Dokumen tersebut membahas tentang tawuran antar pelajar, termasuk pengertian, contoh, sebab, dampak, dan cara penanggulangannya. Beberapa poin penting yang diangkat adalah bahwa tawuran merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja, disebabkan faktor internal maupun eksternal, serta berdampak negatif secara fisik, psikis, dan sosial.
2. Nama Kelompok :
1. Dewi Ayu H. (13)
2. Elfrida Riyani (14)
3. Era Widya N. (15)
4. Fitri Hastuti (16)
5. Guntur Kusuma D. (17)
6. Hammam Zaul M. (18)
X – MIPA 3
5. Pengertian Tawuran
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) “tawuran” dapat diartikan sebagai
perkelahian yang meliputi banyak orang.
• Tawuran adalah salah satu bentuk
kenakalan remaja, yaitu kecenderungan
remaja untuk melakukan tindakan
melanggar aturan yang dapat
mengakibatkan kerugian dan kerusakan
baik terhadap dirinya sendiri maupun
6. Macam-macam tawuran
a.Tawuran di tingkat sekolah
Tawuran paling banyak diartikan sebagai perkelahian massal
antara dua siswa suatu sekolah. Misalnya tawuran antar SMA A
melawan SMA B yang sering diakibatkan oleh hal-hal sepele, mulai
dari saling mengejek, sampai tawuran karena salah satu sekolah
memang ingin mengajak tawuran sekolah lain karena hanya ingin
bersenang-senang.
b.Tawuran di tingkat fakultas
Tawuran di tingkat fakultas (kampus) biasanya dilakukan antar
mahasiswa kampus itu sendiri, namun berbeda fakultas. Misalnya
mahasiswa fakultas XXX mempunyai masalah dengan fakultas lain,
maka tawuran biasanya akan terjadi di dalam area universitas /
kampus. Sebab tawuran di tingkat fakultas biasanya hampir sama
dengan sebab tawuran di tingkat sekolah.
7. Sebab-Sebab Tawuran
Berikut faktor-faktor yang menyebabkan tawuran pelajar :
a.Faktor Internal
Faktor internal terjadi didalam diri individu itu sendiri yang keliru
dalam menyelesaikan permasalahan disekitarnya. Remaja yang
melakukan perkelahian biasanya tidak mampu melakukan adaptasi
dengan lingkungan yang kompleks. Ia tidak dapat menyesuaikan diri
dengan keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai
keberagaman lainnya.
Para remaja biasanya tergesa-gesa dalam memecahkan segala
masalahnya tanpa berpikir terlebih dahulu akibat yang akan
ditimbulkan. Selain itu, ketidakstabilan emosi para remaja juga
sangat mempengaruhi terjadinya perkelahian. Mereka biasanya
mudah stres dan sulit mengendalikan diri. Seorang remaja biasanya
membutuhkan pengakuan kehadiran dirinya ditengah-tengah
masyarakat. Ketika mereka berhasil mengalahkan musuh, mereka
8. b.Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu,
yaitu :
1.Faktor Keluarga
Keluarga merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap
perilaku dan pola pikir anak karena keluarga merupakan tempat
pendidikan pertama dari orangtua diterapkan. Jika di dalam
keluarga tersebut orang tua selalu bertindak kasar maka anak itu
juga akan tumbuh menjadi remaja yang kasar. Lingkungan
keluarga yang tidak harmonis juga bisa menjadi penyebab
kekerasan yang dilakukan para pelajar karena hubungan kelurga
sangat berpengaruh pada psikologis seorang anak.
2.Faktor Sekolah
Sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri
menjadi lebih baik. Namun sekolah juga bisa menjadi wadah untuk
siswa menjadi tidak baik, hal ini dikarenakan hilangnya kualitas
pengajaran yang bermutu. Sebagai contoh seorang guru yang
sering menunjukkan kemarahannya melalui kekerasan tentu akan
ditiru oleh murid-muridnya.
9. 3.Faktor Lingkungan
Lingkungan dapat mempengaruhi perilaku remaja.
Seorang remaja yang tinggal dilingkungan yang tidak
baik akan menjadikan remaja tersebut ikut menjadi
tidak baik. Kekerasan yang sering remaja lihat akan
membentuk pola kekerasan dipikiran para
remaja.Tidak adanya kegiatan yang dilakukan untuk
mengisi waktu senggang oleh para pelajar juga bisa
mengakibatkan tawuran.
4.Faktor Pacar
Masalah pacar seperti berebut pacar, saing-saingan
pacar, ada yang menggoda pacar satu sekolah, juga
seringkali menimbulkan tawuran yang kemudian
menjadi tawuran antar sekolah yang melibatkan
massa yang besar karena solidaritas atas sesama.
10. 5.Faktor Geng
Hampir setiap sekolah terutama sekolah negeri
memiliki geng yang didirikan oleh kakak-kakak
kelas, yang kemudian diwariskan kepada adik-
adiknya di sekolah.Hal ini menjadikan sekolah
sebagai pusat tawuran dan bullying. Pengaruh
alumni dari geng suatu sekolah sangat kuat,
sehingga kekerasan seolah menjadi budaya yang
sulit dihapus.
6.Faktor Ekonomi
Masalah ekonomi juga sering menjadi faktor yang
menyebabkan terjadinya tawuran. Kesenjangan
ekonomi antar pelajar, dan persaingan antar
sesama, menyebabkan sering terjadi tawuran di
kalangan pelajar dan masyarakat.
11. Contoh Tawuran
• . 12 September 2012
Tawuran di Jalan Raya Sawangan perempatan Masjid Pancoran Mas Depok tanggal
12 September 2012.Korban Didik Triyuda pelajar kelas 3 SMK Baskara meninggal
dunia. Terjadi tawuran pelajar yang menewaskan satu orang pelajar dari SMK
Baskara Pancoran Mas Depok Tawuran antar pelajar SMK terjadi di seberang
Gerbatama Universitas Indonesia (UI). Puluhan pelajar antar dua SMK terlibat
tawuran dengan sasaran bus Debora jurusan Lebak Bulus - Depok.
Kejadian berawal saat belasan siswa SMK berada di dalam bus Debora ke arah
Margonda, Depok. Tiba - tiba belasan siswa yang berada di pinggir jalan pun
mengolok - olok pelajar di dalam bus. Lantaran bus mengetem di jalan untuk
mendapat penumpang, kedua kelompok pelajar tersebut akhirnya beradu mulut
hingga saling lempar batu. Penumpang di dalam bus Debora pun kesal hingga
berinisiatif menangkap beberapa diantaranya dan membawanya ke Polres Depok.
"Mereka lempar - lemparan batu, akhirnya kita suruh sopir untuk cepat jalan, dan
sejumlah pelajar kami tangkap saja untuk dibawa ke Polres, biar kapok," ujar salah
satu penumpang, Imam (42), Senin 14 Mei 12. Kabagops Polres Depok Kompol
Suratno mengatakan pihaknya masih memeriksa sejumlah pelajar. Motifnya
lantaran kedua kelompok pelajar SMK swasta tersebut saling ejek. "Masih kami
selidiki, kalau memang ada tindak pidana akan kami proses, tetapi kalau tidak bawa
senjata tajam atau narkoba dan miras, kita kembalikan ke orang tua dengan syarat
membuat surat pernyataan," tandasnya.
12. Dampak Tawuran
a. Kerusakan tempat tawuran / material.
Dalam kerusakan di tempat mereka melakukan aksi tersebut kebanyakan dari
para pelaku tawuran tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan yang mereka
timbulkan. Biasanya mereka hanya lari setelah puas melakukan tawuran.
Contohnya pecahnya kaca pada mobil, perusakan fasilitas umum, pembakaran
ban ataupun kendaraan bermotor dsb.
b. Rusaknya citra baik sekolah.
Pencitraan yang baik yang telah dibangun oleh para perangkat sekolah, baik itu
kepala sekolah, jajaran guru dan karyawan, serta prestasi yang diraih oleh murid
yang lain akan pudar dan sirna apabila murid-murid yang lain masih
mempertahankan tradisi tawuran. Akibatnya di tahun ajaran berikutnya, peminat
calon murid baru akan berkurang.
c. Adanya korban jiwa.
Tawuran antar pelajar selain merugikan secara material juga mengakibatkan
adanya korban jiwa. Misalnya tawuran antar pelajar yang menggunakan senjata
tajam seperti batu, clurit, dan senjata tajam lainnya menyebabkan adanya korban
luka baik korban luka ringan maupun berat, dan bisa juga ada korban meninggal.
13. d. Dampak psikis.
Contohnya keresahan masyarakat dan traumatik. Keresahan
masyarakat ini akan menimbulkan rasa tidak percaya terhadap
generasi muda yang seharusnya menjadi agen perubahan bangsa.
Selain keresahan itu, traumatik bisa dialami oleh masyarakat yang ada
di lokasi saat terjadi tawuran. Masyarakat akan menjadi takut dan tidak
berani lagi berhadapan dengan kelompok pelajar.
e. Rasa malu orang tua dan pihak sekolah atas ketidakberhasilan
mendidik anak didiknya.
f. Proses pembelajaran yang tertunda, dikarenakan skorsing ataupun
di keluarkan dari sekolah.
g. Dipenjarakan.
h. Menurunnya moralitas para pelajar
14. Cara Penanggulangan Tawuran
• Bekali diri dengan pengetahuan agama sebanyak-banyaknya
• Perlunya kasih sayang orangtua dalam mendidik anak
• Pengawasan orangtua terhadap aktivitas anak
• Menjaga komunikasi antara orangtua dan anak
• Menciptakan keluarga yang harmonis
• Mengikuti kegiatan tambahan di sekolah sehingga anak dapat
menyalurkan energinya untuk hal-hal positif
• Jangan mudah terprovokasi. Teliti dan cermati terlebih dahulu
informasi yang kita dengar, dan kita lihat, sebelum mengambil
tindakan terhadap permasalahan tersebut.
• Perlunya pengawasan sekolah terhadap anak didiknya
• Menjaga silahturahmi antar sekolah
• Awasi kendaraan yang digunakan Siswa. Pengalaman kenalpot motor
siswa banyak yang suaranya membludak memekakkan telinga dan
ketika motor melewati kawanan siswa dari sekolah lain, sering ada
yang tersinggung dan dari sana juga sering timbul pertikain
15. Kesimpulan
Permasalahan yang timbul seperti Tawuran antar pelajar memang bukanlah masalah
sepele, dikarenakan makin banyaknya peristiwa serupa yangterjadi belakangan ini, hal ini sangat
disayangkan karena tindakan tersebut sangatlah tidak terpuji, dan eksistensi diri para pelajarlah
sebagai pemicu terjadinya bentrok antar pelajar.
Kita harus semakin prihatin akan peristiwa yang terjadi disekitar kita, karena banyak
faktor yang melatar belakanginya, antara lain faktor internal, yaitu pribadi atau individu dan faktor
eksternal, seperti : orang tua, sekolah, dan lingkungan sekitar, dalam hal ini orang tua sangat
memiliki peranan penting dalam mendidik anak, karena teladan dan contoh yang baik bisa
membuat seorang anak menjadi baik, begitupula sebaiknya, dan peran serta sekolah serta
lingkungan juga sangat diharapkan, dimana kondisi yang kondusif bisa berdampak pada keadaan
sekitar.
Perkelahian terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi.
Biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat kekerasan
makin mewabah di mana-mana. Wajah-wajah beringas para remaja kita telah menjadi momok
tersendiri di tengah-tengah masyarakat yang makin tak karuan ini. Karena para remaja nantinya
akan jadi generasi akan menjadi penerus bangsa ini dan mampu menjadi pemimpin keluarga masa
kelak mendatang. Banyak hal yang bisa dipelajari dari peristiwa ini, selain dari dampak yang
tentunya sangat-sangat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, serta cara-cara yang bisa
diterapkan untuk menghindari terjadinya tawuran.
16. Saran
Dalam menyikapi masalah remaja terutama
tentang tawuran pelajar diatas, kami
memberikan beberapa saran. Diantaranya :
a.Membuat Peraturan Sekolah Yang Tegas
b.Memberikan pendidikan anti tawuran
c.Memisahkan pelajar berotak kriminal dari
pelajar yang lain
d.Kolaborasi belajar bersama antar sekolah
17. • e.Membuat program ekstrakurikuler tawuran
Diharapkan setiap sekolah membuat ekskul
konsep baru bertema tawuran, namun tawuran
pelajar yang mendidik, misalnya tawuran ilmu,
tawuran olahraga, tawuran otak, tawuran
dakwah, tawuran cinta, dan lain sebagainya yang
bersifat positif. Tawuran-tawuran ini sebaiknya
bukan bersifat kompetisi, tetapi bersifat saling
mengisi dan bekerjasama sehingga bisa
bergabung dengan ekskul yang sama di sekolah
lain.
• f.Patroli polisi dan satpol PP