SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
CASE REPORT SESSION
DHF
Nurul Fauziah Mahmudah
Iin Farlina
Preseptor : H. Octo Indradjaja, dr, SP.PD
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
RS. MUHAMMADIYAH BANDUNG
2014
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Tn. A
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Umur : 25 tahun
 Alamat :Jln. Sekehonje Rt/Rw 01/06 Cisurupan
Cibiru
 Status : Belum Menikah
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Agama : Islam
 Tanggal Pemeriksaan: 17 Desember 2014
 Tanggal masuk RS : 17 Desember 2014
KELUHAN UTAMA
 Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari SMRS.
demam muncul secara tiba-tiba dan dirasakan terus menerus,
demam tinggi terutama pada malam hari, suhu tidak diukur,
demam disertai dengan menggigil dan keringkat malam hari
tanpa beraktivitas.
Keluhan demam disertai dengan mual, muntah berisi
cairan bercampur dengan sisa makanan hampir setiap 5
menit paien mengalami muntah.
1 hari SMRS pasien mengeluhkan muntah berisi darah
berwarna merah segar, sebanyak kira-kira setengah gelas
kecil. Pasien juga mengeluhkan mual yang dialami beberapa
saat sebelum muntah, kemudian pasien merasa lemas setelah
muntah.
Keluhan disertai dengan rasa perih pada ulu hati yang
terasa pada saat sebelum makan dan hilang sesaat setelah
pasien makan, pusing, lemas, badan terasa pegal- pegal.
Pasien menyangkal adanya bintik-bintik merah di badan,
memar pada tubuh, mimisan dan gusi berdarah perdarahan .
Pasien tidak mengeluh ada gangguan pola buang air besar dan
buang air kecilnya.
Pasien mengaku seminggu yang lalu habis berpergian ke
Pangandaran.
 Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini
sebelumnya
 Adanya penyakit yang sama dikeluarganya atau dilingkungan
tempat tinggal disangkal oleh pasien.
 Riwayat penyakit maagh, riwayat penyakit kuning, riwayat
penyakit darah tinggi, riwayat gangguan darah, riwayat
kencing manis, riwayat minum jamu-jamuan, riwayat minum
obat pereda nyeri diwarung disangkal oleh pasien.
Pasien saat ini dirawat sudah 3 hari, diberikan infus dan
diberikan pengobatan oleh dokter yang merawatnya, antara lain :
Pranza 1x1, vomceron 1x1,Parasetamol 3x1, dan Benovitam 3x1.
Pasien juga sudah dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Hasil pemeriksaan lab terakhir (19/12/2014)
- Hb 15 gr/dl
- Ht 45 %
- Leukosit 5.400 sel/mm kubik
- Trombosit 79.000 sel/mm kubik
 Keadaan Umum : tampak sakit ringan
 Kesadaran : composmentis
 BB : 50 kg
 TB : 165 cm
 Status gizi : normal (BMI : 18,38)
 Vital Sign :
 Tekanan darah : 110/70
 Respirasi : 20x/menit (abdominotorakal )
 Nadi : 80x/menit.
 Suhu : 36.0
Kepala
 Tengkorak : Simetris, deformitas (-), benjolan (-), nyeri (-)
 Wajah : Simetris, gerakan involunter (-), edema (-), massa (-)
 Mata : Edema palpebra (-)
 Konjungtiva : Anemis -/-
 Sklera : Ikterik -/-
 Kornea : T.A.K
 Pupil : Isokor, reflek cahaya +/+
 Telinga : Simetris, deformitas (-), lesi (-), sekret (-)
 Hidung : Simetris, deformitas (-), sekret (-)
 Bibir : Lembab
 Gigi dan gusi : Edem gusi (-)
 Atap mulut : Palatum durum merah, intak
 Lidah : Basah, atrofi papil(-), frenulum linguae
tidak ikterik
 Farings : Tidak hiperemis
 Tonsil : T1 = T1
 Uvula & Palatum mole : Normal
 KGB : Tidak ada pembesaran
 JVP : 5 + 2 cmH2O
 Kelenjar tiroid : Tidak ada kelainan
 Trakea : Deviasi (-)
Thorax
Thorax depan
Inspeksi
 Bentuk simetris
 Tidak terdapat penyempitan ataupun pelebaran pada sela iga
 Pergerakan dada simetris
 Tidak terdapat deformitas skeletal
 Kulit : t.a.k
 Tidak terlihat iktus cordis
 Tidak terlihat adanya tumor
 Tidak terdapat pembesaran vena
Palpasi
 Kulit : t.a.k
 Muskulatur : t.a.k
 Vokal fremitus : normal, ki=ka
 Mammae : t.a.k
 Iktus kordis : lokalisasi : ICS V, irama regular
 Paru-paru : ka : sonor pada seluruh lapang paru
ki : sonor pada seluruh lapang paru
 COR :
Batas kanan jantung : ICS 5 parasternal dextra
Batas kiri jantung : ICS 5 linea midclavicularis sinistra
Batas atas jantung : ICS 3 linea parasternal sinistra
Auskultasi
 Paru-paru : suara pernafasan normal VBS ki=ka
vokal resonans normal ki=ka
tidak terdapat suara tambahan seperti
ronchi,wheezing
 Jantung : bunyi jantung normal, tidak terdapat murmur, gallop
 Inspeksi : datar, retraksi epigastrium (-)
 Palpasi : lembut, nyeri tekan (+) di epigastrium,
hepatosplenomegali (-)
 Perkusi : tympani pada 4 kuadran, pekak pindah (-),
pekak samping (-), ruang traube kosong.
 Auskultasi : BU (+) frekuensi normal.
 Ekstremitas: akral dingin, sianosis (-), edema
(-), deformitas (-), CRT <2 detik.
RESUME
Os datang dengan keluhan demam sejak 3 hari SMRS, demam
intermittent terutama malam hari. Keluhan demam diiringi
dengan menggigil, dan keringat malam.
Keluhan panas badan ini disertai dengan mual, muntah berisi
cairan dan sisa makanan sejak 3 hari SMRS tiap 5 menit sekali.
Muntah berisi darah berwarna merah segar, sebanyak kira-kira
setengah gelas kecil. Os juga mengeluhkan mual yang
dialami beberapa saat sebelum muntah, kemudian pasien merasa
lemas setelah muntah.
Keluhan disertai dengan rasa perih pada ulu hati yang terasa
pada saat sebelum makan dan hilang sesaat setelah os makan,
pusing, lemas, badan terasa pegal- pegal.
RESUME
Pasien mengaku seminggu yang lalu habis
berpergian ke Pangandaran.
Dari tanda vital semua dalam batas normal,
dari pemeriksaan fisik adanya nyeri tekan di
epigastrium.
Pemeriksaan laboratorium ditemukan
trombositopenia (79.000 sel/mm kubik).
Pemeriksaan lain-lain dalam batas normal.
Diagnosis Banding
 DHF grade II
 Demam Chikungunya
Usulan Pemeriksaan
 Pemeriksaan Hematologi rutin
 Cek IgM dan IgG dengue
Diagnosis kerja
Dengue Hemorrhagic Fever Grade II
Usulan penatalaksanaan
 Non Farmaka
 Tirah Baring
 Diet Lunak
 Minum 1,5-2 L/hari
 Farmaka:
 Infus RL 30 tpm
 Paracetamol 3x500 mg
 Ranitidin 2x1 amp
 Ondancetron 2x1 amp
DIET dan KEBUTUHAN
KALORI
 BB : 50 kg , TB : 165 cm , (BMI : 18,38)
 Body Basal Calori : BB x kal/hari
 = 58,5 x 30 kkal = 1500 kkal
 BB ideal : 90% x (TB-100) kg =
 90% x 65 = 58,5 kg
Kebutuhan Kalori
 Aktivitas ringan +10% = 150 kkal
 Stress +10% = 150 kkal
 Total = 1500+300 = 1800 kkal
Kebutuhan Asupan Makanan
 Anjuran KH : 45-65% total asupan energi
 Pasien = 50% x 1800 = 900 kkal/hari
 Anjuran Lemak : 20-25% total asupan
energi
 Pasien = 20% x 1800 = 360 kkal/hari
 Anjuran Protein : 10-20% total asupan
energi
Komposisi kalori :
 Makan pagi (20%) = 20% x 1800 = 360
kkal
 Makan siang (30%) = 30% x 1800 = 540
kkal
 Makan sore (25%) = 25% x 1800 = 450
kkal
 2-3 porsi makan ringan (10-15%) = 10% x
1800 = 180 kkal
KEBUTUHAN CAIRAN
1500 + (20 x (BB dalam kg – 20)) ml
Pada pasien
= 1500 + (20 x (50-20)) ml
= 1500 + 600 ml
= 2100 ml
EDUKASI
Nyamuk berasal dari :bak tempat penyimpanan
air, vas bunga, botol, kaleng, eliminasi tempat
asal nyamuk dan cegah transmisi nyamuk
Pencegahan
3M plus : menutup, menguras, mengubur, dan
penggunaan abate

PROGNOSIS
 Quo ad vitam: ad bonam
 Quo ad functionam: ad bonam
 Quo ad sanationam : ad bonam
PEMBAHASAN
Kami menetapkan Diagnosis Kerja pada pasien ini adalah
DHF grade II karena :
 Pada keluhan utama didapatkan demam sejak 3 hari
SMRS, demam tinggi terutama pada malam hari.
 Muntah darah 1 hari SMRS, darah berwarna merah segar
sebanyak kira-kira setengah gelas kecil.
 Trombositopenia (79.000 sel/mm3 )
Demam Berdarah
Dengue??
Definisi Dengue Hemorhagic
Fever
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit demam akut
yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus serta
memenuhi kriteria WHO
Etiologi
Infeksi dengue disebabkan 4 antigen
: DEN1, DEN2, DEN3, DEN4
Family Flaviviridae, arbovirus
- Single stranded RNA viris
Transmisi: nyamuk Aedes
INDONESIA
BAGAIMANA ???
EPIDEMIOLOGI
negara tropik dan subtropik seperti Asia
Tenggara, Pasifik Barat dan Karibia
 50-100 juta kasus per tahun.
 menyerang semua umur.
 Rasio pria : wanita = 1 : 1
Kriteria diagnosis WHO
 Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik
 Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut ini:
- Uji touniquet positif (> 20 petekie dalam 2,54 cm2)
- Petekie, ekimosis, atau purpura
- Perdarahan mukosa, saluran cerna, bekas suntikan, atau tempat lain
- Hematemesis atau melena
 Trombositopenia (<100.000/mm3)
 Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage:
 Hematokrit meningkat >20% dibanding hematokrit rata-rata pada usia, jenis
kelamin, dan populasi yang sama.
 Hematokrit turun hingga > 20% dari hematokrit awal, setelah pemberian cairan
 Terdapat efusi pleura, efusi perikard, asites dan hipoproteinemia
Petechiae Positive Tourniquet
Test
Derajat Dengue Hemorhagic
Fever
DD/DB
D
Deraja
t
Gejala Laboratorium
DD Demam disertai 2 atau lebih tanda:sakit
kepala,nyeri retro-orbital, mialgia,artralgia
Leukopenia
Trombositopenia,tidak ditemukan
bukti kebocoran plasma
Serologi dengue positif
DBD I Gejala di atas ditambah uji bendung
positif
Trombositopenia, bukti kebocoran
plasma
DBD II Gejala di atas ditambah perdarahan
spontan
Trombositopenia, bukti kebocoran
plasma
DBD III Gejala di atas ditambah kegagalan
sirkulasi (kulit dingin dan lembab serta
gelisah)
Trombositopenia, bukti kebocoran
plasma
DBD IV Syok berat disertai dengan tekanan darah
dan nadi tidak terukur
Trombositopenia, bukti kebocoran
plasma
Replikasi dan transmisi Dengue
Virus
Virus ditransmisikan ke
manusia dalam saliva
nyamuk
Virus bereplikasi
dalam organ target
Virus menginfeksi
sel darah putih dan
jaringan limfatik
Virus dilepaskan dan
bersikulasi dalam
darah
Nyamuk kedua memakan
virus dalam darah
Virus bereplikasi dalam
midgut nyamuk, dan organ2
lain, menginfeksi kelenjar
saliva
Virus bereplikasi
dalam kelenjar saliva
5
Patogenesis & Patofisiologi
DHF
Spektrum Klinis Infeksi Virus
Dengue
Infeksi virus
dengue
Asimtomatis Simtomatis
Demam
tidak spesifik
Demam
dengue
Perdarahan (-) Perdarahan (+) Syok (-) Syok (+)
Demam berdarah
dengue
DD DBD
SUMBER : WHO
Gejala Klinis
Empat manifestasi klinis utama pada DHF:
 Demam tinggi 2-7 hari, sifat bifasik
 Fenomena hemoragis, dapat dikonfirmasi dengan adanya:
 Tes torniquet positif
 Mudah memar
 Petekie pada ekstrimitas, aksila, wajah, dan palatum lunak pada
fase awal demam.
 Epistaksis dan jarang terjadi perdarahan gusi dan perdarahan
gastrointestinal ringan selama periode demam.
 Hepatomegali, dapat dikonfirmasi dengan
adanya:
 Ditemukan pada fase awal demam
 2-4 cm di bawah margin kostal
 Lebih sering pada kasus-kasus syok
 Kegagalan sirkulasi
Perubahan patofisiologi yang membedakan DHF
dengan DF adalah adanya plasma leakage yang
dapat dikonfirmasi dengan:
 Peningkatan Ht (hemokonsentrasi)
 Efusi serosa
GEJALA LAIN
 Sakit kepala
 Demam Tinggi 2 – 7
hari
 Mual, muntah
 Bintik-bintik
merah pada kulit
 Nyeri otot
 Pegal-pegal pada seluruh
badan
Temuan Laboratorium
 Darah Rutin
 Leukosit dapat normal atau turun
 Trombosit turun
 Hematocrit meningkat
 PT/APTT
 Albumin menurun
 SGOT/SGPT dapat meningkat
 Imunoserologi
 IgM (terdeteksi : 3-5 hr, meningkat : hingga minggu ke-3,
menghilang setelah 60-90 hr)
 IgG (terdeteksi : 14 hr [primer] 2 hr [sekunder]
 HI IgM IgG Interpretasi
+ - Infeksi Primer
+ + Infeksi Sekunder
- + Kemungkinan DHF atau Infeksi
Terapi
 Nonfarmakologis
Tirah baring
Makanan lunak
Bila belum ada nafsu makan dianjurkan
untuk minum banyak 1.5 – 2 liter dalam 24
jam (susu, air dengan gula atau sirop) atau
air tawar ditambah dengan garam saja.
Terapi
 Farmakologis
 Simtomatis : antipiretik parasetamol bila demam
Antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminofen,
eukinin atau dipiron
 Cairan intravena : Ringer Laktat atau ringer asetat (4-6
jam/labu)
 Koloid atau plasma ekspander pada DBD stadium III
dan IV diperlukan
 Transfusi trombosit dan komponen darah sesuai
indikasi
 Pertimbangan heparinisasi pada DBD stadium III atau
IV dengan koagulasi intravaskular diseminata.
Terapi cairan pada pasien
demam berdarah dengue
sebagai berikut :
 1. Pemberian cairan pada pasien DBD di ruang
rawat
Diberikan cairan kristaloid dengan memakai rumus
perhitungan :
1500 + (20 x (BB dalam kg – 20)) ml
Pada pasien
= 1500 + (20 x (50-20)) ml
= 1500 + 600 ml
= 2100 ml
Setelah pemberian cairan dilakukan
pemeriksaan Hb,Ht, trombosit tiap 24 jam :
 Bila Hb,Ht meningkat 10-20% dan trombosit <
100000 jumlah pemberian cairan tetap seperti
rumus di atas tetapi pemantauan
Hb,Ht,Trombosit dilakukan tiap 12 jam.
 Bila Hb,Ht meningkat > 20% dan trombosit <
100000 maka pemberian cairan sesuai
dengan protokol penatalaksanaan DBD
dengan peningkatan Ht> 20%.
2. Pemberian cairan pada DBD
dengan peningkatan Ht > 20%
 Terapi awal dengan memberikan infus cairan
kristaloid 6-7 ml/kg/jam,  dipantau 3-4 jam
kemudian.
 Bila terjadi perbaikan (ditandai dg ↓ Ht, HR ↓,
TD stabil, produksi urin ↑, maka pemberian
infus dikurangi jadi 5 ml/kg/jam.  pantau 2
jam kemudian, bila tetap menunjukkan
perbaikan maka infus dikurangi jd 3 ml/kg/jam.
Bila dalam pemantauan keadaan tetap
membaik maka pemberian cairan dapat
dihentikan 24-48 jam kemudian.
 Bila setelah pemberian cairan awal 6-7
ml/kg/jam, keadaan tidak membaik yang
ditandai dengan Ht dan HR ↑, TD ↓ <20
mmHg, produksi urin ↓, maka cairan dinaikkan
jd 10 ml/kg/jam  pantau 2 jam kemudian, bila
menunjukkan perbaikan maka cairan
diturunkan jadi 5 ml/kg/jam. Tetapi bila
keadaan tidak menunjukkan perbaikan maka
cairan dinaikkan menjadi 15 ml/kg/jam.
3. Pemberian cairan pada
pasien DBD dengan
perdarahan spontan
 Terapi cairan sama dengan langkah di atas
hanya pemeriksaan Hb, Ht, trombosit diulang
setiap 4-6 jam.
Pasien DHF perlu diobservasi teliti terhadap
penemuan dini tanda renjatan, yaitu:
 Keadaan umum memburuk
 Hati makin membesar
 Massa perdarahan memanjang karena trombositopenia
 Hematokrit meninggi pada pemeriksaan berkala
Kriteria DSS :
(kriteria DHF disertai dengan ) :
1. Nadi cepat, lemah, tekanan nadi
<20mmHg, perfusi perifer
menurun
2. Hipotensi Kulit dingin lembab,
tampak gelisah
Warning Signs for Dengue
Shock
When Patients Develop
DSS:
• 3 to 6 days after onset of
symptoms
Initial Warning
Signals:
• Disappearance of
fever
• Drop in platelets
• Increase in
hematocrit
Alarm Signals:
• Severe abdominal pain
• Prolonged vomiting
• Abrupt change from
fever
to hypothermia
• Change in level of
consciousness
(irritability
or somnolence)
Four Criteria for DHF:
• Fever
• Hemorrhagic manifestations
• Excessive capillary
permeability
•  100,000/mm3 platelets
Jika ditemukan...
 Observasi vital sign tiap jam, Hb dan Ht setiap 4-6 jam pada
hari2 pengamatan selanjutnya tiap 24 jam
 Terapi DSS untuk: mengembalikan volume cairan
intravaskular ke tingkat yang normal dengan segera
pemberian intravena
 Jenis cairan: NaCl fisiologis, Ringer Laktat/ bila terdapat
renjatan yang berat dapat dipakai plasma atau ekspander
plasma
 Jumlah dan kecepatan sesuai dengan perkembangan klinis:
Permulaan: 20 ml/kg BB
Renjatan telah diatasi→ 10 ml/kg BB/jam
Renjatan Berat
- Cairan diberikan dengan diguyur dan jika tidak ada
perbaikan diberikan pemberian plasma atau
ekspander plasma/dekstran/preparat hemasel
dengan jumlah 15-29 ml/kg BB
- Jika terjadi asidosis: Na-bikarbonas
- Cairan IV dipertahankan 12-48 jam sesudah renjatan
teratasi
Transfusi darah dilakukan
pada:
1. Pasien dengan perdarahan yang membahayakan
(hematemesis dan melena)
2. Pasien DSS yang pada pemeriksaan berkala,
menunjukkan penurunan kadar Hb dan Hct
Komplikasi
 Renjatan
 Perdarahan
 Koagulasi Intravaskular Diseminata
Indikasi keluar dari RS
 Absence of fever for 24 hours (without
anti-fever therapy) and return of
appetite
 Visible improvement in clinical picture
 Stable hematocrit
 3 days after recovery from shock
 Platelets  50,000/mm3
 No respiratory distress from pleural
effusions/ascites
Pan American Health Organization: Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever: Guidelines for Prevention and
Control.
PAHO: Washington, D.C., 1994: 69.
TERIMA

More Related Content

Similar to 1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx

Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage   Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage Soroy Lardo
 
Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Soroy Lardo
 
Mioma pada kehamilan
Mioma pada kehamilanMioma pada kehamilan
Mioma pada kehamilanDavidWyanto
 
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.pptnurulhidayah887063
 
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptxLongcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptxnadyarahma111
 
LAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptxLAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptxIvanOnggo1
 
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxabdulrazak928000
 
Case Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid FeverCase Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid FeverHannaSilmiZahra
 
CASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptx
CASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptxCASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptx
CASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptxReinaldoPutraHardian
 
Laporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptxLaporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptxClassicNeil
 
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaCBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaSylvi15
 
PPT CASE 2 IVAN.pptx
PPT CASE 2 IVAN.pptxPPT CASE 2 IVAN.pptx
PPT CASE 2 IVAN.pptxivand15
 

Similar to 1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx (20)

Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage   Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
 
Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection
 
Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
 
Mioma pada kehamilan
Mioma pada kehamilanMioma pada kehamilan
Mioma pada kehamilan
 
BATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptxBATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptx
 
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
 
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptxLongcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
 
LAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptxLAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptx
 
Severe Malaria
Severe MalariaSevere Malaria
Severe Malaria
 
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
 
Obstetric_Emergencies
Obstetric_EmergenciesObstetric_Emergencies
Obstetric_Emergencies
 
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
 
Case Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid FeverCase Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid Fever
 
CASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptx
CASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptxCASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptx
CASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptx
 
PPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptxPPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptx
 
Laporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptxLaporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptx
 
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaCBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
PPT CASE 2 IVAN.pptx
PPT CASE 2 IVAN.pptxPPT CASE 2 IVAN.pptx
PPT CASE 2 IVAN.pptx
 
Impending yetti .ppt
Impending yetti .pptImpending yetti .ppt
Impending yetti .ppt
 

Recently uploaded

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 

Recently uploaded (20)

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 

1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx

  • 1. CASE REPORT SESSION DHF Nurul Fauziah Mahmudah Iin Farlina Preseptor : H. Octo Indradjaja, dr, SP.PD SMF ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA RS. MUHAMMADIYAH BANDUNG 2014
  • 2. IDENTITAS PASIEN  Nama : Tn. A  Jenis Kelamin : Laki-laki  Umur : 25 tahun  Alamat :Jln. Sekehonje Rt/Rw 01/06 Cisurupan Cibiru  Status : Belum Menikah  Pekerjaan : Wiraswasta  Agama : Islam  Tanggal Pemeriksaan: 17 Desember 2014  Tanggal masuk RS : 17 Desember 2014
  • 4.  Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari SMRS. demam muncul secara tiba-tiba dan dirasakan terus menerus, demam tinggi terutama pada malam hari, suhu tidak diukur, demam disertai dengan menggigil dan keringkat malam hari tanpa beraktivitas.
  • 5. Keluhan demam disertai dengan mual, muntah berisi cairan bercampur dengan sisa makanan hampir setiap 5 menit paien mengalami muntah. 1 hari SMRS pasien mengeluhkan muntah berisi darah berwarna merah segar, sebanyak kira-kira setengah gelas kecil. Pasien juga mengeluhkan mual yang dialami beberapa saat sebelum muntah, kemudian pasien merasa lemas setelah muntah.
  • 6. Keluhan disertai dengan rasa perih pada ulu hati yang terasa pada saat sebelum makan dan hilang sesaat setelah pasien makan, pusing, lemas, badan terasa pegal- pegal. Pasien menyangkal adanya bintik-bintik merah di badan, memar pada tubuh, mimisan dan gusi berdarah perdarahan . Pasien tidak mengeluh ada gangguan pola buang air besar dan buang air kecilnya. Pasien mengaku seminggu yang lalu habis berpergian ke Pangandaran.
  • 7.  Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya  Adanya penyakit yang sama dikeluarganya atau dilingkungan tempat tinggal disangkal oleh pasien.  Riwayat penyakit maagh, riwayat penyakit kuning, riwayat penyakit darah tinggi, riwayat gangguan darah, riwayat kencing manis, riwayat minum jamu-jamuan, riwayat minum obat pereda nyeri diwarung disangkal oleh pasien.
  • 8.
  • 9. Pasien saat ini dirawat sudah 3 hari, diberikan infus dan diberikan pengobatan oleh dokter yang merawatnya, antara lain : Pranza 1x1, vomceron 1x1,Parasetamol 3x1, dan Benovitam 3x1. Pasien juga sudah dilakukan pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan lab terakhir (19/12/2014) - Hb 15 gr/dl - Ht 45 % - Leukosit 5.400 sel/mm kubik - Trombosit 79.000 sel/mm kubik
  • 10.  Keadaan Umum : tampak sakit ringan  Kesadaran : composmentis  BB : 50 kg  TB : 165 cm  Status gizi : normal (BMI : 18,38)  Vital Sign :  Tekanan darah : 110/70  Respirasi : 20x/menit (abdominotorakal )  Nadi : 80x/menit.  Suhu : 36.0
  • 11. Kepala  Tengkorak : Simetris, deformitas (-), benjolan (-), nyeri (-)  Wajah : Simetris, gerakan involunter (-), edema (-), massa (-)  Mata : Edema palpebra (-)  Konjungtiva : Anemis -/-  Sklera : Ikterik -/-  Kornea : T.A.K  Pupil : Isokor, reflek cahaya +/+  Telinga : Simetris, deformitas (-), lesi (-), sekret (-)  Hidung : Simetris, deformitas (-), sekret (-)
  • 12.  Bibir : Lembab  Gigi dan gusi : Edem gusi (-)  Atap mulut : Palatum durum merah, intak  Lidah : Basah, atrofi papil(-), frenulum linguae tidak ikterik  Farings : Tidak hiperemis  Tonsil : T1 = T1  Uvula & Palatum mole : Normal
  • 13.  KGB : Tidak ada pembesaran  JVP : 5 + 2 cmH2O  Kelenjar tiroid : Tidak ada kelainan  Trakea : Deviasi (-)
  • 14. Thorax Thorax depan Inspeksi  Bentuk simetris  Tidak terdapat penyempitan ataupun pelebaran pada sela iga  Pergerakan dada simetris  Tidak terdapat deformitas skeletal  Kulit : t.a.k  Tidak terlihat iktus cordis  Tidak terlihat adanya tumor  Tidak terdapat pembesaran vena
  • 15. Palpasi  Kulit : t.a.k  Muskulatur : t.a.k  Vokal fremitus : normal, ki=ka  Mammae : t.a.k  Iktus kordis : lokalisasi : ICS V, irama regular  Paru-paru : ka : sonor pada seluruh lapang paru ki : sonor pada seluruh lapang paru  COR : Batas kanan jantung : ICS 5 parasternal dextra Batas kiri jantung : ICS 5 linea midclavicularis sinistra Batas atas jantung : ICS 3 linea parasternal sinistra
  • 16. Auskultasi  Paru-paru : suara pernafasan normal VBS ki=ka vokal resonans normal ki=ka tidak terdapat suara tambahan seperti ronchi,wheezing  Jantung : bunyi jantung normal, tidak terdapat murmur, gallop
  • 17.  Inspeksi : datar, retraksi epigastrium (-)  Palpasi : lembut, nyeri tekan (+) di epigastrium, hepatosplenomegali (-)  Perkusi : tympani pada 4 kuadran, pekak pindah (-), pekak samping (-), ruang traube kosong.  Auskultasi : BU (+) frekuensi normal.  Ekstremitas: akral dingin, sianosis (-), edema (-), deformitas (-), CRT <2 detik.
  • 18. RESUME Os datang dengan keluhan demam sejak 3 hari SMRS, demam intermittent terutama malam hari. Keluhan demam diiringi dengan menggigil, dan keringat malam. Keluhan panas badan ini disertai dengan mual, muntah berisi cairan dan sisa makanan sejak 3 hari SMRS tiap 5 menit sekali. Muntah berisi darah berwarna merah segar, sebanyak kira-kira setengah gelas kecil. Os juga mengeluhkan mual yang dialami beberapa saat sebelum muntah, kemudian pasien merasa lemas setelah muntah. Keluhan disertai dengan rasa perih pada ulu hati yang terasa pada saat sebelum makan dan hilang sesaat setelah os makan, pusing, lemas, badan terasa pegal- pegal.
  • 19. RESUME Pasien mengaku seminggu yang lalu habis berpergian ke Pangandaran. Dari tanda vital semua dalam batas normal, dari pemeriksaan fisik adanya nyeri tekan di epigastrium. Pemeriksaan laboratorium ditemukan trombositopenia (79.000 sel/mm kubik). Pemeriksaan lain-lain dalam batas normal.
  • 20.
  • 21. Diagnosis Banding  DHF grade II  Demam Chikungunya
  • 22. Usulan Pemeriksaan  Pemeriksaan Hematologi rutin  Cek IgM dan IgG dengue
  • 24. Usulan penatalaksanaan  Non Farmaka  Tirah Baring  Diet Lunak  Minum 1,5-2 L/hari  Farmaka:  Infus RL 30 tpm  Paracetamol 3x500 mg  Ranitidin 2x1 amp  Ondancetron 2x1 amp
  • 25. DIET dan KEBUTUHAN KALORI  BB : 50 kg , TB : 165 cm , (BMI : 18,38)  Body Basal Calori : BB x kal/hari  = 58,5 x 30 kkal = 1500 kkal  BB ideal : 90% x (TB-100) kg =  90% x 65 = 58,5 kg Kebutuhan Kalori  Aktivitas ringan +10% = 150 kkal  Stress +10% = 150 kkal  Total = 1500+300 = 1800 kkal
  • 26. Kebutuhan Asupan Makanan  Anjuran KH : 45-65% total asupan energi  Pasien = 50% x 1800 = 900 kkal/hari  Anjuran Lemak : 20-25% total asupan energi  Pasien = 20% x 1800 = 360 kkal/hari  Anjuran Protein : 10-20% total asupan energi
  • 27. Komposisi kalori :  Makan pagi (20%) = 20% x 1800 = 360 kkal  Makan siang (30%) = 30% x 1800 = 540 kkal  Makan sore (25%) = 25% x 1800 = 450 kkal  2-3 porsi makan ringan (10-15%) = 10% x 1800 = 180 kkal
  • 28. KEBUTUHAN CAIRAN 1500 + (20 x (BB dalam kg – 20)) ml Pada pasien = 1500 + (20 x (50-20)) ml = 1500 + 600 ml = 2100 ml
  • 29. EDUKASI Nyamuk berasal dari :bak tempat penyimpanan air, vas bunga, botol, kaleng, eliminasi tempat asal nyamuk dan cegah transmisi nyamuk Pencegahan 3M plus : menutup, menguras, mengubur, dan penggunaan abate 
  • 30. PROGNOSIS  Quo ad vitam: ad bonam  Quo ad functionam: ad bonam  Quo ad sanationam : ad bonam
  • 31. PEMBAHASAN Kami menetapkan Diagnosis Kerja pada pasien ini adalah DHF grade II karena :  Pada keluhan utama didapatkan demam sejak 3 hari SMRS, demam tinggi terutama pada malam hari.  Muntah darah 1 hari SMRS, darah berwarna merah segar sebanyak kira-kira setengah gelas kecil.  Trombositopenia (79.000 sel/mm3 )
  • 33. Definisi Dengue Hemorhagic Fever Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus serta memenuhi kriteria WHO
  • 34. Etiologi Infeksi dengue disebabkan 4 antigen : DEN1, DEN2, DEN3, DEN4 Family Flaviviridae, arbovirus - Single stranded RNA viris Transmisi: nyamuk Aedes
  • 36. EPIDEMIOLOGI negara tropik dan subtropik seperti Asia Tenggara, Pasifik Barat dan Karibia  50-100 juta kasus per tahun.  menyerang semua umur.  Rasio pria : wanita = 1 : 1
  • 37. Kriteria diagnosis WHO  Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik  Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut ini: - Uji touniquet positif (> 20 petekie dalam 2,54 cm2) - Petekie, ekimosis, atau purpura - Perdarahan mukosa, saluran cerna, bekas suntikan, atau tempat lain - Hematemesis atau melena  Trombositopenia (<100.000/mm3)  Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage:  Hematokrit meningkat >20% dibanding hematokrit rata-rata pada usia, jenis kelamin, dan populasi yang sama.  Hematokrit turun hingga > 20% dari hematokrit awal, setelah pemberian cairan  Terdapat efusi pleura, efusi perikard, asites dan hipoproteinemia
  • 39. Derajat Dengue Hemorhagic Fever DD/DB D Deraja t Gejala Laboratorium DD Demam disertai 2 atau lebih tanda:sakit kepala,nyeri retro-orbital, mialgia,artralgia Leukopenia Trombositopenia,tidak ditemukan bukti kebocoran plasma Serologi dengue positif DBD I Gejala di atas ditambah uji bendung positif Trombositopenia, bukti kebocoran plasma DBD II Gejala di atas ditambah perdarahan spontan Trombositopenia, bukti kebocoran plasma DBD III Gejala di atas ditambah kegagalan sirkulasi (kulit dingin dan lembab serta gelisah) Trombositopenia, bukti kebocoran plasma DBD IV Syok berat disertai dengan tekanan darah dan nadi tidak terukur Trombositopenia, bukti kebocoran plasma
  • 40. Replikasi dan transmisi Dengue Virus Virus ditransmisikan ke manusia dalam saliva nyamuk Virus bereplikasi dalam organ target Virus menginfeksi sel darah putih dan jaringan limfatik Virus dilepaskan dan bersikulasi dalam darah
  • 41. Nyamuk kedua memakan virus dalam darah Virus bereplikasi dalam midgut nyamuk, dan organ2 lain, menginfeksi kelenjar saliva Virus bereplikasi dalam kelenjar saliva 5
  • 43.
  • 44. Spektrum Klinis Infeksi Virus Dengue Infeksi virus dengue Asimtomatis Simtomatis Demam tidak spesifik Demam dengue Perdarahan (-) Perdarahan (+) Syok (-) Syok (+) Demam berdarah dengue DD DBD SUMBER : WHO
  • 45. Gejala Klinis Empat manifestasi klinis utama pada DHF:  Demam tinggi 2-7 hari, sifat bifasik  Fenomena hemoragis, dapat dikonfirmasi dengan adanya:  Tes torniquet positif  Mudah memar  Petekie pada ekstrimitas, aksila, wajah, dan palatum lunak pada fase awal demam.  Epistaksis dan jarang terjadi perdarahan gusi dan perdarahan gastrointestinal ringan selama periode demam.
  • 46.  Hepatomegali, dapat dikonfirmasi dengan adanya:  Ditemukan pada fase awal demam  2-4 cm di bawah margin kostal  Lebih sering pada kasus-kasus syok  Kegagalan sirkulasi Perubahan patofisiologi yang membedakan DHF dengan DF adalah adanya plasma leakage yang dapat dikonfirmasi dengan:  Peningkatan Ht (hemokonsentrasi)  Efusi serosa
  • 47. GEJALA LAIN  Sakit kepala  Demam Tinggi 2 – 7 hari  Mual, muntah
  • 48.  Bintik-bintik merah pada kulit  Nyeri otot  Pegal-pegal pada seluruh badan
  • 49. Temuan Laboratorium  Darah Rutin  Leukosit dapat normal atau turun  Trombosit turun  Hematocrit meningkat  PT/APTT  Albumin menurun  SGOT/SGPT dapat meningkat  Imunoserologi  IgM (terdeteksi : 3-5 hr, meningkat : hingga minggu ke-3, menghilang setelah 60-90 hr)  IgG (terdeteksi : 14 hr [primer] 2 hr [sekunder]  HI IgM IgG Interpretasi + - Infeksi Primer + + Infeksi Sekunder - + Kemungkinan DHF atau Infeksi
  • 50. Terapi  Nonfarmakologis Tirah baring Makanan lunak Bila belum ada nafsu makan dianjurkan untuk minum banyak 1.5 – 2 liter dalam 24 jam (susu, air dengan gula atau sirop) atau air tawar ditambah dengan garam saja.
  • 51. Terapi  Farmakologis  Simtomatis : antipiretik parasetamol bila demam Antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminofen, eukinin atau dipiron  Cairan intravena : Ringer Laktat atau ringer asetat (4-6 jam/labu)  Koloid atau plasma ekspander pada DBD stadium III dan IV diperlukan  Transfusi trombosit dan komponen darah sesuai indikasi  Pertimbangan heparinisasi pada DBD stadium III atau IV dengan koagulasi intravaskular diseminata.
  • 52. Terapi cairan pada pasien demam berdarah dengue sebagai berikut :  1. Pemberian cairan pada pasien DBD di ruang rawat Diberikan cairan kristaloid dengan memakai rumus perhitungan : 1500 + (20 x (BB dalam kg – 20)) ml Pada pasien = 1500 + (20 x (50-20)) ml = 1500 + 600 ml = 2100 ml
  • 53. Setelah pemberian cairan dilakukan pemeriksaan Hb,Ht, trombosit tiap 24 jam :  Bila Hb,Ht meningkat 10-20% dan trombosit < 100000 jumlah pemberian cairan tetap seperti rumus di atas tetapi pemantauan Hb,Ht,Trombosit dilakukan tiap 12 jam.  Bila Hb,Ht meningkat > 20% dan trombosit < 100000 maka pemberian cairan sesuai dengan protokol penatalaksanaan DBD dengan peningkatan Ht> 20%.
  • 54. 2. Pemberian cairan pada DBD dengan peningkatan Ht > 20%  Terapi awal dengan memberikan infus cairan kristaloid 6-7 ml/kg/jam,  dipantau 3-4 jam kemudian.  Bila terjadi perbaikan (ditandai dg ↓ Ht, HR ↓, TD stabil, produksi urin ↑, maka pemberian infus dikurangi jadi 5 ml/kg/jam.  pantau 2 jam kemudian, bila tetap menunjukkan perbaikan maka infus dikurangi jd 3 ml/kg/jam. Bila dalam pemantauan keadaan tetap membaik maka pemberian cairan dapat dihentikan 24-48 jam kemudian.
  • 55.  Bila setelah pemberian cairan awal 6-7 ml/kg/jam, keadaan tidak membaik yang ditandai dengan Ht dan HR ↑, TD ↓ <20 mmHg, produksi urin ↓, maka cairan dinaikkan jd 10 ml/kg/jam  pantau 2 jam kemudian, bila menunjukkan perbaikan maka cairan diturunkan jadi 5 ml/kg/jam. Tetapi bila keadaan tidak menunjukkan perbaikan maka cairan dinaikkan menjadi 15 ml/kg/jam.
  • 56. 3. Pemberian cairan pada pasien DBD dengan perdarahan spontan  Terapi cairan sama dengan langkah di atas hanya pemeriksaan Hb, Ht, trombosit diulang setiap 4-6 jam.
  • 57. Pasien DHF perlu diobservasi teliti terhadap penemuan dini tanda renjatan, yaitu:  Keadaan umum memburuk  Hati makin membesar  Massa perdarahan memanjang karena trombositopenia  Hematokrit meninggi pada pemeriksaan berkala Kriteria DSS : (kriteria DHF disertai dengan ) : 1. Nadi cepat, lemah, tekanan nadi <20mmHg, perfusi perifer menurun 2. Hipotensi Kulit dingin lembab, tampak gelisah
  • 58. Warning Signs for Dengue Shock When Patients Develop DSS: • 3 to 6 days after onset of symptoms Initial Warning Signals: • Disappearance of fever • Drop in platelets • Increase in hematocrit Alarm Signals: • Severe abdominal pain • Prolonged vomiting • Abrupt change from fever to hypothermia • Change in level of consciousness (irritability or somnolence) Four Criteria for DHF: • Fever • Hemorrhagic manifestations • Excessive capillary permeability •  100,000/mm3 platelets
  • 59. Jika ditemukan...  Observasi vital sign tiap jam, Hb dan Ht setiap 4-6 jam pada hari2 pengamatan selanjutnya tiap 24 jam  Terapi DSS untuk: mengembalikan volume cairan intravaskular ke tingkat yang normal dengan segera pemberian intravena  Jenis cairan: NaCl fisiologis, Ringer Laktat/ bila terdapat renjatan yang berat dapat dipakai plasma atau ekspander plasma  Jumlah dan kecepatan sesuai dengan perkembangan klinis: Permulaan: 20 ml/kg BB Renjatan telah diatasi→ 10 ml/kg BB/jam
  • 60. Renjatan Berat - Cairan diberikan dengan diguyur dan jika tidak ada perbaikan diberikan pemberian plasma atau ekspander plasma/dekstran/preparat hemasel dengan jumlah 15-29 ml/kg BB - Jika terjadi asidosis: Na-bikarbonas - Cairan IV dipertahankan 12-48 jam sesudah renjatan teratasi
  • 61. Transfusi darah dilakukan pada: 1. Pasien dengan perdarahan yang membahayakan (hematemesis dan melena) 2. Pasien DSS yang pada pemeriksaan berkala, menunjukkan penurunan kadar Hb dan Hct
  • 62. Komplikasi  Renjatan  Perdarahan  Koagulasi Intravaskular Diseminata
  • 63. Indikasi keluar dari RS  Absence of fever for 24 hours (without anti-fever therapy) and return of appetite  Visible improvement in clinical picture  Stable hematocrit  3 days after recovery from shock  Platelets  50,000/mm3  No respiratory distress from pleural effusions/ascites Pan American Health Organization: Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever: Guidelines for Prevention and Control. PAHO: Washington, D.C., 1994: 69.