Dokumen tersebut merangkum informasi tentang tanaman gandum, mulai dari asal usul, klasifikasi, morfologi, cara budidaya, hingga hama penyakit dan cara pengendaliannya. Tanaman gandum diklasifikasikan sebagai tumbuhan berbunga berkeping satu dan termasuk famili Poaceae. Budidaya gandum meliputi pemilihan benih, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, perawatan hingga panen. Hama dan penyakitnya diantaranya
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
GANDUM
1. Anggota Kelompok :
ANNA’S ALISYA SARI (05)
CALVIN MAHARDIKA (10)
FITRI HASTUTI (15)
NUGROHO (27)
YOSI YASEVA (35)
2.
3. Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu /
monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-
rumputan)
Genus : Triticum
Spesies : Triticum aestivum L
4. Sejarah dari tanaman gandum dimulai dari
masyarakat prasejarah yang sudah mengenal sifat-
sifat gandum dan tanaman biji-bijian lainnya
sebagai sumber makanan dan sumber pangan bagi
mereka. Berdasarkan penggalian arkeolog,
diperkirakan gandum berasal dari daerah sekitar
Laut Merah dan Laut Mediterania, yaitu daerah
sekitar Turki, Siria, Irak, dan Iran. Sejarah Cina
menunjukkan bahwa budidaya gandum telah ada
sejak 2700 SM. (Hariadi Ihsan, 2000).
5. Apablia dilihat dari bentuk morfologinya, biji gandum
memiliki tiga bagian yaitu kulit (bran), lembaga (germ),
dan endosperma.Tanaman gandum ini merupakan jenis
tanaman monokotil atau jenis tanaman yang memiliki biji
berkeping satu.
Sama halnya dengan tanaman padi, tanaman gandum juga
termasuk ke dalam kingdom atau regnum plantae
(tumbuhan).Gandum dapat diklasifikasikan berdasarkan
warna biji (Bran), musim tanam, dan tekstur biji gandum.
Berdasarkan tekstur biji gandum, dapat diklasifikasikan
lagi menjadi hard, durum, dan soft. Sedangkan
berdasarkan warna bijinya, tanaman gandum dapat
dklasifikasikan menjadi white (putih), dan red (merah).
6. Biji
Biji gandum memiliki panjang 6 hingga 8 mm dengan
diameter 2-3mm dan berbentuk oval.Selain itu, biji
gandum memiliki tekstur yang keras seperti halnya
tanaman serealia lainnya.Termasuk tanaman monokotil
dan memiliki biji berkeping satu.
Biji yang dimiliki oleh tanaman gandum ini dapat
dibedakan menjadi 3 bagian yaitu bagian kulit (bran),
lembaga dan endosperma.Setiap bagian biji pada tanaman
gandum merupakan satu kesatuan sehingga sulit untuk
dipisahkan.
7. Akar, Batang, dan Daun gandum
Batang yang dimiliki tanaman gandum beruas-ruas yang
berjumlah 6 ruas.Tanaman gandum termasuk dalam
family gramineae sehingga tanaman gandum juga
memiliki system perakaran serabut.Tanaman gandum
memiliki daun yang tumbuh tegak atau melengkung
sesuai dengan varietasnya serta berbentuk menyerupai
pita. Apabila daun gandum sudah tua, maka daun
gandum akan mongering dan melengkung ke bawah.
8. Bunga gandum
Bunga majemuk merupakan jenis bunga yang dimiliki
tanaman gandum.Pada bagian malai kumpulan bunga
atau spikelet saling bertumpuk setiap spikelet terdiri dari
kulit ari dan bulir.Dari kumpulan bulir, memiliki
kuympulan batang dengan ukuran sangat kecil.Selain itu,
tanaman gandum salah satu tanaman yang melakukan
penyerbukan sendiri.Bunga pada tgandum akan mekar
setelah malai muncul beberapa hari. Pembungaan yang
terjadi pada tanaman gandum dipengaruhi oleh musim
pembungaan dapat terjadi sangat lama apabila musim
dingin.
9. Pemilihan benih
Memilih benih gandum yang baik :
Berasal dari malai yang matang pada batang utama
Mempunyai bentuk dan warna yang seragam
Bebas dari hama dan penyakit
Mempunyai bobot yang tinggi dan seragam
Mempunyai masa dormasi antara 0-4 bulan
Penyiapan lahan dan Pengolahan lahan
Lahan yang paling ideal atau paling cocok untuk menumbuhkan tanaman
gandum yaitu pada ketinggian sekitar 800 meter dpl yang bersuhu kurang
lebih 250 celcius. Membutuhkan tingkat curah hujan setidaknya 600
milimeter per tahun.
Tanah untuk menanam gandum harus gembur, jadi untuk menanam
gandum terlebih dahulu tanah tersebut harus dibajak dengan
menggunakan cangkul, sapi/kerbau ataupun traktor. Pembajakan tanah
sebaiknya dilakukan minimal satu mingu sebelum proses penanaman,
kemudian buat bedengan selebar 200 cm diatas lahan dan disela-sela
bedengan buat saluran air.
10. Pemupukan
Pemupukan dasar diberikan pertama sebelum dilakukan proses penanaman. Pupuk
yang digunakan biasanya K2O, pupuk N sebagian dan P2O5.
Pupuk N dilakukan hingga 2-3 kali
Caranya dibenamkan pada tanah kemudian diaduk secara merata dicampur dengan
tanah.
Penanaman bibit gandum
Sambil menggarap tanah dapat dilakukan pembibitan. Dapat dilakukan dengan cara
menyemaikan bibit gandum. Bisa juga, dengan menanam langsung bibit tersebut
pada atas bedengan berjarak sekitar 25 x 25 cm
Penyiangan
Bertujuan untuk membasmi tumbuhan liar (gulma) yang tumbuh di lahan
penanaman gandum.
Penyiangan dilakukan secara manual (hand weeding)
Penyiangan dilakukan 2-3vkali tergantung banyaknya gulma
Penyiangan pertama dilakukan setelah tanaman berusia satu bulan
Penyiagan keddua dilakukan tiga minggu setelahnya
11. Perlindungan terhadap hama
Pencegahan hama & penyakit di lapangan paling baik dengan menanamvarietas
gandum yang mempunyai ketahanan horizontal
Penyemprotan dengan insektisida atau fungisida, untuk pencegahan penyakit biasanya
dilakukan sekali dalam seminggu.
Dapat dilakukan dengan cara kultur teknis yaitu penanamaan varietas yang tahan
terhadap hama utama.
Suplai air
Air diperlukan sejak fase perkecambahan sampai matang susu dengan jumlah
distribusi yang merata
Pada fase masak kuning-panen tidak diperlukan tambahan air
Waktu Tanam Panen
Waktu yang paling tepat untuk menanam gandum yaitu pada akhir musim hujan dan
awal musim kemarau. Setelah ditanam, lahan harus selalu dirawat dengan pengairan
dan pemupukan secara rutin. Pemupukan yang pertama yaitu setelah bibit gandum
mulai tumbuh. Selanjutnya pemupukan yang kedua dilakukan pada 30 hari setelah
tanam. Setelah sekitar 50 hari tanaman gandum akan mulai berbiji dan setelah 80
hari proses pengisian biji gandum pun terjadi. Pada masa-masa
ini tanaman gandum perlu terus diairi dengan lebih baik hingga masa panen tiba
sehingga hasilnya akan bagus.
12. Panen
Apabila 80% dari rumpun telah bermalai, jerami, batang dan daun mengering dan
menguning. Jika 20% dari malai yang telah matang penuh, sudah waktunya untuk
dipanen
Perlakuan pasca panen
Uji berat merupakan pengukuran berat per-unit volume butir gandum
Uji kotoran, yaitu pemisahan butir-butir gandum dari benda-benda asing
Uji kadar air, syarat maximum 12,5 % baik gandum yang kerasatau lunak
Uji kemurnian dari campuran tanaman lain minim 96,6%
Uji keseragaman ukuran dan bentuk biji gandum
Uji kadar serat, persyaratannya 2-2,7%
Uji kadar protein syaratnya 6-20%
14. Adalah hama berbadan lunak dan transparan. Menyerang dengan
cara menghisap dan menyebabkan daun berwarna
kekungingan dan mati prematur. Secara umum aphids
berukuran 1-6mm, berbentuk seperti buah pear dan hidup
berkoloni.
Dampak : a)daun melengkung ke atas, keriput / melintir
b) daun berbintik-bintik, menguning,layu, rontok
c) pertumbuhan terhambat
d) tanaman gagal berbunga
Pengendalian :1) rotasi atau pergiliran tanaman yaitu dengan
menanam selain gandum di areal penanaman gandum.
2) varietas resisten, penanaman varietas tahan gandum telah
banyak dilakukan dan terbukti efektif
16. Merupakan hama yang umum merusak bulir padi pada fase
pemasakan. Ciri-cirinya bagian perut berwarna hijau atau
krem
Gejala : malai padi menjadi hampa dan berkualitas rendah
(berkerut), berwarna coklat akibat walang sangit menghisap
bulir padi. Pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir
padi berbintik-bintik hitam.
Pengendalian : a)peningkatan kebersihan dengan
mengendalikan gulma
b)memusnahkan telur-telur walang sangit
c)melepas musuh alami seperti : jangkrik, capung
d)ratakan tanah dan pupuk secara merata
e) penyemprotan dengan pestisida
18. Gejala serangan :
Lalat bibit meletakkan telur pada pelepah daun padi
pada senja hari.
Telur menetas setelah dua hari dan larva merusak titik
tumbuh. Pupa berwarna kuning keoklatan terletak di
dalam tanah. Setelah keluar dari pupa selama 1
minggu menjadi imago yang siap kawin.
Hama ini menyerang terutama pada kondisi
kelembapan udara tinggi.
Pengendaliannya : diutamakan pada penanaman varitas
yang tahan
20. Gejala : rusaknya pinggir daun sampai ke bagian tengah daun
atau ujung tanaman
Pengendaliannya :
Dengan cara mengumpulkan telur dan ulat-ulat langsung
membunuhnya.
Menjaga kebersihan kebun dari gulma dan sisa tanaman yang
menjadi tempat persembunyian hama dan pergiliran
tanaman.
Pasang perangkap ngengat UGRATAS, dengan cara dimasukkan
kedalam botol bekas air mineral ½ liter yang diberi lubang
kecil sebagai sarana masuknya kupu jantan. Karena
UGRATAS adalah zat perangsang sexual pada serangga jantan
dewasa dan sangat efektif untuk dijadikan perangkap.
Jika terpaksa atasi serangan ulat grayak dengan Decis 2,5 EC,
Curacron 500 EC, Orthene 75 Sp, Match 50 EC, Hostathion
40 EC, Penyemprotan kimia dengan cara bergantian agar
tidak terjadi kekebalan pada hama.
22. Gejala serangan:
1. Tikus menyerang berbagai tumbuhan.
2. Menyerang di pesemaian, masa vegetatif, masa
generatif, masa panen, tempat penyimpanan.
3. Bagian tumbuhan yang disarang tidak hanya
biji-bijian tetapi juga batang tumbuhan muda.
4. Tikus membuat lubang-lubang pada pematang
sawah dan sering berlindung di semak-semak.
23. Pengendaliannya:
1. Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan
menangkap tikusnya.
2. Menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular.
3. Menanam tanaman secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu
yang bersamaan pula sehingga tidak ada kesempatan bagi tikus untuk
mendapatkan makanan setelah tanaman di panen.
4. Menggunakan rodentisida (pembasmitikus) atau dengan memasang
umpan beracun, yaitu irisan ubi jalar atau singkong yang telah direndam
sebelumnya dengan fosforus. Peracunan ini sebaiknya dilakukan sebelum
tanaman gandum berbunga dan berbiji. Selain itu penggunaan racun
harus hati-hati karena juga berbahaya bagi hewan ternak dan manusia
25. Gejalaserangan:
1. Aktif memakan dedaunan bahkan pangkal batang, terutama pada malam hari.
2. Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang daunya saja.
Pengendaliannya:
1. Membuang telur-telur kupu-kupu yang melekat pada bagian bawah daun.
2. Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga
ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dibasmi.
3. Apabila kedua cara di atas tidak berhasil, maka dapat dilakukan penyemprotan
dengan menggunakan pertisida.