PT Pos Indonesia melakukan perubahan organisasi besar-besaran untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Perubahan ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal serta bertujuan untuk menjadikan PT Pos lebih kompetitif dan berkelanjutan. Perubahan organisasi mencakup penataan struktur perusahaan, budaya, dan sumber daya manusia.
Total Quality Management (TQM) adalah sistem manajemen kualitas yang berfokus pada pelanggan dan melibatkan seluruh karyawan dalam perbaikan berkelanjutan. TQM menekankan pada kepuasan pelanggan, pendekatan ilmiah, dan komitmen jangka panjang untuk perubahan.
Pertemuan membahas analisis lingkungan eksternal dan persaingan perusahaan. Terdapat pembahasan mengenai faktor-faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi perusahaan, cara menganalisis lingkungan dan persaingan, serta penyusunan tabel EFAS untuk mengevaluasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan peranannya dalam proses manajemen strategis perusahaan. MSDM harus terlibat secara utuh dalam proses perumusan dan pelaksanaan strategi, mulai dari memberikan masukan strategis hingga mengembangkan keterampilan karyawan. Terdapat berbagai tingkat integrasi antara MSDM dan manajemen strategis, mulai dari hubungan administratif hingga hubungan yang terintegrasi
PT Pos Indonesia melakukan perubahan organisasi besar-besaran untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Perubahan ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal serta bertujuan untuk menjadikan PT Pos lebih kompetitif dan berkelanjutan. Perubahan organisasi mencakup penataan struktur perusahaan, budaya, dan sumber daya manusia.
Total Quality Management (TQM) adalah sistem manajemen kualitas yang berfokus pada pelanggan dan melibatkan seluruh karyawan dalam perbaikan berkelanjutan. TQM menekankan pada kepuasan pelanggan, pendekatan ilmiah, dan komitmen jangka panjang untuk perubahan.
Pertemuan membahas analisis lingkungan eksternal dan persaingan perusahaan. Terdapat pembahasan mengenai faktor-faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi perusahaan, cara menganalisis lingkungan dan persaingan, serta penyusunan tabel EFAS untuk mengevaluasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan peranannya dalam proses manajemen strategis perusahaan. MSDM harus terlibat secara utuh dalam proses perumusan dan pelaksanaan strategi, mulai dari memberikan masukan strategis hingga mengembangkan keterampilan karyawan. Terdapat berbagai tingkat integrasi antara MSDM dan manajemen strategis, mulai dari hubungan administratif hingga hubungan yang terintegrasi
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Dena Purnama
PT Telekomunikasi Indonesia adalah perusahaan telekomunikasi tertua di Indonesia yang sahamnya 45% dimiliki publik dan 55% dimiliki pemerintah. Perusahaan ini bergerak dalam bidang jaringan telekomunikasi, informasi, media, edutainment, dan jasa lainnya melalui anak perusahaan. Visi PT Telekomunikasi Indonesia adalah menjadi raja layanan digital di wilayah dengan misi memimpin inovasi digital dan globalisasi Indonesia.
Grand Strategy Matrix merangkum empat kuadran strategi bisnis berdasarkan posisi kompetitif perusahaan dan tingkat pertumbuhan pasar. Kuadran I mewakili posisi strategis yang sempurna untuk mengambil peluang pasar yang tumbuh dengan strategi agresif, sementara kuadran IV menunjukkan posisi kompetitif kuat di pasar berkembang lambat dan perlu diversifikasi. Dokumen ini menganalisis Grand Strategy Matrix untuk PT Prudential dan menyimpulkan perusahaan
BAB 1 membahas pengertian manajemen sumber daya manusia sebagai proses untuk memperoleh, melatih, menilai dan mengompensasi karyawan untuk mencapai tujuan organisasi dan individu. Bab ini juga menjelaskan pentingnya manajemen SDM bagi manajer agar tidak terjadi kesalahan dalam pengelolaan SDM. Aspek lini dan staf MSDM dibahas, serta lingkungan, tantangan, dan aktivitas manajemen SDM.
Perhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat TangibleTrisnadi Wijaya
Dokumen tersebut membahas perhitungan cost-benefit sederhana untuk manfaat yang tangible dari investasi teknologi informasi. Metode ini menggunakan prinsip perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh perusahaan. Manfaat yang dianalisis meliputi pengurangan biaya, penghindaran biaya, perbaikan kualitas keputusan, dan dampak positif lainnya. Beberapa contoh kasus juga diberikan untuk mengilustras
Evaluasi strategi Walt Disney menilai posisi strategis perusahaan dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya. Disney memiliki portofolio produk yang kuat namun tergantung pada pendapatan Amerika Utana. Peluang pertumbuhan melalui ekspansi konten ke negara baru dan pertumbuhan industri TV berlangganan. Ancaman berasal dari persaingan, pembajakan, dan pertumbuhan TV online. Evaluasi ini membantu Disney mempertahankan fokus
Total Quality Management (TQM) merupakan sistem manajemen yang berfokus pada kepuasan pelanggan melalui perbaikan berkelanjutan dan keterlibatan seluruh karyawan. Prinsip-prinsip TQM antara lain menitikberatkan pada pelanggan, kerja sama tim, dan budaya kemanusiaan. Penerapan TQM di perusahaan berhasil jika mengikuti prinsip-prinsip tersebut.
Balanced Scorecard (BSC) adalah sistem pengelolaan strategis yang menggabungkan ukuran-ukuran keuangan dan nonkeuangan untuk menyelaraskan strategi perusahaan. BSC memiliki empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran & pertumbuhan. Langkah-langkah penyusunan BSC meliputi penetapan masalah, indikator kinerja utama, pengukuran KPI, dan pembuatan peta strategi.
Dokumen ini membahas tentang tantangan manajemen sumber daya manusia internasional. Beberapa poin utama adalah globalisasi memaksa perusahaan untuk dikelola secara global, mengirim karyawan ke luar negeri membutuhkan pelatihan kultural dan bahasa, serta perlu adanya kompensasi dan perlindungan bagi karyawan ekspatriat. Contoh kasus PT Jakarta International Container Terminal mengirim karyawan ke Oman menghadapi tantangan seperti perbedaan
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsasiti nurlaeli
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek manajemen yang penting dalam studi kelayakan bisnis, termasuk perencanaan proyek, penjadwalan, perekrutan karyawan, dan organisasi perusahaan. Aspek-aspek tersebut diperlukan untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan proyek atau bisnis.
Perubahan struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Menuju Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas rencana Perubahan Struktur Organisasi PT Pos Indonesia menuju privatisasi dan penawaran saham perdana (IPO) pada tahun 2013. Tim khusus telah bekerja selama satu tahun di bawah pimpinan Dr. Tb. Donny Syafardan untuk mempersiapkan proses privatisasi tersebut.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Dena Purnama
PT Telekomunikasi Indonesia adalah perusahaan telekomunikasi tertua di Indonesia yang sahamnya 45% dimiliki publik dan 55% dimiliki pemerintah. Perusahaan ini bergerak dalam bidang jaringan telekomunikasi, informasi, media, edutainment, dan jasa lainnya melalui anak perusahaan. Visi PT Telekomunikasi Indonesia adalah menjadi raja layanan digital di wilayah dengan misi memimpin inovasi digital dan globalisasi Indonesia.
Grand Strategy Matrix merangkum empat kuadran strategi bisnis berdasarkan posisi kompetitif perusahaan dan tingkat pertumbuhan pasar. Kuadran I mewakili posisi strategis yang sempurna untuk mengambil peluang pasar yang tumbuh dengan strategi agresif, sementara kuadran IV menunjukkan posisi kompetitif kuat di pasar berkembang lambat dan perlu diversifikasi. Dokumen ini menganalisis Grand Strategy Matrix untuk PT Prudential dan menyimpulkan perusahaan
BAB 1 membahas pengertian manajemen sumber daya manusia sebagai proses untuk memperoleh, melatih, menilai dan mengompensasi karyawan untuk mencapai tujuan organisasi dan individu. Bab ini juga menjelaskan pentingnya manajemen SDM bagi manajer agar tidak terjadi kesalahan dalam pengelolaan SDM. Aspek lini dan staf MSDM dibahas, serta lingkungan, tantangan, dan aktivitas manajemen SDM.
Perhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat TangibleTrisnadi Wijaya
Dokumen tersebut membahas perhitungan cost-benefit sederhana untuk manfaat yang tangible dari investasi teknologi informasi. Metode ini menggunakan prinsip perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh perusahaan. Manfaat yang dianalisis meliputi pengurangan biaya, penghindaran biaya, perbaikan kualitas keputusan, dan dampak positif lainnya. Beberapa contoh kasus juga diberikan untuk mengilustras
Evaluasi strategi Walt Disney menilai posisi strategis perusahaan dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya. Disney memiliki portofolio produk yang kuat namun tergantung pada pendapatan Amerika Utana. Peluang pertumbuhan melalui ekspansi konten ke negara baru dan pertumbuhan industri TV berlangganan. Ancaman berasal dari persaingan, pembajakan, dan pertumbuhan TV online. Evaluasi ini membantu Disney mempertahankan fokus
Total Quality Management (TQM) merupakan sistem manajemen yang berfokus pada kepuasan pelanggan melalui perbaikan berkelanjutan dan keterlibatan seluruh karyawan. Prinsip-prinsip TQM antara lain menitikberatkan pada pelanggan, kerja sama tim, dan budaya kemanusiaan. Penerapan TQM di perusahaan berhasil jika mengikuti prinsip-prinsip tersebut.
Balanced Scorecard (BSC) adalah sistem pengelolaan strategis yang menggabungkan ukuran-ukuran keuangan dan nonkeuangan untuk menyelaraskan strategi perusahaan. BSC memiliki empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran & pertumbuhan. Langkah-langkah penyusunan BSC meliputi penetapan masalah, indikator kinerja utama, pengukuran KPI, dan pembuatan peta strategi.
Dokumen ini membahas tentang tantangan manajemen sumber daya manusia internasional. Beberapa poin utama adalah globalisasi memaksa perusahaan untuk dikelola secara global, mengirim karyawan ke luar negeri membutuhkan pelatihan kultural dan bahasa, serta perlu adanya kompensasi dan perlindungan bagi karyawan ekspatriat. Contoh kasus PT Jakarta International Container Terminal mengirim karyawan ke Oman menghadapi tantangan seperti perbedaan
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsasiti nurlaeli
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek manajemen yang penting dalam studi kelayakan bisnis, termasuk perencanaan proyek, penjadwalan, perekrutan karyawan, dan organisasi perusahaan. Aspek-aspek tersebut diperlukan untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan proyek atau bisnis.
Perubahan struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Menuju Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas rencana Perubahan Struktur Organisasi PT Pos Indonesia menuju privatisasi dan penawaran saham perdana (IPO) pada tahun 2013. Tim khusus telah bekerja selama satu tahun di bawah pimpinan Dr. Tb. Donny Syafardan untuk mempersiapkan proses privatisasi tersebut.
Tulisan ini mencoba memahami ulang peran BUMN melalui PKBL-nya bila dikaitkan dengan pembangunan perekonomian secara makro/nasional. BUMN memikul amanat konstitusi sejak didirikan di awal era pembangunan bangsa dan negara ini.
Manajemen strategik adalah proses perencanaan dan pelaksanaan keputusan perusahaan yang terkait dengan strategi untuk mencapai tujuan. Tugas pentingnya meliputi merumuskan misi, menilai lingkungan, menganalisis opsi, dan memilih serta mengimplementasikan strategi. Terdapat tiga tingkat pengambilan keputusan yakni korporasi, bisnis, dan fungsional.
Mengelola perubahan dan pengembangan organisasiKimamura Wijaya
Makalah ini membahas tentang pengelolaan perubahan dan pengembangan organisasi pada PT Pos Indonesia. Perubahan organisasi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. PT Pos menghadapi tantangan dari perubahan bentuk badan usaha, revolusi teknologi, dan deregulasi bisnis pos. Untuk menghadapi hal tersebut, PT Pos melakukan perubahan struktur, sistem, dan strategi serta mengembangkan SDM.
KONTRIBUSI POS INDONESIA SBG SEKTOR PUBLIK (1) Andry R Sukma
Pos Indonesia plays an important role as a state-owned enterprise (BUMN) in strengthening Indonesia's national economy. As a BUMN, Pos Indonesia is tasked with providing profit to the state, economic growth stimulus, and social services. Pos Indonesia acts as a connector for remote and outer island areas in Indonesia. However, Pos Indonesia faces challenges from technological changes and industry liberalization, including substitution of traditional mail services by digital communication and competition from private parcel and logistics companies. Pos Indonesia must adapt to remain relevant by implementing information technology and utilizing new digital platforms and media.
Tugas Manajemen Strategik Universitas Telkom. Kelas MB 37-06. Dosen : Dr. Ir. Rina Djunita Pasaribu, M.Sc.
Anggota Kelompok :
RATNA ANGGRAINI R. 1201130226
RHINDY ROEL REGARY 1201130227
RISTY UTAMI PUTERI 1201130228
SAILA ZULFA MUTIARA 1201130230
SELA GARNITA 1201130231
SHINTA SEKARING 1201130232
FARIZ INDRA P. 1201132210
ELSIA RAHYUANI 1201134048
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian manajemen menurut para ahli. Definisi manajemen mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan organisasi melalui orang lain secara efisien dan efektif.
2. Beberapa pendapat ahli tentang manajemen dijelaskan, seperti manajemen sebagai proses mengkoordinasi kegiatan kerja, manajemen berdasarkan unsur
The document discusses key features of successful organizational change and transformation. It identifies 10 potential points of failure for change initiatives, including a lack of clear goals, short-term thinking, and inconsistency between leadership statements and actions. It emphasizes the importance of strong leadership, communication, and involving employees in the change process to build commitment and ensure success.
This document defines strategic management and strategic planning. Strategic management involves analyzing a company's internal and external environments, formulating strategies to achieve objectives, implementing strategies, and monitoring performance. Strategic planning is the process of crafting strategies to help a company achieve its goals. The document outlines key terms, different strategic management models, the importance of strategic planning, benefits and limitations of strategic planning, and guidelines for effective strategic planning.
The document discusses key principles and activities for leading corporate transformation and managing change effectively. It identifies five key activities for change management: 1) motivating change, 2) creating a vision, 3) developing political support, 4) managing the transition, and 5) sustaining momentum. It also discusses principles of change, types of resistance to change, and elements needed to enable change like change architecture, communication, and developing leadership, team, cultural and individual capacities.
This document provides an overview of key principles and activities for effective change management in corporate transformations. It discusses (1) principles of change including that change is a process enabled not managed and behavioral change occurs at the emotional level, (2) five key activities for change management - motivating change, creating a vision, developing political support, managing the transition, and sustaining momentum, and (3) additional concepts like overcoming resistance to change, roles in organizational change, and skills needed by change agents.
Strategic management involves four key components: environmental scanning, strategy formulation, strategy implementation, and evaluation and control. The process begins with assessing internal and external factors, then formulating objectives and strategies. Implementation involves developing programs, budgets, and procedures. Finally, performance is monitored and strategies are adapted based on evaluation. The overall process aims to determine the organization's long-term path and manage change.
This presentation discusses change management strategies. It defines change management as applying tools, processes, skills and principles to manage people through change to achieve project goals. The key aspects of change management include understanding who is impacted, supporting change teams and strategies, and analyzing risks and resistance. An effective change management strategy considers timing, culture, short-term wins, and clear communication. Strategies include visioning, engaging employees, amending plans based on feedback, committed communication, and managing the change project until the new approach is established.
This document provides an overview of leading corporate change and change management. It discusses key principles of change including viewing change as a process, linking change to business goals, building organizational capacity for change, and understanding that behavioral change occurs at the emotional level. It also outlines five key activities for effective change management: motivating change, creating a vision, developing political support, managing the transition, and sustaining momentum. Additionally, it discusses forces for change, resistance to change, and elements to enable change such as change architecture, communication, performance management, and leadership capacity.
BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...Roni Nugroho
Makalah ini membahas penerapan Good Corporate Governance di PT Aneka Tambang Makassar. PT Aneka Tambang menerapkan prinsip-prinsip GCG seperti transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran. Penerapan GCG bertujuan meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang dengan memperhatikan kepentingan pemangku kepentingan. Hambatan penerapan GCG adalah risiko kredit dari pelanggan yang dapat
Konsep good corporate governance (GCG) menekankan pada hak pemegang saham untuk
memperoleh informasi secara tepat waktu dan kewajiban perusahaan untuk melakukan
pengungkapan secara transparan. Empat komponen utama GCG adalah fairness, transparency,
accountability, dan responsibility. Pelaksanaan GCG di Indonesia masih rendah karena kurangnya
pemahaman akan pentingnya GCG dan budaya korporasi yang kuat.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik dan efektif di Indonesia. Terdapat beberapa tantangan dalam menerapkannya seperti Indonesia sebagai negara berkembang dengan keragaman etnis dan budaya. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip GCG serta tahapan penerapannya di perusahaan mulai dari persiapan, implementasi, hingga evaluasi. Budaya organisasi juga mempengaruhi penerapan G
Be & gg, asep muhamad perdiana, hapzi ali, good government corporate governan...Asep Muhamad Perdiana
Secara umum terdapat 5(lima) prinsip dasar dari good corporate governance yaitu:
1. Transparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
2. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
3. Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.
4. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5. Fairness (kesetaraan da kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hakhak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku. Esensi dari corporate governance adalah peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau pemantauan kinerja manajemen dan adanya akuntabilitas manajemen terhadap pemangku kepentingan lainnya, berdasarkan kerangka aturan dan peraturan yang berlaku.
Tahap Implementasi
Setelah perusahaan memiliki GCG manual, langkah selanjutnya adalah memulai implementasi diperusahaan.
Tahap ini terdiri atas 3 langkah utama yakni:
1. Sosialisasi, diperlukan untuk memperkenalkan kepada seluruh perusahaan berbagai aspek yang terkait dengan implementasi GCG khususnya mengenai pedoman penerapan GCG. Upayasosialisasi perlu dilakukan dengan suatu tim khusus yang dibentuk untuk itu, langsung berada di bawah pengawasan direktur utama atau salah satu direktur yang ditunjuk sebagai GCG champion di perusahaan.
2. Implementasi, yaitu kegiatan yang dilakukan sejalan dengan pedoman GCG yang ada, berdasar roadmap yang telah disusun. Implementasi harus bersifat top down approach yang melibatkan dewan komisaris dan direksi perusahaan. Implementasi hendaknya mencakup pula upaya manajemen perubahan (change management) guna mengawal proses perubahan yang ditimbulkan oleh implementasi GCG.
3. Internalisasi, yaitu tahap jangka panjang dalam implementasi. Internalisasi mencakup upayaupaya untuk memperkenalkan GCG di dalam seluruh proses bisnis perusahaan kerja, danberbagai peraturan perusahaan. Dengan upaya ini dapat dipastikan bahwa penerapan GCG bukan sekedar dipermukaan atau sekedar suatu kepatuhan yang bersifat superficial, tetapi benarbenar tercermin dalam seluruh aktivitas perusahaan.
Be dan gg tugas uas gcg_rame priyanto_55117120122Rame Priyanto
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Indonesia, mencakup pengertian dan konsep dasar GCG, prinsip-prinsipnya, tahapan penerapannya di perusahaan, serta contoh penerapan GCG di PT Total Bangun Persada.
Begg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, good corporate gove...heru septian
Issue of Good Corporate Governance becomes interesting discussion over the last several years. Along with the increased business competition at the global level, principles of Good Corporate Governance have to be applied by each business entity with the hope that the company's strategic objectives can be achieved effectively and efficiently. There are two things of great urgency emphasized in this concept: First, shareholders deserve to receive accurate, punctual and transparent information. And second, company is obliged to honestly and openly provide information regarding the company to all units of the company with aim to achieve good and efficient corporate governance.
Dokumen tersebut merangkum metodologi penelitian tentang hubungan antara good corporate governance dan transparansi dengan kinerja perusahaan. Penelitian ini bersifat eksplanatori dan kuantitatif dengan menguji beberapa hipotesis. Sampel diambil dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2006-2008 dengan purposive sampling dan analisis data menggunakan regresi berganda.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya perusahaan dan penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Indonesia. GCG dipandang penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan jangka panjang dan menghindari krisis ekonomi. Namun, penerapan GCG di Indonesia masih rendah karena berbagai faktor seperti budaya organisasi dan konsentrasi kepemilikan perusahaan. Diperlukan komitmen bersama untuk meningkatkan pemahaman dan menerapkan prinsip-
Dokumen tersebut membahas tentang budaya perusahaan dan penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Indonesia. GCG dipandang penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan jangka panjang dan menghindari krisis ekonomi. Namun, survei menunjukkan pemahaman dan penerapan GCG di Indonesia masih rendah. Penerapan GCG memerlukan komitmen kuat perusahaan dan tahapan yang matang. Budaya perusahaan juga berpengaruh terhadap keberhasilan
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Penerapan GCG di MNC Media, Universitas M...Ipung Sutoyo
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) secara konsisten dan berkesinambungan di PT Media Nusantara Citra (MNC Media). Penerapan GCG diyakini dapat memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan dan keberhasilan MNC Media, serta mampu meningkatkan reputasi perusahaan."
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...Ruslan -
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) dan penerapannya di Indonesia, meliputi 5 prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan serta kewajaran. Juga dibahas tahapan penerapan GCG di perusahaan yaitu tahap persiapan, implementasi, dan evaluasi. Dokumen tersebut menyimpulkan bahwa penerapan GCG di Indonesia masih perlu diting
BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...nursovianasari
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi GCG, prinsip-prinsipnya, dan bagaimana PT Telkom menerapkannya dengan baik sesuai standar yang ditetapkan."
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...nursovianasari
https://www.slideshare.net/upload?from_source=loggedin_profile_innerpages
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di pt Telkom, universitas mercu buana,2017/
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di pt Telkom, universitas mercu buana,2017
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi ali, CMA, Good Corporate Governance, ...vanset98
This paper explains about Good Corporate Governance and Its approachment. on this paper also tells to the other about good and efficient concept for create a good corporate governance.
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Governance Rating,...Rachmad Hidayat
Judul : KONSEP DAN FUNGSI DARI GOVERNANCE RATING DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) ATAU GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE (GGG)
Tugas : Forum 12 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
===========================================================
Judul : TENTANG GOVERNANCE RATING, IMPLEMENTASINYA PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DI INDONESIA DAN KRITIK SERTA REKOMENDASINYA
Tugas : Quiz 12 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Makalah ini membahas tentang good corporate governance di perbankan syariah dan landasan yuridisnya. Pembahasan dimulai dari pengertian good corporate governance, prinsip-prinsipnya, tujuan dan manfaatnya, serta penerapannya di Indonesia khususnya di perbankan syariah. Good corporate governance merupakan sistem pengelolaan perusahaan yang transparan dan akuntabel dengan memperhatikan hak-hak stakeholder sesuai prinsip-prinsip syariah. Penerapann
This document contains a floor plan layout listing various rooms and their dimensions, including toilets, a pantry, relax room, storage room, dining rooms, glass rooms, an exit, lobby, hallway, mock up aircraft table, and more. Room dimensions range from 3x2.5 meters to 12x6 meters.
The document summarizes the beer game activity of a retailer group. It notes that the peak retailer order was 15 crates in week 7, and the highest inventory was 12 crates in weeks 4-5. The starting point of backlogs was week 8, with a peak backlog of 4 crates in week 16. Customer orders were stable at around 8 crates. The retailer aimed to minimize inventory costs and backlogs by not exceeding customer orders with its orders to wholesalers.
This document summarizes several initiatives by Aerofood Catering Services to innovate their supply chain management. It describes the development of satellite kitchens near customer locations to improve flexibility. It also details a strategic partnership with a nationwide retail chain to improve procurement processes and reduce costs. Additionally, it outlines the creation of a frozen food project to better utilize raw chicken materials and control consumption. Finally, it discusses initiatives to review material specifications to lower prices, such as changing snack packaging and cutlery materials. The goals of these initiatives are to increase efficiency, quality, and cost savings.
The document is a job application that contains personal details, work experience, education history, training, honors, and organizations of the applicant. It certifies that all information provided is true and if any untruths are discovered during employment, the applicant agrees to immediate dismissal.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pengumpulan laporan QCC dan SS serta konvensi tahunan terkait. Pembaca diminta untuk mengumpulkan laporan tersebut sebelum tanggal tertentu untuk berpartisipasi dalam penilaian kinerja dan konvensi.
First Seven Tools of Quality Improvement_imu rev 4 april 2014Iskandar Muda
Teks tersebut menjelaskan tentang tujuh alat statistik yang digunakan untuk pengendalian mutu, yang dikenal sebagai Seven Basic Tools. Alat-alat tersebut meliputi check sheet, scatter diagram, fishbone diagram, pareto chart, flow chart, histogram, dan control chart. Check sheet digunakan untuk mengumpulkan data frekuensi masalah, sedangkan scatter diagram dan fishbone diagram digunakan untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor dan mengidentifikasi penyebab masalah.
The business model of a soccer club offers fans an attractive soccer experience through winning games, exclusive VIP lounges, and a 360-degree event experience at matches. It reaches fans through the stadium, its website, cable and mobile TV channels. Relationships are built through a personalized website, team blog, and VIP events. Revenue comes from ticket sales, TV subscriptions, renting the stadium, and advertising. Infrastructure like the team, venue, and marketing generate costs.
Dokumen tersebut membahas mengenai investasi dan manajemen keuangan Angkasa Pura I. Ringkasannya adalah: (1) Angkasa Pura I memiliki kas idle sebesar Rp1,8 triliun yang diinvestasikan di pasar uang dan modal, (2) Investasi dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan konservatif, (3) Dana akan digunakan untuk pengembangan Bandara Ngurah Rai.
Proyek pembangunan pabrik minyak kelapa di Malingping-Bayah (Lebak) untuk menyerap hasil kelapa petani dan meningkatkan nilai produk. Proyek ini membutuhkan pengurusan izin, pembangunan pabrik, pengadaan mesin, dan penyiapan tenaga kerja dalam waktu 6 bulan."
PT Kereta Api Indonesia (Persero) or PT KAI is the state-owned railway company in Indonesia. PT KAI serves local and inter-city transportation across Java and Sumatra islands. Its vision is to become the best railways service provider focusing on customer service and fulfilling stakeholder expectations. Its mission is to conduct railway business and support business through safety, on-time performance, service, and convenience. In 2005-2010, PT KAI faced internal issues like low on-time performance, many accidents, outdated infrastructure, and an aging workforce with low education levels. To address these problems and realize its vision, PT KAI implemented an 8-stage change management process including establishing urgency, building coalition, developing
Blue Bird Group is a transportation and manufacturing conglomerate established in the 1970s. It has since expanded into various sectors such as transportation, petrol stations, container depots, hotels, and more. The company aims to be sustainable and quality-driven through initiatives like "Green Bird" to reduce pollution and fuel costs. Its sustainability strategy focuses on employee satisfaction, fuel cost reduction, and developing new business lines like logistics and mass rapid transit to become less dependent on oil prices and traffic. Quick wins within one year include decreasing employee turnover, customer complaints, and fuel costs while increasing the number of hybrid vehicles and logistic revenue contribution. Successfully implementing new technologies, investments, and a "green culture" may help overcome difficulties of resistance to
PT. Jamu Nyonya Meneer is an herbal medicine company that created a strategic management plan using several analytical tools. The plan analyzed the company's external opportunities and threats using an EFE Matrix, internal strengths and weaknesses using an IFE Matrix, and potential strategies using IE and QSPM Matrices to determine the best path forward.
The document outlines a production system workflow that includes:
1) Customers place orders that are fulfilled through production where components are assembled.
2) Recommendations are made for replacement of damaged or missing components which are procured from suppliers.
3) The assembled products are stored in warehouses before being delivered to customers while purchase orders, work orders, shipping documents and feedback move through the different stages.
1. Change Management
PT. Pos Indonesia (Persero)
Anindityo Dwi Putro
Iskandar Muda
I. Driving Force for Change pemerintah dalam rangka penyehatan BUMN melalui BP
PT. Pos Indonesia adalah salah satu BUMN dengan BUMN dan Bapepam (2000) dengan penerapan Good
Public Service Obligation (PSO) yang bisnis intinya meliputi Corporate Governance.
bidang pelayanan surat, logistik dan jasa keuangan. Sampai Good Corporate Governance adalah hal yang sangat
saat ini kondisi keuangan PT. Pos Indonesia selalu populer sepuluh tahun terakhir ini. Dua teori utama yang
menunjukkan kinerja yang negatif. Hal ini kemudian terkait dengan corporate governance adalah stewardship
diperparah dengan perubahan cepat yang terjadi di luar theory dan agency theory (Chinn,2000; Shaw,2003).
perusahaan. Dari hasil penelitian, secara statistik operator Stewardship theory dibangun di atas asumsi filosofis
pos di seluruh dunia mengalami penurunan pangsa pasar mengenai sifat manusia yakni bahwa manusia pada
dalam hal volume selama dekade yang lalu (1998-2008) hakekatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan
dari 93% menjadi 85% untuk surat pos, dan dari 30% penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran
menjadi 26% untuk layanan ekspres dan paket pos. Dalam terhadap pihak lain. Inilah yang tersirat dalam hubungan
hal pendapatan pun penurunan terjadi dari 93% menjadi fidusia yang dikehendaki para pemegang saham. Dengan
85% untuk surat pos, selanjutnya dari 19% menjadi 16% kata lain, stewardship theory memandang manajemen
untuk layanan ekspres dan paket pos. Penurunan ini terjadi sebagai dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-
seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi. Di baiknya bagi kepentingan publik maupun stakeholder.
tengah hantaman eksternal, PT. Pos tetap memiliki Sementara itu, agency theory yang dikembangkan
kewajiban PSO, dimana harus tetap membuka layanan oleh Michael Johnson, memandang bahwa manajemen
meski jalur tidak menguntungkan. Kondisi internal yang perusahaan sebagai “agents” bagi para pemegang saham,
carut marut juga membuat PT. Pos Indonesia semakin akan bertindak dengan penuh kesadaran bagi
berada di posisi sulit bagaikan duri dalam daging yang kepentingannya sendiri, bukan sebagai pihak yang arif dan
‘sakit’ namun tetap harus dipertahankan. Tidak ada pilihan bijaksana serta adil terhadap pemegang saham. Dalam
selain berubah untuk merespon tantangan dan juga perkembangan selanjutnya, agency theory mendapat
peluang yang sebenarnya terbuka lebar. respon lebih luas karena dipandang lebih mencerminkan
External Drivers Internal Drivers
kenyataan yang ada. Berbagai pemikira mengenai
Technological Change in Negative financial performance corporate governance berkembang dengan bertumpu pada
Telecommunication Worker welfare condition agency theory di mana pengelolaan dilakukan dengan
Public Service Obligation policy
Private company for mail, logistic
penuh kepatuhan kepada berbagai peraturan dan
and communication services ketentuan yang berlaku.
Good corporate governance (GCG) secara definitif
The Globalization of Market and Competition merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan
perusahaan yang menciptakan nilai tambah (value added)
untuk semua stakeholder (Monks,2003). Ada dua hal yang
More Hazard More Opportunity
Low Performance Market potential ditekankan dalam konsep ini, pertama, pentingnya hak
More Competition Network opportunity pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan
Non profit responsibilities
benar dan tepat pada waktunya dan, kedua, kewajiban
perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure)
Organizational Transformation
secara akurat, tepat waktu, transparan terhadap semua
Internal Reform informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan
Dealing with External Treat
stakeholder. Ada empat komponen utama yang diperlukan
Based on ‘Major Change Drivers’ by John P. Kotter in dalam konsep good corporate governance, (Kaen, 2003;
Leading Change pg. 19 Shaw, 2003) yaitu fairness, transparency, accountability,
dan responsibility. Keempat komponen tersebut penting
II. Respon Perusahaan karena penerapan prinsip good corporate governance
PT. Pos Indonesia adalah salah satu BUMN yang secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas
mencoba memperbaiki diri dan merespon tantangan yang laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat
dihadapinya. Hal ini merupakan bagian dari program aktivitas rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan
2. keuangan tidak menggambarkan nilai fundamental Penerapan prinsip transparansi ini sangat perlu
perusahaan. karena merupakan sumber informasi bagi investor,
Penerapan Good Corporate Governance di PT.Pos pemegang saham, kreditor dan pihak yang
Indonesia berawal pada tahun 2001. Secara umum berkepentingan lainnya dalam membuat keputusan
program penerapan GCG di PT. Pos Indonesia adalah yang nantinya akan mempengaruhi masa depan
sebagai berikut: perusahaan.
1. Perancangan dan penerapan gerakan moral Bersih 2. Kemandirian
Transparan Profesional (BTP). Maksud dan tujuan PT. Pos Indonesia menggunakan staf ahli di setiap
gerakan ini adalah membangun, membentuk budaya divisi atau bagian dalam perusahaan. Perseroan
baru yang dapat dibanggakan dan dianut serta dikelola bebas dari pengaruh pihak lain dan juga
dilaksanakan oleh seluruh pimpinan/karyawan kegiatan perusahaan sesuai dengan UU No.12 tahun
perusahaan, merubah dan membentuk perilaku 1998 tentang perseroan. Dalam hal ini ditekankan
pimpinan dan karyawan PT. Pos Indonesia. bahwa dalam menjalankan fungsi, tugas, dan tanggung
2. Melakukan pengujian mandiri utnuk mengetahui jawab komisaris serta manajer atau pihak-pihak yang
apakah perusahaan melalui unit-unit kerja telah diberi tugas sesuai dengan divisi masing-masing.
menetapkan prinsip-prinsip GCG Langkah-langkah yang telah ditempuh oleh PT. Pos
3. Adanya pedoman perilaku etis perusahaan Indonesia yaitu:
4. Pengukuran dan penilaian pelaksanaan GCG a. Menggunakan tenaga ahli di setiap divisi atau
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan bagian dalam perusahaan
Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance di PT. Pos b. Tidak melibatkan pengaruh dari luar yang tidak
Indonesia: sesuai dengan prinsip korporasi yang sehat
1. Transparansi c. Berusaha menghindari benturan kepentingan
PT. Pos Indonesia menerapkan penyajian laporan antara perusahaan dan direksi
keuangan tahunan yang sesuai dengan Prinsip d. Membuat kebijakan intern dalam perusahaan yang
Akuntansi yang Berlaku Umum (PBAU). Dalam hal sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku
prinsip transparansi di PT. Pos Indonesia telah: 3. Akuntabilitas
a. Mengembangkan sistem akuntasi dan praktek Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban atas
terbaik untuk memastikan kualitas dari laoran pelaksanaan fungsi dan tugas-tugas sesuai dengan
keuangan yang disclosure, akan tetapi PT. Pos wewenang yang dimiliki oleh seluruh organ perseroan.
Indonesia masih dalam tahap awal penerapan Dalam hal ini direksi beserta manajer
teknologi informasi dan sistem informasi bertanggungjawab atas keberhasilan pengurusan
manajemen untuk memastikan penilaian kinerja pengawasan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
yang terbaik dan proses pengambilan keputusan disetujui pemegang saham. Komisaris bertanggung
yang efektif jawab atas keberhasilan pengawasan dan pemberian
b. Mengembangkan manajemen resiko dalam nasehat kepada direksi dalam rangka pengelolaan
perusahaan untuk dapat memastikan seluruh perusahaan. Untuk memperkuat fungsi pengawasan
resiko dapat dikelola pada tingkat waktu yang PT. Pos Indonesia membentuk komite audit oleh dewan
dapat ditolerir. komisaris, serta menggunakan auditor eksternal yang
c. Melakukan penilaian terhadap unit kerjanya secara berkualitas.
berkala Untuk efektivitas pelaksanaan GCG, PT. Pos
Laporan keuangan telah memberikan gambaran Indonesia membentuk lembaga-lembaga yang bertugas
mengenai sistem manajemen resiko, tujuan dan memonitor, menilai dan mengevaluasi pelaksanaan
strategi bisnis, kepemilikan, jaminan hutang, GCG, diantaranya:
perencanaan, penilaian manajemen atas iklim dan 1. Komite audit yang dibentuk oleh dewan komisaris.
resiko, nama-nama direksi dan pekerjaan utama Komite audit melaporkan tugasnya kepada dewan
lainnya. Selain itu, apabila ada jabatan yang kosong komisaris. Komite audit telah melaksanakan tugas
dumumkan melalui RUPS. Sistem remunerasi komisaris sesuai dengan lingkup kerjanya antara lain:
dan direksi juga disampaikan pada RUPS.
3. a. Menyusun ketentuan dan persyaratan bagi pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, akan tetapi
auditor independen untuk melaksanakan audit pelaksanaan sanksi-sanksi tersebut dirasa masih perlu
laporan keuangan konsolidasi ditingkatkan. Bentuk-bentuk ancaman sanksi
b. Mengawasi proses audit laporan keuangan tergantung pada bentuk pelanggaran yang dilakukan
konsolidasi, untuk memastikan auditor seperti:
independen dalam melaksanakan audit 1. Hukuman administratif kepada karyawan yang
bersikap objektif dan independen sesuai melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan
dengan Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) disiplin karyawan
2. Badan atau komite pemantauan dan evaluasi 2. Tuntutan perbendaharaan/tuntutan ganti rugi
penerapan GCG yang dibentuk oleh direksi dengan terhadap pelanggaran yang menimbulkan
SK tersendiri. Badan dan komite melaporkan kerugian bagi perusahaan
tugasnya kepada direksi. Tugas dan fungsinya 3. Tuntutan/proses hukum publik terhadap
yaitu: pelanggaran peraturan perundang-undangan yang
a. pengawasan akan kebenaran penilaian dan berlaku
ketepatan waktu pelaporan 5. Kewajaran
b. Memproses dan mengkompilasi semua hasil Kewajaran yaitu perlindungan kepentingan
penilaian ke dalam bentuk laporan corporate minoritas shareholder, keadilan dan kesetaraan di
c. Analisa untuk evaluasi guna penyempurnaan dalam memenuhi hak-hak stakeholder dari penipuan,
proses, hasil dan dampaknya kecurangan, perdagangan dan penyalahgunaan oleh
Penilaian GCG di PT. Pos Indonesia juga dilakukan orang dalam. Dalam hal ini ditekankan agar pihak-pihak
secara jabatan oleh: berkepentingan terhadap perusahaan terlindung dari
a. Satuan Penggawasan Interen Pusat terhadap kecurangan serta penyalahgunaan wewenang yang
aspek organ perusahaan dan bidang fungsi dilakukan oleh pihak intern perusahaan. Yang telah
perusahaan di kantor pusat serta untuk kantor dilakukan antara lain:
wilayah usaha pos, yang dalam 1. Menetapkan aturan perusahaan untuk melindungi
pelaksanaannya melapor langsung ke direktur kepentingan pemegang saham, khususnya
utama dengan menyampaikan tembusannya pemegang saham minoritas
kepada para anggota direksi 2. Menetapkan Corporate Conduct atau Code of
b. Satuan Pengawasan Interen Pusat terhadap Conduct/Ethics yang berlaku di PT. Pos Indonesia
UPT yang berada di jajaran wilayah usaha pos disamping nilai-nilai etika, moral yang selama ini
yang bertalian, yang dalam pelaksanaannya telah dipedomani untuk melindungi dari
melapor langsung ke wilayah usaha pos yang kesalahan yang berasa dari dalam, self dealing,
bertalian dengan menyampaikan dan konflik kepentingan diantaranya sebagai
tembusannya kepada direktur utama dan para berikut:
anggpta direksi a. Tidak melakukan perbuatan tercela
4. Pertanggung jawaban b. Tidak melakukan kegiatan kolusi, korupsi,
Pengelolaan perusahaan diselengggarakan nepotisme. Bagi pelaku dalam perusahaan
berdasarkan etika bisnis yang sehat dan universal, akan yang melihat bukti-bukti adanya perbuatan
tetapi perusahaan kurang konsisten menyelenggarakan yang cenderung merugikan perusahaan,
perusahaan secara baik di kalangan perusahaan sendiri berkewajiban untuk melaporkannya pada
maupun di kalangan masyarakat. atasannya.
Selain itu, peningkatan kinerja dan produktivitas c. Tidak menerima pemberian apapun
masih harus terus ditingkatkan secara berkelanjutan d. Jujur
agar perusahaan tetap bertahan dalam kegiatan 3. Menetapkan peran dan tanggung jawab
bisnisnya. Dewan direksi harus menghindari manajemen
penyalahgunaan wewenang dalam menjalankan 4. Wajar dalam menggunakan setiap informasi yang
tugasnya yang terkadang masih sering terjadi. PT. Pos material dan diungkapkan secara penuh
Indonesia juga membuat peraturan dan kebijakan yang Beberapa kegiatan yang dilakukan PT. Pos Indonesia
memuat ancaman sanksi terhadap pelanggaran untuk mendukung pelaksanaan GCG antara lain:
4. 1. Penyelenggaraan RUPS secara kontinyu dan
ROA
teratur 2%
2. Audit atas laporan keuangan oleh auditor 0.06%
0%
independen sesuai dengan ketentuan yang berlaku
-0.82% 2003
3. Dilakukannya penilaian mandiri terhadap unit-unit -2%
2004
kerja. Penilaian dilakukan dalam bentuk kuesioner. 2005
-4%
Pejabat dan pimpinan unit melakukan penilaian -4.39%
2006
mandiri sekurang-kurangnya setiap enam bulan -6%
4. Membentuk Komite Pemantauan dan Evaluasi -8% -7.04%
Penerapan Good Corporate Governance yang
melakukan interview terhadap para responden Cash Ratio
79.93%
yang terdiri dari para pejabat/pimpinan unit kerja 80%
dan rekan setingkat, bawahan/karyawan serta
75.66%
atasan dari pejabat/pimpinan unit kerja yang 75% 2003
bertalian 2004
70.85% 2005
70% 2006
III. Hasil yang dicapai dari Respon Perusahaan 68.10%
PT. Pos Indonesia berhasil meningkatkan
performa keuangannya dari tadinya selalu negatif 65%
menjadi positif. Hasil tersebut tidak di dapat dengan
Total Equity to Total Asset
cepat melainkan setelah penerapan GCG berjalan 25% 23.99%
selama beberapa tahun.
20% 18.79%
ROE 2003
0.58% 15% 13.45%
0% 2004
10.77%
-5% 2005
-3.42% 10%
2006
-10%
2003
-15% 5%
2004
-20%
2005 0%
-25%
2006
-30%
-35% -32.66%
-40% -37.50% IV. Evaluasi dan Saran
Penerapan GCG pada PT. Pos Indonesia telah
ROI
2%
membawa perubahan yang positif terhadap perbaikan
0%
0.13% kinerja keuangan. Namun, langkah ini sebenarnya
-2%
-0.29% hanyalah respon terhadap tantangan internal, sedangkan
2003
-4%
tantangan eksternal justru belum terselesaikan. Padahal,
2004
-6% 2005 harusnya perubahan dilakukan secara simultan, sebab
-8%
-6.09% 2006 perubahan yang terjadi akibat faktor eksternal telah terjadi
-10%
secara cepat dan signifikan. Berdasarkan penelitian
-12%
-10.41% terhadap penerapan GCG pada beberapa kantor cabang
PT. Pos Indonesia (....), kami melihat proses perubahan
yang terjadi pada internal ini sangat rentan untuk kembali
kepada kondisi awal. Hal ini dikarenakan perubahan
internal dan penerapan GCG lebih disebabkan karena
adanya peraturan atau hukum yang mengharuskan
penerapan GCG pada BUMN, bukan didasari oleh
kesadaran atau perasaan mendesak yang membutuhkan
perubahan. Bila merujuk pada 8 langkah perubahan
menurut Kotter:
5. Proses perubahan internal ini tidak melalui fase
pembangunan Sense of Urgency dan tidak ditutup dengan
menjadikan budaya yang baru sebagai hasil perubahan.
Perubahan yang tidak melalui tahap-tahap ini sangat
rentan untuk bertahan. Karena menurut Kotter, budaya
sangat kuat untuk mengontrol cara kerja organisasi di
masa depan dan memastikan kondisi tidak terulang
kembali (Kotter: Leading Change, Ch 10)
Di sisi lain, PT. Pos Indonsia tetap membutuhkan
strategi perubahan untuk merespon tantangan sekaligus
peluang yang datang dari luar. PT. Pos Indonesia harus
melakukan pemetaan strategi yang cocok berdasarkan
peluang dan ancaman dan kekuatan serta kelemahan yang
dimilikinya. Salah satu kelebihan yang akan sulit diikuti
oleh organisasi lain yaitu jangkauan yang luas meliputi
seluruh wilayah Indonesia. PT. Pos Indonesia sebaiknya
memanfaatkan kelebihan yang strategis ini dengan baik
untuk menjawab tantangan dan ancaman yang dialami
saat ini.
V. Daftar Pustaka