ESP merupakan pendekatan baru dalam pengajaran bahasa Inggris yang berfokus pada kebutuhan khusus bidang ilmu dan profesi tertentu. Tujuannya agar mahasiswa dapat menguasai bahasa Inggris sesuai dengan bidang studinya, seperti kimia, teknik, perhotelan, atau maritim. Karakteristik ESP antara lain menganalisis kebutuhan pembelajar, menggunakan metode yang sesuai dengan bidang ilmu,
1. ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSE
(MATERI KULIAH ESP)
Posted on May 23, 2015
English For Specific Purposes (ESP) atau Bahasa Inggris untuk tujuan khusus adalah suatu
pendekatan baru dalam pengajaran dan penggunaan Bahasa Inggris untuk bidang dan kajian
khusus yang sesuai dengan kebutuhan bidang ilmu dan profesi pengguna Bahasa Inggris
tersebut. Bidang ilmu dan profesi tersebut misalnya Bahasa Inggris untuk ilmu hukum,
kedokteran, teknik mesin, ekonomi, atau maritim dan lain sebagainnya. Robinson selanjutnya
mengatakan “It (here ESP) is generally used to refer to the teaching and learning of a foreign
language for a clearly itilitarian purpose of which there is no doubt.”
Dengan demikian, pengajaran Bahasa Inggris untuk Tujuan Khusus (English For Specific
Purposes–ESP) mempunyai pendekatan dan asumsi yang berbeda dengan General English (GE)
misalnya. Tujuan ESP adalah agar mahasiswa mampu menguasai Bahasa Inggris pada bidang
yang mereka pelajari. Misalnya mahasiswa kimia, maka mereka harus memahami Bahasa Inggris
untuk kimia, atau jika mereka mahasiswa teknik, mereka harus mengetahui Bahasa Inggris untuk
teknik, atau jika mereka bekerja di perhotelan, maka mereka harus menguasai Bahasa Inggris
perhotelan, jika mereka mahasiswa maritim, maka mereka harus menguasai Bahasa Inggris
maritim.
ESP umumnya digunakan pada pengajaran bahasa asing untuk kegunaan tertentu pada bidang
ilmu dan profesi tertentu. Tujuan ini umumnya dipahami sebagai manfaat dalam peran Bahasa
Inggirs itu sebaga alat komuniksi baik lisan maupun tulisan. Maka dari itu, ESP sebaiknya dilihat
sebagai pendekatan, konsep dan metode yang memang berbeda dengan Bahasa Inggris umum
(General English).ESP adalah suatu pendekatan pengjaran Bahasa Inggris yang mempunyai
pendekatan, persepsi, desain, materi, evaluasi dan tujuan yang berbeda. Materi ESPmengacu
pada kebutuhan mahasiswa (students’ needs) dan pengguna lulusan itu sendiri. Hal senada juga
dikatakan oleh Mc Donough tentang definisi dan konsepESP. Dia berpepndapat “ESP courses
are those where the syllabus and materials are determined in all essentials by prior analysis of
the communication needs of the learners.”[2]
Pendapat Donough mengindikasikan bahwa materi dan silabus serta tujuanESP harus dirancang
dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan pengguna lulusan karena mahasiswa
baik ketika mereka kuliah maupun ketika mereka akan bekerja materi ajar atau bahan ajar harus
sesuai dengan kebutuhannya. Jadi pendekatan ESP adalah pendekatan dari bawah ke atas (button
up approach ).
Dengan uraian di atas, hal ini dapat disimpulkan bahwa ESP adalah bukan suatu produk baru,
tetapi sebuah pendekatan dalam pembelajaran Bahasa Inggris yang berbeda dengan Bahasa
Inggris umum. ESP merujuk pada pembelajaran Bahasa Inggris yang berorientasi kebutuhan
2. khusus pembelajar sesuai dengan bidang ilmu dan pekerjaan. Materi ESP berbasis dan
dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan.
2. Karakteristik English for Specific Purpose (ESP)
Sebagai suatu pendekatan baru dalam pembelajaran Bahasa Inggris, ESPmemiliki ciri dan
karaketeristik yang berbeda dengan pembelajaran Bahasa Inggris umum (General English).
Karakeristik ini tentu juga berbeda secara jelas dan signifikan dengan pembelajaran Bahasa
Inggris yang lain seperti seperti English as Second Language (ESL) atau English as a Foreign
Language (EFL).
Beberapa ahli ESP memberikan karakteristik dan ciri-ciri utama ESP dalam pembelajaran
Bahasa Inggris yang beragam dan bervariasi. (Strevens,1988) dalamKristen Gatehouse, Key
Issues in English for Specific Purposes (ESP) Curriculum Development mengatakan bahwa ada
empat karakteristik utama ESP sebagai pendekatan dalam pembelajaran Bahasa Inggris yaitu a)
ESP dirancang untuk memenuhi kebutuhan pembelajar, b) substansi dan isi ESP dikaitkan
dengan tema dan topik pada bidang ilmu tertentu, jenis pekerjaan atau aktivitas tertentu, c)
berpusat pada bentuk kebahasaan yang sesuai dengan aktivitas dan bidang ilmu atau pekerjaan
seperti sintaksis, leksikal, wacana, semantik, dan sebagainya, dan d) ESP berbeda dengan
General English.[3]
Robinson selanjutnya mengatakan bahwa ada tiga ciri utama ESP yang membedakannya dengan
General English atau English a Foreign Language (EFL)atau English as a Mother Tongue
(EMT). Ketiga karakteristik tersebut adalah 1)ESP adalah pembelajaran yang berorientasi tujuan
(goal oriented). Dalam konteks ini, pembelajar belajar Bahasa Inggris bukan karena alasan ingin
tahu bahasa itu sebagai bahasa dan budaya yang terkandung di dalamnya, tetapi pembelajar
belajar ESP karena memiliki tujuan khusus, tertentu dan spesifik dalam bdang akademik dan
profesi yang satu dengan yang lainnya. 2) Substansi ESP dirancang dan dikembangkan
berdasarkan konsep analisis kebutuhan (need analysis). Konsep analisis kebutuhan bertujuan
untuk mengkhususkan dan mengkaitkan serta mendekatkan apa yang dibutuhakan pembelajar
baik dalam bidang akademik maupun profesi. 3) ESP lebih ditujukan pada pembelajar dewasa
dari pada anak atau remaja. Hal ini logis karena ESP umumnya diajarkan pada tingkatan
akademik menengah dan tinggi dan profesional atau tempat kerja.[4]
Agak berbeda dengan (Strevens,1988) dan Robinson, Evens dan Maggie mengajukan
karakteristik ESP dengan menggunakan dua istilah utama yaitu a) karakteristik yang absolut dan
b) karakteristik variabelistik. [5]
Karakteritik absolut merupakan karakteristik yang hakiki dan merupakan tipikal dari ESP.
Mereka lebih lanjut mengatakan bahwa krakteristik absolut dari ESP adalah:
ESP is designed to meet needs of the learners; ESP makes use of the underlying methodology
and activities of the disciplines it serves; ESP is centered on the language (grammar, lexis,
register), skills, discourse, and genre appropriate to these activities.
3. Dari kutipan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada tiga hal yang berkaitan dengan ESP.
Pertama, ESP harus disain dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan pembelajar. Berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan pembelajar, mereka menambahkan bahwa hakikat ESP
memenuhi kebutuhan pembelajar berarti fokus pada kebutuhan pembelajar, berlangsung efektif,
sesuai dengan kebutuhan pembelajar, dan memungkinkan pembelajar belajar dengan sukses
sesuai dengan rentang waktu yang dirancang. Berkaitan dengan analisis kebutuhan agar substansi
ESP benar-benar sesuai dan memenuhi kebutuhan pembelajar, (Hoadley-Maidment,1980) dalam
McDonough (1984) mengemukakan ada tiga sumber informasi utama dalam melakukan analisis
kebutuhan yaitu a) pengajar, b) pembelajar, dan c) stakeholder ).[6]
Kedua, ESP merealisasikan metodologi dan aktivitas sesuai dengan bidang ilmu yang ditargetkan
atau dipelajari dan diajarkan. Ini artinya bahwa metode dan aktivitas yang dilakasanakan dalam
pembelajaran di kelas harus sesuai dengan bidang ilmu, pekerjaan, dan profesi yang
mencerminkan variasi dan beragamnya esensi dari ESP itu sendiri.
Ketiga, sebagai suatu pendekatan baru, fokus ESP adalah penggunaan kebahasaan yang tipikal
(grammar, lexis, register), keterampilan, wacana, genreyang sesuai dengan aktivitas. Dalam hal
ini cakupan kebahasaan dalam ESP baik dalam tataran, grammar, leksikal dan register dalam hal
tertentu berbeda dengan Bahasa Inggris Umum (General English).
Di samping itu, ciri fundamental lain dari ESP masih menurut Evens dan Maggie adalah
keterampilan berbahasa, wacana dan genre. Dalam pembelajaranESP, konsideran mengenai
keterampilan berbahasa yang diajarkan menjadi isu penting yang harus dipertimbangkan. Dalam
konteks akademik dan profesi atau pekerjaan, fokus keterampilan cenderung berbeda antara
bidang akademik dan profesi yang satu dengan yang lain. Ada bidang akademik atau profesi
yang memfokuskan dan mengutamakan keterampilan berbicara di satu sisi, tetapi ada juga
bidang akademik atau profesi yang dominan dengan keterampilan menulis.
Kemudian ciri fundamental tersebut, ESP juga memiliki variabel yang juga menunjukkan esensi
lain dari ESP bila dibandingkan dengan GE atau ESL dan EFL.. Variabel-variabel tersebut
misalnya a) ESP sebaiknya menggunakan situasi pembelajaran khusus dan metode mengajar
yang berbeda dengan Bahasa Inggris umum , b) ESP kelihatannya lebih sesuai dan cocok bagi
pembelajar dewasa baik pada akademik tinggkat tinggi maupun profesi atau tempat kerja
profesional, namun ESP mungkin juga dapat digunakan bagi pembelajar tingkat menengah, c)
biasanya ESP dirancang dan didesain untuk mahasiswa dengan level tingkat menengah dan
tinggi, namun demikian sebagian pembelajaran ESP juga memungkinkan untuk pembelajar
tingkat pemula.
Dari uraian di atas, ada dua hal penting yang dapat ditarik sebagai kesimpulan. Pertama,
karakteristik yang absolut dan fundamental. Absolut dan fundamental artinya ciri tersebut
merupakan wajib dan harus ada dan digunakan dalam pengembangan pembelajaran ESP dan
bersifat final dan tetap. Kedua, karakteristik yang bersifat optional atau lebih tepatnya dapat
dikategorikan dengan menggunakan kata ’seharusnya’ atau kata atau frase ”lebih baik atau lebih
sesuai.” Artinya karakteristik tersebut masih dapat dirubah, dikembangkan dan atau disesuaikan
sebagaian atau seluruhnya dalam pembelajaran ESP.Perubahan dan penyesuaian tersebut
tergantung pada konteks ESP itu sendiri.
4. Tentu saja, banyak tentang asal-usul ESP dapat ditulis. Terutama, ada tiga alasan umum untuk
munculnya semua ESP: tuntutan dari Brave New World, sebuah revolusi dalam linguistik, dan
fokus pada peserta didik (Hutchinson & Waters, 1987).
Hutchinson dan Waters (1987) mencatat bahwa dua periode sejarah kunci meniupkan kehidupan
ke ESP. Pertama, akhir Perang Dunia Kedua membawa dengan itu suatu "... usia ekspansi besar
dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam kegiatan ilmiah, teknis dan ekonomi dalam skala
internasional · karena berbagai alasan, terutama kekuatan ekonomi Amerika Serikat di dunia
pasca-perang, peran [dari bahasa internasional] jatuh ke bahasa Inggris "(hal. 6). Kedua, minyak
Krisis awal 1970-an mengakibatkan uang Western dan pengetahuan mengalir ke negara-negara
kaya minyak. Bahasa pengetahuan ini menjadi bahasa Inggris.
Pengaruh umum dari semua perkembangan ini adalah untuk memberikan tekanan pada profesi
guru bahasa untuk mengirimkan barang-barang yang dibutuhkan. Sedangkan bahasa Inggris
sebelumnya telah memutuskan nasibnya sendiri, sekarang menjadi tunduk pada keinginan,
kebutuhan dan tuntutan orang lain selain guru bahasa (Hutchinson & Waters, 1987, p.7).
Alasan utama kedua dikutip sebagai memiliki dampak yang luar biasa pada munculnya ESP
adalah sebuah revolusi dalam linguistik. Sedangkan ahli bahasa tradisional berangkat untuk
menggambarkan fitur bahasa, pelopor revolusioner dalam linguistik mulai fokus pada cara-cara
di mana bahasa digunakan dalam komunikasi real. Hutchinson dan Waters (1987) menunjukkan
bahwa salah satu penemuan yang signifikan dalam cara-cara yang lisan dan tulisan bahasa
Inggris bervariasi. Dengan kata lain, mengingat konteks tertentu di mana bahasa Inggris
digunakan, varian dari bahasa Inggris akan berubah. Ide ini diambil satu langkah lebih jauh. Jika
bahasa dalam situasi yang berbeda bervariasi, maka menjahit pengajaran bahasa untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik dalam konteks tertentu juga mungkin. Oleh karena itu, pada
akhir tahun 1960 dan awal 1970-an ada banyak upaya untuk menggambarkan bahasa Inggris
untuk Sains dan Teknologi (EST). Hutchinson dan Waters (1987) mengidentifikasi Ewer dan
Latorre, Sengkedan, Selinker dan Trimble sebagai beberapa pelopor EST deskriptif menonjol.
Alasan terakhir Hutchinson dan Waters (1987) menyebutkan sebagai telah dipengaruhi
munculnya ESP memiliki kurang hubungannya dengan linguistik dan segala sesuatu yang
berkaitan psikologi. Bukan hanya fokus pada metode pengiriman bahasa, lebih banyak perhatian
diberikan kepada cara-cara di mana peserta didik memperoleh bahasa dan perbedaan dalam cara
bahasa diperoleh. Peserta didik terlihat untuk menerapkan strategi belajar yang berbeda,
menggunakan keterampilan yang berbeda, masuk dengan skema belajar yang berbeda, dan
termotivasi oleh kebutuhan dan kepentingan yang berbeda. Oleh karena itu, fokus pada
kebutuhan peserta didik menjadi sama penting sebagai metode yang digunakan untuk
menyebarkan pengetahuan linguistik. Merancang program khusus untuk lebih memenuhi
kebutuhan individu adalah perpanjangan alami dari pemikiran ini. Untuk hari ini, semboyan di
kalangan ESL adalah berpusat pada peserta didik atau pembelajaran berpusat.
5. http://pdf.truni.sk/e-ucebnice/eap/data/aeba25ad-f646-4e61-ab04-d7866182a3f3.html?ownapi=1
https://siffahfauziah.wordpress.com/2012/08/24/makalah-esp-english-for-specific-purposes/
http://www.bloomsbury.com/us/english-for-occupational-purposes-9780826497345/
https://www.google.com/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-
US:official&channel=np&biw=1360&bih=675&q=english+for+science+and+technology+articles&revid=4
93553890&sa=X&ved=0ahUKEwiNo9Cvn6zLAhVJA44KHQnWCQIQ1QIIaygG
http://syidik-corp.blogspot.co.id/2009/12/development-of-esp.html
DEFINITION OF TRANSLATION
Ada beberapa pengertian penerjemahan yang dikemukakan oleh para ahli,antara lain:
· Catford (1965), menyebutkan bahwa : translation is the replacement of textual material in one language by
equivalent textual material in another language.
Artinya, penerjemahan adalah penggantian materi tekstual dalam suatu bahasa dengan materi tekstual yang
sepadan dalam bahasa lain. Definisi ini lebih menekankan pada padanan struktural antara bahasa sumber
dan bahasa sasaran.
· Nida dan Taber (1969), menyebutkan bahwa : translating consists of reproducing in the receptor language
the closest natural equivalent of the source language massage, first in terms of meaning and secondly in terms
of style.
Artinya, penerjemahan adalah upaya untuk menghasilkan kembali dalam bahasa sasaran padanan alami yang
sedekat mungkin dari pesan dalam bahasa sumber, pertamadalam hal makna dan kedua dalam hal gaya
bahasanya. Definisi di atas sudah mencerminkan proses penerjemahan dan menekankan padanan dinamis.
· Mildred L. Larson dalam bukunya “ A Meaning Based Translation, AGuide to Cross-language Equivalence ”,
yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Kencanawati Taniran, menyatakan bahwa Penerjemahan
merupakan pengalihan makna dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Maknalah yang dialihkan dan
harus dipertahankan, sedangkan bentuk boleh diubah.
Pinchuck (1977:38), menyebutkan bahwa : Translation is a process of finding a TL equivalent for a SL
utterance.
Artinya, terjemahan adalah sebuah proses untuk menemukan padanan bahasa sasaran dengan pernyataan
bahasa sumber.
I think translation is to translate a sentence into other languages with a simple sentence to make it
easier to understand.
menurut saya translation adalah menerjemahkan suatu kalaimat ke bahasa lain dengan kalimat
sederhana agar lebih mudah untuk dipahami.
A. Definisi Dari ESP
Bahasa Inggris untuk Keperluan Khusus (ESP) adalah pendekatan berpusatpada peserta didik untuk mengajar
bahasa Inggrissebagai bahasa tambahan,yangberfokus pada pengembangan kompetensi komunikatif dalam
disiplin tertentu seperti akademisi,akuntansi,agrology,bisnis,IT,mengajar,dan rekayasa.Siswa juga terkena
tempat kerja Kanada atau budaya akademik dan praktek komunikasi dunia nyata.
6. program ESP berbeda dari kursus bahasaInggrisumum dan mengandung karakteristik sebagai berikut:
1. Dirancanguntuk memenuhi kebutuhan spesifik dari peserta didik.
2. Terkait dalamkonten (tema dan topik) untuk disiplin atau pekerjaan tertentu.
3. Gunakan dokumen-pekerjaan tertentu otentik dan bahan.
4. Meningkatkan kesadaran budaya dan berupaya untuk meningkatkan kompetensi antarbudaya.
5. Memberikan pelatihan bahasatingkatmenengah dan lanjutan.
B. The Origin Of ESP
Asal usul ESP dapat dijelaskan dengan tiga alasan:
Ø Alasan pertama:tuntutan os dunia baru yangberani.
saatperangdunia kedua berakhir membawa sebagai konsekuensinya perluasan di scientifis,technicladan kegiatan
ekonomi pada skalainternasional,
negara-negara Serikatadalah kekuatan terutama ekonomi, bahasa yangdigunakan adalah negeri ini adalah bahasa
Inggris,jadi,Inggrismenjadi bahasayangsangatpentinguntuk belajar.
Alasan kedua: Dampak terhadap munculnya ESP adalah sebuah revolusi linguistik.
Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an ada banyak attemps untuk menggambarkan bahasa Inggris untuk ilmu
pengetahuan dan teknologi (EST), pelopor revolusioner dalamlinguistik menyadari cara di mana bahasa digunakan
dalamkomunikasi nyata.
alasan Ketiga:ESP hubungannya dengan Psikologi.
Lebih banyak perhatian diberikan kepada cara-cara di mana peserta didik memperoleh bahasa dan perbedaan
dalamcara bahasadiperoleh,ESP berfokus pada learners'needs.
C. Klasifikasi ESP
Sebuah. Bahasa InggrisUntuk Keperluan Akademik
EAP berkaitan dengan keterampilan komunikasi dalambahasa Inggris yangdiperlukan untuk tujuan studi dalam
sistempendidikan formal
b. Bahasa Inggris Untuk Kerja Keperluan
tujuan Inggris untuk tujuan kerja adalah bahwa untuk profesi atau pekerjaan hal yangberbeda mengenai
pekerjaan yang berbeda digunakan misalnyakedokteran,teknik, perdagangan dll
di semua profesi di atas satu bahasa menggunakan berbagai istilah,teknik,kata-kata dan aturan.
c. Bahasa Inggris Untuk Sains dan Teknologi
Science, sebuah perusahaan yangsistematis yangmembangun dan mengatur pengetahuan dalambentuk
penjelasan diuji dan prediksi tentangalamdan alamsemesta.
Teknologi, koleksi teknik, metode atau proses yangdigunakan dalamproduksi barangatau jasa atau pemenuhan
tujuan,seperti penelitian ilmiah.
Studi ini mengevaluasi bahan ajar bahasaInggrisuntuk Sains dan Teknologi (EST), dengan harapan memberikan
kontribusi terhadap pertumbuhan bahan EST yang memenuhi kebutuhan pendidikan siswa.
D. Developmet dari ESP
dari yangawal awal tahun 1960-an ESP telah mengalami tiga faseutama pembangunan, yaitu:
Konsep bahasa khusus:mendaftar analisis
Daftar analisis mengungkapkan bahwa ada sangatsedikit yangkhas dalamtata kalimatbahasaInggrisilmiah di luar
kecenderungan untuk mendukung bentuk-bentuk tertentu seperti sekarangsederhana tegang, suara pasif dan
senyawa nominal.
luar kalimat:analisisretoris atau wacana
perhatian retorika atau wacana analisis adalah bergeser untuk memahami bagaimana kalimatyang
menggabungkan dalamwacana untuk menghasilkan makna.Perhatian penelitian karena ini adalah untuk
mengidentifikasi pola-pola organisasi yangmengisyaratkan.
analisissituasi Sasaran
tahap analisis situasi Targetmenandai kedatangan tertentu usia untuk ESP. apa yang sebelumnya telah dilakukan
7. sangatbanyak dengan cara sedikitdemi sedikit,sekarangsistematis dan pelajar kebutuhan rupanya ditempatkan
di tengah proses desain saja.
Keterampilan dan strategi
Ide utama di balik pendekatan keterampilan berpusat adalah bahwa yangmendasari semua menggunakan bahasa
ada alasan umum dan proses menafsirkan,yangterlepas dari bentuk permukaan, memungkinkan kita untuk
mengambil makna dari wacana.Fokusnya harus suka berada pada strategi pentingyangmendasari yang
memungkinkan pelajar untuk mengatasi dengan bentuk permukaan.
Pendekatan pembelajaran berpusat
Pentingnya dan implikasi dari perbedaan yangtelah kita buat antara penggunaan bahasa dan pembela jaran bahasa
mudah-mudahan akan menjadi jelas saatmemproses kami pikir bab-bab berikut.