SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Inilah 4 cara untuk menentukan status kepemilikan persediaan barang
By Wadiyo*
Untuk menentukkan apakah barang itu sudah dapat dicatat sebagai persediaan,
sebagai dasar yang digunakan adalah hak kepemilikan. Barang-barang akan dicatat
sebagai pihak yang memiliki barang-barang tersebut.
Sehingga perubahan catatan persediaan akan didasarkan pada perpindahan hak
kepemilikan barang.
Ada beberapa kondisi yang sering terjadi di mana sulit untuk menentukan hak
kepemilikan barang sehingga dalam prakteknya akan ditemui beberapa
penyimpangan. Kesulitan untuk menentukan perpindahan hak atas barang timbul
dalam kondisi seperti berikut ini :
#1. Goods in Transit (Barang-barang dalam perjalanan)
Barang-barang yang pada tanggal neraca masih dalam perjalanan menimbulkan
masalah apakah masih menjadi milik penjual atau sudah berpindah haknya pada
pembeli.
Cara yang paling praktis untuk mengetahui status kepemilikan dari
barang-barang seperti itu adalah dengan mencari informasi mengenai
syarat pengiriman barang-barang tersebut.
Ada 2 syarat pengiriman barang-barang, yaitu :
Syarat #1. F.O.B shipping point
Bila barang-barang dikirim dengan syarat f.o.b shipping point maka hak atas barang
yang dikirim berpindah pada pembeli ketika barang-barang tersebut diserahkan
kepada pihak pengangkut.
Untuk mengetahui proses dan diagram alur ( flowchart) sistem akuntansi pembelian
barang, silahkan baca juga artikel tentang sistem akuntansi pembelian.
Pada saat terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli untuk menggunakan
syarat pengiriman barang dengan f.o.b shipping point maka :
Penjual :
- Mencatat penjualan
- Mengurangi persediaan barangnya
Pembeli :
- Mencatat pembelian
- Menambah persediaan barangnya
Dalam prakteknya prinsip pengakuan hak kepemilikan barang seperti ini biasanya
sulit dilakukan karena biasanya pembeli tidak mengetahui kapan barangnya akan
dikirim.
Oleh karena itu untuk memudahkan pencatatan persediaan, maka pembeli akan
mencatat pembelian dan menambah persediaan barangnya pada waktu barang-
barang tersebut diterima oleh pembeli.
Sedangkan penjual akan mencatat penjualan dan mengurangi persediaan barangnya
pada waktu mengirimkan barang-barang tersebut.
Penyimpangan ini baru akan menjadi masalah jika pada tanggal penyusunan laporan
keuangan ada barang-barang yang masih dalam perjalanan. Sehingga agar laporan
keuangan itu akurat maka barang-barang dalam perjalanan pada tanggal neraca
harus ditentukan siapa pemiliknya.
Syarat #2. F.O.B destination
Bila syarat pengiriman barang adalah f.o.b destination maka ini berarti bahwa hak
atas barang baru berpindah pada pembeli bila barang-barang yang dikirim sudah
diterima oleh pembeli.
Jadi perpindahan hak atas barang terjadi pada tanggal penerimaan barang oleh
pembeli.
Pada saat terjadi kesepakatan untuk menggunakan syarat f.o.b destination maka :
Penjual :
- Mencatat penjualan
- Mengurangi persediaan barangnya
Pembeli :
- Mencatat pembelian
- Menambah persediaan barangnya
Perlakuanya hampir sama dengan f.o.b shipping point.
Dengan menggunakan syarat f.ob destination pun masih ada kesulitan bagi penjual
untuk menentukan kapan barang-barang yang dibeli akan sampai di tangan
pembeli.
Sehingga ada prakteknya terdapat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, yaitu
penjual sudah mencatat penjualan dan mengurangi persediaan barangnya pada
saat mengirimkan barang-barang tersebut.
Sedangkan pembeli mencatat pembelian dan menambah persediaan barangnya
pada saat menerima barang-barang tersebut.
Pada tanggal neraca, perlu ditentukan dengan jelas barang dalam perjalanan itu
milik penjual atau pembeli sehingga bisa ditentukan jumlah persediaan barang
dengan benar.
#2. Segregated Goods (Barang-barang yang dipisahkan)
Seringkali terjadi pada saat terjadi kontrak penjualan barang dalam jumlah yang
besar, pengiriman barangnya tidak bisa dilakukan sekaligus.
Walaupun belum dikirimkan, barang-barang yang sudah dipisahkan tersendiri
dengan tujuan untuk memenuhi kontrak-kontrak atau pesanan dari pembeli tersebut
maka hak kepemilikannya sudah berpindah ke pembeli.
Sehingga pada saat penyusunan laporan keuangan jika ada barang-barang yang
sudah dipisahkan harus dikeluarkan dari jumlah persediaan penjual dan dicatat
sebagai penjualan. Begitu juga dengan pembeli sudah dapat mencatatkan sebagai
pembelian dan menambah persediaan barangnya.
#3. Consignment Goods (Barang-barang konsinyasi)
Penjualan dengan sistem konsinyasi atau titipan maka status barang-barang yang
dititipkan untuk dijualkan (dikonsinyasikan) haknya masih tetap pada yang
menitipkan (consignor) sampai barang-barang tersebut dijual.
Sebelum barang-barang tersebut dijual masih tetap menjadi persediaan pihak yang
menitipkan. Pihak yang menerima titipan (consignee) tidak mempunyai hak atas
barang-barang tersebut sehingga tidak mencatatkan barang-barang tersebut sebagai
persediaannya.
Apabila barang-barang itu sudah dijual maka yang menerima titipan membuat
laporan pada yang menitipkan. Pada waktu menerima laporan, pihak yang
menitipkan (consignor) mencatat penjualan dan mengurangi persediaan barangnya.
#4. Installment Sales (Penjualan Angsuran)
Dalam penjualan angsuran hak atas barang tetap pada penjual sampai seluruh
harga jualnya dilunasi. Penjual akan melaporkan barang-barang tersebut dalam
persediaannya dikurangi dengan jumlah yang sudah dibayar.
Pembeli akan melaporkan barang-barang tersebut dalam persediaannya sejumlah
yang sudah dibayarkannya.
Apabila dianggap bahwa kemungkinan pembatalan penjualan tersebut adalah kecil
maka penjual dapat mengakuinya sebagai penjualan biasa yang diangsur dan
pembeli dapat mencatatnya sebagai pembelian biasa yang pembayarannya diangsur.
Ada beberapa cara penjualan angsuran di mana masing-masing cara akan ditentukan
cara mencatatnya.
Berikut ini contoh-contohnya :
#1. Dibeli mesin dengan harga Rp 50.000.000 yang pembayarannya akan diangsur
selama 5 tahun, tiap tahun sebesar Rp. 10.000.000 ditambah bunga 10% per tahun.
Jurnal yang dibuat oleh pembeli untuk mencatat pembelian mesin dan pembayaran
angsuran adalah sebagai berikut :
Pembelian mesin:
Mesin Rp. 50.000.000
Utang Rp. 50.000.000
Akhir tahun pertama :
Utang Rp. 10.000.000
Biaya bunga Rp. 5.000.000
Kas Rp. 15.000.000
Perhitungan bunganya :
10% x Rp. 50.000.000 = Rp. 5.000.000
Akhir tahun kedua :
Utang Rp. 10.000.000
Biaya bunga Rp. 4.000.000
Kas Rp. 14.000.000
Perhitungan bunganya :
10% x Rp. 40.000.000 = Rp. 4.000.000
Dan seterusnya ...
#2. Mesin dibeli dengan harga Rp. 60.000.000 di angsur lima tahun, di mana setiap
tahunnya Rp 12.000.000 tanpa bunga. Jika dibeli tunai maka harga mesin itu Rp.
50.000.000. Dengan sistem penjualan seperti itu bunga selama masa angsuran
inklusif dengan harga mesin.
Harga perolehan (cost) mesin adalah sebesar harga tunainya dan selisihnya dicatat
sebagai bunga. Jurnal pembelian mesin yang dibuat oleh pembeli untuk mencatat
pembelian mesin dan angsuran setiap tahun sebagai berikut :
Pembelian mesin :
Mesin Rp. 50.000.000
Biaya bunga Rp. 10.000.000
Utang Rp. 60.000.000
Akhir tahun pertama :
Utang Rp. 12.000.000
Kas Rp. 12.000.000
Jurnal penyesuaian :
Cadangan bunga Rp. 8.000.000
Biaya bunga Rp. 8.000.000
Cadangan bunga dalam neraca dikurangkan pada jumlah utang pembelian mesin
sehingga dapat menunjukkan nilai tunai utang pada tanggal neraca. Pada awal tahun
berikutnya dibuat jurnal penyesuaian kembali sebagai berikut :
Biaya bunga Rp. 8.000.000
Cadangan bunga Rp. 8.000.000
Akhir tahun kedua :
Utang Rp. 6.000.000
Kas Rp. 6.000.000
Jurnal penyesuaian :
Cadangan bunga Rp. 6.000.000
Biaya bunga Rp. 6.000.000
Jurnal penyesuaian kembali :
Biaya bunga Rp. 6.000.000
Cadangan bunga Rp. 8.000.000
Dan seterusnya ....
***
Tentang Penulis:
Praktisi finance & Accounting di berbagai industri seperti baja,
IT Consultant, konstruksi dan distribusi selama lebih dari 14
tahun.
Pengelola blog http://manajemenkeuangan.net/
Blog Referensi Terlengkap Manajemen Keuangan + Akuntansi.
***

More Related Content

What's hot

Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhMahyuni Bjm
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi apryani rahmawati
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Tobagus Makmun
 
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Majid
 
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Falanni Firyal Fawwaz
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
 
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetapMuhamad Jaenudin
 
Rekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bankRekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bankAnita Julia
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Hasan Romadon
 
Selisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagangSelisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagangAmanda Sabila
 
Ppt bab 10 jurnal penyesuaian
Ppt bab 10 jurnal penyesuaianPpt bab 10 jurnal penyesuaian
Ppt bab 10 jurnal penyesuaianIndah Rohmatullah
 

What's hot (20)

Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111
 
Konsinyasi
KonsinyasiKonsinyasi
Konsinyasi
 
Siklus pendapatan
Siklus pendapatanSiklus pendapatan
Siklus pendapatan
 
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
 
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
 
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
 
99017 9-847873159863
99017 9-84787315986399017 9-847873159863
99017 9-847873159863
 
Rekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bankRekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bank
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
 
Soal latihan kasus myob
Soal latihan kasus myobSoal latihan kasus myob
Soal latihan kasus myob
 
Selisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagangSelisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagang
 
ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS
 
Ppt bab 10 jurnal penyesuaian
Ppt bab 10 jurnal penyesuaianPpt bab 10 jurnal penyesuaian
Ppt bab 10 jurnal penyesuaian
 
aktiva tetap.ppt
 aktiva tetap.ppt aktiva tetap.ppt
aktiva tetap.ppt
 
Perhitungan Persediaan
Perhitungan PersediaanPerhitungan Persediaan
Perhitungan Persediaan
 

Similar to STATUS PERSEDIAAN

PPT PKWU Penjualan Konsinyasi Kelompok 6 MIPA 6.pptx
PPT PKWU Penjualan Konsinyasi Kelompok 6 MIPA 6.pptxPPT PKWU Penjualan Konsinyasi Kelompok 6 MIPA 6.pptx
PPT PKWU Penjualan Konsinyasi Kelompok 6 MIPA 6.pptxadeliaintan5
 
Prinsip Akuntansi Pertemuan 7.pdf
Prinsip Akuntansi Pertemuan 7.pdfPrinsip Akuntansi Pertemuan 7.pdf
Prinsip Akuntansi Pertemuan 7.pdfDanuPradipta2
 
Si pi 10, sasi ngatiningrum, hapzi ali, siklus pengeluaran pembelian dan pemb...
Si pi 10, sasi ngatiningrum, hapzi ali, siklus pengeluaran pembelian dan pemb...Si pi 10, sasi ngatiningrum, hapzi ali, siklus pengeluaran pembelian dan pemb...
Si pi 10, sasi ngatiningrum, hapzi ali, siklus pengeluaran pembelian dan pemb...Sasi Ngatiningrum
 
SIPI, Ramsey Ramli, Hapzi Ali, Tugas 1-UAS Sistim Informasi dan Pengendalian ...
SIPI, Ramsey Ramli, Hapzi Ali, Tugas 1-UAS Sistim Informasi dan Pengendalian ...SIPI, Ramsey Ramli, Hapzi Ali, Tugas 1-UAS Sistim Informasi dan Pengendalian ...
SIPI, Ramsey Ramli, Hapzi Ali, Tugas 1-UAS Sistim Informasi dan Pengendalian ...Ramsey Ramli
 
Akuntansi perush dagang
Akuntansi perush dagangAkuntansi perush dagang
Akuntansi perush dagangpanamjayait
 
Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx
 Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx
Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptxAisyah Safitri Hayati
 
Rpp 1-1-pencatatan-transaksi-baru
Rpp 1-1-pencatatan-transaksi-baruRpp 1-1-pencatatan-transaksi-baru
Rpp 1-1-pencatatan-transaksi-baruAGUS SETIYONO
 
LKS EKONOMI XII SEM 2.pdf
LKS EKONOMI XII SEM 2.pdfLKS EKONOMI XII SEM 2.pdf
LKS EKONOMI XII SEM 2.pdfBustamamAbi1
 
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)Tri Yani
 
SI&PI, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pendapatan dan penerimaan kas, unive...
SI&PI, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pendapatan dan penerimaan kas, unive...SI&PI, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pendapatan dan penerimaan kas, unive...
SI&PI, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pendapatan dan penerimaan kas, unive...wendi_bppk
 
akuntansi penjualan Konsinyasi
akuntansi penjualan Konsinyasiakuntansi penjualan Konsinyasi
akuntansi penjualan Konsinyasipanggih ginanjar
 
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...RiriPratiwi2
 
Sistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman Ringan
Sistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman RinganSistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman Ringan
Sistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman RinganWADIYO .
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahahmadureh
 
Akuntansi perhotelan ix
Akuntansi perhotelan ixAkuntansi perhotelan ix
Akuntansi perhotelan ixJajang Suandi
 

Similar to STATUS PERSEDIAAN (20)

PPT PKWU Penjualan Konsinyasi Kelompok 6 MIPA 6.pptx
PPT PKWU Penjualan Konsinyasi Kelompok 6 MIPA 6.pptxPPT PKWU Penjualan Konsinyasi Kelompok 6 MIPA 6.pptx
PPT PKWU Penjualan Konsinyasi Kelompok 6 MIPA 6.pptx
 
Prinsip Akuntansi Pertemuan 7.pdf
Prinsip Akuntansi Pertemuan 7.pdfPrinsip Akuntansi Pertemuan 7.pdf
Prinsip Akuntansi Pertemuan 7.pdf
 
Pertemuan 2 untuk mahasiswa
Pertemuan 2 untuk mahasiswaPertemuan 2 untuk mahasiswa
Pertemuan 2 untuk mahasiswa
 
Si pi 10, sasi ngatiningrum, hapzi ali, siklus pengeluaran pembelian dan pemb...
Si pi 10, sasi ngatiningrum, hapzi ali, siklus pengeluaran pembelian dan pemb...Si pi 10, sasi ngatiningrum, hapzi ali, siklus pengeluaran pembelian dan pemb...
Si pi 10, sasi ngatiningrum, hapzi ali, siklus pengeluaran pembelian dan pemb...
 
Penjualan konsinyasi
Penjualan konsinyasiPenjualan konsinyasi
Penjualan konsinyasi
 
SIPI, Ramsey Ramli, Hapzi Ali, Tugas 1-UAS Sistim Informasi dan Pengendalian ...
SIPI, Ramsey Ramli, Hapzi Ali, Tugas 1-UAS Sistim Informasi dan Pengendalian ...SIPI, Ramsey Ramli, Hapzi Ali, Tugas 1-UAS Sistim Informasi dan Pengendalian ...
SIPI, Ramsey Ramli, Hapzi Ali, Tugas 1-UAS Sistim Informasi dan Pengendalian ...
 
Akuntansi perush dagang
Akuntansi perush dagangAkuntansi perush dagang
Akuntansi perush dagang
 
Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx
 Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx
Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx
 
Modul 6 KB 4
Modul 6 KB 4Modul 6 KB 4
Modul 6 KB 4
 
Rpp 1-1-pencatatan-transaksi-baru
Rpp 1-1-pencatatan-transaksi-baruRpp 1-1-pencatatan-transaksi-baru
Rpp 1-1-pencatatan-transaksi-baru
 
Powerpoint ptiiii
Powerpoint ptiiiiPowerpoint ptiiii
Powerpoint ptiiii
 
LKS EKONOMI XII SEM 2.pdf
LKS EKONOMI XII SEM 2.pdfLKS EKONOMI XII SEM 2.pdf
LKS EKONOMI XII SEM 2.pdf
 
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
 
SI&PI, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pendapatan dan penerimaan kas, unive...
SI&PI, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pendapatan dan penerimaan kas, unive...SI&PI, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pendapatan dan penerimaan kas, unive...
SI&PI, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pendapatan dan penerimaan kas, unive...
 
akuntansi penjualan Konsinyasi
akuntansi penjualan Konsinyasiakuntansi penjualan Konsinyasi
akuntansi penjualan Konsinyasi
 
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
 
Sistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman Ringan
Sistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman RinganSistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman Ringan
Sistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman Ringan
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahah
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi II Utang Jk. Pendek
Bahan kuliah pengantar akuntansi II  Utang Jk. PendekBahan kuliah pengantar akuntansi II  Utang Jk. Pendek
Bahan kuliah pengantar akuntansi II Utang Jk. Pendek
 
Akuntansi perhotelan ix
Akuntansi perhotelan ixAkuntansi perhotelan ix
Akuntansi perhotelan ix
 

More from WADIYO .

Tutorial laporan keuangan super lengkap [2019]
Tutorial laporan keuangan super lengkap [2019]Tutorial laporan keuangan super lengkap [2019]
Tutorial laporan keuangan super lengkap [2019]WADIYO .
 
Pengertian siklus akuntansi, alur, dan urutan prosesnya
Pengertian siklus akuntansi, alur, dan urutan prosesnyaPengertian siklus akuntansi, alur, dan urutan prosesnya
Pengertian siklus akuntansi, alur, dan urutan prosesnyaWADIYO .
 
Pengertian jurnal umum dan jurnal akuntansi dalam sistem akuntansi
Pengertian jurnal umum dan jurnal akuntansi dalam sistem akuntansiPengertian jurnal umum dan jurnal akuntansi dalam sistem akuntansi
Pengertian jurnal umum dan jurnal akuntansi dalam sistem akuntansiWADIYO .
 
Standard Operating Procedur (SOP) Akuntansi Keuangan
Standard Operating Procedur (SOP) Akuntansi KeuanganStandard Operating Procedur (SOP) Akuntansi Keuangan
Standard Operating Procedur (SOP) Akuntansi KeuanganWADIYO .
 
Cara Menilai Kinerja Keuangan Bank
Cara Menilai Kinerja Keuangan BankCara Menilai Kinerja Keuangan Bank
Cara Menilai Kinerja Keuangan BankWADIYO .
 
Metode pencatatan persediaan barang
Metode pencatatan persediaan barangMetode pencatatan persediaan barang
Metode pencatatan persediaan barangWADIYO .
 
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)WADIYO .
 
Strategy and kpi finance & accounting department
Strategy and kpi finance & accounting departmentStrategy and kpi finance & accounting department
Strategy and kpi finance & accounting departmentWADIYO .
 
Cara menghitung zakat profesi
Cara menghitung zakat profesiCara menghitung zakat profesi
Cara menghitung zakat profesiWADIYO .
 
Cara menghitung zakat properti
Cara menghitung zakat propertiCara menghitung zakat properti
Cara menghitung zakat propertiWADIYO .
 
Powerful microsoft excel skills
Powerful microsoft excel skillsPowerful microsoft excel skills
Powerful microsoft excel skillsWADIYO .
 
Proses penyusunan laporan keuangan
Proses penyusunan laporan keuanganProses penyusunan laporan keuangan
Proses penyusunan laporan keuanganWADIYO .
 
12 dimensi pribadi excellent
12 dimensi pribadi excellent12 dimensi pribadi excellent
12 dimensi pribadi excellentWADIYO .
 

More from WADIYO . (13)

Tutorial laporan keuangan super lengkap [2019]
Tutorial laporan keuangan super lengkap [2019]Tutorial laporan keuangan super lengkap [2019]
Tutorial laporan keuangan super lengkap [2019]
 
Pengertian siklus akuntansi, alur, dan urutan prosesnya
Pengertian siklus akuntansi, alur, dan urutan prosesnyaPengertian siklus akuntansi, alur, dan urutan prosesnya
Pengertian siklus akuntansi, alur, dan urutan prosesnya
 
Pengertian jurnal umum dan jurnal akuntansi dalam sistem akuntansi
Pengertian jurnal umum dan jurnal akuntansi dalam sistem akuntansiPengertian jurnal umum dan jurnal akuntansi dalam sistem akuntansi
Pengertian jurnal umum dan jurnal akuntansi dalam sistem akuntansi
 
Standard Operating Procedur (SOP) Akuntansi Keuangan
Standard Operating Procedur (SOP) Akuntansi KeuanganStandard Operating Procedur (SOP) Akuntansi Keuangan
Standard Operating Procedur (SOP) Akuntansi Keuangan
 
Cara Menilai Kinerja Keuangan Bank
Cara Menilai Kinerja Keuangan BankCara Menilai Kinerja Keuangan Bank
Cara Menilai Kinerja Keuangan Bank
 
Metode pencatatan persediaan barang
Metode pencatatan persediaan barangMetode pencatatan persediaan barang
Metode pencatatan persediaan barang
 
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
 
Strategy and kpi finance & accounting department
Strategy and kpi finance & accounting departmentStrategy and kpi finance & accounting department
Strategy and kpi finance & accounting department
 
Cara menghitung zakat profesi
Cara menghitung zakat profesiCara menghitung zakat profesi
Cara menghitung zakat profesi
 
Cara menghitung zakat properti
Cara menghitung zakat propertiCara menghitung zakat properti
Cara menghitung zakat properti
 
Powerful microsoft excel skills
Powerful microsoft excel skillsPowerful microsoft excel skills
Powerful microsoft excel skills
 
Proses penyusunan laporan keuangan
Proses penyusunan laporan keuanganProses penyusunan laporan keuangan
Proses penyusunan laporan keuangan
 
12 dimensi pribadi excellent
12 dimensi pribadi excellent12 dimensi pribadi excellent
12 dimensi pribadi excellent
 

Recently uploaded

11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 

STATUS PERSEDIAAN

  • 1. Inilah 4 cara untuk menentukan status kepemilikan persediaan barang By Wadiyo* Untuk menentukkan apakah barang itu sudah dapat dicatat sebagai persediaan, sebagai dasar yang digunakan adalah hak kepemilikan. Barang-barang akan dicatat sebagai pihak yang memiliki barang-barang tersebut. Sehingga perubahan catatan persediaan akan didasarkan pada perpindahan hak kepemilikan barang. Ada beberapa kondisi yang sering terjadi di mana sulit untuk menentukan hak kepemilikan barang sehingga dalam prakteknya akan ditemui beberapa penyimpangan. Kesulitan untuk menentukan perpindahan hak atas barang timbul dalam kondisi seperti berikut ini : #1. Goods in Transit (Barang-barang dalam perjalanan) Barang-barang yang pada tanggal neraca masih dalam perjalanan menimbulkan masalah apakah masih menjadi milik penjual atau sudah berpindah haknya pada pembeli. Cara yang paling praktis untuk mengetahui status kepemilikan dari barang-barang seperti itu adalah dengan mencari informasi mengenai syarat pengiriman barang-barang tersebut. Ada 2 syarat pengiriman barang-barang, yaitu : Syarat #1. F.O.B shipping point Bila barang-barang dikirim dengan syarat f.o.b shipping point maka hak atas barang yang dikirim berpindah pada pembeli ketika barang-barang tersebut diserahkan kepada pihak pengangkut. Untuk mengetahui proses dan diagram alur ( flowchart) sistem akuntansi pembelian barang, silahkan baca juga artikel tentang sistem akuntansi pembelian.
  • 2. Pada saat terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli untuk menggunakan syarat pengiriman barang dengan f.o.b shipping point maka : Penjual : - Mencatat penjualan - Mengurangi persediaan barangnya Pembeli : - Mencatat pembelian - Menambah persediaan barangnya Dalam prakteknya prinsip pengakuan hak kepemilikan barang seperti ini biasanya sulit dilakukan karena biasanya pembeli tidak mengetahui kapan barangnya akan dikirim. Oleh karena itu untuk memudahkan pencatatan persediaan, maka pembeli akan mencatat pembelian dan menambah persediaan barangnya pada waktu barang- barang tersebut diterima oleh pembeli. Sedangkan penjual akan mencatat penjualan dan mengurangi persediaan barangnya pada waktu mengirimkan barang-barang tersebut. Penyimpangan ini baru akan menjadi masalah jika pada tanggal penyusunan laporan keuangan ada barang-barang yang masih dalam perjalanan. Sehingga agar laporan keuangan itu akurat maka barang-barang dalam perjalanan pada tanggal neraca harus ditentukan siapa pemiliknya. Syarat #2. F.O.B destination Bila syarat pengiriman barang adalah f.o.b destination maka ini berarti bahwa hak atas barang baru berpindah pada pembeli bila barang-barang yang dikirim sudah diterima oleh pembeli. Jadi perpindahan hak atas barang terjadi pada tanggal penerimaan barang oleh pembeli.
  • 3. Pada saat terjadi kesepakatan untuk menggunakan syarat f.o.b destination maka : Penjual : - Mencatat penjualan - Mengurangi persediaan barangnya Pembeli : - Mencatat pembelian - Menambah persediaan barangnya Perlakuanya hampir sama dengan f.o.b shipping point. Dengan menggunakan syarat f.ob destination pun masih ada kesulitan bagi penjual untuk menentukan kapan barang-barang yang dibeli akan sampai di tangan pembeli. Sehingga ada prakteknya terdapat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, yaitu penjual sudah mencatat penjualan dan mengurangi persediaan barangnya pada saat mengirimkan barang-barang tersebut. Sedangkan pembeli mencatat pembelian dan menambah persediaan barangnya pada saat menerima barang-barang tersebut. Pada tanggal neraca, perlu ditentukan dengan jelas barang dalam perjalanan itu milik penjual atau pembeli sehingga bisa ditentukan jumlah persediaan barang dengan benar. #2. Segregated Goods (Barang-barang yang dipisahkan) Seringkali terjadi pada saat terjadi kontrak penjualan barang dalam jumlah yang besar, pengiriman barangnya tidak bisa dilakukan sekaligus. Walaupun belum dikirimkan, barang-barang yang sudah dipisahkan tersendiri dengan tujuan untuk memenuhi kontrak-kontrak atau pesanan dari pembeli tersebut maka hak kepemilikannya sudah berpindah ke pembeli.
  • 4. Sehingga pada saat penyusunan laporan keuangan jika ada barang-barang yang sudah dipisahkan harus dikeluarkan dari jumlah persediaan penjual dan dicatat sebagai penjualan. Begitu juga dengan pembeli sudah dapat mencatatkan sebagai pembelian dan menambah persediaan barangnya. #3. Consignment Goods (Barang-barang konsinyasi) Penjualan dengan sistem konsinyasi atau titipan maka status barang-barang yang dititipkan untuk dijualkan (dikonsinyasikan) haknya masih tetap pada yang menitipkan (consignor) sampai barang-barang tersebut dijual. Sebelum barang-barang tersebut dijual masih tetap menjadi persediaan pihak yang menitipkan. Pihak yang menerima titipan (consignee) tidak mempunyai hak atas barang-barang tersebut sehingga tidak mencatatkan barang-barang tersebut sebagai persediaannya. Apabila barang-barang itu sudah dijual maka yang menerima titipan membuat laporan pada yang menitipkan. Pada waktu menerima laporan, pihak yang menitipkan (consignor) mencatat penjualan dan mengurangi persediaan barangnya. #4. Installment Sales (Penjualan Angsuran) Dalam penjualan angsuran hak atas barang tetap pada penjual sampai seluruh harga jualnya dilunasi. Penjual akan melaporkan barang-barang tersebut dalam persediaannya dikurangi dengan jumlah yang sudah dibayar. Pembeli akan melaporkan barang-barang tersebut dalam persediaannya sejumlah yang sudah dibayarkannya. Apabila dianggap bahwa kemungkinan pembatalan penjualan tersebut adalah kecil maka penjual dapat mengakuinya sebagai penjualan biasa yang diangsur dan pembeli dapat mencatatnya sebagai pembelian biasa yang pembayarannya diangsur. Ada beberapa cara penjualan angsuran di mana masing-masing cara akan ditentukan cara mencatatnya.
  • 5. Berikut ini contoh-contohnya : #1. Dibeli mesin dengan harga Rp 50.000.000 yang pembayarannya akan diangsur selama 5 tahun, tiap tahun sebesar Rp. 10.000.000 ditambah bunga 10% per tahun. Jurnal yang dibuat oleh pembeli untuk mencatat pembelian mesin dan pembayaran angsuran adalah sebagai berikut : Pembelian mesin: Mesin Rp. 50.000.000 Utang Rp. 50.000.000 Akhir tahun pertama : Utang Rp. 10.000.000 Biaya bunga Rp. 5.000.000 Kas Rp. 15.000.000 Perhitungan bunganya : 10% x Rp. 50.000.000 = Rp. 5.000.000 Akhir tahun kedua : Utang Rp. 10.000.000 Biaya bunga Rp. 4.000.000 Kas Rp. 14.000.000
  • 6. Perhitungan bunganya : 10% x Rp. 40.000.000 = Rp. 4.000.000 Dan seterusnya ... #2. Mesin dibeli dengan harga Rp. 60.000.000 di angsur lima tahun, di mana setiap tahunnya Rp 12.000.000 tanpa bunga. Jika dibeli tunai maka harga mesin itu Rp. 50.000.000. Dengan sistem penjualan seperti itu bunga selama masa angsuran inklusif dengan harga mesin. Harga perolehan (cost) mesin adalah sebesar harga tunainya dan selisihnya dicatat sebagai bunga. Jurnal pembelian mesin yang dibuat oleh pembeli untuk mencatat pembelian mesin dan angsuran setiap tahun sebagai berikut : Pembelian mesin : Mesin Rp. 50.000.000 Biaya bunga Rp. 10.000.000 Utang Rp. 60.000.000 Akhir tahun pertama : Utang Rp. 12.000.000 Kas Rp. 12.000.000 Jurnal penyesuaian : Cadangan bunga Rp. 8.000.000 Biaya bunga Rp. 8.000.000 Cadangan bunga dalam neraca dikurangkan pada jumlah utang pembelian mesin sehingga dapat menunjukkan nilai tunai utang pada tanggal neraca. Pada awal tahun berikutnya dibuat jurnal penyesuaian kembali sebagai berikut : Biaya bunga Rp. 8.000.000 Cadangan bunga Rp. 8.000.000
  • 7. Akhir tahun kedua : Utang Rp. 6.000.000 Kas Rp. 6.000.000 Jurnal penyesuaian : Cadangan bunga Rp. 6.000.000 Biaya bunga Rp. 6.000.000 Jurnal penyesuaian kembali : Biaya bunga Rp. 6.000.000 Cadangan bunga Rp. 8.000.000 Dan seterusnya .... ***
  • 8. Tentang Penulis: Praktisi finance & Accounting di berbagai industri seperti baja, IT Consultant, konstruksi dan distribusi selama lebih dari 14 tahun. Pengelola blog http://manajemenkeuangan.net/ Blog Referensi Terlengkap Manajemen Keuangan + Akuntansi. ***