2. THE DEFINITION OF ASSESSMENT
LANDASAN DALAM MENGEMBANGKAN
SISTEM PENILAIAN PENDIDIKAN
IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN
PENILAIAN HASIL BELAJAR
JENIS-JENIS PENILAIAN
TEKNIK PENILAIAN
PROSEDUR PENILAIAN
PELAPORAN HASIL PENILAIAN
3. In teaching languages, teachers often
have to measure students' language abilities,
which they achieve by developing tests or
quizzes or through more informal methods.
In addition, they often select commercially-
developed tests for use in their classrooms
or language programs.
4. TheDefinitionofAssessment Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar Peserta Didik
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil
belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna
dalam pengambilan keputusan
Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung
(penilaian proses) dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan
(penilaian hasil/produk)
8. A. Landasan Filosofis
Penilaian merupakan bagian dari proses pendidikan yang
dapat memacu dan memotivasi peserta didik untuk lebih
berprestasi, meraih tingkat dan level yang setinggi-tingginya
sesuai dengan potensi peserta didik.
Potensi peserta didik sangat beragam sehingga sulit untuk
dapat secara tepat mengakomodasi kebutuhan setiap
individu peserta didik dalam proses pendidikan.
9. B. Landasan Yuridis
pasal 57 ayat Pasa (1) menyatakan
bahwa evaluasi dilakukan dalam rangka
pengendalian mutu pendidikan secara
nasional sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggara pendidikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
Pasal 57 ayat (2) menyatakan evaluasi
dilakukan terhadap peserta didik,
lembaga pendidikan, dan program
pendidikan pada jalur formal dan
nonformal untuk semua jenjang, satuan,
dan jenis pendidikan.
pasal 57 ayat pasal 58 ayat
(1) menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar
peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
Pasal 58 ayat (2) menyatakan
bahwa evaluasi peserta didik, satuan
pendidikan, dan program pendidikan
dilakukan oleh lembaga mandiri secara
berkala, menyeluruh, transparan, dan
sistemik untuk menilai pencapaian standar
nasional pendidikan.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
10. C. Landasan Konseptual
Evaluasi merupakan salah satu sarana
penting untuk menilai keberhasilan proses
pembelajaran melalui penilaian pencapaian
kompetensi yang
menjadi tujuanpembelajaran.
Melalui evaluasi, guru sebagai pengelola
kegiatan pembelajaran dapat mengetahui
kemampuan yang dimiliki peserta didik,
ketepatan metode pembelajaranyang
digunakan dan keberhasilan siswa dalam
mencapai kompetensi sebagai
tujuanpembelajaran yang telah ditetapkan.
11. Dengan informasi ini, guru dapat mengambil
keputusan yang tepat, dan langkah apa yang
harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dalam rangka peningkatan
pencapaian kompetensi yang merupakan
indikator penting dari mutu pendidikan.
Informasi tersebut juga dapat memberikan
motivasi kepada siswa untuk berprestasi lebih
baik.
12. • merupakan suatu kegiatan
pendidikan yang terkait dengan
pengambilan keputusan tentang
pencapaian kompetensi atau
hasil belajar peserta didik yang
mengikuti proses pembelajaran.
• Untuk itu, diperlukan data
sebagai informasi yang
tepercaya yang menjadi dasar
pengambilan keputusan.
• Keputusan tersebut
berhubungan
dengan keberhasilan peserta
didik dalam mencapai suatu
kompetensi.
13. a. Sahih, berarti penilaian didasarkan
pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
b. Objektif, berarti penilaian
didasarkan pada prosedur dan
kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai.
c. Adil, berarti penilaian tidak
menguntungkan atau merugikan
peserta didik karena berkebutuhan
khusus serta perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan
jender.
d. Terpadu, berarti penilaian oleh
pendidik merupakan salah satu
komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran.
1. Prinsip
Penilaian
14. e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria
penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti
penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik.
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara
berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan
pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan, bukan didasarkan pada posisi peserta
didik di dalam kelompoknya.
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat
dipertanggungjawab baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.
Prinsip
Penilaian
15. a. Menggambarkan penguasaan peserta didik dalam
pencapaian kompetensi.
b. Membantu peserta didik memahami dirinya, membuat
keputusan tentang langkah berikutnya, menyelesaikan
masalah, baik untuk perencanaan programpembelajaran,
pengembangan kepribadian, maupun untuk penjurusan
(sebagai bimbingan).
c. Menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yang
bisa dikembangkan peserta didik, dan menjadi alat
diagnostik untuk membantu pendidik menentukan apakah
seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
d. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses
pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan
proses pembelajaran berikutnya.
e. Mengendalikan kemajuan perkembangan peserta didik.
f. Memotivasi peserta didik untuk meningkatkan prestasi
belajarnya.
16. • Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas
Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan,
jenis penilaian adalah sebagai berikut
a. Ulangan Harian
• Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk mengukur proses pencapaian kompetensi peserta didik
setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) dalam proses
pembelajaran.
17. b. Ulangan Tengah Semester
• Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
KD pada periode tersebut.
c. Ulangan Akhir Semester
• Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester ganjil. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
18. d. Ulangan Kenaikan Kelas
• Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di
akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan
sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan KD pada semester tersebut.
e. Ujian Sekolah
• Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan
atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari
satuan pendidikan.
19. f. Ujian Nasional
• Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar
Nasional Pendidikan.
20. B. Teknik Penilaian
1. Penilaian melalui
TesTertulis
a. tes objektif terdiri atas:
• pilihan ganda
• asosiasi pilihan ganda
• dua pilihan (benar-salah,
ya-tidak)
• menjodohkan
• sebab-akibat
b. tes uraian terdiri
atas:
• isian atau melengkapi
• jawaban singkat atau
pendek
• Uraian terstruktur
• uraian bebas
• esai
21. 2. Penilaian melalui Tes Lisan
• Penilaian lisan dilaksanakan
melalui komunikasi tatap
muka antara peserta didik
dengan pendidik/penguji.
Pertanyaan dan jawaban
diberikan secara lisan dan
spontan. Tes jenis ini
memerlukan daftar
pertanyaan dan pedoman
pensekoran.
3. Penilaian Kinerja
• Penilaian kinerja merupakan
penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik
dalam melakukan sesuatu. Penilaian
ini cocok digunakan untuk menilai
ketercapaian kompetensi yang
menuntut peserta didik melakukan
tugas tertentu seperti: praktik di
laboratorium, praktik sholat, praktik
OR, presentasi, diskusi, bermain
peran, memainkan alat musik,
bernyanyi, membaca puisi/
deklamasi dll. Cara penilaian ini
dianggap lebih otentik daripada tes
tertulis karena apa yang dinilai lebih
mencerminkan kemampuan peserta
didik yang sebenarnya
22. Prosedur Penilaian
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan
kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan dalam
bentuk penugasan, ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas. Berbagai
macam ulangan dilaksanakan dengan menggunakan teknik dan
bentuk instrumen yang sesuai dengan kebutuhan.
23. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada
semua mata pelajaran:
1) Penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan diputuskan melalui
rapat dewan pendidik
2) Ujian Sekolah dilaksanakan oleh sekolah dengan berpedoman
pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan Prosedur Operasi
Standar yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
yang ditetapkan setiap tahun pelajaran.
24. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
• Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk
menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada
mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dilakukan dalam bentuk
Ujian Nasional (UN). Pemerintah menugaskan Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) untuk menyelenggarakan UN,
dan dalam penyelenggaraannya BSNP bekerja sama dengan
instansi terkait di lingkungan Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan satuan
pendidikan.
25. Pelaporan Hasil Penilaian
• Pelaporan hasil belajar hendaknya:
• 1) Merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan, dikaitkan dengan penilaian yang
bermanfaat bagi pengembangan peserta didik.
• 2) Memberikan informasi yang jelas, komprehensif, dan
akurat.
• 3) Menjamin informasi yang akurat dan tepat waktu bagi
orang tua, dan secepatnya diketahui bilamana anaknya
bermasalah dalam belajar.
26. Bentuk Laporan
• Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat disajikan
dalam data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif
disajikan dalam angka (skor), misalnya seorang peserta didik
mendapat nilai 6 (enam) pada mata pelajaran matematika.
Baik peserta didik maupun orang tua yang kurang memahami
makna angka tersebut dapat berkonsultasi dengan guru dan
melihat buku nilai. Hal ini perlu dilakukan agar orang tua
dapat menindaklanjuti, apakah anaknya perlu dibantu dalam
bidang aritmetika, aljabar, geometri, statistika, atau hal lain.
27. Isi Laporan
• 1) Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara akademik, fisik,
sosial dan emosional?
• 2) Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah?
• 3) Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum dikuasai dengan
baik?
• 4) Apa yang harus orang tua lakukan untuk membantu dan mengembangkan
anak lebih lanjut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, informasi yang diberikan hendaknya:
• 1) Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
• 2) Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah dicapai anak.
• 3) Memberikan perhatian pada pengembangan dan pembelajaran anak.
• 4) Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus dicapai dalam kurikulum.
• 5) Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar.