SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Download to read offline
177
KEGIATAN BELAJAR
Penyusunan Laporan Keuangan
Perusahaan Dagang Melalui Siklus
Akuntansi
4
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Peserta PPG menguasai akuntansi usaha jasa, akuntansi usaha dagang
dan akuntansi keuangan, serta hasil penelitian terkait
Pokok-Pokok Materi
1) Pengertian Perusahaan Dagang dan Proses Pencatatan Transaksi
Perusahaan Dagang dalam Siklus Akuntansi
2) Proses Pengikhtisaran Akun Perusahaan Dagang dalam Siklus
Akuntansi
3) Proses Pelaporan keuangan Perusahaan Dagang atas dasar Siklus
akuntansi
178
A. Pengertian Perusahaan Dagang dan Proses Pencatatan Transaksi
Perusahaan Dagang dalam Siklus Akuntansi
1) Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang merupakan
perusahaan yang aktivitas utamanya
adalah membeli, menyimpan dan menjual
kembali barang-barang dagang tanpa
memberi nilai tambah terhadapnya. Dalam
hal ini nilai tambah adalah seperti
mengolah dan mengubah sifat atau bentuk
barang asli sedemikian rupa sehingga
barang tersebut mempunyai nilai jual
tinggi.
Dalam operasionalnya, perusahaan
dagang menghasilkan pendapatan namun
pendapatan yang dihasilkan asalnya dari
transaksi jual beli barang. Sehingga
kegiatan utama perusahaan dagang
adalah melakukan jual beli barang
dagang yang berupa bahan baku, bahan
setengah jadi ataupun barang jadi.
Pengertian di atas menunjukkan bahwa ciri khas perusahaan dagang
berbeda dengan perusahaan jasa yang telah bahas pada kegiatan belajar 3.
Perbedaan tersebut terletak pada kegiatan perusahaan dagang yang meliputi
pembelian barang dagangan, menyimpannya sementara dan kemudian menjual
persediaan barang dagangannya kepada pelanggan untuk memperoleh uang kas,
selanjutnya menggunakan uang kas untuk membeli persediaan lagi. Sehingga
PENDALAMAN MATERI
Sumber: :
https://islam.nu.or.id/post/read/84503/hukum-
baiul-uhdah-transaksi-jual-beli-dengan-tempo
Sumber:
http://lazis.ipb.ac.id/2016/08/02/zakat-
barang-dagangan/
Contoh perusahaan dagang
https://bisnis.tempo.co/read/891498/begini-
penjelasan-matahari-soal-penutupan-
hypermart
179
perhitungan laba rugi perusahaan dagang akan berbeda dengan perusahaan jasa.
Perbedaan karakteristik perusahaan dagang dengan perusahaan lainnya
ditunjukkan dalam tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Perbedaan Produk, Asal dan Aktivitas Produk Perusahaan
Karakteristik
Jenis
Produk yang
dijual
Asal Produk Aktivitas Pokok
Perusahaan Jasa Tidak berwujud
(intangible)
disebut Jasa
(service)
Jasa dari
pemilik
Penjualan jasa
Perusahaan
Dagang
Berwujud
(tangible),
disebut Barang
dagangan
(Goods)
Pembelian
dari pihak
lain untuk
dijual
 Pembelian Barang
 Penyimpanan Barang
 Penjualan Barang
Perusahaan
Industri
Berwujud
(tangible),
disebut Barang
dagangan
(Goods)
Pengolahan
bahan baku
menjadi
barang siap
dijual
 Pembelian Bahan Baku
 Penyiapan Bahan Baku
 Pengolahan bahan Baku
menjadi barang siap
dijual
 Penyimpanan barang jadi
3) Proses Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang dalam Siklus
Akuntansi
Pada dasarnya, siklus akuntansi perusahaan dagang tidak berbeda degan
perusahaan jasa, dimana proses yang dilakukan pada periode tertentu tersebut lalu
dimulai dari pencatatan transaksi dan diakhir penyusunan laporan keuangan
perusahaan, serta menyajikan saldo yang ditutup dengan jurnal penutup dan
menyusun jurnal pembalik. Namun perusahaan dagang terdapat transaksi
penjualan dan pembelian barang dagang yang membutuhkan jurnal khusus.
Jenis-jenis jurnal khusus diantaranya jurnal penerimaan kas, jurnal
pengeluaran kas, Jurnal pembelian, dan jurnal penjualan. Disisi lain perusahaan
dagang pada umumnya juga membuat buku besar khusus atau biasa disebut
dengan buku besar pembantu. Buku besar pembantu adalah bagian dari buku
besar umum yang bertujuan untuk merinci lebih lanjut data dalam satu akun.
180
Pencatatan dari beberapa akun tertentu (akun piutang dan akun utang) kemudian
dijadikan dasar informasi dalam menyusun neraca saldo perusahaan dagang.
Selanjutnya bila perusahaan dagang menerapkan metode pencatatan secara
perpetual (fisik), secara otomatis besarnya harga pokok barang yang terjual bisa
ditentukan saat terjadi penjualan sehingga saat membuat jurnal penjualan
sekaligus mencatat harga pokok penjualan. Namun perhitungan HPP tetap
dianggap sebagai komponen dari laporan laba rugi yang akan disajikan dalam
laporan keuangan.
Gambar 4.1
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Sekali lagi ditekankan, siklus akuntansi perusahaan dagang sama dengan
perusahaan jasa. Perbedaan antara akuntansi perusahaan dagang dan akuntansi
perusahaan jasa hanya terletak pada prosedur transaksi jual beli barang dagangan,
bukan pada siklus akuntansinya. Perbedaan detail antara perusahaan dagang
dengan perusahaan jasa antara lain:
 Perbedaan akun-akun yang ada pada laporan keuangan perusahaan dagang
seperti; persediaan barang dagangan, harga pokok penjualan, piutang
181
dagang, utang dagang, retur pembelian/penjualan, potongan
pembelian/penjualan, biaya angkut pembelian/penjualan dsb, yang tidak
ada di perusahaan jasa.
 Perbedaan cara melakukan perhitungan laba/rugi perusahaan. Laba (rugi)
pada perusahaan jasa adalah selisih pendapatan jasa dengan biaya. Namun,
pada perusahaan dagang terdapat laba kotor dan laba bersih. Laba kotor
adalah selisih penjualan dengan harga pokok penjualan. Laba bersih
adalah selisih laba kotor dengan biaya perusahaan dagang.
1) Ayat Jurnal Umum
Dalam akuntansi perusahaan dagang, seluruh transaksi keuangan yang
timbul akibat kegiatan perdagangan dapat dicatat pada jurnal umum dan jurnal
khusus. Secara garis besar, transaksi perusahaan dagang yang sering terjadi dibagi
menjadi empat, yaitu pembelian, pengeluaran kas,penjualan, dan penerimaan kas.
a. Pembelian
Dalam transaksi pembelian hanya meliputi pembelian barang dagangan yaitu
barang yang akan dijual kembali kepada pelanggan. Dalam Transaksi
pembelian ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut :
1) Beban Angkut Pembelian
Akun beban angkut pembelian akan menambah nilai pembelian.
Pencatatan pengeluaran untuk beban angkut bergantung pada syarat
penyerahan barang yang telah disepakati. Adapun syarat penyerahan
barang yang biasa di gunakan, di antaranya adalah FOB shipping point dan
FOB destination point.
a) Free on Board Shipping Point/FOB Shipping Point / Franco Gudang
Penjual.
Berdasarkan syarat ini, pihak pembeli menanggung biaya angkut
pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli.
Oleh karena itu, syarat penyerahan ini disebut juga syarat penyerahan
loko gudang penjual. Syarat ini berakibat :
182
 Biaya pengangkutan barang menjadi tanggungan pembeli sejak
barang itu diserahkan di gudang penjual
 Risiko atas barang (misalnya rusak atau hilang) sejak diserahkan di
gudang penjual menjadi tanggungan pembeli
 Transaksi dianggap telah terjadi dan dapat dibukukan sejak barang
diserahkan ke gudang penjual
 Ketika barang sudah keluar dari gudang penjual, transaksi jual beli
barang dapat langsung dilakukan pencatatan oleh pihak penjual
maupun pembeli meskipun barang yang dibeli belum sampai ke
gudang pembeli
 Apabila terjadi pembelian barang dari penjual dan seandainya
barang terkait masih dalam perjalanan menuju tempat pembeli,
barang dalam perjalanan tersebut adalah barang milik pembeli
meskipun pada saat tutup buku barang tersebut belum diterima
sudah harus dicatat sebagai persediaan.
 Biaya pengiriman tidak dicatat dan dijurnal oleh pihak penjual
tetapi harus dicatat dan dijurnal oleh pihak pembeli dan akibatnya
harga beli barang dagang tersebut akan bertambah sebesar biaya
pengiriminnya
b) Free on Board Destination Point/FOB Destination Point/Franco
Gudang Pembeli
Berdasarkan syarat ini, pihak penjual menanggung beban angkut
pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli.
Oleh karena itu, syarat penyerahan ini disebut juga syarat penyerahan
loko gudang pembeli. Syarat ini berakibat :
 Biaya pengangkutan barang sampai barang diserahkan di gudang
pembeli menjadi tanggungan penjual. Jika barang diasuransikan
selama pengiriman, biaya asuransi juga menjadi tanggungan
penjual
 Risiko atas barang selama dalam pengiriman menjadi tanggungan
penjual
183
 Transaksi dianggap sah jika barang telah diserahkan oleh penjual
di gudang pembeli
 Pembeli tidak dapat mengetahui besarnya biaya angkut pembelian
karena biaya angkut sudah melekat pada harga yang dibeli, jadi
yang dicatat dalam pembukuan pembeli adalah harga beli barang
 Apabila terjadi pembelian, dan barang tersebut masih dalam
perjalanan ke tempat pembeli, barang dalam perjalanan tersebut
masih milik penjual. Pada saat akhir tahun buku barang tersebut
belum diterima, maka nilai barang tersebut tidak boleh dimasukkan
sebagai persediaan oleh perusahaan pembeli pada neraca akhir
tahun.
 Beban pengiriman menjadi tanggungan pihak penjual dan menjadi
bagian dari beban operasi yang harus dikeluarkannya pada periode
tersebut, dan yang akan mengakibatkan berkurangnya laba usaha
perusahaan penjual pada periode bersangkutan.
2) Potongan Tunai Pembelian
Potongan tunai pembelian akan mengurangi jumlah pembelian.
Perusahaan akan mendapatkan potongan tunai pembelian pada saat
membeli barang dagangan atau barang lainnya secara tunai atau membayar
utang dagang sesuai dengan syarat pembayaran yang telah disepakati.
Misalnya, syarat pemba yarannya 3/10, n/60. Angka 3 mengandung makna
bahwa besarnya potongan (dalam persen), 10 menunjukkan lamanya
waktu pembayaran yang mendapatkan potongan sejak tanggal terjadinya
transaksi, dan n/60 menunjukkan jangka waktu pelunasan. Dengan
demikian, syarat 3/10, n/60 bermakna akan mendapat potongan sebesar
3%, jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 hari atau kurang
dari 10 hari sejak terjadinya transaksi dan jangka waktu pelunasannya
selama 60 hari.
3) Retur Pembelian dan Pengurangan Harga (Purchases Return and
Allowances)
184
Retur pembelian dan pengurangan harga adalah pengembalian barang
yang rusak atau tidak sesuai dengan keinginan pembeli kepada penjual
yang dilakukan oleh pembeli. Retur pembelian dan pengurangan harga
akan mengurangi nilai pembelian barang dagangan. Transaksi retur
pembelian dan pengurangan harga terjadi pada saat barang yang dipesan
tidak sesuai dengan pesanan. Jika ada barang yang tidak sesuai dengan
pesanan atau rusak, perusahaan yang membeli dapat mengembalikan
barang tersebut kepada penjual. Selanjutnya, transaksi tersebut dicatat
dalam akun retur pembelian dan pengurangan harga.
b. Penjualan
Transaksi penjualan hanya meliputi penjualan barang dagangan. Akun
penjualan digunakan untuk mencatat pendapatan dari penjualan barang
dagangan. Jumlah yang dicatat dalam akun ini adalah sebesar harga jual,
bukan sebesar harga pokok dari barang yang dijual tersebut. Transaksi
penjualan ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut :
1) Potongan Tunai Penjualan
Potongan tunai penjualan akan mengurangi jumlah penjualan. Perusahaan
akan memberikan potongan tunai penjualan pada saat menjual barang
dagangan secara tunai dengan syarat-syarat tertentu atau menerima
pelunasan piutang dagang sesuai dengan syarat pembayaran yang telah
disepakati.
2) Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
Retur penjualan dan pengurangan harga akan mengurangi nilai penjualan.
Pengiriman barang dagangan tidak selamanya berjalan dengan baik.
Barang dagangan bisa saja mengalami kerusakan dalam perjalanan atau
tidak sesuai dengan yang di pesan sehingga mungkin saja pembeli
mengembalikan barang yang rusak tersebut dan perusahaan harus
menerimanya.
c. Penerimaan Kas
Penerimaan kas adalah semua bagian (items) dari mana perusahaan menerima
aliran kas masuk selama periode keuangan tertentu. Komponen yang paling
185
umum yang termasuk ke dalam penerimaan kas adalah penjualan tunai,
pengumpulan piutang dan penerimaan kas lainnya. Hal ini berarti bahwa
perusahaan akan menerima sejumlah kas pada saat pelanggan membayar
utangnya kepada perusahaan dan menjual barang dagangan atau barang
lainnya secara tunai. Perusahaan juga akan menerima kas dari kegiatan lain di
luar usaha pokok perusahaan. Misalnya, penerimaan kas dari pendapatan
bunga.
d. Pengeluaran Kas
Pengeluaran kas adalah suatu transaksi yang menimbulkan berkurangnya
saldo kas dan bank milik perusahaan yang diakibatkan adanya pembelian
tunai, pembayaran utang maupun hasil transaksi yang menyebabkan
berkurangnya kas. Dengan demikian Jika waktu pembayaran sudah jatuh
tempo, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah kas untuk melunasi utang
tersebut. Selain itu, perusahaan juga akan mengeluarkan sejumlah kas untuk
membeli barang dagangan dan membeli barang atau jasa lain secara tunai.
Pencatatan transaksi keuangan ke dalam jurnal umum dalam perusahaan
dagang terdapat dua metode yaitu metode fisik/periodik dan metode perpetual.
a. Metode fisik atau periodik (Periodic system)
Dalam Metode fisik atau periodik (Periodic system) pada umumnya
digunakan perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga relative
murah, tetapi sering terjadi. Menurut metode ini, akun Persediaan barang
dagangan tidak boleh didebit untuk mencatat transaksi pembelian barang
dagangan, dan tidak boleh dikredit untuk mencatat transaksi penjualan barang
dagangan. Dalam metode ini, transaksi pembelian barang dagangan akan
dicatat dengan mendebit akun Pembelian, sedangkan jika terjadi penjualan
akan dicatat dengan mengkredit akun Penjualan, sehingga pergerakan barang
dagangan sepanjang periode akuntansi tidak dicatat. Pada akhir periode,
perusahaan harus menghitung per sediaan yang masih tersisa secara fisik
untuk menentukan jumlah barang dagangan yang terjual dan tersisa.
b. Metode perpetual atau terus-menerus (Perpetual System)
186
Dalam Metode fisik atau periodik (Periodic system) pada umumnya digunakan
perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga relatif mahal, dan
tidak sering terjadi. Dalam metode ini, transaksi pembelian barang dagangan
akan dicatat dengan mendebit akun persediaan barang dagangan sebesar harga
beli (harga perolehan), sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan
mengkredit akun persediaan barang dagangan sebesar harga pokoknya,
sehingga pergerakan barang dagangan (merchandise inventory) selalu dicatat,
baik yang tersedia untuk dijual maupun yang telah dijual.
Bagi perusahaan dagang, penghitungan dan penyusunan harga pokok
merupakan hal yang penting. Untuk mendapatkan harga penjualan pokok dalam
perusahaan dagang bisa menggunakan tahapan penghitungan sebagai berikut :
a. Menghitung Penjualan Bersih
Penjualan bersih = Penjualan – (Retur Penjualan + Potongan Penjualan)
b. Menghitung Pembelian Bersih
Pembelian bersih = (Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian) – (Retur
Pembelian + Potongan Pembelian)
c. Menghitung Persediaan Barang
Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pemebelian Bersih
d. Menghitung Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang – Persedian Akhir
Berikut adalah format penghitungan Harga Pokok Penjualan :
Harga Pokok Penjualan
Perusahaan Dagang Fadhlan
Per 31 Juli 2018
Persediaan Barang dagangan (awal) Rp xxx
Pembelian Rp xxx
Beban Angkut Pembelian Rp xxx +
Total Pembelian Rp xxx
Retur Pembelian dan Peng. Harga Rp xxx
Potongan Pembelian Rp xxx +
Total Potongan Pembelian Rp xxx -
Total Pembelian Bersih Rp xxx +
Barang yang tersedia untuk dijual Rp xxx
Persediaan Barang dagangan (akhir) Rp xxx -
Harga pokok Penjualan Rp xxx
187
Perhatikan perbedaan pencatatan dalam jurnal umum untuk kedua metode
tersebut, berikut ini :
No SistemPerpetual Debit Kredit Debit Kredit
1 Pembelian Persediaanbarangdagangan xxx Pembelian xxx
Utangdagang/kas xxx Utangdagang/Kas xxx
2 Returpembeliandan Utangdagang/kas xxx Utangdagang/kas xxx
penguranganharga Returpembeliandanpenguranganharga xxx Returpembeliandanpenguranganharga xxx
3 Bebanangkutpembelian Persediaanbarangdagangan xxx Bebanangkutpembelian xxx
Utangdagang/kas xxx Utangdagang/kas xxx
4 Pembayaranutangdagang Utangdagang xxx Utangdagang xxx
denganpotonganpenjualan Kas xxx Kas xxx
Potonganpembelian xxx Potonganpembelian xxx
5 Penjualan Penjualan xxx Piutangdagang/kas xxx
Hargapokokpenjualan xxx Penjualan xxx
Persediaanbarangdagangan xxx
6 Returpenjualandan Returpenjualandanpenguranganharga xxx Returpenjualandanpenguranganharga xxx
penguranganharga Piutangdagamg/kas xxx Piutangdagang/kas xxx
Persediaanbarangdagangan xxx
Hargapokokpenjualan xxx
7 Penjualan Kas xxx Kas xxx
Potonganpenjualan xxx Potonganpenjualan xxx
Piutangdagang xxx Piutangdagang/kas xxx
Transaksi SistemPeriodik
2) Transaksi yang dicatat dalam Jurnal Khusus
Transaksi perusahaan dagang secara garis besar terdiri atas transaksi
pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Transaksi transaksi
tersebut terjadi secara rutin atau berulang-ulang selama satu periode akuntansi.
Oleh karena itu, pencatatan transaksi perusahaan dagang dilakukan dalam jurnal
khusus. Untuk transaksi yang jarang terjadi tetap dicatat dalam jurnal umum.
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan secara khusus untuk mencatat
transaksi yang terjadi berulang-ulang dan sejenis, dimana setiap jenis transaksi
dikelompokkan berdasarkan jenis transaksinya, sehingga pencatatan lebih mudah.
Oleh karena itu tujuan penggunaan jurnal khusus, di antaranya untuk
188
mempermudah proses pencatatan transaksi dan mengurangi biaya yang harus
dikeluarkan untuk mencatat transaksi tersebut.
Adapun manfaat Jurnal khusus ini adalah (i) mempermudah pembagian
pekerjaan (spesialis), (ii) mempermudah posting ke akun buku besar, (iii)
memungkinkan pengendalian intern yang lebih baik dan (iv) memudahkan dalam
pemeriksanaan kembali secara berkala. Sesuai dengan transaksi yang terjadi
dalam perusahaan dagang, secara sistematis jurnal khusus dibagi menjadi lima,
yaitu jurnal pembelian, jurnal penerimaan khas, jurnal penjualan, jurnal
pengeluaran khas, dan jurnal umum (jurnal memorial).
a) Jurnal Pembelian (Purchase Journal)
Jurnal pembelian adalah jurnal yang secara khusus yang digunakan untuk
mencatat semua transaksi pembelian barang dagangan atau aktiva lainnya yang
sering dilakukan secara kredit. Misalnya transaksi adalah pembelian barang
dagangan dan juga bukan barangan dagangan seperti pembelian perlengkapan,
pembelian peralatan, inventaris, dan sebagainya yang dilakukan secara kredit.
Adapun bentuk dari jurnal khusus pembelian ini, yaitu sebagai berikut:
b) Jurnal Penjualan (Sales Journal)
Transaksi penjualan barang dagangan, terutama penjualan barang dagangan
secara kredit sangat sering dilakukan oleh perusahaan dagang. Atas dasar hal
tersebut diperlukan pencatatan secara khusus atas transaksi tersebut dalam
jurnal penjualan. Dengan demikian Jurnal penjualan adalah buku jurnal yang
secara khusus digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang
dagangan secara kredit.
Adapun bentuk dari jurnal khusus pembelian ini, yaitu sebagai berikut:
189
atau yang lebih sederhana adalah :
c) Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Jurnal)
Jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang secara khusus berfungsi untuk
mencatat transaksi keuangan yang terjadi dan dapat menambah saldo kas
perusahaan, contohnya seperti transaksi penjualan tunai, transaksi pelunasan
piutang, transaksi pendapatan lain-lain yang masuk dalam kolom serba-serbi,
dan transaksi pengembalian barang yang telah dibeli akibat tidak sesuai
(mengalami kerusakan) secara tunai (retur pembelian).
Adapun bentuk dari jurnal Penerimaan Kas ini, yaitu sebagai berikut:
190
d) Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat
semua pengeluaran kas. Misalnya membayar utang, membayar gaji, membayar
pembelian barang dagangan secara tunai dan lain-lain. Transaksi yang dicatat
dalam jurnal pengeluaran kas antara lain sebagai berikut.
 Pembelian secara tunai.
 Pembayaran atau pelunasan utang dagang.
 Pembayaran beban-beban.
 Retur penjualan secara tunai/
 Pengambilan utang tunai untuk pribadi.
Adapun bentuk dari jurnal Pengelauaran kas ini, yaitu sebagai berikut:
e) Jurnal Umum
Jurnal Umum adalah suatu jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi yang tidak bisa dicatat ke dalam jurnal khusus yang telah
dijelaskan di atas (jurnal pembelian, penerimaan kas, penjualan,pengeluaran kas).
Adapun bentuk jurnal umumnya sama dengan jurnal yang sudah digunakan dalam
pembahasan di kegiatan belajar sebelumnya.
Contoh soal :
Perusahan Dagang Fadhlan Karya Pada 31 Desember 2017, memiliki Neraca
saldo (trial balance), sebagai berikut :
Kas Rp 11.664.000,00
Piutang dagang Rp 22.488.000,00
Persediaan barang dagangan Rp 49.560.000,00
Asuransi dibayar di muka Rp 1.500.000,00
Perlengkapan toko Rp 1.020.000,00
191
Peralatan toko Rp 21.720.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan toko Rp 5.040.000,00
Utang usaha Rp 15.400.000,00
Modal Tn Fadhlan Rp 71.708.000,00
Prive Tn Fadhlan Rp 10.000.000,00
Penjualan Rp 292.640.000,00
Retur Penjualan dan Pengurangan Harga Rp 5.440.000,00
Potongan penjualan Rp 2.080.000,00
Pembelian Rp 199.016.000,00
Beban gaji bagian penjualan Rp 29.760.000,00
Beban iklan Rp 7.200.000,00
Beban penjualan rupa-rupa Rp 1.120.000,00
Beban gaji bagian kantor Rp 11.760.000,00
Beban sewa Rp 9.800.000,00
Beban administrasi rupa-rupa Rp 660.000,00
Selama Desember 2007 dilakukan transaksi berikut.
1 Desember Dibayar sewa untuk Desember Rp 960.000,00
1 Desember Diterima wesel tagih Rp 3.000.000,00 dari Perusahaan Satria
untuk pembayaran utang usahanya
2 Desember Dibeli barang dagangan secara kredit dari Perusahaan Surya
dengan syarat 2/10, n/30, sebesar Rp 10.000.000,00.
3 Desember Dibayar beban transportasi untuk pembelian tanggal2
Desember Rp 300.000,00.
5 Desember Dijual barang dagangan secara kredit kepada Perusahaan Anton
Rp 2.800.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.
7 Desember Diterima uang sebesar Rp 6.760.000,00 dari Perusahaan Ridha
untuk pembayaran utang usaha
10 Desember Dijual barang secara tunai Rp 7.320.000,00
12 Desember Dibayar barang dagangan yang dibeli tanggal 2 Desember.
13 Desember Diterima kembali barang dagangan yang dijual pada 5
Desember sebesar Rp 600.000,00.
14 Desember Dibayar beban iklan untuk setengah bulan terakhir Desember
Rp 1.000.000,00
15 Desember Diterima kas dari penjualan pada 5 Desember
19 Desember Dibeli barang dagangan sebesar Rp 3.460.000,00 secara tunai.
19 Desember Dibayar Rp 10.380.000,00 kepada Perusahaan Santi untuk
melunasi utang usaha.
192
20 Desember Dijual barang dagangan secara kredit kepada Perusahaan Jati,
sebesar Rp 6.400.000,00 dan syarat pembayaran 1/10, n/30.
21 Desember Dibayar beban pengiriman untuk penjualan 20 Desember
sebesar Rp 240.000,00.
21 Desember Diterima kas sebesar Rp 12.400.000,00 dari Perusahaan Kekal
untuk pembayaran utang usaha.
21 Desember Dibeli barang dagangan secara kredit dari Perusahaan Mawar
dengan syarat-syarat 1/10, n/30 sebesar Rp 5.000.000,00
24 Desember Ddikembalikan sebuah barang dagangan sebesar Rp
1.000.000,00 dari pembelian ba rang tanggal 21 Desember
25 Desember Dikembalikan uang tunai atas penjualan tunai sebesar Rp
300.000,00.
27 Desember Dibayar gaji bagian penjualan Rp 1.080.000,00 dan gaji bagian
kantor Rp 360.000,00
29 Desember Dibeli perlengkapan toko secara tunai sebesar
Rp 140.000,00.
30 Desember Dijual barang dagangan secara kredit kepada Perusahaan Genta
dengan syarat 2/10, n/30 Rp 17.395.000,00.
30 Desember diterima kas penjualan tanggal 20 Desember
30 Desember dibayar pembelian 21 Desember
Kredit
Perkiraan Ref Jumlah
Des 2 Perusahaan Surya 10.000.000,00 10.000.000,00
21 Perusahaan Mawar 6.000.000,00 6.000.000,00
16.000.000,00 16.000.000,00
Kredit
Perkiraan Ref Jumlah
Des 5 Perusahaan Anton 3.400.000,00 3.400.000,00
20 Perusahaan Jati 6.400.000,00 6.400.000,00
30 Perusahaan Genta 17.395.000,00 17.395.000,00
27.195.000,00 27.195.000,00
Piutang Dagang
Serba Serbi
Penjualan
2017
Jumlah
Utang Dagang
2017
Jumlah
Jurnal Penjualan Halaman : 1
Tanggal No. Faktur Keterangan Ref
Debit
Dlm 000 Rp Jurnal Pembelian Halaman : 1
Tanggal No. Faktur Keterangan Ref
Debit
Pembelian
Serba Serbi
193
Dlm Rp
Perkiraan Ref Jumlah
Des 1 Perusahaan Satria 3.000.000,00 3.000.000,00
7 Perusahaan Ridha 6.760.000,00 6.760.000,00
10 Penjualan Tunai 7.320.000,00 7.320.000,00
15 Perusahaan Anton 2.744.000,00 56.000,00 2.800.000,00
21 Perusahaan Kekal 12.400.000,00 12.400.000,00
30 Perusahaan Jati 6.336.000,00 64.000,00 6.400.000,00
38.560.000,00 7.320.000,00 31.360.000,00
Dlm Rp
Perkiraan Ref Jumlah
Des 1 Pembayaran Sewa Beban Sewa 960.000,00 960.000,00 -
3 Pembayaran Beban Angkut Beban Angkut Pemb 300.000,00 300.000,00
12 Perusahaan Surya 10.000.000,00 9.800.000,00 200.000,00
14 Pembayaran Iklan Beban Iklan 1.000.000,00 1.000.000,00
19 Pelunasan Utang 3.460.000,00 3.460.000,00
19 Perusahaan Santi 10.380.000,00 10.380.000,00
21 Pemb. Beban Angkut Penj Beban Angkut Penj 240.000,00 240.000,00 -
27 Pembayaran Gaji Beban Gaji Bag.Penj 1.080.000,00 1.080.000,00
Pembayaran Gaji Beban Gaji Bag. Kantor 360.000,00 360.000,00 -
29 Pembelian Perlengkapan Perlengkapan Toko 140.000,00 140.000,00 -
30 Perusahaan Mawar 5.000.000,00 4.950.000,00 50.000,00
3.460.000,00 25.380.000,00 32.670.000,00 250.000,00
Ref
Debit Kredit
Kas
Potongan
Penjualan
Serba Serbi
Penjualan Piutang Dagang
2017
Jumlah
Jurnal Penerimaan Kas Halaman :
Tanggal No. Bukti Keterangan
Jurnal Penerimaan Kas Halaman :
Tanggal No. Bukti Keterangan Ref
Debit
2017
Jumlah
Kredit
Utang Dagang Pembelian
Serba Serbi
Kas
Potongan
Pembelian
194
(Dlm Rp-) Halaman : 1
Keterangan Ref Debit Kredit
Des 13 Retur penjualan dan Pengurangan Harga 600.000,00
Piutang Dagang 600.000,00
24 Utang dagang 1.000.000,00
Retur pembelian dan Pengurangan Harga 1.000.000,00
25 Retur penjualan dan Pengurangan Harga 300.000,00
Kas 300.000,00
Jumlah 1.900.000,00 1.900.000,00
Jurnal Umum
Tanggal
2017
3) Pengelompokkan transaksi melalui buku besar
Dalam perusahaan dagang pengelompokkan transaksi melalui buku besar
dilakukan melalui dua macam buku besar, yaitu buku besar utama (ledger) dan
buku besar pembantu (subsidiary ledger). Buku besar (general ledger) adalah
kumpulan rekening-rekening yang digunakan menyortasi dan meringkas
informasi yang telah dicatat dalam jurnal, sedangkan buku besar pembantu
(subsidiary ledger ) adalah suatu kelompok rekening yang merupakan rincian
rekening tertentu yang ada dalam buku besar, tempat mencatat informasi lain yang
diperlukan disamping buku besar utama. Secara singkat, buku besar pembantu
merupakan pencatatan secara rinci nama-nama pelanggan beserta jumlahnya dari
perkiraan buku besar umum.
Adapun macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang, antara
lain sebagai berikut:
a. Buku pembantu piutang dagang, adalah buku tempat mencatat rincian piutang
perusahaan menurut nama pelanggan atau debitur.
b. Buku pembantu utang dagang, adalah buku tempat mencatat rincian utang
perusahaan menurut nama kreditur.
c. Buku pembantu persediaan barang dagangan, adalah buku tempat mencatat
secara rinci persediaan barang dagangan, baik jenis, jumlah, harga per unit,
maupun harga pokok secara keseluruhan.
195
Hubungan antara Buku Besar Umum dan Buku Besar Pembantu,
diilustrasikan sebagai berikut :
Gambar 4.2 Hubungan Buku Besar dan Buku Pembantu
Perlu diperhatikan bahwa Antara buku besar umum dan buku besar pembantu
pada setiap bulan harus dicocokkan apakah keduanya menunjukkan saldo yang
sama. Saldo akun buku besar harus sama dengan saldo akun pembantunya. Jika
ada perbedaan harus segera ditentukan saldo mana yang benar di antara keduanya.
Seluruh transaksi perusahaan dagang dicatat dalam jurnal khusus dan
jurnal umum, Selanjutnya, jurnal tersebut dipindah bukukan ke dalam buku besar.
Selain buku besar, dalam proses akuntansi perusahaan dagang digunakan juga
buku besar pembantu (subsidiary ledger). Berikut adalah buku besar dan buku
pembantu dari contoh sebelumnya.
Bukti
Transaksi
Buku
Jurnal
Buku Besar :
1. Piutang Dagang
2. Utang Dagang
Buku
Jurnal
Buku
Jurnal
Buku Pembantu Piutang
Dagang
Buku Pembantu Utang
Dagang
Buku Pembantu
Persediaan Barang
Dagangan
196
NamaAkun:Kas No:112
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 11.664.000,0 11.664.000,0
31 JurnalPenerimaanKas JPn_1 38.560.000,00 50.224.000,00
31 JurnalUmum JU_1 300.000,00 49.924.000,00
31 JurnalPengeluaranKas JPk_1 - 32.670.000,00 17.254.000,00
NamaAkun:UtangDagang No:221
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 22.488.000,00 - 22.488.000,00 -
31 JurnalPenjualan JPj_1 27.195.000,00 - 49.683.000,00
31 JurnalPenerimaanKas JPn_1 - 600.000,00 49.083.000,00
31 JurnalUmum JU_1 - 31.360.000,00 17.723.000,00
NamaAkun:PersediaanBarangDagangan No:113
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 49.560.000,00 49.560.000,00 -
NamaAkun:AsuransiDibayarDimuka No:114
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 1.500.000,00 1.500.000,00 -
NamaAkun:PerlengkapanToko No:115
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 1.020.000,00 1.020.000,00 -
31 JurnalPengeluaranKas 140.000,00 1.160.000,00 -
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
197
NamaAkun:PeralatanToko No:121
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 21.720.000,00 21.720.000,00 -
NamaAkun:AkumulayiPenyusutanPeralatanToko No:122
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 5.040.000,00 5.040.000,00
NamaAkun:HutangDagang No:211
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 15.400.000,00 15.400.000,00
31 JurnalPembelian JPm_1 - 16.000.000,00 - 31.400.000,00
31 JurnalPengeluaranKas JPk_1 25.380.000,00 - 25.380.000,00 6.020.000,00
31 JurnalUmum JU_1 1.000.000,00 - 1.000.000,00 5.020.000,00
NamaAkun:ModalFadhlan No:311
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 71.708.000,00 71.708.000,00
NamaAkun:PriveFadhlan No:312
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 10.000.000,00 10.000.000,00
NamaAkun:Penjualan No:411
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 292.640.000,00 292.640.000,00
31 JurnalPenjualan JPj_1 - 27.195.000,00 - 319.835.000,00
31 JurnalPenerimaanKas JPn_1 - 7.320.000,00 - 327.155.000,00
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
198
NamaAkun:Penjualan No:411
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 292.640.000,00 292.640.000,00
31 JurnalPenjualan JPj_1 - 27.195.000,00 - 319.835.000,00
31 JurnalPenerimaanKas JPn_1 - 7.320.000,00 - 327.155.000,00
NamaAkun:ReturPenjualan danPenguranganHarga No:411
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 5.440.000,00 - 5.440.000,00 -
31 JurnalPenjualan JPj_1 600.000,00 - 6.040.000,00
31 JurnalPenjualan JPj_1 300.000,00 - 6.340.000,00
NamaAkun:PotonganPenjualan No:411
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 2.080.000,00 - 2.080.000,00 -
31 JurnalPenerimaanKas JPn_1 120.000,00 - 2.200.000,00
NamaAkun:Pembelian No:511
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 199.016.000,00 199.016.000,00 -
JurnalPembelian JPm_1 16.000.000,00 215.016.000,00 -
JurnalPengeluaranKas JPk_1 3.460.000,00 218.476.000,00 -
NamaAkun:Retur PembeliandanPenguranganHarga No:512
Debit Kredit
2017
Desember 31 JurnalUmum JU_1 1.000.000,00 1.000.000,00
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
199
NamaAkun:Retur PembeliandanPenguranganHarga No:512
Debit Kredit
2017
Desember 31 JurnalUmum JU_1 1.000.000,00 1.000.000,00
NamaAkun:PotonganPembelian No:513
Debit Kredit
2017
Desember 31 JurnalPenerimaanKas JU_1 250.000,00 250.000,00
NamaAkun:BebanangkutPembelian No:611
Debit Kredit
2017
Desember 31 JurnalPenerimaanKas JU_1 300.000,00 - 300.000,00 -
NamaAkun:BebanangkutPenjualan No:612
Debit Kredit
2017
Desember 31 JurnalPengeluaranKas JPk_1 240.000,00 - 240.000,00 -
NamaAkun:BebanGajiBagianPenjualan No:613
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 29.760.000,00 - 29.760.000,00 -
31 JurnalPenerimaanKas JPn_1 1.080.000,00 - 30.840.000,00 -
NamaAkun:BebanIklan No:614
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 7.200.000,00 - 7.200.000,00 -
31 JurnalPengeluaranKas JPk_1 1.000.000,00 - 8.200.000,00 -
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
200
NamaAkun:BebanPenjulanRupa-rupa No:615
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 1.120.000,00 - 1.120.000,00 -
NamaAkun:BebanGajiBagianKantor No:616
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 11.760.000,00 - 11.760.000,00 -
31 JurnalPengeluaranKas JPk_1 360.000,00 - 12.120.000,00 -
NamaAkun:BebanSewa No:617
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 9.800.000,00 - 9.800.000,00 -
31 JurnalPengeluaranKas JPk_1 960.000,00 - 10.760.000,00 -
NamaAkun:BebanAdm.Ruparupa No:618
Debit Kredit
2017
Desember 31 Saldo 660.000,00 - 660.000,00 -
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit
Saldo
B. Proses Pengikhtisaran Akun Perusahaan Dagang dalam Siklus Akuntansi
Seperti halnya perusahaan jasa, perusahaan dagang juga membuat neraca
saldo. Neraca saldo merupakan kumpulan saldo-saldo dari buku besar yang
merupakan hasil pemindahan dari jurnal ke buku besar. Dengan demikian
langkah-langkah pembuatan neraca saldo baik perusahaan dagang ataupun
perusahaan jasa pada dasarnya tidak jauh berbeda. Sumber penyusunan neraca
saldo perusahaan dagang juga berasal dari informasi di buku besar.
Untuk contoh neraca saldo dari soal sebelumya adalah sebagai berikut :
201
4) Ayat jurnal penyesuaian
Sama halnya seperti pada perusahaan jasa, pada akhir periode perusahaan
dagangpun harus membuat jurnal penyesuaian, karena ada beberapa hal yang pada
akhir periode belum dicatat. Oleh karena itu dengan dibuatnya jurnal penyesuaian
laporan keuangan akan menunjukkan kondisi yang sebenarnya.
Jurnal penyesuaian perusahaan dagang digunakan untuk mencatat
transaksi yang sudah terjadi, tetapi belum dicatat. Selain itu, digunakan juga untuk
202
mencatat transaksi yang telah dicatat, tetapi memerlukan koreksi agar nilainya
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pencatatan jurnal penyesuaian dapat
dikelompokan menjadi dua, yaitu deferal atau penangguhan pengakuan
pendapatan dan beban yang dicatat dalam akun dan akrual atau pengakuan atas
pendapatan dan beban yang belum dicatat dalam akun.
Sama seperti dalam perusahaan jasa seperti yang telah dibahas pada
kegiatan belajar 3 terdapat tujuh macam jurnal penyesuaian yaitu sebagai berikut.
1) Penyesuaian untuk pemakaian perlengkapan, artinya penurunan nilai
perlengkapan dikarenakan adanya pemakaian, sehingga harus disesuaikan
dengan keadaan yang sebenarnya pada akhir periode.
2) Penyesuaian untuk beban yang masih harus dibayar atau utang beban, artinya
beban yang sudah saatnya untuk dibayar tetapi belum dilakukan pembayaran
atau belum dilunasi.
3) Penyesuaian untuk pendapatan yang masih harus diterima atau piutang
pendapatan, artinya pendapatan yang seharusnya sudah diterima, tetapi belum
diterima pelunasannya.
4) Penyesuaian untuk beban dibayar di muka atau persekot biaya, artinya beban
yang sudah dibayar tetapi sebenarnya beban tersebut untuk beban di masa
yang akan datang.
5) Penyesuaian untuk pendapatan diterima di muka atau utang pendapatan,
artinya pendapatan yang sudah diterima, tetapi sebenarnya pendapatan
tersebut untuk pendapatan di masa yang akan datang.
6) Penyesuaian untuk kerugian piutang tak tertagih, artinya taksiran kerugian
yang timbul karena sebagian dari jumlah piutang tidak dapat ditagih.
7) Penyesuaian untuk penyusutan aktiva tetap, artinya pembebanan akan
pemakaian aktiva tetap, sehingga susut nilai dan disesuaikan dengan harga
pada setiap akhir periode.
Berbeda dengan perusahaan dagang, selain menyusun jurnal penyesuaian
seperti yang telah disebutkan di atas, masih terdapat jurnal penyesuaian untuk
akun persediaan barang dagangan, yaitu persediaan barang dagangan yang belum
203
laku dijual dan masih terdapat di gudang, untuk dapat dijual pada periode
mendatang.
Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo Saldo-saldo
yang terdapat dalam neraca sisa yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian
antara lain sebagai berikut :
No Jenis Penyesuaian Ayat Jurnal Peneyesuaian Debit Kredit
1 Pemakaian Perlengkapan Beban Perlengkapan Rp xxxx
Perlengkapan Rp xxxx
Piutang xxxxx Rp xxxx
Pendapatan xxxxx Rp xxxx
Beban xxxxx Rp xxxx
Utang xxxxx Rp xxxx
xxxxx Diterima Dimuka Rp xxxx
Pendapatan Rp xxxx
Pendapatan xxxxx Rp xxxx
xxxxx Diterima Dimuka Rp xxxx
5 Beban dibayar dimuka
Beban xxxxx Rp xxxx
xxxxx Dibayar Dimuka Rp xxxx
Saat Pembayaran dicatat sebagai Beban xxxxx Dibayar Dimuka Rp xxxx
Beban xxxxxx Rp xxxx
6 Beban Kerugian Piutang Rp xxxx
Cadagang Kerugian Piutang Rp xxxx
7 Penyusutan Aktiva Tetap Beban Penyusutan xxxxx Rp xxxx
Akum. Penyusutan xxxxx Rp xxxx
Tambahan Ayat Penyesuaian di Perusahaan Dagang
8 Persediaan Barang Dagangan
Metode/Pendekatan Ikhtisar L/R Ikhtisar L/R Rp xxxx
Persediaan Barang Dagangan (Awal) Rp xxxx
Persediaan Barang Dagangan (Akhir) Rp xxxx
Ikhtisar L/R Rp xxxx
Harga Pokok Penjualan Rp xxxx
Persediaan Barang Dagangan (Awal) Rp xxxx
Pembelian Rp xxxx
Beban Angkut Pembelian Rp xxxx
Persediaan Barang Dagangan (Akhir) Rp xxxx
Retur Pembelian dan Peng. Harga Rp xxxx
Potongan Pembelian Rp xxxx
Harga Pokok Penjualan Rp xxxx
Saat penerimaan dicatat sebagai beban
Saat Pembayaran dicatat sebagai harta
Kerugian Piutang/Oiutang yang tidak tertagih
Metode/Pendekatan Harga Pokok Penjualan
2 Piutang pendapatan/ Pendapatan yang masih
harus diterima
3 Utang Beban / Beban yang masih harus
dibayar
4 Utang Pendapatan / Pendapatan diterima
dimuka :
Saat penerimaan dicatat sebagai Utang
204
Untuk memahami proses penyusunan ayat jurnal penyesuaian perusahaan
dagang, atas dasar contoh soal sebelumnya, dimisalkan bahwa data penyesuaian
pada 31 Desember perusahaan dagang Fadhlan Karya, yaitu sebagai berikut.
a. Pendapatan bunga dari wesel tagih yang belum diterima sebesar Rp 40.000,00.
b. Persediaan akhir barang dagangan sebesar Rp 37.927.000,00.
c. Asuransi yang terpakai sebesar Rp 500.000,00.
d. Perlengkapan toko yang tersisa sebesar Rp 420.000,00.
e. Penyusutan peralatan toko sebesar Rp 3.544.000,00.
f. Gaji yang belum dibayar, yaitu gaji bagian penjualan sebesar Rp 160.000,00
dan gaji bagian kantor Rp 56.000,00.
Berdasarkan data tersebut, dibuat jurnal khusus dan buku besar seperti
berikut ini :
Keterangan Debit Kredit
Des 31 Piutang Bunga 40.000,00
Pendapatan Bunga 40.000,00
Ikhtisar L/R 49.560.000,00
Persediaan Barang Dagangan (Awal) 49.560.000,00
Persediaan Barang Dagangan (Akhir) 37.927.000,00
Ikhtisar L/R 37.927.000,00
31 Beban Asuransi 500.000,00
Asuransi dibayar dimuka 500.000,00
31 Beban Perlengkapan Toko 740.000,00
Perlengkapan Toko 740.000,00
31 Beban Penyusutan Peralatan Toko 3.544.000,00
Akum. Penyusutan Peralatan Toko 3.544.000,00
31 Beban Gaji Bagian Penjualan 500.000,00
Beban Gaji Bagian Kantor 400.000,00
Utang Gaji 900.000,00
93.211.000,00 93.211.000,00Jumlah
Perusahaan Dagang Fadhlan Karya
Ayat Jurnal Penyesuaian
Per 31 Desember 2017
Tanggal
2017
31
205
5) Neraca Lajur
Setelah perusahaan dagang menyiapkan jurnal penyesuaian, langkah
berikutnya dalam siklus akuntansi sama seperti pada perusahaan jasa. Proses
akuntansi berikutnya adalah menyiapkan neraca lajur atau kertas kerja. Neraca
Lajur atau worksheet adalah lembar kerja laporan keuangan setelah proses jurnal
penyesuaian. Bentuk neraca lajur bisa 10 (sepuluh) kolom bisa juga 12 (dua belas)
kolom. Proses penyusunan neraca lajurpun sama seperti pada perusahaan jasa.
206
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
111 Kas 17.254.000,00 17.254.000,00 17.254.000,00
112 Piutang dagang 17.723.000,00 17.723.000,00 17.723.000,00
113 Persediaan barang dagangan 49.560.000,00 37.927.000,00 49.560.000,00 37.927.000,00 37.927.000,00
114 Asuransi dibayar di muka 1.500.000,00 500.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00
115 Perlengkapan toko 1.160.000,00 740.000,00 420.000,00 420.000,00
121 Peralatan toko 21.720.000,00 21.720.000,00 21.720.000,00
122 Akum penyusutan peralatan toko 5.040.000,00 3.544.000,00 8.584.000,00 8.584.000,00
211 Utang dagang 5.020.000,00 5.020.000,00 5.020.000,00
311 Modal Tn Fadhlan 71.708.000,00 71.708.000,00 71.708.000,00
321 Prive Tn Fadhlan 10.000.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00
411 Penjualan 327.155.000,00 327.155.000,00 327.155.000,00 -
412 Retur penjualan dan pengurangan harga 6.340.000,00 6.340.000,00 6.340.000,00 -
413 Potongan penjualan 2.200.000,00 2.200.000,00 2.200.000,00 -
511 Pembelian 218.476.000,00 218.476.000,00 218.476.000,00 -
512 Retur pembelian dan pengurangan harga 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 -
513 Potongan pembelian 250.000,00 250.000,00 250.000,00 -
611 Beban angkut pembelian 300.000,00 300.000,00 300.000,00 -
612 Beban angkut penjualan 240.000,00 240.000,00 240.000,00 -
613 Beban gaji bagian penjualan 30.840.000,00 500.000,00 31.340.000,00 31.340.000,00 -
614 Beban iklan 8.200.000,00 8.200.000,00 8.200.000,00 -
615 Beban penjualan rupa-rupa 1.120.000,00 1.120.000,00 1.120.000,00 -
616 Beban gaji bagian kantor 12.120.000,00 400.000,00 12.520.000,00 12.520.000,00 -
617 Beban sewa 10.760.000,00 10.760.000,00 10.760.000,00 -
618 Beban administrasi rupa-rupa 660.000,00 660.000,00 660.000,00 -
Jumlah 410.173.000,00 410.173.000,00
116 Piutang Bunga 40.000,00 40.000,00 40.000,00
414 Pendapatan Bunga 40.000,00 40.000,00 40.000,00
619 Beban Asuransi 500.000,00 500.000,00 - 500.000,00
610 Beban Perlengkapan Toko 740.000,00 740.000,00 - 740.000,00
611 Beban Penyusutan Peralatan Toko 3.544.000,00 3.544.000,00 - 3.544.000,00
212 Utang Gaji 900.000,00 - 900.000,00 900.000,00
415 Ikhtisar Laba/Rugi 49.560.000,00 37.927.000,00 49.560.000,00 37.927.000,00 49.560.000,00 37.927.000,00
Jumlah 93.211.000,00 93.211.000,00 452.584.000,00 452.584.000,00 346.500.000,00 366.372.000,00 106.084.000,00 86.212.000,00
Laba Bersih Sebelum Pajak 19.872.000,00 19.872.000,00
366.372.000,00 366.372.000,00 106.084.000,00 106.084.000,00
Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Peneyesuaian Laba Rugi Neraca
PERUSAHAAN DAGANG FADHLAN KARYA
NERACA LAJUR
31 DESEMBER 2017
No.
Akun
Nama Akun
Neraca Saldo
207
C. Proses Pelaporan Keuangan Perusahaan Dagang dalam Siklus Akuntansi
Berdasarkan siklus akuntansi yang digambarkan dalam gambar 4.1 di atas,
ditunjukkan bahwa tahap pelaporan dari akuntansi perusahaan dagang dapat
dilakukan dengan melakukan proses (i) penyusunan Laporan Keuangan, (ii)
Melakukan ayat jurnal Penutup dan ayat jurnal pembalik.
1) Penyusunan Laporan Keuangan
Setelah kertas kerja atau neraca lajur disusun, maka langkah berikutnya dalam
siklus akuntansi perusahaan dagang adalah penyusunan laporan keuangan.
Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang
merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan
dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal
serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi
dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan
keputusan. Pada dasarnya laporan keuangan perusahaan dagang sama seperti
perusahaan lain. Namun yang membedakan adalah elemen-elemen atau jenis akun
yang termasuk di dalam laporan keuangan tersebut.
a) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang mencerminkan aktivitas operasi
perusahaan. Laporan ini menyajikan rincian informasi tentang penghasilan,
beban, laba atau rugi perusahaan pada periode tertentu. Terdapat dua
komponen utama dalam laporan laba rugi, yaitu penjualan dan beban.
Sedangkan komponen lainnya adalah harga pokok penjualan. Berikut adalah
contoh laporan laba rugi perusahaan dagang atas dasar contoh sebelumnya.
208
209
b) Laporan Perubahan Modal
Sama halnya dengan perusahan jasa, laporan perubahan modal merupakan
laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang perubahan modal pada
perusahaan akibat dari berbagai kegiatan pokok operasi perusahaan pada suatu
periode akuntansi tertentu. Laporan ini disusun setelah menyusun neraca lajur
atau kertas kerja dan laporan laba rugi, karena sumber data laporan ini terkait
dengan laba bersih atau rugi bersih yang berasal dari laporan laba rugi.
Laporan perubahan modal dibutuhkan untuk menerangkan kondisi modal yang
sebenarnya dan juga mengetahui dana yang dihasilkan sepanjang satu periode
akuntansi. Berikut adalah contoh laporan laba rugi perusahaan dagang atas
dasar contoh sebelumnya.
c) Neraca (Balance Sheet)
Sama halnya dengan perusahan jasa, didalam Perusahaan Dagang, Neraca
adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir
periode, mengenai besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Data-data
dalam menyusun laporan necara pada perusahaan dagang bersumber dari
kolom neraca pada kertas kerja dan modal akhir dalam laporan perubahan
modal. Berikut adalah contoh laporan laba rugi perusahaan dagang atas dasar
contoh sebelumnya.
210
d) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas untuk perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan
jasa, dimana dalam laporan arus kas perusahaan dagang juga merupakan
laporan yang memperlihatkan jumlah kas yang diterima, seperti pendapatan
tunai dan investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas yang dikeluarkan
perusahaan, seperti beban yang harus dikeluarkan, pembayaran utang, dan
pengambilan prive. Berikut adalah contoh laporan arus kas atas dasar contoh
sebelumnya.
211
6) Ayat jurnal penutup
Pada Kegiatan Belajar 3, terkait dengan Perusahaan jasa, telah dibahas
Siklus Akuntansi untuk Perusahaan Jasa mulai dari dari pencatatan, posting jurnal
ke buku besar, membuat neraca saldo, neraca lajur, jurnal penyesuaian, dan
laporan keuangan. Begitupan dengan Perusahaan dagang, siklus akuntansinya
sama. Setelah disusun laporan keuangan, baik laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, neraca dan laporan arus kas, selanjutnya adalah melakukan
tahap tahap penutup an siklus akuntansi perusahaan dagang dengan membuat
jurnal penutup.
Ayat jurnal penutup (closing journal entry) adalah ayat jurnal yang
digunakan untuk menghilang kan saldo akun sementara agar dapat digunakan
untuk transaksi akuntansi periode berikutnya. Akun pendapatan dan beban
merupakan akun sementara. Oleh karena itu, pada akhir periode nilai kedua akun
tersebut harus dijadikan nol. Pengambilan pribadi (prive) juga merupakan akun
sementara yang harus ditutup pada akhir periode.
Jika jurnal penyesuaian menggunakan basis akun Ikhtisar laba/rugi maka
pencatatan jurnal penutup di perusahaan dagang pada dasarnya sama dengan di
perusahaan jasa. Jurnal penutup meliputi akun-akun pendapatan, akun-akun biaya,
akun Ikhtisar Laba/Rugi, dan akun pribadi. Jika jurnal penyesuaian menggunakan
212
basis akun Harga Pokok Penjualan maka diperlukan satu tambahan pencatatan
jurnal penutup, yaitu penutupan akun Harga Pokok Penjualan ke akun Ikhtisar
Laba/Rugi. Penutupan akun Ikhtisar Laba Rugi dilakukan setelah akun-akun
nominal dan akun Harga Pokok Penjualan ditutup terlebih dahulu
Dalam akuntansi perusahan dagang, jurnal penutup untuk akun sementara,
dilakukan sebagai berikut:
213
Contoh Ayah jurnal Penutup untuk kasus soal sebelumnya adalah sebagai
berikut :
7) Ayat jurnal pembalik
Ayat jurnal pembalik (reversing journal entry), yaitu ayat jurnal untuk
membalikkan ayat jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada akhir periode dan
mempunyai pengaruh penting terhadap transaksi rutin yang akan terjadi pada
periode berikutnya. Ayat jurnal pembalik ini dibuat pada awal periode berikutnya.
Untuk ayat jurnal pembalik ini baik perusahaan dagang ataupun perusahaan jasa,
214
pencatatannya sama dilakukan pada empat hal yang memerlukan jurnal pembalik,
yaitu sebagai berikut:
a) Beban yang Dibayar Terlebih Dahulu (Beban Dibayar di Muka) yang Dicatat
sebagai Beban
b) Pendapatan yang Belum Direalisasikan (Pendapatan Diterima di Muka) yang
Dicatat sebagai Pendapatan
c) Beban yang Belum Dibayar
d) Pendapatan yang Belum Diterima
Adapun jurnal pembalik untuk kasus Perusahaan Fadhlan Karya dalam
contoh pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
D. Forum Diskusi
Aduh! Masih Banyak Pelaku UMKM Buta Laporan Keuangan
Nurul Arifin, Jurnalis · Selasa 23 Mei 2017 20:02 WIB
SURABAYA - Kendala pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah
sulitnya akses perkreditan. Pasalnya, ribuan UMKM di Indonesia banyak
diangggap tidak bankable karena pelaku UMKM sendiri masih buta terhadap
laporan keuangan. Bahkan, adapula pelaku UMKM yang laporan keuangannya
bercampur dengan keuangan pribadi.
Menurut Pimpinan Sentra Kredit Kecil BNK Surabaya Hasan Supriadi, pelaku
yang paham dan memiliki laporan keuangan sangat sedikit bahkan tidak sampai
10%. Rata-rata laporan keuangan ini digunakan untuk mengajukan kredit dan
petugas bank yang membantu untuk membuat neraca perdagangan.
"Petugas akan menanyakan berapa penjualannya, berapa pengeluarannya, uang
cash-nya berapa, tagihannya berapa, stoknya berapa dan berapa asetnya. Setelah
215
itu petugas akan membantu membuatkan neraca dan laporan laba rugi," kata
Hasan dalam sebuah diskusi dengan tema program kapasitas dan pengembanga
UMKM, Selasa (23/5/2017).
Hasan menjelaskan, laporan keuangan ini sangat penting karena menjadi bukti
apakah usaha tersebut sehat atau tidak. Sehingga, pihak bank dapat menilai dari
laporan tersebut. Selain itu, dari laporan keuangan itu, pihak bank dapat
memperkirakan berapa kredit yang akan diberikan kepada pelaku UMKM itu.
"Laporan keuangan ini penting bagi pihak bank. Dengan itu, dapat diketahui
apakah usaha itu sehat atau tidak," jelasnya.
Sementara kredit usaha kecil yang bisa diberikan kepada pelaku UMKM
maksimal mencapai Rp500 juta. Jika lebih, maka skema yang akan diberlakukan
adalah kredit komersial. Di BNI Surabaya wilayah Surabaya Utara, Kredit Usaha
Rakyat (KUR) yang teralisasi hingga Mei diperkirakan mencapai Rp45 miliar
hingga Rp 50 miliar. Sampai akhir 2017, diprediksi mencapai Rp100 miliar.
Sementara itu koordinator acara, Paring Waluyo, mengatakan bahwa dalam
diskusi ini juga dilakukan pelatihan kepada sejumlah pelaku UMKM. Kata
Paring, pelatihan ini sangat tepat untuk memajukan UMKM mengingat laporan
keuangan adalah satu faktor penting untuk mengetahui kinerja mereka. Dari
laporan keuangan dan neraca perdagangan itu akan terlihat apakah usaha
mereka mengalami kemajuan atau kerugian.
"Dari sisi internal, mereka punya raport tentang usahanya, apakah membaik
ataukah tidak. Untuk kepentingan keluar, seperti lembaga keuangan atau
perbankan itu memudahkan untuk mengidentifikasi apakah layak atau tidak
mendapatkan kredit, selain juga harus meenuhi persyaratan administrasi lainnya
seperti NPWP. Tetapi dengan melihat portofolio arus kas, mereka bisa melihat
apakah sehat ataukah tidak," pungkasnya.
Sumber : https://economy.okezone.com/read/2017/05/23/320/1698304/aduh-
masih-banyak-pelaku-umkm-buta-laporan-keuangan
Berdasarkan artikel tersebut di atas, silahkan Saudara diskusikan secara
jelas dan tegas terkait dengan hal-hal berikut :
1. Permasalahan bukti-bukti transaksi yang terkait dengan kegiatan perdagangan
UMKM serta jenis-jenis transaksi yang akan terjadi di dalam kegiatan
perdagangan UMKM
2. Permasalahan proses pencatatan Transaksi yang terkait dengan kegiatan Usaha
Dagang di UMKM
3. Permasalahan proses pengikhtisaran akun yang terkait dengan kegiatan usaha
dagang di UMKM
4. Permasalahan proses penyusunan laporan keuangan usaha dagang di UMKM
216
5. Bagaimana pemahaman terhadap Standar Akuntansi Keuangan para UMKM?
6. Solusi apa yang dapat ditawarkan untuk menyesalaikan ke lima permasalahan
di atas, sehingga UMKM mampu melakukan penyusunan laporan keuangan
dengan baik dan benar.

More Related Content

What's hot

Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)Tri Yani
 
Akuntansi (Perusahaan Dagang)
Akuntansi (Perusahaan Dagang)Akuntansi (Perusahaan Dagang)
Akuntansi (Perusahaan Dagang)Liza_1004
 
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...RiriPratiwi2
 
Materi adm transaksi xi_kd1
Materi adm transaksi xi_kd1Materi adm transaksi xi_kd1
Materi adm transaksi xi_kd1mrc aldi
 
siklus akuntansi perusahaan dagang
siklus akuntansi perusahaan dagangsiklus akuntansi perusahaan dagang
siklus akuntansi perusahaan dagangPrilli Meli Agustina
 
Siklus pengeluaran suryani sri utami stiami
Siklus pengeluaran suryani sri utami stiamiSiklus pengeluaran suryani sri utami stiami
Siklus pengeluaran suryani sri utami stiamisri utami
 
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANdyna septiani
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
 
Jurnal khusus perusahaan dagang
Jurnal khusus perusahaan dagangJurnal khusus perusahaan dagang
Jurnal khusus perusahaan dagangEka Rochaningrum
 
7. siklus akuntansi perusahaan dagang
7. siklus akuntansi perusahaan dagang7. siklus akuntansi perusahaan dagang
7. siklus akuntansi perusahaan dagangbudieto
 
8 siklus akuntansi perusahaan dagang
8   siklus akuntansi perusahaan dagang8   siklus akuntansi perusahaan dagang
8 siklus akuntansi perusahaan dagangMainatul Ilmi
 
9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...
9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...
9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...Anggriafriani
 
Bab persediaan kel.4 akt-c
Bab persediaan   kel.4 akt-cBab persediaan   kel.4 akt-c
Bab persediaan kel.4 akt-cAnnisa Safira
 
Media pembelajaran formulir administrasi_xii
Media pembelajaran formulir administrasi_xiiMedia pembelajaran formulir administrasi_xii
Media pembelajaran formulir administrasi_xiiAgung Pujiharjono
 
10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...
10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...
10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...Hasim Rafsanjani
 

What's hot (20)

Perusahaan dagang
Perusahaan dagangPerusahaan dagang
Perusahaan dagang
 
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
 
Materi pokok 2
Materi pokok 2Materi pokok 2
Materi pokok 2
 
Akuntansi (Perusahaan Dagang)
Akuntansi (Perusahaan Dagang)Akuntansi (Perusahaan Dagang)
Akuntansi (Perusahaan Dagang)
 
Pa1 6 p-dagang_periodik
Pa1 6 p-dagang_periodikPa1 6 p-dagang_periodik
Pa1 6 p-dagang_periodik
 
Bahan pelajaran ekonomi kelas xii semester i dan
Bahan pelajaran ekonomi kelas xii semester i danBahan pelajaran ekonomi kelas xii semester i dan
Bahan pelajaran ekonomi kelas xii semester i dan
 
Pertemuan 2 untuk mahasiswa
Pertemuan 2 untuk mahasiswaPertemuan 2 untuk mahasiswa
Pertemuan 2 untuk mahasiswa
 
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
 
Materi adm transaksi xi_kd1
Materi adm transaksi xi_kd1Materi adm transaksi xi_kd1
Materi adm transaksi xi_kd1
 
siklus akuntansi perusahaan dagang
siklus akuntansi perusahaan dagangsiklus akuntansi perusahaan dagang
siklus akuntansi perusahaan dagang
 
Siklus pengeluaran suryani sri utami stiami
Siklus pengeluaran suryani sri utami stiamiSiklus pengeluaran suryani sri utami stiami
Siklus pengeluaran suryani sri utami stiami
 
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
Jurnal khusus perusahaan dagang
Jurnal khusus perusahaan dagangJurnal khusus perusahaan dagang
Jurnal khusus perusahaan dagang
 
7. siklus akuntansi perusahaan dagang
7. siklus akuntansi perusahaan dagang7. siklus akuntansi perusahaan dagang
7. siklus akuntansi perusahaan dagang
 
8 siklus akuntansi perusahaan dagang
8   siklus akuntansi perusahaan dagang8   siklus akuntansi perusahaan dagang
8 siklus akuntansi perusahaan dagang
 
9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...
9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...
9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...
 
Bab persediaan kel.4 akt-c
Bab persediaan   kel.4 akt-cBab persediaan   kel.4 akt-c
Bab persediaan kel.4 akt-c
 
Media pembelajaran formulir administrasi_xii
Media pembelajaran formulir administrasi_xiiMedia pembelajaran formulir administrasi_xii
Media pembelajaran formulir administrasi_xii
 
10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...
10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...
10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...
 

Similar to Akuntansi Dagang dan Siklus Akuntansi

LKS EKONOMI XII SEM 2.pdf
LKS EKONOMI XII SEM 2.pdfLKS EKONOMI XII SEM 2.pdf
LKS EKONOMI XII SEM 2.pdfBustamamAbi1
 
Rpp 1-1-pencatatan-transaksi-baru
Rpp 1-1-pencatatan-transaksi-baruRpp 1-1-pencatatan-transaksi-baru
Rpp 1-1-pencatatan-transaksi-baruAGUS SETIYONO
 
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...Vhiie Audi
 
Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx
 Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx
Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptxAisyah Safitri Hayati
 
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Kanaidi ken
 
Jurnal Khusus - Nada Kasih Ijora.pptx
Jurnal Khusus - Nada Kasih Ijora.pptxJurnal Khusus - Nada Kasih Ijora.pptx
Jurnal Khusus - Nada Kasih Ijora.pptxNanangSaputra8
 
Accounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi TrainingAccounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi TrainingKanaidi ken
 
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptx
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptxAKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptx
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptxIsnanHariMardika2
 
Sistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman Ringan
Sistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman RinganSistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman Ringan
Sistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman RinganWADIYO .
 
akuntansi_perusahaan_dagang_dan_jurnal_k.pptx
akuntansi_perusahaan_dagang_dan_jurnal_k.pptxakuntansi_perusahaan_dagang_dan_jurnal_k.pptx
akuntansi_perusahaan_dagang_dan_jurnal_k.pptxRatriParamitalaksmi2
 
Jurnal Khusus - PPT NKI.pptx
Jurnal Khusus - PPT NKI.pptxJurnal Khusus - PPT NKI.pptx
Jurnal Khusus - PPT NKI.pptxNanangSaputra8
 
AKT_PERUSH_DAGANG_-_1.pptx
AKT_PERUSH_DAGANG_-_1.pptxAKT_PERUSH_DAGANG_-_1.pptx
AKT_PERUSH_DAGANG_-_1.pptxIkaEstining1
 
SISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptx
SISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptxSISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptx
SISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptxnafanael
 
SIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMISIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMIfitri yanti
 
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasanAudit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasanFuzzari Rizal
 
Nada Kasih Ijora - Jurnal Khusus.pptx
Nada Kasih Ijora - Jurnal Khusus.pptxNada Kasih Ijora - Jurnal Khusus.pptx
Nada Kasih Ijora - Jurnal Khusus.pptxnadakasihijora
 
Sia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMI
Sia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMISia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMI
Sia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMIfitri yanti
 

Similar to Akuntansi Dagang dan Siklus Akuntansi (20)

LKS EKONOMI XII SEM 2.pdf
LKS EKONOMI XII SEM 2.pdfLKS EKONOMI XII SEM 2.pdf
LKS EKONOMI XII SEM 2.pdf
 
Rpp 1-1-pencatatan-transaksi-baru
Rpp 1-1-pencatatan-transaksi-baruRpp 1-1-pencatatan-transaksi-baru
Rpp 1-1-pencatatan-transaksi-baru
 
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
 
Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx
 Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx
Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx
 
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
 
Akuntansi Perusahaan Dagang
Akuntansi Perusahaan DagangAkuntansi Perusahaan Dagang
Akuntansi Perusahaan Dagang
 
Jurnal Khusus - Nada Kasih Ijora.pptx
Jurnal Khusus - Nada Kasih Ijora.pptxJurnal Khusus - Nada Kasih Ijora.pptx
Jurnal Khusus - Nada Kasih Ijora.pptx
 
Accounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi TrainingAccounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi Training
 
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptx
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptxAKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptx
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptx
 
Sistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman Ringan
Sistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman RinganSistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman Ringan
Sistem Akuntansi Pembelian Kredit pada Perusahaan Distribusi Minuman Ringan
 
akuntansi_perusahaan_dagang_dan_jurnal_k.pptx
akuntansi_perusahaan_dagang_dan_jurnal_k.pptxakuntansi_perusahaan_dagang_dan_jurnal_k.pptx
akuntansi_perusahaan_dagang_dan_jurnal_k.pptx
 
Jurnal Khusus - PPT NKI.pptx
Jurnal Khusus - PPT NKI.pptxJurnal Khusus - PPT NKI.pptx
Jurnal Khusus - PPT NKI.pptx
 
AKT_PERUSH_DAGANG_-_1.pptx
AKT_PERUSH_DAGANG_-_1.pptxAKT_PERUSH_DAGANG_-_1.pptx
AKT_PERUSH_DAGANG_-_1.pptx
 
SISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptx
SISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptxSISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptx
SISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptx
 
Modul 6 KB 3
Modul 6 KB 3Modul 6 KB 3
Modul 6 KB 3
 
SIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMISIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMI
 
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasanAudit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasan
 
Audit terhadap siklus pendapatan Ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan RingkasanAudit terhadap siklus pendapatan Ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan Ringkasan
 
Nada Kasih Ijora - Jurnal Khusus.pptx
Nada Kasih Ijora - Jurnal Khusus.pptxNada Kasih Ijora - Jurnal Khusus.pptx
Nada Kasih Ijora - Jurnal Khusus.pptx
 
Sia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMI
Sia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMISia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMI
Sia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMI
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Akuntansi Dagang dan Siklus Akuntansi

  • 1. 177 KEGIATAN BELAJAR Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Melalui Siklus Akuntansi 4 Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Peserta PPG menguasai akuntansi usaha jasa, akuntansi usaha dagang dan akuntansi keuangan, serta hasil penelitian terkait Pokok-Pokok Materi 1) Pengertian Perusahaan Dagang dan Proses Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang dalam Siklus Akuntansi 2) Proses Pengikhtisaran Akun Perusahaan Dagang dalam Siklus Akuntansi 3) Proses Pelaporan keuangan Perusahaan Dagang atas dasar Siklus akuntansi
  • 2. 178 A. Pengertian Perusahaan Dagang dan Proses Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang dalam Siklus Akuntansi 1) Pengertian Perusahaan Dagang Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang aktivitas utamanya adalah membeli, menyimpan dan menjual kembali barang-barang dagang tanpa memberi nilai tambah terhadapnya. Dalam hal ini nilai tambah adalah seperti mengolah dan mengubah sifat atau bentuk barang asli sedemikian rupa sehingga barang tersebut mempunyai nilai jual tinggi. Dalam operasionalnya, perusahaan dagang menghasilkan pendapatan namun pendapatan yang dihasilkan asalnya dari transaksi jual beli barang. Sehingga kegiatan utama perusahaan dagang adalah melakukan jual beli barang dagang yang berupa bahan baku, bahan setengah jadi ataupun barang jadi. Pengertian di atas menunjukkan bahwa ciri khas perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan jasa yang telah bahas pada kegiatan belajar 3. Perbedaan tersebut terletak pada kegiatan perusahaan dagang yang meliputi pembelian barang dagangan, menyimpannya sementara dan kemudian menjual persediaan barang dagangannya kepada pelanggan untuk memperoleh uang kas, selanjutnya menggunakan uang kas untuk membeli persediaan lagi. Sehingga PENDALAMAN MATERI Sumber: : https://islam.nu.or.id/post/read/84503/hukum- baiul-uhdah-transaksi-jual-beli-dengan-tempo Sumber: http://lazis.ipb.ac.id/2016/08/02/zakat- barang-dagangan/ Contoh perusahaan dagang https://bisnis.tempo.co/read/891498/begini- penjelasan-matahari-soal-penutupan- hypermart
  • 3. 179 perhitungan laba rugi perusahaan dagang akan berbeda dengan perusahaan jasa. Perbedaan karakteristik perusahaan dagang dengan perusahaan lainnya ditunjukkan dalam tabel 4.1 berikut : Tabel 4.1 Perbedaan Produk, Asal dan Aktivitas Produk Perusahaan Karakteristik Jenis Produk yang dijual Asal Produk Aktivitas Pokok Perusahaan Jasa Tidak berwujud (intangible) disebut Jasa (service) Jasa dari pemilik Penjualan jasa Perusahaan Dagang Berwujud (tangible), disebut Barang dagangan (Goods) Pembelian dari pihak lain untuk dijual  Pembelian Barang  Penyimpanan Barang  Penjualan Barang Perusahaan Industri Berwujud (tangible), disebut Barang dagangan (Goods) Pengolahan bahan baku menjadi barang siap dijual  Pembelian Bahan Baku  Penyiapan Bahan Baku  Pengolahan bahan Baku menjadi barang siap dijual  Penyimpanan barang jadi 3) Proses Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang dalam Siklus Akuntansi Pada dasarnya, siklus akuntansi perusahaan dagang tidak berbeda degan perusahaan jasa, dimana proses yang dilakukan pada periode tertentu tersebut lalu dimulai dari pencatatan transaksi dan diakhir penyusunan laporan keuangan perusahaan, serta menyajikan saldo yang ditutup dengan jurnal penutup dan menyusun jurnal pembalik. Namun perusahaan dagang terdapat transaksi penjualan dan pembelian barang dagang yang membutuhkan jurnal khusus. Jenis-jenis jurnal khusus diantaranya jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, Jurnal pembelian, dan jurnal penjualan. Disisi lain perusahaan dagang pada umumnya juga membuat buku besar khusus atau biasa disebut dengan buku besar pembantu. Buku besar pembantu adalah bagian dari buku besar umum yang bertujuan untuk merinci lebih lanjut data dalam satu akun.
  • 4. 180 Pencatatan dari beberapa akun tertentu (akun piutang dan akun utang) kemudian dijadikan dasar informasi dalam menyusun neraca saldo perusahaan dagang. Selanjutnya bila perusahaan dagang menerapkan metode pencatatan secara perpetual (fisik), secara otomatis besarnya harga pokok barang yang terjual bisa ditentukan saat terjadi penjualan sehingga saat membuat jurnal penjualan sekaligus mencatat harga pokok penjualan. Namun perhitungan HPP tetap dianggap sebagai komponen dari laporan laba rugi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Gambar 4.1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Sekali lagi ditekankan, siklus akuntansi perusahaan dagang sama dengan perusahaan jasa. Perbedaan antara akuntansi perusahaan dagang dan akuntansi perusahaan jasa hanya terletak pada prosedur transaksi jual beli barang dagangan, bukan pada siklus akuntansinya. Perbedaan detail antara perusahaan dagang dengan perusahaan jasa antara lain:  Perbedaan akun-akun yang ada pada laporan keuangan perusahaan dagang seperti; persediaan barang dagangan, harga pokok penjualan, piutang
  • 5. 181 dagang, utang dagang, retur pembelian/penjualan, potongan pembelian/penjualan, biaya angkut pembelian/penjualan dsb, yang tidak ada di perusahaan jasa.  Perbedaan cara melakukan perhitungan laba/rugi perusahaan. Laba (rugi) pada perusahaan jasa adalah selisih pendapatan jasa dengan biaya. Namun, pada perusahaan dagang terdapat laba kotor dan laba bersih. Laba kotor adalah selisih penjualan dengan harga pokok penjualan. Laba bersih adalah selisih laba kotor dengan biaya perusahaan dagang. 1) Ayat Jurnal Umum Dalam akuntansi perusahaan dagang, seluruh transaksi keuangan yang timbul akibat kegiatan perdagangan dapat dicatat pada jurnal umum dan jurnal khusus. Secara garis besar, transaksi perusahaan dagang yang sering terjadi dibagi menjadi empat, yaitu pembelian, pengeluaran kas,penjualan, dan penerimaan kas. a. Pembelian Dalam transaksi pembelian hanya meliputi pembelian barang dagangan yaitu barang yang akan dijual kembali kepada pelanggan. Dalam Transaksi pembelian ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut : 1) Beban Angkut Pembelian Akun beban angkut pembelian akan menambah nilai pembelian. Pencatatan pengeluaran untuk beban angkut bergantung pada syarat penyerahan barang yang telah disepakati. Adapun syarat penyerahan barang yang biasa di gunakan, di antaranya adalah FOB shipping point dan FOB destination point. a) Free on Board Shipping Point/FOB Shipping Point / Franco Gudang Penjual. Berdasarkan syarat ini, pihak pembeli menanggung biaya angkut pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli. Oleh karena itu, syarat penyerahan ini disebut juga syarat penyerahan loko gudang penjual. Syarat ini berakibat :
  • 6. 182  Biaya pengangkutan barang menjadi tanggungan pembeli sejak barang itu diserahkan di gudang penjual  Risiko atas barang (misalnya rusak atau hilang) sejak diserahkan di gudang penjual menjadi tanggungan pembeli  Transaksi dianggap telah terjadi dan dapat dibukukan sejak barang diserahkan ke gudang penjual  Ketika barang sudah keluar dari gudang penjual, transaksi jual beli barang dapat langsung dilakukan pencatatan oleh pihak penjual maupun pembeli meskipun barang yang dibeli belum sampai ke gudang pembeli  Apabila terjadi pembelian barang dari penjual dan seandainya barang terkait masih dalam perjalanan menuju tempat pembeli, barang dalam perjalanan tersebut adalah barang milik pembeli meskipun pada saat tutup buku barang tersebut belum diterima sudah harus dicatat sebagai persediaan.  Biaya pengiriman tidak dicatat dan dijurnal oleh pihak penjual tetapi harus dicatat dan dijurnal oleh pihak pembeli dan akibatnya harga beli barang dagang tersebut akan bertambah sebesar biaya pengiriminnya b) Free on Board Destination Point/FOB Destination Point/Franco Gudang Pembeli Berdasarkan syarat ini, pihak penjual menanggung beban angkut pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli. Oleh karena itu, syarat penyerahan ini disebut juga syarat penyerahan loko gudang pembeli. Syarat ini berakibat :  Biaya pengangkutan barang sampai barang diserahkan di gudang pembeli menjadi tanggungan penjual. Jika barang diasuransikan selama pengiriman, biaya asuransi juga menjadi tanggungan penjual  Risiko atas barang selama dalam pengiriman menjadi tanggungan penjual
  • 7. 183  Transaksi dianggap sah jika barang telah diserahkan oleh penjual di gudang pembeli  Pembeli tidak dapat mengetahui besarnya biaya angkut pembelian karena biaya angkut sudah melekat pada harga yang dibeli, jadi yang dicatat dalam pembukuan pembeli adalah harga beli barang  Apabila terjadi pembelian, dan barang tersebut masih dalam perjalanan ke tempat pembeli, barang dalam perjalanan tersebut masih milik penjual. Pada saat akhir tahun buku barang tersebut belum diterima, maka nilai barang tersebut tidak boleh dimasukkan sebagai persediaan oleh perusahaan pembeli pada neraca akhir tahun.  Beban pengiriman menjadi tanggungan pihak penjual dan menjadi bagian dari beban operasi yang harus dikeluarkannya pada periode tersebut, dan yang akan mengakibatkan berkurangnya laba usaha perusahaan penjual pada periode bersangkutan. 2) Potongan Tunai Pembelian Potongan tunai pembelian akan mengurangi jumlah pembelian. Perusahaan akan mendapatkan potongan tunai pembelian pada saat membeli barang dagangan atau barang lainnya secara tunai atau membayar utang dagang sesuai dengan syarat pembayaran yang telah disepakati. Misalnya, syarat pemba yarannya 3/10, n/60. Angka 3 mengandung makna bahwa besarnya potongan (dalam persen), 10 menunjukkan lamanya waktu pembayaran yang mendapatkan potongan sejak tanggal terjadinya transaksi, dan n/60 menunjukkan jangka waktu pelunasan. Dengan demikian, syarat 3/10, n/60 bermakna akan mendapat potongan sebesar 3%, jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 hari atau kurang dari 10 hari sejak terjadinya transaksi dan jangka waktu pelunasannya selama 60 hari. 3) Retur Pembelian dan Pengurangan Harga (Purchases Return and Allowances)
  • 8. 184 Retur pembelian dan pengurangan harga adalah pengembalian barang yang rusak atau tidak sesuai dengan keinginan pembeli kepada penjual yang dilakukan oleh pembeli. Retur pembelian dan pengurangan harga akan mengurangi nilai pembelian barang dagangan. Transaksi retur pembelian dan pengurangan harga terjadi pada saat barang yang dipesan tidak sesuai dengan pesanan. Jika ada barang yang tidak sesuai dengan pesanan atau rusak, perusahaan yang membeli dapat mengembalikan barang tersebut kepada penjual. Selanjutnya, transaksi tersebut dicatat dalam akun retur pembelian dan pengurangan harga. b. Penjualan Transaksi penjualan hanya meliputi penjualan barang dagangan. Akun penjualan digunakan untuk mencatat pendapatan dari penjualan barang dagangan. Jumlah yang dicatat dalam akun ini adalah sebesar harga jual, bukan sebesar harga pokok dari barang yang dijual tersebut. Transaksi penjualan ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut : 1) Potongan Tunai Penjualan Potongan tunai penjualan akan mengurangi jumlah penjualan. Perusahaan akan memberikan potongan tunai penjualan pada saat menjual barang dagangan secara tunai dengan syarat-syarat tertentu atau menerima pelunasan piutang dagang sesuai dengan syarat pembayaran yang telah disepakati. 2) Retur Penjualan dan Pengurangan Harga Retur penjualan dan pengurangan harga akan mengurangi nilai penjualan. Pengiriman barang dagangan tidak selamanya berjalan dengan baik. Barang dagangan bisa saja mengalami kerusakan dalam perjalanan atau tidak sesuai dengan yang di pesan sehingga mungkin saja pembeli mengembalikan barang yang rusak tersebut dan perusahaan harus menerimanya. c. Penerimaan Kas Penerimaan kas adalah semua bagian (items) dari mana perusahaan menerima aliran kas masuk selama periode keuangan tertentu. Komponen yang paling
  • 9. 185 umum yang termasuk ke dalam penerimaan kas adalah penjualan tunai, pengumpulan piutang dan penerimaan kas lainnya. Hal ini berarti bahwa perusahaan akan menerima sejumlah kas pada saat pelanggan membayar utangnya kepada perusahaan dan menjual barang dagangan atau barang lainnya secara tunai. Perusahaan juga akan menerima kas dari kegiatan lain di luar usaha pokok perusahaan. Misalnya, penerimaan kas dari pendapatan bunga. d. Pengeluaran Kas Pengeluaran kas adalah suatu transaksi yang menimbulkan berkurangnya saldo kas dan bank milik perusahaan yang diakibatkan adanya pembelian tunai, pembayaran utang maupun hasil transaksi yang menyebabkan berkurangnya kas. Dengan demikian Jika waktu pembayaran sudah jatuh tempo, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah kas untuk melunasi utang tersebut. Selain itu, perusahaan juga akan mengeluarkan sejumlah kas untuk membeli barang dagangan dan membeli barang atau jasa lain secara tunai. Pencatatan transaksi keuangan ke dalam jurnal umum dalam perusahaan dagang terdapat dua metode yaitu metode fisik/periodik dan metode perpetual. a. Metode fisik atau periodik (Periodic system) Dalam Metode fisik atau periodik (Periodic system) pada umumnya digunakan perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga relative murah, tetapi sering terjadi. Menurut metode ini, akun Persediaan barang dagangan tidak boleh didebit untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan, dan tidak boleh dikredit untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan. Dalam metode ini, transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun Pembelian, sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun Penjualan, sehingga pergerakan barang dagangan sepanjang periode akuntansi tidak dicatat. Pada akhir periode, perusahaan harus menghitung per sediaan yang masih tersisa secara fisik untuk menentukan jumlah barang dagangan yang terjual dan tersisa. b. Metode perpetual atau terus-menerus (Perpetual System)
  • 10. 186 Dalam Metode fisik atau periodik (Periodic system) pada umumnya digunakan perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga relatif mahal, dan tidak sering terjadi. Dalam metode ini, transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun persediaan barang dagangan sebesar harga beli (harga perolehan), sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun persediaan barang dagangan sebesar harga pokoknya, sehingga pergerakan barang dagangan (merchandise inventory) selalu dicatat, baik yang tersedia untuk dijual maupun yang telah dijual. Bagi perusahaan dagang, penghitungan dan penyusunan harga pokok merupakan hal yang penting. Untuk mendapatkan harga penjualan pokok dalam perusahaan dagang bisa menggunakan tahapan penghitungan sebagai berikut : a. Menghitung Penjualan Bersih Penjualan bersih = Penjualan – (Retur Penjualan + Potongan Penjualan) b. Menghitung Pembelian Bersih Pembelian bersih = (Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian) c. Menghitung Persediaan Barang Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pemebelian Bersih d. Menghitung Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang – Persedian Akhir Berikut adalah format penghitungan Harga Pokok Penjualan : Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang Fadhlan Per 31 Juli 2018 Persediaan Barang dagangan (awal) Rp xxx Pembelian Rp xxx Beban Angkut Pembelian Rp xxx + Total Pembelian Rp xxx Retur Pembelian dan Peng. Harga Rp xxx Potongan Pembelian Rp xxx + Total Potongan Pembelian Rp xxx - Total Pembelian Bersih Rp xxx + Barang yang tersedia untuk dijual Rp xxx Persediaan Barang dagangan (akhir) Rp xxx - Harga pokok Penjualan Rp xxx
  • 11. 187 Perhatikan perbedaan pencatatan dalam jurnal umum untuk kedua metode tersebut, berikut ini : No SistemPerpetual Debit Kredit Debit Kredit 1 Pembelian Persediaanbarangdagangan xxx Pembelian xxx Utangdagang/kas xxx Utangdagang/Kas xxx 2 Returpembeliandan Utangdagang/kas xxx Utangdagang/kas xxx penguranganharga Returpembeliandanpenguranganharga xxx Returpembeliandanpenguranganharga xxx 3 Bebanangkutpembelian Persediaanbarangdagangan xxx Bebanangkutpembelian xxx Utangdagang/kas xxx Utangdagang/kas xxx 4 Pembayaranutangdagang Utangdagang xxx Utangdagang xxx denganpotonganpenjualan Kas xxx Kas xxx Potonganpembelian xxx Potonganpembelian xxx 5 Penjualan Penjualan xxx Piutangdagang/kas xxx Hargapokokpenjualan xxx Penjualan xxx Persediaanbarangdagangan xxx 6 Returpenjualandan Returpenjualandanpenguranganharga xxx Returpenjualandanpenguranganharga xxx penguranganharga Piutangdagamg/kas xxx Piutangdagang/kas xxx Persediaanbarangdagangan xxx Hargapokokpenjualan xxx 7 Penjualan Kas xxx Kas xxx Potonganpenjualan xxx Potonganpenjualan xxx Piutangdagang xxx Piutangdagang/kas xxx Transaksi SistemPeriodik 2) Transaksi yang dicatat dalam Jurnal Khusus Transaksi perusahaan dagang secara garis besar terdiri atas transaksi pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Transaksi transaksi tersebut terjadi secara rutin atau berulang-ulang selama satu periode akuntansi. Oleh karena itu, pencatatan transaksi perusahaan dagang dilakukan dalam jurnal khusus. Untuk transaksi yang jarang terjadi tetap dicatat dalam jurnal umum. Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan secara khusus untuk mencatat transaksi yang terjadi berulang-ulang dan sejenis, dimana setiap jenis transaksi dikelompokkan berdasarkan jenis transaksinya, sehingga pencatatan lebih mudah. Oleh karena itu tujuan penggunaan jurnal khusus, di antaranya untuk
  • 12. 188 mempermudah proses pencatatan transaksi dan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk mencatat transaksi tersebut. Adapun manfaat Jurnal khusus ini adalah (i) mempermudah pembagian pekerjaan (spesialis), (ii) mempermudah posting ke akun buku besar, (iii) memungkinkan pengendalian intern yang lebih baik dan (iv) memudahkan dalam pemeriksanaan kembali secara berkala. Sesuai dengan transaksi yang terjadi dalam perusahaan dagang, secara sistematis jurnal khusus dibagi menjadi lima, yaitu jurnal pembelian, jurnal penerimaan khas, jurnal penjualan, jurnal pengeluaran khas, dan jurnal umum (jurnal memorial). a) Jurnal Pembelian (Purchase Journal) Jurnal pembelian adalah jurnal yang secara khusus yang digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian barang dagangan atau aktiva lainnya yang sering dilakukan secara kredit. Misalnya transaksi adalah pembelian barang dagangan dan juga bukan barangan dagangan seperti pembelian perlengkapan, pembelian peralatan, inventaris, dan sebagainya yang dilakukan secara kredit. Adapun bentuk dari jurnal khusus pembelian ini, yaitu sebagai berikut: b) Jurnal Penjualan (Sales Journal) Transaksi penjualan barang dagangan, terutama penjualan barang dagangan secara kredit sangat sering dilakukan oleh perusahaan dagang. Atas dasar hal tersebut diperlukan pencatatan secara khusus atas transaksi tersebut dalam jurnal penjualan. Dengan demikian Jurnal penjualan adalah buku jurnal yang secara khusus digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang dagangan secara kredit. Adapun bentuk dari jurnal khusus pembelian ini, yaitu sebagai berikut:
  • 13. 189 atau yang lebih sederhana adalah : c) Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Jurnal) Jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang secara khusus berfungsi untuk mencatat transaksi keuangan yang terjadi dan dapat menambah saldo kas perusahaan, contohnya seperti transaksi penjualan tunai, transaksi pelunasan piutang, transaksi pendapatan lain-lain yang masuk dalam kolom serba-serbi, dan transaksi pengembalian barang yang telah dibeli akibat tidak sesuai (mengalami kerusakan) secara tunai (retur pembelian). Adapun bentuk dari jurnal Penerimaan Kas ini, yaitu sebagai berikut:
  • 14. 190 d) Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal) Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua pengeluaran kas. Misalnya membayar utang, membayar gaji, membayar pembelian barang dagangan secara tunai dan lain-lain. Transaksi yang dicatat dalam jurnal pengeluaran kas antara lain sebagai berikut.  Pembelian secara tunai.  Pembayaran atau pelunasan utang dagang.  Pembayaran beban-beban.  Retur penjualan secara tunai/  Pengambilan utang tunai untuk pribadi. Adapun bentuk dari jurnal Pengelauaran kas ini, yaitu sebagai berikut: e) Jurnal Umum Jurnal Umum adalah suatu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak bisa dicatat ke dalam jurnal khusus yang telah dijelaskan di atas (jurnal pembelian, penerimaan kas, penjualan,pengeluaran kas). Adapun bentuk jurnal umumnya sama dengan jurnal yang sudah digunakan dalam pembahasan di kegiatan belajar sebelumnya. Contoh soal : Perusahan Dagang Fadhlan Karya Pada 31 Desember 2017, memiliki Neraca saldo (trial balance), sebagai berikut : Kas Rp 11.664.000,00 Piutang dagang Rp 22.488.000,00 Persediaan barang dagangan Rp 49.560.000,00 Asuransi dibayar di muka Rp 1.500.000,00 Perlengkapan toko Rp 1.020.000,00
  • 15. 191 Peralatan toko Rp 21.720.000,00 Akumulasi penyusutan peralatan toko Rp 5.040.000,00 Utang usaha Rp 15.400.000,00 Modal Tn Fadhlan Rp 71.708.000,00 Prive Tn Fadhlan Rp 10.000.000,00 Penjualan Rp 292.640.000,00 Retur Penjualan dan Pengurangan Harga Rp 5.440.000,00 Potongan penjualan Rp 2.080.000,00 Pembelian Rp 199.016.000,00 Beban gaji bagian penjualan Rp 29.760.000,00 Beban iklan Rp 7.200.000,00 Beban penjualan rupa-rupa Rp 1.120.000,00 Beban gaji bagian kantor Rp 11.760.000,00 Beban sewa Rp 9.800.000,00 Beban administrasi rupa-rupa Rp 660.000,00 Selama Desember 2007 dilakukan transaksi berikut. 1 Desember Dibayar sewa untuk Desember Rp 960.000,00 1 Desember Diterima wesel tagih Rp 3.000.000,00 dari Perusahaan Satria untuk pembayaran utang usahanya 2 Desember Dibeli barang dagangan secara kredit dari Perusahaan Surya dengan syarat 2/10, n/30, sebesar Rp 10.000.000,00. 3 Desember Dibayar beban transportasi untuk pembelian tanggal2 Desember Rp 300.000,00. 5 Desember Dijual barang dagangan secara kredit kepada Perusahaan Anton Rp 2.800.000,00 dengan syarat 2/10, n/30. 7 Desember Diterima uang sebesar Rp 6.760.000,00 dari Perusahaan Ridha untuk pembayaran utang usaha 10 Desember Dijual barang secara tunai Rp 7.320.000,00 12 Desember Dibayar barang dagangan yang dibeli tanggal 2 Desember. 13 Desember Diterima kembali barang dagangan yang dijual pada 5 Desember sebesar Rp 600.000,00. 14 Desember Dibayar beban iklan untuk setengah bulan terakhir Desember Rp 1.000.000,00 15 Desember Diterima kas dari penjualan pada 5 Desember 19 Desember Dibeli barang dagangan sebesar Rp 3.460.000,00 secara tunai. 19 Desember Dibayar Rp 10.380.000,00 kepada Perusahaan Santi untuk melunasi utang usaha.
  • 16. 192 20 Desember Dijual barang dagangan secara kredit kepada Perusahaan Jati, sebesar Rp 6.400.000,00 dan syarat pembayaran 1/10, n/30. 21 Desember Dibayar beban pengiriman untuk penjualan 20 Desember sebesar Rp 240.000,00. 21 Desember Diterima kas sebesar Rp 12.400.000,00 dari Perusahaan Kekal untuk pembayaran utang usaha. 21 Desember Dibeli barang dagangan secara kredit dari Perusahaan Mawar dengan syarat-syarat 1/10, n/30 sebesar Rp 5.000.000,00 24 Desember Ddikembalikan sebuah barang dagangan sebesar Rp 1.000.000,00 dari pembelian ba rang tanggal 21 Desember 25 Desember Dikembalikan uang tunai atas penjualan tunai sebesar Rp 300.000,00. 27 Desember Dibayar gaji bagian penjualan Rp 1.080.000,00 dan gaji bagian kantor Rp 360.000,00 29 Desember Dibeli perlengkapan toko secara tunai sebesar Rp 140.000,00. 30 Desember Dijual barang dagangan secara kredit kepada Perusahaan Genta dengan syarat 2/10, n/30 Rp 17.395.000,00. 30 Desember diterima kas penjualan tanggal 20 Desember 30 Desember dibayar pembelian 21 Desember Kredit Perkiraan Ref Jumlah Des 2 Perusahaan Surya 10.000.000,00 10.000.000,00 21 Perusahaan Mawar 6.000.000,00 6.000.000,00 16.000.000,00 16.000.000,00 Kredit Perkiraan Ref Jumlah Des 5 Perusahaan Anton 3.400.000,00 3.400.000,00 20 Perusahaan Jati 6.400.000,00 6.400.000,00 30 Perusahaan Genta 17.395.000,00 17.395.000,00 27.195.000,00 27.195.000,00 Piutang Dagang Serba Serbi Penjualan 2017 Jumlah Utang Dagang 2017 Jumlah Jurnal Penjualan Halaman : 1 Tanggal No. Faktur Keterangan Ref Debit Dlm 000 Rp Jurnal Pembelian Halaman : 1 Tanggal No. Faktur Keterangan Ref Debit Pembelian Serba Serbi
  • 17. 193 Dlm Rp Perkiraan Ref Jumlah Des 1 Perusahaan Satria 3.000.000,00 3.000.000,00 7 Perusahaan Ridha 6.760.000,00 6.760.000,00 10 Penjualan Tunai 7.320.000,00 7.320.000,00 15 Perusahaan Anton 2.744.000,00 56.000,00 2.800.000,00 21 Perusahaan Kekal 12.400.000,00 12.400.000,00 30 Perusahaan Jati 6.336.000,00 64.000,00 6.400.000,00 38.560.000,00 7.320.000,00 31.360.000,00 Dlm Rp Perkiraan Ref Jumlah Des 1 Pembayaran Sewa Beban Sewa 960.000,00 960.000,00 - 3 Pembayaran Beban Angkut Beban Angkut Pemb 300.000,00 300.000,00 12 Perusahaan Surya 10.000.000,00 9.800.000,00 200.000,00 14 Pembayaran Iklan Beban Iklan 1.000.000,00 1.000.000,00 19 Pelunasan Utang 3.460.000,00 3.460.000,00 19 Perusahaan Santi 10.380.000,00 10.380.000,00 21 Pemb. Beban Angkut Penj Beban Angkut Penj 240.000,00 240.000,00 - 27 Pembayaran Gaji Beban Gaji Bag.Penj 1.080.000,00 1.080.000,00 Pembayaran Gaji Beban Gaji Bag. Kantor 360.000,00 360.000,00 - 29 Pembelian Perlengkapan Perlengkapan Toko 140.000,00 140.000,00 - 30 Perusahaan Mawar 5.000.000,00 4.950.000,00 50.000,00 3.460.000,00 25.380.000,00 32.670.000,00 250.000,00 Ref Debit Kredit Kas Potongan Penjualan Serba Serbi Penjualan Piutang Dagang 2017 Jumlah Jurnal Penerimaan Kas Halaman : Tanggal No. Bukti Keterangan Jurnal Penerimaan Kas Halaman : Tanggal No. Bukti Keterangan Ref Debit 2017 Jumlah Kredit Utang Dagang Pembelian Serba Serbi Kas Potongan Pembelian
  • 18. 194 (Dlm Rp-) Halaman : 1 Keterangan Ref Debit Kredit Des 13 Retur penjualan dan Pengurangan Harga 600.000,00 Piutang Dagang 600.000,00 24 Utang dagang 1.000.000,00 Retur pembelian dan Pengurangan Harga 1.000.000,00 25 Retur penjualan dan Pengurangan Harga 300.000,00 Kas 300.000,00 Jumlah 1.900.000,00 1.900.000,00 Jurnal Umum Tanggal 2017 3) Pengelompokkan transaksi melalui buku besar Dalam perusahaan dagang pengelompokkan transaksi melalui buku besar dilakukan melalui dua macam buku besar, yaitu buku besar utama (ledger) dan buku besar pembantu (subsidiary ledger). Buku besar (general ledger) adalah kumpulan rekening-rekening yang digunakan menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal, sedangkan buku besar pembantu (subsidiary ledger ) adalah suatu kelompok rekening yang merupakan rincian rekening tertentu yang ada dalam buku besar, tempat mencatat informasi lain yang diperlukan disamping buku besar utama. Secara singkat, buku besar pembantu merupakan pencatatan secara rinci nama-nama pelanggan beserta jumlahnya dari perkiraan buku besar umum. Adapun macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut: a. Buku pembantu piutang dagang, adalah buku tempat mencatat rincian piutang perusahaan menurut nama pelanggan atau debitur. b. Buku pembantu utang dagang, adalah buku tempat mencatat rincian utang perusahaan menurut nama kreditur. c. Buku pembantu persediaan barang dagangan, adalah buku tempat mencatat secara rinci persediaan barang dagangan, baik jenis, jumlah, harga per unit, maupun harga pokok secara keseluruhan.
  • 19. 195 Hubungan antara Buku Besar Umum dan Buku Besar Pembantu, diilustrasikan sebagai berikut : Gambar 4.2 Hubungan Buku Besar dan Buku Pembantu Perlu diperhatikan bahwa Antara buku besar umum dan buku besar pembantu pada setiap bulan harus dicocokkan apakah keduanya menunjukkan saldo yang sama. Saldo akun buku besar harus sama dengan saldo akun pembantunya. Jika ada perbedaan harus segera ditentukan saldo mana yang benar di antara keduanya. Seluruh transaksi perusahaan dagang dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum, Selanjutnya, jurnal tersebut dipindah bukukan ke dalam buku besar. Selain buku besar, dalam proses akuntansi perusahaan dagang digunakan juga buku besar pembantu (subsidiary ledger). Berikut adalah buku besar dan buku pembantu dari contoh sebelumnya. Bukti Transaksi Buku Jurnal Buku Besar : 1. Piutang Dagang 2. Utang Dagang Buku Jurnal Buku Jurnal Buku Pembantu Piutang Dagang Buku Pembantu Utang Dagang Buku Pembantu Persediaan Barang Dagangan
  • 20. 196 NamaAkun:Kas No:112 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 11.664.000,0 11.664.000,0 31 JurnalPenerimaanKas JPn_1 38.560.000,00 50.224.000,00 31 JurnalUmum JU_1 300.000,00 49.924.000,00 31 JurnalPengeluaranKas JPk_1 - 32.670.000,00 17.254.000,00 NamaAkun:UtangDagang No:221 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 22.488.000,00 - 22.488.000,00 - 31 JurnalPenjualan JPj_1 27.195.000,00 - 49.683.000,00 31 JurnalPenerimaanKas JPn_1 - 600.000,00 49.083.000,00 31 JurnalUmum JU_1 - 31.360.000,00 17.723.000,00 NamaAkun:PersediaanBarangDagangan No:113 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 49.560.000,00 49.560.000,00 - NamaAkun:AsuransiDibayarDimuka No:114 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 1.500.000,00 1.500.000,00 - NamaAkun:PerlengkapanToko No:115 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 1.020.000,00 1.020.000,00 - 31 JurnalPengeluaranKas 140.000,00 1.160.000,00 - TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo
  • 21. 197 NamaAkun:PeralatanToko No:121 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 21.720.000,00 21.720.000,00 - NamaAkun:AkumulayiPenyusutanPeralatanToko No:122 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 5.040.000,00 5.040.000,00 NamaAkun:HutangDagang No:211 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 15.400.000,00 15.400.000,00 31 JurnalPembelian JPm_1 - 16.000.000,00 - 31.400.000,00 31 JurnalPengeluaranKas JPk_1 25.380.000,00 - 25.380.000,00 6.020.000,00 31 JurnalUmum JU_1 1.000.000,00 - 1.000.000,00 5.020.000,00 NamaAkun:ModalFadhlan No:311 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 71.708.000,00 71.708.000,00 NamaAkun:PriveFadhlan No:312 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 10.000.000,00 10.000.000,00 NamaAkun:Penjualan No:411 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 292.640.000,00 292.640.000,00 31 JurnalPenjualan JPj_1 - 27.195.000,00 - 319.835.000,00 31 JurnalPenerimaanKas JPn_1 - 7.320.000,00 - 327.155.000,00 TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo
  • 22. 198 NamaAkun:Penjualan No:411 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 292.640.000,00 292.640.000,00 31 JurnalPenjualan JPj_1 - 27.195.000,00 - 319.835.000,00 31 JurnalPenerimaanKas JPn_1 - 7.320.000,00 - 327.155.000,00 NamaAkun:ReturPenjualan danPenguranganHarga No:411 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 5.440.000,00 - 5.440.000,00 - 31 JurnalPenjualan JPj_1 600.000,00 - 6.040.000,00 31 JurnalPenjualan JPj_1 300.000,00 - 6.340.000,00 NamaAkun:PotonganPenjualan No:411 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 2.080.000,00 - 2.080.000,00 - 31 JurnalPenerimaanKas JPn_1 120.000,00 - 2.200.000,00 NamaAkun:Pembelian No:511 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 199.016.000,00 199.016.000,00 - JurnalPembelian JPm_1 16.000.000,00 215.016.000,00 - JurnalPengeluaranKas JPk_1 3.460.000,00 218.476.000,00 - NamaAkun:Retur PembeliandanPenguranganHarga No:512 Debit Kredit 2017 Desember 31 JurnalUmum JU_1 1.000.000,00 1.000.000,00 TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo
  • 23. 199 NamaAkun:Retur PembeliandanPenguranganHarga No:512 Debit Kredit 2017 Desember 31 JurnalUmum JU_1 1.000.000,00 1.000.000,00 NamaAkun:PotonganPembelian No:513 Debit Kredit 2017 Desember 31 JurnalPenerimaanKas JU_1 250.000,00 250.000,00 NamaAkun:BebanangkutPembelian No:611 Debit Kredit 2017 Desember 31 JurnalPenerimaanKas JU_1 300.000,00 - 300.000,00 - NamaAkun:BebanangkutPenjualan No:612 Debit Kredit 2017 Desember 31 JurnalPengeluaranKas JPk_1 240.000,00 - 240.000,00 - NamaAkun:BebanGajiBagianPenjualan No:613 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 29.760.000,00 - 29.760.000,00 - 31 JurnalPenerimaanKas JPn_1 1.080.000,00 - 30.840.000,00 - NamaAkun:BebanIklan No:614 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 7.200.000,00 - 7.200.000,00 - 31 JurnalPengeluaranKas JPk_1 1.000.000,00 - 8.200.000,00 - TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo
  • 24. 200 NamaAkun:BebanPenjulanRupa-rupa No:615 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 1.120.000,00 - 1.120.000,00 - NamaAkun:BebanGajiBagianKantor No:616 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 11.760.000,00 - 11.760.000,00 - 31 JurnalPengeluaranKas JPk_1 360.000,00 - 12.120.000,00 - NamaAkun:BebanSewa No:617 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 9.800.000,00 - 9.800.000,00 - 31 JurnalPengeluaranKas JPk_1 960.000,00 - 10.760.000,00 - NamaAkun:BebanAdm.Ruparupa No:618 Debit Kredit 2017 Desember 31 Saldo 660.000,00 - 660.000,00 - TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo TANGGAL KETERANGAN Ref Debit Kredit Saldo B. Proses Pengikhtisaran Akun Perusahaan Dagang dalam Siklus Akuntansi Seperti halnya perusahaan jasa, perusahaan dagang juga membuat neraca saldo. Neraca saldo merupakan kumpulan saldo-saldo dari buku besar yang merupakan hasil pemindahan dari jurnal ke buku besar. Dengan demikian langkah-langkah pembuatan neraca saldo baik perusahaan dagang ataupun perusahaan jasa pada dasarnya tidak jauh berbeda. Sumber penyusunan neraca saldo perusahaan dagang juga berasal dari informasi di buku besar. Untuk contoh neraca saldo dari soal sebelumya adalah sebagai berikut :
  • 25. 201 4) Ayat jurnal penyesuaian Sama halnya seperti pada perusahaan jasa, pada akhir periode perusahaan dagangpun harus membuat jurnal penyesuaian, karena ada beberapa hal yang pada akhir periode belum dicatat. Oleh karena itu dengan dibuatnya jurnal penyesuaian laporan keuangan akan menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian perusahaan dagang digunakan untuk mencatat transaksi yang sudah terjadi, tetapi belum dicatat. Selain itu, digunakan juga untuk
  • 26. 202 mencatat transaksi yang telah dicatat, tetapi memerlukan koreksi agar nilainya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pencatatan jurnal penyesuaian dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu deferal atau penangguhan pengakuan pendapatan dan beban yang dicatat dalam akun dan akrual atau pengakuan atas pendapatan dan beban yang belum dicatat dalam akun. Sama seperti dalam perusahaan jasa seperti yang telah dibahas pada kegiatan belajar 3 terdapat tujuh macam jurnal penyesuaian yaitu sebagai berikut. 1) Penyesuaian untuk pemakaian perlengkapan, artinya penurunan nilai perlengkapan dikarenakan adanya pemakaian, sehingga harus disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya pada akhir periode. 2) Penyesuaian untuk beban yang masih harus dibayar atau utang beban, artinya beban yang sudah saatnya untuk dibayar tetapi belum dilakukan pembayaran atau belum dilunasi. 3) Penyesuaian untuk pendapatan yang masih harus diterima atau piutang pendapatan, artinya pendapatan yang seharusnya sudah diterima, tetapi belum diterima pelunasannya. 4) Penyesuaian untuk beban dibayar di muka atau persekot biaya, artinya beban yang sudah dibayar tetapi sebenarnya beban tersebut untuk beban di masa yang akan datang. 5) Penyesuaian untuk pendapatan diterima di muka atau utang pendapatan, artinya pendapatan yang sudah diterima, tetapi sebenarnya pendapatan tersebut untuk pendapatan di masa yang akan datang. 6) Penyesuaian untuk kerugian piutang tak tertagih, artinya taksiran kerugian yang timbul karena sebagian dari jumlah piutang tidak dapat ditagih. 7) Penyesuaian untuk penyusutan aktiva tetap, artinya pembebanan akan pemakaian aktiva tetap, sehingga susut nilai dan disesuaikan dengan harga pada setiap akhir periode. Berbeda dengan perusahaan dagang, selain menyusun jurnal penyesuaian seperti yang telah disebutkan di atas, masih terdapat jurnal penyesuaian untuk akun persediaan barang dagangan, yaitu persediaan barang dagangan yang belum
  • 27. 203 laku dijual dan masih terdapat di gudang, untuk dapat dijual pada periode mendatang. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo Saldo-saldo yang terdapat dalam neraca sisa yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut : No Jenis Penyesuaian Ayat Jurnal Peneyesuaian Debit Kredit 1 Pemakaian Perlengkapan Beban Perlengkapan Rp xxxx Perlengkapan Rp xxxx Piutang xxxxx Rp xxxx Pendapatan xxxxx Rp xxxx Beban xxxxx Rp xxxx Utang xxxxx Rp xxxx xxxxx Diterima Dimuka Rp xxxx Pendapatan Rp xxxx Pendapatan xxxxx Rp xxxx xxxxx Diterima Dimuka Rp xxxx 5 Beban dibayar dimuka Beban xxxxx Rp xxxx xxxxx Dibayar Dimuka Rp xxxx Saat Pembayaran dicatat sebagai Beban xxxxx Dibayar Dimuka Rp xxxx Beban xxxxxx Rp xxxx 6 Beban Kerugian Piutang Rp xxxx Cadagang Kerugian Piutang Rp xxxx 7 Penyusutan Aktiva Tetap Beban Penyusutan xxxxx Rp xxxx Akum. Penyusutan xxxxx Rp xxxx Tambahan Ayat Penyesuaian di Perusahaan Dagang 8 Persediaan Barang Dagangan Metode/Pendekatan Ikhtisar L/R Ikhtisar L/R Rp xxxx Persediaan Barang Dagangan (Awal) Rp xxxx Persediaan Barang Dagangan (Akhir) Rp xxxx Ikhtisar L/R Rp xxxx Harga Pokok Penjualan Rp xxxx Persediaan Barang Dagangan (Awal) Rp xxxx Pembelian Rp xxxx Beban Angkut Pembelian Rp xxxx Persediaan Barang Dagangan (Akhir) Rp xxxx Retur Pembelian dan Peng. Harga Rp xxxx Potongan Pembelian Rp xxxx Harga Pokok Penjualan Rp xxxx Saat penerimaan dicatat sebagai beban Saat Pembayaran dicatat sebagai harta Kerugian Piutang/Oiutang yang tidak tertagih Metode/Pendekatan Harga Pokok Penjualan 2 Piutang pendapatan/ Pendapatan yang masih harus diterima 3 Utang Beban / Beban yang masih harus dibayar 4 Utang Pendapatan / Pendapatan diterima dimuka : Saat penerimaan dicatat sebagai Utang
  • 28. 204 Untuk memahami proses penyusunan ayat jurnal penyesuaian perusahaan dagang, atas dasar contoh soal sebelumnya, dimisalkan bahwa data penyesuaian pada 31 Desember perusahaan dagang Fadhlan Karya, yaitu sebagai berikut. a. Pendapatan bunga dari wesel tagih yang belum diterima sebesar Rp 40.000,00. b. Persediaan akhir barang dagangan sebesar Rp 37.927.000,00. c. Asuransi yang terpakai sebesar Rp 500.000,00. d. Perlengkapan toko yang tersisa sebesar Rp 420.000,00. e. Penyusutan peralatan toko sebesar Rp 3.544.000,00. f. Gaji yang belum dibayar, yaitu gaji bagian penjualan sebesar Rp 160.000,00 dan gaji bagian kantor Rp 56.000,00. Berdasarkan data tersebut, dibuat jurnal khusus dan buku besar seperti berikut ini : Keterangan Debit Kredit Des 31 Piutang Bunga 40.000,00 Pendapatan Bunga 40.000,00 Ikhtisar L/R 49.560.000,00 Persediaan Barang Dagangan (Awal) 49.560.000,00 Persediaan Barang Dagangan (Akhir) 37.927.000,00 Ikhtisar L/R 37.927.000,00 31 Beban Asuransi 500.000,00 Asuransi dibayar dimuka 500.000,00 31 Beban Perlengkapan Toko 740.000,00 Perlengkapan Toko 740.000,00 31 Beban Penyusutan Peralatan Toko 3.544.000,00 Akum. Penyusutan Peralatan Toko 3.544.000,00 31 Beban Gaji Bagian Penjualan 500.000,00 Beban Gaji Bagian Kantor 400.000,00 Utang Gaji 900.000,00 93.211.000,00 93.211.000,00Jumlah Perusahaan Dagang Fadhlan Karya Ayat Jurnal Penyesuaian Per 31 Desember 2017 Tanggal 2017 31
  • 29. 205 5) Neraca Lajur Setelah perusahaan dagang menyiapkan jurnal penyesuaian, langkah berikutnya dalam siklus akuntansi sama seperti pada perusahaan jasa. Proses akuntansi berikutnya adalah menyiapkan neraca lajur atau kertas kerja. Neraca Lajur atau worksheet adalah lembar kerja laporan keuangan setelah proses jurnal penyesuaian. Bentuk neraca lajur bisa 10 (sepuluh) kolom bisa juga 12 (dua belas) kolom. Proses penyusunan neraca lajurpun sama seperti pada perusahaan jasa.
  • 30. 206 Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit 111 Kas 17.254.000,00 17.254.000,00 17.254.000,00 112 Piutang dagang 17.723.000,00 17.723.000,00 17.723.000,00 113 Persediaan barang dagangan 49.560.000,00 37.927.000,00 49.560.000,00 37.927.000,00 37.927.000,00 114 Asuransi dibayar di muka 1.500.000,00 500.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 115 Perlengkapan toko 1.160.000,00 740.000,00 420.000,00 420.000,00 121 Peralatan toko 21.720.000,00 21.720.000,00 21.720.000,00 122 Akum penyusutan peralatan toko 5.040.000,00 3.544.000,00 8.584.000,00 8.584.000,00 211 Utang dagang 5.020.000,00 5.020.000,00 5.020.000,00 311 Modal Tn Fadhlan 71.708.000,00 71.708.000,00 71.708.000,00 321 Prive Tn Fadhlan 10.000.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 411 Penjualan 327.155.000,00 327.155.000,00 327.155.000,00 - 412 Retur penjualan dan pengurangan harga 6.340.000,00 6.340.000,00 6.340.000,00 - 413 Potongan penjualan 2.200.000,00 2.200.000,00 2.200.000,00 - 511 Pembelian 218.476.000,00 218.476.000,00 218.476.000,00 - 512 Retur pembelian dan pengurangan harga 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 - 513 Potongan pembelian 250.000,00 250.000,00 250.000,00 - 611 Beban angkut pembelian 300.000,00 300.000,00 300.000,00 - 612 Beban angkut penjualan 240.000,00 240.000,00 240.000,00 - 613 Beban gaji bagian penjualan 30.840.000,00 500.000,00 31.340.000,00 31.340.000,00 - 614 Beban iklan 8.200.000,00 8.200.000,00 8.200.000,00 - 615 Beban penjualan rupa-rupa 1.120.000,00 1.120.000,00 1.120.000,00 - 616 Beban gaji bagian kantor 12.120.000,00 400.000,00 12.520.000,00 12.520.000,00 - 617 Beban sewa 10.760.000,00 10.760.000,00 10.760.000,00 - 618 Beban administrasi rupa-rupa 660.000,00 660.000,00 660.000,00 - Jumlah 410.173.000,00 410.173.000,00 116 Piutang Bunga 40.000,00 40.000,00 40.000,00 414 Pendapatan Bunga 40.000,00 40.000,00 40.000,00 619 Beban Asuransi 500.000,00 500.000,00 - 500.000,00 610 Beban Perlengkapan Toko 740.000,00 740.000,00 - 740.000,00 611 Beban Penyusutan Peralatan Toko 3.544.000,00 3.544.000,00 - 3.544.000,00 212 Utang Gaji 900.000,00 - 900.000,00 900.000,00 415 Ikhtisar Laba/Rugi 49.560.000,00 37.927.000,00 49.560.000,00 37.927.000,00 49.560.000,00 37.927.000,00 Jumlah 93.211.000,00 93.211.000,00 452.584.000,00 452.584.000,00 346.500.000,00 366.372.000,00 106.084.000,00 86.212.000,00 Laba Bersih Sebelum Pajak 19.872.000,00 19.872.000,00 366.372.000,00 366.372.000,00 106.084.000,00 106.084.000,00 Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Peneyesuaian Laba Rugi Neraca PERUSAHAAN DAGANG FADHLAN KARYA NERACA LAJUR 31 DESEMBER 2017 No. Akun Nama Akun Neraca Saldo
  • 31. 207 C. Proses Pelaporan Keuangan Perusahaan Dagang dalam Siklus Akuntansi Berdasarkan siklus akuntansi yang digambarkan dalam gambar 4.1 di atas, ditunjukkan bahwa tahap pelaporan dari akuntansi perusahaan dagang dapat dilakukan dengan melakukan proses (i) penyusunan Laporan Keuangan, (ii) Melakukan ayat jurnal Penutup dan ayat jurnal pembalik. 1) Penyusunan Laporan Keuangan Setelah kertas kerja atau neraca lajur disusun, maka langkah berikutnya dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan. Pada dasarnya laporan keuangan perusahaan dagang sama seperti perusahaan lain. Namun yang membedakan adalah elemen-elemen atau jenis akun yang termasuk di dalam laporan keuangan tersebut. a) Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah laporan yang mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Laporan ini menyajikan rincian informasi tentang penghasilan, beban, laba atau rugi perusahaan pada periode tertentu. Terdapat dua komponen utama dalam laporan laba rugi, yaitu penjualan dan beban. Sedangkan komponen lainnya adalah harga pokok penjualan. Berikut adalah contoh laporan laba rugi perusahaan dagang atas dasar contoh sebelumnya.
  • 32. 208
  • 33. 209 b) Laporan Perubahan Modal Sama halnya dengan perusahan jasa, laporan perubahan modal merupakan laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang perubahan modal pada perusahaan akibat dari berbagai kegiatan pokok operasi perusahaan pada suatu periode akuntansi tertentu. Laporan ini disusun setelah menyusun neraca lajur atau kertas kerja dan laporan laba rugi, karena sumber data laporan ini terkait dengan laba bersih atau rugi bersih yang berasal dari laporan laba rugi. Laporan perubahan modal dibutuhkan untuk menerangkan kondisi modal yang sebenarnya dan juga mengetahui dana yang dihasilkan sepanjang satu periode akuntansi. Berikut adalah contoh laporan laba rugi perusahaan dagang atas dasar contoh sebelumnya. c) Neraca (Balance Sheet) Sama halnya dengan perusahan jasa, didalam Perusahaan Dagang, Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, mengenai besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Data-data dalam menyusun laporan necara pada perusahaan dagang bersumber dari kolom neraca pada kertas kerja dan modal akhir dalam laporan perubahan modal. Berikut adalah contoh laporan laba rugi perusahaan dagang atas dasar contoh sebelumnya.
  • 34. 210 d) Laporan Arus Kas Laporan arus kas untuk perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan jasa, dimana dalam laporan arus kas perusahaan dagang juga merupakan laporan yang memperlihatkan jumlah kas yang diterima, seperti pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan, seperti beban yang harus dikeluarkan, pembayaran utang, dan pengambilan prive. Berikut adalah contoh laporan arus kas atas dasar contoh sebelumnya.
  • 35. 211 6) Ayat jurnal penutup Pada Kegiatan Belajar 3, terkait dengan Perusahaan jasa, telah dibahas Siklus Akuntansi untuk Perusahaan Jasa mulai dari dari pencatatan, posting jurnal ke buku besar, membuat neraca saldo, neraca lajur, jurnal penyesuaian, dan laporan keuangan. Begitupan dengan Perusahaan dagang, siklus akuntansinya sama. Setelah disusun laporan keuangan, baik laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca dan laporan arus kas, selanjutnya adalah melakukan tahap tahap penutup an siklus akuntansi perusahaan dagang dengan membuat jurnal penutup. Ayat jurnal penutup (closing journal entry) adalah ayat jurnal yang digunakan untuk menghilang kan saldo akun sementara agar dapat digunakan untuk transaksi akuntansi periode berikutnya. Akun pendapatan dan beban merupakan akun sementara. Oleh karena itu, pada akhir periode nilai kedua akun tersebut harus dijadikan nol. Pengambilan pribadi (prive) juga merupakan akun sementara yang harus ditutup pada akhir periode. Jika jurnal penyesuaian menggunakan basis akun Ikhtisar laba/rugi maka pencatatan jurnal penutup di perusahaan dagang pada dasarnya sama dengan di perusahaan jasa. Jurnal penutup meliputi akun-akun pendapatan, akun-akun biaya, akun Ikhtisar Laba/Rugi, dan akun pribadi. Jika jurnal penyesuaian menggunakan
  • 36. 212 basis akun Harga Pokok Penjualan maka diperlukan satu tambahan pencatatan jurnal penutup, yaitu penutupan akun Harga Pokok Penjualan ke akun Ikhtisar Laba/Rugi. Penutupan akun Ikhtisar Laba Rugi dilakukan setelah akun-akun nominal dan akun Harga Pokok Penjualan ditutup terlebih dahulu Dalam akuntansi perusahan dagang, jurnal penutup untuk akun sementara, dilakukan sebagai berikut:
  • 37. 213 Contoh Ayah jurnal Penutup untuk kasus soal sebelumnya adalah sebagai berikut : 7) Ayat jurnal pembalik Ayat jurnal pembalik (reversing journal entry), yaitu ayat jurnal untuk membalikkan ayat jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada akhir periode dan mempunyai pengaruh penting terhadap transaksi rutin yang akan terjadi pada periode berikutnya. Ayat jurnal pembalik ini dibuat pada awal periode berikutnya. Untuk ayat jurnal pembalik ini baik perusahaan dagang ataupun perusahaan jasa,
  • 38. 214 pencatatannya sama dilakukan pada empat hal yang memerlukan jurnal pembalik, yaitu sebagai berikut: a) Beban yang Dibayar Terlebih Dahulu (Beban Dibayar di Muka) yang Dicatat sebagai Beban b) Pendapatan yang Belum Direalisasikan (Pendapatan Diterima di Muka) yang Dicatat sebagai Pendapatan c) Beban yang Belum Dibayar d) Pendapatan yang Belum Diterima Adapun jurnal pembalik untuk kasus Perusahaan Fadhlan Karya dalam contoh pembelajaran ini adalah sebagai berikut : D. Forum Diskusi Aduh! Masih Banyak Pelaku UMKM Buta Laporan Keuangan Nurul Arifin, Jurnalis · Selasa 23 Mei 2017 20:02 WIB SURABAYA - Kendala pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah sulitnya akses perkreditan. Pasalnya, ribuan UMKM di Indonesia banyak diangggap tidak bankable karena pelaku UMKM sendiri masih buta terhadap laporan keuangan. Bahkan, adapula pelaku UMKM yang laporan keuangannya bercampur dengan keuangan pribadi. Menurut Pimpinan Sentra Kredit Kecil BNK Surabaya Hasan Supriadi, pelaku yang paham dan memiliki laporan keuangan sangat sedikit bahkan tidak sampai 10%. Rata-rata laporan keuangan ini digunakan untuk mengajukan kredit dan petugas bank yang membantu untuk membuat neraca perdagangan. "Petugas akan menanyakan berapa penjualannya, berapa pengeluarannya, uang cash-nya berapa, tagihannya berapa, stoknya berapa dan berapa asetnya. Setelah
  • 39. 215 itu petugas akan membantu membuatkan neraca dan laporan laba rugi," kata Hasan dalam sebuah diskusi dengan tema program kapasitas dan pengembanga UMKM, Selasa (23/5/2017). Hasan menjelaskan, laporan keuangan ini sangat penting karena menjadi bukti apakah usaha tersebut sehat atau tidak. Sehingga, pihak bank dapat menilai dari laporan tersebut. Selain itu, dari laporan keuangan itu, pihak bank dapat memperkirakan berapa kredit yang akan diberikan kepada pelaku UMKM itu. "Laporan keuangan ini penting bagi pihak bank. Dengan itu, dapat diketahui apakah usaha itu sehat atau tidak," jelasnya. Sementara kredit usaha kecil yang bisa diberikan kepada pelaku UMKM maksimal mencapai Rp500 juta. Jika lebih, maka skema yang akan diberlakukan adalah kredit komersial. Di BNI Surabaya wilayah Surabaya Utara, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang teralisasi hingga Mei diperkirakan mencapai Rp45 miliar hingga Rp 50 miliar. Sampai akhir 2017, diprediksi mencapai Rp100 miliar. Sementara itu koordinator acara, Paring Waluyo, mengatakan bahwa dalam diskusi ini juga dilakukan pelatihan kepada sejumlah pelaku UMKM. Kata Paring, pelatihan ini sangat tepat untuk memajukan UMKM mengingat laporan keuangan adalah satu faktor penting untuk mengetahui kinerja mereka. Dari laporan keuangan dan neraca perdagangan itu akan terlihat apakah usaha mereka mengalami kemajuan atau kerugian. "Dari sisi internal, mereka punya raport tentang usahanya, apakah membaik ataukah tidak. Untuk kepentingan keluar, seperti lembaga keuangan atau perbankan itu memudahkan untuk mengidentifikasi apakah layak atau tidak mendapatkan kredit, selain juga harus meenuhi persyaratan administrasi lainnya seperti NPWP. Tetapi dengan melihat portofolio arus kas, mereka bisa melihat apakah sehat ataukah tidak," pungkasnya. Sumber : https://economy.okezone.com/read/2017/05/23/320/1698304/aduh- masih-banyak-pelaku-umkm-buta-laporan-keuangan Berdasarkan artikel tersebut di atas, silahkan Saudara diskusikan secara jelas dan tegas terkait dengan hal-hal berikut : 1. Permasalahan bukti-bukti transaksi yang terkait dengan kegiatan perdagangan UMKM serta jenis-jenis transaksi yang akan terjadi di dalam kegiatan perdagangan UMKM 2. Permasalahan proses pencatatan Transaksi yang terkait dengan kegiatan Usaha Dagang di UMKM 3. Permasalahan proses pengikhtisaran akun yang terkait dengan kegiatan usaha dagang di UMKM 4. Permasalahan proses penyusunan laporan keuangan usaha dagang di UMKM
  • 40. 216 5. Bagaimana pemahaman terhadap Standar Akuntansi Keuangan para UMKM? 6. Solusi apa yang dapat ditawarkan untuk menyesalaikan ke lima permasalahan di atas, sehingga UMKM mampu melakukan penyusunan laporan keuangan dengan baik dan benar.