Lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no 21 tahun 2011 yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan terhadap keseluruhan kegiatan disektor jasa keuangan.
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
Awal pembentukan Otoritas Jasa Keuangan berawal dari adanya keresahan dari beberapa pihak dalam hal fungsi pengawasan Bank Indonesia.
Ada tiga hal yang melatarbelakangi pembentukan OJK, yaitu :
1. Perkembangan industri sektor jasa keuangan di Indonesia
2. Permasalahan lintas sektoral industri jasa keuangan
3. Amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia (Pasal 34).
Slide ini merupakan bahan pembelajaran mahasiswa D3 dan S1 dalam mengenal salah satu jenis lembaga yang bertanggung jawab terhadap lembaga keuangan di Indonesia.
Lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no 21 tahun 2011 yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan terhadap keseluruhan kegiatan disektor jasa keuangan.
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
Awal pembentukan Otoritas Jasa Keuangan berawal dari adanya keresahan dari beberapa pihak dalam hal fungsi pengawasan Bank Indonesia.
Ada tiga hal yang melatarbelakangi pembentukan OJK, yaitu :
1. Perkembangan industri sektor jasa keuangan di Indonesia
2. Permasalahan lintas sektoral industri jasa keuangan
3. Amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia (Pasal 34).
Slide ini merupakan bahan pembelajaran mahasiswa D3 dan S1 dalam mengenal salah satu jenis lembaga yang bertanggung jawab terhadap lembaga keuangan di Indonesia.
dipresentasikan pada: "Seminar Evaluasi 1 tahun, Menimbang Manfaat OJK" OJK Watch, Senin 23 Juni 2014 di Auditorium Adhiyana Wisma Antara, Jl. Medan Merdeka Selatan no. 17 Jakarta
Presentasi ini adalah hasil karya siswa-siswa SMAN 74 Jakarta pada mata pelajaran ekonomi sebagai hasil dari unjuk kerja setiap siswa dalam membahas materi ekonomi sesuai dengan kurikulum 2013
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di AcehOJK Indonesia
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani yang menjadi pembicara diskusi panel dalam seminar mengatakan ada beberapa program yang telah dan sedang disiapkan OJK untuk terus mendorong perkembangan IKNB sehingga bisa memajukan perekonomian daerah dan Negara. Salah satu program yang sedang dilakukan adalah penguatan kegiatan usaha perusahaan pembiayaan untuk pembiayaan sektor riil di bidang infrastruktur dan UKM.
dipresentasikan pada: "Seminar Evaluasi 1 tahun, Menimbang Manfaat OJK" OJK Watch, Senin 23 Juni 2014 di Auditorium Adhiyana Wisma Antara, Jl. Medan Merdeka Selatan no. 17 Jakarta
Presentasi ini adalah hasil karya siswa-siswa SMAN 74 Jakarta pada mata pelajaran ekonomi sebagai hasil dari unjuk kerja setiap siswa dalam membahas materi ekonomi sesuai dengan kurikulum 2013
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di AcehOJK Indonesia
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani yang menjadi pembicara diskusi panel dalam seminar mengatakan ada beberapa program yang telah dan sedang disiapkan OJK untuk terus mendorong perkembangan IKNB sehingga bisa memajukan perekonomian daerah dan Negara. Salah satu program yang sedang dilakukan adalah penguatan kegiatan usaha perusahaan pembiayaan untuk pembiayaan sektor riil di bidang infrastruktur dan UKM.
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan KeuanganIrfan Ushaimi
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan, disusun oleh Mahasiswa IAIN Surakarta yang bernama Irfan Ushaimi dengan Nomer Induk Mahasiswa 153111185. mohon maaf atas segala kekurangan dan kelebihannya mohon dikembalikan, karena kelebihan hanya milik Allah semata.
DAHSYATTT
Bisnis Revolusioner Penggabungan MLM & ASURANSI SYSTEM BINARY ROBOTIC!!! Menghadirkan MAestroGlobalNETwork (MAGNET).
MAGNET-AXA,
-bukan bisnis komunitas
-bukan money game
-bukan BO
-bukan trading
-bukan bisnis investasi
Tp MAGNET-AXA "MURNI" TABUNGAN INVESTASI SYARIAH yang pasti tidak rugi,dan yg pasti dapat untung
.....
Proteksi Asuransi Jiwa AXA FINANSIAL :
1). Premi 250rb Mendapatkan Uang Pertanggungan Jiwa Rp.35jt,
2). Premi 500rb Mendapatkan Uang Pertanggungan Jiwa Rp.70jt,
3). Premi 1jt Mendapatkan Uang Pertanggungan Jiwa Rp.150jt..
Bonus Jaringan :
1). BONUS REFERENSI (16%) sd 5 Generasi Sbb; Generasi 1 10%,
Generasi 2 2%,
Generasi 3 2%,
Generasi 4 1%,
Generasi 5 1%..
2). BONUS SHARING NASIONAL REFERENSI 2-6%,.
3). BONUS SYNERGI PASANGAN (20%) Potensi Rp.120jt/Bulan,.
4).BONUS MATCHING PASANGAN
Generasi 1 10%,
Generasi 2 5%,
Generasi 3 5%. Potensi Rp.3 Milyar/bulan.
5). BONUS SHARING NASIONAL PERINGKAT 2%-6%, Tour Domestik, Tour Asia, Tour Eropa & Amerika Serta Ibadah..
6). BONUS TITIK PASIF Rp.10jt/Bulan (6%)..
Manfaatkan Momentum Jadilah Founder Leader MAGNET Center Dikota Anda! Mari Bergerak Dan Berubah Dengan Menabung Cerdas Syariah
WA:082236528888
Pengembangan sikap dan perilaku keuanganYudi Utomo
Pengelolaan keuangan terkadang menjadi tantangan bagi para keluarga untuk dapat mencapai impian/sasaran keuangan yang ingin dicapai. Presentasi ini memberikan langkah dasar tentang bagaimana sebaiknya merencanakan keuangan keluarga. Semoga bermanfaat.
*materi tersebut disampaikan dalam kegiatan Pelatihan Narasumber Edukasi Keuangan Inklusif dan Koordinasi Pelaksanaan Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif
bagi KPWDN - Tahun 2016 (Bank Indonesia)
Materi training corporate secretary 25-26 juli 2016Setiono Winardi
Corporate Secretary dari sebuah perusahaan adalah petugas yang bertanggung jawab atas dokumen resmi dari perusahaan seperti cap/stempel resmi, catatan saham yang dikeluarkan, perusahaan dengan pemegang saham, perusahaan dengan afiliasinya, dan catatan dari semua rapat dewan direksi atau komisaris.
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Tugas fungsi ojk
1.
2. Peran dan Fungsi OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
•untuk menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan
pada sektor jasa keuangan.
3. Tujuan Dibentuknya OJK
Agar keseluruhan kegiatan dalam sektor jasa
keuangan terselenggara secara teratur, adil,
transparan dan akuntabel;
Agar lembaga-lembaga jasa keuangan mampu
mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil;
Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat
dalam menggunakan jasa keuangan yang ada di
Indonesia.
1
2
3
4. Tugas dan Wewenang OJK
•Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai
tugas melakukan pengaturan dan
pengawasan terhadap kegiatan jasa
keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar
Modal, dan sektor IKNB.
5. OJK melaksanakan tugas pengaturan dan
pengawasan terhadap
kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan;
kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal;
kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian,
dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan
lembaga jasa keuangan lainnya
6. Dalam melaksanakan tugas pengaturan, OJK
mempunyai wewenang:
1. Menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;
2. Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan;
3. Menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
4. Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor
jasa keuangan;
5. Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
7. Dalam melaksanakan tugas pengaturan, OJK
mempunyai wewenang
6. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan
perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan
pihak tertentu;
7. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan
pengelola statuter pada Lembaga Jasa Keuangan;
8. Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta
mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan
dan kewajiban; dan
9. Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan.
8. Untuk melaksanakan tugas pengawasan,
OJK mempunyai wewenang:
1. Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap
kegiatan jasa keuangan;
2. Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan
oleh Kepala Eksekutif;
3. Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan
Konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan,
pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di
sektor jasa keuangan;
4. Memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan
dan/atau pihak tertentu;
5. Melakukan penunjukan pengelola statuter;
9. Untuk melaksanakan tugas pengawasan,
OJK mempunyai wewenang
6. Menetapkan penggunaan pengelola statuter;
7. Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang
melakukan pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan; dan
8. Memberikan dan/atau mencabut:izin usaha; izin orang
perseorangan; efektifnya pernyataan pendaftaran;
surat tanda terdaftar; persetujuan melakukan kegiatan
usaha; pengesahan; persetujuan atau penetapan
pembubaran; dan penetapan lain, sebagaimana
dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di
sektor jasa keuangan.