3. 3
Kata pengantar
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat tuhan yang maha esa, sehingga
kami berhasil menyelesaikan kliping budidaya ikan guppy sebagai teman belajar,
mengembangkan keterampilan dan kreativitas dalam membudidayakan ikan guppy.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing dan teman -
teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan kliping ini.kami
menyadari bahwa dalam pembuatan kliping ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yangmembangun. Dan semoga dengan
selesainya kliping ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman sekalian.
Penyusun,
Halim.M.W
4. 4
Daftar isi
Cover.................................................................................................................................1
Kata pengantar..................................................................................................................2
Daftar isi............................................................................................................................3
Pendahuluan.....................................................................................................................4
Persiapan wadah pemijahan..................................................................................4
Persiapan wadah pemijahan.................................................................................5
Memilih induk.........................................................................................................6
Pemijahan..............................................................................................................7
Penetasan telur......................................................................................................7
Pemeliharaan Larva...............................................................................................7
5. 5
Pendahuluan
Komet (Carassius auratus-auratus) pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat
Cina pada tahun 1729. awalnya bentuk komet sama seperti ikan koki. Karena
memang kedua ikan ini berasal dari satu kerabat, yakni dari keluarga Cyprinidae.
Kemudian pada zaman Dinasti Ming (1368-1644) popularitas komet semakin
menanjak. Saat inilah bermunculan ikan koki dengan tubuh yang unik dan bervariasi.
Setelah itu, penyebaran komet berkembang ke Jepang. Di negara Matahari Terbit,
komet terus mengalami perkembangan yang sangat pesat hingga dihasilkan jenis-
jenis baru dengan bentuk yang lebih variatif seperti saat ini.
Di Indonesia, komet termasuk ikan hias yang banyak memiliki penggemar. Hal ini
dapat dibuktikan dengan seringnya diadakan kontes komet dengan peserta yang
boleh dibilang sangat banyak. Jenis ikan dengan telur diserakkan, ini merupakan
yang terbanyak. Ikan ini menempatkan telurnya di sembarang tempat, bisa di
tanaman air atau di jatuhkan begitu saja di dasar perairan.
Ikan komet merupakan ikan yang cukup rentan penyakit hal ini disebabkan karena
kondisi air pada tempat pemeliharaan ikan komet cepat menjadi kotor disebabkan
oelh hasil buangan dari ikan komet yang banyak (kotoran). Komet (carassius
auratus-auratus) adalah jenis ikan air tawar yang hidup si perairan dangkal yang
airnya mengalir tenang dan berudara sejuk. Ikan ini digemari masyarakat karena
keindahan warna, gerak-gerik, dan bentuk tubuhnya yang unik. Berbeda dengan
ikan hias lainnya, komet termasuk ikan ikan hias sepanjang masa. Hal ini dibuktikan
dengan selalu tersedianya komet disetiap toko penjual ikan hias, sehingga harga jual
cenderung stabil.
Persiapanwadah pemijahan
Untukl kegiatan pembenihan ikan komet, wadah yang digunakan adalah akuarium
berukuran 60x40x40 cm dengan bentuk persegiu panjang. Akuarium yang
digunakan sebelumnya dibersihkan dengan menggunakan sabun kemudian dibilas
dengan air tawar dan selanjutnya dijemur untuk menghilangkan jamur-jamur dan
bakteri yang masih menempel.
Seperti kita ketahui bahwa air merupakan media yang sangat penting bagi budidaya
ikan. Untuk itu perlu disediakan air yang sangat bersih dan steril. Air yang digunakan
untuk pemijahan ini adalah air yang bberasal dari air sumur yang sudah diendapkan
selama 24 jam, karena kemungkinan airnya mengandung zat-zat yang beracun yang
akan mengakibatkan dan menggangu budidaya ikan. Untuk itu perlu diendapkan. Air
yang diendapkan diaerasi kuat supaya kandungan oksigen yang ada di dal;mnya
bertambah. Air terserbut dimasukana kedalam akuarium dengan ketinggian 30 cm,
kemudian aerasi.
6. 6
Ikan komet termasuk kedalam kelompok ikan hias air tawar yang tidak memelihara
telurnya. Jadi telur yang dikeluarkan oleh induk diletakkan pada substrat. Sehingga
dalam kegaitan pemijahannya perlu dipersiapkan substrat sebagai tempat
menempelnya telur. Ada banyak jenis tanaman air yang dapat dipakai sebagai
substrat. Tanaman air tesebut dibagi kedalam dua kelompok yaitu tanaman tumbuh
mengapung dan tanaman tumbuh didasar. Dalam kegiatan praktik digunakan salah
satu tanaman air dari dua kelompok tersebut. Tanaman air yang digunakan yaitu
tanaman yang tumbuhnya mengapung seperti enceng gondok (Eichornia crassipes).
Sumber Foto: http://dederintit.blogspot.com/2009/04/budidaya-ikan-komet.html
Sebelum enceng gondok digunakan terlebih dahulu disucihamakan. Enceng gondok
yang akan digunakan sebelumnya sudah direndam dalam larutan Methylin blue
dengan dosis 100 ppm selama 5 – 10 menit. Dengan demikian enceng gondok
terbebas dari bakteri maupun pathogen. Setelah itu, barulah enceng gondok
dimasukkan kedalam akuarium.
7. 7
Memilih induk
Seleksi induk atau memilih induk merupakan langkah awal yang harus dilakukan
pada kegiatan pembenihan Untuk ikan komet sendiri sangat mudah dilakukan
seleksi terhadap induk yang matang gonad. Seleksi induk ikan komet dapat
dilakukan dengan melihat ciri – ciri sebagai berikut :
Induk Jantan Induk Betina
Pada sirip dada terdapat bintik-
bintik bulat menonjol dan jika
diraba terasa kasar.
Pada sirip dada terdapat bintik-bintik dan
terasa halus jika diraba.
Induk yang telah matang jika
diurut pelan kerarah lubang
genital akan keluar cairan
berwarna putih
Jika diurut, keluar cairan kuning bening.
Pada induk yang telah matang, perut
terasa lembek dan lubang genital
kemerahan merahan.
Selain itu, induk ikan komet yang siap untuk melakukan pemijahan dapat ditandai
dengan adanya tingkah laku dari kedua induk tersebut. Tingkah laku yang
ditunjukkan adalah saling kejar – kejaran. Dimana, induk jantan terus mengejar atau
mendekati induk betina, dengan adanya tingkah laku seperti ini maka dapat
diasumsikan bahwa induk ikan komet tersebut siap untuk dipijahkan.
Sumber Foto: Dokumen pribadi
Perbandingan induk yang digunakan dalam kegiatan praktikum pemijahan ikan
komet adalah 1 : 2 (jantan : betina). Induk yang sudah diseleksi selanjutnya
dimasukkan kedalam wadah pemijahan.
8. 8
Pemijahan
Pemijahan ini maksudnya membandingkan antara ikan indukan jantan dan betina
dan perbandingan untuk proses pemijahan ini 1:2. Jika sudah melakukan
perbandingan masukan indukan ikan ke dalam aquarium yang sudah diisi air yang
sudah dilengkapi dengan enceng gondok.
Penetasan telur
Penetasan telur dilakukan pada akurium pemijahan langsung. Karena ikan komet
termasuk kedalam kelompok ikan hias air tawar yang tidak memelihara telurnya
maka, setelah proses pemijahan selesai dan telur sudah melekat pada substrat
induk ikan komet diangkat atau dikeluarkan dari dalam akuarium. Hal ini dilakukan
agar induk ikan komet tidak memakan telur yang telah dikeluarkan tersebut.
Setelah 2 – 3 hari telur akan menetas, setelah menetas kemudian enceng gondok
diangkat dari dalam akuarium. Selain itu, perlu dilakukan perhitungan akan larva
yang dihasilkan. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh larva
sebanyak 5999 ekor. Larva yang baru menetas belum diberi makan hingga berumur
2 – 3 hari karena masih mempunyai persediaan makanan pada yolk sac-nya (kuning
telur).
Pemeliharaan Larva
Larva umur 7 hari hanya sebesar jarum, kondisinya masih lemah, tetapi sudah mulai
belajar memperoleh pakan dari luar tubuhnya. Untuk itu, perlu disediakan pakan
yang memenuhi syarat untuk mengurangi risiko kematian benih.
Bak pendederan harus bersih dan sudah dikeringkan dibawah sinar matahari selama
1-2 hari untuk membunuh bibit parasit. Selanjutnya tebarkan pupuk kandang berupa
kotoran ayam 500 g/m². Sementara air dialirkan, pupuk diaduk-aduk hingga betul-
betul larut dan pertahankan ketinggian air dalam bak sampai 30 cm. Dua hari
setelah pemupukan, bibit kutu air ditanam dan dibiarkan selama 5 hari agar tumbuh
dan berkembang biak. Setelah itu, larva komet dari bak penetasan siap dilepas ke
dalam bak pemeliharaan.
Pemberian pakan tambahan diperlukan setelah 15 hari pemeliharaan. Memasuki
pemeliharaan 15 hari kedua harus ada aliran air masuk, apalagi setelah pakan
tambahan mulai diberikan. Genap diusia sebulan, anak komet mulai tampak bentuk
aslinya. Badannya bulat, ekor dan kadang warna dari sebagian anak komet sudah
keluar. Seleksi awal ditujukan untuk memilih ikan yang mempunyai ekor persis sama
seperti ekor indukya, kemudian bentuk badan dan ukurannya. Bisa terjadi, dari hasil
seleksi ini diperoleh beberapa kelompok anak komet berlainan ukuran serta
kualitasnya, termasuk kelompok anak komet yang harus disingkirkan.
9. 9
Sumber foto: dokumen pribadi
……………………………………..Terimakasih……………………………………………
Daftar pustaka
Sumber informasi lain:
http://dederintit.blogspot.com/2009/04/budidaya-ikan-komet.html