Pembahasan mengenai nilai, kita kelompokkan dalam 2 garis besar, yakni:
1. Nilai nurani (value of being)
Nilai yang ada dalam diri manusia, kemudian berkembang menjadi perilaku dan cara kita memperlakukan orang lain.
Yang termasuk dalam nilai-nilai nurani adalah kejujuran, keberanian, cinta damai, keandalan diri, potensi, disiplin, tahu batas, kemurnian, dan kesesuaian.
2. Nilai memberi (value of giving).
Nilai yang harus dipraktikkan atau dibagi, yang akhirnya akan diterima sebanyak yang diberikan (Zaim Elmubarok, 2009: 7).
Nilai-nilai ini dapat dilihat dalam hal, seperti setia, dapat dipercaya, hormat, cinta, kasih, sayang, peka, tidak egois, baik hati, ramah, adil, dan murah hati. Nilai-nilai tersebut diterapkan di sekolah dasar, sekolah menengah, dan perguruan tinggi. Dalam hal ini, nilai harus menjadi core (intisari) dalam pendidikan.
Dalam bidang filsafat nilai paling tidak dikaji dari tiga bahasan yakni:
1. Ontologi yang membahas tentang hakekat nilai yang dimaknai sebagai rujukan dan keyakinan untuk menentukan pilihan. dan Struktur nilai yanng terdiri dari logis, etis, estetis kenikmatan, kehidupan,kejiwaan, kerohanian,politk sosial, agama dsb
2. Epistemologi yang meliputi objek nilai yakni agama, logika,filsafat, ilmu pengetahuan, sikap ilmuah,norma, kebiasaan, karyaseni, dan lainnya, cara memperoleh nilai yakni berpikir rasional, logis, empiris, memfungsikan hati melalui meditasi, thariqat atau intuisi yang shohih, Ukuran kebenaran nilai yakni Lgik, Theistis, Mistik, Humanis
3. Aksiologi kegunaan pengetahuan nilai misalnya nilai dalam wilayah filsafat, Ilmu pengetahuan, nilai pada wilayah mistik dan cara nilai menyelesaikan masalah nilai filsafat pada wilayah baik buruk Ilmu Pengetahuan misalnya keteladanan pembiasaan dengan mistik seperti wirid, puasa, sholawat dll.
Pembahasan mengenai nilai, kita kelompokkan dalam 2 garis besar, yakni:
1. Nilai nurani (value of being)
Nilai yang ada dalam diri manusia, kemudian berkembang menjadi perilaku dan cara kita memperlakukan orang lain.
Yang termasuk dalam nilai-nilai nurani adalah kejujuran, keberanian, cinta damai, keandalan diri, potensi, disiplin, tahu batas, kemurnian, dan kesesuaian.
2. Nilai memberi (value of giving).
Nilai yang harus dipraktikkan atau dibagi, yang akhirnya akan diterima sebanyak yang diberikan (Zaim Elmubarok, 2009: 7).
Nilai-nilai ini dapat dilihat dalam hal, seperti setia, dapat dipercaya, hormat, cinta, kasih, sayang, peka, tidak egois, baik hati, ramah, adil, dan murah hati. Nilai-nilai tersebut diterapkan di sekolah dasar, sekolah menengah, dan perguruan tinggi. Dalam hal ini, nilai harus menjadi core (intisari) dalam pendidikan.
Dalam bidang filsafat nilai paling tidak dikaji dari tiga bahasan yakni:
1. Ontologi yang membahas tentang hakekat nilai yang dimaknai sebagai rujukan dan keyakinan untuk menentukan pilihan. dan Struktur nilai yanng terdiri dari logis, etis, estetis kenikmatan, kehidupan,kejiwaan, kerohanian,politk sosial, agama dsb
2. Epistemologi yang meliputi objek nilai yakni agama, logika,filsafat, ilmu pengetahuan, sikap ilmuah,norma, kebiasaan, karyaseni, dan lainnya, cara memperoleh nilai yakni berpikir rasional, logis, empiris, memfungsikan hati melalui meditasi, thariqat atau intuisi yang shohih, Ukuran kebenaran nilai yakni Lgik, Theistis, Mistik, Humanis
3. Aksiologi kegunaan pengetahuan nilai misalnya nilai dalam wilayah filsafat, Ilmu pengetahuan, nilai pada wilayah mistik dan cara nilai menyelesaikan masalah nilai filsafat pada wilayah baik buruk Ilmu Pengetahuan misalnya keteladanan pembiasaan dengan mistik seperti wirid, puasa, sholawat dll.
Makalah administrasi negara ini akan sangat penting bagi kita selaku pelajar guna menambah wawasan kita sebagai pelajar yang luar biasa yang selalu ingin tahu dan berkreasi
Makalah administrasi negara ini akan sangat penting bagi kita selaku pelajar guna menambah wawasan kita sebagai pelajar yang luar biasa yang selalu ingin tahu dan berkreasi
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan KeuanganIrfan Ushaimi
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan, disusun oleh Mahasiswa IAIN Surakarta yang bernama Irfan Ushaimi dengan Nomer Induk Mahasiswa 153111185. mohon maaf atas segala kekurangan dan kelebihannya mohon dikembalikan, karena kelebihan hanya milik Allah semata.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. PENGERTIAN ADMINISTRASI
HUBUNGAN MASYRAKAT
Sebuah kegiatan yang dilakuakn
bersama-sama antara lembaga
pendidikan dan masyarakat dengan
tujuan memperoleh pengertian,
kepercayaan, penghagaan,
hubungan harmonis serta dukungan
secara sadar dan sukarela yang
kegiatannya direncanakan,
dilaksanakan dan dikelola oleh
lembaga pendidikan.
4. TUJUAN HUBUNGAN MASYARAKAT DAN SEKOLAH
DI DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN
Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat
Mendapatkan dukungan dan bantuan moril maupun
finansial yang diperlukan bagi pengembangan
sekolah.
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang
isi dan pelaksanaan program sekolah
Memperkaya atau memperluas program sekolah
sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
masyarakat
Mengembangkan kerja sama yang lebih erat antara
keluarga dan sekolah dalam mendidik anak
5. MANFAAT HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM
ADINISTRASI PENDIDIKAN
a. Bagi Masyarakat
Adanya bantuan tenaga terdidik pada bidangnya.
Masyarakat secara terbuka dapat menyatakan realita
ataupun masalah dalam masyarakat tersebut kepada
para terdidik yang datang/ada di lingkungan masyarakat
tersebut.
Meningkatkan cara berpikir, bersikap dan bertindak yang
lebih maju terhadap program pemerintah di lingkungan
masyarakat tersebut.
Masyarakat akan lebih mengenal fungsi sekolah untuk
pembangunan bagi mereka sehingga mereka ikut memiliki
sekolah tersebut
Masyarakat terdorong untuk semakin maju dalam
berbagai bidang kehidupannya, berkat kerja sama antara
masyarakat dan sekolah
6. Bagi Sekolah
Sekolah mendapatkan masukan dalam
penyempurnaan pendidikan atau pengajaran, akibat
interaksi sekolah dengan masyrakat.
Memberikan pengalaman langsung dan praktiis bagi
siswa dalam bebagai hal. Mendekati masalah secara
interdisipliner.
Mengerti dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat
pada masa pembangunan yang sedang berlangsung di
masyarakat.
Terdorong untuk mengerti lebih banyak dalam berbagai
segi masyarakat
Sekolah banyak menerima bantuan dari masyarakat,
antara lain pemikiran, dana, saran dan lain-lain.
Memanfaatkan narasumber dari masyarakat
Memanfaatkan masyarakat sebagai laboraturium yang
sesuai dengan keperluan siswa/mata pelajaran tertentu
7. BENTUK KEGIATAN HUBUNGAN MASYARAKAT
bentuk
Kegiatan Internal
Kegiatan eksternal
C. Fungsi Pengelolaan keuangan sekolah
Sasaranya warga
sekolah
Sasarannya
masyarkat luar
sekolah
9. SU PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM
HUBUNGAN MASYARAKAT DI SEKOLAH MBER
KEUANGAN SEKOLAH
Pihak yang terkait
dalam Humas
Orang tua murid
Guru
Kepala Sekolah
Komite sekolah
supervisor
10. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN
PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Partisipasi masyarakat kegiatan
masyarakat sebegai sumbangan
tenaga, uang atau barang dalam
reangka mensukseskan program
pendidikan di sekolah.
11. KERJASAMA SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
Keterlibatan masyarakat dalam
program-program sekolah dapat dilihat
melalui bentuk komunikasi. Melalui
komunikasi merupakan sarana penyambung
lidah antara sekolah dengan masyarakat
dalam menjalankan program yang telah
direncanakan di sekolah. Dengan komunikasi
dapat terwujud kerja sama untuk
melaksanakan program pendidikan di
sekolah.
12. POSISI HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
Pada umunya sekolah sudah menempatkan
peran dan fungsi humas sebagi salah satu bagian
yang sangat penting. Hal ini ditandai dengan posisi
humas yang ditangani oleh salah satu wakil kepala
sekolah yang dibantu beberapa staf praktisi humas
agar aktivitas yang sifatnya teknis dan operasional
dapat dikerjakan beberapa staf tersebut. Agar semua
beban tidak hanya dibebankan kepada wakil kepala
sekolah, agar pemimpin bidang kehumasan ini dapat
berkonsentrasi memikirkan, merancang dan
mengembangkan program-progam humas yang
membutuhkan pemikiran.
13. TEKNIK HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN
MASYRAKAT
Laporan kepada orang tua
Bulletin bulanan
Penerbitan surat kabar
Pameran sekolah
Open house
Kunjungnan ke sekolah
Kunjungan ke rumah murid
Melalui penjelasan staf sekolah
Gambaran keadaan sekolah melalui murid
Melalui radio dan televisi
Laporan tahunan
14. ISSUE FOR DISCUSS
Dalam kaitannya dengan Administrasi Pendidikan
Bidang Garapan Hubungan Masyarakat, memiliki fungsi dan
tujuan yang dapat mewujudkan keselarasan dalam mencapai
Tujuan Pendidikan yang efektif dan efisien.
Menurut Anda, apakah fungsi dan tujuan pelaksanaan
administrasi pendidikan Bidang Grapan Hubungan Masyarakat
dalam lembaga pendidikan (sekolah) sudah mencapai tujuan
yang maksimal?
Apa yang menjadi hambatan apabila itu belum maksimal
dan bagaimana solusinya !