Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri.
Pendidikan menjadi hal yang penting bagi suatu bangsa, apalagi bangsa dari suatu negara berkembang seperti Indonesia. Berbagai upaya dilakukan untuk membangun sistem pendidikan yang baik dari hulu sampai ke hilir. Dari penyusunan kurikulum, penyediaan sarana prasarana, penyiapan SDM pendidik dan pengelolaan layanan kepada anak didik. Namun, pendidikan tetap masih menjadi sesuatu yang tidak membahagiakan dirasakan oleh masyarakat. Inkonsistensi dan ketidaksiapan pemerintah dalam pengelolaan pendidikan dianggap sebagai cikal bakal timbulnya kekecewaan masyarakat terkait dengakat. Hal ini ditunjukan dengan masih rendahnya indeks kebahagiaan di sektor pendidikan dibandingkan dengan 9 sektor lainnya seperti keharmonisan rumah tangga, dll.
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri.
Pendidikan menjadi hal yang penting bagi suatu bangsa, apalagi bangsa dari suatu negara berkembang seperti Indonesia. Berbagai upaya dilakukan untuk membangun sistem pendidikan yang baik dari hulu sampai ke hilir. Dari penyusunan kurikulum, penyediaan sarana prasarana, penyiapan SDM pendidik dan pengelolaan layanan kepada anak didik. Namun, pendidikan tetap masih menjadi sesuatu yang tidak membahagiakan dirasakan oleh masyarakat. Inkonsistensi dan ketidaksiapan pemerintah dalam pengelolaan pendidikan dianggap sebagai cikal bakal timbulnya kekecewaan masyarakat terkait dengakat. Hal ini ditunjukan dengan masih rendahnya indeks kebahagiaan di sektor pendidikan dibandingkan dengan 9 sektor lainnya seperti keharmonisan rumah tangga, dll.
Makalah Manajemen Pendidikan - Pengambilan Keputusan dalam PendidikanDedy Wiranto
Betapapun terdapat banyak kritik yang dilancarkan oleh berbagai kalangan terhadap pendidikan, atau tepatnya terhadap praktek pendidikan, namun hampir semua pihak sepakat bahwa nasib suatu komunitas atau suatu bangsa di masa depan sangat bergantung pada kontibusinya pendidikan. Shane (1984: 39), misalnya sangat yakin bahwa pendidikanlah yang dapat memberikan kontribusi pada kebudayaan di hari esok.
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialismeradenkuning
Filsafat adalah induk segala ilmu pengetahuan. Dalam Filsafat terdapat beberapa aliran filsafat seperti aliran Empirisme, Rasionalisme dan materialisme.
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Penilaian Visual Auditorial-Kinestetik dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan KeuanganIrfan Ushaimi
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan, disusun oleh Mahasiswa IAIN Surakarta yang bernama Irfan Ushaimi dengan Nomer Induk Mahasiswa 153111185. mohon maaf atas segala kekurangan dan kelebihannya mohon dikembalikan, karena kelebihan hanya milik Allah semata.
Makalah Manajemen Pendidikan - Pengambilan Keputusan dalam PendidikanDedy Wiranto
Betapapun terdapat banyak kritik yang dilancarkan oleh berbagai kalangan terhadap pendidikan, atau tepatnya terhadap praktek pendidikan, namun hampir semua pihak sepakat bahwa nasib suatu komunitas atau suatu bangsa di masa depan sangat bergantung pada kontibusinya pendidikan. Shane (1984: 39), misalnya sangat yakin bahwa pendidikanlah yang dapat memberikan kontribusi pada kebudayaan di hari esok.
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialismeradenkuning
Filsafat adalah induk segala ilmu pengetahuan. Dalam Filsafat terdapat beberapa aliran filsafat seperti aliran Empirisme, Rasionalisme dan materialisme.
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Penilaian Visual Auditorial-Kinestetik dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan KeuanganIrfan Ushaimi
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan, disusun oleh Mahasiswa IAIN Surakarta yang bernama Irfan Ushaimi dengan Nomer Induk Mahasiswa 153111185. mohon maaf atas segala kekurangan dan kelebihannya mohon dikembalikan, karena kelebihan hanya milik Allah semata.
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAHAna Onana
Bidang-Bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah(Prayitno, 2004)
1.Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Sosial, Kemasyarakatan dan Kewarganegaraan (BIMBINGAN SOSIAL)
2.Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Kegiatan Karir dan Pekerjaan (BIMBINGAN KARIR)
3.Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Kegiatan Pembelajaran Diri (BIMBINGAN BELAJAR)
4.Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Pribadi (BIMBINGAN PRIBADI)
5.Bidang Pengembangan Kehidupan Berkeluarga (BIMBINGAN KELUARGA)
6.Bidang Pengembangan Kehidupan Beragama (BIMBINGAN AGAMA)
Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya agar dana yang ada dapat dimanfaatan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal ini penting, terutama dalam rangka implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, yang memberikan kewenangan sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dengan keperluan sekolah. Disebabkan pada umumnya dunia pendidikan selalu dihadapkan pada masalah keterbatasan dana. Apalagi dalam berbagai kondisi pereokonomian dunia yang sedag dilanda krisis.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
2. A. Pengertian pengelolaan keuangan sekolah
Pengelolaan keuangan sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan dilaksanakan atau diusahakan secara sengaja dan sungguh-
sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah
sehingga kegiatan pendidikan lebih efektif dan efisien.
Menurut Depdiknas (2000) bahwa pengelolaan keuangan merupakan tindakan
pengurusan atau ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan,
pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan. Dengan demikian, pengelolaan
keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan
sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan
pertanggungjawaban keuangan sekolah.
3. B. Tujuan pengelolaan keuangan sekolah
1. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan
sekolah.
2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan
keuangan sekolah.
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
4. C. Prinsip-prinsip pengelolaan keuangan sekolah
1. Transparansi
Transparan dibidang pengelolaan berarti adanya keterbukaan dalam
pengelolaan keuangan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya,
rincian penggunaan, dan pertanggung jawabannya harus jelas.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas di dalam pengelolaan keuangan berarti penggunaan uang sekolah
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan
dan peraturan yang telah berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang
secara bertanggung jawab.
5. 3. Efektivitas
Pengelolaan keunagan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegitan
yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam
rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-
nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
4. Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan
keluaran (output) atau antara daya dn hasil. Daya yang dimaksud meliputi
tenaga, pikian, waktu, biaya.
6. D. Implementasi pengelolaan keuangan sekolah
1. Penetapan kegiatan, sebelum memasuki tahun ajaran baru, kepala sekolah dan guru bersama
orang tua mengadakan rapat untuk menyusun rencana kegiatan sekolah.
2. Alokasi Biaya, dalam pelaksanaan kegiatan, ditetapkan alokasi biaya yang dibutuhkan untuk
dapat membiayai biaya tersebut.
3. Pelaksanaan pembiayaan pendidikan. Biaya untuk pelaksanaan kegiatan sekolah harus tersedia
sejak tahun ajaran dimulai.
4. Prioritas pembiayaan. Rencana kegiatan sekolah yang disusun sebelum memasuki tahun ajaran
baru, dalam pelaksanaannya perlu bersifat luwes terhadap kondisi aktual yang berkembang dan
dialami sekolah pada saat tertentu.
7. 6. Evaluasi penggunaan biaya pendidikan. Hal ini perlu dilakuakan agar pelaksanaan
program kegiatan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya.
Recana kegiatan sekolah yang tertuang pada persiapan mengajar guru, biasanya
sudah terbagi menjadi program-program tahunan, yang diuraikan menjadi
program catur wulan, dan selanjutnya dirinci lebih lanjut menjadi program
bulanan mingguan sampai dengan harian (Sujanto, 2007: 44-50)
5. Asas efektifitas dan efisiensi. Dalam kondisi perekonomian yang semakin sulit
dan persainagn yang semakin ketat, kepala sekolah dan guru harus dapat
menggunakan biaya pendidikan sehemat mungkin dengan hasil sebaik mugkin.
LANJUT
8. E. Sumber-Sumber Keuangan Sekolah
1. Dana dari pemerintah, disediakan melalui jalur Anggaran Rutin daftar Isian
Kegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada semua seolah untuk setiap tahun
ajaran.
2. Dana dari Orang tua siswa, yang telah ditentukan pada rapat komite sekolah.
3. Dana dari masyarakat, dana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang
tidak mengikat dari anggota-anggota masyarakat sekolah yang menaruh
perhatian terhadap kegiatan pendidikan di suatu sekolah. Dana ini ada yang
diterima dari perorangan, dari suatu organisasi, dari yayasan ataupun dari
badan usaha baik milik pemerintah maupun milik swasta.
9. F. Prinsip penyusunan RAPBS
1. RAPBS harus benar-benar difokuskan pada peningkatan pembelajaran
murid secara jujur, bertanggung jawab dan transparan.
2. RAPBS harus ditulis dalam bahasa yang sederhana dan jelas
3. Dalam menyusun RAPBS sekolah sebaiknya secara seksama
memprioritaskan pembelanjaan dana sejalan dengan rencana
pengembangan sekolah.
10. G. Penyusunan RAPBS
1. Menggunakan tujuan jangka menengah dan tujuan jangka pendek yang
ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah
2. Menghimpun, merangkum, dan mengelompokkan isu-isu dan masalah utama ke
dalam berbagai bidang yang luas cakupannnya.
3. Menyelesaikan analisis kebutuhan
4. Memprioritaskan kebutuhan
5. Mengonsultasikan rencana aksi yang ditunjukkan dalam rencana pengembangan
sekolah
6. Mengidentifikasi seluruh sumber pemasukan
7. Mengembangkan rincian dan mengawasi serta memantau kegiatan dari tahap
perencanaan menuju tahap penerapan hingga evaluasi.
11. H. Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah
Kepala sekolah wajib menyampaikan laporan di bidang keuangan
mengenai penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah.
Pengevaluasikan dilakukan setiap triwulan atau per semester. Dana
yang digunakan akan dipertanggungjawabkan kepada sumber dana.
Jika dana tersebut diperoleh dari orang tua siswa, maka dana tersebut
akan dipertangungjawabkan oleh kepala sekolah kepada orang tua
siswa. Begitu pula jika dana tersebut bersumber dari pemerintahan
maka akan dipertanggungjawabkan kepada pemerintah.
12. Issues for Discusion
Dari berbagai pembahasan pengelolaan keuangan
sekolah yang telah kita bahas diatas, bagaimana menurut
saudara/i apakah bidang garapan keuangan di Indonesia
sudah berjalan dengan baik dan jika belum berjalan
dengan baik bagaimana pendapat anda agar garapan
keuangan berjalan sesuai dengan tujuannya