2. Definisi kota
Menurut seorang insinyur, kota lebih berfokus pada
sistem prasarana kota dan pembangunannya serta
struktur anatomi kota dan perencanaannya, begitu
pula seorang arsitek yang memiliki beberapa sudut
pandang yang sama dengan para insinyur, namun
lebih menekankan aspek-aspek kota secara fisik
dengan memperhatikan hubungan antara ruang dan
massa perkotaan serta bentuk dan polanya, dan
bagaimanakah semua hal itu dapat tercapai.
3. Definisi klasik
Menurut Amos Rapoport, “Sebuah kota adalah
suatu permukiman yang relatif besar, padat dan
permanen, terdiri dari kelompok individu-individu
yang heterogen dari segi sosial”
4. Amos Rapoport mengutip Jorge E. Hardoy yang menggunakan 10
kriteria secara lebih spesifik untuk merumuskan kota sebagai berikut :
1. Ukuran dan jumlah penduduknya yang besar terhadap massa dan tempat
2. Bersifat permanen
3. Kepadatan minimum terhadap massa dan tempat
4. Struktur dan tata ruang perkotaan seperti yang ditunjukkan oleh jalur
jalan dan ruang-ruang perkotaan yang nyata
5. Tempat dimana masyarakat tinggal dan bekerja
6. Fungsi perkotaan minimum yang diperinci
7. Heterogenitas dan pembedaan yang bersifat hierarkis pada masyarakat
8. Pusat ekonomi perkotaan yang menghubungkan sebuah daerah pertanian
di tepi kota dan memproses bahan mentah untuk pemasaran yang lebih
luas
9. Pusat pelayanan (services) bagi daerah-daerah lingkungan setempat
10. Pusat penyebaran.
5. Definisi modern
Menurut Amos Rapoport, “Sebuah permukiman
dapat dirumuskan sebagai sebuah kota bukan dari
segi ciri-ciri morfologis tertentu, atau bahkan
kumpulan ciri-cirinya, melainkan dari segi suatu
fungsi khusus yaitu menyusun sebuah wilayah dan
menciptakan ruang-ruang efektif melalui
pengorganisasian sebuah daerah pedalaman yang
lebih besar berdasarkan hierarki-hierarki tertentu.”
6.
Atau dengan kata-kata Shadrach Woods :
“Tidak mungkin dimulai dengan penemuan sebuah
bentuk perkotaan, melainkan rupa bentuk tersebut
akan terwujud dan berarti dalam penyusunannya”
7. Ukuran Kota
Aldo Van Eyck merumuskan sebuah ungkapan yang
terkenal mengenai istilah „ukuran‟ di bidang
arsitektur :
“Sebuah pohon adalah sebuah daun yang besar dan
Sebuah daun adalah sebuah pohon kecil.
Sebuah kota adalah sebuah rumah yang sangat besar
dan
Sebuah rumah adalah sebuah kota yang sangat
kecil.”
8.
Artinya, ukuran di dalam arsitektur kota dapat
dibedakan berdasarkan skalanya saja, yaitu secara
makro (kota) dan mikro (rumah), sedangkan prinsip-
prinsip arsitekturalnya sama saja.
Dan setiap kota membutuhkan tiga syarat untuk
mengembangkan bentuknya, yaitu : Fleksibilitas,
kompleksitas, serta identitas.
9. Parameter Kota
Ada perbedaan pokok antara kota dalam konteks
urban modern dan dalam konteks rural tradisional.
Pembeda Kota tradisional rural Kota modern urban
Ruang / Kota disusun dengan memusatkan Kota disusun dengan
morfologi bangunan-bangunan simbolis dan memusatkan institusi (misalnya
publik, serta tempat tertentu institusi perdagangan)
Ekonomi Sistem tukar-menukar atau sistem Sistem perdagangan luas dan
keuangan yang sederhana kompleks
Politik Otoritas tradisional Otoritas legal/rasional
Sosio-budaya Penekanan pada hubungan dalam Penekanan pada individu sebagai
keluarga besar unit.
10. Kesimpulan
Perumusan „kota‟ ialah sebuah bentuk perkotaan
yang dirumuskan dan dibentuk secara hierarkis
dengan memakai prinsip-prinsip yang ada di
dalamnya bedasarkan parameter-parameter tertentu.