SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PENGUKURAN FAKTOR RISIKO PTM
1. Deteksi Dini ObesitasPengukuran Tinggi Badan,
Berat Badan dan Lingkar Perut
2. Deteksi Dini Gangguan Indra (Penglihatan dan
Pendengaran)Tes hitung jari dan Tes berbisik
PENGUKURAN BERAT BADAN
Kondisi/syarat pengukuran:
- Pengukuran dilakukan dengan menggunakan timbangan injak atau
digital, yang sudah dikalibrasi terlebih dahulu.
- Letakkan alat di lantai yang keras dan rata, posisikan angka
sampai menunjukkan angka nol.
- Upayakan mata pengukur tegak lurus dengan skala
Cara pengukuran:
1. Klien berdiri tegak dengan memakai pakaian seminimal mungkin, tidak membawa
beban atau benda apa pun, dan tanpa alas kaki.
2. Kemudian dilakukan pembacaan hasil, mata kader yang mengukur tegak lurus dengan
jarum penunjuk angka timbangan.
1. DETEKSI DINI OBESITAS
PENGUKURAN TINGGI BADAN
Cara Pengukuran:
⁻ Posisikan Klien berdiri tegak pada permukaan lantai yang rata tanpa memakai alas kaki.
⁻ Posisikan ujung tumit kedua telapak kaki dirapatkan dan menempel di dinding dalam posisi agak terbuka
di bagian jari kaki.
⁻ Pada waktu mengukur, posisi tumit, pantat, punggung, dan belakang kepala menempel pada dinding,
posisi kepala tegak, pandangan mata lurus ke depan, dan lengan menggantung santai.
⁻ Meteran mikrotoa diturunkan hingga mengenai puncak kepala Klien.
⁻ Kemudian dilakukan pembacaan hasil
Kondisi / syarat pengukuran:
- Pengukuran dilakukan dengan alat mikrotoa atau alat ukur tinggi badan 2 meter, yang sudah
dikalibrasi/ditera terlebih dahulu.
- Mikrotoa diletakkan di lantai yang rata dan dinding yang tegak lurus. Tarik pita meteran ke atas
sampai menunjukkan angka 0, lalu rekatkan/tempelkan mikrotoa pada dinding.
- Hasil pengukuran dibaca pada garis merah dengan ketelitian 0,1 cm.
PENGUKURAN LINGKAR PERUT
TABEL KLASIFIKASI IMT
2. DETEKSI DINI GANGGUAN INDERA
Sasaran
●Anak Usia 7-15 tahun
●Penduduk usia >15 tahun
Indera Penglihatan dan Indera Pendengaran
• Pemeriksaan tajam penglihatan
menggunakan metode hitung jari
1 2
• Pemeriksaan tajam pendengaran dengan
menggunakan metode berbisik
Penilaian :
• Kata-kata yang dapat diulang > 80% = LULUS
pemeriksaan,
• Kata-kata yang dapat diulang < 80% = TIDAK
LULUS dan disarankan untuk melakukan
pemeriksaan lebih lanjut menggunakan 19
LANGKAH PEMERIKSAAN “MELIHAT”
LANGKAH 1
 MEngambil jarak dengan berjalan 20 langkah normal orang dewasa dari
orang yang akan diperiksa.
• Yang perlu diperhatikan:
 Jalan 20 langkah = 6 meter
 Posisi orang yang akan diperiksa dengan pemeriksa berhadapan
 Langkah kaki biasa normal orang dewasa, tidak berlari atau melompat saat
melangkah
 Pemeriksaan dilakukan pada tempat yang tidak gelap (tempat terang atau
dengan pencahayaan yang bagus)
 Baik pemeriksa maupun yang akan diperiksa tidak boleh berada pada
sorotan lampu (agar tidak kesulitan dalam melihat)
LANGKAH 2
•Lakukan hitung jari mulai dari mata kanan, mata kiri ditutup dengan
telapak tangan, kemudian lanjutkan pemeriksaan yang sama pada
mata kiri.
Yang diperhatikan:
 Jari pemeriksa dan mata yang diperiksa harus
sejajar, tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah
 Mata diperiksa secara bergantian dengan menutup
salah satu mata yang tidak diperiksa
 Mata ditutup harus dengan telapak tangan (agar tidak
mengintip dari sela jari tangan) dan tidak boleh
menekan bola mata
 Jari tangan pemeriksa saat melakukan pemeriksaan
hitung jari tidak boleh berurutan
Yang diperhatikan:
 Pemeriksaan dilakukan pada masing-
masing mata
 Dikatakan tidak ada gangguan
penglihatan jika benar dalam hitung jari
3 kali berturut-turut
 Jika dalam pemeriksaan 3 kali hitung jari
tersebut salah maka dicurigai
mempunyai gangguan penglihatan.
LANGKAH 4
Jika ditemukan ada gangguan maka di rujuk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
PEMERIKSAAN TAJAM PENDENGARAN/ TES BERBISIK
Persiapan :
Pastikan kondisi lingkungan sekitar tidak terlalu bising.
Ruangan sunyi, jarak pemeriksaan 1 meter.
Pemeriksaan :
1. Posisi pemeriksa berada setengah meter di belakang orang
yang akan diperiksa.
2. Pada telinga yang tidak diperiksa, dilakukan masking yaitu
menekan bagian tragus (bagian menonjol dari telinga
bagian depan yang dekat dengan pipi) kemudian
menggesek-gesek sehingga timbul bunyi.
Gambar 1
Posisi Pemeriksaan
Gambar 2. Masking telinga yang tidak
diperiksa
3. Pemeriksaan dimulai pada telinga kanan
terlebih dahulu. Posisi kepala pemeriksa
menjauh dari telinga yang diperiksa.
4. Pemeriksa membisikkan kata-kata yang
terdiri dari dua suku kata seperti mata, kaki,
muka, susu, kaca dan meminta orang yang
diperiksa untuk mengulang kembali kata-kata
tersebut.
5. Kata-kata yang dibisikkan harus mengandung
huruf lunak yang terdiri dari frekuensi rendah
dan huruf desis yang terdiri dari frekuensi
tinggi. Berikut daftar kata-kata yang
digunakan untuk Tes Bisik Modifikasi.
Gambar 3. Posisi kepala pemeriksa pada
pemeriksaan telinga kanan
Gambar 4. Pemeriksa menyebutkan kata-kata
6. Pemeriksaan diulang pada telinga kiri dengan
langkah-langkah yang sama. Pemeriksaan
pada telinga sebelah kiri, maka telinga kanan
dilakukan masking.
PENILAIAN :
• Bila kata-kata yang dapat diulang lebih dari
80%, maka dinyatakan lulus dari
pemeriksaan.
• Bila kata-kata yang dapat diulang kurang dari
80%, maka dinyatakan tidak lulus dan
disarankan untuk melakukan pemeriksaan
lebih lanjut menggunakan audiometri. Segera
bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
diperiksa kembali pendengarannya lebih
lanjut.
DETEKSI DINI

More Related Content

Similar to DETEKSI DINI

Antropometri Presentation Training H N Dan Hs
Antropometri Presentation   Training  H N Dan  HsAntropometri Presentation   Training  H N Dan  Hs
Antropometri Presentation Training H N Dan Hsrsd kol abundjani
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptxrismapristisa1
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptxBoclamp1
 
06. PENGUKURAN FR PTM.pdf
06. PENGUKURAN FR PTM.pdf06. PENGUKURAN FR PTM.pdf
06. PENGUKURAN FR PTM.pdfMutiahNuraini2
 
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan TenggorokanPemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokanpjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan TenggorokanPemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokanpjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamilpjj_kemenkes
 
Screening PTM CERMAT.pptx
Screening PTM CERMAT.pptxScreening PTM CERMAT.pptx
Screening PTM CERMAT.pptxAisyahRetno4
 
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptxPELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptxtaty38478
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Warung Bidan
 
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptxKeterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptxRefinna Sari
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdf
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdfMateri 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdf
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdfTheresiaRaphael
 
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptxppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptxlilikfatmawati
 
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 okPemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 okLilyBanonah
 
UKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptxUKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptxTeguhSetiawan64
 

Similar to DETEKSI DINI (20)

PEMERIKSAAN FISIK.pptx
PEMERIKSAAN FISIK.pptxPEMERIKSAAN FISIK.pptx
PEMERIKSAAN FISIK.pptx
 
Antropometri Presentation Training H N Dan Hs
Antropometri Presentation   Training  H N Dan  HsAntropometri Presentation   Training  H N Dan  Hs
Antropometri Presentation Training H N Dan Hs
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptx
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
 
06. PENGUKURAN FR PTM.pdf
06. PENGUKURAN FR PTM.pdf06. PENGUKURAN FR PTM.pdf
06. PENGUKURAN FR PTM.pdf
 
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan TenggorokanPemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
 
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan TenggorokanPemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
 
Pengukuran FR PTM.pdf
Pengukuran FR PTM.pdfPengukuran FR PTM.pdf
Pengukuran FR PTM.pdf
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
 
Screening PTM CERMAT.pptx
Screening PTM CERMAT.pptxScreening PTM CERMAT.pptx
Screening PTM CERMAT.pptx
 
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptxPELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
 
DOKTER_KECIL.pptx
DOKTER_KECIL.pptxDOKTER_KECIL.pptx
DOKTER_KECIL.pptx
 
DOKTER_KECIL.pptx
DOKTER_KECIL.pptxDOKTER_KECIL.pptx
DOKTER_KECIL.pptx
 
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptxKeterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdf
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdfMateri 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdf
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdf
 
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptxppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
 
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 okPemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
 
UKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptxUKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptx
 

Recently uploaded

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 

Recently uploaded (9)

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 

DETEKSI DINI

  • 1.
  • 2. PENGUKURAN FAKTOR RISIKO PTM 1. Deteksi Dini ObesitasPengukuran Tinggi Badan, Berat Badan dan Lingkar Perut 2. Deteksi Dini Gangguan Indra (Penglihatan dan Pendengaran)Tes hitung jari dan Tes berbisik
  • 3. PENGUKURAN BERAT BADAN Kondisi/syarat pengukuran: - Pengukuran dilakukan dengan menggunakan timbangan injak atau digital, yang sudah dikalibrasi terlebih dahulu. - Letakkan alat di lantai yang keras dan rata, posisikan angka sampai menunjukkan angka nol. - Upayakan mata pengukur tegak lurus dengan skala Cara pengukuran: 1. Klien berdiri tegak dengan memakai pakaian seminimal mungkin, tidak membawa beban atau benda apa pun, dan tanpa alas kaki. 2. Kemudian dilakukan pembacaan hasil, mata kader yang mengukur tegak lurus dengan jarum penunjuk angka timbangan. 1. DETEKSI DINI OBESITAS
  • 4. PENGUKURAN TINGGI BADAN Cara Pengukuran: ⁻ Posisikan Klien berdiri tegak pada permukaan lantai yang rata tanpa memakai alas kaki. ⁻ Posisikan ujung tumit kedua telapak kaki dirapatkan dan menempel di dinding dalam posisi agak terbuka di bagian jari kaki. ⁻ Pada waktu mengukur, posisi tumit, pantat, punggung, dan belakang kepala menempel pada dinding, posisi kepala tegak, pandangan mata lurus ke depan, dan lengan menggantung santai. ⁻ Meteran mikrotoa diturunkan hingga mengenai puncak kepala Klien. ⁻ Kemudian dilakukan pembacaan hasil Kondisi / syarat pengukuran: - Pengukuran dilakukan dengan alat mikrotoa atau alat ukur tinggi badan 2 meter, yang sudah dikalibrasi/ditera terlebih dahulu. - Mikrotoa diletakkan di lantai yang rata dan dinding yang tegak lurus. Tarik pita meteran ke atas sampai menunjukkan angka 0, lalu rekatkan/tempelkan mikrotoa pada dinding. - Hasil pengukuran dibaca pada garis merah dengan ketelitian 0,1 cm.
  • 6.
  • 7.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12. 2. DETEKSI DINI GANGGUAN INDERA Sasaran ●Anak Usia 7-15 tahun ●Penduduk usia >15 tahun Indera Penglihatan dan Indera Pendengaran • Pemeriksaan tajam penglihatan menggunakan metode hitung jari 1 2 • Pemeriksaan tajam pendengaran dengan menggunakan metode berbisik Penilaian : • Kata-kata yang dapat diulang > 80% = LULUS pemeriksaan, • Kata-kata yang dapat diulang < 80% = TIDAK LULUS dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan 19
  • 13. LANGKAH PEMERIKSAAN “MELIHAT” LANGKAH 1  MEngambil jarak dengan berjalan 20 langkah normal orang dewasa dari orang yang akan diperiksa. • Yang perlu diperhatikan:  Jalan 20 langkah = 6 meter  Posisi orang yang akan diperiksa dengan pemeriksa berhadapan  Langkah kaki biasa normal orang dewasa, tidak berlari atau melompat saat melangkah  Pemeriksaan dilakukan pada tempat yang tidak gelap (tempat terang atau dengan pencahayaan yang bagus)  Baik pemeriksa maupun yang akan diperiksa tidak boleh berada pada sorotan lampu (agar tidak kesulitan dalam melihat)
  • 14. LANGKAH 2 •Lakukan hitung jari mulai dari mata kanan, mata kiri ditutup dengan telapak tangan, kemudian lanjutkan pemeriksaan yang sama pada mata kiri. Yang diperhatikan:  Jari pemeriksa dan mata yang diperiksa harus sejajar, tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah  Mata diperiksa secara bergantian dengan menutup salah satu mata yang tidak diperiksa  Mata ditutup harus dengan telapak tangan (agar tidak mengintip dari sela jari tangan) dan tidak boleh menekan bola mata  Jari tangan pemeriksa saat melakukan pemeriksaan hitung jari tidak boleh berurutan
  • 15. Yang diperhatikan:  Pemeriksaan dilakukan pada masing- masing mata  Dikatakan tidak ada gangguan penglihatan jika benar dalam hitung jari 3 kali berturut-turut  Jika dalam pemeriksaan 3 kali hitung jari tersebut salah maka dicurigai mempunyai gangguan penglihatan. LANGKAH 4 Jika ditemukan ada gangguan maka di rujuk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
  • 16. PEMERIKSAAN TAJAM PENDENGARAN/ TES BERBISIK Persiapan : Pastikan kondisi lingkungan sekitar tidak terlalu bising. Ruangan sunyi, jarak pemeriksaan 1 meter. Pemeriksaan : 1. Posisi pemeriksa berada setengah meter di belakang orang yang akan diperiksa. 2. Pada telinga yang tidak diperiksa, dilakukan masking yaitu menekan bagian tragus (bagian menonjol dari telinga bagian depan yang dekat dengan pipi) kemudian menggesek-gesek sehingga timbul bunyi. Gambar 1 Posisi Pemeriksaan Gambar 2. Masking telinga yang tidak diperiksa
  • 17. 3. Pemeriksaan dimulai pada telinga kanan terlebih dahulu. Posisi kepala pemeriksa menjauh dari telinga yang diperiksa. 4. Pemeriksa membisikkan kata-kata yang terdiri dari dua suku kata seperti mata, kaki, muka, susu, kaca dan meminta orang yang diperiksa untuk mengulang kembali kata-kata tersebut. 5. Kata-kata yang dibisikkan harus mengandung huruf lunak yang terdiri dari frekuensi rendah dan huruf desis yang terdiri dari frekuensi tinggi. Berikut daftar kata-kata yang digunakan untuk Tes Bisik Modifikasi. Gambar 3. Posisi kepala pemeriksa pada pemeriksaan telinga kanan Gambar 4. Pemeriksa menyebutkan kata-kata
  • 18. 6. Pemeriksaan diulang pada telinga kiri dengan langkah-langkah yang sama. Pemeriksaan pada telinga sebelah kiri, maka telinga kanan dilakukan masking. PENILAIAN : • Bila kata-kata yang dapat diulang lebih dari 80%, maka dinyatakan lulus dari pemeriksaan. • Bila kata-kata yang dapat diulang kurang dari 80%, maka dinyatakan tidak lulus dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan audiometri. Segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk diperiksa kembali pendengarannya lebih lanjut.