SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
DESAIN PEMBELAJARAN
BIPA
Kelompok 1 :
Ajeng Illa
Andina Dwi Komalasari
Ira Novianti
Lelih Maolidah
Materi sesuai
tingkatannya
Tingkat pemula
Tingkat lanjut
Tingkat menengah
1. Materi
1. TINGKAT PEMULA
Untuk tingkat pemula diberikan materi bahasa,
antara lain kata sapaan, ungkapan keseharian
sederhana, kalimat sederhana, kalimat aktif,
kalimat pasif, kalimat negatif, preposisi,
kata/kalimat tanya, kata bilangan, dan afiksasi
(me(N)-, me(N)- kan, me(N)-i, se-nya, di-, di-kan,
di-i, ber-, ter-, dan pe(N)-).
2. TINGKAT MENENGAH
Untuk tingkat menengah diberikan materi bahasa,
antara lain ungkapan dalam bahasa Indonesia,
kalimat kompleks, kalimat aktif, kalimat pasif,
kalimat negatif, kalimat transitif dan intransitif,
preposisi, kalimat tanya, dan afiksasi (me(N)-,
me(N)-kan, me(N)-i, se-nya, di-, di-kan, di-i, ber-,
ter-, dan pe(N)-, pe(N)-an, per-an, ber-an, memper-
kan, member-kan,).
3. TINGKAT LANJUT
Untuk tingkat lanjut, penekanannya lebih pada
pemahaman secara analitis terhadap materi bahasa.
Kepada pelajar, selain diberikan materi-materi tersebut,
banyak juga diberikan materi-materi analisis, yakni
menganalisis kalimat salah dan membenarkannya serta
mengubah pola kalimat tanpa mengubah maknanya.
Materi menyimak dan wicara dikembangkan dengan
menggunakan materi dialog, mulai dari dialog yang
sangat sederhana (misalnya: salam) sampai dengan
dialog yang sangat kompleks dan formal (misalnya:
seminar). Materi dialog ini dalam praktik
pembelajarannya sekaligus dimanfaatkan untuk materi
pembelajaran menyimak. Dengan demikian materi
pembelajaran menyimak dan wicara dikemas dalam
satu wujud materi.
SELAIN ITU ...
Tingkat pemula
Dialog keseharian
sederhana
Tingkat lanjut
Dialog keseharian
kompleks
Tingkat menengah
Dialog keseharian agak
komplek
Tahapan materi yang disajikan dalam pembelajaran :
 Penyajian dialog,
 Penyajian kata-kata sulit yang ada dalam dialog dan latihan
membuat kalimat dengan kata-kata sulit tersebut,
 Latihan merespon pernyataan-pernyataan lepas dan pertanyaan-
pertanyaan yang ada dalam dialog,
 Mengembangkan kreativitas dengan cara membuat pertanyaan atau
pernyataan sesuai dengan topik yang dikehendaki dalam soal,
 Teks bacaan dengan kata-kata yang tingkat kesulitannya hampir
sama dengan kata-kata yang ada dalam dialog,
 Pertanyaan bacaan dan latihan tentang isi bacaan,
 Mengubah pola kalimat dari kalimat yang ada dalam bacaan, dan
 Menulis ringkasan/kesan/ kritik/tanggapan terhadap isi bacaan.
2. METODOLOGI DAN TEKNIK PEMBELAJARAN
1. Pada pembelajaran kelas, bentuk kegiatan meliputi kegiatan
berdiskusi, melafalkan dialog, debat, melakukan wawancara dengan
tamu kelas oleh pebelajar, dan penyampaian materi kebahasaan
oleh guru yang selanjutnya dipraktikkan dalam bentuk performansi
oleh pebelajar.
2. Dalam pembelajaran di luar kelas, kegiatan tutorial meliputi (1)
prereading, (2) penentuan objek tutorial, (3) penjelasan materi, dan
(4) evaluasi tutorial. Kegiatan pembelajaran luar kelas yang lain
adalah kegiatan kunjungan, dimana para pebelajar dituntut untuk
aktif berinteraksi dan berkomunikasi dengan penduduk sekitar
tempat kunjungan.
3. Pada kelas pilihan, kegiatan pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan instruksi yang seluruhnya menggunakan bahasa
Indonesia. Para pengajar juga mewajibkan pebelajar bertanya dalam
bahasa Indonesia. Namun, karena fokus kegiatan kelas pilihan
adalah melatih skil keindonesiaan pebelajar, evaluasi kebahasaan
dan komunikasi tidak dilakukan.
Masalah nonkebahasaan :
 Benturan budaya dalam penyesuaian pebelajar dengan kelas,
guru, dan tutor,
 Pemasangan tutor yang tidak tepat karena karakter pebelajar
yang kontras dengan tutor,
 Kondisi lingkungan rumah tinggal yang tak mendukung
terjadinya komunikasi bahasa indonesia karena penghuni
selalu mengajak berbahasa inggris,
 Kondisi psikologis pebelajar yang fluktuatif akibat persaingan,
stres dengan tugas, capai, dan rindu keluarga.
Masalah kebahasaan meliputi :
 Kesulitan melafalkan ejaan bahasa indonesia,
 Menyesuaikan aksen orang indonesia, dan
 Kekurangmampuan tutor dalam menjelaskan materi atau
kosa kata tertentu.
3. MATERI AJAR
Materi pembelajaran disusun sendiri oleh para pengajar
di bawah pengawasan koordinator akademik. Materi
berbentuk teks atau kegiatan, berisi tentang topik-topik
yang dapat langsung dipraktikkan pebelajar setelah
keluar dari kelas.
Susunan materi ajar, teridentifikasi adanya penerapan
pendekatan komunikatif. Hal tersebut ditunjukkan
dengan penyesuaian materi dengan kebutuhan
berbahasa pebelajar, sehingga layak terap (applicable),
pemberian konteks pada setiap kegiatan, dan
pemberian sampel terkait dengan norma kesopanan
bertutur yang memperhatikan tata krama tutur bahasa
Indonesia (Oka, 1987:133).
Pada contoh-contoh materi yang disajikan, terdapat
kalimat yang berisi prosedur atau cara-cara yang
mengacu pada kalimat utamanya, yaitu memperkenalkan
diri dan keluarga. Materi tersebut diambil dari kondisi
faktual di lapangan, di mana para pebelajar pada minggu
pertama perlu mengembangkan interaksi dengan
lingkungan barunya yang diawali dengan
memperkenalkan diri. Materi tersebut applicable (dapat
langsung dipraktikkan) dan bersifat trainable (mudah
dilatihkan). Kalimat-kalimat yang disajikan tidak lepas dari
konteks, misalnya cara memperkenalkan diri selalu
disertai dengan konteks tempat seperti di kampus, di kos,
di rumah makan, dan di acara resmi. Kemudian konteks
situasi seperti memperkenalkan orang lain, keluarga, dan
teman.
Contoh
Pada contoh lain, penggunaan tata bahasa imbuhan
meN- diberi keterangan penggunaannya dalam aktivitas
sehari-hari sesuai dengan konteks ruangan. Acuan
materi tersebut dapat menumbuhkan kreativitas
kebahasaan pebelajar karena pembelajar akan mencari
variasi lain imbuhan MeN- dalam berbagai penggunaan.
Di samping itu, materi tersebut mengajak pebelajar
berpikir logis untuk menyesuaikan penggunaan kata
kerja yang berimbuhan MeN-. Rancangan materi
dinyatakan mampu mengembangkan pemahaman
bahasa Indonesia melalui bentuk-bentuk dialog yang
situasional-kontekstual.
Penutur asing akan semakin tertarik mendalami materi BIPA
jika semua fungsi tersebut dimuat dalam sebuah materi ajar
yang berkualitas. Implementasi fungsi yang mendukung nilai
kearifan lokal bangsa Indonesia dapat terwujud jika materi
BIPA mencantumkan berbagai elemen-elemen kearifan lokal
seperti yang diusulkan Mustakim (2003) berikut ini:
 Benda-benda budaya
 Gerak-gerik anggota badan
 Jarak fisik ketika berkomunikasi
 Penyentuhan
 Adat-istiadat yang berlaku di masyarakat
 Sistem nilai yang berlaku di masyarakat
 Sistem religi yang dianut masyarakat
 Mata pencaharian
 Kesenian
 Pemanfaatan waktu
 Cara berdiri/duduk/menghormati orang lain
 Keramahtamahan/tegur sapa/basa basi
 Pujian
 Gotong royong
 Sopan santun (termasuk eufemisme)
4. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran yang dipakai selama
pembelajaran, diindikasikan menerapkan prinsip-
prinsip pendekatan komunikatif. Hal tersebut
ditunjukkan dengan pemilihan media yang
memperhatikan penekanan pengembangan
kompetensi komunikatif, bervariasi wujudnya, dan
berasal dari sekitar pebelajar/otentik (Suyono dan
Basuki, 1959:9).
Pengelolaan media dalam pembelajaran BIPA
memperhatikan pengupayaan satuan unit yang
situasional dalam penghadiran dan pemanfaatannya.
Misalnya mulai dari media abstrak yang berupa tema,
pemberian konteks dan situasi, hingga media konkret
berupa alat-alat peraga, kartu, slide presentasi, artikel,
gambar, formulir dan KTP dihadirkan pada materi yang
berkenaan dengan identitas diri, media sayur mayur
dihadirkan dalam situasi pembelajaran kegiatan tawar
menawar di pasar, manusia dengan profesi tertentu
sebagai tamu, dsb. Dengan demikian pemanfaatan
media dalam pembelajaran ini telah sesuai dengan
aspek instruksional pembelajaran BIPA.
Sebuah materi berbasis multimedia yang termuat dalam
bentuk audio, audio visual, dan cetak yang diadaptasi dari
Taksonomi Bretz (dalam Sudiman, 2005:21). Melalui
taksonomi tersebut, para penulis mengembangkan
sebuah materi BIPA yang menggabungkan budaya lokal
dan multimedia. Para penulis akan menggunakan
beberapa media, baik elektronik atau cetak, sebagai
media ajar BIPA berbasis multimedia. Media ajar tersebut
adalah: 1. Audio visual Media ajar ini menggunakan
materi dalam bentuk ilustrasi audio visual yang berisikan
materi bahasa budaya lokal dan bahasa Indonesia yang
dapat menarik minat penutur asing dan melatih
kemampuan mendengar dan berbicara. 2. Cetak Media
ajar ini berwujud media cetak yang berisi latihan dan
materi BIPA yang mengakomodasi kebutuhan para
pembelajar BIPA.
5. PENGAJAR BIPA
Pengajar dalam pembelajaran BIPA harus orang-orang yang
memiliki kompetensi komunikatif yang handal dilengkapi dengan
kompetensi gramatikal yang akurat dan termasa (Suyitno, 2005:14).
Oleh karena, data berupa latar belakang pendidikan pengajar akan
menunjukkan kualifikasi pengajar BIPA. Meskipun tidak seratus
persen pengajar berlatar pendidikan BIPA (87,5%), namun
pengelola program telah melakukan upaya khusus berupa pelatihan
dan penyamaan pandangan terhadap hakikat pendekatan yang
digunakan dalam pengajaran BIPA. Dengan demikian, aspek
pengajar telah memenuhi kategori kelayakan sebagai pengajar
BIPA. Selain itu, kegiatan monitoring atau pemantauan dan evaluasi
mingguan juga dilakukan untuk memastikan para pengajar dapat
menjadi model penutur bahasa Indonesia yang baik atau dengan
kata lain, pengajar mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar serta bertanggung jawab terhadap bahasa yang
diajarkannya.
Daftar Pustaka
Agustina, Rina. Andayani, Wardani, Nugraheni Eko.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA BAGI PENUTUR ASING DI UPT P2B
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA. Hal.
142. Vol 1, No.2, 2013
Setyaningsih, Nina. Nugroho, Raden Arief.
Suryaningtyas, Valentina Widya. Pengembangan Materi
BIPA Berbasis Multimedia Dan Berkonten Budaya
Lokal. CULTURE Vol.3 No.1 Mei 2016
Azizah, Rifca Farih. Hs,Widodo. Lestari, Ida.
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI
PENUTUR ASING (BIPA) PROGRAM CLS (CRITICAL
LANGUAGE SCHOLARSHIP) DI FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2012.
BIPA_DESAIN

More Related Content

What's hot

Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaAhyaniyani
 
Performansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi ChomskyPerformansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi Chomskykholid harras
 
Rpp procedure text
Rpp procedure textRpp procedure text
Rpp procedure textIsmatAhmad1
 
RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-speaking skill)
RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-speaking skill)RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-speaking skill)
RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-speaking skill)santi damayanti
 
Rpp Bahasa Inggris SMP Kelas VII Introduction
Rpp Bahasa Inggris SMP Kelas VII IntroductionRpp Bahasa Inggris SMP Kelas VII Introduction
Rpp Bahasa Inggris SMP Kelas VII IntroductionSiti Purwaningsih
 
RPP Recount Kelas VIII
RPP Recount Kelas VIIIRPP Recount Kelas VIII
RPP Recount Kelas VIIIechan_vega
 
Rpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pblRpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pblMomon Nurohman
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIArief Kurniatama
 
Genre based approach
Genre based approachGenre based approach
Genre based approachPapa Kayla
 
Silabus Bahasa Inggris Kelas 8 Kurikulum 2013 Revisi
Silabus Bahasa Inggris Kelas 8 Kurikulum 2013 RevisiSilabus Bahasa Inggris Kelas 8 Kurikulum 2013 Revisi
Silabus Bahasa Inggris Kelas 8 Kurikulum 2013 RevisiBadril Huda
 
Lesson Plan Listening
Lesson Plan Listening Lesson Plan Listening
Lesson Plan Listening Febri Shandy
 
Lesson plan for X (II) Descriptive text
Lesson plan for X (II) Descriptive textLesson plan for X (II) Descriptive text
Lesson plan for X (II) Descriptive textIra Aer'wannabe
 
RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)
RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)
RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)santi damayanti
 
RPP BAHASA INGGRIS VII KD 3.5-4.5 2019
RPP BAHASA INGGRIS VII KD 3.5-4.5 2019RPP BAHASA INGGRIS VII KD 3.5-4.5 2019
RPP BAHASA INGGRIS VII KD 3.5-4.5 2019Nunk Nunung
 
RPP BAHASA INGGRIS K13 KELAS VII (TIME)
RPP BAHASA INGGRIS K13 KELAS VII (TIME)RPP BAHASA INGGRIS K13 KELAS VII (TIME)
RPP BAHASA INGGRIS K13 KELAS VII (TIME)Naia Riana
 

What's hot (20)

Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
Performansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi ChomskyPerformansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi Chomsky
 
RPP BAHASA INGGRIS
RPP BAHASA INGGRISRPP BAHASA INGGRIS
RPP BAHASA INGGRIS
 
Rpp procedure text
Rpp procedure textRpp procedure text
Rpp procedure text
 
RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-speaking skill)
RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-speaking skill)RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-speaking skill)
RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-speaking skill)
 
Rpp Bahasa Inggris SMP Kelas VII Introduction
Rpp Bahasa Inggris SMP Kelas VII IntroductionRpp Bahasa Inggris SMP Kelas VII Introduction
Rpp Bahasa Inggris SMP Kelas VII Introduction
 
RPP Recount Kelas VIII
RPP Recount Kelas VIIIRPP Recount Kelas VIII
RPP Recount Kelas VIII
 
Rpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pblRpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pbl
 
language assessment
language assessmentlanguage assessment
language assessment
 
RPP narrative Text
RPP narrative TextRPP narrative Text
RPP narrative Text
 
RPP self introducing - Kurikulum 2013 Bahasa Inggris SMP/MTs
RPP self introducing - Kurikulum 2013 Bahasa Inggris SMP/MTsRPP self introducing - Kurikulum 2013 Bahasa Inggris SMP/MTs
RPP self introducing - Kurikulum 2013 Bahasa Inggris SMP/MTs
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
 
Genre based approach
Genre based approachGenre based approach
Genre based approach
 
Silabus Bahasa Inggris Kelas 8 Kurikulum 2013 Revisi
Silabus Bahasa Inggris Kelas 8 Kurikulum 2013 RevisiSilabus Bahasa Inggris Kelas 8 Kurikulum 2013 Revisi
Silabus Bahasa Inggris Kelas 8 Kurikulum 2013 Revisi
 
Lesson Plan Listening
Lesson Plan Listening Lesson Plan Listening
Lesson Plan Listening
 
Lesson plan for X (II) Descriptive text
Lesson plan for X (II) Descriptive textLesson plan for X (II) Descriptive text
Lesson plan for X (II) Descriptive text
 
Instrumen penilaian listening
Instrumen penilaian listening Instrumen penilaian listening
Instrumen penilaian listening
 
RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)
RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)
RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)
 
RPP BAHASA INGGRIS VII KD 3.5-4.5 2019
RPP BAHASA INGGRIS VII KD 3.5-4.5 2019RPP BAHASA INGGRIS VII KD 3.5-4.5 2019
RPP BAHASA INGGRIS VII KD 3.5-4.5 2019
 
RPP BAHASA INGGRIS K13 KELAS VII (TIME)
RPP BAHASA INGGRIS K13 KELAS VII (TIME)RPP BAHASA INGGRIS K13 KELAS VII (TIME)
RPP BAHASA INGGRIS K13 KELAS VII (TIME)
 

Similar to BIPA_DESAIN

Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiMakalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiSeptiana Farikha
 
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajarFaris Rusli
 
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajarFaris Rusli
 
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSssusi
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakYuns Saragih
 
Bahan Ajar Bahasa Sunda
Bahan Ajar Bahasa SundaBahan Ajar Bahasa Sunda
Bahan Ajar Bahasa Sundachilovely
 
Presentasi Modul 10 kel 5.pptx
Presentasi Modul 10 kel 5.pptxPresentasi Modul 10 kel 5.pptx
Presentasi Modul 10 kel 5.pptxArieTitian1
 
Lembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docx
Lembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docxLembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docx
Lembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docxUsep Saefuddin
 
Pengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi AjarPengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi AjarMarliena An
 
Model Pembelajaran BIPA_Kel 8.pptx
Model Pembelajaran BIPA_Kel 8.pptxModel Pembelajaran BIPA_Kel 8.pptx
Model Pembelajaran BIPA_Kel 8.pptxPuspitaW1
 
Persepsi guru-tentang-buku-teks
Persepsi guru-tentang-buku-teksPersepsi guru-tentang-buku-teks
Persepsi guru-tentang-buku-teksFelix Baskara
 

Similar to BIPA_DESAIN (20)

Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiMakalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
 
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
 
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
 
Makalah bahasa
Makalah bahasaMakalah bahasa
Makalah bahasa
 
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
 
Buku BBM
Buku BBMBuku BBM
Buku BBM
 
Rpp bi new
Rpp bi newRpp bi new
Rpp bi new
 
Bahan Ajar Bahasa Sunda
Bahan Ajar Bahasa SundaBahan Ajar Bahasa Sunda
Bahan Ajar Bahasa Sunda
 
Bindo kelas 3
Bindo kelas 3Bindo kelas 3
Bindo kelas 3
 
Bbm 4
Bbm 4Bbm 4
Bbm 4
 
Presentasi Modul 10 kel 5.pptx
Presentasi Modul 10 kel 5.pptxPresentasi Modul 10 kel 5.pptx
Presentasi Modul 10 kel 5.pptx
 
Ppt tugas bahasa indonesia
Ppt tugas bahasa indonesiaPpt tugas bahasa indonesia
Ppt tugas bahasa indonesia
 
Lembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docx
Lembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docxLembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docx
Lembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docx
 
Pengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi AjarPengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi Ajar
 
Model Pembelajaran BIPA_Kel 8.pptx
Model Pembelajaran BIPA_Kel 8.pptxModel Pembelajaran BIPA_Kel 8.pptx
Model Pembelajaran BIPA_Kel 8.pptx
 
Persepsi guru-tentang-buku-teks
Persepsi guru-tentang-buku-teksPersepsi guru-tentang-buku-teks
Persepsi guru-tentang-buku-teks
 
Pertemuan ke 15
Pertemuan ke 15Pertemuan ke 15
Pertemuan ke 15
 
Kebahasaan
KebahasaanKebahasaan
Kebahasaan
 
50749853 skripsi
50749853 skripsi50749853 skripsi
50749853 skripsi
 

More from AjengIlla

mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraanmengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraanAjengIlla
 
Semantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabuSemantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabuAjengIlla
 
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustakaSejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustakaAjengIlla
 
Puisi dalam pengantar kajian sastra
Puisi dalam pengantar kajian sastraPuisi dalam pengantar kajian sastra
Puisi dalam pengantar kajian sastraAjengIlla
 
Psikolinguistik-bahasa indonesia
Psikolinguistik-bahasa indonesiaPsikolinguistik-bahasa indonesia
Psikolinguistik-bahasa indonesiaAjengIlla
 
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerPsikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerAjengIlla
 
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruanProfesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruanAjengIlla
 
Problematika pengembangan paragraf-
Problematika pengembangan paragraf-Problematika pengembangan paragraf-
Problematika pengembangan paragraf-AjengIlla
 
studi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanastudi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanaAjengIlla
 
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980AjengIlla
 
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaansastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaanAjengIlla
 
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adatsastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adatAjengIlla
 
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajarperencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajarAjengIlla
 
kompetensi guru-pendidikan
kompetensi guru-pendidikankompetensi guru-pendidikan
kompetensi guru-pendidikanAjengIlla
 
metode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenmetode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenAjengIlla
 
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaranpengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaranAjengIlla
 
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasasosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasaAjengIlla
 
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistiksikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistikAjengIlla
 
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
 apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarangAjengIlla
 
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesiakajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesiaAjengIlla
 

More from AjengIlla (20)

mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraanmengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
 
Semantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabuSemantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabu
 
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustakaSejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
 
Puisi dalam pengantar kajian sastra
Puisi dalam pengantar kajian sastraPuisi dalam pengantar kajian sastra
Puisi dalam pengantar kajian sastra
 
Psikolinguistik-bahasa indonesia
Psikolinguistik-bahasa indonesiaPsikolinguistik-bahasa indonesia
Psikolinguistik-bahasa indonesia
 
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerPsikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
 
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruanProfesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
 
Problematika pengembangan paragraf-
Problematika pengembangan paragraf-Problematika pengembangan paragraf-
Problematika pengembangan paragraf-
 
studi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanastudi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacana
 
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
 
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaansastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
 
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adatsastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
 
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajarperencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
 
kompetensi guru-pendidikan
kompetensi guru-pendidikankompetensi guru-pendidikan
kompetensi guru-pendidikan
 
metode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenmetode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimen
 
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaranpengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
 
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasasosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
 
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistiksikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
 
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
 apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
 
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesiakajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

BIPA_DESAIN

  • 1. DESAIN PEMBELAJARAN BIPA Kelompok 1 : Ajeng Illa Andina Dwi Komalasari Ira Novianti Lelih Maolidah
  • 2. Materi sesuai tingkatannya Tingkat pemula Tingkat lanjut Tingkat menengah 1. Materi
  • 3. 1. TINGKAT PEMULA Untuk tingkat pemula diberikan materi bahasa, antara lain kata sapaan, ungkapan keseharian sederhana, kalimat sederhana, kalimat aktif, kalimat pasif, kalimat negatif, preposisi, kata/kalimat tanya, kata bilangan, dan afiksasi (me(N)-, me(N)- kan, me(N)-i, se-nya, di-, di-kan, di-i, ber-, ter-, dan pe(N)-).
  • 4. 2. TINGKAT MENENGAH Untuk tingkat menengah diberikan materi bahasa, antara lain ungkapan dalam bahasa Indonesia, kalimat kompleks, kalimat aktif, kalimat pasif, kalimat negatif, kalimat transitif dan intransitif, preposisi, kalimat tanya, dan afiksasi (me(N)-, me(N)-kan, me(N)-i, se-nya, di-, di-kan, di-i, ber-, ter-, dan pe(N)-, pe(N)-an, per-an, ber-an, memper- kan, member-kan,).
  • 5. 3. TINGKAT LANJUT Untuk tingkat lanjut, penekanannya lebih pada pemahaman secara analitis terhadap materi bahasa. Kepada pelajar, selain diberikan materi-materi tersebut, banyak juga diberikan materi-materi analisis, yakni menganalisis kalimat salah dan membenarkannya serta mengubah pola kalimat tanpa mengubah maknanya. Materi menyimak dan wicara dikembangkan dengan menggunakan materi dialog, mulai dari dialog yang sangat sederhana (misalnya: salam) sampai dengan dialog yang sangat kompleks dan formal (misalnya: seminar). Materi dialog ini dalam praktik pembelajarannya sekaligus dimanfaatkan untuk materi pembelajaran menyimak. Dengan demikian materi pembelajaran menyimak dan wicara dikemas dalam satu wujud materi.
  • 6. SELAIN ITU ... Tingkat pemula Dialog keseharian sederhana Tingkat lanjut Dialog keseharian kompleks Tingkat menengah Dialog keseharian agak komplek
  • 7. Tahapan materi yang disajikan dalam pembelajaran :  Penyajian dialog,  Penyajian kata-kata sulit yang ada dalam dialog dan latihan membuat kalimat dengan kata-kata sulit tersebut,  Latihan merespon pernyataan-pernyataan lepas dan pertanyaan- pertanyaan yang ada dalam dialog,  Mengembangkan kreativitas dengan cara membuat pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan topik yang dikehendaki dalam soal,  Teks bacaan dengan kata-kata yang tingkat kesulitannya hampir sama dengan kata-kata yang ada dalam dialog,  Pertanyaan bacaan dan latihan tentang isi bacaan,  Mengubah pola kalimat dari kalimat yang ada dalam bacaan, dan  Menulis ringkasan/kesan/ kritik/tanggapan terhadap isi bacaan.
  • 8. 2. METODOLOGI DAN TEKNIK PEMBELAJARAN 1. Pada pembelajaran kelas, bentuk kegiatan meliputi kegiatan berdiskusi, melafalkan dialog, debat, melakukan wawancara dengan tamu kelas oleh pebelajar, dan penyampaian materi kebahasaan oleh guru yang selanjutnya dipraktikkan dalam bentuk performansi oleh pebelajar. 2. Dalam pembelajaran di luar kelas, kegiatan tutorial meliputi (1) prereading, (2) penentuan objek tutorial, (3) penjelasan materi, dan (4) evaluasi tutorial. Kegiatan pembelajaran luar kelas yang lain adalah kegiatan kunjungan, dimana para pebelajar dituntut untuk aktif berinteraksi dan berkomunikasi dengan penduduk sekitar tempat kunjungan. 3. Pada kelas pilihan, kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan instruksi yang seluruhnya menggunakan bahasa Indonesia. Para pengajar juga mewajibkan pebelajar bertanya dalam bahasa Indonesia. Namun, karena fokus kegiatan kelas pilihan adalah melatih skil keindonesiaan pebelajar, evaluasi kebahasaan dan komunikasi tidak dilakukan.
  • 9. Masalah nonkebahasaan :  Benturan budaya dalam penyesuaian pebelajar dengan kelas, guru, dan tutor,  Pemasangan tutor yang tidak tepat karena karakter pebelajar yang kontras dengan tutor,  Kondisi lingkungan rumah tinggal yang tak mendukung terjadinya komunikasi bahasa indonesia karena penghuni selalu mengajak berbahasa inggris,  Kondisi psikologis pebelajar yang fluktuatif akibat persaingan, stres dengan tugas, capai, dan rindu keluarga. Masalah kebahasaan meliputi :  Kesulitan melafalkan ejaan bahasa indonesia,  Menyesuaikan aksen orang indonesia, dan  Kekurangmampuan tutor dalam menjelaskan materi atau kosa kata tertentu.
  • 10. 3. MATERI AJAR Materi pembelajaran disusun sendiri oleh para pengajar di bawah pengawasan koordinator akademik. Materi berbentuk teks atau kegiatan, berisi tentang topik-topik yang dapat langsung dipraktikkan pebelajar setelah keluar dari kelas. Susunan materi ajar, teridentifikasi adanya penerapan pendekatan komunikatif. Hal tersebut ditunjukkan dengan penyesuaian materi dengan kebutuhan berbahasa pebelajar, sehingga layak terap (applicable), pemberian konteks pada setiap kegiatan, dan pemberian sampel terkait dengan norma kesopanan bertutur yang memperhatikan tata krama tutur bahasa Indonesia (Oka, 1987:133).
  • 11. Pada contoh-contoh materi yang disajikan, terdapat kalimat yang berisi prosedur atau cara-cara yang mengacu pada kalimat utamanya, yaitu memperkenalkan diri dan keluarga. Materi tersebut diambil dari kondisi faktual di lapangan, di mana para pebelajar pada minggu pertama perlu mengembangkan interaksi dengan lingkungan barunya yang diawali dengan memperkenalkan diri. Materi tersebut applicable (dapat langsung dipraktikkan) dan bersifat trainable (mudah dilatihkan). Kalimat-kalimat yang disajikan tidak lepas dari konteks, misalnya cara memperkenalkan diri selalu disertai dengan konteks tempat seperti di kampus, di kos, di rumah makan, dan di acara resmi. Kemudian konteks situasi seperti memperkenalkan orang lain, keluarga, dan teman. Contoh
  • 12. Pada contoh lain, penggunaan tata bahasa imbuhan meN- diberi keterangan penggunaannya dalam aktivitas sehari-hari sesuai dengan konteks ruangan. Acuan materi tersebut dapat menumbuhkan kreativitas kebahasaan pebelajar karena pembelajar akan mencari variasi lain imbuhan MeN- dalam berbagai penggunaan. Di samping itu, materi tersebut mengajak pebelajar berpikir logis untuk menyesuaikan penggunaan kata kerja yang berimbuhan MeN-. Rancangan materi dinyatakan mampu mengembangkan pemahaman bahasa Indonesia melalui bentuk-bentuk dialog yang situasional-kontekstual.
  • 13. Penutur asing akan semakin tertarik mendalami materi BIPA jika semua fungsi tersebut dimuat dalam sebuah materi ajar yang berkualitas. Implementasi fungsi yang mendukung nilai kearifan lokal bangsa Indonesia dapat terwujud jika materi BIPA mencantumkan berbagai elemen-elemen kearifan lokal seperti yang diusulkan Mustakim (2003) berikut ini:  Benda-benda budaya  Gerak-gerik anggota badan  Jarak fisik ketika berkomunikasi  Penyentuhan  Adat-istiadat yang berlaku di masyarakat  Sistem nilai yang berlaku di masyarakat  Sistem religi yang dianut masyarakat  Mata pencaharian  Kesenian  Pemanfaatan waktu  Cara berdiri/duduk/menghormati orang lain  Keramahtamahan/tegur sapa/basa basi  Pujian  Gotong royong  Sopan santun (termasuk eufemisme)
  • 14. 4. MEDIA PEMBELAJARAN Media pembelajaran yang dipakai selama pembelajaran, diindikasikan menerapkan prinsip- prinsip pendekatan komunikatif. Hal tersebut ditunjukkan dengan pemilihan media yang memperhatikan penekanan pengembangan kompetensi komunikatif, bervariasi wujudnya, dan berasal dari sekitar pebelajar/otentik (Suyono dan Basuki, 1959:9).
  • 15. Pengelolaan media dalam pembelajaran BIPA memperhatikan pengupayaan satuan unit yang situasional dalam penghadiran dan pemanfaatannya. Misalnya mulai dari media abstrak yang berupa tema, pemberian konteks dan situasi, hingga media konkret berupa alat-alat peraga, kartu, slide presentasi, artikel, gambar, formulir dan KTP dihadirkan pada materi yang berkenaan dengan identitas diri, media sayur mayur dihadirkan dalam situasi pembelajaran kegiatan tawar menawar di pasar, manusia dengan profesi tertentu sebagai tamu, dsb. Dengan demikian pemanfaatan media dalam pembelajaran ini telah sesuai dengan aspek instruksional pembelajaran BIPA.
  • 16. Sebuah materi berbasis multimedia yang termuat dalam bentuk audio, audio visual, dan cetak yang diadaptasi dari Taksonomi Bretz (dalam Sudiman, 2005:21). Melalui taksonomi tersebut, para penulis mengembangkan sebuah materi BIPA yang menggabungkan budaya lokal dan multimedia. Para penulis akan menggunakan beberapa media, baik elektronik atau cetak, sebagai media ajar BIPA berbasis multimedia. Media ajar tersebut adalah: 1. Audio visual Media ajar ini menggunakan materi dalam bentuk ilustrasi audio visual yang berisikan materi bahasa budaya lokal dan bahasa Indonesia yang dapat menarik minat penutur asing dan melatih kemampuan mendengar dan berbicara. 2. Cetak Media ajar ini berwujud media cetak yang berisi latihan dan materi BIPA yang mengakomodasi kebutuhan para pembelajar BIPA.
  • 17. 5. PENGAJAR BIPA Pengajar dalam pembelajaran BIPA harus orang-orang yang memiliki kompetensi komunikatif yang handal dilengkapi dengan kompetensi gramatikal yang akurat dan termasa (Suyitno, 2005:14). Oleh karena, data berupa latar belakang pendidikan pengajar akan menunjukkan kualifikasi pengajar BIPA. Meskipun tidak seratus persen pengajar berlatar pendidikan BIPA (87,5%), namun pengelola program telah melakukan upaya khusus berupa pelatihan dan penyamaan pandangan terhadap hakikat pendekatan yang digunakan dalam pengajaran BIPA. Dengan demikian, aspek pengajar telah memenuhi kategori kelayakan sebagai pengajar BIPA. Selain itu, kegiatan monitoring atau pemantauan dan evaluasi mingguan juga dilakukan untuk memastikan para pengajar dapat menjadi model penutur bahasa Indonesia yang baik atau dengan kata lain, pengajar mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar serta bertanggung jawab terhadap bahasa yang diajarkannya.
  • 18. Daftar Pustaka Agustina, Rina. Andayani, Wardani, Nugraheni Eko. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING DI UPT P2B UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA. Hal. 142. Vol 1, No.2, 2013 Setyaningsih, Nina. Nugroho, Raden Arief. Suryaningtyas, Valentina Widya. Pengembangan Materi BIPA Berbasis Multimedia Dan Berkonten Budaya Lokal. CULTURE Vol.3 No.1 Mei 2016 Azizah, Rifca Farih. Hs,Widodo. Lestari, Ida. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) PROGRAM CLS (CRITICAL LANGUAGE SCHOLARSHIP) DI FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2012.