Ibr
 
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...Haristian Sahroni Putra
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluAhsanul Minan
 
Opini sindo 24 feb-1 mar 2014
Opini sindo 24 feb-1 mar 2014Opini sindo 24 feb-1 mar 2014
Opini sindo 24 feb-1 mar 2014ekho109
 
Paparan RBP OMBUDSMAN RI
Paparan RBP OMBUDSMAN RIPaparan RBP OMBUDSMAN RI
Paparan RBP OMBUDSMAN RIReformasi Polri
 
KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...
KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM  PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM  PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...
KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...moremoremorena
 
Akuntabilitas politik dan profesional polri ronny lihawa
Akuntabilitas politik dan profesional polri   ronny lihawaAkuntabilitas politik dan profesional polri   ronny lihawa
Akuntabilitas politik dan profesional polri ronny lihawaA Harisman
 
Panel i rakornas 2019 - polhukam
Panel i      rakornas 2019 - polhukamPanel i      rakornas 2019 - polhukam
Panel i rakornas 2019 - polhukamJoseph Sitepu
 
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...Tri Widodo W. UTOMO
 
Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Ahsanul Minan
 
Mcleod May092abhs
Mcleod May092abhsMcleod May092abhs
Mcleod May092abhsrossmcle
 

What's hot (20)

27516 81561-1-pb
27516 81561-1-pb27516 81561-1-pb
27516 81561-1-pb
 
Fitriati 02211020 2005
Fitriati 02211020 2005Fitriati 02211020 2005
Fitriati 02211020 2005
 
Hasil monitoring peradilan_2010
Hasil monitoring peradilan_2010Hasil monitoring peradilan_2010
Hasil monitoring peradilan_2010
 
Stranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_diani
Stranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_dianiStranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_diani
Stranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_diani
 
Tesis khairul
Tesis khairul Tesis khairul
Tesis khairul
 
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
 
Bab 17 investigasi pengadaan
Bab 17 investigasi pengadaanBab 17 investigasi pengadaan
Bab 17 investigasi pengadaan
 
Opini sindo 24 feb-1 mar 2014
Opini sindo 24 feb-1 mar 2014Opini sindo 24 feb-1 mar 2014
Opini sindo 24 feb-1 mar 2014
 
Paparan RBP OMBUDSMAN RI
Paparan RBP OMBUDSMAN RIPaparan RBP OMBUDSMAN RI
Paparan RBP OMBUDSMAN RI
 
KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...
KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM  PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM  PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...
KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...
 
Ipi109376 2
Ipi109376 2Ipi109376 2
Ipi109376 2
 
Akuntabilitas politik dan profesional polri ronny lihawa
Akuntabilitas politik dan profesional polri   ronny lihawaAkuntabilitas politik dan profesional polri   ronny lihawa
Akuntabilitas politik dan profesional polri ronny lihawa
 
Proposal Skripsi
Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
 
Panel i rakornas 2019 - polhukam
Panel i      rakornas 2019 - polhukamPanel i      rakornas 2019 - polhukam
Panel i rakornas 2019 - polhukam
 
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
 
Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024
 
Pidana peencurian
Pidana peencurianPidana peencurian
Pidana peencurian
 
Mcleod May092abhs
Mcleod May092abhsMcleod May092abhs
Mcleod May092abhs
 
Renstra BAWASLU
Renstra BAWASLURenstra BAWASLU
Renstra BAWASLU
 

Viewers also liked

Sugarcon 2013: Left Brain Meet Right Brain: Customer Experience, Business Ben...
Sugarcon 2013: Left Brain Meet Right Brain: Customer Experience, Business Ben...Sugarcon 2013: Left Brain Meet Right Brain: Customer Experience, Business Ben...
Sugarcon 2013: Left Brain Meet Right Brain: Customer Experience, Business Ben...SugarCRM
 
4 Keys and Psychology of Fun from Awareness to Impact GSummit
4 Keys and Psychology of Fun from Awareness to Impact GSummit4 Keys and Psychology of Fun from Awareness to Impact GSummit
4 Keys and Psychology of Fun from Awareness to Impact GSummitNicole Lazzaro
 

Viewers also liked (8)

Firstcall
FirstcallFirstcall
Firstcall
 
Firstcall
FirstcallFirstcall
Firstcall
 
Firstcall
FirstcallFirstcall
Firstcall
 
Sugarcon 2013: Left Brain Meet Right Brain: Customer Experience, Business Ben...
Sugarcon 2013: Left Brain Meet Right Brain: Customer Experience, Business Ben...Sugarcon 2013: Left Brain Meet Right Brain: Customer Experience, Business Ben...
Sugarcon 2013: Left Brain Meet Right Brain: Customer Experience, Business Ben...
 
Firstcall H Resource
Firstcall H ResourceFirstcall H Resource
Firstcall H Resource
 
4 Keys and Psychology of Fun from Awareness to Impact GSummit
4 Keys and Psychology of Fun from Awareness to Impact GSummit4 Keys and Psychology of Fun from Awareness to Impact GSummit
4 Keys and Psychology of Fun from Awareness to Impact GSummit
 
Our Clients
Our ClientsOur Clients
Our Clients
 
Our Clients
Our ClientsOur Clients
Our Clients
 

Similar to SINERGI PEMBERANTASAN

Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.doc
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.docStrategi Pemberantasan Korupsi Nasional.doc
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.docperi heriyanto
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Muh Agus Priyetno
 
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...Muhammad Rafi Kambara
 
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...Idik Saeful Bahri
 
13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptx
13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptx13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptx
13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptxDr. RAHMAT SYAH
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfIntan Wachyuni
 
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptxcahyomeiyana
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017warinah warinah
 
Tugas Kelompok 1
Tugas Kelompok 1Tugas Kelompok 1
Tugas Kelompok 1harlynugrah
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)SalmaHanifah14
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...Eka Yulianto
 
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptxKel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptxSaputraTambora
 
Desain Pencegahan Korupsi di Indonesia
Desain Pencegahan Korupsi di IndonesiaDesain Pencegahan Korupsi di Indonesia
Desain Pencegahan Korupsi di IndonesiaChabibah Nur Afida
 
Pustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakat
Pustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakatPustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakat
Pustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakatBinsar Frengki
 

Similar to SINERGI PEMBERANTASAN (20)

Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.doc
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.docStrategi Pemberantasan Korupsi Nasional.doc
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.doc
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
 
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
 
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
 
13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptx
13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptx13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptx
13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
 
PPT KORUPSI.pptx
PPT KORUPSI.pptxPPT KORUPSI.pptx
PPT KORUPSI.pptx
 
PPT KORUPSI.pptx
PPT KORUPSI.pptxPPT KORUPSI.pptx
PPT KORUPSI.pptx
 
PKN.pptx
PKN.pptxPKN.pptx
PKN.pptx
 
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017
 
Tugas Kelompok 1
Tugas Kelompok 1Tugas Kelompok 1
Tugas Kelompok 1
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
 
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptxKel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
 
Desain Pencegahan Korupsi di Indonesia
Desain Pencegahan Korupsi di IndonesiaDesain Pencegahan Korupsi di Indonesia
Desain Pencegahan Korupsi di Indonesia
 
Pustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakat
Pustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakatPustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakat
Pustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakat
 

SINERGI PEMBERANTASAN

  • 1. Dialog RRI Semarang 18 Juli 2011 SINERGI PEMBERANTASAN KORUPSI DI DAERAH Oleh : Sri Nur Hari Susanto. Kebijakan akselerasi pemberantasan korupsi adalah keniscayaan, karena negara harus segera mewujudkan kesejahteraan rakyat dan melakukan konvergensi antara daulat rakyat dan daulat hukum secara bersamaan untuk merealisasi terwujudnya negara hukum yang demokratis. Kebijakan konstitusionalitas di atas memperoleh relevansinya bila diletakkan dalam perspektif bangsa dunia dengan adanya konvensi tentang pemberantasan korupsi, yaitu UNAC 2003. Konvensi dimaksud adalah upaya konkret bangsa-bangsa untuk bekerja bersama melawan korupsi yang sudah bersifat trans-national crime. Konvensi menyatakan, ”Prihatin atas keseriusan ancaman yang ditimbulkan korupsi karena merusak lembaga dan nilai demokrasi, etika, dan keadilan, serta mengacaukan pembangunan yang berkelanjutan dan penegakan hukum.” Pernyataan dimaksud tepat dan juga sangat tegas, karena tindak korupsi tidak hanya sudah meluas sehingga bersifat massif, tapi juga dilakukan dengan secara terstruktur di dalam sendi kehidupan bermasyarakat dalam sistem governance. Kini, konvensi tersebut sudah diratifikasi menjadi UU No. 7 Tahun 2006, dan sesuai dengan pernyataan di atas, konvensi menunjuk pada tiga dampak sekaligus dari korupsi yang bersifat massif dan terstruktur, yaitu menegasikan proses demokratisasi, mendekonstruksi pembangunan berkelanjutan, dan mendelegitimasi penegakan hukum. Dapat dikemukakan bahwa ada relasi yang kuat antara korupsi, pembangunan berkelanjutan, proses demokrasi, dan penegakan hukum. Lebih jauh lagi, korupsi menjadi salah satu penyebab utama proses pemiskinan yang menyebabkan kemiskinan kian absolut, pelayanan publik yang tidak optimal, infrastruktur yang tidak memadai, high-cost economy, dan terjadinya eksploitasi sumber daya yang tidak menimbulkan manfaat bagi kemaslahatan publik. Pada konteks inilah justifikasi pentingnya kebijakan akselerasi pemberantasan korupsi memperoleh dasar legitimasinya. Yang sangat penting dan acap kali dilupakan adalah membangun strategi penga- wasan bersama di antara DPR, KPK, dan lembaga pengawas lainnya. KPK mempunyai kewenangan dan kompetensi melakukan pengkajian potensi koruptif dan kolutif pada lembaga penegakan hukum, lembaga pelayanan publik, dan berbagai instansi pemerin- tah. BPK melakukan audit keuangan dan audit dengan tujuan tertentu pada hampir se- luruh lembaga negara dan pemerintahan termasuk pemerintahan daerah. Kedua hasil pengawasan tersebut seyogianya digunakan oleh DPR untuk memperkuat dan meng- optimalkan fungsi pengawasannya. Inspektorat dan Bawasda, yang merupakan lemba- ga pengawasan di level pemerintahan, juga dapat menjadi bagian penting untuk secara bersama melakukan pengawasan bersama BPK, DPR, dan KPK. Untuk itu, fokus dan prioritas pengawasan pada bidang tertentu dapat dilakukan bersama, KPK dapat mela- kukan kajian untuk menentukan pemetaan potensi korupsi dan kemudian hasilnya da- pat digunakan secara bersama dengan lembaga di atas dan pemerintah untuk melaku- 1
  • 2. kan mainstreaming, focusing, dan synergizing percepatan pemberantasan korupsi di beberapa bidang strategis. Pemberantasan korupsi dapat berjalan efektif dan produktif, jika dilakukan tindakan dan kebijakan menyinergikan kinerja antara KPK dan institusi penegakan hukum lain, seperti peradilan, jaksa, polisi, dan perangkat sistem penegakan hukum lainnya. Tanpa disertai sinergi antara lembaga-lembaga hukum tersebut, pemberan- tasan korupsi hanya akan berjalan seolah berdasar pesanan dan serba tebang pilih. Sinergi itu dimaksudkan untuk menyeimbangkan antara praktik penegakan hukum pemberantasan korupsi dan pencegahan korupsi oleh KPK. Agar proses peradilan tindak pidana korupsi dapat paralel dengan satu penga- wasan KPK, maka semua proses peradilan kasus korupsi harus dilakukan dalam satu atap, yakni pengadilan khusus korupsi dan tidak dilakukan di PN. Hal itu diperlukan guna meminimalkan praktik suap dan kolusi di PN. Realitasnya hakim-hakim pada PN tanpa melalui seleksi khusus (fit and proper test) dan hanya terdiri dari hakim-hakim karier. Hakim-hakim pada pengadilan khusus korupsi terdiri dari dua unsur, yakni berasal dari karier dan nonkarier dan proses rekrutmennya pun melalui seleksi khusus {fit and proper test) sejak hakim di tingkat pertama, banding, sampai di tingkat kasasi. Menyatu-atapkan mekanisme sistem peradilan (one roof system) kasus korupsi dalam satu peradilan khusus korupsi di seluruh Indonesia, secara bertahap, diharapkan pada 2011 telah dapat dibentuk di kota-kota besar di Indonesia yang memiliki potensi korupsi cukup besar, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Pulau Surnatra, dan Kalimantan. Ini semata-mata dimaksudkan agar mekanisme pemberantasan korup- si dapat berjalan sinergi dengan KPK. Termasuk membuka wacana kemungkinan pem- bentukan KPK di tingkat daerah (provinsi dan kabupaten/kota). Di samping itu, KPK perlu membudayakan eksaminasi publik atas putusan per- kara korupsi yang kontroversial dan melukai nurani publik. Eksaminasi (pengujian) la- zim di dunia peradilan hanva dilakukan secara internal (MA, PN, dan PT) dengan mak- sud dan tujuan untuk memperbaiki kualitas putusan. Karena itu, eksaminasi hanya ber- sifat formalitas dari atasan atau rekan sejawat untuk menjalankan tugas tidak dalam rangka memberi sanksi yang tegas terhadap putusan yang tidak berkualitas. Terbukti hingga kini belum terlihat aparat hukum yang dipecat karena rendahnya kualitas putus- an hukum. Berbeda bila eksaminasi dilakukan publik (akademisi dan aktivis hukum), karena merupakan bagian dari kontrol publik terhadap putusan hukum, maka dimungkinkan lebih objektif dan bersemangat keadilan dan kejujuran, bukan sekadar teknis administratif. Diharapkan, hasil eksaminasi publik tidak hanya mencerdaskan publik, tetapi juga direspons KPK agar kasus-kasus korupsi yang menyita publik dibuka ulang bila hasil putusan pengadilan tidak adil. Pencegahan korupsi juga berkaitan dengan pengimplementasian UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan penguatan Komisi Informasi. Tujuannya agar publik dapat melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintah. Begitu pula kewajiban aparat penyelenggara untuk memberikan akses informasi pada 2
  • 3. publik. Asumsi itu didasarkan pada fakta bahwa saat ini ketidaktransparanan penyelenggara pemerintah dalam pengelolaan anggaran pemerintah baik bersumber dari APBN dan APBD menyebabkan korupsi marak terjadi di birokrasi pusat dan daerah. Percepatan implementasi UU tentang Kebebasan Publik dalam Akses Informa- si diharapkan akan memiliki beberapa manfaat di antaranya (1) dapat membatasi dan atau mencegah ruang bagi penjabat publik untuk melakukan korupsi; (2) memperkuat akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah; dan (3) diharapkan dapat mendesakralisasikan putusan, dokumen, dan berkas-berkas hukum yang selama ini dianggap sakral. ROADMAP. Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia bisa lebih optimal dan fokus dengan membuat roadmap dan membangun sinergi antar lembaga penegak hukum. Roadmap tersebut bisa dibuat dari data-data yang diperoleh dari instansi pengawasan seperti Ba- dan Pemeriksa Keuangan dan Inspektorat Jenderal di institusi pemerintahan yang data- nya sudah setengah matang. Dengan mengumpulkan, menginventarisasi, dan memeta- kan data-data tersebut, maka bisa dibuat roadmap pemberantasan korupsi dan memi- lah- milah mana daerah yang berpotensi korupsi dan mana institusi yang berpotensi ko- rupsi. Upaya selanjutnya, harus dilakukan law summit dari lembaga-lembaga penegak- an hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK. Melalui law summit ini terus diba- ngun sinergi antar lembaga penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi. Jika ke- dua hal ini bisa dibuat dan dilaksanakan, maka pemberantasan korupsi di Indonesia bi- sa dilakukan lebih optimal dan lebih fokus. Adanya roadmap dan law summit lembaga- lembaga penegak hukum, maka dalam upaya melakukan pemberantasan korupsi bisa dihindari pemberantasan korupsi secara tebang pilih. 3